• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT

QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH

PADA LANSIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi

Diajukan oleh:

SISKA NOVIYANTI J110100057

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

(2)

i

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT

QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH

PADA LANSIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi

Diajukan oleh:

SISKA NOVIYANTI J110100057

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

(3)

ii

PERSETUJUAN UJIAN SIDANG SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT

QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian Skripsi Program Studi Diploma IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh: Nama : Siska Noviyanti NIM : J110100057

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

(4)

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT

QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh: Siska Noviyanti

J110100057

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal : 25 Juli 2014

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Totok Budi Santoso, S.Fis, MPH ( ) 2. Isnaini Herawati, S.Fis, M.Sc ( ) 3. Umi Budi Rahayu, S.Fis, M.Kes ( )

Surakarta, 25 Juli 2014 Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dekan

Dr. Suwadji, M. Kes Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

(5)

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJIAN SKRIPSI D IV FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dibawah ini menyatakan sanggup menguji skripsi pada hari Jum’at 25 Juli 2014 pukul 13.00 WIB yang telah disetujui bagi mahasiswa atas nama: SISKA NOVIYANTI, NIM: J110100057 dengan judul skripsi “Hubungan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris dengan Risiko Jatuh pada Lansia”

No. Nama Penguji Tanggal

Persetujuan

Tanda Tangan Persetujuan 1.

Totok Budi Santoso, S.Fis, MPh 25 Juli 2014 2.

Isnaini Herawati, S.Fis, M.Sc 25 Juli 2014 3. Umi Budi Rahayu, S.Fis, M.Kes 25 Juli 2014

Demikian persetujuan ini kami buat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Disetujui, Koordinator Skripsi

(6)

v DEKLARASI

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Siska Noviyanti

NIM : J110100057

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Jurusan : Diploma IV Fisioterapi

Judul Skripsi : Hubungan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris dengan Risiko Jatuh pada Lansia

Menyatakan bahwa skripsi tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Surakarta, 25 Juli 2014 Peneliti

(7)

vi

UCAPAN TERIMAKASIH

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguh-sungguh (urusan) yang lain

dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap. (Qs. Alam Nasyrah: 7,9)

Alhamdulillahirobbil’alamin, rasa syukur ku ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya dalam hidupku. Rasulullah SAW semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada beliau junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Kemudahan dan kelancaran dalam kesulitan yang kuhadapi, serta nikmat yang selalu diberikan kepadaku sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.

Kedua orang tuaku yang aku sayangi (Bapak Ngadino dan Ibu Wara Sutarti). Tangis lelahku dalam penyusunan skipsi ini ku sembahkan untukmu Bapak Ibuk sebagai hasil perjuanganku. “I Love You Forever”

Kakakku Ari Yudha Perdana dan Istrinya mbak Fitri serta keponakanku yang selalu bikin kangen Fidhe Esta Abimanyu, terimakasih support selama ini.

Tak lupa juga ku ucap terimakasih buat kesayangan, yang selalu menemaniku, memberikan motifasi dan kasih sayang yang luar biasa untukku. Terima kasih untuk kesabaran selama ini..

Sahabat-sahabatku tercinta, mami, oyon, ncep, yulia, mithul, kuntet. Terimakasih kawan atas canda tawa dan kebersamaannya selama ini. Kalian adalah keluargaku di Solo yang aku sayangi. Semoga persahabatan ini tidak akan pernah putus hingga akhir hayat. Amien…dan juga semua teman-teman seperjuanganku Fisioterapi DIV angkatan 2010.

(8)

vii RINGKASAN

(Siska Noviyanti, 2014, 39 Halaman)

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA

Penuaan (menjadi tua) merupakan proses natural dan kadang-kadang tidak mencolok. Penuaan (aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo, 2000).

Proses menua akan mempengaruhi perubahan pada semua sistem tubuh, salah satunya perubahan pada sistem muskuloskeletal. Perubahan pada sistem muskuloskeletal berpengaruh terhadap penurunan kepadatan tulang, perubahan struktur otot, penurunan fungsi kartilago, penurunan kekuatan otot, dan penurunan fleksibilitas otot serta sendi (Pudjiastuti, 2003). Penurunan fungsi yang nyata pada lansia adalah penurunan masa otot atau atropi. Penurunan masa otot ini merupakan faktor penting yang mengakibatkan penurunan kekuatan otot dan daya tahan otot (Lauretani et al., 2003).

Kekuatan otot merupakan kemampuan otot atau grup otot tegangan dan tenaga selama usaha maksimal baik secara statis maupun dinamis (Kisner, 2007). Selain dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kekuatan otot juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor biomekanik, faktor neuromuscular (ukuran cross

(9)

viii

sectional otot, recruitment motor unit, tipe kontraksi, jenis serabut otot, dan

kecepatan kontraksi), faktor metabolisme yang berhubungan dengan ketersediaan energy (Hardjono, 2012).

Seiring bertambahnya umur, kekuatan otot akan mengalami penurunan secara bertahap. Penurunan kekuatan otot kaki, khususnya otot quadriceps

femoris merupakan faktor risiko jatuh pada usia diatas 50 tahun (Wandhani et al.,

2011). Otot quadriceps femoris merupakan otot pada sendi lutut yang berfungsi sebagai stabilisasi aktif sendi lutut dan juga berperan dalam pergerakan sendi yaitu gerakan ekstensi knee yang digunakan dalam aktifitas berjalan. Grup otot ini terdiri atas beberapa otot yaitu rectus femoris, vastus medial, vastus intermedius,

vastus lateral. Otot quadriceps femoris memiliki kekuatan melebihi kekuatan

otot-otot ekstensor yang ada. Oleh karena itu otot ini memerlukan kekuatan yang maksimal agar dapat melakukan fungsinya (Hardjono, 2012).

Jatuh merupakan kegagalan manusia untuk mempertahankan keseimbangan badan untuk berdiri. Keseimbangan ini dapat dicapai oleh karena kerjasama dari otot-otot anti gravitasi, alat sensoris pada kulit, otot dan sendi. Informasi dibawa dengan cepat kepusat apabila ada pergerakan badan dan secepatnya dilakukan koreksi pada keseimbangan (Fillit et al., 2010). Faktor resiko jatuh pada usia lanjut dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Fillit et al., 2010). Faktor internal faktor yang berasal dari dalam tubuh lanjut usia sendiri. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor dari luar (lingkungan sekitar) (Nugroho, 2000).

(10)

ix

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekuatan otot

quadriceps femoris dengan risiko jatuh pada lansia. Penelitian ini menggunakan

metode survey cross sectional dengan pendekatan observasi poin time opproach. Responden dalam penelitian ini adalah semua lansia di Desa Teguhan Kelurahan Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen dengan usia diatas 60 tahun dan dilakukan di Desa Teguhan Kelurahan Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen dengan total sampel 20 orang yang diambil dengan tehnik purposive sampling pada bulan Juli 2014. Dimana dalam hal ini, responden diukur kekuatan otot quadriceps femoris dengan menggunakan tes 1RM dan dinilai tingkat risiko jatuh dengan menggunakan time up and go test. Uji korelasi menggunakan uji non parametrics spearman, diperoleh hasil p = < 0,05 ( p = 0,024) yang berarti bahwa korelasi antara kekuatan otot quadriceps

femoris dengan risiko jatuh adalah bermakna, dimana terdapat hubungan diantara

dua variabel yang diuji. Kekuatan korelasi menunjukkan bahwa kekuatan otot

quadriceps femoris berpengaruh terhadap risiko jatuh sebesar -0,503% yaitu

cukup dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Tanda (-) menunjukkan hubungan yang berlawanan, semakin besar nilai satu variabel semakin kecil variabel lainnya dimana semakin besar kekuatan otot quadriceps femoris maka semakin kecil tingkat risiko jatuh pada lansia.

Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan kekuatan otot

(11)

x ABSTRAK

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, JULI 2014

SISKA NOVIYANTI/J110100057

“HUBUNGAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA”

V Bab, 39 halaman, 8 Tabel, 5 Gambar, 10 Lampiran

(Pembimbing: Totok Budi Santoso, S.Fis, MPh dan Agus Widodo, S.Fis, M.Fis) Latar Belakang: Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia di atas 60 tahun. Proses menua akan mempengaruhi perubahan pada sistem tubuh, salah satunya penurunan fungsi muskuloskeletal. Penurunan fungsi yang nyata adalah penurunan kekuatan otot. Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau kelompok otot untuk menghasilkan gaya maksimal. Otot quadriceps femoris merupakan otot pada sendi lutut yang berfungsi sebagai stabilisasi aktif sendi lutut dan juga berperan dalam pergerakan sendi yaitu gerakan ekstensi knee yang digunakan dalam aktifitas berjalan. Penurunan kekuatan otot kaki diidentifikasi sebagai faktor risiko yang paling kuat terkait dengan risiko jatuh. Penurunan kekuatan otot

quadriceps femoris merupakan faktor risiko jatuh pada usia diatas 50 tahun.

Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekuatan otot quadriceps femoris dengan risiko jatuh pada lansia.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode survei cross sectional dengan pendekatan observasi poin time opproach. Responden dalam penelitian ini adalah semua lansia di Desa Teguhan dengan usia diatas 60 tahun dan dilakukan di Desa Teguhan Kelurahan Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen dengan total sampel 20 orang, diambil dengan tehnik purposive sampling pada bulan Juli 2014. Kekuatan otot quadriceps femoris diukur dengan tes 1RM dan tingkat risiko jatuh dinilai dengan time up and go test.

Hasil: Uji korelasi menggunakan uji non parametrics spearman, diperoleh hasil

p = < 0,05 ( p = 0,024) yang berarti bahwa korelasi antara kekuatan otot quadriceps femoris dengan risiko jatuh adalah bermakna, dimana terdapat

hubungan diantara dua variabel yang diuji. Kekuatan korelasi menunjukkan bahwa kekuatan otot quadriceps femoris berpengaruh terhadap risiko jatuh sebesar -0,503% yaitu cukup dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Tanda (-) menunjukkan hubungan yang berlawanan, semakin besar nilai satu variabel semakin kecil variabel lainnya dimana semakin besar kekuatan otot quadriceps

femoris maka semakin kecil tingkat risiko jatuh pada lansia.

Kesimpulan: Ada hubungan kekuatan otot quadriceps femoris dengan risiko jatuh pada lansia.

(12)

xi ABSTRACT

DIPLOMA IV PROGRAM STUDY OF PHYSIOTHERAPY HEALTH SCIENCE FACULTY MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA THESIS, JULY 2014

SISKA NOVIYANTI/J110100057

“RELATIONSHIP OF QUADRICEPS FEMORIS MUSCLE STRENGTH WITH RISK OF FALLS IN ELDERLY”

V Chapters, 39 Pages, 8 Tables, 5 Pictures, 10 Appendixs

(Advisor: Totok Budi Santoso, S.Fis, MPh dan Agus Widodo, S.Fis, M.Fis) Background: Old age is a person who has attained the age of 60 years. The process of aging will affect changes in body systems, one of which musculoskeletal impairment. Real function decline is a decrease in muscle strength. Muscle strength is the ability of a muscle or group of muscles to produce maximum force. Quadriceps femoris muscle is a muscle in the knee joint that serves as an active stabilization of the knee joint and also plays a role in the movement of the extension movement of the knee joint that is used in running activities. Decrease in leg muscle strength were identified as risk factors most strongly associated with the risk of falling. Decrease in quadriceps femoris muscle strength is a risk for falls in the age above 50 years.

Objective: The purpose of this study was to determine the relationship of quadriceps femoris muscle strength with risk of falls in elderly.

Methods: This study used a cross-sectional survey approach opproach observation time points. Respondents in this study were all elderly in the village Teguhan with age above 60 years and performed in village Teguhan Plumbungan Karangmalang Sragen the district with a total sample of 20 people, taken by purposive sampling technique in July 2014. Quadriceps femoris muscle strength measured by the 1RM test and the level of risk of falling was assessed by time up and go test.

Results: Correlation test using non-parametrics spearman test, the results obtained p =<0,05 (p = 0,024) which means that the correlation between quadriceps femoris muscle strength with the risk of falling is significant, where there is a relationship between two variables tested. The quadriceps femoris muscle strength affects the risk of falls by -0,503% is enough and the rest is influenced by other factors. Sign (-) indicates the opposite relationship, the greater the smaller the value of the variable other variables where the greater quadriceps femoris muscle strength, the smaller the level of risk of falls in elderly.

Conclusion: There is a relationship quadriceps femoris muscle strength with the risk of falls in elderly.

(13)

xii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul “Hubungan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris dengan Risiko Jatuh pada Lansia”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penulis menyadari bahwa selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Dr. Suwadji, M. Kes, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Isnaini Herawati, S.Fis, M.Sc, selaku Kepala Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

4. Bapak Totok Budi Santoso, S.Fis, MPh, selaku pembimbing I yang dengan kesabarannya memberikan bimbingan untuk penyelesaian skripsi ini.

(14)

xiii

5. Bapak Agus Widodo, S.Fis, M.Fis, selaku pembimbing II yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Isnaini Herawati, S.Fis, M.Sc dan Ibu Umi Budi Rahayu, S.Fis, M.Kes selaku penguji II dan III yang dengan bijak memberi masukan untuk penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak/Ibu dosen program Studi DIV Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan memberikan ilmunya kepada penulis.

8. Seluruh warga Desa Teguhan Kelurahan Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen yang telah membantu penelitian skripsi. 9. Keluarga besar yang tak henti-hentinya selalu mendukung dan membantu,

terutama kedua orang tua yang selalu berdoa untuk keberhasilan penulis. 10. Sahabat-sahabatku dan teman-teman D IV Fisioterapi angkatan 2010 Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

11. Semua pihak yang telah banyak menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan skripsi ini.

Harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik atas kekurangan skripsi ini akan sangat membantu. Akhir kata saya selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 25 Juli 2014

(15)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PENETAPAN PENGUJI ... iv

HALAMAN DEKLARASI ... v

HALAMAN UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

(16)

xv

BAB II : LANDASAN TEORI ... 5

A. Kerangka Teori... 5

1. Lanjut Usia ... 5

a. Definisi ... 5

b. Teori Penuaan ... 6

c. Perubahan Fisiologis pada Lansia ... 8

2. Kekuatan Otot Quadriceps Femoris ... 10

3. Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Otot ... 14

4. Energy dan Metabolisme Otot ... 14

5. Jenis Kontraksi Otot ... 16

6. Risiko Jatuh pada Lansia ... 18

a. Definisi ... 18

b. Penyebab Jatuh (Internal dan Eksternal) ... 19

c. Akibat Jatuh ... 20

d. Time Up and Go Test ... 20

B. Kerangka Teori... 22

C. Kerangka Konsep ... 23

D. Hipotesis ... 23

BAB III : METODELOGI PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 24

C. Populasi Dan Sampel ... 24

(17)

xvi 2. Sampel ... 24 D. Variabel ... 26 1. Variabel independent ... 26 2. Variabel dependent ... 26 E. Definisi Konseptual ... 26

1. Kekuatan Otot Quadriceps Femoris ... 26

2. Risiko Jatuh ... 26

F. Definisi Operasional... 27

1. Kekuatan Otot Quadriceps Femoris ... 27

2. Risiko Jatuh ... 27

G. Jalannya Penelitian ... 28

H. Tehnik Analisa Data ... 29

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

1. Gambaran Umum ... 31

2. Karakteristik Responden ... 31

3. Hasil Analisa Data ... 33

B. Pembahasan ... 34

1. Karakteristik Data ... 34

2. Hubungan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris dengan Risiko Jatuh ... 36

(18)

xvii

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 39 A. Kesimpulan ... 39 B. Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA

(19)

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Nilai Normal Lansia Time Up and Go Test ... 22

Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 30

Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Umur ... 31

Tabel 4.2 Distribusi Reasponden Menurut Jenis Kelamin ... 32

Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan ... 32

Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Kekuatan Otot Quadriceps Femoris ... 32

Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut time up and go test ... 33

(20)

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Otot Quadriceps Femoris ... 10

Gambar 2.2 Diagram Holten ... 13

Gambar 2.3 Time Up and Go Test ... 21

Gambar 2.4 Kerangka Pikir ... 22

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 2. Surat Tanggapan Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 3. Informed Consent

Lampiran 4. Data Responden Penelitian

Lampiran 5. Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Quadriceps Femoris dan Risiko Jatuh

Lampiran 6. Penghitungan One Repetition Maximum (1RM) Lampiran 7. Data Karakteristik Responden Penelitian Lampiran 8. Hasil Uji Korelasi Spearmen

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian Lampiran 10. Curriculum Vitae

Referensi

Dokumen terkait

The bio-flocs grown in saline water both with glucose and glycerol as a carbon source revealed a higher docosahexaenoic acid (DHA) content than those in freshwater i.e.. Several

The Marine Environment Protection Committee determined, in accordance with article 16(2)(f)(iii) and g(ii) of the 1973 Convention, that the amendments shall be deemed to have

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian konsumen Extra Joss yang berusia 17- 50 tahun, baik pria maupun wanita yang pernah mengkonsumsi Extra Joss Active rasa krim soda, yang

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap diferensiasi Extra Joss

Hasil penelitian Lim (1992) di IUPHHK PT Kayu Pasaguan menunjukkan hubungan yang sangat nyata antara luas bidang dasar pohon yang ditebang dengan volume limbah yang terjadi, yang

Manajemen dalam Peningkatan Kualitas Pengelolaan Taman Pendidikan Al Qur’an di PUSDIKLAT TPA Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Propinsi Jawa Tengah&#34;..

Apakah kadar MMP-1 serum ibu pada ketuban pecah dini lebih tinggi bila dibandingkan. dengan kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dapat diketahui bahwa modul kearsipan X semester 2 untuk SMK berbasis kurikulum 2013 sudah dapat membuat siswa berperan