• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAMUS BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAMUS BAHASA INDONESIA"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KAMUS

(3)

KAMUS

BAHASA INDONESIA

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

JAKARTA, 2008

(4)

499.213

KAM Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun k Kamus Pusat Bahasa.

Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm ISBN 978-979-689-779-1

(5)

TIM REDAKSI

KAMUS BAHASA INDONESIA

Pemimpin Redaksi Dendy Sugono Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani Redaksi Pelaksana Ketua

Meity Taqdir Qodratillah Anggota

Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto

Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita

Pembantu Pelaksana Endang Supriatin, Dede Supriadi

(6)

PRAKATA

Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa.

Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju).

Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan.

Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.

Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa

Dendy Sugono Pemimpin Redaksi

(7)

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN

KAMUS BAHASA INDONESIA

Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar

Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam

maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja.

Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata.

Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan

kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban

(8)

bangsa Indonesia.

Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional

(9)

Daftar Isi

Tim Redaksi v

Prakata vii

Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix

Daftar Isi xi

Petunjuk Pemakaian Kamus xiii

(10)

PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS

A. Ejaan

Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah

ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan

Istilah.

B. Bentuk Susunan Kamus

Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa

Indonesia disusun seperti berikut.

1. Kata Dasar dan Kata Turunan

Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan

kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya

(kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai

sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata

bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk

derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai

berikut.

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus

asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;

tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl

menghadapi setiap masalah;

menyabarkan

v menenangkan perasaan (pikiran dsb);

menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;

penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak

lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap

(11)

kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang

(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;

tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan

temanku yg ~di antara teman-temanku

2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang

Kata ulang atau bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini

diatur atau disusun sebagai berikut.

a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti

alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema.

b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema.

c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan

sebagai sublema. Contoh:

bersaf-saf diletakkan sesudah saf

tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng

3. Gabungan Kata

a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi

diper-lakukan sebagai lema. Contoh:

salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak

sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg

diberikan;

penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;

penyelewengan

b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di

per-lakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang

berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut

abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda

hubung ganda (--) Contoh:

sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang

pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb);

(12)

-- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda

penghargaan, kenangkenangan, dsb); pisang hati batang pisang;

-- tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah;

c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan

atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di

bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak

dengan tanda tilde (~). Contoh:

saji n ...;

menyajikan v ...;

tersaji v ...;

sajian n ...;

penyaji n ...;

-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan

ilmiah

C. Tanda Baca

1. Tanda Hubung (-)

a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.

Contoh:

a) main-main

b) saban-saban

b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan

tingkat atau urutan. Contoh:

ke-4

ke-7

ke-9

2. Tanda Hubung Ganda (--)

Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat

dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

(13)

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia

menjalankan usahanya;

3. Tilde (~)

Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam

contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

sabar a ...;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~

dl menghadapi setiap masalah;

4. Cetak Miring

Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label

kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat.

Contoh:

a) Label Kelas Kata

a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p

(par-tikel), pron (pronomina), dan v (verba)

b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak

lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini

dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu:

dng – ia menjalankan usahanya;

5. Cetak Tebal

(14)

Contoh:

piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih

dan

sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk

meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan

malam sudah disiapkan;

...;

b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem

(kata yg memiliki lebih dari satu makna).

Contoh

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus

asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;

tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;

c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata.

Contoh:

saji n ...;

menyajikan v ...;

...

penyaji n ...;

-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan

ilmiah

6. Koma (,)

1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf

kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh:

a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia

b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia

2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata

yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh:

(15)

3)

Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian

sebagai pilihan bentuk kata. Contoh:

sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum

disiarkan

7. Titik Koma (;)

1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang

bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada

penjelasan makna.

Contoh:

salah guna, menyalahgunakan

v melakukan sesuatu tidak

sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg

diberikan;

penyalahgunaan

n

proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;

penyelewengan

2) Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna

sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi

terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk

derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun).

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl

menghadapi setiap masalah;

menyabarkan

v menenangkan perasaan (pikiran dsb);

menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;

penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak

lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap

(16)

kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang

(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;

tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku

yg ~di antara teman-temanku

8. Titik Dua (:)

Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir

deskripsi dan sebelum contoh pemakaian.

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

9. Tanda Kurung ((...))

Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau

bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh

tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau

pernyataan yang terdapat di depannya.

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

10. Garis Miring (/.../)

Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur

bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan

kata.

Contoh:

sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum

(17)

11. Tika Atas atau Superskrip

Tika atas atau superskrip (

1

...,

2

...,

3

...) dipakai untuk menandai bentuk

homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di

depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke

atas.

Contoh:

a)

1

bisa a mampu; dapat: dia C berenang;

2

bisa n zat racun dr binatang (spt ular);

b)

1

seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola

itu berakhir ņ

2

seri n cahaya: ņ wajahnya;

12. Angka Arab

Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, ...) dipakai untuk menandai

makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan

seterusnya).

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

D. Label dan Singkatan Kata

1) Label Kelas Kata

n

nomina

v

verba

a

adjektiva

adv adverbia

num numeralia

p

partikel

pron pronomina

(18)

2) Singkatan Kata

dl

dalam

dng dengan

dp

daripada

dr

dari

dsb dan sebagainya

kpd kepada

krn karena

msl misalnya

pd

pada

sbg sebagai

spt seperti

thd terhadap

tt

tentang

yg

yang

(19)

565

I, i huruf ke-9 abjad Indonesia ia ad

~ b

faka

beri

jangan ~

v ya; beria berkata "ya";

erbukan berunding;

bermu-t;

a-ia v 1 selalu berkata "ya":

saja, jawablah yg benar; 2 bercakap-cakap (berunding dsb); mengiakan membenarkan; menyetujui; menyung-

guhkan: jangan ~ saja apa katanya,

bantahlah kalau perlu

ia pron kata ganti orang ketiga tunggal,

baik laki-laki maupun perempuan; orang yg dibicarakan, pembicara dan kawan bicaranya; dia: sudah berulang

kali — ditegur gurunya

ialah pron 1 penghubung kata atau kali-

mat yg ada di depannya yaitu; yakni:

yg perlu dikerjakan sekarang -- membawa dulu korban itu ke rumah sakit; 2 untuk mendahului kalimat yg

bersifat keterangan: -- krn tidak

menaati peraturan lalu lintas

iau, mengiau v mengeong (tt kucing) iba a belas kasihan; terharu dan kasihan:

-- hati saya melihat anak itu;

mengibai v mengasihani: kita wajib ~

yg lemah;

mengibakan v 1 mengharukan hati;

merawankan hati: kisah hidupnya ~

orang yg; 2 merasa belas kasihan (tt

suatu hal): sebenarya tiada guna ~

orang yg tidak tahu diri itu;

pengiba n mudah merasa iba;

beriba-iba v merawankan hati; menim-

bulkan rasa belas kasihan orang: ia

menangis ~ krn kehilangan;

keibaan (hati --) n rasa pilu; rasa

terharu; rasa sedih; rasa rawan; rasa belas kasihan

ibadah ĺ ibadat

ibadah n perbuatan untuk menyatakan

bakti kpd Allah yg didasari ketaatan

mengerjakan perintah-Nya dan menja- uhi larangan-Nya

-- haji Isl ibadah wajib yg dikerjakan

minimal satu kali dl hidup dng pergi ke Mekah dan Madinah disertai rukun dan syarat yg telah ditetapkan;

beribadah v 1 menunaikan semua ke-

wajiban yg diperintahkan Allah; 2 me- ngerjakan semua hal positif dng niat krn Allah

peribadahan hal (cara dsb) beribadah ibadat n ibadah;

ibah ĺ hibah

iban n jenis binatang laut spt remis;

kijing

ibarat n 1 perkataan atau cerita yg

dipakai sbg perumpamaan (perban- dingan, lambang, kiasan); 2 isi (mak- sud, ajaran) yg terkandung dl suatu perumpamaan (cerita dsb); 3 seum- pama;

mengibaratkan v 1 mengatakan sesu-

atu dng ibarat (perumpamaan, per- bandingan, dsb); mengumpamakan; menyamakan; membandingkan dng;

2 menganggap: ia sudah ~ anak itu sbg

anak kandungnya; 3 memberi nasihat

dng perumpamaan: ia selalu ~

anak-anaknya supaya jangan menempuh jalan yg sesat

beribarat v 1 mengandung ibarat: ia

gemar membaca pantun-pantun yg ~; 2

memberi nasihat (pelajaran dsb) dng ibarat: guru itu suka ~ ketika

memberikan pelajaran;

ibar-ibar n perahu kecil ibid kp ibidem

ibidem adv 1 dl karangan (buku, dsb) yg

sama; 2 sama dengan yg sudah disebutkan sebelumnya

ibing Jk, mengibing v menari

bersama-sama dng penari bayaran

(20)

566

iblis n makhluk halus yg selalu berdaya

upaya menyesatkan manusia dr petunjuk Tuhan; roh jahat; setan:

digoda --; kemasukan --

ibni n ibnu; anak lelaki; bin

Ibrani n (orang, bangsa, bahasa) Yahudi ibrit, mengibrit v cak pergi cepat-cepat;

lari tunggang-Ianggang: Bang Dul

buruburu ~ ke stasiun

ibtida n permulaan

ibu n 1 sebutan untuk perempuan yg te-

lah melahirkan kita; mak; 2 wanita yg sudah bersuami; panggilan yg takzim kpd wanita; 3 bagian yg pokok (besar, asal, dsb);

-- akar pokok akar; -- angkat wanita

yg mengambil dan memiara anak orang lain; -- ayam induk ayam; -- bapak orang tua; ayah dan ibu; -- jari jempol;

-- kaki empu kaki; jempol kaki; -- kota

kota yg menjadi pusat pemerintahan;

-- negeri kota yg menjadi pusat pe-

merintahan; -- panah busur; -- pasir pasir yg kasar-kasar; -- pertiwi tanah tumpah darah; -- rumah tangga wanita yg mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga; -- su-

ngai sungai yg besar dan

bercabang-cabang; -- suri ibunda raja; -- tangga bambu(kayu) yg diberi anak tangga;

-- tiri sebutan kpd wanita yg bukan ibu

kandung;

beribu 1 mempunyai ibu: sekarang

saya tidak ~ lagi; 2 menganggap

(menyebut) ibu: krn kebaikan hatinya,

kami ~ kepadanya;

keibuan a bersifat lemah lembut dan

penuh kasih sayang

ibuk ĺ hibuk

ibul n enau besar yg buahnya beracun,

Orania macrocladus

ibunda n ibu (lebih takzim) ibung ark n ibu; mak

ibus n pohon gebang, daunnya dapat

dibuat tikar dsb, Corypha gebanga

icip, mengicip (mengicipi) ĺ cicip id n perayaan; hari raya

ida n gelar golongan brahmana di Bali 1

idah kl n pemberian untuk pengikat tali

percintaan antara perempuan dan laki-laki

mengidah v bercinta kasih dng jalan

memberi idah;

mengidahkan v memberikan sesuatu

sbg tanda rasa cinta

2

idah n Isl waktu menanti yg lamanya

tiga kali haid bagi perempuan yg ditalak atau kematian suami (selama waktu itu ia belum boleh kawin)

1

idam n keinginan hendak makan sesuatu

(terutama yg masam-masam) pd wanita yg sedang mengandung;

mengidam v ingin sekali mengecap

sesuatu (ketika hamil muda): istrinya ~

makan bebek cabe hijau;

mengidam(-idam)kan v 1 sangat ingin

makan sesuatu: saya ~ iga sapi bakar;

2 sangat menginginkan; berharap

sekali; mencita-citakan: suami istri itu ~ anak laki-laki;

idaman (idam-idam) v 1 sesuatu yg

sangat didambakan (diharapkan); 2 cita-cita; keinginan; hasrat

2

idam ark, mengidam v mengidap; men-

derita (sakit dsb): banyak ternak-ternak

yg ~ penyakit yg tidak dikenal dokter-dokter hewan

idap, mengidap v menderita sakit yg

lama; selalu sakit-sakit: dia dijauhi

temannya krn ~ penyakit menular;

mengidapkan v 1 menderita penyakit; 2 menyebabkan menderita sakit yg

lama;

idapan n 1 penyakit yg tidak lekas

sembuh; 2 a sering sakit-sakitan

(21)

567

idas n pilinan;

mengidas memilin beberapa utas

benang dsb menjadi satu;

seidas satu idas;

~ bagai benang, sebentuk bagai cincin,

pb dua orang yg sejodoh benar

ide /idé/ n rancangan yg dl pikiran;

gagasan; cita-cita

ideaIisme /idéalisme/ n 1 aliran dl

falsafah yg menganggap pikiran atau cita-cita sbg satu-satunya hal yg benar yg dapat dirasakan dan dipahami; 2 hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita atau patokan yg dianggap sempurna; 3 Kes karangan atau lukisan yg bersifat khayal atau fantastis yg menunjukkan keindahan dan kesem- purnaan

ideal /idéal/ a memuaskan krn sesuai

dng yg dicita-citakan atau diangan-angankan: dia adalah gadis yg -- untuk

menjadi ibu rumah tangga

idealis /idéalis/ n 1 orang yg bercita-cita

tinggi; 2 pengikut aliran idealisme

idealistis /idéalistis/ a bersifat menuju

cita-cita: dia adalah pemuda yg --

idem adv sama dng yg sudah disebutkan

di atas; ibidem

identifikasi /idéntifikasi/ n 1 perbuatan

menetapkan identitas seseorang benda dsb; 2 Psi perbuatan tidak sadar dng membayangkan diri sendiri spt orang lain yg mempunyai ikatan emosional;

mengidentifIkasi(kan) menetapkan

atau menentukan identitas (orang, benda, dsb): ~ korban-korban kecela-

kaan pesawat terbang

teridentifikasi v 1 dapat diidentifikasi:

korban pembunuhan itu belum ~;

2 sudah diidentifikasi

identik /idéntik/ a sama benar; tidak

berbeda sedikit juga: keputusan PBB

tidak harus selalu -- dng kepentingan negara-negara besar;

mengidentikkan v menyamakan benar-benar; menjadikan agar tidak berbeda: remaja sering ~ dirinya dng

tokoh idolanya

identitas /idéntitas/ n ciri-ciri atau kea-

daan khusus seseorang atau suatu benda; jatidiri

beridentitas v memiliki identitas ideografi /idéografi/ n penggambaran

gagasan atau pikiran dng lambang

ideogram /idéogram/ n huruf yg

melambangkan bagian ujaran

ideologi /idéologi/ n 1 sekumpulan

konsep bersistem; 2 cara berpikir sese- orang atau suatu golongan manusia;

3 paham, teori, dan tujuan yg berpadu

merupakan satu program sosial politik;

berideologi v mempunyai (mengan-

dung) ideologi: bangsa Indonesia yg --

Pancasila

idep n bulu mata

idiolek /idiolék/ n ciri berbahasa sese-

orang

idiom n Ling 1 bentuk bahasa berupa

gabungan kata yg makna katanya tidak dapat ditafsirkan dng unsur gabung- annya (msl meja hijau yg berarti

pengadilan; 2 kebiasaan khusus dl

suatu bahasa

idiomatis a 1 mengenai idiom; 2 sesuai

dng kekhususan bahasa

idiot n tingkat kecerdasan yg sangat

rendah

idola n gambar, patung, atau orang yg

dijadikan pujaan

Idris n nabi dan rasul kedua yg diutus

Allah Swt

Idul Adha Isl n hari raya kurban yg jatuh

pd 10--13 Zulhijah disertai dng penyembelihan hewan kurban (spt sapi, kambing, atau unta)

(22)

568

Idul Fitri Isl n hari raya setelah selesai

menjalankan ibadah puasa yg jatuh pd tanggal 1 Syawal setelah selesai menja- lankan ibadah puasa

Idul Kurban ĺ Idul adha

ifrit n jin jahat: kelakuannya semacam --

saja

iftar n hal berbuka puasa iftitah n permulaan; pembukaan

iga n tulang pipih dan melengkung yg

melindungi rongga dada dan bersambung dng tulang dada dan tulang punggung; tulang rusuk;

-- landung tulang rusuk panjang; -- selungkang tulang rusuk yg lima

pasang

-- wekas tulang rusuk pendek 1

igal, mengigal v 1 menegakkan dan

membentangkan bulu ekor seakan-akan untuk memperagakan diri (spt merak, kalkun): merak ~; 2 menari: gamelan

telah berbunyi pula dan dia mulai ~

2

igal n ikatan penutup kepala lelaki bang-

sa Arab

1

igau, mengigau v berkata-kata tanpa

disadari pd waktu tidur; meracau: tadi

malam tidurnya ~;

mengigaukan v mengatakan sesuatu;

mengimpikan sesuatu; mengigau;

terigau-igau v terimpi-impi: banyak

pemuda ~ thd kemolekan fisik gdis itu;

igauan v 1 perkataan yg keluar sewak-

tu tidur; 2 ki perkataan yg bukan-bukan; omong kosong;

igau-igauan a dl keadaan mengigau;

sudah bangun dr tidur tetapi masih mengantuk

pengigau v 1 orang yg sering mengi-

gau sewaktu tidur; 2 ki orang yg suka berkata-kata yg bukan-bukan

2

igau n huru-hara, gempar;

terigau v 1 tergemparkan; 2 terkejut;

igau-igauan ramai sekali; riuh rendah:

bunyi genta kuda ~

ih p kata seru untuk menyatakan heran

(kecewa dsb)

ihram a suci; dl keadaan bersuci diri (pd

ketika berziarah ke Mekah)

ihram Isl 1 a keadaan bersuci diri pd

waktu melakukan ibadah haji dan umrah di Mekah; 2 v berniat dan melakukan pekerjaan ihram untuk tujuan ibadah haji dan umrah;

berihram v melaksanakan ihram ihsan a baik

ihsanat n kebaikan; kebajikan; karunia ihtiar ĺ ikhtiar

ihtilam n mimpi bersetubuh sampai

mengeluarkan mani (tanda sudah balig)

ihwal n hal; perihal iIalang ĺ lalang

ijab n 1 ucapan tanda penyerahan dr

pihak yg menyerahkan dl suatu per- janjian (kontrak, jual beli, dsb); 2 kata-kata yg diucapkan oleh wali mempelai perempuan pd waktu berlangsungnya akad nikah

mengijabkan v 1 menyatakan uca-

pan pengesahan dan pengarahan; 2 me- nikahkan: dia ~ keponakannya krn

bapaknya sudah tiada; 3 meluluskan

atau mengabulkan (doa, permohonan)

ijabat n 1 hal meluluskan (doa dsb); 2 lulus; kabul

ijajil n setan

ijarah n perjanjian (kontrak) dl hal

upah-mengupah dan sewa-menyewa

ijazah n izin (diberikan oleh guru kpd

muridnya untuk mengajarkan ilmu yg diperoleh si murid dr gurunya); 2 surat tanda tamat belajar;

berijazah v mempunyai (mendapat)

ijazah; berdiploma

berijazah v mempunyai ijazah ijil n anak lembu

(23)

569

ijmak n kata sepakat dr para ulama

mengenai suatu hal atau peristiwa di dl hukum Islam

-- ulama kesesuaian pendapat para

ulama (tt suatu hukum dl agama);

berijmak berbuat atau berusaha untuk

menyesuaikan pendapat

ijmal n ringkasan; ikhtisai;

mengijmalkan v meringkaskan; meng-

ikhtisarkan

ijon n pembelian padi dan hasil pertanian

lain sebelum masak dan diambil oleh pembeli sesudah masak

pengijon n orang yg membeli padi atau

hasil pertanian lain dng cara ijon

ijtihad n 1 usaha para ulama untuk

mencapai putusan hukum mengenai kasus yg penyelesaiannya belum ada dl Alquran; 2 tafsiran; pendapat: -- ulama;

berijtihad v melakukan ijtihad

ijuk n serabut (di pangkal pelepah) pd

pokok enau;

-- tak bersagar, pb seseorang yg tidak

punya sanak saudara yg disegani orang;

mengijuk v spt ijuk (tt misai); terijuk v mendapat malu; kecewa ikab n hukuman; siksa

ikal a berkeluk-keluk atau mengombak

(tt rambut): rambutnya --, lebat, dan

hitam;

-- mayang ikal spt mayang; mengikal

menjadi ikal

mengikal v menjadi ikal; menjadikan

ikal: ia ~ rambut yg lurus di salon

kecantikan

ikamah n IsI seruan terakhir untuk

memulai sembahyang

ikan n binatang bertulang belakang yg

hidup dl air, bernapas dng insang;

-- asin ikan yg diasinkan dan

dikeringkan; -- basah ikan yg tidak diasinkan dan tidak dikeringkan; ikan segar; -- belalang ikan laut yg

panjangnya sampai "50 cm, sirip dadanya amat panjang, krn itu dapat melayang beberapa saat di atas air; ikan terbang; ikan capung; -- belukang

(bedukang) 1 ikan air tawar,

Hemipiraclodus borneensia; 2 ki

laki-laki yg suka memburu sekarang perempuan; -- bemban jenis ikan sungai yg dapat dimakan, Ompok

bimaculatur; -- darat ikan air tawar; --

duri ikan yg menyerupai ikan lele,

panjangnya 5 sampai 6 cm, telur-telurnya disimpan oleh ikan jantan di dl mulutnya, Arius maculatus dan Arius

sagor; -- jarang jarang gigi ikan laut, Otolithus; -- jolong-jolong ikan yg

moncongnya panjang lancip; - karang ikan kecil yg badannya gepeng, bergaris dan bintik berwama, bermoncong lancip, berenang tidak cepat, pandai, berputar kembali, sering menyerang ikan-ikan;

-- kawal ikan laut, panjangnya dapat

mencapai setengah meter, selalu mengiringi ikan hiu sambil berenang di dekat sirip pd punggung ikan hiu itu, makanannya ikan kecil-kecil,

Naucratus ductur; -- keli ikan lele yg

siripnya tajam, Oaries batrachus; --

kembung ikan laut yg sering dike-

ringkan atau dijadikan peda; -- kering ikan yg dikeringkan atau dijemur; --

koki jenis ikan bias yg hidup di laut; -- laut ikan yg hidup di laut; -- layang-layang jenis ikan laut yg dapat

melayang; -- layur ikan selayur; -- li-

dah ikan laut, badannya gepeng,

sebelah bawah wamanya putih, sebelah atas warnanya sesuai dng warna dasar laut; -- lidi jenis ikan laut, Centrccus

sentatus; -- lumba-Iumba jenis ikan

yg bernapas dng paru-paru; fliper; --

(24)

cumi-570

cumi; -- mas ikan air tawar, dipelihara dl tambak, berasal dr negeri Cina, kulitnya atau sisiknya kuning keemas-emasan;

-- mua ikan yg panjang spt ular; belut; -- pari jenis ikan laut; -- paru-paru

ikan yg hidup di sungai dan di rawa, selain bernapas dng insang juga mempunyai dua kantung udara yg berhubungan dng usus, mirip spt paru-paru, sebab itu sering timbul ke permukaan air untuk bernapas, Dipnoi;

-- paus binatang laut yg menyusui,

bernapas dng pampam, berwama biru, ekornya datar, siripnya di punggung, lubang hidungnya di atas kepala, makanannya plankton, Balacnoptera;

-- peda ikan kembung dsb yg

diasinkan; ikan asin; -- pekasam ikan yg dibubuhi garam dan asam dan disimpan agak lama; -- salai ikan yg dikeringkan di atas api (dipanggang atau diasapi); -- sebelah suku ikan sebelah badannya gepeng, kedua belah matanya berdekatan krn yg satu telah berubah tempatnya, sehingga akhimya terletak di sebelah atas juga;

-- serdadu jenis ikan laut, Arius

macronocanthus; -- setan jenis ikan

laut yg menyerupai kalajengking; -- setoka jenis ikan pari kecil; -- sia-sia ikan badar; -- sumpit ikan yg badannya agak tinggi dan lambungnya agak gepeng, panjangnya sampai 25 cm, jika ikan sumpit melihat lalat dekat permukaan air, melompatlah ia untuk menangkapnya; jika lalat itu agak jauh dr permukaan air dan hinggap pada daun, lalat itu disumpitnya dng air, supaya jatuh dan dapat ditelannya,

Toxotes jaculator; -- tambak jenis ikan

laut, Lutjanus vaiqiensis; -- terbang

jenis ikan laut yg dapat terbang,

Exocoetidae; -- todak ikan yg

berjungur panjang;

-- belum dapat, airnya sudah keruh, pb

pelaksanaan kerja yg tidak tepat (keadaan menjadi buruk sebelum pekerjaan itu selesai); -- biar dapat,

serampang jangan pukah, pb biar

tercapai maksudnya, tetapi jangan ada sesuatu yg merugikan; -- di hulu, tuba

di hilir, pb perbuatan yg siasia; -- di laut, asam di gunung, bertemu dl belanga, pb biarpun tinggal berjauhan,

kalau jodoh, akan menjadi laki istri juga; -- gantung, kucing tunggu, pb kesal melihat barang yg diingini, tetapi tidak mungkin didapat; -- lagi di laut,

lada garam sudah di sengkalan, pb

membuat persediaan untuk mengecap hasil dr suatu perkara yg belum tentu akan diperoleh; -- pulang ke lubuk, pb telah kembali ke tempat (asalnya) yg dicintainya, berat dia untuk mening- galkannya kembali; -- seekor rusakkan

-- setajau, -- sekembu rusak oleh seekor, pb hanya krn keburukan

sedikit, semuanya ikut menjadi buruk; -- terkilat, jala tiba, pb a sangat pandai dan tajam dl menangkap perkataan orang; b tindakan yg cepat dilakukan (untuk menghadapi sesuatu); bagai --

kena tuba, pb banyak orang sakit atau

mati dl sebuah kampung (negeri); kuat

-- krn radai (kuat burung krn sayap, kuat ketam krn sepit), pb tiap-tiap

orang ada kekuatannya (kelebihannya) sendiri; spt -- dl air, pb senang sekali;

spt -- dl belanga, pb sesuatu yg sudah

pasti akan didapat;

berikan 1 mempunyai ikan: kebun

(25)

571

cari atau menangkap ikan: pekerja-

annya ~ di laut;

perikanan n perihal yg menyangkut

penangkapan, pemiaraan, dan pembu- didayaan ikan;

pengikan n suka sekali makan ikan ikan-ikan n Lay alat untuk mengukur

kecepatan kapal (biasanya diikat dng tali, lalu dilepaskan di belakang kapal)

ikat n 1 alat (tali, benang, kain dsb)

untuk mengikat (menyatukan, mem- berkas, menggabungkan): 2 bingkai (dr kayu, logam, dsb) yg dipakai untuk menguatkan (mencengkam, meme- gang, dsb); 3 berkas; gabung; 4 kl cara mengatur (menyusun) pasukan barisan dsb): -- perang, susunan pasukan dsb dl perang; 5 kebat;

-- kepala kain kepala; -- kolam tepi

kolam terbuat dr kayu; -- permata emas dsb tempat permata dipasang; --

pinggang kain (kulit dsb) untuk

mengebat pinggang (mengeratkan cela- na);

berikat v diikat (dl berbagai-bagai

arti); memakai ikat: pedang ~ emas pedang berlapis emas; permata ~ emas permata yg memakai ikat emas;

mengikat 1 mengebat; mengeratkan

(menyatukan dsb) dng tali:

orang-orang telah ~ tangan pencuri yg tertangkap itu; ~ kayu api memberkas kayu api; 2 ark menarik; menawan: cerita yg ~ hati; 3 sesuatu yg harus

ditepati: perjanjian yg ~ perjanjian yg mengharuskan kedua belah pihak menepatinya dng sungguh-sungguh;

4 mengarang (syair, sanjak, dsb); 5 menggabungkan; ~ diri dl per-

kumpulan;

~ hati menarik hati; menarik perhatian; ~ janji menguatkan perjanjian (per-

mufakatan); mengadakan perjanjian; ~

perut 1 mengurangi makan; 2 ki

berhemat-hemat dl pengeluaran;

mengikatkan mengikat pada; mengi-

kat dng; mengikat untuk; memper- talikan (dng); menambatkan; terikat (telah) diikat (disusun, dirangkaikan, dsb);

terikat v telah terikat (disusun, di-

rangkaikan);

ikatan 1 yg telah diikat; cara mengikat; 2 berkas; gabungan: kayu ini ~nya

kecil-kecil; 3 rangkaian; pertalian; su-

sunan (hubungan) kata dsb: arti kata

hendaknya diterangkan dl ~ kalimat;

4 perserikatan; perkumpulan;

~ dinas perjanjian antara seseorang

(pelajar dsb) dng suatu instansi yg memberikannya bantuan bea siswa;

perikatan n 1 pertalian; perhubungan; 2 perserikatan; persekutuan

pengikat n sesuatu yg digunakan un-

tuk mengikat; ~ atom Kim ikatan valensi antara dua atom yg terdiri atas pasangan elektron, dng setiap atom menyumbangkan satu elektron; ~ hid-

rogen Kim gaya tarik antarmolekul yg

terjadi antara dua muatan listrik parsial dng polaritas yg berlawanan; ~ ion Kim ikatan antara atom elektropositif dan elektronegatif; ~ karbon Kim ikatan elektron takberkutub antara dua atom karbon; ~ kimia Kim ikatan antara atom-atom yg membentuk molekul suatu senyawa; ~ logam Kim ikatan antar-atom elektropositif; ~ orbital

Kim orbital yg dapat disekutukan dng

ikatan kimia tertentu; ~ valensi Kim ikatan yg terbentuk antara elektron dua atom atau lebih; ~ orang tua anak ikatan tali kasih orang tua yg terbentuk saat anak lahir

ikebana n seni merangkai bunga gaya

(26)

572

ikhbar ark n pemberitahuan: pengu-

muman di papan tulis tadi adalah -- sebuah kecelakaan

ikhlas a tulus hati; (dng) hati yg bersih

dan jujur): mereka benar-benar --

untuk melakukan perdamaian;

mengikhlaskan v menyerahkan dng

tulus hati; merelakan; memberikan: ~

tanahnya untuk pembangunan rumah sakit;

keikhlasan n ketulusan hati; kejujuran;

kerelaan: kita menghargainya menyerahkan sumbangan kpd yayasan yatim piatu

ikhtiar n 1 kebebasan memilih (menen-

tukan, berbuat, dsb); 2 pertimbangan (pilihan pendapat, usul, dsb) yg bebas;

3 usaha; daya upaya; alat, syarat untuk

menyampaikan maksud;

-- menjalani untung menyudahi, pb

orang harus berusaha jika ingin mencapai suatu maksud, tercapai atau tidaknya nasiblah yg menentukannya;

berikhtiar v berusaha; berdaya upaya:

kalau mau berhasil jangan berhenti ~

mengikhtiarkan v 1 mengusahakan;

mencarikan daya upaya (akal, syarat, dsb); 2 memberikan pertimbangan (nasihat, usul, dsb)

ikhtiari ark a atas kehendak hati sendiri;

atas kemauan sendiri

ikhtilaf n perbedaan (pendapat); perse-

lisihan (pikiran): masih ada -- ulama dl

hal itu

ikhtisar n ringkasan; pemandangan ring-

kas (yg penting-penting saja);

mengikhtisarkan v membuat ringkas

cerita (pidato, laporan, dsb); mering- kaskan; merangkum: notulis rapat ~ hasil

ikhwan n saudara; teman

iklan n 1 advertensi; reklame; 2 pem-

beritahuan;

-- baris iklan singkat yg hanya terdiri

atas beberapa baris dl satu kolom;

mengiklankan v memberitahukan atau

memperkenalkan sesuatu kpd umum melalui iklan: pabrik obat itu --hasil

pabriknya melalui siaran televisi;

periklanan n hal yg berhubungan dng

iklan: Kongres ~ Asia IX berlangsung

di Jakarta;

pengiklan n 1 orang (perusahaan dsb)

yg mengiklankan; orang (perusahaan dsb) yg memasang iklan; 2 perusahaan (bagian) yg mengurus iklan

pengiklanan n hal yg berhubungan

dng cara (usaha) mengiklankan: rapat

kerja ~ juga membahas tt pemanfaatan bus-bus kota untuk tempat pemasangan iklan

iklim n 1 keadaan hawa (huian) di suatu

daerah: -- sangat mempengaruhi

kesuburan suatu daerah; 2 ki suasana;

keadaan: kita mengusahakan stabilitas

ekonomi agar tercapai -- kerja yg baik;

-- antara musim peralihan; -- panas

(daerah) berhawa panas; -- politik suasana politik; keadaan peraturan politik; -- sedang (daerah) barhawa sedang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin keikliman segala sesuatu yg bertalian dng keadaan hawa (iklim):

Badan Meteorologi adalah instansi yg meneliti -- dan kemudian membuat ramalan cuaca

iklim n 1 keadaan yg meliputi suhu,

kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari pd suatu daerah dl jangka waktu yg lama; 2 suasana; keadaan;

-- subtropis iklim yg terdapat di

daerah subtropis; -- tropis iklim yg terdapat di daerah tropis; iklim panas;

(27)

573

ikon n lukisan atau gambar pd panil kayu

yg digunakan dl kebaktian gereja Kristen Ortodoks

ikonofobia n Psi fobia thd gambar atau

lambang

ikonografi n ilmu yg mempelajari teknik

dan seni pembuatan area

ikrab n Ling perubahan bentuk kata

berkenaan dng perbedaan waktu, persona, dan jumlah

ikram n penghormatan; pemujaan ikrar n 1 janji dng sungguh-sungguh;

2 janji (dng sumpah); pengakuan;

pengesahan; penetapan

berikrar v berjanji dng

sungguh-sungguh hati; berteguh janji; mengakui (mensahkan,membenarkan) kebenaran:

mereka ~ dulu sebelum mereka bertugas;

mengikrarkan v 1 meneguhkan janji:

keduanya sepakat ~ janji sehidup semati; 2 mengakui; menetapkan sah;

membenarkan; menjanjikan

iktibar ĺ itibar

iktikad n 1 kepercayaan; keyakinan yg

teguh; 2 maksud yg (baik)

beriktikad v berkeyakinan; benar

(akan); berhasrat benar (akan)

iktikaf v kl berdiam diri di dalam masjid

untuk beberapa waktu sbg suatu ibadah kpd Allah dgn menjauhkan pikiran yg bersifat keduniawian

iktikat ĺ itikad

iktiofobia n Psi fobia thd ikan ikut v turut; serta; menyertai

-- hati mati, -- mata buta, pb jika selalu

menuruti nafsu akhirnya akan mendapat celaka;

berikut v turut serta; beserta; beriring

dng: ~ surat ini saya kirimkan sehelai

foto; 2 yg tsb di bawah ini; yg datang

sesudah ini; yg menjadi lanjutannya:

keterangan ~ merupakan tambahan saja; 3 serta dng: akan dijual sebuah rumah ~ pekarangannya;

mengikut v 1 turut serta; mengiring;

menyertai (di belakang): aku akan ~

ayah ke Medan; 2 meniru turut berbuat

sesuatu: murid selalu ~ kelakuan

gurunya; 3 menurut atau menganut

(perintah, ajaran, paham, dsb): jika

tidak mau ~ nasihat dokter, tidak akan lekas sembuh;

mengikuti v 1 menurutkan (sesuatu yg

berjalan dahulu, yg telah ada); mengiringi; menyertai: akhirnya

tahulah dia, bahwa yg ~ ia sejak tadi adalah seorang reserse; 2 turut belajar

atau mendengarkan (dl kursus, kuliah, latihan, dsb); 3 memperhatikan (men- dengarkan, melihat, membaca, dsb) baik-baik;

mengikutkan v (memperikutkan) me-

nyertakan; membiarkan ikut; mema- sukkan supaya ikut;

memperikut menjadikan (membuat)

supaya ikut;

ikutan n 1 yg diikuti; yg dianut: segala

perbuatan guru agama itu menjadi ~ bagi pegawai-pegawai lain; 2 yg

mengikut;

ikut-ikutan v mengikut saja (pikiran,

perbuatan) orang lain tanpa kesadaran atau keinsafan: dia hanya ~ saja

melakukan pekerjaan itu;

terikut v tidak sengaja ikut; terbawa; pengikut n 1 penganut; 2 peserta ikut serta v turut bersama-sama;

mengikutsertakan v menjadikan tu

rut bersama-sama: ia ~ semua

temannya dl kepanitiaan;

keikutsertaan n perihal ikut serta 1

Ilah n yg disembah; sembahan; Tuhan; keilahan n ketuhanan

2

(28)

574

Ilahi n 1 Tuhanku; 2 mempunyai

sifat-sifat Tuhan

keilahian ketuhanan: -- Allah dira-

gukan oleh kaum ateis

ilahiat (ilahiah) n Ag ketuhanan;

keiIahian

ilai, mengilai(-ilai) v meringkik-ringkik

(tt kuda); tertawa keras (tt orang):

maka raja itu pun tertawalah --

ilak n alat ukur untuk menentukan lebar

kain yg akan ditenun;

bagai -- bercerai dng benang, pb

bercerai untuk selama-Iamanya (tidak akan bertemu lagi)

ilam-iIam a tampak suram (kelam); tidak

nyata kelihatannya (krn jauh dsb)

iIanun n perampok; bajak laut (banyak

beraksi di Laut Cina Selatan dan Laut Sulu); lanun

ilas, mengilas v menginjak-injak supaya

hancur: jangan -- padi yg dijemur itu;

jangan biarkan kambing itu -- rumput yg baru saja ditanam

ilat n 1 kerugian; kecelakaan; mudarat;

kesakitan; 2 Dok orang yg tidak dapat bekerja lagi krn anggota badannya rusak (km kecelakaan, akibat peperangan, dsb)

ilat-ilatan n pohon yg tingginya dapat

mencapai 27 m, tumbuh liar di tanah datar dan pegunungan rendah, kulit batangnya mengandung getah untuk obat bisul supaya lekas pecah; pangsar;

Ficus callosa

ilegal /ilégal/ a tidak legal; tidak sah iler n air liur yg meleleh di sudut bibir;

mengiler v 1 mengeluarkan air liur:

anak saya ~ waktu tidur krn giginya rusak; 2 ki sangat berselera; ingin

sekali; saya ~ melihat pepes ikan yg

baru dihidangkan itu

ilham n 1 petunjuk dr Tuhan yg terbit dl

hati; 2 sesuatu yg menggerakkan hati

untuk mencipta (mengarang syair dsb);

3 inspirasi yg timbul dr hati; bisikan

hati; mengilhami memberi ilham; membisiki (dl hati); mengilhamkan membisikkan (petunjuk dsb) kpd

mengilhami v memberi ilham kepa-

da: keindahan alam itu yg ~ lukisannya

ili ark, mengili v mengungsi; menye-

lamatkan diri ke tempat yg aman

ilir ĺ hilir

ilmiah n secara ilmu pengetahuan; sesuai

dng syarat atau hukum ilmu pengetahuan;

-- populer bersifat ilmu, tetapi meng-

gunakan bahasa yg umum sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh setiap pembacanya;

mengilmiahkan v menjadikan il-

miah: mereka ~ hal-hal yg khayal

ilmu n pengetahuan tt suatu bidang yg

disusun secara sistematis menurut metode-metode tertentu yg dapat dipergunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dl bidang (pengetahuan) itu;

-- padi, makin berisi makin runduk, pb

makin banyak pengetahuan makin merendahkan diri; menunjukkan -- kpd

orang menetak, pb nasihat yg baik itu

tidak berguna bagi orang yg tidak mau mempergunakannya;

-- agama pengetahuan tt ajaran

(sejarah dsb) agama; teologi; -- akhirat pengetahuan mengenai segala sesuatu yg berhubungan dng kehidupan di akhirat atau kehidupan sesudah manusia mati; -- akhlak pengetahuan tt tabiat manusia; -- alam pengetahuan tt keadaan alam; fisika; -- alat ilmu bantu untuk mempelajari ilmu tauhid; -- bahas bagian f1lsafat yg berkenaan dng cara berpikir dsb; -- bahasa

(29)

575

pengetahuan sistematis tt ihwal bahasa (tata bahasa); linguistik; -- balut pengetahuan tt cara membebat luka; --

bangsa-bangsa pengetahuan tt adat,

kehidupan dsb sesuatu (suku bangsa dsb); etnologi; -- bangun pengetahuan tt ukur-mengukur ruang dsb; --

bangunan pengetahuan tt membangun

(membuat) rumah, gedung, jembatan, dsb; -- batin pengetahuan mengenai jiwa dan segala yg gaib; ilmu suIuk; --

bayan pengetahuan mengenai kete-

rangan-keterangan tt arti dan maksud perkataan-perkataan yg terdapat di dl kitab suci; -- bedah pengetahuan tt membedah (mengoperasi); -- bentuk kata morfologi; pengetahuan tt bentuk kata (tt awalan, akhiran, dsb); -- bumi

ark pengetahuan yg mengamati, menggolong-golongkan, dan menga- nalisis perbedaan daerah-daerah di permukaan bumi; geografi; -- cuaca pengetahuan tt keadaan angin; iklim dsb; -- dagang pengetahuan tt

berniaga; -- faal ark pengetahuan yg menyelidild tt gejala-gejala hidup pd alat tubuh manusia (spt alat pernapasan, peredaran darah, dsb), jasad tumbuh-tumbuhan (binatang); fisiologi; -- falak pengetahuan tt bintang-bintang di langit, matahari dsb;

-- fikih pengetahuan tt

kewajiban-kewajiban yg diperintahkan oleh agama Islam; ilmu yg membicarakan hukum syarak; -- flfasat pengetahuan tt keadaan muka orang dsb bertalian dng tabiat-tabiatnya; -- fisika ilmu alam; --

gaib pengetahuan tt segala yg tidak

kelihatan (rahasia alam dsb); ilmu mistik; -- gaya bahasa pengetahuan mengenai pemakaian kata-kata dl penyusunan kalimat khusus; -- gayung

sebangsa mantra untur; membunuh (menyakiti dsb) dr jauh; -- handasah ilmu ukur tanah (spt tt luasnya, bentangannya, dsb); -- hayat ark pengetahuan tt makhluk hidup (binatang dan tumbuh-tumbuhan); biologi; -- hewan ark pengetahuan mengenai kehidupan binatang; -- hisab ilmu hitung; -- hitam pengetahuan tt kebatinan yg berhubungan dng pekerjaan setan (spt membuat orang gila, merucuri dng bantuan makhluk halus dsb); -- hitung ark pengetahuan mengenai angka sehubungan dng penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pemangkatan, dan akar bilangan; -- hukum pengetahuan tt hukum (undang-undang dsb); -- iklim pengetahuan tt keadaan cuaca (hawa, musim, dsb); klimatologi; -- jiwa pengetahuan tt sifat (perbuatan dsb) jiwa manusia; ilmu yg mempelajari dan membentangkan segala sesuatu mengenai jiwa manusia; psikologi; --

kalam ajaran atau pengetahuan tt iman

(apa-apa yg harus dipercaya); --

kebatinan ilmu batin; -- kebidanan

cabang ilmu kedokteran yg berhubungan dng kelahiran anak dan pertolongan kpd orang bersalin; --

kesehatan pengetahuan tt hal

penjagaan dan pencegahan penyakit; --

kesenian pengetahuan mengenai

seluk-beluk seni pd umumnya; -- kirakira ilmu hitung; -- klenik ilmu yg mengajarkan hal-hal yg mengandung rahasia (spt ilmu yg dapat membuat orang tunduk atau jatuh cinta); --

limunan mantra yg jika diucapkan

dapat membuat diri tidak kelihatan; --

maani pengetahuan tt mengarang dan

(30)

576

pengetahuan tt hal kehidupan manusia dl masyarakat; sosiologi; -- obat pengetahuan mengenai berbagai obat (khasiatnya, tawaran pemakaiannya, dsb); farmakologi; -- panas ilmu sihir;

-- pasti ark pengetahuan mengenai

ruang dan bilangan (spt ilmu aljapar, ilmu ukur, dsb); -- pendidikan pengetahuan yg menyelidiki prinsip-prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan mengawasi pelajaran; -- pertanian pengetahuan tt hal tanammenanam (bercocok tanam dsb); -- peruang Sas ilmu yg menyebabkan dapat tahan lama menyelam dl air (berupa mantra untuk mendapatkan cukup udara sewaktu menyelam dl air); -- politik ilmu yg mempelajari sifat dan fungsi negara dan pemerintah; -- purbakala pengetahuan tt kehidupan pd zaman kuno dan barang-barang peninggalan kuno; arkeologi; -- putih ilmu kebatinan yg dipergunakan untuk melawan ilmu hitam (ntuk mengobati orang sakit, orang yg kena guna-guna, mengusir setan, dsb); -- salik ilmu suluk; -- serum pengetahuan tt hal, sifal, dan reaksi serum darah dan cara memasak serta cara mengobati penyakit dng berbagai serum; -- osial ilmu yg mempelajari perilaku kehidupan manusia sbg makhluk hidup yg bermasyarakat; -- suluk pengetaliuan yg berkenaan dng usaha mendekatkan diri kpd Tuhan; -- tarikat ilmu suluk; -- tasawuf ilmu mengenai rahasia dan kegaiban dl agama tt ketuhanan; ilmu suluk; ilmu tarikat; ilmu mistik; -- tumbuh-tumbuhan pengetahuan tt tumbuh-tumbuhan; botani; -- ukur (ruang) pengetahuan tt

ukur-mengukur benda (spt kerucut, limas, dsb); -- ukur sudut pengetahuan ukur-mengukur yg berdasarkan perhitungan sudut; -- urai ilmu yg mempelajari susunan tubuh dan hubungan-hubungan alat tubuh; anatomi; -- usuludin pengetahuan tt iman (kepercayaan) agama; -- wasitah ilmu dan kepandaian menghubungkan diri dng roh;

berilmu v mempunyai ilmu; mem-

punyai kepandaian: mereka itu

sekumpulan orang-orang yg ~;

keilmuan n sesuatu yg berhubungan

dng pengetahuan; secara ilmu penge- tahuan: dl hal ~, dia sudah sangat

dikenal

ilmuwan n orang yg ahli atau banyak

pengetahuannya; orang yg berke- cimpung dl ilmu pengetahuan;

ilu ark a bersifat menimbulkan perasaan

iba (pilu) dl hati: dng suara lembut ia

berkata -- spt bermohon

iluminasi n penerangan (dng sinar

matahari atau sinar buatan, spt lampu)

ilusi n Psi 1 pengamatan yg tidak sesuai

dng pengindriaan; 2 hanya dl angan-angan saja; 3 tidak dapat dipercaya; palsu

ilusif a 1 hanya dl angan-angan saja;

bersifat khayal; 2 bersifat mem- perdayakan atau menipu

ilusionis n 1 tukang sulap atau orang; 2 orang yg membuat ilusi

ilustrasi n gambar baik berupa foto atau

lukisan untuk membantu memperjelas isi buku (karangan); tulisan dsb;

-- musik musik yg digunakan untuk

mengiring sebuah pementasan drama, sandiwara;

mengilustrasikan v memberikan

(31)

577

ilustratif a bersifat menerangkan (menjelaskan, menghias)

ilustrator n orang yg melukis ilustrasi Ilyas Isl n nabi dan rasul kesembilan

belas yg diutus Allah Swt

Ilyasa Isl n nabi dan rasul kedua puluh

yg diutus Allah Swt

imajinasi n daya pikir untuk

membayangkan; khayalan

imajinatif a bersifat khayal; mempunyai

atau menggunakan imaginasi

imajiner /imajinér/ a bersifat khayalan;

hanya terdapat dl anganangan saja (bukan yg sebenarnya)

imago n Ent stadium dewasa sesudah

metamorfose serangga

imak, mengimak(-imak) v meniru bunyi

(perbuatan dsb); mengajuk

pengimak n Fis alat (instrumen) yg

digunakan untuk menirukan keadaan yg sebenarnya dl suatu sistem atau proses

imam n 1 Isl pemimpin (ikutan) pd

waktu salat berjamaah; 2 pemimpin; kepala (negeri dsb); 3 (dipakai juga sbg gelar yg berarti) pemimpin; penghulu: -- Bonjol, ---- Mahdi; 4 Isl pemimpin mazhab: -- Syafei; -- Hambali; 5 Kat padri yg mempersembahkan kurban Misa atau pemimpin upacara-upacara gereja;

imamat n imamah

iman n Ag 1 kepercayaan (yg berkenaan

dng agama)kpd Allah, Nabi, kitab suci;

2 ketetapan hati; keteguhan batin;

keseimbangan batin;

beriman v mempunyai keyakinan dan

kepercayaan kepada Tuhan;

berimankan percaya kpd;

mengimani v meyakini dan mem-

percayai;

keimanan keyakinan; ketetapan hati;

keteguhan hati: (dl beragama)

memperkuat ~ kpd Tuhan

imanen /imanén/ n berada dl kesadaran

atau akal budi

imang ĺ timang

imbak, mengimbak-imbak a dl keadaan

terombang-ambing: sudah seminggu

kapal itu ~ di laut

1

imbal a 1 miring ke satu pihak, bengot

(tidak bundar benar); 2 ki tidak seimbang; berat sebelah; pincang (tidak sebagaimana mestinya)

2

imbal, imbalan n upah sbg balas jasa 1

imbang a timbang; banding;

berimbang v 1 sama berat (kuat,

kuasa, banyak dsb); setimbang; sebanding; 2 berbanding (dng): gajinya ~ berimbang dng kerjanya;

mengimbangi v berbuat sesuatu untuk

menjadikan seimbang (sebanding, sepadan, dsb); membalas (kebaikan, cinta, dsb): kita tak akan sanggup ~

jaga orang tua kita;

mengimbangkan v menjadikan supaya

berimbang (seimbang, sebanding);

imbangan n bandingan; yg mengim-

bangi;

imbang-imbangan a hampir sama

beratnya (kuatnya, kuasanya, dsb):

peluang kedua calon ketua itu ~;

perimbangan n persamaan (perban-

dingan) berat (kuat dsb);

pengimbang n sesuatu yg mengim-

bangi;

pengimbangan n perihal mengimbang

atau mengimbangkan;

keimbangan n keadaan berimbang;

seimbang; sama berat; sebanding; se- timpal; (kuatnya dsb);

keseimbangan v keadaan seimbang;

memperseimbangkan menjadikan se- imbang

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum yang meliputi undang-undang dan peraturan mentri tersebut yang seharusnya dapat memberikan perlindungan bagi anak sebagai peserta didik di

Rata-rata kemampuan motorik kasar anak setelah mengikuti kegiatan senam ceria berdasarkan indikator diatas pada siklus I yaitu 1,77 yang berarti anak mulai

Nilai juga mengkaji tentang baik buruk, indah dan tidak indah artinya nilai itu merupakan anggapan / keyakinan seseorang terhadap sesuatu berdasarkan keyakinan dari hati sanubari

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen adalah kapasitas individu untuk dapat menuangkan ide atau gagasan, pengalaman,

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan karakter self leadership peserta didik sebelum tindakan

Cahaya matahari yang dipantulkan bulan ke bumi pada malam hari, akan tampak berbeda dari hari ke

Bagian gudang akan membuatkan BPBB (Bukti Pengeluaran Bahan Baku), lalu diserahkan ke Bagian Produksi. Bagian gudang akan membuat laporan persediaan bahan baku lalu diserahkan

Karya ilmiah tersebut membahas tentang : (1) Evaluasi karakter morfo-fisiologis sumber daya genetik Padi berumur genjah , (2) Pengaruh Pupuk NPK pelet dari kotoran ayam