ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 7
Perancangan Sistem Pengajaran Pada lembaga Kursus Areta
Menggunakan Metode Waterfall
Ardian Dwi Praba STMIK Nusa Mandiri Jakarta
ardiandp@gmail.com
Abstrak - Lembaga kursus areta adalah salah satau lembaga kursus yang berada di Tangerang dan memiliki beberapa cabang yang tersebar sampai keluar kota. Dalam melakukan kegiatanya, sistem pengajaran yang ada di lembaga kursus areta masih manual yang itu dengan mengguankan kertas, sehingga dalam proses pengajaran dan transparasi datanya sangat susah. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang mampu menjadikan sistem peengajaran menjadi satu kesatuan di setaiap cabang sehingga semua materi bisa sama dan dalam pengolahan datanya semakin transparan dan mudah. Dengan adanya sistem diharapkan proses pengajaran yang awalnya masih manual dan terpisah-pisah bisa menjadi terpusat dan mudah dalam memberikan laporan pada saat dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah waterfall ( air terjun ).
Kata kunci: Sistem, Informasi, Waterfall, Website
Institution course areta is one of satau institution courses located in Tangerang and had several branches to get out of the city. In doing kegiatanya, existing teaching system in the course of that manual still areta with mengguankan paper, so in the process of teaching and complete the data very difficult. For that it needs a system that is capable of making the peengajaran system into a single entity in the setaiap branch so that all the material can be just and in the processing of the data is increasingly transparent and easy. With the existence of a system of teaching process that initially expected still manual and fragmented can be centralized and easy in giving a report in times of need.Data collection techniques used in writing this is documentation, interviews and literature study. Software development methods used is the waterfall (waterfall). The result of the design of this system in the form of teaching information system based websites.
I. Latar Belakang
Internet merupakan salah satu fasilitas yang sudah digunakan oleh banyak perusahaan, sekolah bahkan lembaga-lembaga formal maupun non formal. Dengan adanya internet penyampaian informasi bisa menjadi lebih cepat dan praktis. Penggunaan website untuk mengolah sistem informasi saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan. Penggunaan teknologi website tentunya berdampak pada proses pengajaran pada lembaga kursus areta yang awalnya masih sendiri- sendiri dan tidak terpusat menjadi singkron dan terpusat. Sehingga dalam pengelolaan data menjadi lebih mudah dan cepat.
Dengan adanya sistem informasi diharapkan dapat membantu proses pengajaran yang terpusat disemua cabang lembaga kursus sehingga proses pengajaran bisa di pantau dengan mudah, serta memudahkan pihak lembaga dalam membuat laporan.
Dalam pelaksanaan lembaga kursus areta maish menggunakan cara-cara yang manual baik dari cara perhitungan absensi maupun pembuatan modul atau materi pengajaran. Dengan adanya sistem informasi diharapka agar semua materi disemua cabang bisa sama dan perhitungan
absensi bisa terpusat sehingga memudahkan bagian administrasi untuk merekap data.
Dari contoh kasus diatas, lembaga kursus areta ingin mengembangkan pelayanan dengan merancang sistem informasi berbasis web yang bisa memudahkan dalam proses pengelolaan lembara kursus areta. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada sistem informasi ini adalah waterfall. Menurut (Sommerville, 2011) ada 5 tahapan dari model waterfall, yaitu (1) mendefinisikan dan menganallisa kebituhan; (2) desain perangkat lunak dan sistem; (3) implementasi dan pengujian unit; (4) integrasi dan pengujian sistem; (5) operasi dan pemeliharaan. Metode ini merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah dengan pengerjaan sari satu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan. Seracara garis besar metode waterfall mempunyai langkah – langkah sebagai berikut.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 8
Gambar 1. Model Waterfall
II. Landasan Teori Dan Metode
Untuk mendapatkan data-data dalam proses penelitian, pengumpulan data yang dilakukan diantaranya yaitu dengan cara dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka.
a. Documentasi
Mengumpulkan data skunder dari lembaga kursus mengenai materi, absensi dan yang lainya.
b. W awancara
Mengumpulkan informasi tentang sistem yang berjalan dan hal-hal lain seputar proses yang berjalan.
c. Studi Pustaka
Membaca beberapa literatur seperti jurnal, buku yang berhubungan dengan penelitian.
a. Konsep dasar sistem informasi
suatu sistem sering diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir dan saling berinteraksi serta saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Sutabri, 2012). Saat ini hampir semua bidang usaha baik jasa maupun jual beli dan pendidikan mengelola usahanya dengan sistem terkomputerisasi.
Membuat sebuah sistem berbasis website tentu kita menggunakan sebuah browser sebagai alat utama untuk mengakses sebuah website. Web browser atau sering disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya (Setya, 2010). W eb browser berfungsi untuk untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh web server. Adapun beberapa contoh web browser diantaranya inetrnet explorer, mozila firefox, safari, vivaldi.
Dalam sebuah sistem informasi berbasis web maka dibutuhkan sebuah server agar aplikasi bisa berjalan. W ebserver adalah program aplikasi yang
memiiki fungsi sebagai tempat penyimpanan file- file dan folder website (Arief, 2011).
Menurut Masaleno (Masaleno, 2011) website merupakan suatu koleksi dokument HTML pribadi atau perusahaan dalam web server. Sebuah server web dapat berisi lebih dari satu situs. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi ini terciptalah suatu jaringan antar komputer yang saling berkaitan.
III. Hasil Dan Pembahasan 3.1 Struktur Navigasi Website
Menurut prihatna (2005:51) Struktur Navigasi adalah sttruktur atau alur suatu program yang merupakan rancanga hubungan dan rantai kerja dan beberapa aera yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website. Menentukan struktur navigasi halaman sebaiknya dilakukan pada saat sebelum membuat website.
Gambar 2: Navigasi Pengajar
Gambar 3: Navigasi Siswa
Pada pembahasan dalam paper ini ada 2 pengguna sistem informasi pengajaran, yaitu siswa dan pengajar yang ada di lembaga kursus yang masing-masing mempunyai aktifitas yang berbeda. Untuk melihat aktifitas masing-masing dari pengguna sistem bisa dilijat pada table berikut:
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 9
Tabel 1: Pengguna Sistem
Pengguna Proses Aktivitas Sistem Menginput materi yang Menginput Materi diajarkan pada pertemuan saat proses belajar mengajar berlangsung Pengajar Melakukan absensi Melakukan absensi pada saat proses belajar berlangsung Mencari dan menampilka data kelas Melihat Absensi Mencari dan menampilkan data kelas atau data peserta didik Melihat data kehadiran atau pertemuan yang Gambar 4: Relasional 3.3 Implementasi
Halaman login pengajar adalah halaman yang digunakan oleh pengajar untuk masuk kedalam sistem informasi sehingga bisa melakukan absensi dan juga merekap pengajaran disetiap pertemuan. Setiap pengajar mempunyai di ikuti
Mengubah data userame dan password yang unik untuk masuk
Siswa
Menguba data Pribadi
diri seperti email, no telpon
kedalam sistem informasi. dan yang lainya
Mendownload Download Materi atau Modul materi-materi sehingga memudahkan siswa dalam belajar 3.2 Model Relasional
Model relasional adalah model yang didasarkan pada konsep matematika relasi, yang secara fisik menggambarkan sebuah table. Dalam model relasional, relasi berguna untuk menyimpan informasi tentang sebuah objek yang digambarkan kedalam sebuah basis data. Relasi digambarkan sebagai dua table dimana baris dari table digunakn untuk masing-masing record dan kolom digunakan untuk attribut (Connoly, 2005).
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 10 IV. Penutup
Halaman Dashboard merupakan halaman awal dari sistem informasi ini yang menampilkan data pengguna yang login, jadwal menajar serta informasi lokasi serta beberapa widget lainya. Halaman dashbiard ini bisa diakses ketika pengguna sistem berhasil melakukan login.
Gambar 6: Halaman Dashboard
Halaman data diri berguna untuk melihat data pribadi atau untuk mengubah data jika terjadi perubahan seperti no telpin alamat atau password. Pada halaman ini siswa pengguna baik siswa maupun pengajar.
Gambar 7: Halaman Data Diri
Halaman absensi kelas berguna untuk memilih kelas mana yang akan diajar dan akan dilakukan absensi. Halaman ini hanya bisa diakses oleh pengajar saja. Dan setiap pengajar hanya bisa melakukan absensi susai dengan kelas yang telah ditentukan berdasarkan jadwal mengajar.
Gambar 8: Halaman Data Absensi
Halaman input absen siswa berguna untuk memberikan keterangan kepada siswa yang hadir, ijin, atau alpha. Pada halaman ini ditampilkan seluruh data siswa sesuai dengan data kelas atau kelompok. Input absensi siswa wajib disini pada setiap kali pengajar melakuakn tatap muka pengajaran dengan siswa.
Gambar 9: Halaman Input Absen
Materi pengajaran berfungsi untuk melihat atau mendownload materi yang akan diajarkan. Materi ini bisa di buka dihalaman pengajar maupun dihalaman siswa. Dengan adanya menu materi pengajaran ini maka siswa dan pengajar tidak perlu lagi mengcopy materi dari flashdisk atau perangkat lainya sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM) 11
Gambar 10: Halaman Materi Pengajar Halaman pokok bahasan berisi tentang materi yang akan diajarkan. Pokok bahasan wajib di input oleh pengajar sebelum melakukan absensi. Dengan adanya halaman pokok bahasan maka pegajar akan mudah dalam mengingat materi yang terakhir kali diberikan karena semua pokok bahasan di simpan didalam database dan akan ditampilkan pada setiap pertemuan dengan materi yang sama.
Gambar 11: Halaman Pokok Bahasan
IV. PENUTUP Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan
tentang Sistem Informasi Pengajaran Pada
Lembaga Kursus Areta, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Memudahkan dalam memberikan informasi yang jelas dan akurat, mulai dari rekap pengajaran setiap pertemuan dan juga absensi peserta kursus.
b. Memudahkan dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan. Diantaranya laporan kehadiran siswa dan pengajar juga materi yang diajarkan.
Saran
a. untuk mencegah hilang atau rusaknya data didalam sistem, hendaknya dilakukan pengecekan secara berkala dan diadakan backup database setiap periode agar data selalu aman.
b. W alaupun laporan data mengajar sudah bisa dilakukan secara terkompterisasi, tetap harus ada sistem laporan secara manual untuk mengantisipasi jika sistem bermasalah atau mati lampu.
c. Pelatihan dan penyuluhan kepada semua pengajar dan siswa perlu dilakuan agar bisa mengguanakn sistem dengan baik sehingga proses pembelajarn bisa berjalan dengan efektif.
V. Daftar Pustaka
[1] Arief, M. R., 2011. Pemrograman Web dinamis Menggunakan PHP Dan Mysql. Yogyakarta: Andi Offset.
[2] Connoly, T. M. C. E. B., 2005. Database System A Practical Approach To Design, implementation, And Management. Fourt Edition ed. Harlow: Addison- Wesley. [3] Setya, J., 2010. Buku Pintar Menguasai
Komputer Dan Laptop. jakarta: Mediakita. [4] Sommerville, I., 2011. Software
Engginering. Ninth edition ed. Boston: Addi: Addison-Wesley.
[5] Sutabri, T., 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi.Yogyakarta: andi offset.