Analisa parameter
Sifat kimia batubara Analisa proksimat Calori value
Analisa komposisi abu Titik leleh abu
Sifat fisik batubara HGI
Nilai muai bebas (Free Sweeling Index) Gray king Index
Kandungan batubara
Air
Material batubara (coal matter)
Material bukan batubara (mineral
PROXIMATE ANALYSIS
Air dried moisture Ash Content
Volatile Matter Fixed carbon
Kadar air (Total
Moisture)
Air bebas (free moisture) atau air
bawaan (air dry loss)
Air bebas
Air yang terikat secara mekanik dengan
batubara
terdapat dalam permukaan dan
retakan2 serta kapiler2 besar (makro kapiler)
Mempunyai tekanan gas normal Dapat dikurangi dengan :
ventilasi dan drainase yang baik mekanis dan panas
Air bebas
Dipengaruhi oleh Kondisi Penambangan Benefisiasi Transportasi Penanganan dan penyimpanan Distribusi ukuran butir
Air bawaan (inherent
moisture)
Air yang terikat secara fisik dengan batubara terdapat dalam struktur pori-pori sebelah
dalam
Mempunyai tekanan gas lebih rendah dari tekanan gas normal
Mempengaruhi kualitas batubara
Dapat dihilangkan dgn pengeringan spt:
steam dry
Hot water drying Oil drying
Pengaruh kandungan air
Dalam handling dan grinding
Menambah biaya produksi
Kecendrungan menggumpal dalam
chute dan bunker
Kapasitas alat berkurang
Dalam pembakaran
Sensible heat 0.2% untuk kenaikan
1% kandungan air
Pengaruh kandungan air
Dalam pembuatan kokas
Berhubungan dengan sifat sweeling Air bawaan 1.5%-2.5% tinggi
Total Moisture
Penentuan Total Moisture biasanya
dibagai menjadi dua tahap penentuan yaitu :
• Penentuan Free Moistrue atau air
dry loss
• Penentuan Residual moisture
TM = FM + RM(1-FM/100)
Dalam komersial, Total Moisture sering
dijadikan parameter penentu berat cargo akhir, atau bahkan sebagai batasan Reject.
• Total Moisture juga digunakan sebagai faktor dalam penentuan basis As
Received, baik untuk nilai kalori maupun untuk parameter lainnya.
Adjustment Cargo = Tonase X (100-TM act)/ (100-TM kontrak)
mineral matter
Mineral matter bawaan (inherent
mineral Matter)
terikat secara kimia
dalam struktur molekul batubara
Material mineral dari luar batubara
Perubahan kimia
Kehilangan air dari senyawa2 yang
mengandung nitrogen
Kehilangan CO2 dari karbonat
Oksidasi FeS2 menjadi besi sulfida
dan magnesium oksida
Penguapan dan penguraian dari
Pengaruh ash content
Dalam grinding
menyebabkanHGI rendah Alat peremuk cepat aus
Meningkatkan abration index
Dalam pabrik semen
Abu diabsorb menjadi produk klinker
Dalam pembuatan kokas
Slagging
Ketidakefisienan blast furnace Kandungan abu normal 8-11%
Kegunaan kadar Abu
Kadar abu didalam penambangan batubara dapat dijadikan penentu
apakah penambangan tersebut bersih atau tidak, yaitu dengan
membandingkan kadar abu dari data geology atau planning, dengan kadar abu dari batubara produksi.
Kadar abu dalam komersial sering dijadikan sebagai garansi spesifikasi atau bahkan sebagai rejection limit.
Penentuan kadar
Abu
PT. GEOSERVICES, LTD
815oC
A
ad= M2 / M1 x 100
Aad = Ash in the analysis samples M2 = Weight of ash (grams)
Jumlah mineral matter
MM = 1.08 A + 0.55 S MM = 1.1 x kandungan abu MM = mineral matter A = kandungan abu S = kandungan sulfurKomposisi abu
Unsur-unsur utama: Aluminium Calsium Besi Silikon Sedikit titanium, mangan, natrium, C
(sebagai silikat atau oksida)
Elemen lain
Arsenic Copper Nikel Zinc
Sifat abu
ash fusion temperatur (AFT)
Menggambarkan sifat softening dan melting Dapat diukur dalam kondisi oksidasi reduksi Pengaruhnya:
AFT rendah (<1300°C) : sistem penghilang abu secara basah (lewat bawah atau boiler) AFT tinggi (>1350°C) sistem penghilang abu
secara kering atau lewat atas
AFT diantaranya flexibility tinggi dalam instalasi alat
Kristal abu di bawah
SEM
ASH FUSION
TEMPERATURE
PT. GEOSERVICES, LTD
• Ash Fusion Temperature adalah titik leleh abu batubara yang Ash Fusion Temperature adalah titik leleh abu batubara yang dinyatakan dalam temperature dalam berbagai kondisi
dinyatakan dalam temperature dalam berbagai kondisi
pelelehan yaitu: Deformasi, Spherical, hemispherical, dan
pelelehan yaitu: Deformasi, Spherical, hemispherical, dan
flow.
flow.
• Berdasarkan kondisi atmosphere pada pengujiannya AFT Berdasarkan kondisi atmosphere pada pengujiannya AFT dibagi menjadi dua atmosphere, yaitu Reduksi dan Oksidasi.
dibagi menjadi dua atmosphere, yaitu Reduksi dan Oksidasi.
Mulai
meleleh Tinggi = Lebar
Tinggi = ½ Lebar
Zat terbang (Volatile
Matter)
Terdiri dari :
Combustible gases seperti CO dan
CH4
Gas-gas yang dapat dikondensasikan
seperti tar
Gas2 yang tidak terbakar spt CO2
dan air yang terbentuk karena hasil dehidrasi dan kalsinasi
Pengaruh Volatile Matter
Dalam preparasi batubara:
Jika tinggi (>24%) maka batubara
akan mudah terbakar
Pengujian Volatile
Matter
PT. GEOSERVICES, LTD
900oC
VMad = (M2 / M1) x 100 - Mad
VMad = Volatile Matter in the analysis samples M1 = Weight of Sample (grams)
M2 = Loss of weight (grams)
Fixed Carbon
Ratio FC dengan VM disebut Fuel ratio
FIXED CARBON = 100 – % IM – % ASH - % VM
Unsur dalam batubara
Karbon, hidrogen dan oksigen
sebagai unsur utama pembentuk batubara
Belerang dan nitrogen sebagai bahan
TOTAL SULPHUR
3 macam bentuk sulfur:
Pyritic sulphur (FeS2) 20-80%
dan berasosiasi dengan ash
Organic sulphur 20-80%.
Terikat secara kimia dengan substansi lain
Sulphate: dapat terdiri dari kalsium
Pengaruhnya dalam
pembakaran
Terbakar SO2 dan SO3(7%) Abu terbang dari pembakaran
menyerap SO3 dari aliran gas yang terbakar
Jika fly ash mengandung natrium
maupun kalium bereaksi dengan SO3 korosi boiler (fouling)
CALORIFIC VALUE
Nilai kalor :
jumlah panas dari komponen yang terbakar seperti karbon, hidrogen dan sulfur dikurangi panas
penguraian dari material karbonan
dan ditambah atau dikurangi dengan panas reaksi endotermis yang terjadi dari pembakaran komponen
Calorific Value
Calorific Value
Specific Energy
Specific Energy
Higher heating Value
Higher heating Value
Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan
dari pembakaran batubara.
Nilai kalori batubara dapat dinyatakan
dalam satuan: MJ/Kg , Kcal/kg, BTU/lb
Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan
Calorific Value
►
Nilai Kalori dapat dinyatakan dalam
Nilai Kalori dapat dinyatakan dalam
satuan yang berbeda :
satuan yang berbeda :
Calorific Value (CV)……(kcal/kg)Calorific Value (CV)……(kcal/kg) Specific Energy (SE) ….(Mj/kg)Specific Energy (SE) ….(Mj/kg)
Higher Heating Value (HHV) = Gross CVHigher Heating Value (HHV) = Gross CV Lower Heating Value (LHV)= Net CVLower Heating Value (LHV)= Net CV
British Thermal Unit = Btu/lb British Thermal Unit = Btu/lb
Konversi Nilai Kalori
Btu/Lb
Kcal/kg MJ/kg
Btu/Lb
1
0.5555
0.002326
Kcal/kg
1.8
1
0.004187
MJ/kg
429.923 238.846
1
( Btu/Lb / 1.8) ( Btu/Lb / 429.923) ( Kcal/kg / 238.85) Desired Given KUALITAS KUALITAS BATUBARA BATUBARALATIHAN
Kcal / kg --- Btu/lb 5,600 kcal/kg X 1.8 = 10,080 Btu/lb MJ / kg --- Kcal/kg 25.6 MJ/kg X 238.85 = 6,115 kcal/kg MJ / kg --- Btu/lb 25.6 MJ/kg X 429.923 = 11,006 Btu/lbKonversi Nilai Kalori
KUALITAS
KUALITAS
BATUBARA
BATUBARA
►
International Standard : (MJ/kg)
International Standard : (MJ/kg)
Net CV = Gross CV – 0.212(H) - 0.008(O) - Net CV = Gross CV – 0.212(H) - 0.008(O) -
0.0245(M)
0.0245(M)
►
British Standard : (MJ/kg)
British Standard : (MJ/kg)
Net CV = Gross CV – 0.212(H) - 0.007(O) - Net CV = Gross CV – 0.212(H) - 0.007(O) -
0.0244(M)
0.0244(M)
►
ASTM Standard : (J/g)
ASTM Standard : (J/g)
Net CV = Gross CV – 215.5J/g X (H)Net CV = Gross CV – 215.5J/g X (H)
►
ASTM Standard : (Btu/lb)
ASTM Standard : (Btu/lb)
Net CV = Gross CV – 92.67Btu/lb X (H)Net CV = Gross CV – 92.67Btu/lb X (H)
Semua Nilai dinyatakan dalam basis yang sama
Sifat-Sifat Nilai kalori
Batubara
Nilai Kalori batubara bergantung pada
peringkat batubara. Semakin tinggi
peringkat batubara, semakin tinggi nilai kalorinya.
Pada batubara yang sama Nilai kalori
dapat dipengaruhi oleh moisture dan
juga Abu. Semakin tinggi moisture atau abu, semakin kecil nilai kalorinya.
HARDGROVE
GRINDABILITY INDEX
► HGI, adalah salah satu sifat fisik dari batubara HGI, adalah salah satu sifat fisik dari batubara
yang menyatakan kemudahan batubara untuk di
yang menyatakan kemudahan batubara untuk di
pulverise sampai ukuran 200 mesh atau 75
pulverise sampai ukuran 200 mesh atau 75
micron.
micron.
► HGI sangat penting bagi pengguna batubara di HGI sangat penting bagi pengguna batubara di
power plant yang menggunakan pulverized coal.
power plant yang menggunakan pulverized coal.
► HGI tidak dapat dijadikan indikasi atau simulasi HGI tidak dapat dijadikan indikasi atau simulasi
performance dari suatu pulverizer atau milling
performance dari suatu pulverizer atau milling
secara langsung, karena performance milling
secara langsung, karena performance milling
masih dipengaruhi oleh kondisi operasional
masih dipengaruhi oleh kondisi operasional
Milling itu sendiri, seperti Mill tention,
Milling itu sendiri, seperti Mill tention,
Temperature primary air, setting classifier dan
Temperature primary air, setting classifier dan
lain-lain. Namun demikian, HGI dapat dijadikan
lain-lain. Namun demikian, HGI dapat dijadikan
pembanding untuk batubara yang satu dengan
pembanding untuk batubara yang satu dengan
lainnya mengenai kemudahannya untuk dimilling.
Sifat-Sifat HGI
► Nilai HGI dari suatu batubara, ditentukan oleh Nilai HGI dari suatu batubara, ditentukan oleh
organik batubara seperti jenis maceral dan
organik batubara seperti jenis maceral dan
lain-lain.
lain.
► Secara umum semakin tinggi peringkat batubara, Secara umum semakin tinggi peringkat batubara,
maka semakin rendah HGI nya. Namun hal ini
maka semakin rendah HGI nya. Namun hal ini
tidak terjadi pada bituminous yang memiliki sifat
tidak terjadi pada bituminous yang memiliki sifat
cooking. Dimana untuk jenis batubara ini HGInya
cooking. Dimana untuk jenis batubara ini HGInya
tinggi sekali, bahkan bisa mencapai lebih dari
tinggi sekali, bahkan bisa mencapai lebih dari
100.
100.
► Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh dilusi abu Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh dilusi abu
dari penambangan. Secara umum penambahan
dari penambangan. Secara umum penambahan
abu dilusi dapat menaikan nilai HGI.
abu dilusi dapat menaikan nilai HGI.
► Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh kandungan Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh kandungan
moisture.
Pengujian HGI
► HGI ditest dengan menggunakan mesin HGI ditest dengan menggunakan mesin
hardgrove. Sample yang sudah digerus pada
hardgrove. Sample yang sudah digerus pada
ukuran partikel tertentu kemudian dimasukan
ukuran partikel tertentu kemudian dimasukan
kedalam mesin hardgrove. Selanjutnya digerus
kedalam mesin hardgrove. Selanjutnya digerus
dengan menggunakan bola baja pada putaran
dengan menggunakan bola baja pada putaran
(revolusi) tertentu.
(revolusi) tertentu.
► Batubara hasil gerusan kemudian discreen pada Batubara hasil gerusan kemudian discreen pada
ukuran 200 mesh. Jumlah yang lolos pada screen
ukuran 200 mesh. Jumlah yang lolos pada screen
ukuran 200 mesh dijadikan data dan dikalkulasi
ukuran 200 mesh dijadikan data dan dikalkulasi
dengan menggunakan hasil kalibrasi alat
dengan menggunakan hasil kalibrasi alat
tersebut.
ULTIMATE ANALYSIS
•
CARBON
CARBON
HYDROGEN
HYDROGEN
OXYGEN
OXYGEN
SULFUR
SULFUR
NITROGEN
NITROGEN
Carbon
,
Hydrogen
,
Oxygen
, Nitrogen
► Carbon, Hydrogen, dan Oxygen merupakan unsur Carbon, Hydrogen, dan Oxygen merupakan unsur
dasar organik pembentuk batubara.
dasar organik pembentuk batubara.
► Sifat dari unsur-unsur tersebut mengikuti peringkat Sifat dari unsur-unsur tersebut mengikuti peringkat
batubara. Semakin tinggi peringkatnya, semakin
batubara. Semakin tinggi peringkatnya, semakin
tinggi Carbonnya, semakin rendah hydrogen dan
tinggi Carbonnya, semakin rendah hydrogen dan
oxygennya.
oxygennya.
► Sedangkan Nitrogen merupakan unsur yang bersifat Sedangkan Nitrogen merupakan unsur yang bersifat
bervariasi tergantung dari material pembentuk
bervariasi tergantung dari material pembentuk
batubara. Sifatnya hampir sama dengan Sulfur.
batubara. Sifatnya hampir sama dengan Sulfur.
► Dalam batubara peringkat tinggi, nitrogen terdapat Dalam batubara peringkat tinggi, nitrogen terdapat
dalam bentuk senyawa pyridine yang berasosiasi
dalam bentuk senyawa pyridine yang berasosiasi
dengan struktur aromatik, sedangkan dalam
dengan struktur aromatik, sedangkan dalam
batubara peringkat rendah, nitrogen ditemukan
batubara peringkat rendah, nitrogen ditemukan
dalam bentuk senyawa amina dan terikat pada
dalam bentuk senyawa amina dan terikat pada
ikatan hidrokarbon alifatik.
ikatan hidrokarbon alifatik.
► Nitrogen dalam batubara berasal dari tumbuhan Nitrogen dalam batubara berasal dari tumbuhan
pembentuk batubara tersebut atau sebagai hasil
pembentuk batubara tersebut atau sebagai hasil
dari aktifitas bakteri pada saat pembentukan peat.
ULTIMATE
►
Dalam Geology Batubara, Ultimate
Dalam Geology Batubara, Ultimate
digunakan sebagai parameter
digunakan sebagai parameter
penentu peringkat dan
penentu peringkat dan
evaluasi-evaluasi lainnya.
evaluasi lainnya.
►
Sedangkan pada utilisasi batubara,
Sedangkan pada utilisasi batubara,
kandungan ultimate digunakan
kandungan ultimate digunakan
sebagai dasar perhitungan
sebagai dasar perhitungan
stoiciometri udara yang diperlukan
stoiciometri udara yang diperlukan
untuk membakar batubara secara
untuk membakar batubara secara
sempurna.
sempurna.
Udara Yang diperlukan dalam Liter(1 atm, 20Udara Yang diperlukan dalam Liter(1 atm, 20ooC) / kg C) / kg
Batubara adalah:
Batubara adalah:
35.8 ( 2.67 C+8.00 H+2.29 N+S-O) 35.8 ( 2.67 C+8.00 H+2.29 N+S-O)
Pengujian Carbon &
Hydrogen
Prinsip Pengujian:
COAL
CO2 + H2O CO2 absorber H2O absorber Koreksi Carbonate Koreksi Moisture Gravimetri CO2 Gravimetri H2Pengujian Nitrogen
Prinsip Pengujian:
N in
COAL
destruksiNH
4+NH
3 Destilasi alkali Alkalimetri / acidimetriSifat –Sifat Ash Analysis
Ash Analysis didalam batubara bersifat tidak
typical dan bervariasi dari satu seam ke seam lainnya atau didalam seam itu sendiri.
Kandungan komposisi abu tergantung pada unsur
pembentuk batubara, dan juga dipengaruhi oleh abu yang berasal dari luar seperti dilusi atau
material yang terbawa selama penambangan.
Abu batubara dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu : Abu lignitic dan Abu Bituminous
Abu Lignitic = Fe2O3 < CaO + MgO Abu Bituminous = Fe2O3 > CaO + MgO
ASH ANALYSIS
Kegunaan Ash Analysis
Sebagai indikator karakteristik abu
didalam pembakaran batubara.
Prediksi sifat-sifat abu berdasarkan ash
analysis biasanya dinyatakan dalam beberapa formula seperti :
Rasio Basa /Asam:
Slagging Factor : Basa / Asam X S(d) Fouling Factor : Basa / Asam x Na2O
Fe2O3 + CaO + MgO + K2O + Na2O
Pengujian Ash Analysis
Ash Analysis sesuai dengan nama paramternya
ditentukan dari abu batubara.
Abu batubara setelah dipreparasi dan dilarutkan,
kemudian diatomisasi dengan cara dibakar pada
temperature tinggi, kemudian selama atomisasi disinari dengan radiasi lampu yang disesuaikan dengan unsur yang ditentukan
Atom-atom unsur tersebut akan menyerap energi radiasi
yang dipancarkan oleh lampu tersebut. Banyaknya energi yang diserap berbanding lurus dengan banyaknya atom yang terdapat dalam larutan tersebut.
Dengan membandingkannya dengan grafik kalibrasi
sample standar, maka kadar unsur dari batubara dapat ditentukan.
Pengujian Ash Analysis
Lampu
Sample
Atomizer
Penentuan Oksigen
Oksigen ditentukan tidak
Oksigen ditentukan tidak
dengan analisa laboratorium,
dengan analisa laboratorium,
melainkan hasil kalkulasi
melainkan hasil kalkulasi
pengurangan dari 100%
pengurangan dari 100%
dengan Moisture, Ash, Carbon,
dengan Moisture, Ash, Carbon,
Hydrogen, Nitrogen, dan Sulfur
Hydrogen, Nitrogen, dan Sulfur
% Oksigen = 100 – (Moisture + Ash + Carbon + Hydrogen + Nitrogen + Sulfur)BASIS PARAMETER
AIR DRIED BASIS (ADB)
AS RECEIVED BASIS (ARB) DRY BASIS (DB)
DRY ASH FREE (DAF)
AIR DRIED BASIS
Semua parameter yang ditentukan
dari sample batubara yang sudah di
air dried dinyatakan dalam basis ADB
Air dried basis disebut juga “as
AS RECEIVED BASIS
As Received Basis adalah basis yang menyatakan
parameter kualitas batubara pada saat diterima.
As Received Basis didasarkan pada kualitas
batubara dengan kandungan Total Moisture. (100-TM)
P(ar) = P(adb) x (100-Mad)
P(ar) = Parameter (as received basis) P(adb) = Parameter (air dried basis)
TM = Total Moisture Mad = Moisture (adb)
CONTOH KALKULASI
(as Received Basis)
TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb
Ash (ar)= Ash(adb) x (100-TM)/(100-IM)
Ash (ar)= 4.7 x (100-25.5)/(100-16.4)
= 4.19 %
CV (ar) = CV(adb) x (100-TM)/(100-IM) CV (ar) = 5600 x
(100-25.5)/(100-16.4)
DRY BASIS
Dry Basis adalah basis dimana suatu
parameter kualitas dikondisikan
seolah-olah tidak mengandung moisture (kering) (100)
P(db) = P(adb) x (100-Mad)
P(db) = Parameter (dry basis)
P(adb) = Parameter (air dried basis) Mad = Moisture (adb)
CONTOH KALKULASI
(dry Basis)
TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb Ash (db) = Ash(adb) x 100/ (100-IM) Ash (db) = 4.7 x 100/(100-16.4) = 5.62 % CV (db) = CV(adb) x 100/(100-IM) CV (db) = 5600 x 100/(100-16.4) = 6699 kcal/kgDRY ASH FREE
Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas batubara yang dikondisikan seolah-olah
batubara tersebut tidak mengandung moisture dan ash.
P(daf) = P(adb) x 100/(100-Mad-Ash)
P(daf) = Parameter (dry ash free basis) P(adb) = Parameter (air dried basis)
Mad = Moisture (adb) Ash = Ash(adb)
CONTOH KALKULASI
(dry ash free basis)
TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb
VM (daf)= VM(adb) x 100/(100-IM-Ash) VM (daf) = 39.4 x 100/(100-16.4-4.7) = 49.94 % CV (daf) = CV(adb) x 100/(100-IM) CV (daf) = 5600 x 100/(100-16.4-4.7) = 7098 kcal/kg
DRY MINERAL MATTER FREE
Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas
batubara yang dikondisikan seolah-olah batubara tersebut tidak mengandung moisture dan mineral matter
MM = 1.08 A + 0.55S
P(dmmf) = P(adb) x 100/(100-Mad-1.08A-0.55S)
P(dmmf) = Parameter (dry mineral matter free) P(adb) = Parameter (air dried basis)
Mad = Moisture (adb) A = Ash(adb)
CONTOH KALKULASI
(dry mineral matter
free)
TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb VM (dmmf ) = VM(adb) x 100/(100-IM-1.08Ash-0.55S) VM (dmmf) = 39.4 x 100/(100-1.08x4.7-0.55x0.95) = 50.51 % CV (dmmf)= 5600 x 100/(100-16.4-1.08x4.7-0.55x0.95) = 7179 kcal/kg CV (dmmf ) = CV(adb) x 100/(100-IM-1.08Ash-0.55S)Desire result Given results As analyzed (air dry) ad As received (as sampled) AR Dry basis
(DB) Dry, ash, free(DAF) Dry mineral matter free (Dmmf) As analyzed (air dry) ad -100- Mar 100- Mad 100 100- Mad 100 100- Mad – A ad 100 100- Mad–Mmad As received (as sampled) AR 100- Mad 100- Mar -100 100- Mar 100 100- Mar –A ar 100 100- Mar–Mmar Dry basis (DB) 100 - Mad 100 100-Mar 100 -100 100- Adb 100 100 – Mmdb
Dry, ash, free
(DAF) 100-Mad-Aad 100 100-Mar-Aar 100 100-Adb 100 -100-Adb 100-Mmdb Dry mineral matter free (Dmmf) 100-Mad-Mmad 100 100-Mar-Mmar 100 100-Mmdb 100 100-Mmdb 100-Adb -KONVERSI BASIS