• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN

NEGARA DKI JAKARTA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan Tata Kerja yang dibimbing oleh :

Eri Wahyudi, S.S.T., M.P.A.

Disusun oleh :

A.Syekhuddin 143030005212

Marlita Dewanti 143030005196

Moch. Prabowo Sudibyo 143030005197

Monika Wahyu Listianingtyas 143030005182

Nasher Huwel 143030005208

Rohman Juani 143030005180

SPESIALISASI D III PBB / PENILAI

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

(2)

DAFTAR ISI

3.6. Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi---11

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tampak Depan Kanwil DJKN DKI Jakarta_______________________________2 Gambar 2. Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta______________________________________3 Gambar 3. Kepala Kanwil beserta jajarannya_______________________________________3 Gambar 4. Keluarga Besar Kanwil DJKN DKI Jakarta_______________________________5 Gambar 5. Struktur Organisasi Kanwil DJKN DKI Jakarta____________________________7 Gambar 6. Morning Call______________________________________________________21 Gambar 7. Rapat Koordinasi Darah (Rakorda)_____________________________________22 Gambar 8. Senam Bersama Hari Jum’at__________________________________________23 Gambar 9. Memperingati Hari Libur Nasional_____________________________________23 Gambar 10. Foto bersama Ibu Susi, Kepala Bagian Kepegawaian______________________iv Gambar 11. Foto bersama tim Penilai Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta________________v Gambar 12. Foto Kelompok 2__________________________________________________vi

(4)

BAB I

1. PROFIL ORGANISASI

Jakarta merupakan Ibu kota negara yang memiliki potensi pengelolaan aset terbesar di Indonesia. Sebagai pusat pemerintahan, bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, serta perusahaan asing.

Infrastruktur pun berkembang pesat, ditandai dengan adanya gedung-gedung bertingkat, jalan layang, jalan tol, serta jembatan melintang yang selalu disibukkan dengan padatnya lalu lintas ibu kota.

Dengan aset negara yang begitu besar ini, dibutuhkan pengelolaan yang baik yang selama ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan. Sebagai perpanjangan tangan Kantor Pusat DJKN, Kanwil DJKN DKI Jakarta bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara dalam mengelola aset negara di wilayah DKI Jakarta.

Gambar 1. Tampak Depan Kanwil DJKN DKI Jakarta

(5)

Gambar 2. Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kanwil dibantu oleh Kepala Bagian Umum Lastri Handayani, Kepala Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara Jati Wiryawan, Kepala Bidang Penilaian Zainuri, Kepala Bidang Piutang Negara Husbi, Kepala Bidang Lelang Kurnia Ratna Cahyanti, serta Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi Dodo Sukandar.

(6)

Dalam melayani masyarakat, Kanwil DJKN DKI Jakarta didukung oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I, KPKNL Jakarta II, KPKNL Jakarta III, KPKNL Jakarta IV, dan KPKNL Jakarta V.

Dalam pengelolaan kekayaan negara, Kanwil DJKN DKI Jakarta mengelola Barang Milik Negara (BMN) berupa aset Kementerian / Lembaga, aset eks BPPN, eks PT. PPA, eks BDL, dan Aset Barang Milik Asing / Cina, salah satunya memantapkan aset trisakti menjadi BMN. Selain itu, juga melaksanakan identifikasi dan validasi data BMN berupa tanah dengan berkoordinasi secara tripartit bersama Kanwil BPN DKI Jakarta dan Satuan Kerja Kementerian / Lembaga.

Dalam pengelolaan BMN, Kanwil DJKN DKI Jakarta melakukan penilaian seperti penilaian atas aset Kementerian Pekerjaan Umum berupa jalan nasional dan jalan bebas hambatan, penilaian BMN eks Kotraktor Kotrak Kerja sama Migas (KKKS), serta penilaian aset sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Tugas lain, Kanwil DJKN DKI Jakarta melaksanakan pengurusan piutang negara Kementerian/Lembaga dan pengembalian berkas kasus piutang negara penyerahan dari BUMN/D. Sejak Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 77 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 tahun 2013, telah dilakukan rekonsiliasi dengan penyerah piutang perbankan, antara lain dengan Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank DKI, dan Bank Tabungan Negara di wilayah kerja DKI Jakarta.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah peran Kanwil DJKN DKI Jakarta sebagai superintenden dari KPKNL Jakarta I s.d. V dalam memberikan pelayanan lelang, juga menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan kepada Pejabat Lelang Kelas II dan Balai Lelang dalam mengembangkan lelang di wilayah DKI Jakarta.

Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut diatas, Kanwil DJKN DKI Jakarta memiliki sumber daya manusia sebanyak 62 orang, 1 (satu) orang pejabat eselon II, 6 (enam) orang pejabat eselon III, dan 15 pejabat eselon IV, serta 40 pelaksana. Dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 13 orang, S1/D4 sebanyak 28 orang, D3 sebanyak 8 orang, dan SLTA sebanyak 13 orang.

Dalam memperkuat fungsi teknis, selain Pejabat Lelang Kelas I yang berjumlah 10 orang, Kanwil DJKN DKI Jakarta juga memiliki 2 orang Juru Sita, dan 23 orang Penilai.

(7)

pertemuan (pendopo) yang luas, lapangan olahraga dan sarana fitnes yang memadai, serta sarana beribadah yang bersih (Masjid Al-Ikhlas).

Disamping itu, dalam meningkatkan kinerja pegawai, banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan, antara lain: pelaksanaan sosialisasi, capasity building, olahraga bersama, serta penerapan program budaya yang merupakan internalisasi dan implementasi dari nilai-nilai Kementerian Keuangan.

Dengan penuh semangat dan memegang teguh Nilai-Nilai Kementerian Keuangan serta menjalankan motto Kanwil DJKN DKI Jakarta 3K (Kedisiplinan, Keterbukaan, dan Kebersamaan), seluruh jajaran Kanwil DJKI DKI Jakarta siap memberikan kontribusi optimal kepada DJKN agar menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan akuntabel untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(8)

2. VISI MISI

Visi misi yang dimiliki oleh kanwil DJKN DKI Jakarta disamakan dengan visi misi dari Direktorat Jendral Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI karena kantor wilayah adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.

3. Visi

“Menjadi Pengelola Kekayaan Negara yang Profesional dan Akuntabel untuk Sebesar-Besar Kemakmuran Rakyat”

4. Misi

1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan efektivitas pengelolaan kekayaan negara.

2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum. 3. Meningkatkan tata kelola dan nilai tambah pengelolaan investasi pemerintah. 4. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan dalam

berbagai keperluan.

5. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien, transparan,dan akuntabel.

(9)

5. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 5. Struktur Organisasi Kanwil DJKN DKI Jakarta Tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian antara lain:

6. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, protokol, tata usaha, dan rumah tangga, serta penatausahaan, pengamanan, dan pengawasan barang milik negara di lingkungan kantor wilayah.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan kepegawaian

b. Pelaksanaan urusan keuangan

c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

d. Penatausahaan, pengamanan, pengawasan barang milik negara di lingkungan kantor wilayah

Bagian Umum terdiri atas: 1) Subbagian Kepegawaian

Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. 2) Subbagian Keuangan

(10)

Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga, serta penatausahaan, pengamanan, pengawasan barang milik negara di lingkungan kantor wilayah.

7. Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara

Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara mempunyai tugas melaksanakan pemberian bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan dan akuntansi, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian di bidang kekayaan negara, serta pengoordinasian penatausahaan Barang Milik Negara pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di lingkungan Kantor Wilayah.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, penatausahaan dan akuntansi, pengawasan, pengendalian, pemantauan barang milik negara/kekayaan negara

b. Penyiapan bahan pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, pengawasan, pengendalian, pemantauan dan penatausahaan barang milik negara/ kekayaan negara

c. Penyiapan bahan penatausahaan dan akuntansi, serta penyusunan daftar barang milik negara/kekayaan Negara

d. Pengoordinasian penatausahaan Barang Milik Negara pada KPKNL di lingkungan Kantor Wilayah

Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara terdiri atas: 1) Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara I

2) Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara II 3) Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara III

(11)

8. Bidang Penilaian

Bidang Penilaian mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan laporan penilaian, penyusunan basis data penilaian, pembinaan, dan pengawasan terhadap penilai serta pelaksanaan kegiatan penilaian.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penilaian menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan bimbingan teknis, supervisi pemantauan, serta evaluasi pelaksanaan dan laporan penilaian

b. Penyiapan bahan penyusunan, pengolahan basis data di bidang penilaian c. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan peningkatan kualitas penilai d. Pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian

Bidang Penilaian terdiri atas: 1) Seksi Penilaian I

2) Seksi Penilaian II

Seksi Penilaian I dan II masing-masing mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan laporan penilaian, penyusunan dan pengolahan basis data, pembinaan, pengawasan, dan peningkatan kualitas penilai, serta pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian lingkup I dan II sesuai penugasan, penugasan ini dibagi menurut satuan kerja.

9. Bidang Piutang Negara

Bidang Piutang Negara mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara, pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul restrukturisasi piutang negara, pencegahan bepergian ke luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang negara, pemblokiran surat berharga milik penanggung/penjamin hutang yang diperdagangkan di bursa efek, permintaan keterangan mengenai simpanan nasabah debitur, serta penyiapan bahan penetapan persetujuan/penolakan keringanan hutang, bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan, pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin hutang, penyiapan pengolahan data, monitoring pengurusan piutang negara, dan pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang Negara.

(12)

a. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang Negara

b. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul restrukturisasi piutang negara

c. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul pencegahan bepergian ke luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang Negara

d. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul pemblokiran surat berharga milik penanggung/penjamin hutang yang diperdagangkan di bursa efek

e. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul untuk memperoleh keterangan mengenai simpanan nasabah debitur

f. Penyiapan bahan penetapan persetujuan/penolakan keringanan hutang

g. Penyiapan bahan bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan, pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin hutang, dan pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang

Seksi Piutang Negara I dan II masing-masing mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara, pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul restrukturisasi piutang negara, pertimbangan atas usul pencegahan bepergian ke luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang negara, pertimbangan atas usul pemblokiran surat berharga milik penanggung/penjamin hutang yang diperdagangkan di bursa efek, pertimbangan atas usul untuk memperoleh keterangan mengenai simpanan nasabah debitur, penetapan persetujuan/penolakan keringanan hutang, bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan, pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin hutang, verifikasi dan monitoring pengurusan piutang Negara lingkup I dan II sesuai penugasan.

(13)

Bidang Lelang mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, penggalian potensi dan pengembangan lelang serta verifikasi dan penatausahaan risalah lelang, pengawasan lelang, pelaksanaan pemeriksaan kinerja lelang dan pembukuan hasil lelang, pelaksanaan pengolahan data di bidang lelang, dan bimbingan terhadap Profesi Pejabat Lelang dan Jasa Lelang.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Lelang menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, penggalian potensi dan pengembangan lelang serta verifikasi dan penatausahaan risalah lelang

b. Penyiapan bahan pengawasan lelang

c. Pelaksanaan pemeriksaan kinerja lelang dan pembukuan hasil lelang d. Pelaksanaan pengolahan data di bidang lelang

e. Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan pengawasan Profesi Pejabat Lelang dan Jasa Lelang.

Bidang Lelang terdiri atas: 1) Seksi Bimbingan Lelang I 2) Seksi Bimbingan Lelang II

Seksi Bimbingan Lelang I dan II masing-masing mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, penggalian potensi dan pengembangan lelang, verifikasi dan penatausahaan risalah lelang, pengawasan lelang, pemeriksaan kinerja lelang dan pembukuan hasil lelang, pengolahan data di bidang lelang, serta pelaksanaan pengawasan Profesi Pejabat Lelang dan Jasa Lelang lingkup I dan II sesuai penugasan.

11. Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi

Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan penyiapan bahan rencana kerja, rencana strategik, laporan akuntabilitas kinerja, dan pemantauan pengendalian intern, pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis, penanganan perkara dan pemberian pendapat hukum (legal opinion), serta perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan perangkat, jaringan, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, dan pengawasan implementasi sistem aplikasi, penyajian informasi dan hubungan masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi menyelenggarakan fungsi:

(14)

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan pengendalian intern, pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di lingkungan Kantor Wilayah

c. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan, dan perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan Kantor Wilayah

d. Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan penanganan perkara dan pemberian pendapat hukum (legal opinion)

e. Penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan perangkat, jaringan, dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi

f. Penyiapan pengawasan implementasi sistem aplikasi

g. Penyiapan bahan penyajian informasi dan hubungan kemasyarakatan Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi terdiri atas:

1) Seksi Kepatuhan Internal

Seksi Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan kinerja, pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses bisnis. 2) Seksi Hukum

Seksi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan penanganan perkara dan pemberian pendapat hukum (legal opinion), serta penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, rencana strategik, laporan akuntabilitas kinerja, dan laporan tahunan.

3) Seksi Informasi

(15)

BAB II

1. TUGAS DAN FUNGSI

1.1 Tugas Kanwil

Melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang

1.2 Fungsi Kanwil

a. Pemberian bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang kekayaan negara

b. Pemberian bimbingan teknis, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang penilaian

c. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara

d. Pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan, keringanan hutang, pencegahan, paksa badan atau penyelesaian piutang negara

e. Pemberian bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan dan pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung

h. Pemberian bimbingan teknis pemantauan, evaluasi dan pelaksanaan pelayanan informasi serta pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang negara dan lelang i. Pembinaan terhadap Penilai, Usaha Jasa Lelang dan Profesi Pejabat Lelang j. Pelaksanaan pengawasan teknis pengelolaan kekayaan negara, penilaian,

pengurusan piutang negara dan lelang

(16)

2. PELAYANAN YANG DISELENGGARAKAN

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang selanjutnya dalam keputusan ini disebut Kantor Wilayah adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara. Secara umum Kantor Wilayah mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang.

Kantor Wilayah merupakan perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dengan tujuan dapat mencakup semua wilayah yang menjadi wilayah kerja Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, artinya tugasnya tidak jauh berbeda dengan kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara membawahi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang yang menjadi pelaksana sebagian besar tugas di bidang Kekayaan Negara, Piutang Negara, dan Lelang yang bersentuhan langsung dengan satker.

Fungsi bidang penilaian Kanwil DJKN

Penilai pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara memang tidak terjun langsung dalam proses penilaian BMN terkecuali apabila permohonan penilaian tersebut menjadi arestasi Kanwil. Berdasarkan PMK 170 tahun 2012, dalam melaksanakan tugasnya bidang penilaian memiliki fungsi:

a. Bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan laporan penilaian Bidang penilai Kanwil memiliki tugas memberi bimbingan dan pembinaan terkait teknis penilaiam kepada penilai-penilai di instansi vertical dibawahnya (KPKNL), serta kegiatan kaji ulang atas laporan penilaian yang dilaksanakan KPKNL.

b. Penyusunan dan pengolahan basis data di bidang penilaian

Berupa pemantauan dan monitoring pelaksanaan pengisisan sstem informasi penilaian dan laporan bulanan di bidang penilaian.

c. Pembinaan, pengawasan dan peningkatan kualitas penilai

Kegiatan verifikasi penilai dan calon penilai DJKN untuk menjaga mutu kualitas penilai.

d. Pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian

(17)

Berdasarkan PMK-166/PMK.06/2015 tentang Penilaian Barang Milik Negara , penilaian dalam rangka pemanfaatan, pemindahtanganan, atau pelaksanaan kegiatan lain sesuai ketentuan peraturan undang undang yang menjadi wewenang kantor wilayah adalah:

1. Tanah dan/atau bangunan dengan besaran indikasi nilai per usulan sampai dengan Rp 10.000.000.000,- sampai Rp

20.000.000.000,-2. Selain tanah dan/atau bangunan dengan besaran indikasi nilai per usulan sampai dengan Rp 5.000.000.000,- sampai Rp

(18)

3. PERAN PENILAI

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 64/PMK.06/2016 Tentang Penilai Pemerintah Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara:

Pasal 14

Penilai Direktorat Jenderal berwenang untuk melakukan: a. Penilaian Barang Milik Negara (BMN)

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009 Tentang Penilaian Barang Milik Negara :

Pasal 3

(1) Penilaian Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh Penilai Direktorat Jenderal.

(2) Pelaksanaan Penilaian oleh Penilai Direktorat Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam Tim Penilai Direktorat Jenderal.

(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan Penilai Eksternal yang ditetapkan oleh Pengelola Barang.

(4) Keterlibatan Penilai Eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa pemberian bantuan teknis Penilaian.

(5) Penilaian Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan dapat dilakukan oleh Penilai Direktorat Jenderal.

Pasal 4

Objek Penilaian adalah Barang Milik Negara. Pasal 5

(1) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi: barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN

barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah

(2) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis

b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/kontrak

c. barang yang diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

d. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

Pasal 6

(19)

b. Pemanfaatan c. Pemindahtanganan d. Penerbitan SBSN

(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tujuan menentukan Nilai Wajar

b. Penilaian barang jaminan clan/ atau harta kekayaaan lain, dalam rangka pengurusan piutang negara oleh Panitia Urusan Piutang Negara / Direktorat Jenderal

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 185/PMK.06/2014

Tentang Penilaian Barang Jaminan Dan/Atau Harta Kekayaan Lain Dalam Rangka Pengurusan Piutang Negara Oleh Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal Kekayaan Negara :

Pasal 2

Objek Penilaian meliputi Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain milik Penanggung Hutang dan/atau Penjamin Hutang yang menjadi jaminan penyelesaian Piutang Negara yang diurus oleh PUPN Cabang/Kantor Pelayanan

Pasal 3

(1) Penilaian Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain dilakukan dalam rangka:

a. Penjualan melalui lelang b. Penjualan tanpa melalui lelang

c. Penebusan dengan nilai permohonan penebusan di bawah nilai pembebanan d. Keringanan hutang

(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan tujuan menentukan Nilai Pasar dan Nilai Likuidasi

(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d dilakukan dengan tujuan menentukan Nilai Pasar

(20)

Pasal 6

Penilaian Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain dapat dilakukan oleh Penilai Eksternal dalam hal:

1. Dibiayai oleh Penyerah Piutang

2. Terjadi kekurangan Penilai Direktorat Jenderal

c. Penilaian kekayaan negara yang dipisahkan pada Badan Usaha Milik Negara atau perseroan terbatas yang di dalamnya terdapat saham milik negara

d. Penilaian kekayaan negara lain-lain, dalam rangka pengelolaan kekayaan negara lain-lain; berupa kekayaan negara yang berasal dari sumber daya alam dan kekayaan negara potensial lain-lain, aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional, aset eks kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset, aset eks Bank Dalam Likuidasi, aset eks Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, aset nasionalisasi atau aset bekas milik asing/Tionghoa, cagar budaya dan benda berharga asal muatan kapal tenggelam, hak atas bumi, air dan tata ruang angkasa, dan hak atas kekayaan intelektual

e. Penilaian barang yang akan ditetapkan status penggunaannya menjadi Barang Milik Negara

f. Penilaian lainnya dalam rangka pengelolaan kekayaan negara

Penilai Direktorat Jenderal dapat melakukan Penilaian dalam rangka:

a. Keperluan lelang sitaan pajak

b. Keperluan lelang barang eks tegahan kepabeanan dan cukai

c. Keperluan lelang sitaan bea cukai

d. Pengelolaan barang milik daerah dan / atau kekayaan daerah

e. Pengelolaan aset badan usaha milik negara atau perseroan terbatas yang di dalamnya terdapat saham milik negara

f. Pengelolaan aset badan usaha milik daerah

g. Pengelolaan aset lembaga atau badan hukum non swasta lainnya

h. Pengelolaan aset sitaan Kejaksaan, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan Komisi Pemberantasan Korupsi

i. Menentukan nilai barang yang akan menjadi barang milik negara / daerah melalui cara:

1. Pembelian 2. Pembebasan 3. Tukar menukar

4. Hibah tanpa nilai perolehan

(21)

4. BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatuorganisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Budaya organisasi bagi Kantor Wilayah DJKN Jakarta merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan oleh setiap elemen kantor yang mencerminkan nilai-nilai kementerian keuangan. Bentuk dari budaya organisasi yang terjadi di Kantor Wilayah DJKN Jakarta antara lain sebagai berikut:

1. Mengadakan Morning Call Tiap Hari Senin

Gambar 6. Morning Call

(22)

2. Rakorda (Rapat Koordinasi Daerah)

Gambar 7. Rapat Koordinasi Darah (Rakorda)

Rapat Koordinasi Daerah bertujuan untuk mengevaluasi kinerja organisasi, menindaklanjuti rencana kerja organisasi, meningkatkan target, menetapkan prognosa pada bulan berikutnya. Rakorda ini dihadiri Jajaran eselon II, III dan IV serta staf pada masing-masing Kanwil serta seluruh Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara (KPKNL) pada masing-masing Kanwil. Contohnya Rakorda gabungan tiga Kanwil yang mengambil tema “Menggelorakan Semangat Kerja Melalui Sinergi Kanwil DJKN Banten, Kanwil DJKN DKI Jakarta dan Kanwil DJKN Jawa Barat Guna Lebih Meningkatkan Peran Strategis DJKN Dalam Mendorong Perekonomian Indonesia”. Dan juga Rakorda Kanwil DJKN DKI Jakarta diselenggarakan selama 3 hari (13-15/4) dan dihadiri oleh para Kepala Bidang/Bagian pada Kanwil DJKN DKI Jakarta dan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I s.d. V didampingi oleh kepala seksi terutama yang terkait langsung dengan pelayanan. Pembahasan Rakorda dengan tema “Peningkatan Proses Bisnis untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan” terbagi dalam 5 komisi yaitu Komisi I membahas proses bisnis di Bagian Umum dan Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi, Komisi II di bidang Pengelolaan Kekayaan Negara, Komisi III di bidang Penilaian, Komisi IV di bidang Piutang Negara dan Komisi V di bidang Lelang.

3. Evaluasi Kinerja Tiap Triwulan

Evaluasi kinerja dilakukan setiap tiga bulan sekali, untuk mempebaiki mutu kinerja dari setiap pegawai.

(23)

Peringatan lisan, Peringatan Tertulis, Penurunan Pangkat dll, sesuai PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Hukuman Disiplin PNS.

5. Pelatihan Dan Pendidikan Pegawai

Melakukan diklat serta mengadakan seminar untuk memperbaiki mutu kinerja dari pegawai.

6. Senam Bersama Hari Jumat

Untuk menjaga kesehatan dari pegawai Kanwil DJKN Jakarta maka diadakan senam jumat pagi yang dilakukan seluruh pegawai kantor dari Kepala Kanwil sampai staff. Hal ini juga akan meningkatkan sinergi dari para pegawai.

Gambar 8. Senam Bersama Hari Jum’at

7. Memperingati Hari Libur Nasional

Misalnya, memperingati hari kemerdekaan 7 Agustus dan Hari Kartini.

(24)

BAB III

1. Kesimpulan

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DKI Jakarta merupakan unit eselon II dari Kementerian Keuangan, yang mana tugasnya melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DKI Jakarta dibagi menjadi bidang-bidang diantaranya bagian umum, bidang pengelolaan kekayaan negara, bidang penilaian, bidang lelang, bidang lelang, dan bidang kepatuhan internal, hukum dan informasi. Bagian-bagian tersebut menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.

Peran penilai di Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta sangat penting, diantaranya penilaian barang milik negara, penilaian barang jaminan, penilaian kekayaan negara yang dipisahkan, penilaian kekayaan negara lain-lain, penilaian barang yang akan ditetapkan status penggunaannya menjadi BMN, dan penilaian lainnya.

Budaya di Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta antara lain morning call, rakorda, senam pagi, evaluasi kinerja tiap triwulan, sistem reward dan punishment bagi pebagawai, pelatihan dan pendidikan pegawai, dan memperingati hari libur nasional.

2. Saran

(25)
(26)

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/page/daftaralamatkantorvertikal https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2013/kanwil-jakarta

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/detail/usulkan-butirbutir-rapat-untuk-rakornas rakorda-gabungan-kanwil-djkn-dki-jakarta-banten-dan-jabar

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/detail/perubahan-itu-perlu-dipaksa-terpaksa-lalu jadi-terbiasa

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2016/berita/baca/650/Kegiatan-Morning-Call-Kanwil-VII DJKN-Jakarta-Sarana-Keakraban-dan-Komunikasi-atas-Permasalahan-dan-Kendala yang-Berkaitan-dengan-Pelaksanaan-Tupoksi.html

Wawancara terbatas ketika survei tanggal 30 November 2016

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 170/PMK.01/2012

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 64/PMK.06/2016 Tentang Penilai Pemerintah Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009 Tentang Penilaian Barang Milik Negara

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 185/PMK.06/2014 Tentang

(27)

LAMPIRAN

(28)

(29)

Gambar

Gambar 1. Tampak Depan Kanwil DJKN DKI Jakarta
Gambar 2. Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta
Gambar 4. Keluarga Besar Kanwil DJKN DKI Jakarta
Gambar 5. Struktur Organisasi Kanwil DJKN DKI Jakarta
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas: Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang sesuai dengan kebijakan yang.. ditetapkan oleh

1 Bidang Kepabeanan dan Cukai Bidang Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan,

Seksi Pembinaan Perbendaharaan IA, IB, dan IC mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis, dan penyuluhan di bidang perbendaharaan, pembinaan dan

Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat mempunyai tugas melaksanakan kordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi, dan pelaksanaan tugas di bidang kepabeanan dan

(1) Bidang Sarana Prasarana dan Kemitraan mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan dan melaksanakan kebijakan teknis, pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang

(3) Subdirektorat Pusat III mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan, dan pengendalian di bidang bimbingan,

(1) Bidang Kewaspadaan Dini mempunyai tugas merencanakan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis serta melakukan monitoring dan evaluasi

Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis di bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan,