• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN TEKNOLOGI PENCETAKAN TEKAN-PANAS (HOT-PRESS) PLASTIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN TEKNOLOGI PENCETAKAN TEKAN-PANAS (HOT-PRESS) PLASTIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN KEMAJUAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DANA BOPTN ITS 2015

PELATIHAN TEKNOLOGI PENCETAKAN

TEKAN-PANAS (HOT-PRESS) PLASTIK UNTUK

SEKOLAH MENENGAH ATAS

Tim Pengabdi:

Sigit Tri Wicaksono, S.Si, M.Si, Ph.D (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/ Fakultas Teknologi Industri)

Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST, M.Sc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/Fakultas Teknologi Industri)

Ir. Moh. Farid, DEA (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/ Fakultas Teknologi Industri)

Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/ Fakultas Teknologi Industri)

Dr. Widyastuti S.Si, MSi (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/ Fakultas Teknologi Industri)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA LOKAL ITS

1. Judul Pengabdian : Pelatihan Teknologi Pencetakan Tekan- Panas (Hot-Press) Plastik untuk Sekolah Menengah Atas

2. Ketua Tim

a. Nama : Sigit Tri Wicaksono, S.Si, M.Si, Ph.D

b. NIP : 197801132002121003

c. Pangkat / Golongan : Penata/ III.c d. Jabatan Fungsional : Lektor

e. Jurusan : Jurusan Teknik Material dan Metalurgi f. Fakultas : Fakultas Teknologi Industri

g. Alamat Kantor : Gedung Teknik Material dan Metalurgi Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya

h. Telp / HP / Fax : 031-5997026 / 085655503418 / 031-5997026 3. Jumlah anggota : 4 orang

4. Mitra pengabdian

a. Nama instansi mitra : Sekolah Menengah Atas b. Contact person :

c. Jabatan : d. Alamat : e. Telp / HP / Fax : 5. Biaya pengabdian

a. Dana BOPTN ITS 2015 Rp. 16.000.000

b. Sumber lain Rp. ...

Jumlah Rp. 16.000.000

Surabaya, 19 Oktober 2015 Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

Ketua tim pengabdi

Dr. Sungging Pintowantoro, ST, MT NIP 19680930200031001

Sigit Tri Wicaksono, S.Si, M.Si, Ph.D

NIP 197801132002121003 Ketua LPPM ITS,

Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT NIP 196404051990021001

(3)

iii RINGKASAN

Polimer merupakan material yang banyak digunakan di kehidupan sehari-hari manusia. Polimer adalah suatu molekul besar yang terdiri dari unit kecil (monomer) berulang. Polimer terdiri dari termoplastik (plastik), termoset dan elastomer. Material polimer termoplastik (plastik) memiliki sifat plastis (lunak) ketika dipanaskan (termal). Teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press) merupakan salah satu teknik manufaktur untuk membuat berbagai produk plastik. Teknologi hot-press menerapkan pemanasan pada material plastik hingga meleleh (melting) dan memberikan tekanan agar lelehan plastik dapat mengalir ke dalam cetakan produk plastik. Teknologi pencetakan tekan-panas adalah teknologi yang dapat digunakan dan diterapkan untuk membuat berbagai produk plastik. Teknologi hot-press dapat dikembangkan menjadi teknologi tepat-guna yang dapat diterapkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Civitas sekolah menengah atas merupakan masyarakat yang memiliki potensi tinggi untuk menerapkan dan mengembangkan teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press) untuk memproduksi berbagai produk plastik. Civitas sekolah menengah atas merupakan sumber daya manusia produktif yang memiliki kemampuan yang tinggi untuk produksi produk plastik. Kegiatan ini merupakan program untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian civitas sekolah menengah atas mengenai pembuatan berbagai produk plastik.

(4)

iv PRAKATA

Pengabdi memanjatkan syukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga pengabdi dapat menyelesaikan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2015 ini yang berjudul “Pelatihan Teknologi Pencetakan Tekan-Panas (Hot-Press) Plastik untuk Sekolah Menengah Atas” ini dengan baik. Pelatihan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan keahlian teknologi material polimer sekolah menengah atas. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS

2. Bapak Prof. Dr. Bambang L. Widjiantoro, ST, MT sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITS

3. Bapak Dr. Sungging Pintowantoro, ST, MT sebagai Ketua Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI – ITS.

4. Tim Dosen Pengabdi di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI – ITS 5. Sekolah Menengah Atas sebagai mitra

6. Segenap pihak yang telah membantu terselesaikannya kegiatan pengabdian ini. Penulis menyadari bahwa kegiatan ini masih banyak kekurangan. Penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Surabaya, 2 Oktober 2014

(5)

v DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ii RINGKASAN iii PRAKATA iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan 2

1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan 3

1.4 Target Luaran 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Material Polimer Plastik 4

2.2 Plastik Polietilen 5

2.3 Klasifikasi Plastik Polietilen (PE) 6

2.4 Teknologi Manufaktur Pencetakan Tekan Panas (Hot Press) 10 BAB III. STRATEGI, RENCANA KEGIATAN DAN

KEBERLANJUTAN

16

3.1 Strategi 16

3.2 Rencana Kegiatan 16

3.3 Keberlanjutan Program 17

BAB IV. HASIL YANG DICAPAI 18

BAB V. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 23

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 24

6.1 Kesimpulan 24

6.2 Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

(6)

vi DAFTAR TABEL

(7)

vii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kantong plastik yang dibuat dari polietilena 7

Gambar 2.2. Model 3D dari rantai polietilena 7

Gambar 2.3. Struktur kimia polietilena 7

Gambar 2.4. Monomer Polyethylene 10

Gambar 2.5. Pembentukan Polyethylene 11

Gambar 2.6. Bentuk pipa HDPE 13

Gambar 2.7. Mesin manufaktur injeksi plastik 14

Gambar 2.8. Mesin manufaktur pencetakan plastik 15 Gambar 4.1. Persiapan pengabdian kepada masyarakat 19

Gambar 4.2. Persiapan peralatan kegiatan 19

Gambar 4.3. Persiapan sarana kegiatan 20

Gambar 4.4. Pelaksanaan kegiatan 21

Gambar 4.5. Kegiatan praktikum 21

Gambar 4.6. Pelaksanaan praktikum pengabdian kepada masyarakat 22

(8)

viii DAFTAR LAMPIRAN

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Material teknik terdiri dari material logam, polimer dan keramik. Material polimer merupakan salah satu material teknik yang banyak dikembangkan. Polimer merupakan material yang banyak digunakan di kehidupan sehari-hari manusia. Polimer adalah suatu molekul besar yang terdiri dari unit kecil (monomer) berulang. Polimer terdiri dari termoplastik (plastik), termoset dan elastomer. Material polimer termoplastik (plastik) memiliki sifat plastis (lunak) ketika dipanaskan (termal). Polimer termoplastik digunakan sebagai botol, aksesoris, tas dan lain-lain (Billmeyer, 1971).

Pada tahun 1940, polimer mulai diperkenalkan secara komersial. Polimer termoplastik terdiri dari polietilen, polipropilen, poli(vinil klorida), polistiren dan lain-lain. Polimer ethylene yang pertama kali diperdagangkan adalah polyethylene dengan densitas rendah (low density) dan tekanan tinggi (high pressure). Setelah mengalami perkembangan, produksi low density polyethtylene meluas dengan cepat. Pada tahun 1953, Ziegler berhasil menemukan cara pembuatan polyethylene secara organometalic dan setahun kemudian berhasil diproduksi. Polyethylene yang dihasilkan oleh Ziegler yaitu polyethylene tanpa tekanan. Sampai sekarang, polyethylene merupakan jenis polimer yang paling banyak diproduksi (Fried, 1995).

Teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press) merupakan salah satu teknik manufaktur untuk membuat berbagai produk plastik. Teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press) terdiri dari proses penekanan dan pemanasan. Polimer termoplastik memiliki sifat meleleh pada pemanasan pada temperatur tinggi. Teknologi hot-press menerapkan pemanasan pada material plastik hingga meleleh (melting) dan memberikan tekanan agar lelehan plastik dapat mengalir ke dalam cetakan produk plastik. Cetakan yang digunakan dapat berupa berbagai bentuk produk plastik. Teknologi pencetakan tekan-panas adalah teknologi yang dapat digunakan dan diterapkan untuk membuat berbagai produk plastik. Teknologi

(10)

hot-2 press dapat dikembangkan menjadi teknologi tepat-guna yang dapat diterapkan oleh berbagai kalangan masyarakat (Fried, 1995).

Civitas sekolah menengah atas merupakan masyarakat yang memiliki potensi tinggi untuk menerapkan dan mengembangkan teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press). Teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press) dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk plastik. Civitas sekolah menengah atas merupakan sumber daya manusia produktif yang memiliki kemampuan yang tinggi untuk produksi produk plastik. Civitas sekolah menengah atas merupakan sumber daya manusia produktif dengan masa depan yang masih panjang.

Kegiatan ini merupakan program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian civitas sekolah menengah atas mengenai pembuatan berbagai produk plastik. Masyarakat ini memerlukan bantuan pelatihan teknologi yang dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian. Kemampuan dan keahlian ini dapat meningkatkan kesejahteraan. Program pengabdian kepada masyarakat ini melakukan pelatihan dan workshop teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press) material plastik. Penguasaan teknologi material plastik dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan Perumusan Konsep pada program ini adalah:

1. Bagaimana konsep dasar material teknik polimer termoplastik (plastic) ? 2. Bagaimana konsep teknologi manufaktur pencetakan tekan-panas

(hot-press) ?

3. Bagaimana kemampuan dan keahlian masyarakat civitas sekolah menengah atas ?

Strategi Kegiatan pada program ini adalah:

1. Peningkatan ilmu pengetahuan material polimer plastic

2. Peningkatan kemampuan dan keahliah manufaktur pencetakan tekan-panas (hot-press) plastik

(11)

3 3. Penerapan pencetakan tekan-panas (hot-press) plastik pada masyarakat

sekolah menengah atas

1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan

Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah :

1. Memberikan ilmu pengetahuan dasar material teknik polimer termoplastik (plastic)

2. Memberikan kegiatan pelatihan teknologi manufaktur pencetakan tekan-panas (hot-press)

3. Mampu meningkatan kemampuan dan keahlian teknologi manufaktur pencetakan tekan-panas (hot-press) plastik

Program ini memiliki manfaat terhadap:

1. Penguasaan dan penerapan teknologi polimer termoplastik (plastic)

2. Peningkatan kemampuan dan keahlian masyarakat terhadap teknologi manufaktur pencetakan tekan-panas (hot-press) plastik

Program ini memiliki dampak kegiatan terhadap:

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi material polimer termoplastik (plastic) dapat dipahami dan diterapkan oleh masyarakat civitas sekolah menengah atas

2. Ilmu pengetahuan dan teknologi manufaktur pencetakan tekan-panas (hot-press) plastik dapat diterapkan dan digunakan oleh masyarakat civitas sekolah menengah atas

1.4 Target Luaran

Target luaran dari program ini adalah penguasaan teknologi polimer termoplastik (plastic) dan teknologi manufaktur pencetakan tekan-panas (hot-press) plastik. Hasil program ini dipublikasikan pada publikasi ilmiah seperti media, paten, seminar nasional atau jurnal nasional.

(12)

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Material Polimer Plastik

Material teknik terdiri dari material logam, polimer dan keramik. Material polimer merupakan salah satu material teknik yang banyak dikembangkan. Polimer merupakan material yang banyak digunakan di kehidupan sehari-hari manusia. Polimer adalah suatu molekul besar yang terdiri dari unit kecil (monomer) berulang. Polimer terdiri dari termoplastik (plastik), termoset dan elastomer. Material polimer termoplastik (plastik) memiliki sifat plastis (lunak) ketika dipanaskan (termal). Polimer termoplastik digunakan sebagai botol, aksesoris, tas dan lain-lain (Challa, 1991).

Pada tahun 1940, polimer mulai diperkenalkan secara komersial. Polimer termoplastik terdiri dari polietilen, polipropilen, poli(vinil klorida), polistiren dan lain-lain. Polimer ethylene yang pertama kali diperdagangkan adalah polyethylene dengan densitas rendah (low density) dan tekanan tinggi (high pressure). Setelah mengalami perkembangan, produksi low density polyethtylene meluas dengan cepat. Pada tahun 1953, Ziegler berhasil menemukan cara pembuatan polyethylene secara organometalic dan setahun kemudian berhasil diproduksi. Polyethylene yang dihasilkan oleh Ziegler yaitu polyethylene tanpa tekanan. Sampai sekarang, polyethylene merupakan jenis polimer yang paling banyak diproduksi (Billmeyer, 1994).

Plastik merupakan sebuah penemuan abad ini yang memudahkan setiap produk untuk dikemas dalam berbagai bentuk, kemasan yang kuat, dan dengan harga yang murah. Plastik yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah botol air mineral. Pada tahun 2006, Amerika telah memproduksi sebanyak 31,2 milyar liter air dalam kemasan. Untuk memproduksi botol air mineral sebanyak itu dibutuhkan lebih dari 900.000 ton plastik berjenis polyethylene terephthalate (PET), bisa dibayangkan berapa jumlah sampah botol plastik yang dihasilkan setiap harinya. Belum lagi konsumsi minyak bumi dalam jumlah besar yang diperlukan untuk memproduksi botol plastik. Menurut proses industri

(13)

5 pembuatan plastik, dibutuhkan energi sekitar 3,4 megajoule untuk membuat sebuah kemasan air mineral berisi 1 liter. Jika dikalikan dengan kebutuhan 31,2 miliar liter air, maka jumlah total energi yang dibutuhkan setara dengan 106 miliar megajoule. Di dalam satu barel minyak bumi terkandung 6.000 megajoule energi, sehingga total kebutuhan untuk memproduksi keseluruhan jumlah kemasan liter air mineral tersebut adalah 17,6 juta barel. Meninjau hal tersebut, maka perlu kita pikirkan kembali untuk menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebab, plastik yang dibahas di atas masih berkisar pada kemasan air mineral. Dewasa ini perusahaan air minum kemasan (botol plastik) mengeluarkan iklan terbaru yang berisi ajakan kepada konsumen untuk meremukkan botol plastik sebelum dibuang setelah airnya habis diminum.

2.2 Plastik Polietilen

Polietilen (Polyethylene atau polyethene) merupakan polimer termoplastik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Polyethylene tidak larut dalam pelarut apapun pada suhu kamar. Polimer ini juga tahan terhadap asam dan basa tetapi dapat dirusak oleh asam nitrat pekat. Nama polyethylene berasal dari monomer penyusunnya yaitu etana (ethylene). Polyethylene pertama kali disintesis secara tidak sengaja dari pemanasan diazomethane oleh ahli kimia Jerman bernama Hans von Pechmann pada tahun 1898. Secara industri, polyethylene pertama kali disintesis oleh E.W. Fawcett pada tahun 1936 di Laboratorium Imperial Chemical Industries, Ltd (ICI), Inggris dalam sebuah percobaan tak terduga dimana ethylene yang merupakan bahan baku sisa reaksi diteliti sampai tekanan 1446,52 kg/cm2dan temperatur 170 °C (Mcmurry, 2003).

Polietilena pertama kali disintesis oleh ahli kimia Jerman bernama Hans von Pechmann yang melakukannya secara tidak sengaja pada tahun 1989 ketika sedang memanaskan diazometana. Ketika koleganya, Eugen Bamberger dan Friedrich Tschirner mencari tahu tentang substansi putih, berlilin, mereka mengetahui bahwa yang ia buat mengandung rantai panjang -CH2- dan menamakannya polimetilena.

(14)

6

Kegiatan sintesis polietilena secara industri pertama kali dilakukan, lagi-lagi, secara tidak sengaja, oleh Eric Fawcett dan Reginald Gibson pada tahun 1933 di fasilitas ICI di Northwich, Inggris. Ketika memperlakukan campuran etilena dan benzaldehida pada tekanan yang sangat tinggi, mereka mendapatkan substansi yang sama seperti yang didapatkan oleh Pechmann. Reaksi diinisiasi oleh keberadaan oksigen dalam reaksi sehingga sulit mereproduksinya pada saat itu. Namun, Michael Perrin, ahli kimia ICI lainnya, berhasil mensintesisnya sesuai harapan pada tahun 1935, dan pada tahun 1939 industri LDPE pertama dimulai.

2.3 Klasifikasi Plastik Polietilen (PE)

Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Sekitar 80 juta metrik ton plastik ini diproduksi setiap tahunnya.

Polietilena adalah bahan termoplastik yang transparan, berwarna putih yang mempunyai titik leleh bervariasi antara 110-137oC. Umumnya polietilen bersifat resisten terhadap zat kimia. Pada suhu kamar, polietilena tidak larut dalam pelarut organik dan anorganik (Gambar 2.1) (Billmeyer, 1994).

Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Di industri polimer, polietilena ditulis dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh Polistirena (PS) dan Polipropilena (PP).

Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu dengan

ikatan ganda (Gambar 2.2 dan 2.3). Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.

(15)

7 Menurut Irwan Hidajat pada tahun 1995, polyethylene merupakan salah satu polimer dengan struktur molekul paling sederhana, bersifat termoplastik dari polimerisasi ethylene (C2H4). Polimer termoplastik adalah polimer yang dapat mencair dan mengalir pada suhu tinggi. Polyethylene diklasifikasikan berdasarkan rantai dan densitasnya menjadi:

Gambar 2.3 Struktur kimia polietilena Gambar 2.1 Kantong plastik yang

dibuat dari polietilena

Gambar 2.2 Model 3D dari rantai polietilena

(16)

8 1. UHMWPE (Ultra High Molecular Weight Polyethylene), merupakan polyethylene dengan berat molekul sangat besar antara 3,1 dan 5,57 juta dengan densitas 0,935-0,930 g/cm3

2. HDPE (High Density Polyethylene), merupakan polyethylene dengan densitas lebih besar atau sama dengan 0,941 g/cm3

3. PEX (Cross-linked Polyethylene), merupakan polyethylene dengan densitas medium yang terdiri dari ikatan cross-linked.

4. MDPE (Medium Density Polyethylene), merupakan polyethylene dengan kisaran densitas antara 0,926-0,940 g/cm3.

5. LLDPE (Linear Low Density Polyethylene), merupakan polyethylene dengan kisaran densitas antara 0,915-0,925 g/cm3, berbentuk linear dengan cabang-cabang pendek.

6. LDPE (Low Density Polyethylene), merupakan polyethylene dengan kisaran densitas antara 0,910-0,940 g/cm3 dengan cabang-cabang pendek maupun panjang.

7. VLDPE (Very Low Density Polyethylene), merupakan polyethylene dengan kisaran densitas antara 0,880-0,915 g/cm3.

Menurut F.W Billmeyer pada tahun 1984, LLDPE merupakan kepolimeran antara ethylne dengan α-olefin seperti butene, hexene, dan octene yang ditunjukan dengan rantai cabang pendek dengan densitas polyethylene cabang yang ditentukan tanpa adanya rantai cabang panjang. LLDPE diproduksi untuk berbagai macam barang, antara lain:

a. Film : plastik, plastik pembungkus baju, plasti karung. b. Kabel : pembungkus kabel tegangan rendah

c. Injection : kursi plastik, ember, gelas dan piring plastik.

Struktur HDPE, LDPE dan LLDPE menurut Irwan Hidayat pada tahun 1995 dapat dilihat pada Tabel 2.1

(17)

9 Tabel 2.1 Struktur HDPE, LDPE dan LLDPE

Jenis Gambar Struktur Jenis Rantai Cabang

HDPE Rantai cabang pendek

LDPE Rantai cabang pendek dan panjang

LLDPE Rantai cabang pendek

Sifat Fisik:

Berat Molekul : 10.000 – 1.000.000 g/mol Bentuk : padatan, cairan, slurry Densitas : 0,91 - 0,96 g/cm3 Titik lebur : 109 – 183°C

Sifat Kimia :

 Tidak larut dalam pelarut apapun pada suhu kamar

 Tahan terhadap asam/basa, tetapi dapat dirusak oleh asam nitrat pekat  Tidak tahan terhadap cahaya dan oksigen

 Bila dipanasi secara kuat akan membentuk sambung silang yang diikuti dengan pembelahan ikatan secara acak pada suhu lebih tinggi, tetapi di polimerisasi tidak terjadi

Larutan dari suspensi polyethylene dengan tetra klorida pada suhu 60°C dapat direaksikan dengan Cl membentuk produk lunak dan kenyal

 Pemasukan atom Cl secara acak ke dalam rantai dapat menghancurkan kekristalan polyethylene.

(18)

10 2.4 Teknologi Manufaktur Pencetakan Tekan-Panas (Hot-Press)

Teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press) merupakan salah satu teknik manufaktur untuk membuat berbagai produk plastik. Teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press) terdiri dari proses penekanan dan pemanasan. Polimer termoplastik memiliki sifat meleleh pada pemanasan pada temperatur tinggi. Teknologi hot-press menerapkan pemanasan pada material plastik hingga meleleh (melting) dan memberikan tekanan agar lelehan plastik dapat mengalir ke dalam cetakan produk plastik. Cetakan yang digunakan dapat berupa berbagai bentuk produk plastik. Teknologi pencetakan tekan-panas adalah teknologi yang dapat digunakan dan diterapkan untuk membuat berbagai produk plastik. Teknologi hot-press dapat dikembangkan menjadi teknologi tepat-guna yang dapat diterapkan oleh berbagai kalangan masyarakat.

Monomer dari polyethylene adalah CH2=CH2, terdiri dari 2 karbon atom dan 4 atom hidrogen, dengan berat molekul 28 gr/l (Gambar 2.4).

Gambar 2.4 Monomer Polyethylene

Menurut Byrson, J.A pada tahun 1995, reaksi polimerisasi dapat dilakukan pada fase cair, gas maupun padat. Proses polimerisasi yang mula-mula banyak digunakan adalah polimerisasi dalam fase cair atau larutan. Permasalahan utama yang timbul dari proses semacam itu adalah pemisahan katalis dan sisa pelarut dari produk dan memiliki biaya yang tinggi.

Reaksi polimerisasi baru berkembang katalis yang jauh lebih baik pada tahun 1970-an. Proses fasa gas ini memiliki kelebihan yaitu tidak memerlukan adanya proses pemisahan katalis dari polimer, katalis sudah menyatu dalam produk. Kesulitan utama dari proses polimerisasi fasa gas adalah pengendalian

(19)

11 aktivasi katalis dan kemungkinan terbentuknya oligomer. Oligomer adalah rangkaian beberapa molekul bukan polimer, misalnya dimer, trimer, tetramer dan lain-lain. Penggunaan katalis sangat berpengaruh pada faktor ekonomis dari teknologi polimerisasi. Reaksi polimerisasi adisi memerlukan adanya senyawa pemicu, yaitu senyawa yang dapat memberikan muatan atau elektron bebas pada ikatan rangkap ethylene. Tanpa katalis reaksi polimerisasi dapat berlangsung pada suhu tinggi (± 350°C-500°C) dengan tekanan 2.5-10 atm. Hal ini karena energi aktivasi cukup tinggi yaitu sekitar 35-43.5 kkal/mol. Adanya katalis akan mempercepat jalannya reaksi yaitu dengan mengurangi energi aktivasi yang diperlukan. Secara ringkas faktor penentu dari keberhasilan proses polimerisasi adalah tipe katalis yang digunakan. Katalis ini harus memilki keaktifan yang tinggi namun mudah dikendalikan. Katalis yang saat ini banyak digunakan adalah katalis organo metalic seperti TiCl4. Proses dasar polimerisasi ethylenen yang mula-mula dipatenkan adalah proses yangdigunakan oleh perusahaan Imperial College Industri (ICI) pada tahun 1936. Proses ini menghasilkan polyethylene jenis LLDPE dengan kondisi pada tekanan tinggi. Namun pada tahun 1954 muncul cara lain untuk reaksi polimerisasi ethylene dengan proses Ziegler yang menggunakan katalis alumunium alkyl (TiCl4). Dengan proses tersebut polyethylene dapat diproduksi pada tekanan dan suhu yang rendah.

(20)

12 Proses pembentukan polimer berlangsung dalam 3 tahap, yaitu: (1) inisiasi, (2) adisi atau pertumbuhan rantai, dan (3) terminasi. Untuk memulai proses polimerisasi ethylene, ditambahkan H2O2 sehingga terjadi pemutusan ikatan kovalen antar oksigen dalam molekul Hidrogen Peroksida dan ikatan kovalen antar karbon dalam molekul Ethylene. Polimerisasi dimulai dengan terbentuknya dua kelompok inisiator (OH) dan mer. Satu dari dua kelompok OH selanjutnya akan bergabung dengan mer ethylene mengawali terbentuknya rantai molekul polimer. Selanjutnya akan terjadi pertumbuhan rantai yang berlangsung sangat cepat membentuk rantai molekul raksasa linear. Terminasi dari pertumbuhan rantai dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) dengan bergabungnya OH ke ujung rantai molekul, dan (2) bergabungnya dua rantai molekul. Panjang dari rantai polimer dapat dikendalikan dengan cara mengendalikan jumlah inisiator. Secara, umum, jika jumlah inisiator yang diberikan sedikit, maka jumlah OH yang tersedia untuk menghentikan reaksi semakin sedikit pula. Yang perlu dicatat adalah bahwa di reaksi adisi ini tidak menghasilkan produk sampingan (by product).

Polyethylene, ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1898 dan ditemukan kembali beberapa kali setelah itu oleh ahli kimia dan peneliti melihat sedikit digunakan untuk lilin, dll.

Pada 27 Maret 1933, ketika industri sintesis pertama polietilen ditemukan oleh Eric Fawcett dan Reginald Gibson, di ICI (Imperial Chemical Industries) di Northwich, Inggris. Polyethylene terbentuk dalam semalam. Setelah beberapa percobaan meyakinkan ahli kimia, ICI melihat banyak digunakan untuk bahan dan bergerak menuju paten dan produksi.

Produksi yang melibatkan promosi polimerisasi pada suhu ringan dan tekanan datang pada tahun 1938. Karena polyethylene ditemukan memiliki sifat yang sangat rendah kerugian pada frekuensi yang sangat tinggi gelombang radio, distribusi komersial di Inggris diskors pada pecahnya Perang Dunia II. Polyethylene menjadi terselubung dalam kerahasiaan dan proses produksi yang digunakan untuk menghasilkan isolasi untuk UHF dan kabel koaksial SHF dari radar set.

(21)

13 Selama Perang Dunia II, penelitian lebih lanjut dilakukan pada proses ICI dan pada tahun 1944 Bakelite Corporation dan Du Pont mulai produksi komersial skala besar di bawah lisensi dari ICI .

Produksi Polyethylene itu belum umum sampai akhir 1950-an dan tidak sampai tahun 1970-an melakukan manfaat plastik dari penggabungan magnesium klorida untuk menambah fleksibilitas

Fictionally, potensi plastik polietilen dan mendapat pengakuan pada tahun 1967 Film The Graduate ketika Mr McGuire memberikan Benjamin beberapa saran karir: "Hanya satu kata ... Plastik . Ada masa depan yang besar dalam plastik . Pikirkan tentang hal ini. Plastik adalah salah satu kutipan film paling terkenal sepanjang masa.”

Memang, ICI dan The Graduate adalah benar. Lebih dari 280 juta ton dari polyethylene yang diproduksi pada tahun 2011 saja untuk segala sesuatu dari kemasan untuk elektronik dan perangkat untuk mainan.

Pipa HDPE (high-density polyethylene) adalah pipa yang terbuat dengan bahan polyethylene dengan kepadatan tinggi sehingga jenis pipa yang dihasilkan dapat menahan daya tekan yang lebih tinggi. Karakteristik pipa HDPE (Gambar 2.6) yang kuat, lentur/flexible dan tahan terhadap bahan kimia menjadikan produk ini mempunyai daya tarik yang terus meningkat.

Gambar 2.6 Bentuk Pipa HDPE Beberapa keuntungan PIPA HDPE untuk pipanisasi air dan gas

(22)

14

 Pipa HDPE tahan hingga 50 tahun pemakaian

Pipa HDPE (pipa PE) aman bagi kesehatan karena bersifat “Food Grade”

Pipa HDPE mudah dalam pemasangan serta ringan dalam pengangkutan

 Harga pipa HDPE relative lebih murah jika disbanding Black Steel

maupun pipa besi lainnya

 Pipa HDPE bisa disambung dengan berbagai cara yaitu Butt fusion join,

electrofusion join dan mechanical join

 Memiliki fleksibilitas tinggi (kekuatan tensil > 22 mPa dan elasitas >

700%)

 Memiliki kemampuan dalam menahan benturan (Impact Strength)

 Memiliki ketahanan akan temperatur rendah bahkan temperatur air beku

 Ringan (mengapung di air) dengan densitas = 0.94 gr/cm3, sehingga

mudah dalam penanganan dan transportasi

 Tahan terhadap korosi dan abrasi

 Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan

Mesin manufaktur injeksi plastik tipe plunyer digunakan untuk membentuk produk plastik baru melalui proses pencairan butiran plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan (Gambar 2.7).

(23)

15 Mesin pencetakan plastik digunakan untuk membentuk produk baru botol-botol melalui proses pencairan butiran plastik yang kemudian ditiup masuk ke dalam cetakan botol plastic (Gambar 2.8).

(24)

16 BAB III

STRATEGI, RENCANA KEGIATAN DAN KEBERLANJUTAN

Program Pengabdian Masyarakat ini memberikan teknologi praktis mengenai ilmu pengetahuan dasar material teknik polimer termoplastik (plastic) dan memberikan kegiatan pelatihan teknologi manufaktur pencetakan tekan-panas (hot-press) terhadap masyarakat sekolah menengah atas.

3.1 Strategi

Program Pengabdian Masyarakat ini memiliki beberapa strategi agar program ini dapat memberikan manfaat yang tinggi. Tim melakukan studi awal kepada masyarakat sekolah menengah atas.. Tim mengumpulkan informasi mengenai kondisi, pengetahuan dan kemampuan teknik masyarakat. Tim melakukan pendekatan lapangan terhadap masyarakat dengan menemui secara langsung masyarakat

Setelah mendapatkan kondisi masyarakat, Tim menyusun materi dan pola pelatihan yang disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang telah dikuasai oleh masyarakat. Tim melakukan kajian dan penguasaan teknologi material polimer termoplastik (plastik) dan manufakturnya. Tim mengembangkan materi pengetahuan dan praktikum pelatihan yang tepat-guna. Tim menyusun materi pelatihan dan workshop yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan pemahaman Masyarakat. Praktikum dilakukan terhadap material dan peralatan Hal ini diharapkan dapat meningkatan pemahaman dan keahlian Masyarakat. Tim membuka masukan dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan penguasaan teknonologi.

3.2 Rencana Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui beberapa langkah. Program ini dilakukan secara bertahap. Kegiatan dimulai dengan penyiapan kegiatan melalui koordinasi internal terhadap tim pengabdi. Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan kondisi internal tim terhadap penyelenggaraan

(25)

17 kegiatan program pengabdian masyarakat. Selanjutnya, Kegiatan penyiapan terhadap keperluan peralatan, bahan, personil dan jadwal kegiatan. Kegiatan selanjutnya melakukan komunikasi awal terhadap masyarakat sekolah menengah atas. Kegiatan ini melakukan perkenalan tim pengabdi dan program kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini juga melakukan studi mengenai pemahaman teknologi material masyarakat serta mendapatkan masukan mengenai kebutuhan pelatihan. Kegiatan selanjutnya adalah penyiapan sarana, prasarana dan peralatan. Setelah persiapan cukup, pelatihan dan workshop dilakukan kepada masyarakat. Kegiatan dilanjutkan sengan sistem monitoring, sistem evaluasi dan sistem keberlanjutan program.

3.3 Keberlanjutan Program

Kegiatan program pengabdian masyarakat dilanjutkan dengan sistem monitoring dan keberlanjutan. Program ini diharapkan memberikan penguasaan materi dan aplikasi teknologi material polimer plastik serta teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press). Keberlanjutan program ditunjukkan dengan peningkatan pemahaman dan penguasaan teknologi. Masyarakat diharapkan dapat melanjutkan dan mandiri melakukan teknologi material polimer plastik serta teknologi pencetakan tekan-panas (hot-press). Masyarakat diharapkan juga dapat melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(26)

18 BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

Material plastik telah banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan manusia. Penguasaan teknologi material plastik perlu dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2015 Pelatihan Teknologi Pencetakan Tekan-Panas (Hot-Press) Plastik untuk Sekolah Menengah Atas telah dilaksanakan untuk penguasaan teknologi material plastik. Pelatihan diikuti oleh Guru dan Siswa Sekolah Menengah Atas.

Gambar 4.1 menunjukkan aktivitas persiapan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tim pengabdi melakukan rapat koordinasi. Tim menyiapkan materi pelatihan, materi praktikum, ruangan, seminar kit, peralatan dan bahan. Tim pengabdi juga melakukan koordinai kepada mitra pengabdi. Tim melakukan kunjungan ke sekolah dan berdiskusi dengan guru dan siswa. Gambar 4.2 menunjukkan aktivitas persiapan peralatan kegiatan. Tim menyiapkan peralatan mekanik untuk pelatihan. Peralatan yang digunakan terdiri dari pemotongan bahan, pembersihan cetakan, penekanan bahan, pemanasan bahan dan pembersihan bahan. Proses pencetakan tekan-panas menggunakan mesin tekan-panas (hot-press). Cetakannya menggunakan cetakan baja tahan karat dan aluminum. Gambar 4.3 menunjukkan persiapan sarana dan prasarana kegiatan. Kegiatan pengabdian dilakukan di ruangan kelas untuk penyampaian materi dan di ruangan praktikum untuk pengembangan keahlian. Ruangan kelas dilengkapi oleh lcd, layar proyektor, speaker multimedia, meja dan kursi.

(27)

19 Gambar 4.1.Persiapan pengabdian kepada masyarakat

(28)

20 Gambar 4.3. Persiapan sarana kegiatan

Gambar 4.4 menunjukkan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kampus ITS Sukolilo. Mitra pengabdi, Guru dan Siswa datang ke Kampus ITS. Kegiatan dilakukan berupa penyampaian materi ilmu pengetahuan Teknik Material dan Metalurgi, Material Plastik dan Teknologi Pencetakan Tekan-Panas di ruangan kelas. Tim memberikan materi kuliah pembelajaran di kelas menggunakan ragam pembelajaran multimedia. Setelah penyampaian materi di kelas, kegiatan pengabdian dilanjutkan dengan praktikum keahlian. Gambar 4.5. menunjukkan aktivitas kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum dilakukan dengan memperkenalkan keselamatan kerja, peralatan, cara kerja alat, komponen peralatan, bahan yang digunakan dan prosesdur kerja. Guru dan Siswa diberikan keahlian kerja teknologi material plastik. Gambar 4.6 menunjukkan pelaksanaan praktikum pengabdian kepada masyarakat. Guru dan siswa diajarkan sifat-sifat dan jenis material plastik. Mitra pengabdi diajarkan proses produksi material plastik. Tim pengabdi memberikan konsumsi dan snack selama pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

(29)

21 Gambar 4.4. Pelaksanaan kegiatan

(30)

22 Gambar 4.6. Pelaksanaan praktikum pengabdian kepada masyarakat

(31)

23 BAB V

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Plastik telah banyak digunakan oleh manusia. Material plastik memiliki banyak keunggulan dibandingkan material lainnya. Teknologi material plastik perlu dikuasai. Untuk meningkatkan kompetensi dan ilmu pengetahuan masyarakat terhadap teknologi material plastik, kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2015 Pelatihan Teknologi Pencetakan Tekan-Panas (Hot-Press) Plastik untuk Sekolah Menengah Atas telah dilaksanakan. Kegiatan ini diikuti oleh Guru dan siswa Sekolah Menengah Atas. Pengabdian masyarakat terdiri dari pemberian materi dan praktikum keahlian. Guru dan siswa diberikan materi dan praktikum Teknologi Material Plastik. Tahapan berikutnya adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan mitra pengabdi. Guru dan siswa akan mengembangkan dan menyebarkan kompetensi dan ilmu pengetahuan teknologi material plastik di sekolah dan di masyarakat. Teknologi material plastik akan menjadi bahan pembelajaran di sekolah.

(32)

24 BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2015 Pelatihan Teknologi Pencetakan Tekan-Panas (Hot-Press) Plastik untuk Sekolah Menengah Atas telah dilaksanakan. Kegiatan dilakukan dalam beberapa tahapan. Kegiatan pengabdian ini meliputi penyiapan materi pelatihan, sarana, prasarana, peralatan praktikum, bahan praktikum dan penyiapan mitra pengabdian. Peserta pelatihan terdiri dari Guru dan Siswa Sekolah Menengah Atas. Peserta pelatihan terlihat aktif mengikuti program kegiatan masyarakat ini. Peserta mendapatkan materi ilmu pengetahuan dan teknologi Teknik Material dan Metalurgi, Material Plastik dan Teknologi Pencetakan Tekan-Panas (Hot-Press). Guru dan siswa akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan Teknologi Pencetakan Tekan-Panas (Hot-Press) Plastik.

6.2 Saran

Pelatihan ilmu pengetahuan dan teknologi material dan metalurgi diperlukan oleh masyarakat. Pelatihan ilmu pengetahuan dan teknologi material dan metalurgi perlu diperbanyak.

(33)

25 DAFTAR PUSTAKA

Billmeyer F. W Jr, 1971, Textbook of Polymer Science, John Wiley and Sons, New York,

Challa G, 1991, Polymer Chemistry An Introduction, Ellis Horwood, New York. Fried J R, 1995, Polymer Science and Technology, Prentice-Hall, New Jersey McMurry J, 2003, Fundamentals of Organic Chemistry, Thomson Learning, California.

(34)

26 LAMPIRAN 1. BIODATA TIM PENGABDI

1. Ketua

a. Nama Lengkap : Sigit Tri Wicaksono, S.Si, M.Si, Ph.D b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. NIP : 197801132002121003

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor/Penata/III.c e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya i. Alamat Rumah dan No. Telp : Perum. Graha Sedati Mas F-3 Sidoarjo

dan Telp 031-5997026 / 085655503418

j. Riwayat penelitian :Ketua, Karakterisasi dan Sifat Bambu Indonesia sebagai Polimer

Komposit Terbarukan untuk Material Struktur, Produktif ITS 2011 Anggota, Rekayasa Material Nosel Roket dengan Kombinasi Proses Pemaduan (Alloying) dan Perlakuan Panas (Heat Treatment), Riset Sinas, 2012

k. Riwayat pengabdian : - l. Publikasi ilmiah:

Sigit Tri W, Darminto, Cationic Distribution and Magnetic Properties of Magnetic Spinel Mn3-x(Fe)xO4 Nano Particle, International Conference on Materials and Metallurgical Technology (ICOMMET 09), ITS, Surabaya, 2009.

Sigit Tri W, Darminto, Sulistioso GS, Synthesis and Characterization of Nano Magnetic Mn3-xMxO4 (M = Fe dan Ni), Indonesian Journal of Materials Science, Nuclear Energy Department (BATAN), Banten, 2009.

(35)

27 2. Anggota I

a. Nama Lengkap : Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST, MSc b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. NIP : 198012072005011004

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor/Penata Tk. I/III.d e. Jabatan Struktural : Kepala Laboratorium

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Jemursari 14/12 Surabaya dan Telp

031-5997026 / 081398376767

k.Riwayat penelitian : Ketua, Karakterisasi dan Sifat Bambu Indonesia sebagai Polimer Komposit Terbarukan untuk Material Struktur, Produktif ITS 2011

Anggota, Rekayasa Material Nosel Roket dengan Kombinasi Proses Pemaduan (Alloying) dan Perlakuan Panas (Heat Treatment), Riset Sinas, 2012

m. Riwayat pengabdian : - n. Publikasi ilmiah:

Proses produksi serbuk NiAl melalui jalur pencairan, pembekuan dan pelumatan, H. Ardhyananta, T. Kawauchi, H. Ismail and T. Takeichi, "Preparation and properties of polybenzoxazine-poly(dimethylsiloxane-co-diphenylsiloxane) hybrids as high performance polymers", High Performance Polymers, 22, 609-632, (2010).

Hosta Ardhyananta, Sulistijono, Susilo G.H.2012, Karakterisasi dan Sifat Mekanik Bambu Ori dan Petung, Seminar Nasional Pascasarjana XII ITS, Surabaya.

(36)

28 3. Anggota II

a. Nama Lengkap : Ir. Moh. Farid, DEA b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. NIP : 195709241986031002

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor Kepala/Pembina/IV.a e. Jabatan Struktural : Kepala Laboratorium

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Hidrodinamika Perum ITS Kampus

ITS Sukolilo Surabaya dan Telp 031-5997026 / 0818372477

j. Riwayat penelitian : Anggota, 2011, Karakterisasi dan Sifat Bambu Indonesia sebagai Polimer Komposit Terbarukan untuk Material Struktur, Produktif ITS 2011

k. Riwayat pengabdian : -

l. Publikasi ilmiah: Hosta Ardhyananta, Arif Fahmi, Moh. Farid, 2012, Sifat Mekanik dan Termal Bambu Ori dan Bambu Petung

Indonesia: Efek Perlakuan Panas, Seminar Nasional Material dan Metalurgi V 2012 ITS, Surabaya.

m. Paten : -

4. Anggota III

a. Nama Lengkap : Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. NIP : 197605282002121003

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor/Penata Tk. I/III.c e. Jabatan Struktural : -

(37)

29 g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik

Material dan Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Rungkut Harapan D-3 Surabaya dan

Telp 031-5997026 / 082310235203

j. Riwayat penelitian : Karakteristik nano dan mikrostruktur komposit Mg-Ni dalam peranannya sebagai paduan penyimpan hidrogen, 2004 k. Riwayat pengabdian : -

l. Publikasi ilmiah: Karakteristik nano dan mikrostruktur komposit Mg-Ni dalam peranannya sebagai paduan penyimpan hidrogen, 2004 m. Paten : -

5. Anggota IV

a. Nama Lengkap : Dr. Widyastuti, SSi, MSi b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197906202006042001

d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor/Penata/III.c e. Jabatan Struktural : Kepala Laboratorium

f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi

g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya i. Alamat Rumah dan No. Telp : Pasegan Asri A2/15 Kloposepuluh

Sukodono Sidoarjo dan Telp 031-5997026 / 081310605693

j. Riwayat penelitian : Ketua, Aplikasi material tahan temperature tinggi untuk nosel roket pertahanan, Sinas Ristek, 2012 k. Riwayat pengabdian : -

l. Publikasi ilmiah: Synthesis of Cu/Al2O3 MMCs through Powder Metallurgy Process for Bullet Application, 3rd International

(38)

30 Conference on Recent Advanced in Composite Material (ICRACM 2010), France 2010

Gambar

Gambar 2.2 Model 3D dari rantai  polietilena
Gambar 2.4 Monomer Polyethylene
Gambar 2.5 Pembentukan Polyethylene
Gambar 2.6 Bentuk Pipa HDPE  Beberapa keuntungan PIPA HDPE untuk pipanisasi air dan gas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui aspek pasar dari pembukaan cabang baru usaha laundry Clean&Care maka dapat menggunakan analisis pasar potensial yang dapat mengetahui kemungkinan

Biogas hasil purifikasi (purified biogas) digunakan sebagai bahan bakar pada alat uji cepat rambat api. Pengujian tahap ini adalah untuk mengetahui pengaruh

NAMA KANWIL NOMOR NAMA NAMA CABANG REKENING NAMA NAMA BANK KPPN REKENING KPPN DUMAI.. Bank

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka produk modifikasi start block ini masuk dalam kriteria sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan sarana

Pada pengujian aktivitas antidiabetes, senyawa murni β-sitosterol propionate menunjukkan aktivitas menurunkan gula yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak kasar

Sebuah tongkonan yang menjalankan keempat aktivitas utama dalam akuntabilitas spiritual melalui pelaksanaan ritus (aluk) dalam budaya lokal yang telah disucikan menjadi

Pembahasan mulai dari perkembangan fitur dan Model HP, perangkat Hp, komponen dan Hardware tools, Versi OS Android, hingga fungsi dan contoh setting fitur,

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan, tentang cara dalam pembuatan hand sanitizer serta memberikan pengetahuan, teknologi