1
KUALITAS BATUBARA
KUALITAS BATUBARA
Baik buruknya suatu kualitas batubara
Baik buruknya suatu kualitas batubara
ditentukan oleh penggunaan batubara itu
ditentukan oleh penggunaan batubara itu
sendiri.
sendiri.
Batubara yang berkualitas baik untuk
Batubara yang berkualitas baik untuk
penggunaan tertentu, belum tentu baik pula
penggunaan tertentu, belum tentu baik pula
untuk penggunaan yang lainnya, begitu juga
untuk penggunaan yang lainnya, begitu juga
sebaliknya
Kualitas suatu batubara dapat ditentukan
Kualitas suatu batubara dapat ditentukan
dengan cara analisa parameter tertentu baik
dengan cara analisa parameter tertentu baik
secara fisik maupun secara kimia.
secara fisik maupun secara kimia.
Parameter yang ditentukan dari suatu analisa
Parameter yang ditentukan dari suatu analisa
batubara tergantung tujuan untuk apa
batubara tergantung tujuan untuk apa
batubara tersebut digunakan.
batubara tersebut digunakan.
KUALITAS BATUBARA
KUALITAS BATUBARA
3
Parameter Kualitas Batubara
Parameter Kualitas Batubara
Total MoistureTotal Moisture ProximateProximate
Total SulfurTotal Sulfur
Calorific ValueCalorific Value HGIHGI
Ultimate AnalysisUltimate Analysis
Ash Fusion TemperatureAsh Fusion Temperature Ash AnalysisAsh Analysis
MOISTURE DALAM BATUBARA
MOISTURE DALAM BATUBARA
KUALITAS BATUBARA
TOTAL MOISTURE
TOTAL MOISTURE
Inherent Moisture Extraneous Moisture EQM
MHC
Surface Moisture
5
Tinggi Rendahnya Total Moisture akan
Tinggi Rendahnya Total Moisture akan
tergantung pada :
tergantung pada :
Peringkat BatubaraPeringkat Batubara Size DistribusiSize Distribusi
Kondisi Pada saat SamplingKondisi Pada saat Sampling
KUALITAS BATUBARA
TOTAL MOISTURE
Semakin tinggi peringkat suatu batubara
Semakin tinggi peringkat suatu batubara
semakin kecil porositas batubara tersebut
semakin kecil porositas batubara tersebut
atau semakin padat batubara tersebut.
atau semakin padat batubara tersebut.
Dengan demikian akan semakin kecil juga
Dengan demikian akan semakin kecil juga
moisture yang dapat diserap atau ditampung
moisture yang dapat diserap atau ditampung
dalam pori batubara tersebut.
dalam pori batubara tersebut.
Hal ini menyebabkan semakin kecil
Hal ini menyebabkan semakin kecil
kandungan moisturenya khususnya inherent
kandungan moisturenya khususnya inherent
KUALITAS BATUBARA
Peringkat Batubara
7
Porositas internal
Lower Rank Coal Porositas internal High Rank Coal
Inherent Moisture Tinggi Inherent Moisture Rendah
POROSITAS BATUBARA
POROSITAS BATUBARA
Semakin kecil ukuran partikel batubara, maka
Semakin kecil ukuran partikel batubara, maka
semakin besar luas permukaanya.
semakin besar luas permukaanya.
Hal ini menyebabkan akan semakin tinggi
Hal ini menyebabkan akan semakin tinggi
surface moisturenya. Pada nilai inherent
surface moisturenya. Pada nilai inherent
moisture tetap, maka TM-nya akan naik yang
moisture tetap, maka TM-nya akan naik yang
dikarenakan naiknya surface moisture.
dikarenakan naiknya surface moisture.
KUALITAS BATUBARA
Size Distribusi
9
Total Moisture dapat dipengaruhi oleh kondisi
Total Moisture dapat dipengaruhi oleh kondisi
pada saat batubara tersebut di Sampling.
pada saat batubara tersebut di Sampling.
Yang termasuk dalam kondisi sampling
Yang termasuk dalam kondisi sampling
adalah :
adalah :
Kondisi batubara pada saat disamplingKondisi batubara pada saat disampling Size distribusi sample batubara yang Size distribusi sample batubara yang
diambil terlalu besar atau terlalu kecil.
diambil terlalu besar atau terlalu kecil.
Cuaca pada saat pengambilan sample.Cuaca pada saat pengambilan sample.
KUALITAS BATUBARA
Kondisi Sampling
Penentuan Total Moisture biasanya
Penentuan Total Moisture biasanya
dibagai menjadi dua tahap penentuan
dibagai menjadi dua tahap penentuan
yaitu :
yaitu :
Penentuan Free Moistrue atau air dry lossPenentuan Free Moistrue atau air dry loss Penentuan Residual moisturePenentuan Residual moisture
KUALITAS BATUBARA
Penentuan Total Moisture
Penentuan Total Moisture
11
TM Sample Portion
TM Sample Portion
Air Drying
Air Drying Oven DryingOven Drying
Berat Konstan (ADL)
Berat Konstan (ADL) Berat Konstan (ADL)Berat Konstan (ADL)
Residual Moisture (RM) Residual Moisture (RM) Equilibrium Equilibrium Residual Moisture (RM) Residual Moisture (RM) Timbang Timbang
TM = ADL + RM(1-ADL/100)
ADL Dalam komersial, Total Moisture seringDalam komersial, Total Moisture sering
dijadikan parameter penentu berat cargo
dijadikan parameter penentu berat cargo
akhir, atau bahkan sebagai batasan
akhir, atau bahkan sebagai batasan
Reject.
Reject.
Total Moisture juga digunakan sebagai Total Moisture juga digunakan sebagai
faktor dalam penentuan basis As
faktor dalam penentuan basis As
Received, baik untuk nilai kalori maupun
Received, baik untuk nilai kalori maupun
untuk parameter lainnya.
untuk parameter lainnya.
KUALITAS BATUBARA
TOTAL MOISTURE
TOTAL MOISTURE
Adjustment Cargo = Tonase X (100-TM act)/(100-TM kontrak)
13 KUALITAS BATUBARA
TOTAL MOISTURE
TOTAL MOISTURE
P(ar) = P (ad) X (100-TM)/(100-M(ad))P(ar) = Parameter dalam as Received Basis P(ad) = Parameter dalam air dried basis
TM = Total Moisture
15
Air dried moisture
Air dried moisture
Ash Content Ash Content Volatile Matter Volatile Matter Fixed carbon Fixed carbon KUALITAS BATUBARA
PROXIMATE ANALYSIS
PROXIMATE ANALYSIS
Moisture In the analysis samples
Moisture In the analysis samples
Inherent Moisture
Inherent Moisture
Adalah moisture yang terkandung dalam
Adalah moisture yang terkandung dalam
batubara setelah batubara tersebut
batubara setelah batubara tersebut
dikering udarakan
dikering udarakan
KUALITAS BATUBARA
AIR DRIED MOISTURE
17
Besar kecilnya nilai ADM dipengaruhi oleh Besar kecilnya nilai ADM dipengaruhi oleh
peringkat batubara. Semakin tinggi
peringkat batubara. Semakin tinggi
peringkat batubara, semakin rendah
peringkat batubara, semakin rendah
kandungan ADM nya.
kandungan ADM nya.
Nilainya tergantung pada humuditas dan Nilainya tergantung pada humuditas dan
temperature ruangan dimana moisture
temperature ruangan dimana moisture
tersebut dianalisa.
tersebut dianalisa.
Nilainya tergantung juga pada preparasi Nilainya tergantung juga pada preparasi
sample sebelum ADM dianalisa (Standar
sample sebelum ADM dianalisa (Standar
preparasi)
preparasi)
KUALITAS BATUBARA
Sifat-Sifat ADM
ISO STANDARD
ISO
STANDARD STANDARDSTANDARDASTM ASTM
Sample Sample Air drying 30oC, 6 jam Air drying 30oC, 6 jam Milling to 0.212mm Milling to 0.212mm Analisa Analisa Sample Sample Air drying Sampai konstan Air drying Sampai konstan Milling to 0.250mm Milling to 0.250mm Analisa Analisa PREPARASI SAMPLES PREPARASI SAMPLES
19 19
Penentuan ADM
Penentuan ADM
Sample Batubara di preparasi, dan digerus sampai ukuran
Sample Batubara di preparasi, dan digerus sampai ukuran
0.212mm atau 0.250 mm,
0.212mm atau 0.250 mm,
KUALITAS BATUBARA
AIR DRIED MOISTURE
AIR DRIED MOISTURE
105 o C
1 Gram sample
ditimbang Heated in oven at 105-107 deg C – 3 h
Mad = M2 - M3
M1 X 100 Mad = Air dried Moisture
M1 = Mass of Original sample
MOISTURE IN THE ANALYSIS SAMPLES
21
KUALITAS BATUBARA
AIR DRIED MOISTURE
AIR DRIED MOISTURE
Digunakan dalam
mengkonversi basis
parameter analisa dari
air dried basis ke basis
lainnya.
ASH CONTENT
ASH CONTENT
Batubara sebenarnya tidak mengandung abu, Batubara sebenarnya tidak mengandung abu,
melainkan mengandung mineral matter. Namun
melainkan mengandung mineral matter. Namun
sebagian mineral matter dianalisa dan
sebagian mineral matter dianalisa dan
dinyatakan sebagai kadar Abu atau Ash Content.
dinyatakan sebagai kadar Abu atau Ash Content.
Mineral Matter atau ash dalam batubara terdiri Mineral Matter atau ash dalam batubara terdiri
dari inherent dan extarneous.
dari inherent dan extarneous.
Inherent Ash ada dalam batubara sejak pada Inherent Ash ada dalam batubara sejak pada
masa pembentukan batubara dan keberadaan
masa pembentukan batubara dan keberadaan
dalam batubara terikat secara kimia dalam
dalam batubara terikat secara kimia dalam
struktur molekul batubara
struktur molekul batubara
Sedangkan Extraneous Ash, berasal dari dilusi Sedangkan Extraneous Ash, berasal dari dilusi
atau sumber abu lainnya yang berasal dari luar
atau sumber abu lainnya yang berasal dari luar
batubara.
batubara.
23
Inherent Mineral Matter
Inherent Mineral Matter
Struktur molekul empiris batubara
Extraneous Ash
Extraneous Ash
25
Sifat – Sifat kadar Abu
Sifat – Sifat kadar Abu
Kadar abu dalam batubara tergantung pada Kadar abu dalam batubara tergantung pada
banyaknya dan jenis mineral matter yang
banyaknya dan jenis mineral matter yang
dikandung oleh batubara baik yang berasal dari
dikandung oleh batubara baik yang berasal dari
inherent atau dari extraneous.
inherent atau dari extraneous.
Kadar abu relatif lebih stabil pada batubara yang Kadar abu relatif lebih stabil pada batubara yang
sama. Oleh karena itu Ash sering dijadikan
sama. Oleh karena itu Ash sering dijadikan
parameter penentu dalam beberpa kalibrasi alat
parameter penentu dalam beberpa kalibrasi alat
preparasi maupun alat sampling.
preparasi maupun alat sampling.
Semakin tinggi kadar abu pada jenis batubara Semakin tinggi kadar abu pada jenis batubara
yang sama, semakin rendah nilai kalorinya.
yang sama, semakin rendah nilai kalorinya.
Kadar abu juga sering mempengaruhi nilai HGI Kadar abu juga sering mempengaruhi nilai HGI
batubara.
batubara.
Kegunaan kadar Abu
Kegunaan kadar Abu
Kadar abu didalam penambangan Kadar abu didalam penambangan
batubara dapat dijadikan penentu apakah
batubara dapat dijadikan penentu apakah
penambangan tersebut bersih atau tidak,
penambangan tersebut bersih atau tidak,
yaitu dengan membandingkan kadar abu
yaitu dengan membandingkan kadar abu
dari data geology atau planning, dengan
dari data geology atau planning, dengan
kadar abu dari batubara produksi.
kadar abu dari batubara produksi.
Kadar abu dalam komersial sering Kadar abu dalam komersial sering
dijadikan sebagai garansi spesifikasi atau
dijadikan sebagai garansi spesifikasi atau
bahkan sebagai
bahkan sebagai rejection limit.rejection limit.
27
Penentuan kadar Abu
Penentuan kadar Abu
KUALITAS BATUBARA
815oC
Aad = M2 / M1 x 100
Aad = Ash in the analysis samples M2 = Weight of ash (grams)
ASH CONTENT
29
VOLATILE MATTER
VOLATILE MATTER
Volatile matter/ zat terbang, adalah Volatile matter/ zat terbang, adalah
bagian organik batubara yang menguap
bagian organik batubara yang menguap
ketika dipanaskan pada temperature
ketika dipanaskan pada temperature
tertentu.
tertentu.
Volatile matter biasanya berasal dari Volatile matter biasanya berasal dari
gugus hidrokarbon dengan rantai alifatik
gugus hidrokarbon dengan rantai alifatik
atau rantai lurus. Yang mudah putus
atau rantai lurus. Yang mudah putus
dengan pemanasan tanpa udara menjadi
dengan pemanasan tanpa udara menjadi
hidrokarbon yang lebih sederhana seperti
hidrokarbon yang lebih sederhana seperti
methana atau ethana.
methana atau ethana.
Sifat-Sifat Volatile Matter
Sifat-Sifat Volatile Matter
Kadar Volatile Matter dalam batubara ditentukan Kadar Volatile Matter dalam batubara ditentukan
oleh peringkat batubara.
oleh peringkat batubara.
Semakin tinggi peringkat suatu batubara akan Semakin tinggi peringkat suatu batubara akan
semakin rendah kadar volatile matternya.
semakin rendah kadar volatile matternya.
Volatile matter memiliki korelasi dengan vitrinite Volatile matter memiliki korelasi dengan vitrinite
reflectance, semakin rendah volatile matter,
reflectance, semakin rendah volatile matter,
semakin tinggi vitrinite reflectancenya
semakin tinggi vitrinite reflectancenya
31
Grafik Hubungan antara Volatile Matter dengan Vitrinite
Grafik Hubungan antara Volatile Matter dengan Vitrinite
Reflectance
Reflectance
Kegunaan Volatile Matter
Kegunaan Volatile Matter
Volatile Matter digunakan sebagai Volatile Matter digunakan sebagai
parameter penentu dalam penentuan
parameter penentu dalam penentuan
peringkat batubara.
peringkat batubara.
Volatile matter dalam batubara dapat Volatile matter dalam batubara dapat
dijadikan sebagai indikasi reaktifitas
dijadikan sebagai indikasi reaktifitas
batubara pada saat dibakar.
batubara pada saat dibakar.
Semakin tinggi peringkat suatu batubara Semakin tinggi peringkat suatu batubara
akan semakin rendah kadar volatile
akan semakin rendah kadar volatile
matternya.
matternya.
33
Pengujian Volatile Matter
Pengujian Volatile Matter
KUALITAS BATUBARA
900oC
VMad = (M2 / M1) x 100 - Mad
VMad = Volatile Matter in the analysis samples M1 = Weight of Sample (grams)
M2 = Loss of weight (grams)
VOLATILE MATTER
VOLATILE MATTER
35
SULFUR
SULFUR
KUALITAS BATUBARAORGANIC
SULFUR
PYRITIC
SULFUR
SULFAT
SULFUR
Sifat-Sifat SULFUR
Sifat-Sifat SULFUR
Kandungan sulfur dalam batubara sangat Kandungan sulfur dalam batubara sangat
bervariasi dan pada umumnya bersifat
bervariasi dan pada umumnya bersifat
heterogen sekalipun dalam satu seam
heterogen sekalipun dalam satu seam
batubara yang sama. Baik heterogen
batubara yang sama. Baik heterogen
secara vertikal maupun secara lateral.
secara vertikal maupun secara lateral.
Namun demikian ditemukan juga Namun demikian ditemukan juga
beberapa seam yang sama memiliki
beberapa seam yang sama memiliki
kandungan sulfur yang relatif homogen.
kandungan sulfur yang relatif homogen.
37
Kegunaan SULFUR
Kegunaan SULFUR
Sulfur dalam batubara thermal maupun metalurgi tidak Sulfur dalam batubara thermal maupun metalurgi tidak
diinginkan, karena Sulfur dapat mempengaruhi sifat-sifat
diinginkan, karena Sulfur dapat mempengaruhi sifat-sifat
pembakaran yang dapat menyebabkan slagging maupun
pembakaran yang dapat menyebabkan slagging maupun
mempengaruhi kualitas product dari besi baja. Selain itu
mempengaruhi kualitas product dari besi baja. Selain itu
dapat berpengaruh terhadap lingkungan karena emisi
dapat berpengaruh terhadap lingkungan karena emisi
sulfur dapat menyebabkan hujan asam. Oleh karena itu
sulfur dapat menyebabkan hujan asam. Oleh karena itu
dalam komersial, Sulfur dijadikan batasan garansi
dalam komersial, Sulfur dijadikan batasan garansi
kualitas, bahkan dijadikan sebagai rejection limit.
kualitas, bahkan dijadikan sebagai rejection limit.
Namun demikian dalam beberapa utilisasi batubara, Namun demikian dalam beberapa utilisasi batubara,
Sulfur tidak menyebabkan masalah bahkan sulfur
Sulfur tidak menyebabkan masalah bahkan sulfur
membantu performance dari utilisasi tersebut. Utilisasi
membantu performance dari utilisasi tersebut. Utilisasi
tersebut misalnya pada proses pengolahan Nikel seperti di
tersebut misalnya pada proses pengolahan Nikel seperti di
PT. INCO. Dan juga pada proses Coal Liquefaction
PT. INCO. Dan juga pada proses Coal Liquefaction
(Pencairan Batubara).
(Pencairan Batubara).
Pengujian SULFUR
Pengujian SULFUR
KUALITAS BATUBARACombustion Boat
ALUMINA
1350 o C
39
TOTAL SULFUR
KUALITAS BATUBARA
COAL 1350
oC
H2O+CO2+SO2+ etc
SO2 + H2O2 + H2 SO4
H2 SO4 + 2 Na OH + Na2 SO4 + 2 H2O
+ Na2 B4 O7 + 7 H2O 2 Na OH + 4 H3BO3
REAKSI KIMIA PADA SAAT PENENTUAN SULFUR
REAKSI KIMIA PADA SAAT PENENTUAN SULFUR
41
STOICIOMETRY
STOICIOMETRY
Miliequivalent S = Miliequivalent SO2 Miliequivalent S = Miliequivalent SO2
Miliequivalent SO2 = Miliequivalent H2SO4 Miliequivalent SO2 = Miliequivalent H2SO4 Miliequivalent H2SO4 = Miliequivalent NaOHMiliequivalent H2SO4 = Miliequivalent NaOH
Miliequivalent NaOH = Miliequivalent Borax (Na2B4O7)Miliequivalent NaOH = Miliequivalent Borax (Na2B4O7) Miliequivalent Borax (NaMiliequivalent Borax (Na
2
2BB44OO77) = V) = V(ml)(ml) x N x N BoraxBorax
Miliequivalent S = VMiliequivalent S = V(ml)(ml) x N x N
Borax
Borax (Na(Na22BB44OO7 7 ))
Due to Blank test is regularly determined prior to determined the samples, Due to Blank test is regularly determined prior to determined the samples,
then the equation become :
then the equation become :
Miliequivalent S = (VMiliequivalent S = (V(ml) (ml) –V blank–V blank (ml) (ml)))xxN N
Borax
Borax
Weight S in the sample (gram) = (VWeight S in the sample (gram) = (V(ml) (ml) –V blank–V blank (ml) (ml)))xxN N
Borax
Borax xx ME.SME.S
10001000
ME. S = ½ MM = 32.08 /2 = 16.04ME. S = ½ MM = 32.08 /2 = 16.04
STOICIOMETRY
STOICIOMETRY
Weight Sulfur (gram) =
(V – Vb )x N x 16.04 1000
% Sulfur in the sample = (V – Vb )x N x 16.04
1000 x M X 100 % Sulfur in the sample = (V – Vb )x N
M 1.604 X
V = Volume of Titration used (Borax solution)
Vb = Volume of Titration used (Borax solution) in Blank Test N = Normality of Borax solution
M = Weight of Coal Sample
43
Calorific Value
Calorific Value
Specific Energy
Specific Energy
Higher heating Value
Higher heating Value
Calorific Value
Calorific Value
Specific Energy
Specific Energy
Higher heating Value
Higher heating Value
Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan
dari pembakaran batubara.
dari pembakaran batubara.
Nilai kalori batubara dapat dinyatakan Nilai kalori batubara dapat dinyatakan
dalam satuan: MJ/Kg , Kcal/kg, BTU/lb
dalam satuan: MJ/Kg , Kcal/kg, BTU/lb
Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan
dalam Gross dan Net.
dalam Gross dan Net.
Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan Adalah nilai energi yang dapat dihasilkan
dari pembakaran batubara.
dari pembakaran batubara.
Nilai kalori batubara dapat dinyatakan Nilai kalori batubara dapat dinyatakan
dalam satuan: MJ/Kg , Kcal/kg, BTU/lb
dalam satuan: MJ/Kg , Kcal/kg, BTU/lb
Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan
dalam Gross dan Net.
dalam Gross dan Net.
Calorific Value
Calorific Value
Calorific Value
Calorific Value
KUALITAS BATUBARA
Nilai Kalori dapat dinyatakan dalam satuan
yang berbeda :
Calorific Value (CV)……(kcal/kg) Specific Energy (SE) ….(Mj/kg)
Higher Heating Value (HHV) = Gross CV Lower Heating Value (LHV)= Net CV
British Thermal Unit = Btu/lb
Nilai Kalori dapat dinyatakan dalam satuan
yang berbeda :
Calorific Value (CV)……(kcal/kg)
Specific Energy (SE) ….(Mj/kg)
Higher Heating Value (HHV) = Gross CV
Lower Heating Value (LHV)= Net CV
British Thermal Unit = Btu/lb
45
Konversi Nilai Kalori
Konversi Nilai Kalori
Btu/Lb
Kcal/kg MJ/kg
Btu/Lb
1
0.5555
0.002326
Kcal/kg
1.8
1
0.004187
MJ/kg
429.923 238.846
1
( Btu/Lb / 1.8) ( Btu/Lb / 429.923) ( Kcal/kg / 238.85) Desired Given KUALITAS BATUBARALATIHAN
LATIHAN
Kcal / kg---Kcal / kg --- Btu/lb Btu/lb 5,600 kcal/kg X 1.8 = 10,080 Btu/lb 5,600 kcal/kg X 1.8 = 10,080 Btu/lb MJ / kg ---MJ / kg --- Kcal/kg Kcal/kg 25.6 MJ/kg X 238.85 = 6,115 kcal/kg 25.6 MJ/kg X 238.85 = 6,115 kcal/kg MJ / kg ---MJ / kg --- Btu/lb Btu/lb 25.6 MJ/kg X 429.93 = 11,006 Btu/lb 25.6 MJ/kg X 429.93 = 11,006 Btu/lb
47
Konversi Nilai Kalori
Konversi Nilai Kalori
KUALITAS BATUBARA
International Standard : (MJ/kg)
Net CV = Gross CV – 0.212(H) - 0.008(O) - 0.0245(M)
British Standard : (MJ/kg)
Net CV = Gross CV – 0.212(H) - 0.007(O) - 0.0244(M)
ASTM Standard : (J/g)
Net CV = Gross CV – 215.5J/g X (H)
ASTM Standard : (Btu/lb)
Net CV = Gross CV – 92.67Btu/lb X (H)
Sifat-Sifat Nilai kalori Batubara
Sifat-Sifat Nilai kalori Batubara
Sifat-Sifat Nilai kalori Batubara
Sifat-Sifat Nilai kalori Batubara
Nilai Kalori batubara bergantung pada Nilai Kalori batubara bergantung pada
peringkat batubara. Semakin tinggi
peringkat batubara. Semakin tinggi
peringkat batubara, semakin tinggi nilai
peringkat batubara, semakin tinggi nilai
kalorinya.
kalorinya.
Pada batubara yang sama Nilai kalori Pada batubara yang sama Nilai kalori
dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga
dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga
Abu. Semakin tinggi moisture atau abu,
Abu. Semakin tinggi moisture atau abu,
semakin kecil nilai kalorinya.
semakin kecil nilai kalorinya.
Nilai Kalori batubara bergantung pada Nilai Kalori batubara bergantung pada
peringkat batubara. Semakin tinggi
peringkat batubara. Semakin tinggi
peringkat batubara, semakin tinggi nilai
peringkat batubara, semakin tinggi nilai
kalorinya.
kalorinya.
Pada batubara yang sama Nilai kalori Pada batubara yang sama Nilai kalori
dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga
dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga
Abu. Semakin tinggi moisture atau abu,
Abu. Semakin tinggi moisture atau abu,
semakin kecil nilai kalorinya.
semakin kecil nilai kalorinya.
49
Pengujian Nilai kalori Batubara
Pengujian Nilai kalori Batubara
Pengujian Nilai kalori Batubara
Pengujian Nilai kalori Batubara
KUALITAS BATUBARA
Proses Pembakaran
Proses Pembakaran
Proses Pembakaran
Proses Pembakaran
KUALITAS BATUBARA Electrode51
CALORIFIC VALUE
HARDGROVE GRINDABILITY
HARDGROVE GRINDABILITY
INDEX
INDEX
KUALITAS BATUBARA
HGI, adalah salah satu sifat fisik dari batubara yang
menyatakan kemudahan batubara untuk di pulverise sampai ukuran 200 mesh atau 75 micron.
HGI sangat penting bagi pengguna batubara di power
plant yang menggunakan pulverized coal.
HGI tidak dapat dijadikan indikasi atau simulasi
performance dari suatu pulverizer atau milling secara
langsung, karena performance milling masih dipengaruhi oleh kondisi operasional Milling itu sendiri, seperti Mill
tention, Temperature primary air, setting classifier dan lain-lain. Namun demikian, HGI dapat dijadikan
pembanding untuk batubara yang satu dengan lainnya mengenai kemudahannya untuk dimilling.
HGI, adalah salah satu sifat fisik dari batubara yang
menyatakan kemudahan batubara untuk di pulverise sampai ukuran 200 mesh atau 75 micron.
HGI sangat penting bagi pengguna batubara di power
plant yang menggunakan pulverized coal.
HGI tidak dapat dijadikan indikasi atau simulasi
performance dari suatu pulverizer atau milling secara
langsung, karena performance milling masih dipengaruhi oleh kondisi operasional Milling itu sendiri, seperti Mill
tention, Temperature primary air, setting classifier dan lain-lain. Namun demikian, HGI dapat dijadikan
pembanding untuk batubara yang satu dengan lainnya mengenai kemudahannya untuk dimilling.
53
Sifat-Sifat HGI
Sifat-Sifat HGI
KUALITAS BATUBARA
Nilai HGI dari suatu batubara, ditentukan oleh organik
batubara seperti jenis maceral dan lain-lain.
Secara umum semakin tinggi peringkat batubara, maka
semakin rendah HGI nya. Namun hal ini tidak terjadi pada bituminous yang memiliki sifat cooking. Dimana untuk
jenis batubara ini HGInya tinggi sekali, bahkan bisa mencapai lebih dari 100.
Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh dilusi abu dari
penambangan. Secara umum penambahan abu dilusi dapat menaikan nilai HGI.
Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh kandungan
moisture.
Nilai HGI dari suatu batubara, ditentukan oleh organik
batubara seperti jenis maceral dan lain-lain.
Secara umum semakin tinggi peringkat batubara, maka
semakin rendah HGI nya. Namun hal ini tidak terjadi pada bituminous yang memiliki sifat cooking. Dimana untuk
jenis batubara ini HGInya tinggi sekali, bahkan bisa mencapai lebih dari 100.
Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh dilusi abu dari
penambangan. Secara umum penambahan abu dilusi dapat menaikan nilai HGI.
Nilai HGI juga dapat dipengaruhi oleh kandungan
Pengujian HGI
Pengujian HGI
KUALITAS BATUBARA
HGI ditest dengan menggunakan mesin hardgrove.
Sample yang sudah digerus pada ukuran partikel tertentu kemudian dimasukan kedalam mesin hardgrove.
Selanjutnya digerus dengan menggunakan bola baja pada putaran (revolusi) tertentu.
Batubara hasil gerusan kemudian discreen pada ukuran
200 mesh. Jumlah yang lolos pada screen ukuran 200 mesh dijadikan data dan dikalkulasi dengan
menggunakan hasil kalibrasi alat tersebut.
HGI ditest dengan menggunakan mesin hardgrove.
Sample yang sudah digerus pada ukuran partikel tertentu kemudian dimasukan kedalam mesin hardgrove.
Selanjutnya digerus dengan menggunakan bola baja pada putaran (revolusi) tertentu.
Batubara hasil gerusan kemudian discreen pada ukuran
200 mesh. Jumlah yang lolos pada screen ukuran 200 mesh dijadikan data dan dikalkulasi dengan
55
CONTOH KALKULASI DATA
CONTOH KALKULASI DATA
57
Grafik Kalibrasi HGI
Grafik Kalibrasi HGI
ULTIMATE ANALYSIS
ULTIMATE ANALYSIS
KUALITAS BATUBARA • CARBON HYDROGEN OXYGEN SULFUR NITROGEN59
Carbon,
Carbon, Hydrogen
Hydrogen
, Oxygen
,
Oxygen
,
,
Nitrogen
Nitrogen
KUALITAS BATUBARA
Carbon, Hydrogen, dan Oxygen merupakan unsur dasar organik
pembentuk batubara.
Sifat dari unsur-unsur tersebut mengikuti peringkat batubara.
Semakin tinggi peringkatnya, semakin tinggi Carbonnya, semakin rendah hydrogen dan oxygennya.
Sedangkan Nitrogen merupakan unsur yang bersifat bervariasi
tergantung dari material pembentuk batubara. Sifatnya hampir sama dengan Sulfur.
Dalam batubara peringkat tinggi, nitrogen terdapat dalam bentuk
senyawa pyridine yang berasosiasi dengan struktur aromatik,
sedangkan dalam batubara peringkat rendah, nitrogen ditemukan dalam bentuk senyawa amina dan terikat pada ikatan hidrokarbon alifatik.
Nitrogen dalam batubara berasal dari tumbuhan pembentuk
batubara tersebut atau sebagai hasil dari aktifitas bakteri pada saat pembentukan peat.
Carbon, Hydrogen, dan Oxygen merupakan unsur dasar organik
pembentuk batubara.
Sifat dari unsur-unsur tersebut mengikuti peringkat batubara.
Semakin tinggi peringkatnya, semakin tinggi Carbonnya, semakin rendah hydrogen dan oxygennya.
Sedangkan Nitrogen merupakan unsur yang bersifat bervariasi
tergantung dari material pembentuk batubara. Sifatnya hampir sama dengan Sulfur.
Dalam batubara peringkat tinggi, nitrogen terdapat dalam bentuk
senyawa pyridine yang berasosiasi dengan struktur aromatik,
sedangkan dalam batubara peringkat rendah, nitrogen ditemukan dalam bentuk senyawa amina dan terikat pada ikatan hidrokarbon alifatik.
Nitrogen dalam batubara berasal dari tumbuhan pembentuk
batubara tersebut atau sebagai hasil dari aktifitas bakteri pada saat pembentukan peat.
ULTIMATE
ULTIMATE
KUALITAS BATUBARA
Dalam Geology Batubara, Ultimate
digunakan sebagai parameter penentu peringkat dan evaluasi-evaluasi lainnya.
Sedangkan pada utilisasi batubara,
kandungan ultimate digunakan sebagai
dasar perhitungan stoiciometri udara yang diperlukan untuk membakar batubara
secara sempurna.
Udara Yang diperlukan dalam Liter(1 atm, 20oC) / kg Batubara
adalah:
35.8 ( 2.67 C+8.00 H+2.29 N+S-O)
Dalam Geology Batubara, Ultimate
digunakan sebagai parameter penentu peringkat dan evaluasi-evaluasi lainnya.
Sedangkan pada utilisasi batubara,
kandungan ultimate digunakan sebagai
dasar perhitungan stoiciometri udara yang diperlukan untuk membakar batubara
secara sempurna.
Udara Yang diperlukan dalam Liter(1 atm, 20oC) / kg Batubara
adalah:
61
Pengujian Carbon & Hydrogen
Pengujian Carbon & Hydrogen
KUALITAS BATUBARA
Prinsip Pengujian:
COAL CO2 + H2O
CO2 absorber H2O absorber
Koreksi Carbonate Koreksi Moisture
Carbon & Hydrogen
63
Pengujian Nitrogen
Pengujian Nitrogen
KUALITAS BATUBARA Prinsip Pengujian: N in COAL destruksi NH4+ NH3 Destilasi alkali Alkalimetri / acidimetriNitrogen
65
Penentuan Oksigen
Penentuan Oksigen
KUALITAS BATUBARA
Oksigen ditentukan tidak dengan
analisa laboratorium, melainkan
hasil kalkulasi pengurangan dari
100% dengan Moisture, Ash,
Carbon, Hydrogen, Nitrogen, dan
Sulfur
ASH FUSION TEMPERATURE
ASH FUSION TEMPERATURE
Ash Fusion Temperature adalah titik leleh abu batubara
yang dinyatakan dalam temperature dalam berbagai kondisi pelelehan yaitu: Deformasi, Spherical,
hemispherical, dan flow.
Berdasarkan kondisi atmosphere pada pengujiannya AFT
dibagi menjadi dua atmosphere, yaitu Reduksi dan Oksidasi.
Ash Fusion Temperature adalah titik leleh abu batubara
yang dinyatakan dalam temperature dalam berbagai kondisi pelelehan yaitu: Deformasi, Spherical,
hemispherical, dan flow.
Berdasarkan kondisi atmosphere pada pengujiannya AFT
dibagi menjadi dua atmosphere, yaitu Reduksi dan Oksidasi.
Mulai meleleh
Tinggi = Lebar
Tinggi = ½ Lebar
67
Sifat-Sifat AFT
Sifat-Sifat AFT
KUALITAS BATUBARA
Ash Fusion dalam batubara sangat bervariasi, ada yang
homogen dalam satu seam, ada juga yang sangat heterogen baik secara vertikal seam maupun secara lateral.
Nilai AFT tergantung pada mineral matter yang dikandung
oleh batubara.
Pada batubara produksi, nilai AFT dapat dipengaruhi oleh
dilusi atau material yang terbawa pada saat penambangan.
AFT tidak selalu dapat dikorelasikan dengan ash analysis,
karena sebenarnya abu yang di gunakan pada saat
pengujian bentuknya bukan oksida semuanya. Melainkan masih dalam bentuk mineral.
Ash Fusion dalam batubara sangat bervariasi, ada yang
homogen dalam satu seam, ada juga yang sangat heterogen baik secara vertikal seam maupun secara lateral.
Nilai AFT tergantung pada mineral matter yang dikandung
oleh batubara.
Pada batubara produksi, nilai AFT dapat dipengaruhi oleh
dilusi atau material yang terbawa pada saat penambangan.
AFT tidak selalu dapat dikorelasikan dengan ash analysis,
karena sebenarnya abu yang di gunakan pada saat
pengujian bentuknya bukan oksida semuanya. Melainkan masih dalam bentuk mineral.
Kristal abu di bawah SEM
Kristal abu di bawah SEM
69
Kegunaan nilai AFT
Kegunaan nilai AFT
Ash Fusion Temperature dalam utilisasi dijadikan Ash Fusion Temperature dalam utilisasi dijadikan
indikasi karakteristik ash dalam pembakaran. indikasi karakteristik ash dalam pembakaran.
Nilai AFT rendah tidak diinginkan dalam Nilai AFT rendah tidak diinginkan dalam
utilisasinya karena dianggap dapat utilisasinya karena dianggap dapat
menyebabkan slagging atau fouling pada menyebabkan slagging atau fouling pada
pipa-pipa boiler. pipa boiler.
AFT juga digunakan dalam membuat rumus AFT juga digunakan dalam membuat rumus
empiris untuk memprediksi kecenderungan empiris untuk memprediksi kecenderungan
terjadinya slagging dalam boiler. terjadinya slagging dalam boiler.
Ash Fusion Temperature
Ash Fusion Temperature
71
Description Rem ark Raw CoalW ashed CoalCoal + BauxiteCoal + K aolinite
LTA Ash Extraction 5.7 4.5 8.6 8.6
Actinolite Calcium A lum inium Silicate 3.6
Kaolinite Al4Si4O10(OH)8 21.6 14.6 42.1
Illite KAl2(AlSi3O10)(OH2) 7.9 2.0 6.0 12.1
Quartz SiO2 11.3 5.1 8.9 9.4
Pyrite FeS2 0.9 1.1 1.2 0.7
Antase TiO2 0.9
Boehm ite Alum inium Oxy Hydroxide 0.4
Gibbsite Alum inium Oxy Hydroxide 33.0 1.5
Calcite CaCO3 0.4 Gypsum CaSO4.2H2O 3.2 Bassanite CaSO4.xH2O 43.0 48.0 26.8 25.2 Anhydrite CaSO4 0.4 Hexahydrite M gSO4 13.7 35.3 9.5 7.3 Jarosite (Na,K)Fe3(SO4)2(OH)6 1.2 0.8 0.6 Total 100.0 99.9 100.0 99.8 Quantitative XRD Mineralogy Quantitative XRD Mineralogy
Sifat –Sifat Ash Analysis
Sifat –Sifat Ash Analysis
Ash Analysis didalam batubara bersifat tidak typical dan Ash Analysis didalam batubara bersifat tidak typical dan
bervariasi dari satu seam ke seam lainnya atau didalam
bervariasi dari satu seam ke seam lainnya atau didalam
seam itu sendiri.
seam itu sendiri.
Kandungan komposisi abu tergantung pada unsur Kandungan komposisi abu tergantung pada unsur
pembentuk batubara, dan juga dipengaruhi oleh abu yang
pembentuk batubara, dan juga dipengaruhi oleh abu yang
berasal dari luar seperti dilusi atau material yang terbawa
berasal dari luar seperti dilusi atau material yang terbawa
selama penambangan.
selama penambangan.
Abu batubara dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : Abu Abu batubara dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : Abu
lignitic dan Abu Bituminous
lignitic dan Abu Bituminous
Abu Lignitic = Fe2O3 < CaO + MgOAbu Lignitic = Fe2O3 < CaO + MgO
KUALITAS BATUBARA
73
Kegunaan Ash Analysis
Kegunaan Ash Analysis
Sebagai indikator karakteristik abu didalam Sebagai indikator karakteristik abu didalam
pembakaran batubara.
pembakaran batubara.
Prediksi sifat-sifat abu berdasarkan ash Prediksi sifat-sifat abu berdasarkan ash
analysis biasanya dinyatakan dalam beberapa
analysis biasanya dinyatakan dalam beberapa
formula seperti :
formula seperti :
Rasio Basa /Asam:Rasio Basa /Asam:
Slagging Factor : Basa / Asam X SSlagging Factor : Basa / Asam X S
(d)
(d)
Fouling Factor : Basa / Asam x Na2OFouling Factor : Basa / Asam x Na2O
KUALITAS BATUBARA
Fe2O3 + CaO + MgO + K2O + Na2O SiO2 + Al2O3 + TiO2
Pengujian Ash Analysis
Pengujian Ash Analysis
Ash Analysis sesuai dengan nama paramternya ditentukan dari Ash Analysis sesuai dengan nama paramternya ditentukan dari
abu batubara.
abu batubara.
Abu batubara setelah dipreparasi dan dilarutkan, kemudian Abu batubara setelah dipreparasi dan dilarutkan, kemudian
diatomisasi dengan cara dibakar pada temperature tinggi,
diatomisasi dengan cara dibakar pada temperature tinggi,
kemudian selama atomisasi disinari dengan radiasi lampu yang
kemudian selama atomisasi disinari dengan radiasi lampu yang
disesuaikan dengan unsur yang ditentukan
disesuaikan dengan unsur yang ditentukan
Atom-atom unsur tersebut akan menyerap energi radiasi yang Atom-atom unsur tersebut akan menyerap energi radiasi yang
dipancarkan oleh lampu tersebut. Banyaknya energi yang diserap
dipancarkan oleh lampu tersebut. Banyaknya energi yang diserap
berbanding lurus dengan banyaknya atom yang terdapat dalam
berbanding lurus dengan banyaknya atom yang terdapat dalam
larutan tersebut.
larutan tersebut.
Dengan membandingkannya dengan grafik kalibrasi sample Dengan membandingkannya dengan grafik kalibrasi sample
standar, maka kadar unsur dari batubara dapat ditentukan.
standar, maka kadar unsur dari batubara dapat ditentukan.
75
Pengujian Ash Analysis
Pengujian Ash Analysis
KUALITAS BATUBARA
Lampu
Sample
Atomizer
ASH ANALYSIS
77
BASIS PARAMETER
BASIS PARAMETER
AIR DRIED BASIS (ADB)AIR DRIED BASIS (ADB)
AS RECEIVED BASIS (ARB)AS RECEIVED BASIS (ARB) DRY BASIS (DB)DRY BASIS (DB)
DRY ASH FREE (DAF)DRY ASH FREE (DAF)
AIR DRIED BASIS
AIR DRIED BASIS
Semua parameter yang ditentukan dari Semua parameter yang ditentukan dari
sample batubara yang sudah di
sample batubara yang sudah di air dried air dried
dinyatakan
dinyatakan dalam basis ADBdalam basis ADB
Air dried basis disebut juga “as analysed” Air dried basis disebut juga “as analysed”
atau “as determined”.
79
AS RECEIVED BASIS
AS RECEIVED BASIS
As Received Basis adalah basis yang menyatakan As Received Basis adalah basis yang menyatakan
parameter kualitas batubara pada saat diterima.
parameter kualitas batubara pada saat diterima.
As Received Basis didasarkan pada kualitas batubara As Received Basis didasarkan pada kualitas batubara
dengan kandungan Total Moisture.
dengan kandungan Total Moisture.
(100-TM)(100-TM)
P(ar) = P(adb) x ---P(ar) = P(adb) x
(100-Mad)(100-Mad)
P(ar) = Parameter (as received basis)
P(ar) = Parameter (as received basis)
P(adb) = Parameter (air dried basis)
P(adb) = Parameter (air dried basis)
TM = Total MoistureTM = Total Moisture
CONTOH KALKULASI
CONTOH KALKULASI
(as Received Basis)
(as Received Basis)
TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb
Ash (ar) = Ash(adb) x (100-TM)/(100-IM)
Ash (ar) = Ash(adb) x (100-TM)/(100-IM)
Ash (ar) = 4.7 x (100-25.5)/(100-16.4) = 4.19 %
Ash (ar) = 4.7 x (100-25.5)/(100-16.4) = 4.19 %
CV (ar) = CV(adb) x (100-TM)/(100-IM)
CV (ar) = CV(adb) x (100-TM)/(100-IM)
CV (ar) = 5600 x (100-25.5)/(100-16.4) = 4990 kcal/kg
CV (ar) = 5600 x (100-25.5)/(100-16.4) = 4990 kcal/kg
81
DRY BASIS
DRY BASIS
Dry Basis adalah basis dimana suatu parameter Dry Basis adalah basis dimana suatu parameter
kualitas dikondisikan seolah-olah tidak kualitas dikondisikan seolah-olah tidak
mengandung moisture (kering) mengandung moisture (kering) (100)(100) P(db) = P(adb) x ---P(db) = P(adb) x (100-Mad)(100-Mad)
P(db) = Parameter (dry basis) P(db) = Parameter (dry basis)
P(adb) = Parameter (air dried basis) P(adb) = Parameter (air dried basis)
CONTOH KALKULASI
CONTOH KALKULASI
(dry Basis)
(dry Basis)
TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adbAsh (db) = Ash(adb) x 100/(100-IM)
Ash (db) = Ash(adb) x 100/(100-IM)
Ash (db) = 4.7 x 100/(100-16.4) = 5.62 % Ash (db) = 4.7 x 100/(100-16.4) = 5.62 % CV (db) = CV(adb) x 100/(100-IM) CV (db) = CV(adb) x 100/(100-IM) CV (db) = 5600 x 100/(100-16.4) = 6699 kcal/kg CV (db) = 5600 x 100/(100-16.4) = 6699 kcal/kg
83
DRY ASH FREE
DRY ASH FREE
Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas
batubara yang dikondisikan seolah-olah batubara tersebut
batubara yang dikondisikan seolah-olah batubara tersebut
tidak mengandung moisture dan ash.
tidak mengandung moisture dan ash.
P(daf) = P(adb) x 100/(100-Mad-Ash) P(daf) = P(adb) x 100/(100-Mad-Ash)
P(daf) = Parameter (dry ash free basis)
P(daf) = Parameter (dry ash free basis)
P(adb) = Parameter (air dried basis)
P(adb) = Parameter (air dried basis)
Mad = Moisture (adb)Mad = Moisture (adb)
CONTOH KALKULASI
CONTOH KALKULASI
(dry ash free basis)
(dry ash free basis)
TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb
VM (daf)= VM(adb) x 100/(100-IM-Ash)
VM (daf)= VM(adb) x 100/(100-IM-Ash)
VM (daf) = 39.4 x 100/(100-16.4-4.7) = 49.94 %
VM (daf) = 39.4 x 100/(100-16.4-4.7) = 49.94 %
CV (daf) = CV(adb) x 100/(100-IM)
CV (daf) = CV(adb) x 100/(100-IM)
CV (daf) = 5600 x 100/(100-16.4-4.7) = 7098 kcal/kg
CV (daf) = 5600 x 100/(100-16.4-4.7) = 7098 kcal/kg
85
DRY MINERAL MATTER FREE
DRY MINERAL MATTER FREE
Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas batubara Adalah basis untuk menyatakan suatu parameter kualitas batubara
yang dikondisikan seolah-olah batubara tersebut tidak mengandung
yang dikondisikan seolah-olah batubara tersebut tidak mengandung
moisture dan mineral matter
moisture dan mineral matter
MM = 1.08 A + 0.55S
MM = 1.08 A + 0.55S
P(dmmf) = P(adb) x 100/(100-Mad-1.08A-0.55S) P(dmmf) = P(adb) x 100/(100-Mad-1.08A-0.55S)
P(dmmf) = Parameter (dry mineral matter free)
P(dmmf) = Parameter (dry mineral matter free)
P(adb) = Parameter (air dried basis)
P(adb) = Parameter (air dried basis)
Mad = Moisture (adb)Mad = Moisture (adb)
A = Ash(adb)A = Ash(adb)
CONTOH KALKULASI
CONTOH KALKULASI
(dry mineral matter free)
(dry mineral matter free)
TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb TM : 25.5 % ar IM : 16.4 % adb Ash : 4.7 % adb VM : 39.4 % adb FC : 39.5 % adb TS : 0.95 % adb CV : 5600 kcal/kg adb VM (dmmf ) = VM(adb) x 100/(100-IM-1.08Ash-0.55S) VM (dmmf ) = VM(adb) x 100/(100-IM-1.08Ash-0.55S) VM (dmmf) = 39.4 x 100/(100-1.08x4.7-0.55x0.95) = 50.51 % VM (dmmf) = 39.4 x 100/(100-1.08x4.7-0.55x0.95) = 50.51 % CV (dmmf)= 5600 x 100/(100-16.4-1.08x4.7-0.55x0.95) = 7179 kcal/kg CV (dmmf)= 5600 x 100/(100-16.4-1.08x4.7-0.55x0.95) = 7179 kcal/kg CV (dmmf ) = CV(adb) x 100/(100-IM-1.08Ash-0.55S) CV (dmmf ) = CV(adb) x 100/(100-IM-1.08Ash-0.55S)
87 Desire result Given results As analyzed (air dry) ad As received (as sampled) AR Dry basis
(DB) Dry, ash, free(DAF) Dry mineral matter free (Dmmf) As analyzed (air dry) ad - 100- Mar 100- Mad 100 100- Mad 100 100- Mad – A ad 100 100- Mad–Mmad As received (as sampled) AR 100- Mad 100- Mar - 100 100- Mar 100 100- Mar –A ar 100 100- Mar–Mmar Dry basis (DB) 100 - Mad 100 100-Mar 100 - 100 100- Adb 100 100 – Mmdb
Dry, ash, free
(DAF) 100-Mad-Aad 100 100-Mar-Aar 100 100-Adb 100 - 100-Adb 100-Mmdb Dry mineral matter free (Dmmf) 100-Mad-Mmad 100 100-Mar-Mmar 100 100-Mmdb 100 100-Mmdb 100-Adb -KONVERSI BASIS KONVERSI BASIS