• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN ISOLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN ISOLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

K67UTUSAN DIR6KTUR  K67UTUSAN DIR6KTUR  RSU WIRADADI HUSADA RSU WIRADADI HUSADA NOMOR  9 20 NOMOR  9 20

T6NTAN: T6NTAN:

K64IJ

K64IJAKAN AKAN 76N6RA7AN 76N6RA7AN K6WAK6WAS7ADAAN S7ADAAN ISO;ASISO;ASII

Menimbang : Menimbang : 1.

1. BahwBahwa dalam upaa dalam upaya mencya mencegah dan meegah dan mengenngendaldalikaikan infekn infeksi di rumsi di rumah sakiah sakit t harharus selus selalualu  berorientasi pada keselamatan pasien dan petugas

 berorientasi pada keselamatan pasien dan petugas di rumah sakit.di rumah sakit. 2.

2. BahwBahwa a untuntuk uk menmenunjaunjang ng penpeneraerapan pan kewkewaspaspadaadaan an isoisolaslasi i di di setsetiap unit iap unit pelpelayayanan anan harharusus tersedia sarana dan prasarana yang diperlukan.

tersedia sarana dan prasarana yang diperlukan. 3.

3. BahwBahwa a berberdasdasarkarkan an perpertimtimbanbangan gan sebsebagaiagaimanmana a dimdimaksaksud ud daldalam am a a dan dan b b perperlu lu ditditetaetapkanpkan dengan Keputusan Kepala

dengan Keputusan Kepala ! "iradadi #usada! "iradadi #usada

Mengingat : Mengingat : 1.

1. $ndang%$ndang%$ndang epu$ndang epublik &ndonblik &ndonesia 'omoesia 'omor 3( tahun 2))* tentang kesehr 3( tahun 2))* tentang kesehatan.atan. 2.

2. KeputusKeputusan Menkes & 'omor 2+),Menkes,an Menkes & 'omor 2+),Menkes,!K,&&!K,&&&,2))&,2))+ tentang pedoman manajeri+ tentang pedoman manajerial rumahal rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. 3.

3. KeputusKeputusan Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan & an & 'omor -3(,M'omor -3(,Menkes,enkes,!K,&!K,&,1**3 tentan,1**3 tentang !tandar /elayanang !tandar /elayanan umah !akit dan !tandar /elayanan Medis

umah !akit dan !tandar /elayanan Medis -.

-. KebiKebijakjakan an MenMenterteri i KesKesehatehatan epublan epublik &ndoneik &ndonesia 'omosia 'omor r 12)- , 12)- , MenMenkes , kes , !K , !K , 0, 2))-0, 2))-tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.

tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit. .

. /edo/edoman man /en/encegacegahan han dan dan /eng/engendendalialian an &nf&nfekseksi i di di umumah ah !aki!akit t dan dan fasfasililitaitas s pelpelayayanananan kesehatan lainnya

(2)

M6MUTUSKAN

Menetapkan :

/ertama : K4/$5$!6' &4K5$ !$ "&66& #$!66 54'56'7 K4B&86K6' /4'46/6' K4"6!/666' &!96!& & ! "&66& #$!66

Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan /enerapan Kewaspadaan &solasi di !$ "iradadi #usada yang disusun oleh Komite /encegahan dan /engendalian &nfeksi ! "iradadi #usada

Ketiga : Kebijakan ini mengatur bagaimana penerapan kewaspadaan isolasi di seluruh unit pelayanan !$ "iradadi #usada

Keempat : Komite //&! bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan melaporkan pelaksanaan kebijakan tersebut.

Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan  perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan

dalam penetapan ini

itetapkan di : !okaraja /ada tanggal :

DIR6KTUR RSU WIRADADI HUSADA#

r. ;A6;I ISTI<HARIJAH NI7RS. 0110001

(3)

ampiran Keputusan

irektur !$ "iradadi #usada  'omor :

5anggal :

K64IJAKAN 76N6RA7AN K6WAS7ADAAN ISO;ASI RSU WIRADADI HUSADA

A. Ke=i>?n U*u*

1. Kewaspadaan isolasi diterapkan untuk mengurangi risiko infeksi penyakit menular pada  petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang diketahui maupun yang tidak diketahui. 2. alam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit setiap petugas harus menerapkan

kewaspadaan isolasi yang terdiri dari dua lapis yaitu kewaspadaan standar dan kewaspdaan  berdasarkan transmisi

3. Kewaspadaan standar harus diterapkan secara rutin dalam perawatan di rumah sakit yang meliputi : kebersihan tangan penggunaan 6/ pemrosesan peralatan perawatan pasien  pengendalian lingkungan penatalaksanaan linen pengelolaan limbah kesehatan karyawan  penempatan pasien hygiene respirasi ;etika batuk< praktek menyuntik yang aman dan  praktek untuk lumbal punksi

-. Kewaspadaan berdasarkan transmisi diterapkan sebagai tambahan kewaspadaan standar   pada kasus = kasus yang mempunyai risiko penularan melalui kontak droplet airborne.

4. Ke=i>?n Ku,u,

1. 7ene*ptn p,ien ti? in@e?,iu,. a. Menggunakan kewaspadaan standar :

1< /enempatan /asien. /asien bisa ditempatkan di semua ruang perawatan kecuali ruang &solasi di $nit /erawatan /aru.

2< Kebersihan 5angan

a< akukan lima saat ; moments< kebersihan tangan

 b< 7unakan cairan berbasis alkohol ;handrub< dan sabun antiseptik untuk  kebersihan tangan

3< !arung 5angan

a< /akai sarung tangan ;bersih dan tidak perlu steril< bila menyentuh darah cairan tubuh sekresi ekskresi dan barang%barang terkontaminasi.

 b< /akai sarung tangan sebelum menyentuh lapisan mukosa dan kulit yang luka (non-intact skin).

(4)

sama setelah menyentuh bagian yang kemungkinan mengandung banyak  mikroorganisme.

d< epas sarung tangan setelah selesai melakukan tindakan sebelum menyentuh  barang dan permukaan lingkungan yang tidak terkontaminasi dan sebelum  berpindah ke pasien lain

e< >uci tangan segera untuk mencegah perpindahan mikroorganisme ke pasien lain atau lingkungan.

-< Masker /elindung Mata dan /elindung "ajah

7unakan masker dan pelindung mata atau wajah untuk melindungi lapisan mukosa  pada mata hidung dan mulut saat melakukan prosedur atau aktifitas perawatan  pasien yang memungkinkan adanya cipratan darah cairan tubuh sekresi dan

ekskresi. 3< 7aun

a< 7unakan gaun ;bersih dan tidak perlu steril< untuk melindungi kulit dan untuk  mencegah ternodanya pakaian saat melakukan prosedur dan aktifitas perawatan  pasien yang memungkinkan adanya cipratan darah.

 b< epas gaun kotor sesegera mungkin dan cuci tangan untuk mencegah perpindahan mikroorganisme ke pasien lain atau lingkungan.

-< /eralatan /erawatan /asien dan ekskresi hendaknya diperlakukan sedemikian rupa sehingga tidak bersentuhan dengan kulit dan lapisan mukosa tidak mengotori  pakaian dan tidak memindahkan mikroorganisme ke pasien lain dan lingkungan.

/astikan bahwa peralatan yang dapat dipakai ulang ;re use< tidak dipakai lagi untuk   pasien lain sebelum dibersihkan dan diproses sesuai prosedur pemrosesan peralatan  pasien. /astikan bahwa peralatan sekali pakai dan yang terkontaminasi darah cairan

tubuh sekresi dibuang dengan cara yang benar. < /engendalian ingkungan

akukan prosedur untuk perawatan rutin pembersihan dan desinfeksi permukaan lingkungan tempat tidur tiang%tiang tempat tidur peralatan di samping tempat tidur dan permukaan lainnya yang sering disentuh dan pastikan prosedur ini dilaksanakan.

(< inen

Kelola tranportasikan dan proseslah linen yang terkontaminasi dengan darah cairan tubuh sekresi dan ekskresi dengan baik sehingga tidak bersentuhan dengan kulit dan lapisan mukosa tidak mengotori pakaian dan tidak memindahkan mikroorganisme ke pasien lain dan lingkungan.

+< Kesehatan Karyawan dan /enularan /enyakit Melalui arah ; Bloodborne athogens )

a< Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap petugas kesehatan dan  pemberian imunisasi.

 b< /enatalaksanaan limbah benda tajam dan tertusuk jarum ditangani sesuai !/9  berkoordinasi dengan Komita //&!.

c< /eralatan yang dapat menggantikan pernafasan dari mulut ke mulut (mouth-to-mouth resuscitation), seperti (mouth-to-mouthpiece, kantong resusitasi dan peralatan

(5)

?entilasi lainnya hendaknya diletakkan di tempat yang sering dibutuhkan.

2. 7ene*ptn p,ien in@e?,iu, a. 5ransmisi Airborne

1< /enempatan /asien.

5empatkan pasien di isolasi yang memiliki syarat sebagai berikut @

a< uangan bertekanan udara negatif dibandingkan dengan ruangan sekitarnya

 b< Bila ruangan dengan tekanan negatif penuh tempatkan pasien di ruangan ?entilasi alami dengan pertukaran udara ( sampai 12 kali per jam

c< Memiliki saluran pengeluaran udara ke lingkungan yang memadai atau memiliki sistem penyaringan udara yang efisien sebelum udara disirkulasikan ke ruang lain. /intu harus selalu tertutup dan pasien tersebut ada di dalamnya. Bila tidak tersedia kamar tersendiri tempatkan pasien bersama dengan pasien lain yang terinfeksi aktif dengan mikroorganisme yang sama kecuali bila ada rekomendasi lain. ilarang menempatkan pasien dengan pasien jenis infeksi lain. Bila tidak  tersedia kamar tersendiri dan perawatan gabung tidak diinginkan konsultasikan dengan  petugas pengendalian infeksi sebelum menempatkan pasien.

2< /erlindungan /ernafasan ;Masker<.

a< 7unakan masker partikulat '%* bila memasuki kamar pasien yang diketahui atau dicurigai menderita airborne disease ;5B> aricela rubella dll<.

 b< 9rang%orang yang sensitif dilarang memasuki kamar pasien yang diketahui atau dicurigai menderita airborne disease. /etugas yang kebal pada measles ;rubella< atau varicella tidak perlu memakai perlindungan pernafasan.

c< /asien harus selalu menggunakan masker medik,bedah. 3< /emindahan /asien

a< Batasi pemindahan dan transportasi pasien dari kamar yang khusus tersedia untuknya hanya untuk hal yang sangat penting saja.

 b< Bila dibutuhkan pemindahan dan transportasi perkecil penyebaran droplet dengan memakaikan masker bedah pada pasien bila memungkinkan.

 b. 5ransmisi Droplet. 1< /enempatan /asien

a< /asien dengan droplet diseases bisa ditempatkan disemua ruang perawatan kecuali ruang isolasi dengan kamar tersendiri.

 b< Bila tidak tersedia kamar tersendiri tempatkan pasien dalam kamar bersama dengan pasien yang terinfeksi dengan mikroorganisme yang sama

c< Bila tidak memungkinkan ditempatkan dengan pasien kasus yang sama maka tempatkan pasien bersama dengan pasien dengan kasus yang lain ;kecuali pasien dengan airborne diseases< tetapi dengan jarak sedikitnya 3 kaki ;kira%kira 1 m< dengan pasien lainnya dan pengunjung.

d< 5idak dibutuhkan penanganan udara dan ?entilasi yang khusus dan pintu boleh tetap terbuka

2< /erlindungan /ernafasan ;Masker<

7unakan masker bedah bila bekerja dalam jarak kurang d ari 1 m dari pasien. 3< /emindahan /asien.

a< Batasi pemindahan dan transportasi pasien dari kamar yang khusus tersedia untuknya hanya untuk hal yang sangat penting saja.

(6)

dengan memakaikan masker bedah pada pasien ;bila memungkinkan<. c. 5ransmisi kontak 

1< /enempatan /asien

a< /asien bisa ditempatkan di semua ruang perawatan.  b< 5empatkan pasien di kamar tersendiri.

c< Bila tidak tersedia kamar tersendiri tempatkan pasien dalam kamar bersama dengan pasien yang terinfeksi dengan mikroorganisme yang sama. tetapi bila tidak memungkinkan dengan jarak sedikitnya 3 kaki ;kira%kira 1 meter< dengan  pasien lainnya dan pengunjung.

d< 5idak dibutuhkan penanganan udara dan ?entilasi khusus dan pintu boleh tetap terbuka.

2< !arung 5angan dan >uci 5angan.

a< /akailah sarung tangan ;bersih dan tidak perlu steril< saat memasuki kamar dan merawat pasien ganti sarung tangan setelah menyentuh bahan%bahan terinfeksi yang kira%kira mengandung mikroorganisme dengan konsentrasi tinggi ; faeces dan drainase luka<.

 b< epas sarung tangan sebelum meninggalkan lingkungan pasien dan segera lakukan kebersihan tangan dengan cuci tangan ( langkah atau dengan menggunakan prosedur menggunakan handrub .

3< 7aun

/akailah gaun ;bersih dan tidak perlu steril< saat memasuki kamar pasien -< /emindahan /asien

a< Batasi pemindahan dan transportasi pasien hanya untuk hal yang sangat penting saja.

 b< Bila memang dibutuhkan pemindahan dan transportasi pastikan kewaspadaan tetap terjaga untuk meminimalkan kemungkinan penyebaran mikroorganisme ke  pasien lain dan kontaminasi permukaan lingkungan dan peralatan.

< /eralatan /erawatan /asien

a< /enggunaan peralatan non%kritikal hanya untuk satu pasien saja ;atau digunakan  bersama dengan pasien yang terinfeksi atau terkolonisasi dengan patogen yang sama yang membutuhkan kewaspadaan< untuk mencegah penggunaan bersama dengan pasien lain.

 b< Bila penggunaan bersama tidak dapat dihindari maka bersihkan dan lakukan  prosedur peralatan tersebut sebelum digunakan oleh pasien lain.

%. 6ti? 4tu? 

!eluruh Karyawan !$ "iradadi #usada seluruh pasien dan pengunjung harus di anjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk dan kebersihan pernapasan untuk mencegah sekresi pernapasan yaitu dengan cara :

1. 5utup hidung dan mulut dengan menggunakan tissue , sapu tangan atau lengan dalam  baju.

2. !egera buang tissue yang sudah di pakai ke dalam tempat sampah.

3. akukan cuci tangan ( langkah dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol ; Handrub< sesuai prosedur 

(7)

-. 7unakan selalu masker bedah bila sedang batuk.

. 5indakan penting ini harus selalu di lakukan untuk mengendalikan sumber infeksi  potensial.

". ;u*=l 7un?,i

7unakan Masker pada insersi kateter atau injeksi suatu obat ke dalam area spinal,epidural melalui prosedur lumbal punksi misal saat melakukan anastesi spinal dan epidural myelogram untuk mencegah transmisi droplet flora orofaring.

5. Ke,etn Kr-n

a. /emeriksaan kesehatan khusus dilakukan terhadap :

1< Karyawan,personel yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 ;dua< minggu.

2< Karyawan,personel yang diduga mendapat gangguan kesehatan maupun bekerja dilingkup pekerjaan yang berisiko.

b. /emeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan di $nit pemeriksaan kesehatan ;ikkes< !$

"iradadi #usada atas permintaan Bagian,$nit yang membutuhkan sesuai dengan rekomendasi hasil pemeriksaan berkala,rutin.

c. /emeriksaan penunjang ikkes khusus meliputi photo thorax #bs6g faeces dan A5

; iver !unctioni "est <.

d. Bagian,unit membuat program secara terencana pemeriksaan khusus bagi karyawan,

 personel setiap tahun.

e. /elaksaanaan rikkes khusus dikoordinasikan dengan manajer pelayanan medis bersama%

sama dengan Kepala Bagian,Kepala $nit terkait. !. 7enenlin ;in?unn Ru* S?it

a. !emua permukaan horisontal di tempat dimana pelayanan yang disediakan untuk pasien harus dibersihkan setiap hari dan bila terlihat kotor. /ermukaan tersebut juga harus dibersihkan bila pasien sudah keluar dan sebelum pasien baru masuk.

 b. Bila permukaan tersebut meja pemerikasaan atau peralatan lainnya pernah bersentuhan langsung dengan pasien permukaan tersebut harus dibersihkan dan didesinfeksi di antara pasien%pasien yang berbeda.

c. !eluruh kain lap yang digunakan harus dibasahi sebelum digunakan. Membersihkan debu dengan kain kering atau dengan sapu dapat menmbulkan aerosolisasi dan harus dihindari.

d. arutan kain lap dan kain pel harus diganti secara berkala sesuai dengan peraturan !$ "iradadi #usada.

e. !eluruh peralatan pembersih harus dibersihkan dan dikeringkan setelah digunakan. f. 5empat%tempat di sekitar pasien harus bersih dari peralatan serta perlengkapan yang

(8)

g. Meja pemeriksaan dan peralatan di sekitarnya yang telah digunakan pasien yang diketahui atau suspek terinfeksi yang dapat menimbulkan kekhawatiran harus dibersihkan dengan segera setelah digunakan.

$. 7enunn Alt 7elinun Diri (A7D

a. 6/ harus dipilih sesuai dengan perkiraan resiko terjadi pajanan  b. 5angan harus selalu dibersihkan meskipun menggunakan 6/

c. 6/ yang dapat digunakan kembali harus segera diganti dan, dilepas jika 6/ yang digunakan tersebut sudah rusak atau sudah sobek sehingga 6/ tidak dapat berfungsi optimal

d. 6/ harus segera dilepas setelah memberikan untuk menghindari kontaminasi lingkungan di luar ruang isolasi para pasien atau pekerja lain dan dari petugas.

e. !emua perlengkapan 6/ sekali pakai dibuang secara hati%hati sesuai dengan prosedur. f. akukan cuci tangan ( langkah atau pembersihan tangan berbasis alkohol +)

;handrub< segera setelah melepaskan 6/. 8. 7r?te? Menunti? n A*n

!eluruh jarum ;needle< yang digunakan untuk setiap menyuntik harus jarum yang steril sekali pakai untuk mencegah kontaminasi peralatan injeksi dan terapi.

&. 7e*ro,e,n 7erltn 7,ien n 7entl?,nn ;inen

a. !eluruh peralatan pasien yang dapat digunakan kembali ;re use< harus dilakukan  pembersihan sesuai dengan alur pemrosesan peralatan pasien.

 b. 6lur pemrosesan peralatan pasien diawali dengan proses  pre cleaning ;pembersihan awal< menggunakan detergen dan, sikat proses cleaning  ;pembersihan< dengan cara mencuci dan meniriskan peralatan dan diakhiri proses sterilisasi dan,proses desinfeksi  peralatan.

10. 7erltn 7er-tn 7,ien

a. /erawatan peralatan pasien !$ "iradadi #usada meliputi pembersihan peralatan  pengecekan rutin dan kalibrasi alat.

 b. /embersihan peralatan pasien dilakukan rutin setiap hari oleh perawat di ruang,instalasi terkait.

c. /engecekan,pemeriksaan peralatan pasien dilakukan oleh mekanik perusahaan peralatan terkait sesuai dengan kebutuhan pengecekan,pemeriksaan dan standar alat.

d. Kalibrasi peralatan pasien dilakukan rutin satu tahun sekali,sesuai standar waktu kalibrasi peralatan yang ditetapkan perusahaan peralatan terkait dan dilakukan oleh mekanik perusahaan peralatan terkait.

(9)

DIR6KTUR RSU WIRADADI HUSADA#

r. ;A6;I ISTI<HARIJAH NI7RS. 0110001

Referensi

Dokumen terkait

Kontak langsung dengan saliva pasien atau darah yang terinfeksi dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme melalui luka atau dermatitis pada kulit. Semprotan atau aerosol

Kontak langsung dengan saliva pasien atau darah yang terinfeksi dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme melalui luka atau dermatitis pada kulit. Semprotan atau aerosol

Konidia kapang entomopatogen dapat tersebar pada daun jeruk yang terinfeksi hama tersebut, konidia akan tumbuh pada cangkang kutu sisik coklat setelah terjadi kontak dengan

1) Tempatkan pasien dalam ruangan tersendiri. Pastikan ruangan tersebut punya ventilasi yang baik. 2) Batasi pergerakan atau minimalnya berbagi di ruangan yang

Tujuan untuk mencegah penularan infeksi karena kontak langsung atau tidak langsung dengan bahan purulen, sekresi atau drainase dari bagian badan yang terinfeksi. Pasien tidak

Rawat Jalan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang dilaksanakan dalam tempo kurang dari 24 jam dan atau tanpa menggunakan fasilitas kamar

Gunakan gaun (bersih dan tidak perlu steril) untuk melindungi kulit dan untuk mencegah ternodanya pakaian saat melakukan prosedur dan aktifitas perawatan pasien

!elalu tertutup dan  pa!ien ter!ebut ada di dalamnya% /ila tidak ter!edia kamar ter!endiri&#34; tempatkan pa!ien ber!ama dengan pa!ien lain yang terin&amp;ek!i akti&amp;