• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berusia 0-1 tahun, usia dini 1-5 tahun, masa kanak-kanak akhir berusia 6-12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berusia 0-1 tahun, usia dini 1-5 tahun, masa kanak-kanak akhir berusia 6-12"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat bagi kehidupan selanjutnya. Menurut Mustafa dalam Susanto (2017:1) anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia antara satu hingga lima tahun. Pengertian ini didasarkan pada batasan pada psikologi perkembangan yang meliputi bayi berusia 0-1 tahun, usia dini 1-5 tahun, masa kanak-kanak akhir berusia 6-12 tahun.

Pada usia dini, kualitas hidup seseorang memiliki makna dan pengaruh yang luar biasa terhadap kehidupan selannutnya. Oleh karena itu, masa usia dini disebut juga dengan istilah “the golden age”. Hal tersebut yang menyebabkan anak usia dini memerlukan penanganan , khususnya dibidang pendidikan karena pendidikan akan menentukan kualitas hidup anak dimasa selanjutnya.

Pada usia dini, pertumbuhan dan perkembangan terjadi dalam diri anak. Menurut Sofyan (2014: 11-12) perkembangan anak berlangsung sejak terjadi konsepsi (masih dalam kandungan) sampai akhir hayat. Pengetahuan tentang prinsip perkembangan anak sangat penting untuk diketahui agar memperoleh gambaran secara umum prilaku anak pada tahap tertentu. Pengetahuan ini juga bermanfaat untuk memberikan bimbingan dan rangsangan tertentu agar anak dapat mencapai kemampuan sepenuhnya.

(2)

Salah satu perkembangan yang terjadi pada anak usia dini adalah perkembangan motorik. Menurut Fikriyati (2013: 22) Motorik yaitu perkembangan yang mengendalikan gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Sedangkan menurut Zulkifli (2009: 31) motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Perkembangan motorik meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Ketrampilan motorik kasar yaitu gerakan yang dihasilkan dari kemampuan untuk mengontrol otot-otot besar, seperti: melompat, berjalan, berlari, berguling. Ketrampilan motorik halus yaitu gerakan terbatas dari bagian-bagian yang meliputi otot kecil, terutama di bagian jari-jari tangan, seperti: menulis, menggambar, memegang sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk (Hildayani, 2006: 8.9).

Menurut Jamaris dalam Sofyan (2014: 37-38) perkembangan motorik kasar merupakan berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam menggerakkan tubuh baik secara sebagian (nonlokomotorik), yaitu perkembangan kemampuan menggerakkan sebagian dari tubuh, seperti terjangkau untuk mengambil sesuatu, dan kemampuan dalam menggerakkan tubuh secara keseluruhan (lokomotorik) yang terjadi pada waktu berjalan, berlari, melompat, olahraga dan gerakan pada waktu mendorong dan menarik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomot 137 tahun 2013 menjelaskan bahwa ruang lingkup perkembangan motorik kasar anak usia dini meliputi melakukan gerakan

(3)

tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan dan kelincahan, melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-tangan-kepala dalam gerakan senam, melakukan permainan fisik dengan aturan, terampil menggunakan tangan kanan dan kiri serta melakukan kegiatan kebersihan diri.

Menurut Erlinda (2015) pencapaian perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun adalah berjalan dengan menggunakan kaki secara bervariasi, menguasai keseimbangan gerakan tubuh, memainkan permainan yang membutuhkan reaksi cepat serta mengkoordinasikan gerakan-gerakan tubuh.

Anak usia dini berada pada tahap praoperasional, dalam tahap ini anak melakukan aktivitas tidak hanya berdasarkan stimulus dari luar tetapi anak sudah mampu melakukan aktivitas berdasarkan motivasi dari dalam. Untuk mencapai perkembangan motorik kasar yang optimal, maka anak harus memperoleh metode pembelajaran yang tepat agar anak tidak mudah merasa bosan ketika belajar.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk memacu perkembangan motorik kasar anak usia dini adalah melalui kegiatan bermain. Menurut Montolalu dkk,(2009 : 4.31) bermain (play) merupakan cara untuk meningkatkan ketepatan gerakan anak dan mengajar dirinya untuk mengatasi kesulitan – kesulitan yang praktis. Setiap anak inggin selalu bermain, sebab dengan bermain anak merasa rileks, tidak tertekan. Dimana dan kapanpun anak akan selalu berusaha mencari sesuatu untuk di jadikan sebagai alat bermain.

(4)

Selain itu, bermain akan meningkatkan aktivitas fisik anak. Hal ini diungkapkan oleh Sujiono (2010:1.7) bahwa aktivitas fisik akan meningkatkan pula rasa keinggintahuan anak dan membuat anak – anak akan memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkanya atau menjatuhkanya, mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakan kembali benda–benda ke dalam tempatnya.

Salah satu permainan yang dapat digunakan untuk melatih perkembangan motorik kasar anak adalah permainan tradisional. Hal ini sesuai dengan pendapat Montolalu, dkk (2009: 2.25-2.26) bahwa metode bermain menggunakan permainan tradisional dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk memacu perkembangan motorik kasar anak usia dini. Hal ini dikarenakan ketika anak bermain permainan tradisional maka akan terjadi penemuan-penemuan baru, seperti melompat, berlari, menari, mendorong dan lain sebagainya.

Melalui permainan, aspek motorik kasar anak dapat dikembangkan. Permainan yang dapat mengembangkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun antara lain : bakiak, engrang, petak umpat, sapu tangan, ular naga ,berjalan dipapan titian, tikus dan singga, melempar dan menagkap bola, permainan karet, sandal batok, perang – perangan dengan pelepah pisang, permainan memasukan bola dalam keranjang. Sedangkan menurut Subagyo (2010:9-23) jenis-jenis permainan tradisional yang dapat diberikan kepada anak untuk merangsang perkembangan motorik anak adalah petak umpet, engklek, ular naga, gebokan, slodoran, betengan, congklak dan lompat tali.

(5)

Akan tetapi fakta dilapangan menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia dini khusunya anak usia 5-6 tahun belum menguasai dengan baik permainan yang diberikan. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di TK Pinang Masak Universitas Jambi khusunya pada anak usia 5-6 tahun di kelas A menunjukkan bahwa anak-anak di TK tersebut masih kurang mampu untuk melakukan kegiatan permainan yang menggunakan aturan, melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi, kurang mampu menjaga kebersihan diri serta kurang mampu dalam menirukan gerakan senam.

Pada saat mengikuti kegiatan senam pagi, anak hanya berdiri dan tidak mau menirukan gerakan dari guru bahkan adapula anak yang sibuk bermain dengan temannya. Selain itu, ketika menirukan gerakan senam adapula beberapa anak yang terlihat sedikit kesulitan terutama pada gerakan senam yang temponya cepat. Selanjutnya anak juga masih belum mampu menjaga kebersihan diri, seperti anak tidak mau mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, merapikan tempat makan, merapikan mainan yang sudah digunakan dan membuang sampah sembarangan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Pinang Masak Universitas Jambi”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

(6)

1. Permainan tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan bermain permainan tradisional seperti petak umpet, engklek, ular naga, gebokan, slodoran, betengan, congklak dan lompat tali. 2. Perkembangan motorik kasar anak usia dini yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kemampuan anak untuk berjalan dengan menggunakan kaki secara bervariasi, menguasai keseimbangan gerakan tubuh, memainkan permainan yang membutuhkan reaksi cepat serta mengkoordinasikan gerakan-gerakan tubuh.

3. Penelitian ini dilakukan pada anak usia dini yang berumur 5-6 tahun di TK Pinang Masak Universitas Jambi yang berada di kelas A.

4. Permainan tradisional yang digunakan dalam penelitian ini adalah permainan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh dari permainan tradiisonal terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini di TK Pinang Masak Universitas Jambi?”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari permainan tradisional terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini di TK Pinang Masak Universitas Jambi.

(7)

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai perkembangan motorik kasar anak usia dini.

b. Manfaat Praktis 1. Peserta Didik

Diharapkan penelitian ini bisa memberikan pembelajaran bagi anak usia dini sehingga perkembangan motorik kasar anak dapat tercapai secara optimal.

2. Guru

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi guru dilokasi penelitian untuk menggunakan permainan yang dapat digunakan untuk perkembangan motorik kasar anak usia dini.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini adalah “terdapat pengaruh dari permainan tradisional terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini di TK Pinang Masak Universitas Jambi”.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan meluasnya tafsiran terhadap permasalahan yang akan dibahas maka perlu adanya definisi operasional sebagai berikut:

(8)

1. Permainan Tradisional merupakan kegiatan bermain dengan menggunakan permainan tradisional yang dikenal oleh anak-anak seperti petak umpet, engklek, ular naga, gebokan, slodoran, betengan, congklak dan lompat tali.

2. Perkembangan motorik kasar anak merupakan kemampuan anak untuk berjalan dengan menggunakan kaki secara bervariasi, menguasai keseimbangan gerakan tubuh, memainkan permainan yang membutuhkan reaksi cepat serta mengkoordinasikan gerakan-gerakan tubuh.

H. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir mengenai pengaruh dari permainan tradisional terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini di TK Pinang Masak Universitas Jambi sebagai berikut:

I. Penelitian Relevan

1. Ria Kurnia Sari (2018) dengan judul penelitian “Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Kelompok A di TK Aisyiyah Ngrenak Delingan Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018”. Penelitiian ini dilaksanakan di Kelompok A di TK Tes awal (pretest)

sebelum di beri perlakuan berupa permainan

tradisional

Perlakuan (treatment) dengan permainan tradisional

Tes akhir (post test) sudah di beri perlakuan berupa permainan tradisional

(9)

Aisyiyah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre eksperimental design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil observasi awala memperoleh skor 114 dengan nilai rata-rata sebesar 6,70 sedangkan observasi akhir sebesar 242. Melalui ttest

diperoleh nilai thitung -24,244 < ttabel -2,120 dan diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, artinya terdapat pengaruh dari permainan engklek terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini Kelompok A di TK Aisyiyah.

2. Imma’u Rochmani (2016) dengan judul “Permainan Tradisional Berpengaruh Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini”. Metode penelitian ini adalah eksperimen jenis one group pretest-postest design. Teknik analisis data menggunakan analisis uji hipotesis T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa thitung = -5,292

dan ttabel = -1,696 dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 karena

sehingga Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara permainan tradisional terhadap perkmebangan motorik kasar anak usia dini.

3. Aristokrat Agung Dwipa (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Peningkatan Kemampuan Gerak Motorik Kasar Pada Anak Usia Dini”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional berpengaruh terhadap kemampuan gerak motorik kasar anak pada anak kelompok B TK 03 Sepanjang Tawangmangu Karanganyar.

(10)

4. Penelitan yang saya lakukan dengan judul “Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Pinang Masak Universitas Jambi”. Penelitian ini dilakukan pada anak usia 5-6 tahun dengan jenis penelitian eksperimen model one design group atau kelompok tunggal. Artinya hanya ada 1 kelas yang digunakan dalam penelitian ini tanpa ada pebanding dengan kelompok control.

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, jika hasil uji kualitas menunjukkan bahwa konsentrasi beberapa unsur-unsur terlarut dan nilai pH masih berada di rentang nilai standar yang ditetapkan

Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Pada jenis kesalahan membaca siswa melakukan kesalahan yang disebabkan ketika siswa tidak bisa membaca soal secara benar

2.2 Teori-Teori yang Relevan dengan Obyek 2.2.1 Tujuan Perancangan Pusat Edukasi Interaktif Tujuan utama Pusat Edukasi Interaktif adalah sebagai sarana belajar dalam berbagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal, kompetensi sumber daya manusia, dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap

Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan agar mengadakan pengawasan dan penyuluhan tentang hygiene sanitasi di kantin lingkungan universitas sumatera utara sehingga

Komunikasi data yang digunakan ialah bahasa pemrograman Python untuk Gerbang otomatis sedangkan pada pengolahan citra menggukan ODBC, komunikasi data mengirimkan data ke

Dalam penelitian ini, peneliti juga menganalisa dan memperhatikan pada isi pesan yang disampaikan oleh Admin Mochi Aifa Bandung Melalui Media Sosial Instagram dalam

“ Boerhavia diffusa (Punarnava) Root Extract as green Corrosion Inhibitor for Mild Steel in Hydrochloric Acid Solution: Theoritical and Electrochemical Studies.”