• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. Tentukan eigenket-eigenket dari sistem tersebut sebagai kombinasi linier dari 1 dan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "b. Tentukan eigenket-eigenket dari sistem tersebut sebagai kombinasi linier dari 1 dan 2"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Solusi UTS Mekanika Kuantum 1 Program Studi S2 Fisika

Tanggal ujian: 26 Oktober 2017

Dosen: Muhammad Aziz Majidi, Ph.D. Asisten: Ahmad Syahroni, S.Si.

Soal 1

Hamiltonian sebuah sistem 2-keadaan (two states system) dinyatakan dengan H = E0 |1ih1| + 2i|1ih2| − 2i|2ih1| + 3|2ih2|



di mana E0 adalah bilangan konstan berdimensi energi, serta |1i dan |2i adalah ket-ket basis yang dipilih.

a. Hitung harga-harga eigen energi sistem tersebut.

b. Tentukan eigenket-eigenket dari sistem tersebut sebagai kombinasi linier dari |1i dan |2i

c. Andaikan saat ini sistem dalam keadaan dengan energi terendah. Jika dilakukan pengukuran lebih lanjut, hitung probabilitas sistem ditemukan berada pada keadaan |2i.

Solusi

a. Misal representasi matriks dari ket |1i dan |2i yang merupakan basis dinyatakan sebagai |1i=.  1 0  dan |2i=.  0 1 

maka, Hamiltonian di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks sebagai berikut H=.



E0 2iE0

−2iE0 3E0



Untuk mencari harga-harga eigen (λ1 dan λ2) dari matriks H di atas, maka kita perlu menyelesaikan

persamaan berikut ini

det(H − λI) = 0 det  E0− λ 2iE0 −2iE0 3E0− λ  = 0

(E0− λ)(3E0− λ) − (2iE0)(−2iE0) = 0

3E02− E0λ − 3E0λ + λ2− 4E20 = 0

(2)

Kemudian cari akar-akarnya (λ1 dan λ2) λ1,2 = 4E0±p(−4E0)2− 4(1)(−E02) 2(1) = 4E0±p20E 2 0 2 = 4E0± 2E0 √ 5 2 = 2E0± E0 √ 5 = E0(2 ± √ 5)

b. Eigenket-eigenket dari sistem tersebut dapat kita cari dengan cara menyelesaikan persamaan matriks berikut  E0− λ 2iE0 −2iE0 3E0− λ   a b  =  0 0  dengan  a b 

adalah eigenket dari H. Untuk λ = E0(2 + √ 5)  E0− E0(2 + √ 5) 2iE0 −2iE0 3E0− E0(2 + √ 5)   a b  =  0 0  aE0− aE0(2 + √ 5) + 2iE0b = 0 aE0(−1 − √ 5) = −2iE0b a(1 + √ 5) = 2ib a = 2i (1 +√5)b = ( √ 5 − 1) 2 ib Sehingga eigenket atau eigenvector

 a b



yang bersesuaian dengan nilai eigen λ = E0(2 +

√ 5) dapat ditulis sebagai a b ! = (√5−1) 2 ib b ! = b (√5−1) 2 i 1 !

Dari sini dapat kita lihat bahwa semua vektor yang merupakan kelipatan dari

(√5−1) 2 i

1 !

juga merupakan eigenstate dari H dengan nilai eigen λ = E0(2 +

√ 5).

(3)

Besar dari vektor

(√5−1) 2 i

1 !

dapat dihitung dengan cara berikut

s (√5 − 1) 2 i 2 + |1|2 = s  −( √ 5 − 1) 2 i  (√5 − 1) 2 i  + 1 = s (√5 − 1)2 4 + 4 4 = s 10 − 2√5 4 = 1 2 q 10 − 2√5

Sehingga eigenket dengan nilai eigen λ = E0(2 +

5) yang telah ternomalisasi dapat ditulis sebagai

1 1 2 p 10 − 2√5 (√5−1) 2 i 1 ! =    (√5−1)i √ 10−2√5 2 √ 10−2√5   = (√5 − 1)i p 10 − 2√5 1 0 ! +p 2 10 − 2√5 0 1 ! = ( √ 5 − 1)i p 10 − 2√5 |1i + p 2 10 − 2√5 |2i

Dengan cara yang sama seperti di atas, eigenket dengan nilai eigen λ = E0(2 −

5) yang telah ternormalisasi dapat ditulis sebagai

1 1 2 p 10 + 2√5 −( √ 5+1) 2 i 1 ! =    − ( √ 5+1)i √ 10+2√5 2 √ 10+2√5   = − (√5 + 1)i p 10 + 2√5 1 0 ! +p 2 10 + 2√5 0 1 ! = − ( √ 5 + 1)i p 10 + 2√5 |1i + p 2 10 + 2√5 |2i

c. Bila sistem saat ini berada dalam keadaan dengan energi terendah, maka jika dilakukan pengukuran lebih lanjut, probabilitas menemukan sistem berada pada |2i adalah

h2|  − ( √ 5 + 1)i p 10 + 2√5 |1i + p 2 10 + 2√5 |2i  2 = 2 p 10 + 2√5 2 = 4 10 + 2√5 = (5 +√5) 10

(4)

Soal 2

Pandang masalah presesi spin partikel dengan spin-12 di mana medan magnet konstan sebesar B diberikan pada arah sumbu z positif. Diketahui pada saat t = 0 sistem berada pada keadaan |αi = |Sx; −i.

a. Nyatakan Hamiltonian sistem.

b. Tentukan bentuk eksplisit |α(t)i untuk t ≥ 0 dalam |Sz; +i, |Sz; −i, dan t.

c. Hitung probabilitas untuk mendapatkan sistem berada pada keadaan |Sy; ±i pada t ≥ 0.

d. Hitung harga ekspektasi Sy sebagai fungsi waktu.

Solusi

a. Hamiltonian sistem partikel spin-12 yang diberikan medan magnet konstan sebesar B ke arah sumbu z positif dapat dinyatakan dengan

H = −~µ · ~B = −  − e mcS~  · ~B = e mcS · ~~ B = eB mcSz b. Jika diketahui pada t = 0 sistem berada pada keadaan

|α, t = 0i = |Sx; −i = √1 2|+i −

1 √

2|−i

dengan |+i = |Sz; +i dan |−i = |Sz; −i, maka sistem tersebut berevolusi terhadap waktu seperti pada

persamaan berikut |α, ti = exp − iHt ~ |α, t = 0i = exp(−i ~ eB mctSz)  1 √ 2|+i − 1 √ 2|−i  = √1 2e −iωt/2|+i − 1 2e iωt/2|−i 4 Universitas Indonesia

(5)

c. Pada t ≥ 0, probabilitas untuk mendapatkan sistem berada pada keadaan |Sy; ±i dapat dihitung dengan cara hSy; ±|α, ti 2 =  1 √ 2h+| ∓ i √ 2h−|  1 √ 2e −iωt/2|+i −1 2e iωt/2|−i  2 = 1 2e −iωt/2± i 2e iωt/2 2 = 1 2  e−iωt/2± ieiωt/2  2 = 1 4  eiωt/2∓ ie−iωt/2  e−iωt/2± ieiωt/2  = 1 4 

eiωt/2e−iωt/2± ieiωt∓ ie−iωt+ e−iωt/2eiωt/2



= 1 4



2 ± i(eiωt− e−iωt) 

= 1

4(2 ± i(2i sin ωt)) = 1

2(1 ∓ sin ωt)

d. Harga ekspektasi Sy sebagai fungsi waktu dapat dihitung dengan cara

hα, t|Sy|α, ti = hα, t|~ 2  − i|+ih−| + i|−ih+|  |α, ti = hα, t|~ 2  − i|+ih−| + i|−ih+|  1 √ 2e −iωt/2|+i −1 2e iωt/2|−i  =  1 √ 2e iωt/2h+| − 1 2e −iωt/2h−|  i~ 2√2e iωt/2|+i + i~ 2√2e −iωt/2|−i  = i~ 4 e iωt/2− e−iωt/2 = i~ 4 2i sin ωt  = −~ 2 sin ωt

(6)

Soal 3

Pandang sebuah sistem dengan bilangan kuantum momentum angular j = 1. a. Tulislah representasi matriks operator Jy dalam basis-basis Jz.

b. Tunjukkan bahwa untuk j = 1 operator unitary pemutaran ket terhadap sumbu y dengan sudut putar β dapat dinyatakan sebagai

A + BJy+ CJy2,

serta temukan A, B, dan C.

c. Jika sistem semula dalam keadaan |αi = |Jz; +1i, nyatakan | ˜αi, yaitu ket setelah sistem mengalami

pemutaran pada soal b, dalam |Jz; +1i, |Jz; 0i, dan |Jz; −1i

Solusi

a. Operator Jy dalam basis-basis Jz dapat dinyatakan dengan

Jy =

J+− J−

2i

Untuk menyatakan Jy sebagai matriks, maka kita perlu menghitung elemen-elemen matriknya dengan

cara hj, m0|Jy|j, mi = hj, m0|  J+− J− 2i  |j, mi

Sehingga, untuk j = 1 operator Jy dapat dinyatakan sebagai matriks 3 × 3 berikut

Jy =.               h1, 1|  J+−J− 2i  |1, 1i h1, 1|  J+−J− 2i  |1, 0i h1, 1|  J+−J− 2i  |1, −1i h1, 0|  J+−J− 2i  |1, 1i h1, 0|  J+−J− 2i  |1, 0i h1, 0|  J+−J− 2i  |1, −1i h1, −1|  J+−J− 2i  |1, 1i h1, −1|  J+−J− 2i  |1, 0i h1, −1|  J+−J− 2i  |1, −1i              

Untuk menghitung nilai elemen-elemen matriknya, maka kita perlu mengetahui bagaimana J+dan J−

bekerja pada |j, mi

J±|j, mi = ~

p

(j ∓ m)(j ± m + 1)|j, m ± 1i

(7)

Contoh:

1). elemen matriks baris pertama kolom pertama

h1, 1| J+− J− 2i  |1, 1i = h1, 1|1 2i  J+|1, 1i − J−|1, 1i  sedangkan J+|1, 1i = ~ p (1 − 1)(1 + 1 + 1)|1, 2i = 0 J−|1, 1i = ~ p (1 + 1)(1 − 1 + 1)|1, 0i = √ 2~|1, 0i sehingga h1, 1| J+− J− 2i  |1, 1i = h1, 1|1 2i  J+|1, 1i − J−|1, 1i  = h1, 1|1 2i  0 − √ 2~|1, 0i  = − √ 2~ 2i h1, 1|1, 0i = 0

2). elemen matriks baris pertama kolom kedua

h1, 1| J+− J− 2i  |1, 0i = h1, 1|1 2i  J+|1, 1i − J−|1, 0i  sedangkan J+|1, 0i = ~ p (1 − 0)(1 + 0 + 1)|1, 1i = √ 2~|1, 1i J−|1, 0i = ~ p (1 + 0)(1 − 0 + 1)|1, −1i =√2~|1, −1i sehingga h1, 1| J+− J− 2i  |1, 0i = h1, 1|1 2i  J+|1, 0i − J−|1, 0i  = h1, 1|1 2i √ 2~|1, 1i − √ 2~|1, −1i  = √ 2~ 2i h1, 1|1, 1i − √ 2~ 2i h1, 1|1, −1i = √ 2~ 2i − 0 = − √ 2i~ 2

(8)

b. Dengan mengalikan matriks Jy di atas dengan matriks Jy itu sendiri beberapa kali, maka dapat

kita tunjukkan bahwa Jy

~

3

= Jy

~



. Sehingga operator rotasi terhadap sumbu-y sebesar β dapat dinyatakan dan di-ekspansi-kan sebagai berikut

exp −iJyβ ~  = 1 − i Jy ~β −  Jy ~ 2 β2 2! + i  Jy ~ 3 β3 3! +  Jy ~ 4 β4 4! + ... = 1 − iJy ~  β − β 3 3! + β5 5! + ...  − Jy ~ 2  β2 2! − β4 4! + ...  = 1 − iJy ~(sin β) −  Jy ~ 2 1 − 1 +β 2 2! − β4 4! + ...  = 1 − iJy ~(sin β) −  Jy ~ 2 (1 − cos β) = A + BJy+ CJy2 dengan A = 1; B = −i sin β ~ ; dan C = cos β − 1 ~2 c. Setelah mengalami rotasi pada soal 3b, keadaan |αi = |Jz; +1i menjadi

| ˜αi = exp −iJyβ

~ |Jz; +1i = (A + BJy+ CJy2)|1; +1i

Dari soal 3a di atas, kita tahu bagaimana Jy bekerja pada |1; +1i, yaitu

Jy|1; +1i =  J+− J− 2i  |1, 1i = − √ 2~ 2i |1, 0i = √ 2i~ 2 |1, 0i Dengan demikian Jy2|1; +1i = Jy Jy|1; +1i  = Jy √ 2i~ 2 |1, 0i  = √ 2i~ 2 Jy|1, 0i  = √ 2i~ 2 1 2i  J+|1, 0i − J−|1, 0i  = √ 2i~ 2 1 2i √ 2~|1, +1i −√2~|1, −1i  = ~ 2 2  |1, +1i − |1, −1i  8 Universitas Indonesia

(9)

Sehingga | ˜αi = (A + BJy+ CJy2)|1; +1i = A|1; +1i + √ 2i~ 2 B|1, 0i + ~2 2 C  |1, +1i − |1, −1i  = (A + ~ 2 2 C)|1; +1i + √ 2i~ 2 B|1, 0i − ~2 2 C|1, −1i = 1 + cos β 2  |1; +1i + √ 2 sin β 2  |1, 0i + 1 − cos β 2  |1, −1i

Referensi

Dokumen terkait

Acuan yang digunakan adalah indikator-indikator kesalahan peserta didik yang digunakan dalam penelitian yaitu (1) membaca: tidak dapat mengartikan atau memahami

Faktor penyebab kesulitan belajar di antaranya minat, motivasi, konsentrasi, kebiasaan belajar, dan intelegensi mempengaruhi kesulitan belajar mahasiswa pada mata

Serta Allah Ta'ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat,

Representasi media dalam Panji Koming adalah sebagai pendukung ideologi patriarki dan penanam kesadaran palsu dengan menguatkan mitos yang ada dalam Panji

Analisis hasil uji coba Fun With Kambang Iwak Park Game Sebagai Objek Wisata Keluarga di Palembang ini dilakukan untuk mengetahui fungsi-fungsi serta tujuan permainan ini

Swami (2015) juga menyebutkan bahwa secara umum, perempuan lebih tidak puas dengan tubuh mereka dibandingkan laki-laki, hal ini disebabkan adanya faktor risiko distress

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar PKn setelah diberi perlakuan berupa model pembelajaran berbasis deep dialogue and

Analisis SWOT juga merupakan pemeriksaan internal dan eksternal pada pembelajaran yang terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran (Lateh, 2011). Berdasarkan dari uraian di