• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA ABK PMI TENTANG DONOR DARAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESKRIPSI PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA ABK PMI TENTANG DONOR DARAH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Avalilable Online http://journal.abkpmi.ac.id/index.php/abk

Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia JL. Joe No. 7 Lenteng Agung – Jakarta Selatan

02178847287 – 78847268 120

DESKRIPSI PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA ABK PMI

TENTANG DONOR DARAH

Susanti, Arif S.Darmawan

Akademi Bakti Kemanusiaan PMI

susan_ti@yahoo.com, darma_one@gmail.com

ABSTRAK

Melihat kompleksnya permasalahan kurang tersedianya kebutuhan darah karena belum banyak masyarakat yang mengetahui dan sadar akan pentingnya melakukan donor darah bahkan merasa takut untuk donor darah. Akademi Bakti Kemanusiaan sebagai kampus yang dibawah naungan Palang Merah Indonesia dan mahasiswanya sebagai calon ahli madya teknologi bank darah atau penyuluh tentang pentingnya donor darah kepada masyarakat, menjelaskan tentang pentingnya informasi atau edukasi yang harus disediakan untuk donor darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa di Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia terhadap donor darah. Jenis penelitian ini penelitian deskriptif, observasional, dan data dikumpulkan dengan menggunakan teknik survei (kuesioner) dengan sampel 100 mahasiswa Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia. Penelitian menunjukkan distribusi proporsi responden yang paling banyak perempuan (80%), sumber informasi dari orang tua, teman media cetak dan elektronik, dan petugas kesehatan (22%). Responden memiliki pengetahuan baik (75%) dan sikap baik (75%), dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap pada mahasiswa tentang donor darah sudah baik, diharapkan dengan sudah baiknya pengetahuan dan sikap maka antusias mahasiswa untuk mendonorkan darah semakin bertambah.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Mahasiswa, Donor Darah

ABSTRACT

Seeing the complexity of the problem of lack of blood needs because not many people know and are aware of the importance of blood donation and even feel afraid to donate blood. The Indonesian Red Cross Humanities Academy as a campus under the auspices of the Indonesian Red Cross and its students as prospective blood bank technology intermediaries or counselors about the importance of blood donations to the public, explains the importance of information or education that must be provided for blood donors. This study aims to determine the level of knowledge and attitudes of students at the Indonesian Red Cross Humanities Academy towards blood donations. This type of research is descriptive, observational, and data collected using a survey technique (questionnaire) with a sample of 100 students of the Indonesian Red Cross Humanities Academy. Research shows the distribution of the proportion of respondents most women (80%), sources of information from parents, friends of print and electronic media, and health workers (22%). Respondents have good knowledge (75%) and good attitude (75%), in this study it can be concluded that the knowledge and attitudes of students about blood donors are good, it is expected that with good knowledge and attitudes the enthusiasm of students to donate blood increases.

Keywords: Knowledge, Attitude, Blood Donor, ABK Students PMI

(2)

Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia JL. Joe No. 7 Lenteng Agung – Jakarta Selatan

02178847287 – 78847268 121

PENDAHULUAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sinde, dkk (2014) menyatakan bahwa donor darah di negara berkembang di pengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan motivasi. Notoatmodjo (2014) menjelaskan Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, karena perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat tahan lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi dan memodifikasi sikap seorang individu. Pengetahuan adalah hal yang diketahui oleh orang atau responden terkait dengan sehat dan sakit atau kesehatan sedang sikap adalah bagaimana pendapat atau penilaian orang atau responden terhadap hal yang terkait dengan kesehatan, sehat-sakit dan faktor yang terkait dengan faktor risiko kesehatan.

Melihat kompleknya permasalahan kurang tersedianya kebutuhan darah karena belum banyak masyarakat yang mengetahui dan sadar akan pentingnya melakukan donor darah bahkan merasa takut untuk donor darah. Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia sebagai kampus yang dibawah naungan Palang Merah Indonesia dan mahasiswanya sebagai calon ahli madya teknologi bank darah atau penyuluh tentang pentingnya donor darah kepada masyarakat, menjelaskan tentang pentingnya informasi atau edukasi yang harus disediakan untuk donor darah.

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, observasional, dan data dikumpulkan dengan menggunakan teknik survey (kuesioner) sehingga dapat memberikan gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang donor darah di kampus ABK PMI. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa ABK PMI tentang donor darah sebagai calon donor darah dan nantinya sebagai profesi Teknisi Pelayanan Darah.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penggunaan purposive sampling dipakai agar dapat memperoleh sampel yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan pada kriteria inklusi. Sampel yang diambil berasal dari mahasiswa ABK PMI Jakarta yang memenuhi kriteria Penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan sikap responden tentang donor darah dengan skala yang bersifat kualitatif. Kuesioner pengetahuan dan sikap tentang donor darah dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda untuk pengetahuan terdiri 13 pertanyaan dan pertanyaan dengan jawaban memilih pendapat (sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju), untuk pertanyaan sikap terdiri dari 12 pertanyaan.

Kuesioner disusun berdasarkan dimensi pengetahuan dan sikap yang disesuaikan oleh teori aktivitas (faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor penguat) (Notoadmojo 2015). Skor sistem yang akan diberikan adalah angka 4 untuk jawaban yang sesuai dan tepat, angka 3 untuk jawaban yang mendekati dan angka 2 untuk jawaban yang seadanya. Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti baik untuk pengetahuan dan sikap tentang donor darah dan semakin rendah skor yang diperoleh berarti kurang untuk pengetahuan dan sikapnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15-20 Juli 2019 di lingkungan kampus Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia

(3)

Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia JL. Joe No. 7 Lenteng Agung – Jakarta Selatan

02178847287 – 78847268 121

Jakarta dengan sampel mahasiswa berjumlah 100 responden, dan berdasarkan jenis kelamin diperoleh data:

Gambar 1 Diagram Sebaran Sampel Dari gambar diagram diatas didapatkan bahwa jumlah

laki-laki sebanyak 20 responden (20%) dan perempuan sebanyak 80 responden (80%). Berdasarkan sumber informasi dikelompokan :

Gambar 2 Diagram Sebaran Berdasarkan Sumber Informasi Responden, Keterangan Gambar:

Orang Tua (a), Teman (b), Media Cetak (c), Media Elektronik (d), Petugas Kesehatan (e), Tokoh Agama (f)

Laki - Laki 20%

Perempuan 80%

Sebaran Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

0 5 10 15 20 25 10 14 6 10 10 10 2 2 10 2 2 22 0

Sebaran Berdasarkan Sumber Informasi

(4)

Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia JL. Joe No. 7 Lenteng Agung – Jakarta Selatan

02178847287 – 78847268 121

Gambar diatas menunjukan bahwa responden mendapatkan informasi dari sumber a (orang tua) sebanyak 10%, sumber a,b (orang tua, teman) sebanyak 14%, sumber a,c (orang tua, media cetak) sebanyak 6%, sumber a,d (orang tua, media elektronik) sebanyak 10%, sumber a,e (orang tua, petugas kesehatan) sebanyak 10%, sumber b,e (teman, petugas kesehatan) sebanyak 10%, sumber a,b,c (orang tua, teman, media cetak) sebanyak 2%, sumber a,b,d (orang tua, teman, media elektronik) sebanyak 2%, sumber a,b,e (orang tua, teman, petugas kesehatan) sebanyak 10%, sumber a,d,e (orang tua, media elektronik, petugas kesehatan) sebanyak 2%, sumber a,c,d,e (orang tua, media cetak, media elektronik, petugas kesehatan) sebanyak 2%, sumber a,b,c,d,e (orang tua, teman, media cetak, media eletronik, petugas kesehatan) sebanyak 22%, dan sumber f (tokoh agama) tidak ada.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap

pada mahasiswa ABK PMI tentang donor darah. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 responden, didapatkan hasil pengetahuan baik 75 responden (75%), pengetahuan cukup 25 responden (25%) pada tabel dan sikap baik 70 responden (70%), sikap cukup 30 responden (30%) pada tabel, sehingga hipotesis penelitian diterima, yaitu adanya pengetahuan dan sikap yang baik tentang donor darah pada mahasiswa Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia tersebut semakin baik tingkat pengetahuan dan sikap seseorang mengenai donor darah ,maka semakin tinggi pengaruh partisipasi donor darah.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2012) pada 38 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhamadiyah Ponorogo yang pernah melakukan donor darah, yang menemukan bahwa faktor pengetahuan dan sikap mempengaruhi partisipasi donor darah mahasiswa sebanyak 84,4%.

Sumber: Data Primer 2019

Tabel 2 Kategorisasi Sikap Pada Mahasiswa ABK PMI Tentang Donor Darah

Tingkat Sikap Kategori Jumlah Persentase (%)

≥ 76% Baik 70 70

56-75% Cukup 30 30

≤ 55% Kurang 0 0

Total 100 100

Sumber : Data Primer 2019

Tabel 1 Kategorisasi Pengetahuan Pada Mahasiswa ABK PMI Tentang Donor Darah

Tingkat Pengetahuan Kategori Jumlah Persentase (%)

≥ 76% Baik 75 75

56-75% Cukup 25 25

≤ 55% Kurang 0 0

Total 100 100

(5)

Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia JL. Joe No. 7 Lenteng Agung – Jakarta Selatan

02178847287 – 78847268 121

Kategorisasi pengetahuan dan sikap pada mahasiswa ABK PMI diperoleh 75% baik dan 25% kategori cukup, berarti apa bila pengetahuan dikatakan baik, maka sikap baik, apabila pengetahuan dikatakan cukup maka sikap cukup. Artinya pengetahuan berbanding lurus dengan sikap.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 responden, perempuan sebanyak 80 responden (80%) dan laki-laki sebanyak 20 responden (20%) didapatkan hasil : Pengetahuan yang baik 75 responden, pengetahuan yang cukup 25% responden dan Sikap baik 70 responden, sikap cukup 30% responden. Tingkat gambaran pengetahuan dan sikap pada mahasiswa ABK PMI tentang donor darah baik, berdasarkan hasil distribusi proporsi responden yang paling banyak.

Dengan demikian, hipotesis penelitian dapat diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. 2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Salaudeen AG, E. Odeh. 2011. Knowledge, Motivation, and Behavior Towards Blood Donation in Nigeria. Nigerian Journal of Clinical, Nigeria.

Sari, S. E. 2013. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Donor Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas TanjungPura, Pontianak. Susanto, H. 2012. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Partisipasi Donor Darah Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Ponorogo, Tesis FIK UMP, Ponorogo

Gambar

Gambar 1 Diagram Sebaran Sampel Dari gambar diagram diatas didapatkan bahwa jumlah laki- laki-laki sebanyak 20 responden (20%) dan perempuan sebanyak 80 responden (80%)
Tabel 2 Kategorisasi Sikap Pada Mahasiswa ABK PMI Tentang Donor Darah

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun mean yang dihasilkan berada pada kategori setuju, namun saat diuji secara parsial dengan menggunakan uji t nilai manfaat memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

diantaranya, yaitu: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Fakultas Adab dan Humaniora

keluarga yang kurang kondusif 8 .Walaupun siswa memiliki potensi kreativitas belajar yang tinggi, namun kreativitas belajar tersebut tidak dapat. berkembang dengan baik

Oleh karena itu kemampuan hasil belajar psikomotor siswa kelas IV MIS Bangsal perlu menerapkan metode pembelajaran yang menarik, agar hasil belajar psikomotor siswa

[r]

Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada peserta didik adalah benar dan pilihannya terdiri dari: (1) satu kesimpulan yang benar dan logis, (2) dua atau

dilakukan oleh Devien Aprianto (2013) menunjukkan bahwa Good Corporate Governance yang diproyeksikan ke dalam Variabel CGPI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return

Oleh karena itu, zeolit K-F hasil sintesis dengan penambahan KCl 2,5 M kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM untuk mengetahui morfologi yang terbentuk,