METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
KAJIAN PENELITIAN RELEVAN KAJIAN PENELITIAN RELEVAN
Oleh: Oleh:
Ahmad Taufik Hidayat Ahmad Taufik Hidayat
(97782 / 09) (97782 / 09)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
2011
Kajian Hasil Penelitian Terdahulu / Penelitian Relevan
Kajian Hasil Penelitian Terdahulu / Penelitian Relevan
Pada bab II memuat hasil-hasil penelitian sebelumnya relevan dengan penelitian yang Pada bab II memuat hasil-hasil penelitian sebelumnya relevan dengan penelitian yang telah
telah dilakukan, dilakukan, yang yang telah telah dilakukan dilakukan oleh oleh peneliti peneliti lain, lain, dengan dengan maksud maksud untuk untuk menghindari duplikasi. Disamping itu, untuk menunjukan bahwa topik yang akan menghindari duplikasi. Disamping itu, untuk menunjukan bahwa topik yang akan diteliti belum pernah
diteliti belum pernah diteliti lain dalam diteliti lain dalam konteks yang konteks yang sama.sama.
1.
1. Dasar Teori :Dasar Teori :
Bab ini isinya hampir sama dengan yang ada pada usulan penelitian (proposal), hanya Bab ini isinya hampir sama dengan yang ada pada usulan penelitian (proposal), hanya saja diperluas dengan keterangan-keterangan tambahan yang dikumpulkan selama saja diperluas dengan keterangan-keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian
pelaksanaan penelitian
Landasan Teori yang berkaitan dengan tema Skripsi, paradigma, cara pandang; Landasan Teori yang berkaitan dengan tema Skripsi, paradigma, cara pandang; tinjauan pustaka terhadap penulis terdahulu yang ada kaitan dengan tema Skripsi, tinjauan pustaka terhadap penulis terdahulu yang ada kaitan dengan tema Skripsi, teori dasar yang dipakai dalam penelitian atau perancangan.
teori dasar yang dipakai dalam penelitian atau perancangan.
Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan buku-buku teks (
Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan buku-buku teks (Grand TheoryGrand Theory)) yang ditulis oleh para ahli, kemudian disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntutan yang ditulis oleh para ahli, kemudian disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian dan atau merumus-kan hipotesis.Landasan untuk memecahkan masalah penelitian dan atau merumus-kan hipotesis.Landasan teori dapat berbentuk uraian kua-litatif, model matematis, atau persamaan-persamaan teori dapat berbentuk uraian kua-litatif, model matematis, atau persamaan-persamaan yang berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti. Landasan teori ini juga yang berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti. Landasan teori ini juga berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang latar belakang penelitian dan berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang latar belakang penelitian dan sebagai landasan pembahasan hasil penelitian.
sebagai landasan pembahasan hasil penelitian.
Ada perbedaan mendasar tentang peranan landasan teori, antara penelitian kuantitatif Ada perbedaan mendasar tentang peranan landasan teori, antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif peneliti berangkat dari teori menunju data, dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif peneliti berangkat dari teori menunju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti berangkat dari data dan menggunakan Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti berangkat dari data dan menggunakan teori sebagai penjelas, serta berakhir pada kontruksi teori baru yang ditemukannya teori sebagai penjelas, serta berakhir pada kontruksi teori baru yang ditemukannya oleh peneliti setelah menganalisis dan menyimpulkan data.
2.
2. Tinjauan/Telaah PustakaTinjauan/Telaah Pustaka
Tinjauan/telaah pustaka memuat uraian sistematika tentang hasil-hasil Tinjauan/telaah pustaka memuat uraian sistematika tentang hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti ter-dahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang didapat oleh peneliti ter-dahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan.
memuaskan.
Tinjauan/Telaah pustaka diperlukan untuk memberi-kan pemantapan dan penegasan Tinjauan/Telaah pustaka diperlukan untuk memberi-kan pemantapan dan penegasan tentang ciri khas peneli-tian yang hendak dikerjakan. Ciri khas penelitian ini akan tentang ciri khas peneli-tian yang hendak dikerjakan. Ciri khas penelitian ini akan tampak dengan menunjukkan bahawa buku-buku, buletin, skripsi yang ditelaah belum tampak dengan menunjukkan bahawa buku-buku, buletin, skripsi yang ditelaah belum atau tidak menjawab persoalan yang diajukan oleh peneliti.
atau tidak menjawab persoalan yang diajukan oleh peneliti.
Tinjauan/Telaah pustaka akan membantu menemu-kan masalah serta memperkirakan Tinjauan/Telaah pustaka akan membantu menemu-kan masalah serta memperkirakan pendekatan dan teori yang akan dipilih dalam penelitian. Dari telaah buku ter-sebut, pendekatan dan teori yang akan dipilih dalam penelitian. Dari telaah buku ter-sebut, peneliti masih melihat adanya celah atau ada perso-alan yang belum terjawab oleh peneliti masih melihat adanya celah atau ada perso-alan yang belum terjawab oleh buku, atau sumber yang di-sebutkan, atau masih ada peluang baru dengan pende-katan buku, atau sumber yang di-sebutkan, atau masih ada peluang baru dengan pende-katan lain pada masalah yang diajukan.
lain pada masalah yang diajukan.
Tinjauan/telaah pustaka dideskripsikan dengan: Tinjauan/telaah pustaka dideskripsikan dengan: a.
a. Menyebut nama pengarang, buku, dan halaman isi sum-ber yang diambil.Menyebut nama pengarang, buku, dan halaman isi sum-ber yang diambil. b.
b. Memberikan tanda petik awal dan akhir pada uraian penjelasan sumber.Memberikan tanda petik awal dan akhir pada uraian penjelasan sumber. c.
c. Menulis lengkap sumber dalam foot note.Menulis lengkap sumber dalam foot note.
3.
3. TATA CARA PENGUTIPANTATA CARA PENGUTIPAN
Dalam skripsi biasa menggunakan kutipan-kutipan untuk menegaskan isi uraian atau Dalam skripsi biasa menggunakan kutipan-kutipan untuk menegaskan isi uraian atau untuk menunjang pendapat peneliti atau membuktikan kebenaran apa yang untuk menunjang pendapat peneliti atau membuktikan kebenaran apa yang dikemukakan. Dalam bab ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
dikemukakan. Dalam bab ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut: 1.
1. Cara MengutipCara Mengutip
kutipan arus sama dengan sumber aslinya, baik mengenai bahasa maupun ejaan. kutipan arus sama dengan sumber aslinya, baik mengenai bahasa maupun ejaan. Kutipan yang terdiri dari lima baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai lima Kutipan yang terdiri dari lima baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai lima ketukan margin kiri.
dalam teks, dik
dalam teks, dik etik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri oleh tanda petik (”).etik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri oleh tanda petik (”). Apabila
Apabila pengutipan memandang ke pengutipan memandang ke dalam teks dalam teks perlu untuk perlu untuk menghilangkan beberapamenghilangkan beberapa bagian kalimat, maka pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah. Bila pengutip bagian kalimat, maka pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin
ingin menghilangkan menghilangkan satu satu kalimat kalimat atau atau lebih, lebih, maka maka pada pada bagian bagian itu itu diberi diberi titik titik sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris. pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris. Bila pengutip ingin memberikan penjelasan atau menggarisbawahi kata/kalimat yang Bila pengutip ingin memberikan penjelasan atau menggarisbawahi kata/kalimat yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada dalam tanda kurung, misalnya (garis bawah dari penulis).
berada dalam tanda kurung, misalnya (garis bawah dari penulis).
2.
2. Cara Menyebut Sumber KutipanCara Menyebut Sumber Kutipan
Cara menunjukkan kutipan dari satu sumber dilakukan dengan menyebutkan nama Cara menunjukkan kutipan dari satu sumber dilakukan dengan menyebutkan nama akhir pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip. Contoh ... akhir pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip. Contoh ... (arjuno, 1980 : 12). Usahakan kutipan dari sumber aslinya. Jika sukar diperoleh (arjuno, 1980 : 12). Usahakan kutipan dari sumber aslinya. Jika sukar diperoleh sumber-sumber aslinya
sumber-sumber aslinya dan terpaksa dan terpaksa diperoleh melalui diperoleh melalui sumber lain, sumber lain, pengutip haruspengutip harus dapat memberikan informasi secara jelas. Contoh : Pembangunan masyarakat menurut dapat memberikan informasi secara jelas. Contoh : Pembangunan masyarakat menurut T.R. Batten ialah : ”to help the people help themselves” (lewat ..., 19…).
T.R. Batten ialah : ”to help the people help themselves” (lewat ..., 19…).
3.
3. ParafraseParafrase
Parafrase merupakan
Parafrase merupakan bagian kutipan bagian kutipan tidak langsung dari tidak langsung dari suatu sumber ysuatu sumber yaitu sumberaitu sumber kutipan
kutipan yang tidak yang tidak persis seperti aslinya. persis seperti aslinya. Pengutipan hanya mPengutipan hanya mengambil intisari atauengambil intisari atau pokoknya pikiran dari sumber yang dikutip, dalam kalimat yang disusun sendiri oleh pokoknya pikiran dari sumber yang dikutip, dalam kalimat yang disusun sendiri oleh pengutip. Pada akhirnya parafrase harus diberikan sumber sebagaimana kutipan biasa. pengutip. Pada akhirnya parafrase harus diberikan sumber sebagaimana kutipan biasa. Contoh : (Simanungkalit, 1993: 19-34). Parafrase ditulis seperti teksnya, tanpa tanda Contoh : (Simanungkalit, 1993: 19-34). Parafrase ditulis seperti teksnya, tanpa tanda kutip. Diusahakan agar parafrase sependek mungkin, tidak melebihi satu alenia, dan kutip. Diusahakan agar parafrase sependek mungkin, tidak melebihi satu alenia, dan jangan sering membuat frase, leb
jangan sering membuat frase, lebih baik membuat kutipih baik membuat kutipan langsung.an langsung.
A. Jenis Kutipan A. Jenis Kutipan
Kutipan dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan Kutipan dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalan pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi langsung adalan pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi
kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Kutipan tidak langsung adalah kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau dari pendapat tokoh terkenal berupa pinjaman pendapat seorang pengarang atau dari pendapat tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
B. Prinsip-prinsip Pe
B. Prinsip-prinsip Pengutipanngutipan
Prinsip-prinsip pengutipan yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan Prinsip-prinsip pengutipan yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:
adalah:
1. Jangan mengadakan perubahan. 1. Jangan mengadakan perubahan.
Pada waktu melakukan kutipan langsung, tidak boleh mengubah kata-kata atau Pada waktu melakukan kutipan langsung, tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya. Bila penulis menganggap perlu mengadakan perubahan, teknik dari teks aslinya. Bila penulis menganggap perlu mengadakan perubahan, misalnya ada kata penting yang perlu dicetak tebal, cetak miring atau garis bawah, misalnya ada kata penting yang perlu dicetak tebal, cetak miring atau garis bawah, maka penulis harus memberi keterangan bahwa cetak kiring, cetak tebal dan garis maka penulis harus memberi keterangan bahwa cetak kiring, cetak tebal dan garis bawah itu, dia yang mengubah. Caranya adalah dengan memberi tanda kurung segi bawah itu, dia yang mengubah. Caranya adalah dengan memberi tanda kurung segi empat
empat […..] kata yang diubah.[…..] kata yang diubah.
2. Jika ada kesalahan 2. Jika ada kesalahan
Bila dalam teks asli terdapat kesalahan, baik kesalahan ejaan, kesalahan ketik, Bila dalam teks asli terdapat kesalahan, baik kesalahan ejaan, kesalahan ketik, atau tata bahasa, penulis tidak boleh langsung membetulkan kasalahan-kesalahan atau tata bahasa, penulis tidak boleh langsung membetulkan kasalahan-kesalahan tersebut. Ia harus mengutip apa adanya. Namun demikian, penulis diperbolehkan tersebut. Ia harus mengutip apa adanya. Namun demikian, penulis diperbolehkan mengadakan perbaikan
mengadakan perbaikan atau catatan atau catatan terhadap[ keslahan terhadap[ keslahan itu. Citu. Catatan perbaikan atatan perbaikan ituitu ditempatkan diantara dua kurung segi empat diikuti tiga ketukan […], dibelakang kata ditempatkan diantara dua kurung segi empat diikuti tiga ketukan […], dibelakang kata yang salah tersebut. Dalam kurung segi empat tersebut ditulis kata latin sic, yang yang salah tersebut. Dalam kurung segi empat tersebut ditulis kata latin sic, yang berarti penulis tidak betanggung jawab terhadap kesalahan tersebut, dia sekedar berarti penulis tidak betanggung jawab terhadap kesalahan tersebut, dia sekedar mengutip apa adanya. Sic = guarantee that passage has been quoted correctly. Contoh: mengutip apa adanya. Sic = guarantee that passage has been quoted correctly. Contoh: mencari bentuk kata yang mengandung makan [makna. sic], kata makan salah, mencari bentuk kata yang mengandung makan [makna. sic], kata makan salah, mestinya makna.
3. Menghilangkan bagian kutipan. 3. Menghilangkan bagian kutipan.
Penulis diperbolehkan menghilangkan bagian-bagian tertentu dalam kutipan Penulis diperbolehkan menghilangkan bagian-bagian tertentu dalam kutipan dengan syarat tidak mengubah makna aaslinya, baik sbagian maupun keseluruhan dari dengan syarat tidak mengubah makna aaslinya, baik sbagian maupun keseluruhan dari teks.
teks.
Ada dua cara untuk menghilangkan bagian tertentu dari teks, yaitu mengganti Ada dua cara untuk menghilangkan bagian tertentu dari teks, yaitu mengganti bagian yang dihilangkan dengan tiga titik berspasi, bila yang dihilangkan itu kurang bagian yang dihilangkan dengan tiga titik berspasi, bila yang dihilangkan itu kurang dari satu alinea, dan jika bagian yang dihilangkan lebih dari satu alinea maka bagian dari satu alinea, dan jika bagian yang dihilangkan lebih dari satu alinea maka bagian yang dihilangkan diganti dengan 4 titik berspasi.
yang dihilangkan diganti dengan 4 titik berspasi.
C. Cara-cara Mengutip C. Cara-cara Mengutip
1. Kutipan langsung 1. Kutipan langsung
Kutipan langsung berupa teks asli dari sumber rujukan tanpa ada perubahan. Kutipan langsung berupa teks asli dari sumber rujukan tanpa ada perubahan. Untuk memastikan keakuratan terjemahan dengan teks asli, kutipan langsung dari Untuk memastikan keakuratan terjemahan dengan teks asli, kutipan langsung dari sumber rujukan yang tidak berbahasa Indonesia perlu ditulis teks aslinya, Contoh: teks sumber rujukan yang tidak berbahasa Indonesia perlu ditulis teks aslinya, Contoh: teks
al-al-Qur’an, Hadits, atau teks dokumentatif.Qur’an, Hadits, atau teks dokumentatif.
Berdasarkan sumbernya, kutipan langsung yang terdiri atas satu sampai dengan Berdasarkan sumbernya, kutipan langsung yang terdiri atas satu sampai dengan tiga baris ditulis dengan cara:
tiga baris ditulis dengan cara: a.
a. Diapit tanda petik ganda,Diapit tanda petik ganda, b.
b. Jarak antar baris dua spasi, danJarak antar baris dua spasi, dan c.
c. Disatukan dalam teksDisatukan dalam teks
Contoh: Contoh:
Menurut Koentjaraningrat, “Nilai gotong royong
Menurut Koentjaraningrat, “Nilai gotong royong seringsering menghambat karena menimbulkan gagasan bahwa menghambat karena menimbulkan gagasan bahwa kemajuan suatu komunitas juga harus dinikmati bersama” kemajuan suatu komunitas juga harus dinikmati bersama”
Sedang kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ditulis cara: Sedang kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ditulis cara: a.
a. Tidak diapit dengan tanda petik ganda,Tidak diapit dengan tanda petik ganda, b.
b. Jarak baris satu spasiJarak baris satu spasi c.
c. Disajikan terpisah dari teks yang mendahului dengan jarak dua spasi dengan ukuranDisajikan terpisah dari teks yang mendahului dengan jarak dua spasi dengan ukuran huruf 10.
huruf 10. d.
d. Dimulai dari ketukan ke tujuh terhitung dari teks kutipan.Dimulai dari ketukan ke tujuh terhitung dari teks kutipan. Contoh:
Contoh:
2. Kutipan tidak langsung 2. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung atau disebut parafrase adalah kutipan yang beruopa isi Kutipan tidak langsung atau disebut parafrase adalah kutipan yang beruopa isi pokok pikiran dari sumber rujukan yang ditulis dengan bahasa pengutip. Jika sumber pokok pikiran dari sumber rujukan yang ditulis dengan bahasa pengutip. Jika sumber kutipan ditulis dalam bahasa asing (Arab, Inggris, atau bahasa asing yang lain) kutipan kutipan ditulis dalam bahasa asing (Arab, Inggris, atau bahasa asing yang lain) kutipan tidak langsung dapat ditulis dengan bahasa Indonesia. Kutipan semacam ini ditulis tidak langsung dapat ditulis dengan bahasa Indonesia. Kutipan semacam ini ditulis dengan cara:
dengan cara: a.
a. Dintegrasikan dalam teks tanpa diapit tanda petik.Dintegrasikan dalam teks tanpa diapit tanda petik. b.
b. Jarak spasi ganda sehingga tampak seolah-olah bukan kutipan.Jarak spasi ganda sehingga tampak seolah-olah bukan kutipan.
Contoh: Contoh:
Dalam penulisan karya ilmiah di perguruan tinggi, Sudjana Dalam penulisan karya ilmiah di perguruan tinggi, Sudjana berpendapat:
berpendapat:
Banyak ragam cara dan notasi menulis karya ilmiah, Banyak ragam cara dan notasi menulis karya ilmiah, bahkan telah ada yang dibakukan di perguruan tinggi. Dengan bahkan telah ada yang dibakukan di perguruan tinggi. Dengan pembimbing sama-sama mempunyai wawasan dan kesatuan pembimbing sama-sama mempunyai wawasan dan kesatuan bahasa mengenai cara, tehnik penulisan, maupun kerangka isi bahasa mengenai cara, tehnik penulisan, maupun kerangka isi tulisannya
tulisannya
Penjelasan ini menunjukkan adanya berbagai macam Penjelasan ini menunjukkan adanya berbagai macam corak cara-penulisan yang dibakukan di perguruan tinggi yang corak cara-penulisan yang dibakukan di perguruan tinggi yang satu sama lain berbeda.
satu sama lain berbeda.
Berbahasa dan bernalar merupakan dua aktivitas yang tidak dapat Berbahasa dan bernalar merupakan dua aktivitas yang tidak dapat dipisahkan. Berkenaan dengan itu, ketika seseorang berbahasa, ia dipisahkan. Berkenaan dengan itu, ketika seseorang berbahasa, ia sesungguhnya sedang mengaktualisasikan hasil proses bernalar. Oleh sesungguhnya sedang mengaktualisasikan hasil proses bernalar. Oleh karena itu, ketidakjelasan pesan yang disampaikan seseorang melalui karena itu, ketidakjelasan pesan yang disampaikan seseorang melalui bahasa dapat disebabkan oleh ketidakteraturan proses penalaran. bahasa dapat disebabkan oleh ketidakteraturan proses penalaran. Dengan demikian, pemberdayaan potensi dasar seseorang perlu Dengan demikian, pemberdayaan potensi dasar seseorang perlu diarahkan kepada ...
D.
D. Kutipan al- Kutipan al-Qur’an dan HaditsQur’an dan Hadits Kutipan
al-Kutipan al-Qur’an, Hadits dan lafadzQur’an, Hadits dan lafadz-lafadz Arab lainnya, ditulis lengkap-lafadz Arab lainnya, ditulis lengkap dengan hruf nasakh beserta harokatnya tanpa digaris bawahi. Kutipan ini ditulis dengan hruf nasakh beserta harokatnya tanpa digaris bawahi. Kutipan ini ditulis dengan jarak dua spasi dari teks yang mendahului dan teks terjemahan yang dengan jarak dua spasi dari teks yang mendahului dan teks terjemahan yang mengikutinya. Sementara itu, teks terjemahan ayat-ayat
al-mengikutinya. Sementara itu, teks terjemahan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits sebagaiQur’an dan hadits sebagai kutipan langsung ditulis dengan jarak satu spasi dan dipisahkan dalam jarak dua spasi kutipan langsung ditulis dengan jarak satu spasi dan dipisahkan dalam jarak dua spasi dari kutipan ayat sebelumnya.
dari kutipan ayat sebelumnya.
E.
E. Kajian Pustaka. Kajian Pustaka.
Bagian ini menerangkan tentang perkembangan terkini tentang topik penelitian, yaitu Bagian ini menerangkan tentang perkembangan terkini tentang topik penelitian, yaitu berupa hasil-hasil apa saja yang telah dicapai oleh penelitian sejenis maupun yang berupa hasil-hasil apa saja yang telah dicapai oleh penelitian sejenis maupun yang hal-hal yang belum diteliti terkait topik penelitian. Selain itu dapat pula ditambahkan hal-hal yang belum diteliti terkait topik penelitian. Selain itu dapat pula ditambahkan komentar, kritik, maupun perbandingan tentang hasil-hasil penelitian tersebut yang komentar, kritik, maupun perbandingan tentang hasil-hasil penelitian tersebut yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Sumber yang dapat digunakan berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Sumber yang dapat digunakan berasal dari Jurnal Ilmiah, Makalah/Prosiding Konferensi/Seminar, Working berasal dari Jurnal Ilmiah, Makalah/Prosiding Konferensi/Seminar, Working Paper/Laporan Penelitian, serta tesis/desertasi/skripsi.
Paper/Laporan Penelitian, serta tesis/desertasi/skripsi.
F.
F. Penulisan Sumber Penulisan Sumber Acuan/KutipanAcuan/Kutipan
Penulisan acuan sebaiknya menggunakan “sistem penulis
Penulisan acuan sebaiknya menggunakan “sistem penulis--tahunan” yang mengacutahunan” yang mengacu pada karya pada daftar pustaka. Dalam teks, karya diacu dengan cara berikut:
pada karya pada daftar pustaka. Dalam teks, karya diacu dengan cara berikut:
Untuk satu penulis ditulis nama akhir penulis (untuk satu penulis) dan tahunUntuk satu penulis ditulis nama akhir penulis (untuk satu penulis) dan tahun
dalam tanda kurung, contoh: Syafarudin Alwi dituliskan (Alwi, 1998), dalam tanda kurung, contoh: Syafarudin Alwi dituliskan (Alwi, 1998),
Untuk dua penulis ditulis nama akhir kedua penulis, tahun contoh SyafarudinUntuk dua penulis ditulis nama akhir kedua penulis, tahun contoh Syafarudin
Alwi dan Sutrisno Hadi dituliskan (Alwi dan Hadi, 1998) Alwi dan Sutrisno Hadi dituliskan (Alwi dan Hadi, 1998)
Untuk lebih dari dua penulis dituliskan nama akhir penulis, et al., atau dkk., tahunUntuk lebih dari dua penulis dituliskan nama akhir penulis, et al., atau dkk., tahun
(lebih dari dua penulis) contoh (Alwi et al., 1998), atau (Alwi dkk., 1998). (lebih dari dua penulis) contoh (Alwi et al., 1998), atau (Alwi dkk., 1998).
Untuk acuan lebih dari dua sumber diacu bersamaan contoh Syafarudin Alwi danUntuk acuan lebih dari dua sumber diacu bersamaan contoh Syafarudin Alwi dan
Sutrisno Hadi dituliskan (Alwi, 1991; Hadi, 1994), dua tulisan atau lebih oleh satu Sutrisno Hadi dituliskan (Alwi, 1991; Hadi, 1994), dua tulisan atau lebih oleh satu penulis (Alwi, 1997; 1998).
Apabila daftar acuan lebih dari satu tulisan oleh pengarang yang sama dalamApabila daftar acuan lebih dari satu tulisan oleh pengarang yang sama dalam
tahun penerbitan yang sama, gunakan akhiran a, b, dan seterusnya setelah tahun tahun penerbitan yang sama, gunakan akhiran a, b, dan seterusnya setelah tahun pada acuan; contoh: (Alwi, 1992a; Alwi, 1992b).