• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANK MANDl ~ SURATEDARAN No. DOC /001/ 2000

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BANK MANDl ~ SURATEDARAN No. DOC /001/ 2000"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

f.. ..,~r \ f c

BANK

MANDl

~

Jakarta, 18 April 2000 SURATEDARAN No. DOC /001/ 2000 Kepada Seluruh Oivisi

Seluruh Kantor Wilayah Seluruh Kantor Cabang

Oitempat

Perihal : Code of Conduct IPedoman Perilaku}

Pendahuluan

A. Latar Belakang

1. Kepercayaan masyarakat umum dan pelaku pasar terhadap Bank dipengaruhi oleh etika perilaku seluruh jajaran Bank mulai dari Komisaris, Direksi, anggota executive management sampai kepada seluruh karyawannya. Kepercayaan ini sangat penting untuk membina dan memelihara hubungan bisnis dengan nasabah.

2. Dalam prakteknya, sulit dihindari adanya hubungan yang mengarah pada hal-hal yang lebih bersifat pribadi sehingga hubungan bisnis tercampur oleh hubungan pribadi.

3. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat serta mewujudkan corporate governance, perlu adanya pedoman prilaku dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan dan sesama karyawan yang bersandar pada nilai-nilai etika.

4.

Sehubungan dengan hal terse but, telah dikeluarkan Keputusan Bersama Oireksi dan Komisaris PT Bank Mandiri Nomor 002/KEP.DIR.KOM/2000 tanggal18 April 2000 tentang CODE OF CONDUCT PT BANK MANDIRI (PERSERO) yang mengatur etika perilaku seluruh jajaran Bank sebagaimana terlampir dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.

B. Maksud dan Tujuan

Code of Conduct dimaksudkan sebagai standar etika dan perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh jajaran Bank yang meliputi Komisaris, Direksi, executive management dan seluruh karyawan dalam menjalankan tugas dan kedinasan sehari-hari serta dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun dengan rekan sekerja.

Dengan dipatuhinya kebijakan ini, diharapkan dapat mencegah berkembangnya hubungan yang tidak wajar dengan para nasabah, atau antara sesama pejabat Bank.

(2)

No. OOC! 001/2000 Tanggal 18 April 2000

II. Ketentuan" Umum

A. Code of Conduct ini terdiri atas 13 Bab dan 15 pasal yang merupakan pedoman perilaku bagi seluruh jajaran Bank dalam melaksanakan tug as dan kedinasan sehari-hari.

Hal-hal yang diatur dalam Code of Conduct adalah : 1. Benturan Kepentingan (Conflict of Interests) 2. Kerahasiaan

3. Penyalahgunaan Jabatan 4. Perilaku Insiders

5. Integritas dan Akurasi Data Bank 6. Integritas Sistem Perbankan 7. Pengelolaan Rekening Karyawan

8. pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) 9. Sanksi Pelanggaran I Ketidakpatuhan

10. Pengawasan Pelaksanaan dan Pemutakhiran

B. Pedoman ini bersifat mengikat dan harus dipahami serta dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran Bank dalam rangka terwujudnya prinsip

Corporate Governance.

C. Pedoman ini tidak dimaksudkan untuk mencampuri kehidupan pribadi seluruh jajaran Bank, melainkan sebagai pedoman perilaku dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan dan sesama karyawan.

III. Ketentuan Pelaksanaan

A. Kewajiban Melaksanakan Code of Conduct

1 Seluruh jajaran Bank harus mengetahui, memahami dan melaksanakan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) dengan penuh tanggung jawab dan tanpa pengecualian.

2. Seluruh Unit Kerja harus mensosialisasikan maksud dan tujuan Code of Conduct ini kepada seluruh jajaran Bank, sehingga tidak ada alasan bagi pegawai untuk tidak melaksanakannya.

B. Kewajiban Membuat Pernyataan Pegawai

1. Seluruh jajaran Bank harus membuat Surat Pernyataan yang mengikatkan diri untuk melaksanakan :

a. Kode Etik Bankir Indonesia,

b. Code of Conduct PT Bank Mandiri (Persero), c. Sumpah jabatan,

d. Semua peraturan yang berlaku di PT Bank Mandiri (Persero) baik peraturan yang sudah ada maupun peraturan yang akan ada di kemudian hari termasuk sistem penilaian kinerja pegawai dengan segala konsekwensinya,

e. Semua peraturan perundangan yang berlaku, baik yang berlaku umum maupun yang berhubungan dengan kegiatan perbankan.

(Format Surat Pernyataan Pegawai terlampir)

(3)

No. OOC/ 00 I /2000 Tanggal 18 April 2000

2. Pernyataan pegawai dimaksud dibuat hanya sekali, yaitu pada sa at Code of Conduct ini pertama kali diberlakukan atau pada saat pertama kali karyawan mulai bekerja di Bank Mandiri. Dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dengan distribusi sebagai berikut :

a. lembar pertama untuk Unit Kerja yang bersangkutan dengan dibubuhi Meterai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. lembar kedua untuk Divisi Human Resources. c. lembar ketiga untuk pegawai yang bersangkutan.

c.

Kewajiban Membuat Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure)

1. Seluruh jajaran Bank harus membuat pernyataan tahunan (annual disclosure) yang memuat semua keadaan atau situasi yang memungkinkan timbulnya pelanggaran I ketidakpatuhan terhadap code of conduct ini. (Format Surat Pernyataan Tahunan terlampir).

2. Pernyataan dimaksud dibuat setiap akhir tahun takwim, dalam rangkap 3 (tiga) dengan distribusi sebagai berikut :

a. lembar pertama untuk Unit Kerja yang bersangkutan dengan dibubuhi Meterai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. lembar kedua untuk Divisi Human Resources. C. lembar ketiga untuk pegawai yang bersangkutan.

~. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) tersebut bersifat rahasia dan pihak terkait wajib menjaga kerahasiaannya.

3

D. Sanksi Pelanggaran I Ketidakpatuhan

1. Setiap pelanggaran terhadap pedoman ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya.

2. Semua benturan kepentingan atau pelanggaran harus dilaporkan dan ditangani oleh masing-masing karyawan dengan ketentuan:

a. Karyawan non officer: melaporkan kepada dan evaluasi oleh atasan langsung dengan tindasan kepada Divisi Human Resources dan Office of Compliance

b. Karyawan Officer: melaporkan kepada dan evaluasi oleh EVP Human ResourceslTraining dengan tindasan kepada Compliance Director. c. Anggota Executive Management: melaporkan kepada dan evaluasi oleh

Direktur Utama dengan tindasan kepada Compensation Committee. d. Direksi: melaporkan kepada dan evaluasi oleh Komisaris.

e. Komisaris: melaporkan kepada dan evaluasi oleh Pemegang Saham.

E Pengawasan Pelaksanaan dan Pemutakhiran

1. Untuk memastikan bahwa seluruh jajaran Bank benar-benar telah mengerti isi kebijakan ini, Oivisi Human Resources bersama-sama dengan Office of Compliance membuat prosedur rinci pelaksanaan kebijakan ini.

(4)

.J--'.

No. OOC/ 001/2000 Tanggal 18 April 2000

2. Pelaksanaan dari code of conduct ini merupakan objek audit yang akan dilakukan oleh SKAI yang intensitasnya diatur sendiri oleh SKAI.

IV.

Penutup

Surat Edaran ini berlaku terhitung rnulai tanggal 18 April 2000 dan apabila terdapat hal-hal yang belurn diatur dalarn Surat Edaran ini akan ditetapkan kernudian.

Demikian untuk dilaksanakan dengan tertib.

PT BANK MANDIRI (PERSERO)

Agus Martowardoio

Direktur

I Wavan Puaea Direktur

(5)

Lampiran 1

SE No. OOC/OO1/2000

T angga118 April 2000

KEPUTUSAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS PT BANK MANDIRI {PERSERO}

TENTANG

CODE OF CONDUCT PT BANK MANDIRI (PERSERO)

NO : 0O2/KEP .DIR.KOM/2000

QIREKSI DAN KOMISAR'S PT BANK MANDIRI (PERSERO)

Menimbang a.

b.

Bahwa permasalahan yang terjadi di dunia perbankan Indonesia antara lain disebabkan oleh adanya perilaku yang tidak baik dari pengurus dan karyawan Bank sendiri.

Bahwa kepercayaan masyarakat umum dan pelaku pasar atas reputasi dan citra Bank Mandiri dipengaruhi oleh etika perilaku

Komisaris, Executive Management dan seluruh karyawannya. Bahv/a perubahan ke arah perbaikan sudah saatnya harus dilakukan oleh seluruh jajaran PT Bank Mandiri (Persero) dengan membuat suatu pedoman perilaku dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan dan sesama karyawan yang bersandar pada nilai-ni!ai etika.

c

d Bahwa pedoman perilaku tersebut diyakini dapat mendorong teN/ujudnya good corporate governance yang pada akhirnya akan meningkatkan citra dan reputasi PT Bank Mandiri (Persero). Bahv/a oleh karena itu dipandang perlu untuk menerbitkan suatu Sural Keputusan Bersama Direksi dan Komisaris PT Bank Mandiri (persero) yang menetapkan suatu pedoman perilaku yang mengatur etika perilaku seluruh jajaran Bank dalam bentuk Code of Conduct PT Bank Mandiri (Persero).

e.

Mengingat 8.

b,

Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun

1998.

Undang-Undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Anggaran Dasar Perseroan PT Bank Mandiri (Persero) Akta No.

10 tanggal 12 Oktober 1998 yang dibuat di hadapan Notaris Soetjipto, SH yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI melalui Keputusan No. C.2-16561 HT.01.01.Th.98 dan diumumkan dalam Berita Negara RI No. 97 tanggal 4 Desember

1998 dan Tambahan Berita Negara Ri No. 6859 tahun 1998 beserta perubahan-perubahannya. terakhir dengan Akta No. 98 tanggal24 Juli 1999.

(6)

SKB Direksi dan Komisaris No. 002iKEP .DIR.KOM/2000 Tanggal18 April 2000

d Keputusan Bersama Direksi dan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) No. 001/KEP.DlR.KOM/2000 tanggal 18 April 2000 tentang Prinsip-Prinsip Corporate Governance PT Bank Mandiri

(Persero)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : CODE OF CONDUCT PT BANK MANDIRI (PERSERO) BAB

DEFINISI Pasal1 Dalam kebijakan ini, yang dimaksud dengan: a. Bank adalah PT Bank Mandiri (Pesero).

b. Komisaris adalah Komisaris Bank sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar. c. Direksi adalah Direksi Bank sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar.

d. Executive Management adalah Direksi beserta Executive Vice President (EVP) dan Senior Vice President (SVP) yang diangkat oleh Direksi yang mempunyai tugas dan wewenang khusus dalam bidangnya serta mempunyai hak dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewenangan yang telah diberikan oleh Direksi .

e. Karyawan adalah pegawai Bank selain Executive Management dan Komisaris, baik .pegawai tetap maupun pegawai kontrak yang diangkat sesuai dengan peraturan/ketentuan

yang berlaku di Bank.

f. Jajaran Bank ada!ah Komisaris, Executive Management dan Karyawan.

g. Insiders adalah seluruh jajaran Bank dan para pemegang saham Bank. Termasuk dalam pengertian insiders adalah para pejabaVpetugas yang terafiliasi dengan Bank sebagai akibat adanya penugasan oleh Bank untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Bank, seperti Konsultan Hukum, Akuntan Publik dan lain-lain.

h. Hadiah atau imba!an.

Termasuk dalam pengertian hadiah atau imba!an adalah salah satu dari bentuk sebagai berikut:

1. Uang tunai 2. Surat Berharga

3. Barang-barang yang dapat dimanfaatkan da!am waktu yang lama 4. Komisi

5. Potongan harga khusus .6. Konsesi harga

7. Barang-barang khusus kebutuhan pribadi (special personal items)

8. Special personal services (penggunaan fasilitas milik nasabah, relasi atau rekanan seperti villa, kendaraan dan lain sebagainya).

(7)

SKB Direksi dan Komisaris No. 002/KEP.DIR.KOW2000 T anggar 18 April 2000

k

,

Bingkisan adalah barang yang penggunaannya untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan/minuman, bunga, kartu ucapan, dan lainnya sebagai ungkapan tanda/rasa simpati. .

Barang Promosi adalah barang yang digunakan oleh Bank atau perusahaan nasabah/rekanan untuk tujuan-tujuan promosi seperti antara lain agenda, payung,

kalender, ballpoint dan barang-barang lain yang memang dibuat untuk tujuan tersebut. Hubungan Keluarga adalah hubungan keluarga dengan dan diantara Komisaris, Executive Management serta seluruh karyawan Bank, sesuai Anggaran Dasar Bank dan SK Direksi Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal31 Desember 1998.

Dalam peraturan ini, maka yang dianggap sebagai hubungan keluarga adalah: 1. Orang tua (kandung/tiri/angkat)

2. Adik/kakak (kandung/tiri/angkat) 3. Suami/isteri

4. Anak (kandung/tiri/angkat)

5. Suami/isteri dari anak (kandung/tiri/angkat) 6. Kakek/nenek (kandung/tiri/angkat)

7. Cucu (kandung/tiri/angkat) 8. Adik/kakak dari suami/isteri

9. Suami/isteri dari adiklkakak (kandung/tiri/angkat) 10. Orang tua dari suami/istri

BABII

TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2

Tu uan

Penyusunan Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang wajar. patut dan dapat dipercaya bagi seluruh jajaran Bank baik dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun dengan rekan seke~a.

(

Pasal 3

Sasaran

Sasaran umum pedoman perilaku ini adalah menyusun suatu petunjuk agar setiap pelanggaran Code of Conduct oleh seluruh jajaran Bank dapat secara cepat terdeteksi. Kepatuhan pada pedoman ini dapat mencegah berkembangnya hubungan yang tidak wajar dengan para nasabah, atau antara sesama pejabat Bank. Namun demikian, pedoman ini tidak bermaksud untuk mencampuri kehidupan pribadi anggota Komisaris dan Executive Management serta karyawan Bank.

(8)

SKB Direksi dan Komisaris No. 0O2/KEP .DIR.KOM/2000 Tangga! 18 April 2000

BABIII

BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTERESTS) Pasal 4

Pengertian

Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana anggota jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai kepentingan di luar kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga, maupun kepentingan pihak-pihak lain sehingga anggota jajaran Bank tersebut dimungkinkan kehilangan objektivitasnya dalam mengambil keputusan dan kebijakan sesuai kewenangan yang telah diberikan Bank kepadanya.

Pasal 5 RuangLingkup 8. b, d e f 9 h.

Seluruh jajaran Bank harus bertindak terhormat dan bertanggung jawab serta harus bebas dari pengaruh yang memungkinkan hilangnya objektivitas dalam pelaksanaan tugas atau mengakibatkan Bank kehilangan bisnis atau reputasinya.

Seluruh jajaran Bank harus mengetahui dan menyadari kegiatan-kegiatan yang mungkin akan menimbulkan benturan kepentingan, serta wajib menghindarinya. Ji@ kegiatan tersebut tidak dapat dihindari, maka harus segera dilaporkan kepada atasan langsung. Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan memberikan persetujuan dan atau meminta persetujuan atas fasilitas kredit, serta tingkat bunga khusus maupun kekhususan lainnya untuk:

1. Dirinya sendiri . 2. Keluarganya

3. Perusahaan dimana ia dan atau keluarganya mempunyai kepentingan

Seluruh jajaran Bank harus menghindarkan diri dari kegiatan yang berhubungan dengan suatu organisasi dan atau individu yang memungkinkan terjadinya benturan kepentingan. Seluruh jajaran Bank tidak dapat beke~a pada lembaga keuangan lain sebagai direksi,

karyawan, konsultan atau anggota komisaris, kecuali apabila lembaga tersebut adalah anak perusahaan atau afiliasi Bank atau apabila dalam rangka penugasan Bank.

Seluruh jajaran Bank tidak dapat bekerja pada perusahaan lain baik sebagai direksi, konsultan atau anggota komisaris, kecuali apabila telah mendapatkan penugasan atau ijin tertulis dari Bank.

Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan menjadi rekanan baik langsung maupun tidak langsung, baik rekanan untuk barang ataupun jasa bagi Bank.

Seluruh jajaran Bank, akan menggunakan fasilitas dan sumberdaya serta peralatan Bank hanya untuk kegiatan Bank.

Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan mengambil barang-barang milik Bank untuk kepentingan sendiri, keluarga ataupun kepentingan pihak luar lainnya.

Seluruh jajaran Bank hanya dapat melakukan transaksi sekuritas, perdagangan valuta asing, logam mulia, transaksi derivatif dan barang lainnya untuk kepentingan sendiri apabila tidak terjadi benturan kepentingan, pelanggaran peraturan insider trading dari Bapepam, dan peraturan perundang-undangan lainnya.

(9)

SKB Direksi dan Komisaris No. 0O2/l<EP .DIR.KOM/20CO TanggaJ 18 April 2000 BABIV KERAHASIAAN Pasal 6 a.

b.

Co d e.

f.

Seluruh jajaran Bank harus mengetahui dan menyadari bahwa seluruh informasi mengenai Bank dan nasabah yang diketahuinya bersifat rahasia dan wajib menjaga kerahasiaan informasi tersebut.

Informasi yang diterima oleh seluruh jajaran Bank hanya diperuntukkan bagi kegiatan operasional Bank, dan tidak dapat digunakan untuk keuntungan pribadi, keluarga dan lainnya atau untuk kegiatan di luar Bank. Pelanggaran atas hal ini bertentangan dengan pasal 47 ayat 2 UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 tahun 1998 dan/atau peraturan insider trading oleh Bapepam.

Informasi mengenai kegiatan bisnis tidak dapat disebarluaskan kepada pihak ketiga kecuali oleh dan atas nama Bank serta diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Setiap permintaan informasi dari pihak luar mengenai nasabah Bank, pejabat Bank yang terkait harus bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank yang telah ditetapkan. Jika ada keraguan, diharuskan untuk merninta petunjuk dari atasan langsung sebelurn inforrnasi tersebut diberikan.

Untuk menghindari penyalahgunaan, penyebaran informasi nasabah di lingkungan intern Bank dilakukan secara hati-hati dan hanya kepada pihak yang berkepentingan.

Seluruh jajaran Bank dilarang untuk menyebarluaskan inforrnasi kepada pihak luar

mengenai: .

I

1. Kegiatan Bank dengan Pemerintah Republik Indonesia 2. Kebijakan internal serta prosedur kerja Bank

3 Manajemen Sistern Inforrnasi, Data dan Laporan 4. Data karyawan, baik yang masih aktif maupun tidak 5. Kegiatan dengan nasabah dan rekanan.

Kewajiban untuk menjaga hal-hal khusus yang harus dirahasiakan, tetap berlaku bagi mantan pegawai sesuai dengan Pasal323 (1) KUHP.

9

BABV

PENYALAHGUNAANJABATAN Pasa17

8. Seluruh jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan. baik langsung maupun tidak langsung, dari pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan

bisnis Bank untuk: 1. Keuntungan pribadi

2. Keuntungan bagi anggota keluarganya 3. Keuntungan bagi pihak-pihak lainnya

(10)

SKB Direksi dan Komisaris No. CO2l'KEP .DIR.KOM/2000 T angga! 18 April 2000 b c, d e 9 h.

Seluruh jajaran Bank dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan fasilitas dari Bank dalam bentuk fasilitas kredit .cash loan dan non cash loan", atau dalam rangka rangka pembelian atau pendiskontoan surat-surat wesel, surat promes, cek, dan kertas dagang atau bukti kewajiban lainnya, ataupun fasilitas lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional Bank.

Seluruh jajaran Bank dilarang meminta at au menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau Imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan yang berkaitan dengan pengadaan barang maupun jasa dari Bank.

Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan bingkisan pada saat-saat tertentu seperti pada Hari Raya, perayaan tertentu, musibah dan lain-lainnya, apabila: 1. akibat penerimaan bingkisan tersebut diyakini menimbulkan dampak negatif dan

mempengaruhi keputusan Bank, Q§n

2. harga bingkisan tersebut di luar batas yang wajar,

maka anggota jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera mengembalikan bingkisan tersebut dengan penjelasan secara sopan bahwa se!uruh jajaran Bank tidak diperkenankan menerima bingkisan.

Dalam hal pemberian bingkisan sebagaimana disebutkan dalam butir d. di atas karena satu dan lain hal sulit dikembalikan, anggota jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera melaporkan kepada atasannya untuk mengambil tindak lanjut yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam hat nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan barang promosi, maka sepanjang akibat penerimaan barang promosi tersebut diyakini tidak menimbulkan dampak

negatif dan mempengaruhi keputusan Bank, anggota jajaran Bank dimungkinkan untuk menerima barang promosi tersebut.

Da!am rangka pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga untuk keperJuan dinas Bank, seluruh jajaran Bank harus berusaha mendapatkan harga yang terbaik dengan potongan harga yang maksimal. Potongan harga (diskon) yang diperoleh seperti potongan harga dari pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor/tiket pesawat/kereta-api/bus, dan atau potongan premi penutupan asuransi, dan atau pemberian uang dari notaris, pengacara/konsultan hukum, appraisal, akuntan independen, dan atau potongan sejenis lainnya, harus dibukukan untuk keuntungan Bank.

Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan menggunakan jabatannya untuk meminjam dari nasabah atau berhutang kepada nasabah.

Seluruh jajaran Bank dilarang memanfaatkan kesempatan menggunakan fasilitas Bank untuk keuntungan sendiri di luar dari yang telah disediakan o!eh Bank.

Untuk mereview setiap aksi dan penerimaan hadiah atau imbalan, bingkisan, barang promosi dan potongan harga yang tidak diatur dalam bagian ini. atasan langsung berkonsultasi dengan Divisi Human Resources dan Divisi Legal.

(11)

SKB Direksi dan Komisaris No. C~2J1<EP .DIR.KO~1/2000 Tanggal18 April 2000 BABVI PERILAKU INSIDERS Pasal 8 8, b. c. d

Insiders yang memiliki informasi rahasia tidak diperkenankan menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri maupun keluarganya atau pihak ketiga lainnya, dengan:

1. mempengaruhi nasabah atau individu atau institusi dalam melakukan transaksi dengan Bank

2. menyebarluaskan informasi tersebut kepada nasabah atau individu atau institusi

Seluruh jajaran Bank dilarang untuk menggunakan informasi intern untuk melakukan pembelian, ataupun memperdagangkan sekuritas, kecuali jika informasi tersebut telah diketahui oleh publik secara luas.

Pada setiap saat, insiders tidak diperkenankan untuk menyalahgunakan posisinya dan mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri atau mempengaruhi proses keputusan yang berhubungan dengan dirinya.

Pengambilan keputusan untuk menjual atau membeli aset bank serta jasa lainnya harus dilakukan dengan mengutamakan kepentingan Bank tanpa dipengaruhi oleh insiders, apalagi bila diakibatkan oleh adanya pemberian hadiah, entertainment dan sebagainya.

BABVII

INTEGRITAS DAN AKURASI DATA BANK Pasal 9

a. Bank adalah industri yang sarat dengan peraturan (highly regulated industry), sehingga akurasi data yang disajikan oleh Bank harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. b. Seluruh jajaran Bank, baik atas inisiatif sendiri, perintah atasan maupun atas permintaan

siapapun, tidak diperkenankan untuk membukukan, mengubah, dan atau menghapus data secara tidak benar, menyesatkan atau sengaja mengaburkan suatu transaksi.

c. Seluruh jajaran Bank harus mengikuti prosedur standar yang telah ditetapkan oleh Bank, dim ana semua perubahanatau penghapusan data hanya dapat dilakukan dengan otorisasi dari pejabat yang bertanggung jawab.

d. Seluruh jajaran Bank dilarang melakukan kecurangan dengan memanipulasi kuitansi/bukti pengeluaran biaya, kuitansi pengobatan dan/atau kuitansi dokter yang punya hubungan khusus sehingga menimbulkan biaya yang tidak wajar.

(12)

SKB Direksi dan Komisaris No. 0O21KEP .DIR.KOM/2000 Tanggal 18 April 2000

BABVIII

INTEGRIT AS SISTEM PERBANKAN Pasal10

J

a,

b.

Seluruh jajaran Bank, baik secara individu maupun bersama-sama senantiasa berupaya untuk tidak terlibat dalam hal-hal yang dapat melemahkan atau menurunkan integritas sistem perbankan di Indonesia.

Seluruh jajaran Bank akan mengambil langkah-langkah tegas untuk memastikan bahwa dirinya tidak diperalat untuk kegiatan kriminal ataupun kegiatan tidak legallainnya.

Seluruh jajaran Bank harus senantiasa mawas diri dan menghindarkan keterlibatan Bank dalam kegiatan money laundering, termasuk secara individu tidak terlibat dalam

penggunaan maupun perdagangan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Bank memiliki kebijakan "Know Your Customel' yang efektif dan prosedur yang komprehensif tanpa harus mengorbankan kepentingan nasabah. Kebijakan Know Your Customeradalah bahwa jajaran Bank wajib mencurigai adanya transaksi yang tidak biasa dan wajib melakukan tindakan preventif seperlunya dalam mendeteksi rekening-rekening yang dicurigai telah digunakan untuk kegiatan seperti money laundering, korupsi dan tindak kejahatan lainnya.

c.

d

BABIX

PENGELOLAAN REKENING KARY AWAN Pasal11

j

a. Untuk memudahkan pembayaran gaji dan layanan lain yang menjadi haknya, Bank mewajibkan seluruh jajaran Bank untuk memelihara rekening pada Bank.

b. Bank harus dapat memastikan bahwa seluruh rekening karyawan cabang yang dibuka pada cabang sendiri disupervisi dan diteliti, untuk memastikan bahwa penggunaan rekening tersebut sesuai dengan segala persyaratan yang diatur dalam kebijakan personalia Bank dengan tetap memperhatikan ketentuan kerahasiaan Bank.

BABX

PERNYATAAN TAHUNAN (ANNUAL DISCLOSURE) Pasal12

8. Seluruh jajaran Bank harus membuat pernyataan tahunan (annual disclosure) sebagaimana tenampir dalam Keputusan ini, yang berkaitan dengan pelaksanaan code of conduct ini, yang disebabkan antara lain:

1. adanya hubungan keluarga atau kepentingan

2. penerimaan hadiahflmbalan, bingkisan dan barang promosi. 3. pemberian kompensasi oleh pihak luar Bank

4. somber pendapatan lainnya di luar gaji, bonus dan tabungan pribadi 5. insider trading

(13)

SKB Direksi dan Komisaris No. 002fl<EP.DIR.KOM/2000

T anggal18 April 2000

b Setiap Pejabat penerima pernyataan harus dapat memahami bahwa pernyataan tahunan (annual disclosure) tersebut bersifat rahasia dan wajib menjaga kerahasiaannya.

BABXI

SANKSI PElANGGARAN/KETIDAKPATUHAN

Pasal13 a

b

Apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap kebijakan ini, maka pelanggarnya dapat dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Keputusan yang akan diambil oleh Bank sehubungan dengan hal ini, akan disesuaikan dengan jenis dan keseriusan pelanggaran yang terjadi serta evaluasi menyeluruh atas individu yang melakukan pelanggaran.

Semua benturan kepentingan atau pelanggaran harus dilaporkan dan ditangani oleh masing-masing atasan karyawan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Karvawan non officer

Melaporkan kepada dan evaluasi oleh atasan langsung, dengan tindasan kepada Divisi Human Resources dan Office of Compliance.

2. Karvawan officer

Melaporkan kepada dan evaluasi oleh EVP Human ResourceslTraining dengan tindasan kepada Compliance Director.

3. Anqqota Executive Manaaement

Melaporkan kepada dan evaluasi oleh Direktur Utama, dengan tindasan kepada Compensation Committee.

4 ..Qjrg.!5.§1

Melaporkan kepada dan evaluasi oleh Komisaris atau legal counsel dari Bank, dengan tindasan kepada Compensation Committee.

5. lSomisaris

Melaporkan kepada dan evaluasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). BABXII

PENGAWASAN PELAKSANAAN DAN PEMUTAKHIRAN Pasal14

8, Executive Management yang membidangi Human Resources bertanggungjawab dalam pelaksanaan dan dokumentasi ketentuan-ketentuan Code of Conduct.

Apabila karena sesuatu hal, baik yang berasal dari internal maupun eksternal rnenyebabkan code of conduct ini tidak relevan lagi maka Executive Management bidang Human Resources berkewajiban untuk mengusulkan penyesuaian dan pernutakhiran kepada Oireksi dan Kornisaris Bank

b.

(14)

SKB Direksi dan Komisaris No. 002l'KEP.DIR.KOM/2000 Tanggal18 April 2000

BABXIII PENUTUP

Pasal15 .

a. Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur secara tersendiri. Mengingat materi dari Sural Edaran Direksi No. DIR/OO1/1999 tanggal20 Desember 1999 tentang Larangan Menerima Hadiah/lmbalan/Menggunakan Fasilitas dari Pihak-Pihak yang Berhubungan dengan Bank Mandiri telah dimasukkan dalam pedoman perilaku ini, maka Sural Edaran tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

b.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(15)

, BANK MANDIRI

Lampiran 2 SE No. OOC/ 001 /2000 Tanggal18 April 2000

SURA T PERNY A T AAN PEGA W AI

P BANK MANDIRI (pERSERO) Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama NIP

Corporate Title

Sehubungan dengan kedudukan sara sebagai pegawai PT Bank M~diri (persero), dengan ini sara menyatakan bahwa :

Sara mengikatkan diri dan akan menjalankan : 1. Kode Etik Bankir Indonesia,

2 Code of Conduct PI Bank Mandiri (Persero), 3. Sumpah Jabatan,

4. Semua peraturan yang berlaku di PT Bank Mandiri (Persero) baik peraturan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perbankan maupun peraturan yang berhubungan dengan kepegawaian pada umumnya, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari termasuk sistem penilaian kinerja pegawai dengan segal a konsekwensinya,

5. Semua peraturan perundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, baik peraturan perundangan yang berlaku umum maupun peraturan yang berhubungan dengan kegiatan perbankan, danjuga peraturan intemasional yang mengatur kegiatan perbankan.

Demikian surat pemyataan ini saya buat dalam rangkap 3 (tiga) clan saya tandatangani dengan kesadaran penuh tanpa paksaan dalam bentuk apapun clan dari pihak manapun, dan surat pemyataan ini tidak akan saya cabut karena sebab apapun clan mulai berlaku sejak saya menjadi pegawai PT Bank Mandiri (Persero). Jika saya melanggar pemyataan saya tersebut di atas, maka saya bersedia dikenakan sanksi hukum baik oleh PT Bank Mandiri (persero) maupun oleh pihak yang berwajib/Negara.

2000

Meterai

(16)

Lampiran 3 SE No. OOC/ 001/2000 Tanggal18 April 2000 - - 1

PERNYATAAN TAHUNAN

( Annual Disclosure ) Nama : Jabatan / NIP : /

Group / Department : Compliance / Distribution Information System

Nama Atasan Langsung :

Periode Laporan : 1 Januari 2006 s.d 31 Desember 2006

Dengan ini, saya menyatakan hal-hal sebagai berikut :

A. Benturan Kepentingan

1. Mempunyai saham 10% atau lebih pada suatu perusahaan atas nama sendiri, dan

atau istri dan atau anak, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan:

Nama Perusahaan : ……….………..………

Jenis Usaha : ……….………..………

Atas nama : ……….………..………

Persentase saham : ……….………..………

2. Memegang jabatan Komisaris atau Direksi atau menjadi karyawan pada perusahaan

butir 1 di atas dan atau perusahaan lainnya. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan:

……….………..………..

KETERANGAN:

q Pernyataan Tahunan ini merupakan pelaksanaan dari SKB Direksi & Komisaris No.

002/KEP.DIR.KOM/2000 tanggal 18 April 2000 tentang Code of Conduct (SKB). Pengisian

Pernyataan Tahunan ini adalah bersifat “self assessment”, sehingga kebenaran dari setiap jawaban merupakan tanggung jawab masing-masing. Namun demikian, Bank berhak mengadakan pengujian kebenaran pernyataan ini.

q Pengertian “keluarga” atau “Hubungan Keluarga” yang terdapat dalam beberapa pernyataan

adalah hubungan keluarga sebagaimana diatur oleh definisi Hubungan Keluarga Pasal 1 butir k SKB.

q Penjelasan untuk setiap pertanyaan dengan jawaban “YA”, agar ditulis dalam kolom di bawah

tiap-tiap pertanyaan. Apabila kolom yang tersedia kurang, agar ditulis dalam lembar tersendiri yang dilampirkan dalam Pernyataan Tahunan ini.

(17)

Lampiran 3 SE No. OOC/ 001/2000 Tanggal18 April 2000

- - 2

3. Dalam periode laporan, Perusahaan dimaksud pada butir 1 dan atau perusahaan lainnya dimana saya menjadi Komisaris, Direksi, atau Karyawan menerima kredit atau menjadi rekanan Bank.

YA TIDAK

Bila YA, sebutkan:

……….………..………..

4. Ikut terlibat dalam proses pemberian kredit atau transaksi sebagai rekanan kepada: a. Perusahaan tersebut pada butir 1, dan atau

b. perusahaan yang dimiliki oleh anggota keluarga saya lainnya dengan pemilikan saham 35% atau lebih, dan atau

c. perusahaan yang dimana anggota keluarga saya lainnya menjadi Komisaris atau Direksi, dan atau

d. perusahaan lainnya dimana saya menjadi Komisaris, Direksi atau Karyawan

YA TIDAK

Bila YA, sebutkan:

……….………..……… ………..

5. Mempunyai hubungan keluarga dengan Pemilik, Komisaris atau Direksi nasabah

kredit dan atau rekanan Bank. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan:

……….………..………..

6. Mempunyai hubungan keluarga dengan anggota Komisaris atau Executive Management Bank.

(Khusus diisi oleh anggota Komisaris dan Executive Management)

YA TIDAK

Bila YA, sebutkan:

……….………..……… ………..

7. Selama periode laporan menerima kredit dari Bank. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan:

……….………..………..

8. Menjadi pengurus atau anggota suatu partai politik atau organisasi lain yang

memungkinkan terjadinya benturan kepentingan. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan:

(18)

Lampiran 3 SE No. OOC/ 001/2000 Tanggal18 April 2000

- - 3

9. Apakah ada hal-hal lain yang berkaitan dengan “Benturan Kepentingan” di luar butir-butir di atas ? Bila YA, jelaskan.

……….………..……….. ……….………..……… ……….. ……….………..………..

B. Penyalahgunaan Jabatan

1. Selama periode laporan, pernah menerima Hadiah/Imbalan ataupun dari

rekanan/nasabah maupun pihak lain yang berhubungan dengan Bank. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan bentuknya dan dari siapa.

……….………..………..

2. Selama periode laporan, pernah menerima bingkisan yang diyakini dapat

menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi keputusan Bank dan atau harganya melampaui batas kewajaran.

YA TIDAK

Bila YA, sebutkan bentuknya dan dari siapa.

……….………..………..

3. Selama periode laporan, pernah menerima diskon, potongan harga atau fasilitas khusus dari pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor/tiket pesawat-kereta api-bus; notaris, appraisal, akuntan publik dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan Bank, yang belum/tidak disetorkan ke Bank.

YA TIDAK

Bila YA, sebutkan transaksi, jumlahnya dan dari siapa.

……….………..………..

4. Pernah meminjam uang dari nasabah dan atau rekanan baik tunai maupun giral. YA TIDAK

Bila YA, dari siapa dan berapa jumlahnya.

……….………..………..

5. Pernah menggunakan fasilitas atau peralatan Bank (diluar yang diperbolehkan Bank)

untuk kepentingan pribadi maupun keluarga. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan.

(19)

Lampiran 3 SE No. OOC/ 001/2000 Tanggal18 April 2000

- - 4

6. Pernah melakukan transaksi valuta asing dengan tujuan trading untuk kepentingan

sendiri yang dilakukan melalui Bank. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan.

……….………..………..

7. Pernah memberikan kekhususan tertentu kepada nasabah debitur dan atau rekanan

Bank. YA

TIDAK

Bila YA, sebutkan.

……….………..………..

8. Apakah ada hal-hal lain yang berkaitan dengan “Penyalahgunaan Jabatan” di luar butir-butir di atas ? Bila YA, jelaskan.

……….………..……….. ……….………..……….. ……….………..………..

C. Kerahasiaan dan Insider Trading

1. Pernah memberikan informasi kepada pihak ketiga mengenai keadaan keuangan

nasabah dana, nasabah debitur maupun rekanan Bank. YA TIDAK

Bila YA, sebutkan dan dalam keadaan apa.

……… ……….………..………..

2. Pernah melakukan transaksi jual beli saham dari perusahaan yang menjadi nasabah debitur dan atau rekanan Bank untuk kepentingan sendiri dan atau anggota keluarga saya.

YA TIDAK

Bila YA, sebutkan.

……….………..………..

3. Pernah menjadi perantara dalam proses jual beli harta tetap Bank yang

mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri dan atau anggota keluarga saya. YA TIDAK

(20)

Lampiran 3 SE No. OOC/ 001/2000 Tanggal18 April 2000

- - 5

4. Apakah ada hal-hal lain yang berkaitan dengan “Kerahasiaan dan Insider Trading” di luar butir-butir di atas ? Bila YA, jelaskan.

……….………..……….. ……….………..……….. ……….………..………..

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila di kemudian hari, ternyata Pernyataan ini terbukti tidak benar, saya bersedia diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jakarta, Januari 200

Yang Menyatakan:

Catatan Kepala Satuan Unit Kerja

……….………..……….. ……….………..……….. ……….………..……….. ……….………..………..

______________________________

Catatan Kepala Satuan Unit Kerja di atasnya

……….………..……….. ……….………..……….. ……….………..……….. ……….………..………..

Referensi

Dokumen terkait

Kontribusi pesantren Roudlotul Muta’allimin dalam mengembangkan pendidikan masyarakat melalui pendidikan formal, yaitu dengan memberikan fasilitas yang dapat membantu

Atas dasar pemikiran ini maka Perusahaan melakukan revisi atas Pedoman Etika dan Perilaku yang selanjutnya disebut Code of conduct (COC) untuk lebih menyesuaikan terhadap

Pedoman Perilaku Etika (Code of Conduct) adalah sekumpulan komitmen yang terdiri dari Etika Kerja, Etika Usaha dan Penerapan Etika, merupakan salah satu wujud komitmen dan

Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan Pekerja sebagai Insan PTPN XIV

Pedoman Etika dan Perilaku atau Code of Conduct Perusahaan adalah sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika usaha Perusahaan dan etika kerja setiap Insan Perusahaan yang

Tujuan awal dari pendampingan dan pelatihan refleksi terstruktur ini adalah untuk melatih guru bahasa Inggris SMK untuk dapat menggunakan framework tertentu sebagai panduan

Objektif umum kajian ini dijalankan bertujuan untuk meneroka masalah penguasaan mata pelajaran bahasa Melayu penulisan murid di sekolah mubaligh yang dikaji berfokus

Materi sosialisasi meliputi rencana kegiatan pembangunan Rumah Sakit bertaraf internasional di Meruya Selatan, Jakarta Barat, lokasi administratif kegiatan, tahap-tahap