• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Makna Pancasila

Sebagai Sistem Etika

Yayah Salamah, SPd. MSi.

TEKNIK

Arsitektur www.mercubuana.ac.id

(2)

Makna Pancasila Sebagai Sistem

Etika Dan Karakter Bangsa

Pancasila memiliki bermacam-macam fungsi dan kedudukan, antara lain sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara, jiwa dan kepribadian bangsa. Pancasila juga sangat sarat akan nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Oleh karena itu, Pancasila secara normatif dapat dijadikan sebagai suatu acuan atas

tindakan baik, dan secara filosofis dapat dijadikan perspektif

kajian atas nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. Pancasila yang pada awalnya merupakan konsensus politik yang memberi dasar bagi berdirinya negara Indonesia, berkembang menjadi konsensus moral yang digunakan sebagai sistem etika yang digunakan untuk mengkaji moralitas bangsa dalam konteks hubungan berbangsa dan bernegara.

(3)

Pengertian Etika

secara etimologis (asal kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang artinya watak kesusilaan atau adat. Istilah ini identik denganmoral yang berasal daribahasa Latin, mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Meskipun kata

etika dan moral memiliki kesamaan arti, dalam pemakaian sehari-hari dua kata ini digunakan secara berbeda. Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan

etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada(Zubair,

1987: 13). Dalam bahasa Arab, padanan kata etika adalah akhlak yang merupakan kata jamak khuluk yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat (Zakky, 2008: 20.)

(4)

Aliran-aliran Besar Etika

1. Etika Deontologi

Kebaikan adalah ketika seseorang melaksanakan apa yang sudah menjadi kewajibannya. Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Immanuel Kant (1734-1804).

Etika deontologi menekankan bahwa kebijakan/tindakan harus didasari oleh motivasi dan kemauan baik dari dalam diri, tanpa mengharapkan pamrih apapun dari tindakan yang dilakukan (Kuswanjono,2008: 7).

Ukuran kebaikan dalam etika deontologi adalah kewajiban, kemauan baik, kerja keras dan otonomi bebas. Setiap

tindakan dikatakan baik apabila dilaksanakan karena didasari oleh kewajiban moral dan demi kewajiban moral itu.

(5)

2. Etika Teleologi

Pandangan etika teleologi berkebalikan dengan etika

deontologi, yaitu bahwa baik buruk suatu tindakan dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari perbuatan itu.

Etikateleologi membantu kesulitan etika deontologi ketika menjawab apabila dihadapkan pada situasi konkrit ketika

dihadapkan pada dua atau lebih kewajiban yang bertentangan satu dengan yang lain.

(6)

Etika Teleologi Dapat Digolongkan Menjadi Dua,

Yaitu Egoisme Etis Dan Utilitarianisme.

• Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang berakibat baik untuk pelakunya.

• Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya suatu perbuatan tergantung bagaimana akibatnya terhadapbanyak orang.

Tindakan dikatakan baik apabila mendatangkankemanfaatan yang besar dan memberikan kemanfaatan bagi sebanyak

mungkin orang.

Utilitarians try to produce maximum pleasure and minimum pain, counting their own pleasure and pain as no more or less important than anyone else's (Wenz, 2001: 86).

(7)

3. Etika Keutamaan

Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga mendasarkan pada penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral universal, tetapi pada pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.

Kelemahan etika keutamaan dapat diatasi dengan cara

mengarahkan keteladanan tidak pada figur tokoh, tetapi pada perbuatan baik yang dilakukan oleh tokoh itu sendiri, sehingga akan ditemukan prinsip-prinsip umum tentang karakter yang bermoral itu seperti apa.

(8)

EtikaPancasila

Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian

baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai

ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan

keadilan. Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya

apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai tersebut,

namun juga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai

(9)

Nilai-nilai Yang Sangat Mendasar Yang

Terkandung Dalam Etika Pancasila .

Nilai yang pertama adalah ketuhanan. Suatu perbuatan

dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan nilai, kaidah dan hukum Tuhan.

Nilai yang kedua adalah kemanusiaan. Suatu perbuatan

dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Nilai yang ketiga adalah persatuan. Suatu perbuatan

dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan.

Nilai yang keempat adalah kerakyatan. Dalam kaitan dengan

kerakyatan ini terkandung nilai lain yang sangat penting yaitu nilaihikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan.

Nilai yang kelima adalah keadilan. Menurut Kohlberg (1995:

37), keadilan merupakan kebajikan utama bagi setiappribadidan masyarakat.

(10)

Pancasila Sebagai Solusi Masalah Bangsa

Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Secara garis

besar mengandung makna bahwa Negara melindungi

setiap pemeluk agama (yang tentu saja agama diakui

di Indonesia) untuk menjalankan ibadahnya sesuai

dengan ajaran agamanya.

Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Mengandung makna bahwa setiap warga Negara

mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum,

karena Indonesia berdasarkan atas Negara hukum.

(11)

Sila Ketiga : Persatuan Indonesia. Mengandung makna bahwa

seluruh penduduk yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan saudara, tanpa pernah membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan.

Sila Keempat : Mengandung maksud bahwa setiap

pengambilan keputusan hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mufakat, bukan hanya mementingkan segelintir golongan saja yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan anarkisme.

SilaKelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia.

Mengandung maksud bahwa setiap penduduk Indonesia

berhak mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan. Mengandung arti bersikap adil terhadap sesama, menghormati dan

(12)

Aktualisasi Pancasila Sebagai Etika

Dalam Kehidupan Bangsa

Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada

penyediaan alat-alat teoriti untuk mempertanyakan

serta menjelaskan legitimasi politik secara

bertanggungjawab. Tugas etika politik membantu

agar pembahasan masalah-masalah ideologis dapat

memberikan patokan orientasi dan pegangan

normative bagi mereka yang mau menilai kualitas

tatanan kehidupan politik dengan tolak ukur

martabat manusia atau mempertanyakan legitimasi

moral pelbagai keputusan politik.

(13)

Prinsip- prinsip etika politik

Legitimasi politik

Pokok permasalahan etika politik adalah legitimasietis

kekuasaan . paham pertanggungjawaban menyatakan bahwa penguasa memang memiliki kekuasaan dan bahwa masyarakat berhak untuk menuntut pertanggungjawaban.

Legitimasi kekuasaan meliputi :

1. Legitimasi etis, yaitu pembenaran pembenaran atau pengabsahan wewenang Negara berdasarkan prinsip-prinsip moral.

2. Legitimasi legalitas, yaitu keabsahan kekuasaan itu

berkaitan dengan fungsi- fungsi kekuasaan Negara dan menuntut agar fungsi-fungsi itu di perlukan dan dilakukan sesuai dengan hokum yang

(14)

Moralitas kekuasaan

Legitimasi etis mempersoalkan keabsahan kekuasaan politik dari segi norma-norma moral. Tujuannya adalah kekuasaan itu mengarahkan kekuasaan kepemakaian kebijaksanaan dan cara-cara yang semakin sesuai dengan tuntutan-tuntutan

kemanusiaan yang adil dan beradab.

Moralitas kekuasaan lebih banyak ditentukan oleh nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat.

(15)

Etika Politik Dalam Kehidupan

Berbangsa Dan Bernegara

Sesuai dengan Tap MPR No. VI / MPR / 2001

dinyatakan pengertian dari etika kehidupan

berbangsa adalah rumusan yang bersumber dari

ajaran agama yang bersifat universal dan nilai – nilai

budaya bangsa yang terjamin dalam pancasila sebagai

acuan dalam berfikir, bersikap, dan bertingkah laku

(16)

Faktor Yang Memepengaruhi

Terjadinya Krisis Multi

Dimensional

Faktor yang berasal dari dalam negeri

Faktor penyebab dari luar negeri

(17)

Faktor Yang Berasal Dari Dalam Negeri Antara Lain :

Masih lemahnya pengalaman agama dan munculnya

pemahaman ajaran agama yang keliru dan sempit

System sentralisasi pemerintahan dimasa lampau

sehingga timbul fanatisme daerah

Tidak berkembangnya pemahaman kemajemukan

dalam kehidupan berbangsa

Terjadinya ketidakadilan ekonomi dalam kurun waktu

yang panjang sehingga munculnya perilaku ekonomi

yang bertentangan dengan moralitas dan etika.

Kurangnya keteladanan bersikap dan berperilaku dari

pemimpin bangsa

(18)

Faktor Penyebab Dari Luar Negeri Adalah :

Pengaruh globalisasi yang luas dengan

persaingan bangsa yang semakin tajam

Makin tingginya intensitasnya intervensi

kekuatan global dalam perumusan kebijakan

nasional.

(19)

Dalam TAP MPRno. VI/

MPR/2002 di uraikan etika

kehidupan berbangsa adalah

sebagai berikut :

Etika social budaya

Etika politik dan pemerintahan

Etika ekonomi dan bisnis

Etika penegakan hukum yang berkeadilan

Etika keilmuan

(20)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah merupakan tempat didikan bagi anak anak. Tujuan dari sekolah adalah mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa. Namun sekarang ini banyak sekolah yang

Ada beberapa penelitian terkait yang telah dilakukan oleh peneliti tentang peramalan jumlah permintaan minyak, salah satunya yaitu: Intan, N.P (2008) yang membahas

Kami memilih gagasan tersebut karena pelangsing merupakan suatu upaya untuk menambah kemampuan dan keterampilan ibu rumah tangga dusun carikan dalam pengolahan singkong, agar

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan rumusan masalah diketahui variabel

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa ekstrak etanolik rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) memiliki kandungan senyawa chalcone

Proyek Akhir dengan judul Perancangan Komunikasi Visual “ Semarang Hidden Travelling ” Sebagai Bentuk Destinasi Wisata Baru dan Berbeda di Semarang disusun sebagai salah satu

Hasil penelitian menunjukan kadar flavonoid yang diperoleh dari daun ubi kayu ( Manihot esculenta Crantz) adalah 4,987% dimana kadar tersebut dihitung sebagai kadar flavonoid rutin

Saya akan merasa senang ketika pacar menawarkan untuk melakukan