• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS (TAHUN )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS (TAHUN )"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKHIR

RENCANA STRATEGIS

(TAHUN 2012 – 2017)

DINAS PERHUBUNGAN

KOTA BANDA ACEH

(2)

1 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh dibentuk berdasarkan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 02 Tahun 2008 tentang Susunan organisasi dan tata kerja Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Dinas Perhubungan sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Banda Aceh mempunyai tugas pokok membantu Walikota berdasarkan Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 25 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh yang merupakan leading sector penyelenggaraan pelayanan transportasi, sarana dan prasarana serta penyebaran informasi kepada masyarakat Kota Banda Aceh yang merupakan ibukota Provinsi Aceh yang berfungsi sebagai pusat pendidikan, pemerintahan, perdagangan dan jasa. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Dinas Perhubungan telah menyiapkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dari tahun ke tahun. Walaupun anggaran yang ada sangat terbatas, namun dengan adanya upaya penyediaan dana dari berbagai sumber lainnya, program yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh Tahun 2012 - 2017 merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun guna menyediakan dokumen perencanaan lima tahunan Dinas Perhubungan yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Perhubungan (Renja SKPD) yang dalam penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2012–2017, sehingga Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJM Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2012 – 2017.

Rencana strategis SKPD disusun untuk menindaklanjuti program RPJMD ke dalam program dan kegiatan SKPD selama lima

(3)

2 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

tahun. Program dan kegiatan dalam renstra SKPD terkait dengan sasaran RPJMD, dengan demikian renstra SKPD tidak terlepas dari sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD.

Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh adalah dengan mengacu pada Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan . Disamping itu juga mengacu pada berbagai kebijakan dan prioritas program Pemerintah Kota Banda Aceh yang tertuang dalam RPJMD untuk menjamin terciptanya sinergitas dan sinkronisasi program pembangunan baik secara vertikal maupun secara horizontal antar Satuan Kerja, mengingat Satuan Kerja merupakan pelaksana utama dengan dukungan unsur stakeholder lainnya baik dari masyarakat maupun dunia usaha dalam mengimplementasikan RPJM Daerah Kota Banda Aceh untuk kurun lima tahun ke depan.

Penyusunan Rencana strategis Dinas Perhubungan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

1.2 Landasan Hukum

Peraturan-peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum dalam penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh antara lain sebagai berikut:

1. Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

(4)

3 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(5)

4 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

12. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Darah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);.

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

(6)

5 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

18. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

19. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014;

20. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan

• Nomor : 28 Tahun 2010

• Nomor : 0199/M PPN/04/2010 • Nomor : PMK 95/PMK 07/2010

tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

22. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Banda Aceh 23. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009 - 2029;

24. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota (RPJPK) Kota Banda Aceh 2007 - 2027.

25. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 53 Tahun 2016 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh.

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh Tahun 2012 - 2017 ini dimaksudkan untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan dalam pelasanaan pembangunan bidang

(7)

6 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Perhubungan dan stakeholders lainnya di dalam pemanfaatan secara optimal sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan cita-cita organisasi, sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh daya dan upaya yang dilakukan dapat bersinergi, terpadu, menyeluruh, aspiratif dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak yang terkoordinasi.

Substansi Renstra ini mencakup indikasi rencana pokok kegiatan yang akan dilakukan dengan sumber dana APBK Banda Aceh. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh disusun dengan maksud sebagai berikut :

1. Menyediakan satu acuan resmi bagi Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh dalam menyusun Rencana Kerja (Renja SKPD) sekaligus merupakan acuan dalam penentuan pilihan-pilihan program dan kegiatan tahunan secara lintas sumber pembiayaan, baik APBN, APBD Provinsi maupun APBK.

2. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Maupun Pemerintah Kota Banda Aceh.

3. Menyamakan persepsi dari seluruh potensi sumber daya yang ada pada lingkup Dinas Perhubungan agar mampu menjawab tuntutan aspirasi yang semakin kritis dan beragam;

4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Perhubungan dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;

5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Perhubungan untuk memahami, menilai arah kebijakan, program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.

Sedangkan tujuan disusunnya Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh Tahun 2012 - 2017 adalah untuk :

(8)

7 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

1. Mengimplementasikan program-program RPJMD sehingga dapat mencapai visi Pemerintah Kota Banda Aceh yaitu Terwujudnya Kota Banda Aceh yang GEMILANG dalam bingkai syariah.

2. Mengantisipasi secara pro aktif terhadap berbagai perubahan yang terjadi agar pelayanan dapat dilakukan secara prima melalui intensitas komunikasi dengan seluruh stakeholder.

3. Menyediakan satu tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Dinas Perhubungan

1.4 Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh Tahun 2012 - 2017 disusun dengan mengacu kepada Lampiran IV Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

(9)

8 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

3.3. Telaahan Renstra SKPD dan Renstra Kota Banda Aceh

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN

KEBIJAKAN

4.4. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

(10)

9 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh mempunyai tugas melaksanakan wewenang Otonomi Daerah di Bidang Perhubungan dengan fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan Kebijakan di bidang Perhubungan. b. Pelaksanaan kebijakan di Bidang Perhubungan.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Perhubungan.

d. Pelaksanaan administrasi Dinas Perhubungan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut di atas Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh mempunyai wewenang :

a) Urusan Pemerintahan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yaitu :

1) Penetapan rencana induk jaringan LLAJ; 2) Penyediaan perlengkapan jalan di jalan Kota; 3) Pengelolaan terminal penumpang tipe C;

4) Penerbitan izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir;

5) Pengujian berkala kendaraan bermotor;

6) Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan kota;

7) Persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas untuk jalan kota; 8) Audit dan inspeksi keselamatan LLAJ di jalan kota;

9) Penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang;

10) Penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan angkutan perkotaan;

(11)

10 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

11) Penetapan rencana umum jaringan trayek perkotaan; 12) Penetapan rencana umum jaringan trayek pedesaan;

13) Penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan yang wilayah operasinya berada dalam kota;

14) Penerbitan izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek perdesaan dan perkotaan;

15) Penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan kawasan tertentu yang wilayah operasinya;dan

16) Penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang melayani trayek antarkota serta angkutan perkotaan dan perdesaan yang wilayah pelayanannya dalam kota.

b) Urusan Pemerintahan Bidang Pelayaran yaitu :

1) Penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha yang berdomisili dalam kota dan beroperasi pada lintas pelabuhan di kota;

2) Penerbitan izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat bagi orang perorangan atau badan usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas pelabuhan dalam kota;

3) Penerbitan izin usaha penyelenggaraan angkutan sungai dan danau sesuai dengan domisili orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha;

4) Penerbitan izin trayek penyelenggaraan angkutan sungai dan danau untuk kapal yang melayani trayek dalam kota;

5) Penerbitan izin usaha penyelenggaraan angkutan penyeberangan sesuai dengan domisili badan usaha;

6) Penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan pengoperasian kapal dalam kota yang terletak pada jaringan jalan kota;

7) Penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan pengoperasian untuk kapal yang melayani penyeberangan dalam kota;

(12)

11 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

8) Penerbitan izin usaha jasa terkait dengan perawatan dan perbaikan kapal;

9) Penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada lintas penyeberangan dalam kota;

10) Penetapan rencana induk dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKR)/Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP) pelabuhan pengumpan lokal;

11) Penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP untuk pelabuhan sungai dan danau;

12) Pembangunan, penerbitan izin pembangunan dan pengoperasian pelabuhan pengumpan lokal;

13) Pembangunan dan penerbitan izin pembangunan dan pengoperasian pelabuhan sungai dan danau;

14) Penerbitan izin usaha badan usaha pelabuhan di pelabuhan pengumpul lokal;

15) Penerbitan izin pengembangan pelabuhan untuk pelabuhan pengumpan lokal;

16) Penerbitan izin pengoperasian pelabuhan selama 24 jam untuk pelabuhan pengumpan lokal;

17) Penerbitan izin pekerjaanpengerukan di wilayah perairan pelabuhan pengumpan lokal;

18) Penerbitan izin reklamasi di wilayah perairan pelabuhan pengumpan lokal;dan

19) Penerbitan izin pengelolaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di dalam DLKR/DLKP pelabuhan pengumpan lokal.

c) Urusan Pemerintahan Bidang Perkeretaapian yaitu : 1) Penetapan rencana induk perkeretaapian;

2) Penerbitan izin usaha, izin pembangunan dan izin operasi prasarana perkeretaapian umum;

(13)

12 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

4) Penetapan kelas stasiun untuk stasiun pada jaringan jalur kereta api;

5) Penerbitan izin operasi sarana perkeretaapian umum; 6) Penetapan jaringan pelayanan perkeretaapian;dan

7) Penerbitan izin pengadaan atau pembangunan perkeretapian khusus, izin operasi, dan penetapan jalur kereta api khusus. Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, merupakan suatu lembaga pemerintah kota yang melaksanakan kegiatan di bidang Perhubungan yang dibentuk berdasarkan Qanun Kota Banda Aceh Nomor: 02 Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh.

Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari : a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Program dan Pelaporan 2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, membawahi: 1. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas 2. Seksi Angkutan

3. Seksi Perlengkapan Jalan dan Alur

d. Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan, membawahi: 1. Seksi Rancang Bangun dan Teknologi Sarana dan Prasarana 2. Seksi Pengawasan Keselamatan Pelayaran

3. Seksi Pelabuhan dan Terminal e. Bidang Perparkiran, membawahi:

1. Seksi Penetapan Lokasi dan Potensi 2. Seksi Pengutipan dan Penagihan

3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Parkir

f. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan, membawahi: 1. Seksi Audit dan Manajemen Keselamatan

(14)

13 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

2. Seksi Kemitraan dan Promosi Keselamatan 3. Seksi Pengawasan Operasional dan Penindakan g. Kelompok Jabatan Fungsional

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Untuk Melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh diatur dalam Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 53 Tahun 2016 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, adalah sebagai berikut :

Kepala Dinas 1.

2.

Kepala Dinas Perhubungan bertanggung jawab kepada Walikota melalui SEKDA

Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perhubungan.

Untuk melaksanakan tugas Kepala Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.

Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas;

Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang Dinas;

Penyusunan program dan kebijakan teknis di bidang Perhubungan;

Pemberian rekomendasi perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang Perhubungan;

Pembinaan teknis di bidang Perhubungan;

Pengawasan dan pengendalian di bidang Perhubungan;

Pembuatan rencana teknis bandar udara umum yang mengacu pada standar yang berlaku;

Perencanaan tata ruang bidang Perhubungan; Penelitian bidang Perhubungan;

Pelaksanaan kerjasama pembinaan Search And Rescue (SAR); Pemantauan, evaluasi dan pelaporan;

(15)

14 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

l. m. n. h.

Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang Perhubungan;

Pembinaan UPTD;

Pembinaan kelompok jabatan fungsional;dan

Pelaksanaan tugas tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan administrasi umum, koordinasi penyusunan program, pembinaan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pengelolaan keuangan dan aset serta penataan arsip dan dokumentasi.

Untuk melaksanakan tugas Sekretaris menyelenggarakan fungsi: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j

Pelaksanaan ketatausahaan dinas;

Pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan petunjuk teknis di bidang kesekretariatan;

Pelaksanaan Pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan; Pengelolaan administrasi kepegawaian;

Pengelolaan keuangan dan aset dinas;

Penataan arsip, dokumentasi dan kepustakaan;

Pelaksanaan hubungan masyarakat dan urusan rumah tangga dinas;

Pelaksanaan pengawasan dan di bidang kesekretariatan; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Lalu Lintas Angkutan

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan Pemerintahan Perhubungan dibidang Lalu Lintas dan Angkutan.

Untuk melaksanakan tugas, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai fungsi:

(16)

15 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

a. Penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan analisis dampak lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan angkutan orang dan barang, perlengkapan jalan, alur dan perambuan lalu lintas sungai, danau dan penyeberangan di Kota;

b. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan analisis dampak lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan angkutan orang dan barang, perlengkapan jalan, alur dan perambuan lalu lintas sungai, danau dan penyeberangan di Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan analisis dampak lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan angkutan orang dan barang, perlengkapan jalan, alur dan perambuan lalu lintas sungai, danau dan penyeberangan di Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan kebijakan bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan analisis dampak lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan angkutan orang dan barang, perlengkapan jalan, alur dan perambuan lalu lintas sungai, danau dan penyeberangan di Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan analisis dampak lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan angkutan orang dan barang, perlengkapan jalan, alur dan perambuan lalu lintas sungai, danau dan penyeberangan di Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;dan

f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

(17)

16 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan mempunyai tugas tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan Pemerintahan Perhubungan dibidang Sarana dan Prasarana Perhubungan.

Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang perencanaan, pembangunan, pengoperasian sarana dan prasarana serta pengujian sarana;

b. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan bidang perencanaan, pembangunan, pengoperasian sarana dan prasarana serta pengujian sarana sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang perencanaan, pembangunan, pengoperasian sarana dan prasarana serta pengujian sarana sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan kebijakan bidang perencanaan, pembangunan, pengoperasian sarana dan prasarana serta pengujian sarana sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan, pembangunan, pengoperasian sarana dan prasarana serta pengujian sarana sesuai dengan lingkup tugasnya;dan

f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Perparkiran

Kepala Bidang Perparkiran mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan Pemerintahan Perhubungan dibidang Perparkiran.

(18)

17 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Untuk melaksanakan tugas bidang perparkiran Kepala Bidang Perparkiran menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang penetapan lokasi parkir, pemeliharaan, pengawasan, pengelolaan fasilitas parkir, pembinaan, pengadministrasian dan penertiban parkir, penelitian dan pengkajian terhadap potensi parkir;

b. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan bidang

penetapan lokasi parkir, pemeliharaan, pengawasan,

pengelolaan fasilitas parkir, pembinaan, pengadministrasian dan penertiban parkir, penelitian dan pengkajian terhadap potensi parkir sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang penetapan lokasi parkir, pemeliharaan, pengawasan, pengelolaan fasilitas parkir, pembinaan, pengadministrasian dan penertiban parkir, penelitian dan pengkajian terhadap potensi parkir sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan kebijakan bidang penetapan lokasi parkir, pemeliharaan, pengawasan, pengelolaan fasilitas parkir, pembinaan, pengadministrasian dan penertiban parkir, penelitian dan pengkajian terhadap potensi parkir sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

penetapan lokasi parkir, pemeliharaan, pengawasan,

pengelolaan fasilitas parkir,pembinaan, pengadministrasian dan penertiban parkir, penelitian dan pengkajian terhadap potensi parkir sesuai dengan lingkup tugasnya;dan

f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

(19)

18 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017 Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan Pemerintahan Perhubungan dibidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan.

Untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang pembinaan manajemen keselamatan, audit, inspeksi dan penanganan keselamatan, promosi dan kemitraan keselamatan, pengendalian keselamatan angkutan umum, angkutan sungai dan penyeberangan, pengendalian operasional transportasi darat, serta kompetensi sumber daya manusia dibidang audit dan inspeksi keselamatan dan pengendalian keselamatan transportasi darat;

b. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan bidang pembinaan manajemen keselamatan, audit, inspeksi dan penanganan keselamatan, promosi dan kemitraan keselamatan, pengendalian keselamatan angkutan umum, angkutan sungai dan penyeberangan, pengendalian operasional transportasi darat, serta kompetensi sumber daya manusia dibidang audit dan inspeksi keselamatan dan pengendalian keselamatan transportasi darat sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pembinaan manajemen keselamatan, audit, inspeksi dan penanganan

keselamatan, promosi dan kemitraan keselamatan,

pengendalian keselamatan angkutan umum, angkutan sungai dan penyeberangan, pengendalian operasional transportasi darat, serta kompetensi sumber daya manusia dibidang audit dan inspeksi keselamatan dan pengendalian keselamatan transportasi darat sesuai lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan kebijakan bidang pembinaan manajemen keselamatan, audit, inspeksi dan penanganan keselamatan,

(20)

19 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

promosi dan kemitraan keselamatan, pengendalian keselamatan angkutan umum, angkutan sungai dan penyeberangan, pengendalian operasional transportasi darat, serta kompetensi sumber daya manusia dibidang audit dan inspeksi keselamatan dan pengendalian keselamatan transportasi darat sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pembinaan manajemen keselamatan, audit, inspeksi dan penanganan keselamatan, promosi dan kemitraan keselamatan, pengendalian keselamatan angkutan umum, angkutan sungai dan penyeberangan, pengendalian operasional transportasi darat, serta kompetensi sumber daya manusia dibidang audit dan inspeksi keselamatan dan pengendalian keselamatan transportasi darat sesuai dengan lingkup tugasnya;dan

f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagan Sruktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh terlampir pada Gambar I berikut ini:

(21)

20 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

GAMBAR I

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH

SEKSI PERLENGKAPAN JALAN DAN ALUR BIDANG LALU LINTAS DAN

ANGKUTAN SEKSI MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

SEKSI ANGKUTAN

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PROGRAM DAN

PELAPORAN SUBBAGIAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN DSAN ASETSUBBAGIAN UMUM,

BIDANG SARANA DAN PRASARANA PERHUBUNGAN SEKSI RANCANG BANGUN DAN TEKNOLOGI SARANA

DAN PRASARANA SEKSI SERTIFIKASI DAN

PENGUJIAN SARANA

SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PARKIR BIDANG PERPARKIRAN

SEKSI PENETAPAN LOKASI DAN POTENSI SEKSI PENGUTIPAN DAN

PENAGIHAN

BIDANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN

SEKSI AUDIT DAN MANAJEMEN KESELAMATAN SEKSI PENGAWASAN OPERASIONAL DAN PENINDAKAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UPTD TERMINAL UPTD PKB UPTD PELABUHAN

(22)

21 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017 2.2. Sumber Daya SKPD

Sebagai faktor penunjang sumber daya manusia, jumlah pegawai Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.2.1

Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Pangkat/Golongan

NO Golongan

JUMLAH JUMLAH

Ket

Laki-laki Perempuan (orang)

PNS 1 IV/c 1 - 1 2 IV/b 2 - 2 3 IV/a 1 1 2 4 III/d 14 2 16 5 III/c 5 2 7 6 III/b 4 3 7 7 III/a 6 2 8 8 II/d 4 - 4 9 II/c 20 3 23 10 II/b 17 3 20 11 II/a 2 - 2 12 I/d - - - Jumlah PNS 76 16 92 Non PNS 13 Peg. Kontrak 35 2 37 Peg. Honor 2 - 2 Jumlah Non PNS 37 2 39 JML PNS + NON PNS 113 18 131

Sumber : Subbag. Umum, Kepegawaian dan Aset Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

(23)

22 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah PNS dan Non PNS Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh sebanyak 131 orang.

Tabel 2.2.2

Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Jabatan/Eselonering

No. Jabatan Eselonering Jumlah orang

1 Kepala Dinas II. b 1

2 Sekretaris III. a 1

3 Kepala Bidang III. b 4

4 Kasi/Kasubbag IV. a 13

5 Kepala UPTD IV. a 3

6 Kepala Tata Usaha (UPTD) IV. b 3

Jumlah 30

Sumber : Subbag. Umum, Kepegawaian dan Aset Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Tabel 2.2.3.

Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Menurut Tingkat Pendidikan Formal

No. Tingkat Pendidikan Jumlah orang

1 S 2 9

2 S 1 16

3 D IV -

(24)

23 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

4 SLTA/Sederajat 61

5 SLTP/Sederajat 1

6 SD/Sederajat -

Jumlah 92

Sumber : Subbag. Umum, Kepegawaian dan Aset Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tingkat pendidikan jumlah pegawai Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh pada tingkat pendidikan S2 sebanyak 9 orang, tingkat S1 sebanyak 16 orang, tingkat DIII sebanyak 5 orang, tingkat SLTA sebanyak 61 orang, tingkat SMP sebanyak 1 orang, dan jumlah keseluruhan PNS 131 orang.

Tabel 2.2.4.

Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Menurut Jenjang Pendidikan Struktural

No. Tingkat Jenjang Pendidikan

Struktural Jumlah orang

1 S pamen / PIM - II 1

2 S pama / PIM - III 4

3 Adum / PIM - IV 13

jumlah 18

Sumber : Subbag. Umum, Kepegawaian dan Aset Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Sumber daya lain yang ikut menunjang kinerja SKPD adalah ketersediaan barang-barang inventaris Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh untuk menjaga kesinambungan dan kelancaran kegiatan pada Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh. Pengadaan barang-barang inventaris tersebut berasal dari dana APBK, APBA,

(25)

24 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

APBN dan juga bantuan dari pihak lain. Rincian barang-barang inventaris tersebut dapat dilihat pada daftar tabel berikut:

Tabel 2.2.5.

Rekapitulasi Aset Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh

No Uraian Unit

1 Peralatan dan Mesin a. Alat-alat kantor dan rumah tangga

23 unit

2 Gedung dan Bangunan

- Bangunan Gedung 2.626 unit

3 Jalan, Irigasi dan

Jaringan

a. Instalasi Listrik 342 Jaringan

Sumber : Subbag. Umum Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2016

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Dinas Perhubungan meliputi Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan, Bidang Perparkiran, Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, sampai dengan saat ini telah melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain :

1. Uji Kelayakan Sarana Kendaraan Bermotor untuk menjamin Keselamatan Penumpang dan kendaraan pada saat beroperasi di jalan dengan melakukan KIR pengujian kenderaan bermotor untuk penertiban operasional kenderaan yang laik jalan.

2. Menciptakan Keamanan dan Kenyamanan Penumpang di Lingkungan Terminal dengan melakukan pelayanan publik, pengawasan dan pemeliharaan terminal Penumpang.

3. Melakukan Pelayanan publik, pengawasan dan pemeliharaan pada Pelabuhan Penyeberangan.

4. Pengadaan Rambu-rambu Lalu Lintas melalui penyediaan sarana dan prasarana rambu lalu lintas untuk mengoptimalkan fungsi komunikasi lalu lintas.

(26)

25 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

5. Pengadaan Marka Jalan

6. Pengamanan Lapangan dan Penertiban Juru Parkir dalam rangka menjamin keselamatan kerja juru parkir melalui asuransi kecelakaan juru parkir.

7. Penilaian Lokasi dan Potensi parkir

8. Melalui kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Rambu-rambu Lalu Lintas serta mengoptimalkan fungsi traffic light dalam Kota Banda Aceh.

9. Melakukan kerjasama dengan Instansi terkait dan lintas sektoral.

(27)

26 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

TABEL 2.1

Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh

N

O Indikator Kinerja sesuai Tugas & Fungsi SKPD ***) Targe t SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) INDIKATOR SPM (Permenkominfo No. 22/2010 dan Permenhub No.81/2011) A PERHUBUNGAN 1 Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan 1.1. Tersedianya

angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kab/Kota

75% - - - 75 % 75 % - - - 0.01 % 0.01 % - - - 0.013 % 0.013 %

2 Jaringan Prasarana Angkutan Jalan 2.1. Tersedianya halte

pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

100% - - - 100 % 100 % - - - 92.68 % 90.24 % - - - 92.68 % 90.24 %

2.2. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

40% - - - 40 % 40 % - - - 100 % 100 % - - - 250 % 250 %

3 Fasilitas Perlengkapan Jalan 3.1. Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu, marka) pada jalan Kab/Kota.

60% - - - 60 % 60 % - - - 56.89 % 143.6 % - - - 95 % 239 %

(28)

27 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

4.1. Tersedianya unit PKB bagi Kab/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kend. wajib uji.

60% - - - 60 % 60 % - - - 100 % 100 % - - - 167 % 167 %

5 Sumber Daya Manusia (SDM) 5.1. Tersedianya Sumber

Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.

50% - - - 50 % 50 % - - - 88.89 % 66.67 % - - - 178 % 133 % 5.2. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang PKB pada Kab/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kend. bermotor.

100% - - - 100 % 100 % - - - 90 % 80 % - - - 90 % 80 % 5.3. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota. 40% - - - 40 % 40 % - - - 0 % 50 % - - - 0 % 125 % 5.4. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum 100% - - - 100 % 100 % - - - 0 % 0 % - - - 0 % 0 % 6 Keselamatan 6.1 Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota.

100% - - - 100 % 100 % - - - 100 % 100 % - - - 100 % 100 %

7 Jaringan Pelayanan Angkutan Penyeberangan

(29)

28 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

7.1. Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota. 60% - - - 100 % 100 % - - - 100 % 100 % - - - 100 % 100 % 7.2. Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam kabupaten/Kota. 100% - - - 100 % 100 % - - - 100 % 100 % - - - 100 % 100 %

8 Jaringan Prasarana Angkutan Penyeberangan 8.1. Tersedianya pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penye-berangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kabupaten/ Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran. 60% - - - 60 % 60 % - - - 100 % 100 % - - - 167 % 167 %

9 Jaringan Prasarana Angkutan Laut 11.1. Tersedianya

dermaga pada setiap ibukota Kecamatan dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam

60% - - - 60 % 60 % - - - 100 % 100 % - - - 167 % 167 %

(30)

29 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.

10 Keselamatan 12.2. Terpenuhinya

standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam Kab/Kota.

100% - - - 100 % 100 % - - - 100 % 100 % - - - 100 % 100 %

B KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1 Pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional

1.1 media massa 12kali/thn - - - 12 kali 12 kali - - - 12 kali 12 kl - - - 100 % 100 % 1.2 media online (Website) setiap hari - - - 360 hari 360 hari - - - 60 hari 76 hr - - - 16.67 % 21.11 % 1.3 media tradisional pertunjukan rakyat 12kali/thn - - - 12 kali 12 kali - - - 1 kali 0 kl - - - 8 % 0 %

1.4 media interpersonal

12kl/ thn/

kec. - - - 12 kali 12 kali - - - 2 kali 2 kl - - - 17 % 17 %

1.5 media luar ruang 12kali/thn - - - 12 kali 12 kali - - - 12 kali 12 kl - - - 100 % 100 % 2 Pengembangan & Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat 2.1 Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Gampong (KIG) di tingkat Kecamatan

50% - - - 50 % 50 % - - - 33 % 33 % - - - 66 % 66 %

INDIKATOR KINERJA (Permendagri No.54/2010) A PERHUBUNGAN

(31)

30 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 2 Rasio izin trayek 700 izin 0.33 % 0.32 % 0.33 % 0.31 % 0.31 % 0.28 % 0.23 % 0.17 % 0.15 % 0.14 % 84 % 71 % 51 % 48 % 46 % 3 Jumlah uji kir angkutan umum 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 87.94 % 96.43 % 88.82 % 88.09 % 99.96 % 93 % 102 % 93 % 93 % 105 % 4 Jumlah Pelabuhan laut/Udara/Terminal

4.1. Jumlah Pelabuhan laut 1 Plbhn 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 4.2. Jumlah Terminal Termi3

nal 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

5 Angkutan Darat 100% - - - 7.37 % 4.84 % 6.34 % - - - - -

6 Kepemilikan KIR angkutan umum 5% 5 % 5 % 5 % 5 % 5 % 12 % 3.57 % 11.18 % 11.91 % 0.04 % 241 % 71 % 224 % 238 % 0.86 % 7 Lama pengujian kelayakan angkutan

umum SOP 60 mnt 60 mnt 60 mnt 60 mnt 60 mnt 60 mnt 60 mnt 60 mnt 60 mnt 60 mnt 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 8 Biaya pengujian kelayakan angkutan

umum

Qanun No.3/20 04

9 Pemasangan rambu 920 unit 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 94.83 % 95.08 % 95.31 % 91.43 % 93.19 % 94.83 % 95.08 % 95.31 % 91.43 % 93.19 % B KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

1 Jumlah Jaringan Komunikasi 100% - - - 32 bts 46 bts 55 bts 67 bts 70 bts - - - - - 2 Rasio Wartel/Warnet terhadap Penduduk 60%

2.1 Rasio Warnet - - - 0.22 % 0.24 % 0.29 % 0.34 % 0.31 % - - - - -

2.2 Rasio Wartel - - - 0.055 % 0.032 % 0.019 % 0.009 % 0 % - - - - -

3 Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal 100%

3.1 Jumlah Surat Kabar Nasional - - - 2 unit 3 unit 5 unit 7 unit 7 unit - - - - -

3.2 Jumlah Surat Kabar Lokal - - - 5 unit 5 unit 4 unit 4 unit 3 unit - - - - -

4 Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal 100%

(32)

31 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

4.2 Jumlah penyiaran Televisi - - - 2 unit 2 unit 5 unit 7 unit 8 unit - - - - -

5 Website milik pemerintah daerah 100% 1 web 1 web 1 web - - - - -

6 Pameran/expo - - - 1 kali - - - -

INDIKATOR LAINNYA A PERHUBUNGAN 1 Jumlah potensi parkir

1.1. Jumlah lokasi parkir 150 ttk 150 titik 150 titik 150 titik 150 titik 150 titik 125 titik 150 titik 177 titik 187 titik 212 titik 83.33 % 100 % 118 % 125 % 141 % 1.2. Jumlah penambahan lokasi baru 25 ttk/thn 25 titik 25 titik 25 titik 25 titik 25 titik 50 titik 25 titik 25 titik 12 titik 25 titik 200 % 100 % 100 % 48 % 100 %

Banda Aceh, 02 Maret 2017 Kepala Dinas Perhubungan

Kota Banda Aceh

Drs. Muzakkir, M.Si

(33)

32 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh seperti pada tabel 2.1 di atas dibagi berdasarkan 3 indikator yaitu: indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM), indikator Permendagri dan indikator lainnya yang dirasa perlu oleh Dinas Perhubungan . Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang digunakan yaitu indikator SPM yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan (PM.81 Tahun 2011) dan indikator SPM Menteri Komunikasi dan Informatika (No.22/PER/M.KOMINFO/12/2010) untuk capaian tahun 2012 sampai dengan 2017.

Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perhubungan dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota;

Indikator SPM Pelayanan angkutan jalan dihitung berdasarkan Jumlah jaringan jalan kabupaten/kota yang terlayani angkutan dibagi dengan Total jaringan jalan kabupaten/kota dikali dengan 100%. Besar persentasenya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.1

Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan kab/kota

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1 Total jaringan jalan Kota 765,66 Km 765,66 Km

2 Jaringan jalan kota yang terlayani

angkutan umum 62 Km 62 Km

3 Persentase capaian pelayanan 8.16 % 8.10 %

Sumber : Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Masih sangat rendahnya persentase pelayanan dari nilai SPM yang sudah ditetapkan disebabkan oleh sedikitnya jaringan jalan kota yang dilayani angkutan umum dibandingkan dengan total jaringan jalan Nasional/Propinsi/Kota yang ada. Hal ini disebabkan antara lain oleh keterbatasan armada dan kurangnya potensi penumpang pada rute tertentu, sehingga mengakibatkan perusahaan pengelola angkutan umum hanya mengambil rute yang

(34)

33 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

dinilai banyak potensi penumpangnya. Disamping itu, masyarakat lebih cenderung untuk menggunakan kendaraan pribadi untuk berpergian, sehingga pengelola angkutan umum banyak mengalami kerugian akibat biaya operasional yang tidak sebanding, sehingga mengurangi/menutup usahanya.

2. Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

Indikator SPM tersedianya halte dihitung berdasarkan Jumlah halte yang sudah ada yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek dibagi Jumlah kebutuhan halte yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek dikali dengan 100%, sehingga diperoleh data seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.1.2

Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1 Jumlah halte yang sudah ada pada Kota Banda Aceh yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek (Unit).

50 unit 87 unit

2 Jumlah kebutuhan halte pada Kota Banda Aceh yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek (Unit).

50 unit 87 unit

3 Persentase capaian pelayanan 100% 100%

Sumber : Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masih terdapat jalur yang dilayani trayek angkutan umum yang belum tersedia halte, seperti pada trayek Ulee kareng, Lampeunereut dan Ulee Lheue. Hal ini antara lain disebabkan karena terjadinya pengurangan halte akibat pembangunan saluran baru pada badan jalan. Dari nilai SPM yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 100% yang tercapai 100% pada tahun 2015 dan 100% pada tahun 2016.

(35)

34 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

3. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kab/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

Indikator SPM pelayanan terminal angkutan penumpang dihitung berdasarkan Jumlah terminal angkutan penumpang yang sudah ada dibagi dengan Jumlah jaringan pelayanan AKDP/angkutan kota dikali dengan 100%. Besarnya persentase capaian dari kinerja pelayanan terminal angkutan penumpang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.3

Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kab/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

1

Jumlah terminal angkutan penumpang yang sudah ada pada Kota Banda Aceh yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek (Unit).

4 terminal 4 terminal

2 Jumlah jaringan pelayanan AKDP,

angkutan kota 4 terminal 4 terminal

3 Persentase capaian pelayanan 100% 100%

Sumber : Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Jumlah terminal yang berada di Kota Banda Aceh saat ini telah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan yaitu sebanyak 4 unit terminal, yaitu Terminal penumpang AKAP type A yang berada di Batoh, Terminal penumpang AKDP type B, Terminal Angkutan Kota type C dan Terminal Mobil Barang (Mobar) di Santan. Capaian ini melebihi dari target SPM yang telah ditetapkan yaitu sebesar 40%. 4. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka) pada

jalan Kab/Kota.

Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan dihitung berdasarkan Jumlah fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka) yang sudah ada dibagi dengan Jumlah kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka) dikali dengan 100%. Besarnya

(36)

35 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

persentase capaian kinerja pelayanan fasilitas perlengkapan jalan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.4

Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka) pada jalan Kab/Kota

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1 Jumlah fasilitas perlengkapan jalan (Rambu) yang sudah ada pada jalan Kota Banda Aceh

1.948 unit 2.058 Unit

2 Jumlah kebutuhan fasilitas perlengkapan

jalan (Rambu) pada jalan Kota B. Aceh 1.948 unit 2.058 Unit

3 Persentase capaian pelayanan fasilitas

perlengkapan jalan (Rambu) 100% 100%

4 Jumlah fasilitas perlengkapan jalan (Marka) yang sudah ada pada jalan Kota Banda Aceh

65.812 m 74.912 m

5 Jumlah kebutuhan fasilitas perlengkapan

jalan (Marka) pada jalan Kota B. Aceh 65.812 m 74.912 m

6 Persentase capaian pelayanan fasilitas

perlengkapan jalan (Marka) 100% 100%

7 Total persentase capaian pelayanan

(Rambu, marka) 100% 100%

Sumber : Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa fasilitas perlengkapan jalan bertambah dari tahun 2015 ke tahun 2016, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Dalam mempertahankan kondisi ini maka diperlukan perawatan/pemeliharaan, peremajaan dan pergantian fasilitas perlengkapan jalan secara berkesinambungan.

5. Tersedianya unit PKB bagi Kab/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji.

(37)

36 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Indikator SPM tersedianya unit PKB bagi Kabupaten/Kota dihitung berdasarkan Jumlah unit Pengujian Kendaraan Bermotor yang sudah ada dibagi dengan Jumlah unit Pengujian Kendaraan Bermotor yang seharusnya ada dikali dengan 100%. Besarnya persentase capaian kinerja pelayanan fasilitas perlengkapan jalan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.5

Tersedianya unit PKB bagi Kab/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kend. wajib uji

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

1 Jumlah Unit Pengujian kendaraan

bermotor yang sudah ada 1 unit 1 unit

2 Jumlah Unit Pengujian kendaraan

bermotor yang seharusnya ada 1 unit 1 unit

3 Persentase capaian pelayanan 100% 100%

Sumber : UPTD PKB Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah Unit Pengujian Kendaraan Bermotor yang ada pada Kota Banda Aceh sudah sesuai dengan yang dibutuhkan yaitu sebanyak 1 unit. Saat ini pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor di laksanakan oleh UPTD Pengujian Kendaraan bermotor yang berada di bawah Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh.

6. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.

Indikator SPM tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal dihitung berdasarkan Jumlah SDM di bidang Terminal yang sudah ada dibagi dengan Jumlah SDM di bidang Terminal yang seharusnya ada dikali dengan 100%. Besarnya persentase capaian kinerja pelayanan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal dapat dilihat pada tabel berikut:

(38)

37 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Tabel 2.1.6

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1 Jumlah SDM di bidang Terminal yang

sudah ada 19 orang 21 orang

2 Jumlah SDM di bidang Terminal yang

seharusnya ada 21 orang 21 orang

3 Persentase capaian pelayanan 97% 100%

Sumber : Subbag. Umum, Kepegawaian dan Aset Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah SDM di bidang Terminal yang ada pada Kota Banda Aceh telah sesuai dengan yang seharusnya dibutuhkan, sehingga ke depan diharapkan agar kinerja pelayanan di Terminal dapat lebih ditingkatkan.

7. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang PKB pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.

Indikator SPM tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang PKB pada Kab/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor dihitung berdasarkan Jumlah SDM di bidang Pengujian Kendaraan Bermotor dibagi dengan Jumlah SDM di bidang Pengujian Kendaraan Bermotor yang seharusnya ada dikali dengan 100%. Besarnya persentase capaian kinerja pelayanan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang PKB dapat dilihat pada tabel berikut:

(39)

38 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Tabel 2.1.7

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang PKB pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala

kendaraan bermotor

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1 Jumlah SDM di bidang PKB yang sudah ada 8 orang 8 orang

2 Jumlah SDM di Bidang PKB yang

seharusnya ada 8 orang 8 orang

3 Persentase capaian pelayanan 100% 100%

Sumber : Subbag. Umum, Kepegawaian dan Aset Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah SDM di bidang PKB yang ada pada Kota Banda Aceh telah sesuai dengan yang seharusnya dibutuhkan. Sehingga ke depan diharapkan agar kinerja pelayanan di UPTD PKB dapat lebih ditingkatkan.

8. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota.

Indikator SPM tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota dihitung berdasarkan Jumlah SDM di bidang Minimum Route Leg Length (MRLL), Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir yang sudah ada dibagi dengan Jumlah SDM yang seharusnya ada dikali 100%. Besarnya persentase capaian kinerja pelayanan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir dapat dilihat pada tabel berikut:

(40)

39 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Tabel 2.1.8

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1 Jumlah SDM di Bidang Minimum Route Leg Length (MRLL), Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir yang sudah ada

1 orang 1 orang

2 Jumlah SDM Bidang Minimum Route Leg Length (MRLL), Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir yang seharusnya ada

2 orang 2 orang

3 Persentase capaian pelayanan 50% 100%

Sumber : Subbag. Umum, Kepegawaian dan Aset Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah SDM di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir yang ada pada Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh sebesar 100%, telah sesuai dengan yang seharusnya dibutuhkan. Akan tetapi sudah melebihi standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan sebesar 40%. Ke depan diharapkan agar dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

9. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum.

Indikator SPM tersedianya SDM yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum dihitung berdasarkan Jumlah SDM yang sudah ada yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum dibagi dengan Jumlah SDM yang seharusnya ada yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum yang ada dikali 100%. Besarnya persentase capaian kinerja pelayanan SDM yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum, dapat dilihat pada tabel berikut:

(41)

40 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Tabel 2.1.9

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap

perusahaan angkutan umum

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1

Jumlah SDM yang sudah ada yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum yang ada

0 orang 0 orang

2

Jumlah SDM yang seharusnya ada yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum yang ada

0 orang 0 orang

3 Persentase capaian pelayanan 0% 0%

Sumber : Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%, maka Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh belum mampu menyediakan tenaga SDM yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum, hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada pada Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh untuk memberikan pelatihan bagi SDM tersebut.

10. Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota.

Indikator SPM terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota dihitung berdasarkan Jumlah angkutan umum yang melayani trayek di dalam kabupaten/kota yang sudah menerapkan standar keselamatan dibagi dengan Jumlah angkutan umum yang melayani trayek di dalam kabupaten/kota yang seharusnya menerapkan standar keselamatan dikali dengan 100%, dapat dilihat pada tabel berikut:

(42)

41 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Tabel 2.1.10

Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1 Jumlah angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kota Banda Aceh yang sudah menerapkan standar keselamatan

354 unit 243 unit

2 Jumlah angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kota Banda Aceh yang seharusnya menerapkan standar keselamatan

354 unit 243 unit

3 Persentase capaian pelayanan 100% 100%

Sumber : Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kotpa Banda Aceh sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu sebesar 100%.

11. Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota.

Indikator SPM Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota dihitung berdasarkan Jumlah kapal penyeberangan yang sudah tersedia yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota dibagi dengan Jumlah kapal penyeberangan yang seharusnya tersedia yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota dikali dengan 100%.

Besarnya persentase capaian kinerja kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel berikut:

(43)

42 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

Tabel 2.1.11

Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah ditetapkan lintas

penyeberangan dalam Kabupaten/Kota

No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016

1

Jumlah kapal penyeberangan yang sudah tersedia yang beroperasi pada lintas dalam Kota Banda Aceh pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kab/Kota

5 unit 5 unit

2

Jumlah kapal penyeberangan yang seharusnya tersedia yang beroperasi pada lintas dalam Kota Banda Aceh pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kab/Kota

7 unit 7 unit

3 Persentase capaian pelayanan 71% 71%

Sumber : Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian pelayanan dari ketersediaan kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kota Banda Aceh pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota sebesar 100% sudah sesuai dan melebihi standar SPM yang telah ditetapkan sebesar 60%. Sejak tahun 2008–2016, perusahaan-perusahaan yang melayani penyeberangan di Pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue, yaitu KMP Tanjung Burang, KMP Simeulue, KMP BRR, KMP Pulo Rondo dan KMP Bahari Expres.

12. Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam kabupaten/Kota.

Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dihitung berdasarkan Jumlah kapal penyeberangan

(44)

43 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

yang sudah tersedia yang beroperasi pada lintas dalam Kab./Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dibagi Jumlah kapal penyeberangan yang seharusnya tersedia yang beroperasi pada lintas dalam Kab/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dikali 100%. Besarnya persentase capaian kinerja tersedianya kapal penyeberangan untuk daerah tertinggal/terpencil dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.12

Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal

dan terpencil

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

1

Jumlah kapal penyeberangan yang sudah tersedia yang beroperasi pada lintas dalam Kota Banda Aceh untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam kab/Kota

0 unit 0 unit

2

Jumlah kapal penyeberangan yang seharusnya tersedia yang beroperasi pada lintas dalam Kota Banda Aceh untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam kab/Kota

0 unit 0 unit

3 Persentase capaian pelayanan 0% 0%

Sumber : Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian pelayanan dari indikator SPM yaitu tersedianya kapal penyeberangan yang

beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota untuk

menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil (pulau Pulo Aceh) sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu sebesar 100%.

(45)

44 | 9 3

Renstra Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh 2012-2017

13. Tersedianya pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kabupaten/ Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran.

Indikator SPM Tersedianya pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan dihitung berdasarkan Jumlah pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang sudah tersedia dibagi dengan Jumlah pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang seharusnya tersedia dikali dengan 100%. Besarnya persentase capaian kinerja SPM dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.13

Tersedianya pelabuhan penyeberangan pada Kab/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kab/ Kota pada wilayah yang memiliki

alur pelayaran

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

1

Jumlah pelabuhan penyeberangan pada Kota Banda Aceh yang sudah tersedia yang

memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran

1 unit 1 unit

2

Jumlah pelabuhan penyeberangan pada Kota Banda Aceh yang seharusnya tersedia yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran

1 unit 1 unit

3 Persentase capaian pelayanan 100% 100%

Sumber : Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Tahun 2017

Saat ini terdapat 1 (satu) buah pelabuhan penyeberangan yang melayani penyeberangan di Kota Banda Aceh yaitu Pelabuhan Ulee Lheue. Dari standar pelayanan minimal yang ditetapkan yaitu sebesar 60%, Kota Banda Aceh berhasil mendapatkan capaian kinerja sebesar 100%.

Gambar

Tabel 2.1.23  Rasio Izin Trayek

Referensi

Dokumen terkait

• Dapat terdiri dari satu ruang utama (ruang tidur) dan ruang lain (ruang penunjang) di dalam dan/atau diluar ruang utama. • Dilengkapi dengan sistem penghawaan dan pencahayaan

tersebut dijatuhkan pada tanggal 29 April 2013 dengan hadirnya Terdakwa dengan didampingi oleh Penasehat Hukumnya dan Penuntut Umum, dan karena Penuntut

Penelitihan terdahulu dilakukan oleh Nurahmatullah (2011), tentang tata letak sebuah gudang bahan baku serta dasar yang diperlukan dalam menentuan metode

Pencantuman logo atau nama perusahaan dan atau produk sponsor pada bagian bawah atau samping dibeberapa media publikasi dan promosi event dengan besar space 15 % dari space SPONSOR

Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa secara genetik penyu Hijau hasil tangkapan liar dari Nusa Tenggara Barat sebagian besar merupakan penyu Hijau yang

3) Peneliti selanjutnya dapat menggali lagi keterkaitan antara compassion dengan pola asuh orangtua, untuk mengetahui apakah orangtua dengan tingkar compassion

Sama halnya seperti outer marker , middle marker   juga meman"arkan gelombang elektromagnetik untuk memberikan informasi ke pilot dengan jarak  yang berbeda dari :M yaitu