• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai tema. Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai tema. Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran pada kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dari berbagai mata pelajaran yang digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai siswa (Daryanto, 2014:72).

Proses Belajar Mengajar (PBM) pada kurikulum 2013 memusatkan pembelajaran pada siswa (student centered), tidak lagi guru yang dominan dalam pembelajaran. Artinya pada kurikulum 2013 ini siswa yang lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan guru hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam pelaksanaan mengajarnya. Walaupun memusatkan pada siswa (student centered), tetapi untuk mencapai keberhasilan seperti yang diinginkan dalam kurikulum 2013 guru dituntut secara profesional untuk bisa merancang pembelajaran efektif dan bermakna (menyenangkan), mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan (Mulyasa, 2013:99).

Keberhasilan pembelajaran pada kurikulum 2013 juga ditentukan oleh siswa, artinya siswa harus dapat menunjukkan proses dan hasil dengan memperlihatkan keaktifannya dalam bentuk produktifitas, kreativitas, eksplorasi

(2)

terhadap peluang dan kemampuan, sikap, kompetensi, dan karakter. Dengan begitu kesuksesan dari pengimplementasian kurikulum 2013 di sekolah dapat dikatakan berhasil seperti yang diinginkan dalam kurikulum 2013. Selain itu, komponen yang terdapat dalam pembelajaran juga dapat menyangkut media dan motede.

Melihat proses belajar mengajar yang terdapat pada kelas 1 di SDN Torongrejo 1 melalui wawancara awal yang dilakukan dengan guru kelas 1, guru, mengatakan Pada penerapan kurikulum 2013 sekarang ini terdapat beberapa permasalahan dalam memperoleh pencapaian yang optimal seperti target yang ada dalam tujuan pembelajaran pada kurikulum 2013, contohnya dalam mencapai kompetensi pengetahuan yang masih terbilang minim dan sikap disiplin dalam mengerjakan tugas pada peserta didik kurang

Lebih lanjut guru mengatakan masalah yang dialami tidak terlepas dari kurangnya keterampilan dari guru, siswa dan orang tua, dalam menjalankan sistem dari penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013 di kelas 1. Contoh permasalahannya guru mengatakan Saat ini pendidik masih kesulitan untuk membuat atau menciptakan media pembelajaran yang bentuk dan sumbernya diperoleh melalui internet sebagai salah satu sumbernya. Banyak muatan materi yang diajarkan pada tiap pembelajaran di kelas 1 tidak atau kurang memiliki kesesuain dan kepentingan yang dibutuhklan oleh siswa, terutama jika kita lihat dari usia mereka. Dari situ juga muncul masalah berupa lambannya siswa menguasai atau memahami materi yang diberikan.

Selain masalah internal, masalah pembelajaran yang ada di kelas 1 SDN Torongrejo 1 juga menimbulkan masalah eksternal. Salah satunya seperti yang

(3)

juga dikatakan oleh guru yaitu masih banyaknya otrangtua atau wali siswa yang kebingungan terhadap penilaian yang diterapkan pada kurikulum 2013. Lebih lanjut guru mengatakan jika saat ini orangtua masih saja menanyakan nilai yang berupa angka terhadap hasil belajar anaknya di sekolah, karena selama ini masyarakat terbiasa melihat suatu capaian akademik dengan menggunakan angka atau bentuk nominal. Guru mengatakan hal itu terjadi dikarenakan oleh kurangnya sosialisasi mengenai kurikulum 2013 pada orangtua. Kemudian masalah lainnya ialah orangtua juga mengalami peningkatan atau tingginya pengeluaran guna memenuhi kebutuhan yang diperuntukkan bagi kelancaran kegiatan pembelajaran anak di sekolah.

Saat ini untuk menghindari bertambahnya masalah - masalah yang akan muncul pada penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013. maka diperlukan suatu tindakan yang mampu melihat secara keseluruhan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah. Tindakan yang dapat dilakukan terhadap hal tersebut ialah identifikasi melalui analisis SWOT. Pada idetifikasi analisis SWOT, hasil akhirnya dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terdapat pada penerapan kurikulum 2013 di sekolah. Kemudian melalui hasil identifikasi tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk membuat strategi - strategi yang mampu mengatasi masalah yang terdapat pada sekolah.

Identifikasi melalui analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities and Threaths) digunakan karena dirasa lebih sesuai, dengan identifikasi melalui penerapan analisis SWOT dapat melihat bagaimana faktor keberhasilan dan hal yang menjadi kendala dalam penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013.

(4)

Selain itu, analisis SWOT merupakan suatu survei internal terhadap kekuatan dan kelemahan dan survei eksternal terhadap ancaman dan peluang dari suatu program. Analisis SWOT juga merupakan pemeriksaan internal dan eksternal pada pembelajaran yang terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran (Lateh, 2011).

Berdasarkan dari uraian di atas yang berkaitan dengan pembelajaran pada kurikulum 2013 dan permasalahan - permasalahan yang didapati dalam pengimplementasiannya serta adanya keinginan dari penelitian ini untuk melihat secara mendalam mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap pembelajaran pada kurikulum 2013 di kelas 1, maka penelitian ini dibuat dengan judul “Penerapan Analisis SWOT Untuk Identifikasi Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Di Kelas 1 SDN Torongrejo 1 Kota Batu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 di kelas 1 SDN Torongrejo 1 Kota Batu. Peneliti membuat rumusan masalah yang dapat digunakan sebagai acuan dan arahan dalam melakukan penelitian mengenai identifikasi pelaksanaan pembelajaran melalui analisis SWOT. Rumusan masalahnya adalah Bagaimana identifikasi dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di kelas 1 SDN Torongrejo 1 Kota Batu?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan: 1. Kekuatan pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di

(5)

2. Kelemahan pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di kelas 1 SDN Torongrejo 1 Kota Batu.

3. Peluang pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di kelas 1 SDN Torongrejo 1 Kota Batu.

4. Ancaman pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di kelas 1 SDN Torongrejo 1 Kota Batu.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritik dan manfaat praktis. Adapun penjelasan manfaat dari keduanya yaitu seperti yang dijelaskan pada halaman selanjutnya.

1. Manfaat Teoritik

a) Hasil dari identifikasi penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013 melalui analisis SWOT dapat dijadikan sebagai bahan atau dasar pertimbangan untuk membuat faktor penentu keberhasilan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 khususnya pada kelas 1 sekolah dasar.

b) Hasil dari identifikasi penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013 melalui analisis SWOT dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa atau yang berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari proses pembelajaran yang berbasis kurikulum 2013 pada tingkat kelas 1 sekolah dasar.

(6)

2. Manfaat Praktis

a) Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap proses pembelajaran kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan selama ini terutama untuk mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran di kelas 1. b) Bagi guru sebagai bahan atau dasar untuk membuat strategi dalam

memecahkan masalah terutama dalam proses pembelajaran di kelas.

E. Batasan Masalah

Mengigat luasnya cakupan yang akan dibahas pada penelitian ini, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian pada ”Identifikasi melalui analisis SWOT tehadap penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013 di kelas1 SDN Torongrejo 1 Kota Batu”. Penelitian ini dilakukan pada akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SDN Torongrejo 1 Kota Batu pada Kelas 1. Penelitian terhadap penerapan pembelajaran dilakukan saat guru memberikan pembelajaran Tema 8 yaitu Peristiwa Alam, Subtema 1 yaitu Cuaca pada pembelajaran 1. Penentuan tema dan sub tema pelajaran saat dilakukannya pengumpulan data pada penelitian ini tidak berdasarkan pada kesepakatan dan persetujuan bersama dari pihak sekolah maupun yang ditentukan secara sengaja oleh peneliti, melainkan hanya mengikuti jadwal pembelajaran yang telah berlangsung. Hal ini dilakukan agar proses penelitian tidak mengganggu perjalanan proses belajar mengajar di kelas.

(7)

F. Definisi Istilah

Istilah - istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:

1. Analisis SWOT adalah singkatan dari strenghts dan weakness serta Oppurtunities dan Threats yang dihadapi di dunia perusahaan (Rangkuti, 2005:19).

2. Analisis SWOT merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan secara objektif kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang ada atau mungkin timbul dalam pendidikan (Hindun, 2005:13).

3. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berpusat pada peserta didik, dalam proses belajar mengajar guru tidak lagi dominan. Pada kurikulum ini lebih banyak muatan sains dari pada muatan pelajaran yang lain.

4. Pembelajaran merupakan seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung proses belajar yang sifatnya internal (Nazarudin, 2007:162).

5. Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa (Hosnan, 2014:7).

Referensi

Dokumen terkait

• kekayaan sumberdaya alam seperti minyak bumi, perkebunan dan pariwisata bahari serta potensi perikanan dari perairan kepulauan Anambas. • Budaya masyarakat lokal

Maraknya pembicaraan tentang Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Anti Pornografi dan Pornoaksi menunjukan bahwa masalah tersebut adalah masalah yang

Berdasarkan hasil pengujian mekanik dan struktur mikro hasil proses FSW aluminium 5083 – H112 dapat disimpulkan bahwa proses FSW aluminium 5083 - H112 telah berhasil

Tidak hanya itu, seorang kutu buku biasanya memiliki masalah pada postur tubuhnya, karena terlalu asyik membaca buku.. Terkadang seseorang duduk dengan posisi tidak sempurna atau

Seperti yang sudah dijelaskan diatas peneliti akan menganalisis lirik lagu ‘Menoleh’ menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure untuk melihat makna

 Konsumsi semen yang merupakan bahan dari beton pada tahun 2012 di Indonesia mencapai 50 juta ton dan terus mengalami kenaikan permintaan terutama di luar Pulau Jawa.. 

Kalan (TK) maupun Rirang (TR) hasil pantauan 1992/1993 sId 2005 setiap unsur masing-masing menunjukkan gambaran fluktuasi kadar relatif sama (Gambar 10 dan 11), yang dapat

Berdasarkan kondisi pengamanan produk ternak yang ada saat ini dan kondisi fasilitas pendukung maka strategi dan kebijakan yang perlu dilakukan adalah: (1)