• Tidak ada hasil yang ditemukan

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

FMDAM (2)

Charitas Fibriani

TOPSIS



Technique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution

(TOPSIS) didasarkan pada konsep dimana

alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki

jarak terpendek dari solusi ideal positif

, namun juga

memiliki

jarak terpanjang dari solusi ideal negatif

.



TOPSIS banyak digunakan dengan alasan:



konsepnya sederhana dan mudah dipahami;



komputasinya efisien; dan



memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari

alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis

yang sederhana.



Langkah-langkah penyelesaian masalah

MADM dengan TOPSIS:



Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi;



Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot;



Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi

ideal negatif;



Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan

matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif;



Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

TOPSIS



TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap

alternatif A

i

pada setiap kriteria C

j

yang

ternormalisasi

, yaitu:

=

=

m 1 i 2 ij ij ij

x

x

r

TOPSIS

(2)



Solusi ideal positif A

+

dan solusi ideal negatif A

-dapat ditentukan berdasarkan rating bobot

ternormalisasi (y

ij

) sebagai:

ij i ij

w

r

y =

(

y

,

y

,

,

y

)

;

A

+ 1+ 2+ n+

=

L

(

y

,

y

,

,

y

)

;

A

12n

=

L

TOPSIS

dengan

=

+

biaya

atribut

adalah

j

jika

;

y

min

keuntungan

atribut

adalah

j

jika

;

y

max

y

ij i ij i j

=

biaya

atribut

adalah

j

jika

;

y

max

keuntungan

atribut

adalah

j

jika

;

y

min

y

ij i ij i j

TOPSIS



Jarak antara alternatif A

i

dengan

solusi ideal

positif

dirumuskan sebagai:



Jarak antara alternatif A

i

dengan

solusi ideal

negatif

dirumuskan sebagai:

(

y

y

)

;

D

n 1 j 2 ij i i

= + +

=

(

y

y

)

;

D

n 1 j 2 i ij i

= − −

=

TOPSIS



Nilai preferensi

untuk setiap alternatif (V

i

)

diberikan sebagai:



Nilai V

i

yang lebih besar menunjukkan bahwa

alternatif A

i

lebih dipilih

;

D

D

D

V

i i i i − + −

+

=

TOPSIS

(3)



Contoh:



Suatu perusahaan di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) ingin membangun sebuah

gudang yang akan digunakan sebagai tempat

untuk menyimpan sementara hasil produksinya.



Ada 3 lokasi yang akan menjadi alternatif, yaitu:



A1 = Ngemplak,



A2 = Kalasan,



A3 = Kota Gedhe.

TOPSIS



Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan, yaitu:



C1 = jarak dengan pasar terdekat (km),



C2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi

(orang/km2);



C3 = jarak dari pabrik (km);



C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km);



C5 = harga tanah untuk lokasi (x1000 Rp/m2).

TOPSIS



Tingkat kepentingan setiap kriteria, juga dinilai

dengan 1 sampai 5, yaitu:



1 = Sangat rendah,



2 = Rendah,



3 = Cukup,



4 = Tinggi,



5 = Sangat Tinggi.



Pengambil keputusan memberikan bobot

preferensi sebagai:

W = (5, 3, 4, 4, 2)

TOPSIS

TOPSIS



Nilai setiap alternatif di setiap kriteria:

Alternatif

Kriteria

C

1

C

2

C

3

C

4

C

5

A

1

0,75

2000

18

50

500

A

2

0,50

1500

20

40

450

A

3

0,90

2050

35

35

800

(4)



Matriks ternormalisasi, R:



Matriks ternormalisasi terbobot, Y:

TOPSIS

=

7654

,

0

4796

,

0

7928

,

0

6341

,

0

7066

,

0

4305

,

0

5482

,

0

4530

,

0

4640

,

0

3925

,

0

4784

,

0

6852

,

0

4077

,

0

6186

,

0

5888

,

0

R

=

5308

,

1

9185

,

1

1712

,

3

9022

,

1

5328

,

3

8611

,

0

1926

,

2

8121

,

1

3919

,

1

9627

,

1

9567

,

0

7408

,

2

6309

,

1

8558

,

1

9440

,

2

Y



Solusi Ideal Positif (A

+

):

TOPSIS

{

2

,

9440

;

1

,

9627

;

3

,

5328

}

1

,

9627

min

y

1+

=

=

{

1

,

8558

;

1

,

3919

;

1

,

9022

}

1

,

9022

max

y

2

=

=

+

{

1

,

6309

;

1

,

8121

;

3

,

1712

}

1

,

6309

min

y

3

=

=

+

{

2

,

7408

;

2

,

1926

;

1

,

9185

}

2

,

7408

max

y

4

=

=

+

{

0

,

9567

;

0

,

8611

;

1

,

5308

}

0

,

8611

min

y

5

=

=

+

{

1

,

9627

;

1

,

9022

;

1

,

6309

;

2

,

7408

;

0

,

8611

}

A =

+



Solusi Ideal Negatif (A

-

):

TOPSIS

{

2

,

9440

;

1

,

9627

;

3

,

5328

}

2

,

9440

max

y

1

=

=

{

1

,

8558

;

1

,

3919

;

1

,

9022

}

1

,

3919

min

y

2

=

=

{

1

,

6309

;

1

,

8121

;

3

,

1712

}

3

,

1712

max

y

3

=

=

{

2

,

7408

;

2

,

1926

;

1

,

9185

}

1

,

9185

min

y

4

=

=

{

0

,

9567

;

0

,

8611

;

1

,

5308

}

1

,

5308

max

y

5

=

=

{

2

,

9440

;

1

,

3919

;

3

,

1712

;

1

,

9185

;

1

,

5308

}

A =



Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif

terhadap solusi ideal positif, :



Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif

terhadap solusi ideal negatif, :

TOPSIS

+ i

S

− i

S

9871 , 0 D1+= D2+ =0,7706 D 2,4418 3+= 9849 , 1 D1−=

D

2

,

1991

2−

=

D

0

,

5104

3−

=

(5)



Kedekatan setiap alternatif terhadap solusi ideal dihitung

sebagai berikut:



Dari nilai V ini dapat dilihat bahwa V2 memiliki nilai

terbesar, sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif

kedua yang akan lebih dipilih.



Dengan kata lain, Kalasan akan terpilih sebagai lokasi

untuk mendirikan gudang baru.

TOPSIS

6679

,

0

9849

,

1

9871

,

0

9849

,

1

V

1

=

+

=

7405

,

0

1991

,

2

7706

,

0

1991

,

2

V

2

=

+

=

1729 , 0 5104 , 0 4418 , 2 5104 , 0 V3 = + =

Permasalahan pada

AHP

didekomposisikan ke

dalam hirarki kriteria

dan alternatif

Analytic Hierarchy Process (AHP)

MASALAH

KRITERIA-1 KRITERIA-2 KRITERIA-n

KRITERIA-1,1 KRITERIA-n,1

ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF m

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Saya ingin membeli HP yang harganya relatif murah, memorinya

besar, warnanya banyak, ukuran piksel pada kamera besar, beratnya

ringan, dan bentuknya unik

Ada 4 alternatif yang saya bayangkan, yaitu:

N70 , N73 , N80 dan N90

(6)

Alterna-tif

Harga

(juta Rp)

Memori

(MB)

Warna Kamera

(MP)

Berat

(gr)

N70

2,3

35

256 kb

2

126

N73

3,1

42

256 kb

3,2

116

N80

3,7

40

256 kb

3,2

134

N90

4,7

90

16 MB

2

191

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Analytic Hierarchy Process (AHP)



Ada 3 tahap identifikasi:



Tentukan tujuan: Membeli HP dengan kriteria

tertentu



Tentukan kriteria: Harga, kapasitas memori,

ukuran warna, ukuran piksel kamera, berat, dan

keunikan,



Tentukan alternatif: N70, N73, N80, dan N90,

Bentuk hirarki dari informasi yang diperoleh Membeli HP

Harga Memori

TUJUAN TUJUAN

Warna Kamera Berat Keunikan

N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 KRITERIA KRITERIA ALTERNATIF ALTERNATIF

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Informasi tersebut dapat

digunakan untuk menentukan

ranking relatif dari setiap atribut

Kriteria

kuantitatif

&

kualitatif

dapat digunakan untuk

mempertimbangkan bobot

(7)

Harga Memori

Warna Kamera

Berat

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Saya lebih mengutamakan kemurahan harga, kemudian keunikan bentuk & berat HP, sedangkan kriteria lain

merupakan prioritas terakhir

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Dengan menggunakan perbandingan berpasangan, dapat diketahui derajat kepentingan relatif antar kriteria

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Matriks perbandingan berpasangan adalah matriks berukuran n x n

dengan elemen aij

merupakan nilai relatif tujuan ke-i terhadap

tujuan ke-j

(8)

1

1: sama penting (equal) 3

3: cukup penting (moderate) 5

5: lebih penting (strong) 7

7: sangat lebih penting (very) 9

9: mutlak lebih penting (extreme)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Saya lebih mengutamakan kemurahan harga, kemudian keunikan bentuk & berat HP, sedangkan kriteria lain

merupakan prioritas terakhir

1

1

3

3

3

3

/

1

1

1

3

3

3

3

/

1

3

/

1

3

/

1

1

1

1

5

/

1

3

/

1

3

/

1

1

1

1

5

/

1

3

/

1

3

/

1

1

1

1

5

/

1

3

3

5

5

5

1

H M W K B U

H M W K B U

H

H

M

M

W

W

K

K

B

B

U

U

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Konsep EIGENVECTOR

EIGENVECTOR

digunakan untuk melakukan

proses perankingan prioritas

setiap kriteria berdasarkan

matriks perbandingan

berpasangan (

Saaty

)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

 Apabila A adalah matriks perbandingan berpasangan yang, maka vektor bobot yang berbentuk:

dapat didekati dengan cara:



menormalkan setiap kolom j dalam matriks A, sedemikian

hingga:

sebut sebagai A’.



untuk setiap baris i dalam A’, hitunglah nilai rata-ratanya:

dengan wiadalah bobot tujuan ke-i dari vektor bobot.

=

i ij

1

a

)

w

)(

n

(

)

w

)(

A

(

T T

=

=

j ' ij i

a

n

1

w

(9)

Analytic Hierarchy Process (AHP)



Uji konsistensi: Misalkan A adalah matriks

perbandingan berpasangan, dan w adalah vektor

bobot, maka konsistensi dari vektor bobot w dapat

diuji sebagi berikut:



hitung: (A)(w

T

)



hitung: indeks konsistensi:

=





=

n 1 i T T

w

pada

i

-ke

elemen

)

(A)(w

pada

i

-ke

elemen

n

1

t

1

n

n

t

CI

=

Analytic Hierarchy Process (AHP)



jika CI=0 maka A konsisten;



jika

maka A cukup konsisten; dan



jika

maka A sangat tidak konsisten.



Indeks random RI

n

adalah nilai rata-rata CI

yang dipilih secara acak pada A dan

diberikan sebagai:

1 , 0 RI CI n ≤

1

,

0

RI

CI

n

>

n

2

3

4

5

6

7

...

RI

n

0

0,58

0,90

1,12

1,24

1,32

...

                    1 1 3 3 3 3 / 1 1 1 3 3 3 3 / 1 3 / 1 3 / 1 1 1 1 5 / 1 3 / 1 3 / 1 1 1 1 5 / 1 3 / 1 3 / 1 1 1 1 5 / 1 3 3 5 5 5 1 H M W K B U H M W K B U H H M M W W K K B B U U

1

1

33

,

0

33

,

0

33

,

0

33

,

0

1

1

33

,

0

33

,

0

33

,

0

33

,

0

33

,

0

33

,

0

1

1

1

2

,

0

33

,

0

33

,

0

1

1

1

2

,

0

33

,

0

33

,

0

1

1

1

2

,

0

3

3

5

5

5

1

Analytic Hierarchy Process (AHP)

                    1 1 3 3 3 33 , 0 1 1 3 3 3 33 , 0 33 , 0 33 , 0 1 1 1 2 , 0 33 , 0 33 , 0 1 1 1 2 , 0 33 , 0 33 , 0 1 1 1 2 , 0 3 3 5 5 5 1

2,26 14 14 14

6 6

              6 / 1 6 / 1 14 / 33 , 0 14 / 33 , 0 14 / 33 , 0 26 , 2 / 33 , 0 6 / 33 , 0 6 / 33 , 0 14 / 1 14 / 1 14 / 1 26 , 2 / 2 , 0 6 / 33 , 0 6 / 33 , 0 14 / 1 14 / 1 14 / 1 26 , 2 / 2 , 0 6 / 33 , 0 6 / 33 , 0 14 / 1 14 / 1 14 / 1 26 , 2 / 2 , 0 6 / 3 6 / 3 14 / 5 14 / 5 14 / 5 26 , 2 / 1

(10)

1 1 1 1 1 1 Rata2 Rata2 0,4188 0,4188 0,0689 0,0689 0,0689 0,0689 0,0689 0,0689 0,1872 0,1872 0,1872 0,1872 0,4412 0,3571 0,3571 0,3571 0,5000 0,5000 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,0556 0,0556 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,0556 0,0556 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,0556 0,0556 0,1471 0,2143 0,2143 0,2143 0,1667 0,1667 0,1471 0,2143 0,2143 0,2143 0,1667 0,1667 1 1 1 1 1 1 1 0,4412 0,3571 0,3571 0,3571 0,5000 0,5000 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,0556 0,0556 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,0556 0,0556 0,0882 0,0714 0,0714 0,0714 0,0556 0,0556 0,1471 0,2143 0,2143 0,2143 0,1667 0,1667 0,1471 0,2143 0,2143 0,2143 0,1667 0,1667 W = (0,4188; 0,0689; 0,0689; 0,0689; 0,1872; 0,1872) W = (0,4188; 0,0689; 0,0689; 0,0689; 0,1872; 0,1872)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

0579 , 6 1872 , 0 1345 , 1 1872 , 0 1345 , 1 0689 , 0 4154 , 0 0689 , 0 4154 , 0 0689 , 0 4154 , 0 4188 , 0 5761 , 2 6 1 t =      + + + + + = 0,4188 0,0689 0,0689 0,0689 0,1872 0,1872 = 2,5761 0,4154 0,4154 0,4154 1,1345 1,1345 1 1 3 3 3 33 , 0 1 1 3 3 3 33 , 0 33 , 0 33 , 0 1 1 1 2 , 0 33 , 0 33 , 0 1 1 1 2 , 0 33 , 0 33 , 0 1 1 1 2 , 0 3 3 5 5 5 1 0116 , 0 5 6 0579 , 6 CI= − =

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Untuk n=6, diperoleh RI6= 1,24, sehingga:

1

,

0

0093

,

0

24

,

1

0116

,

0

RI

CI

6

=

=

KONSISTEN !!! KONSISTEN !!!

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Bentuk hirarki dari informasi yang diperoleh Membeli HP Harga (0,4188) Memori (0,0689) TUJUAN TUJUAN Warna (0,0689) Kamera (0,0689) Berat (0,1872) Keunikan (0,1872) N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 N70 N73 N80 N90 KRITERIA KRITERIA ALTERNATIF ALTERNATIF

(11)

Matriks perbandingan berpasangan untuk hargaharga diperoleh dari data harga setiap HP

1

7

,

4

/

7

,

3

7

,

4

/

1

,

3

7

,

4

/

3

,

2

7

,

3

/

7

,

4

1

7

,

3

/

1

,

3

7

,

3

/

3

,

2

1

,

3

/

7

,

4

1

,

3

/

7

,

3

1

1

,

3

/

3

,

2

3

,

2

/

7

,

4

3

,

2

/

7

,

3

3

,

2

/

1

,

3

1

N70 N73 N80 N90

N70 N73 N80 N90

N70

N70

N73

N73

N80

N80

N90

N90

Analytic Hierarchy Process (AHP)

1 1 1 1 Rata2 Rata2 0,3505 0,3505 0,2601 0,2601 0,2179 0,2179 0,1715 0,1715 0,3505 0,3505 0,3505 0,3505 0,2601 0,2601 0,2601 0,2601 0,2179 0,2179 0,2179 0,2179 0,1715 0,1715 0,1715 0,1715 W = ( W = (0,3505; 0,2601; 0,2179; 0,17150,3505; 0,2601; 0,2179; 0,1715) ) 1 1 1 1 0,3505 0,3505 0,3505 0,3505 0,2601 0,2601 0,2601 0,2601 0,2179 0,2179 0,2179 0,2179 0,1715 0,1715 0,1715 0,1715

Analytic Hierarchy Process (AHP)

MinHarga = min(2,3; 3,1; 3,7; 4,7) = 2,3

N70 =

N70 =

2,3/2,3 = 1

2,3/2,3 = 1

N73 =

N73 =

2,3/3,1 = 0,74

2,3/3,1 = 0,74

N80 =

N80 =

2,3/3,7 = 0,62

2,3/3,7 = 0,62

N90 =

N90 =

2,3/4,7 = 0,49

2,3/4,7 = 0,49

Atau …

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Total = 1 + 0,74 + 0,62 + 0,49 = 2,85

N70

N70

=

=

1/2,85

1/2,85

=

=

0,350

0,350

N73

N73

=

=

0,74/2,85

0,74/2,85

=

=

0,260

0,260

N80

N80

=

=

0,62/2,85

0,62/2,85

=

=

0,218

0,218

N90

N90

=

=

0,49/2,85

0,49/2,85

=

=

0,172

0,172

Normalkan …

(12)

Matriks perbandingan berpasangan untuk memorimemori diperoleh dari data memori setiap HP

1

40

/

90

42

/

90

35

/

90

90

/

40

1

42

/

40

35

/

40

90

/

42

40

/

42

1

35

/

42

90

/

35

40

/

35

42

/

35

1

N70 N73 N80 N90

N70 N73 N80 N90

N70

N70

N73

N73

N80

N80

N90

N90

W = ( W = (0,1691; 0,2029; 0,1932; 0,43480,1691; 0,2029; 0,1932; 0,4348) )

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Matriks perbandingan berpasangan untuk warnawarna

diperoleh dari data warna setiap HP

            256 / ) 1024 * 16 ( 256 / ) 1024 * 16 ( 256 / ) 1024 * 16 ( 256 / ) 1024 * 16 ( ) 1024 * 16 /( 256 1 1 1 ) 1024 * 16 /( 256 1 1 1 ) 1026 * 16 /( 256 1 1 1

N70 N73 N80 N90

N70 N73 N80 N90

N70 N70 N73 N73 N80 N80 N90 N90 W = ( W = (0,0149; 0,0149; 0,0149; 0,95520,0149; 0,0149; 0,0149; 0,9552) )

Analytic Hierarchy Process (AHP)

TotWarna = 256 + 256 + 256 + (16x1024)

= 17152

N70

N70

=

=

256/17152

256/17152

=

=

0,015

0,015

N73

N73

=

=

256/17152

256/17152

=

=

0,015

0,015

N80

N80

=

=

256/17152

256/17152

=

=

0,015

0,015

N90

N90

=

=

(16x1024)/17152

(16x1024)/17152

=

=

0,955

0,955

Atau … W = (0,015; 0,015; 0,015; 0,955) W = (0,015; 0,015; 0,015; 0,955)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Matriks perbandingan berpasangan untuk kamerakamera

diperoleh dari data kamera setiap HP

1

2

,

3

/

2

2

,

3

/

2

1

2

/

2

,

3

1

1

2

/

2

,

3

2

/

2

,

3

1

1

2

/

2

,

3

1

2

,

3

/

2

2

,

3

/

2

1

N70 N73 N80 N90

N70 N73 N80 N90

N70

N70

N73

N73

N80

N80

N90

N90

W = ( W = (0,1932; 0,3077; 0,3077; 0,19320,1932; 0,3077; 0,3077; 0,1932) )

Analytic Hierarchy Process (AHP)

(13)

TotKamera = 2 + 3,2 + 3,2 + 2 = 10,4

N70

N70

=

=

2/10,4

2/10,4

=

=

0,192

0,192

N73

N73

=

=

3,2/10,4

3,2/10,4

=

=

0,308

0,308

N80

N80

=

=

3,2/10,4

3,2/10,4

=

=

0,308

0,308

N90

N90

=

=

2/10,4

2/10,4

=

=

0,192

0,192

Atau … W = (0,192; 0,308; 0,308; 0,192) W = (0,192; 0,308; 0,308; 0,192)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Matriks perbandingan berpasangan untuk beratberat

diperoleh dari data berat setiap HP

1

91

,

1

/

34

,

1

91

,

1

/

16

,

1

91

,

1

/

26

,

1

34

,

1

/

91

,

1

1

34

,

1

/

16

,

1

34

,

1

/

26

,

1

16

,

1

/

91

,

1

16

,

1

/

34

,

1

1

16

,

1

/

26

,

1

26

,

1

/

91

,

1

26

,

1

/

34

,

1

26

,

1

/

16

,

1

1

N70 N73 N80 N90

N70 N73 N80 N90

N70

N70

N73

N73

N80

N80

N90

N90

W = ( W = (0,2713; 0,2947; 0,2551; 0,17900,2713; 0,2947; 0,2551; 0,1790) )

Analytic Hierarchy Process (AHP)

MinBerat = min(1,26; 1,16; 1,34; 1,91) = 1,16

N70 =

N70 =

1,26/1,16 = 0,92

1,26/1,16 = 0,92

N73 =

N73 =

1,16/1,26 = 1

1,16/1,26 = 1

N80 =

N80 =

1,16/1,34 = 0,87

1,16/1,34 = 0,87

N90 =

N90 =

1,16/1,91 = 0,61

1,16/1,91 = 0,61

Atau …

Analytic Hierarchy Process (AHP)

TotBerat = 1 + 0,92 + 0,87 + 0,61 = 3,4

N70

N70

=

=

1/3,4

1/3,4

=

=

0,294

0,294

N73

N73

=

=

0,92/3,4

0,92/3,4

=

=

0,271

0,271

N80

N80

=

=

0,87/3,4

0,87/3,4

=

=

0,256

0,256

N90

N90

=

=

0,61/3,4

0,61/3,4

=

=

0,179

0,179

Normalkan … W = (0,271; 0,294; 0,256; 0,179) W = (0,271; 0,294; 0,256; 0,179)

(14)

Matriks perbandingan berpasangan untuk keunikankeunikandiperoleh secara

subyektif dari persepsi user

N90 lebih unik dibanding N80 N80 lebih unik dibanding N73 N73 lebih unik dibanding N70

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Matriks perbandingan berpasangan untuk keunikankeunikan

diperoleh secara subyektif dari persepsi user

3

3

5

3

/

1

1

2

3

3

/

1

2

/

1

1

2

5

/

1

3

/

1

2

/

1

1

N70 N73 N80 N90

N70 N73 N80 N90

N70

N70

N73

N73

N80

N80

N90

N90

W = ( W = (0,0860; 0,1544; 0,2415; 0,51810,0860; 0,1544; 0,2415; 0,5181) )

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Bentuk hirarki dari informasi yang diperoleh Membeli HP Harga (0,4188) Memori (0,0689) Warna (0,0689) Kamera (0,0689) Berat (0,1872) Keunikan (0,1872) N70 (0,3505) N73 (0,2601) N80 (0,2179) N90 (0,1715) N70 (0,1691) N73 (0,2029) N80 (0,1932) N90 (0,4348) N70 (0,0149) N73 (0,0149) N80 (0,0149) N90 (0,9552) N70 (0,1932) N73 (0,3077) N80 (0,3077) N90 (0,1932) N70 (0,2713) N73 (0,2947) N80 (0,2551) N90 (0,1790) N70 (0,0860) N73 (0,1544) N80 (0,2415) N90 (0,5181)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Analytic Hierarchy Process (AHP)



Perankingan: Misalkan ada n tujuan dan m alternatif

pada AHP, maka proses perankingan alternatif dapat

dilakukan melalui langkah-langkah berikut:



Untuk setiap tujuan i, tetapkan matriks perbandingan

berpasangan A, untuk m alternatif.



Tentukan vektor bobot untuk setiap A

i

yang

merepresentasikan bobot relatif dari setiap alternatif ke-j

pada tujuan ke-i (s

ij

).



Hitung total skor:

(15)

0,3505 0,1691 0,0149 0,1923 0,2713 0,0860 0,2601 0,2029 0,0149 0,3077 0,2947 0,1544 0,2179 0,1932 0,0149 0,3077 0,2551 0,2415 0,1715 0,4348 0,9552 0,1923 0,1790 0,5181 0,4188 0,0689 0,0689 0,0689 0,1872 0,1872 = 0,2396 0,2292 0,2198 0,3114 N70 N70= 0,2396 N73 N73= 0,2292 N80 N80= 0,2198 N90= 0,3114

Referensi

Dokumen terkait

Untuk kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna pada model 1 terbukti signifikan hal tersebut dilihat dari nilai koefisien jalur 0,332 pada p ≤ 0,05 ( T-Statistik

Perlakuan tanpa pupuk boron dan pemberian boron 5 kg/ha menghasilkan jumlah cabang sekunder nyata lebih tinggi pada perlakuan pemangkasan cabang primer dan tersier

Hal ini sesuai dengan penelitian Anggraini (2002), semakin tinggi nilai konsentrasi minyak atsiri kemangi yang ditambahkan ke dalam sabun maka nilai viskositas

Salah satu indikator utama yang sangat menarik untuk dipergunakan sebagai alat dalam peramalan perekonomian adalah perbedaan tingkat bunga pada instrumen investasi bebas

Jika pintu masuk berengsel digunakan untuk pintu penghalang, sebuah mesin udara 2000 CFM negatif yang besar harus digunakan untuk memastikan 100 kaki permenit

pergeseran sebanyak 1 kali, maka nilai hasil pergeseran dikalikan dengan persepuluhan menjadi. 5 x

Hasil koefisien determinasi ( Adjusted R Square )menunjukkan bahwa persentase sumbanganpengaruh rasio likuiditas , aktivitas, profitabilitas dan leverage terhadap

Berdasarkan hasil dari metoda promethee , Perusahaan dapat menggunakan metoda PROMETHEE dan model PROMETHEE pada kasus pengadaan lainnya dikarenakan metoda ini dapat