• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan :PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Alamat :Jalan Raya Serpong KM 8 , Desa Pakulonan Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

Telepon :021-53120222

Luas Tanah :28 Ha Total Pegawai :1144 orang Jam Kerja :Non Produksi

Pukul 08.00 – 17.00 (Senin – Kamis) Pukul 08.00 – 17.15 (Jumat)

Produksi

Pukul 08.00 – 16.00 (Shift 1) Pukul 16.00 – 24.00 (Shift 2) Pukul 24.00 – 08.00 (Shift 3)

(2)

4.2 Sejarah Berdirinya PT.Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang Mill berdiri pada tanggal 7 Desember 1976 oleh Bapak Eka Tjipta Widjaja. Pada awalnya, perusahaan ini merupakan perusahaan gabungan antara PT. Berkah Indah Agung dengan dua perusahaan Taiwan yaitu Chung Hwa Pulp International dan Yuen Foong Yu Global Investment Cooperation. PT. Berkah Indah Agung menyediakan akses ke sumber kayu, sedangkan dua perusahaan Taiwan menyediakan teknologi proses untuk pengunaan kayu gelondongan dari daerah tropis yang digunakan untuk memproduksi kertas cetak dan kertas tulis.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1977. Pada bulan April 1979,mesin kertas no 1 dan 2 mulai beroperasi dan menghasilkan 100 ton kertas/hari. Akibat meningkatnya permintaan pasar, maka pada bulan Juni 1982 ditambahkan 1 buah mesin kertas sehingga meningkatnya jumlah produksi sebesar 150 ton kertas/hari. Pada bulan Januari 1986, Grup Sinar Mas mempunyai 67% total saham PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk., sedangkan Chung Hwa dan Yuen Foong Yu masing-masing memiliki 23% dan 10 %sisa saham. Pada bulan April 1988, total kapasitas produksi dari tiga mesin kertas di pabrik Tangerang telah ditingkatkan menjadi 250 ton kertas/hari.

Pada bulan Juni 1990 untuk pertama kalinya PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Membuka saham untuk umum di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebesar 13% dari total saham dengan nominal US$ 326 juta. Pada bulan Desember 1991, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. mengakuisisi PT. Sinar Dunia Makmur, sebuah perusahaan Industri kertas menjadi anggota dari manajemen PT. Sinar Mas Group dan perusahaan ini berlokasi di Desa Kragilan, Serang Banten.

(3)

42

Pada bulan Agustus 1995, pabrik tangerang memperoleh sertifikat ISO 9002 mengenai Sistem Manajemen Mutu dan juga sertifikat Internasional SGS ICS.

Saat ini, PT. IKPP memiliki tiga pabrik yang terletak di lokasi yang berlainan, antara lain pabrik pulp dan kertas terintegrasi yang berlokasi di Perawang, propinsi Riau, pabrik kertas industri yang berlokasi di Serang, propinsi Banten, serta Pabrik kertas budaya yang terletak di Tangerang, propinsi Banten. PT. IKPP, Tbk. Tangerang memiliki kapasitas terkecil di antara dua pabrik lainnya tetapi merupakan pabrik yang paling menguntungkan, sedangkan pabrik yang terletak di Perawang merupakan pabrik terbesar dengan kapasitas terbesar 900.000 ton/tahun dengan proses terkomputerisasi. PT. IKPP Tangerang sendiri menempati daerah seluas 28 hektar.

PT. IKPP, Tbk. Tangerang memiliki tiga mesin kertas “Foudrinier”, yang memiliki lebar trim 2,75 m dan total kapasitas produksi sekitar 120.000 ton/tahun. Jenis kertas yang diproduksi di sini adalah kertas budaya, antara lain kertas cetak, kertas fotokopi, kertas komputer, kertas duplikator, dll. Jenis kertas – kertas tersebut menggunakan bahan baku pulp LBKP (pulp serat pendek) dan pulp NBKP (pulp serat panjang). PT. IKPP Tangerang mengimplementasikan Chain of Custody of Forest Based Product (PEFC)Programme for the Endorsement of ForestCertificationsehingga bahan baku pulp yang digunakan dapat dilacak hingga hutan asal kayunya.

(4)

4.3 Visi , Misi dan Kebijakan Perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Visi

 Menjadi Perusahaan Bubur Kertas (Pulp) dan Kertas Nomor Satu di Dunia Dengan Standar Internasional Di Abad ke -21

 Berdedikasi Memberikan yang Terbaik Bagi Pelanggan,Pemegang Saham,Karyawan dan Masyarakat.

Misi

 Meningkatkan pangsa pasar di seluruh dunia

 Menggunakan teknologi mutakhir dalam pengembangan produk baru serta penerapan efisiensi pabrik

 Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan

 Mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan di semua kegiatan operasional

Kebijakan Perusahaan

 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. – Pabrik Tangerang adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri kertas ,akan memuaskan atau melampaui harapan pelanggan dengan usaha perbaikan terus - menerus terhadap kualitas produk dan pelayanan.

 Perusahaan memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja , pencegahan

(5)

44

pencemaran lingkungan dan pemakaian sumber daya serta meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan sebagai bagian tak terpisahkan dari seluruh aktivitas dan menjadi tanggung jawab seluruh tingkat organisasi

 Manajemen berkomitmen untuk terus - menerus memperbaiki efektifitas system manajemen perusahaan,menetapkan dan meninjau kembali tujuan dan sasaran perusahaan secara periodik , mengevaluasi kinerja dan memenuhi semua perundang-undangan dan persyaratan lain yang relevan.

4.4. Jenis Produk

Dari segi produk yang dihasikkan di PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – pabrik tangerang terbagi atas tiga macam :

1. Big Sheet

Merupakan lembaran kertas yang diproduksi dalam bentuk besar yang dapat langsung dijual ke konsumen atau di konversi ke dalam bentuk yang lebih kecil yang di sebut cut size.Contoh ukuran dari bigsheet,

 700 x 1000mm  570 x 820 mm  788 x 1091 mm

(6)

2. Cut Size

Kertas dengan ukuran kecil yang biasa digunakan dalam pendidikan dan perkantoran, Contoh ukuran dari cut size,

 210 x 297 mm (A4)  297 x 420 mm (A3)  8.5 x 11” (LS)

Gambar 4.2 Produk Cutsize

3. Roll

Kertas dalam bentuk roll dengan panjang atau diameter yang disesuaikan permintaan customer.Contoh ukuran dari kertas roll,

 Width 900 mm Diameter 1000 mm  Width 28.5” Diameter 1000 mm  Width 22.5” Diameter 1000 mm

(7)

46

4.5 Kegiatan Usaha

PT. IKPP, Tbk. Tangerang mempunyai kegiatan utama, yaitu memproduksi kertas. Tujuan perusahaan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi nasional tercermin dalam filosofi perusahaan tersebut, yaitu:

1. Pertumbuhan adalah kebutuhan pasar dari kehidupan dan kewajiban 2. Karyawan adalah kunci sukses setiap usaha

3. Kepuasan para pemegang saham, investor, investor potensial, pegawai, manajemen, mitra usaha, pemerintah, dan masyarakat harus jadi prioritas utama.

4. Landasan operasional haruslah berdasarkan pada keterbukaan, saling menghormati, dan manajemen yang berperan aktif

5. Kelestarian lingkungan adalah bagian integral dari sistem kerja perusahaan.

Ikhtisar dari PT. IKPP, Tbk. Tangerang adalah:

1. Salah satu perusahaan pulp dan paper dunia yang terintegrasi vertikal 2. Produsen dengan biaya murah

3. Pangsa pasar yang terbesar di Asia

4. Lokasi yang strategis untuk melayani pasar Asia yang tumbuh pesat 5. Prestasi yang tidak tertandingi dalam perluasan kapasitas

(8)

Tujuan dan sasaran PT. IKPP, Tbk. Tangerang adalah:

1. Meningkatkan Kepuasan pelanggan dengan menurunkan komplain pelanggan dan menjaga ‘on time delivery’

a. Meningkatkan nilai indeks kepuasan pelanggam melalui survey kepuasan pelanggan (customer satisfaction survey) minimal 3.0. b. Mengirimkan barang kepada pelanggan tepat pada waktunya (on

time delivery), minimal 90%.

2. Mencegah kerugian akibat kecelakaan kerja, kebakaran, dan penyakit akibat kerja

a. Menurunkan jumlah dan hari hilang karena kecelakaan kerja di dalam dan di luar pabrik (dalam jam dan rute sewajarnya).

b. Jumlah kecelakaan : maksimal 0 kasus per tahun c. Hari hilang : maksimal 144 jam per tahun

d. Tidak ada insiden kebakaran di seluruh area pabrik

e. Meniadakan penyakit akibat kerja berdasarkan kriteria yang tercantum dalam perundang – undangan.

3. Menghemat pemakaian sumber daya air, listrik, steam, dan pulp a. Pemakaian sumber daya:

a) Air (m3/FMT) (FEET MINUTE TIME)  Kertas putih = 15.5

 Kertas warna = 23

b) Listrik (kWH/FMT) (FEET MINUTE TIME)  Kertas putih = 600

(9)

48

c) Steam (ton/FMT) (FEET MINUTE TIME)  Kertas putih = 2.5

 Kertas warna = 2.7

d) Pulp (ton/FMT) (FEET MINUTE TIME)  Kertas putih = 0.76

 Kerta warna = 0.83

b. Menjaga kapasitas produksi dengan kualitas produk sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

c. Meningkatkan efisiensi pabrik secara menyeluruh. PM (PAPER MACHINE)

i. PM1 = minimal 87% ii. PM2 = minimal 86% iii. PM3 = minimal 88%

4. Mengurangi limbah yang dihasilkan dan menanganinya sesuai perundang-undangan.

a. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain dalam pengelolaan sludge IPAL (INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH)

b. Meningkatkan rasip oli bekas yang dihasilkan terhadap pemakaian oli minimal 74%.

5. Memenuhi perundang – undangan lingkungan tentang limbah cair, padat, dan udara

a. Menjaga kualitas limbah cair yang dibuang ke sungai (effluent): i. COD (Chemical Oxygen Demand) = rata – rata ≤ 120

(10)

ii. BOD (Biological Oxygen Demand) = rata – rata ≤ 30 ppm, maksimum 60 ppm

iii. TSS (Total Suspended Solid) = rata – rata ≤ 30 ppm, maksimum 60 ppm

iv. pH (Puisance Nehatif de H) = 6 – 8 v. debit ≤ 20 m3/FMT

b. Menjaga tingkat kebisingan di daerah perbatasan dengan tetangga sehingga tidak melebihi 60Db

c. Melakukan pemantauan limbah cair, limbah padat, udara lingkungan kerja, dan tingkat kebisingan sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku

d. Mengirimkan surat permohonan pengujian ke laboratorium independent sekurang – kurangnya sebulan sebelum tanggal pengujian untuk limbah padat dan udara agar pengujian dapat diadakan tepat waktu

6. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia

Memberikan training untuk meningkatkan kemampuan manajerial seluruh karyawan tingkat staff sampai senior supervisor.

(11)

50

Adapun beberapa penghargaan yang diperoleh PT. IKPP, Tbk. Tangerang adalah:

a. Tahun 1995 – 1998 mendapatkan Sertifikat Hijau dari Menteri Lingkungan Hidup.

b. Agustus 1995 mendapatkan sertifikat ISO(International Organization Standarization) 9002 mengenai Manajemen Mutu yang dikeluarkan oleh International Certification Board, SGCIS.

c. September 1996, PT. IKPP merupakan perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan ISO 14001 mengenai Manajemen Lingkungan Hidup karena telah menerapkan Environment Management System (EMS).

d. Tahun 1996, PT. IKPP mendapatkan BS 7750 dan Sertifikat Swiss dan SGS International Certification Services AG, Swiss.

e. Juni 1997, PT. IKPP, Tbk. Tangerang memperoleh penghargaan Proper Prokasih dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) atas prestasinya memperoleh peringkat hijau selama tiga tahun berturut – turut.

f. Januari 1999, PT. IKPP, Tbk. Tangerang memperoleh penghargaan Bendera Emas Sistem Management Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3) dari Departemen Kesehatan.

g. Desember 2007, mendapatkan OHSAS 18001 mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (k3) karena menerapkan sistem kesehatan dan keselamatan kerja dengan taraf internasional.

(12)

4.6 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah suatu bentuk kerja sama antara satu orang atau lebih terkait secara formal untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dalam upaya membentuk perusahaan yang tangguh dan mantap guna mencapai tujuannya maka diperlukan adanya sistem organisasi dan manajemen yang baik.Struktur organisasi dan manajemen yang baik berhubungan erat sekali dengan kondisi kerja yang terpadu dan terarah serta ketegasan atau kejelasan pendelegasian wewenang, menetapkan tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing pimpinan dan staff.

Organisasi sendiri mempunyai arti tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

Sedangkan struktur organisasi memiliki arti sebagai kerangka dengan mana organisasi dikelola.Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

(13)

52 Gambar 4.4 Struktur Organisasi

(14)

Dalam setiap organisasi diperlukan ketegasan dalam pembagian tugas yang sesuai dengan bagan organisasi.Pendelegasian wewenang yang jelas dan koordinasi yang terpadu merupakan faktor pendukung dalam keberhasilan perusahaan.

Bagan organisasi ini disusun dan diharapkan manajemen perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.Struktur organisasi ini didasarkan pada pembagian tugas seluruh personil pengelola perusahaan secara menyeluruh.

Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik dan optimal jika memasukkanunsur berikut ini didalam perusahannya yaitu :

a. Tujuan organisasi

b. Pembagian tugas yang jelas

c. Pendelegasian kekuasaan atau wewenang yang jelas d. Adanya pengawasan

Struktur organisasi dari PT. IKPP, Tbk. Tangerang berbentuk struktur organisasi fungsional dimana pendelegasian tugas dari pimpinan ke bawahan dan tanggung jawab hasil bawahan kepada pimpinan berjalan vertikal sesuai dengan tugas dan wewenang masing – masing. PT. IKPP, Tbk. Tangerang dipimpin oleh seorang kepala pabrik, dibantu oleh Mill Manager Office dan membawahi tujuh departemen. Tugas dan fungsi masing – masing terbagi ke dalam sub – sub organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Pabrik sebagai pengawas dan penilai jalannya organisasi. 2. Mill Manager Office

(15)

54

a. MBOS (Management by Olympic System)

Bertanggung jawab terhadap menentukan KPI (key performance indicator) dan memberikan KPI setiap departemen, seksi, dan unit.Mengadakan cross sharing dan learning, menetapkan project improvement yang diperlukan untuk pencapaian KPI, melakukan harmonisasi antar project improvement, serta memonitor dan menganalisa pencapaian project improvement.

b. Paper Specialist

Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan proses produksi dalam departemen produksi jika terjadi masalah, terutama masalah pada Paper Machine.

c. Section Information Technology

Bertanggung jawab terhadap masalah yang ada pada jaringan dan sistem networking dalam PT. IKPP.

3. Departemen Produksi

Tanggung jawab kepala departemen produksi adalah:

a. Melakukan proses produksi sesuai dengan dokumen yang dihasilkan dengan pertimbangan dampak lingkungan.

b. Bekerja sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan. c. Memenuhi kebijakan perusahaan serta saran perusahaan.

Bekerja sama dengan kepala departemen terkait untuk mengambil perbaikan dan pencegahan terhadap hal – hal yang menyimpang.

(16)

Departemen produksi terdiri dari dua bagian : a. Paper Production

i. Section Stock Preparation

Bertanggung jawab menyiapkan bahan baku yaitu pulp dengan melakukan penambahan bahan – bahan tertentu sehingga dapat memenuhi standar untuk proses PM(Paper Machine )

ii. Section Paper Machine

Bertanggung jawab untuk menghasilkan kertas dalam bentuk jumbo roll dan kertas dengan ukuran lembaran besar.

b. Finishing & Converting

i. Section Finishing Sortir-Packing

Bertanggung jawab untuk melakukan pemilahan kertas dari ukuran big sheet berdasarkan standar kualitas sehingga akan diperoleh kertas yang baik dan membuang kertas yang kurang baik (defect).

ii. Section Finishing Cutter-Rewinder

Seksi ini bertugas untuk melakukan pemotongan kertas dari ukuran jumbo roll menjadi big sheet atau yang lebih kecil. iii. Section Converting

Tahap terakhir dalam proses pembuatan kertas, yaitu kertas-kertas yang baik akan langsung di proses untuk menghasilkan

(17)

56

produk-produk sesuai dengan permintaan customer seperti sticky note, memo block, amplop, dan lain-lain.

4. Departemen Sales & Marketing

Tanggung jawab kepala departemen sales & marketing adalah: a. Memenuhi target/FOB pada semua area regional.

b. Membina semangat yang tinggi dalam kelompok untuk mencapai target.

c. Berhubungan dengan klien yang sangat penting dan order dalam skala besar.

d. Menyelesaikan setiap masalah dalam kelompok selama proses order, di mana masalah tidak dapat ditangani lebih jauh lagi oleh team.

e. Membuat report dan menganalisa secara terstruktur Gap yang terjadi antara target dan pencapaian.

f. Memonitor pencapaian order pada subordinate untuk semua area regional, member nasihat, saran, dan pengarahan jika hal tersebut diperlukan.

(18)

Departemen Sales & Marketing terdiri dari: a. Section Sales & Marketing

Bertanggung jawab untuk memasarkan produk-produk ke seluruh negara diantaranya kawasan Asia, Timur Tengah, Eropa, dan lain-lain.

b. Section Export Document

Bertanggung jawab terhadap seluruh dokumen – dokumen yang diperlukan, seperti surat pembayaran, surat tagihan, pengurusan dokumen melalui bank, dan urusan lain yang berkaitan dengan dokumen.

c. Section Business Unit

Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan proses produksi suatu produk dari bahan baku sampai barang jadi serta membuat inovasi baru dengan memasarkan produk-produk yang lebih menarik untuk dikonsumsi di pasaran.

5. Departemen Mill Service

Tanggung jawab kepala departemen administrasi adalah:

a. Memenuhi sistem manajemen lingkungan, kebijakan perusahaan, serta tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

b. Koordinasi aktivitas training.

c. Koordinasi keselamatan dan kebersihan lingkungan kerja. d. Koordinasi dalam keadaan darurat.

(19)

58

f. Koordinasi pembuangan limbah padat dan penjualan barang – barang bekas dari pabrik.

g. Penyimpanan dan pengawasan untuk barang – barang yang masuk.

Mill Service Department terdiri dari: a. Seksi General Affair

Bertanggung jawab menangani masalah yang berhubungan dengan karyawan baik di dalam maupun di luar pabrik. Selain itu, Bertanggung jawab melakukan tindakan mengecek, dan mengontrol berbagai upaya tindakan preventif untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan di tempat kerja serta kerusakan lingkungan di PT. IKPP sesuai dengan undang – undang yang berlaku

b. Seksi Gudang Material

Bertanggung jawab mengawasi penyimpanan bahan baku dan bahan penunjang.

c. Seksi Pallet Workshop

Bertanggung jawab atas pembuatan pallet untuk dipakai di dalam pabrik guna mempercepat perpindahan kertas dan menciptakan design baru dengan tujuan memperkecil biaya produksi.

d. Seksi HR

Bertanggung jawab terhadap masalah yang berhubungan dengan karyawan, proses penerimaan karyawan baru dan kegiatan-kegiatan

(20)

yang dilakukan perusahaan termasuk proses pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan.

e. Seksi Procurement

Bertanggung jawab terhadap pembelian material kepada vendor, pemilihan vendor dengan memperhatikan spesifikasi dan harga material terutama kepada vendor yang memiliki kontrak dengan PT. IKPP Tangerang, dan mengajukan RFQ(Request For Quotation) untuk mencari vendor baru.

f. Seksi Finance & Accounting

Finance & Accounting Section tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Seksi ini bertanggung jawab mengenai cash flow perusahaan, baik dalam pengawasan maupun memberikan pengarahan mengenai biaya produksi, selain itu juga bertanggung jawab dalam tender serta pembukuan operasi produksi.

6. Departemen Engineering

Tanggung jawab kepala departemen engineering adalah : a. Koordinasi untuk melakukan maintenance.

(21)

60

Departemen Engineering membawahi : 1. Seksi Electrical Engineering

Bertanggung jawab memperbaiki, memelihara sistem-sistem yang berhubungan dengan listrik dan instrument dalam mesin produksi maupun dalam lingkungan pabrik.

2. Seksi Mechanical, Maintenance, Manufacture

Bertanggung jawab memperbaiki, memelihara alat-alat dan mesin produksi serta merencanakan dan mengembangkan pabrik.

7. Departemen PPIC

Tanggung jawab kepala departemen PPIC adalah :

a. Koordinasi penyimpanan dan pengiriman produk kepada pelanggan. b. Penerapan manual lingkungan dan pemenuhan system manajemen

lingkungan.

c. Memenuhi kebijakan perusahaan, tujuan dan sasaran perusahaan. d. Bertanggung jawab dalam pembelian bahan baku, pencarian pasar

untuk memasarkan produk.

Departemen PPIC terdiri dari :

a. Seksi PPC (Production Planning & Control)

Bertanggung jawab untuk membuat jadwal atau rencana produksi mulai dari stock preparation sampai converting serta mengontrol

(22)

kegiatan prosuksi yang sedang berlangsung agar sesuai dengan permintaan customer.

b. Seksi Logistic & Delivery

Bertanggung jawab untuk menangani produk-produk yang akan dikirim sehingga sampai ke tempat tujuan dengan kondisi yang baik. c. Seksi Gudang Produksi (Finish Good Warehouse)

Bertanggung jawab mengawasi penyimpanan dan pengeluaran hasil produksi kertas yang akan dipasarkan.

8. Departemen Compliance & Development

Tanggung jawab departemen Complience & Development (C&D) adalah: a. Mengimplementasikan dan menspesifikasikan manajemen

lingkungan.

b. Mengkoordinir dan memandu semua aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan.

c. Memeriksa pelaksanaan dan pemenuhan perundang – undangan yang telah diuraikan.

d. Koordinasi untuk publikasi dan administrasi manual lingkungan. e. Melakukan elaborasi, tinjauan atau distribusi prosedur dan

lingkungan bersama dengan kepala departemen seksi.

f. Menganalisa masalah – masalah lingkungan dan merekomendasikan penyelesaiannya.

(23)

62

g. Merencanakan dan mengkoordinasikan audit lingkungan internal dan eksternal, serta menyiapkan laporan – laporan terkait.

h. Bekerjasama dengan departemen lain yang terkait untuk mengevaluasi efektivitas tindakan perbaikan dan pencegahan dalam hal penyimpangan lingkungan.

Departemen C & D terdiri dari:

a. Seksi Environmental Protection (EP)

Bertanggung jawab terhadap kelangsungan pelaksanaan sistem manajemen mutu yang berdasarkan standar ISO 9001 dan sistem manajemen lingkungan yang berdasarkan ISO 14001. Selain itu, Bertanggung jawab mengawasi pengolahan limbah agar tidak berbahaya bagi lingkungan.

b. Seksi Quality Assurance (QA)

Bertanggung jawab mengadakan pengujian terhadap kualitas dari kertas yang sudah di prosuksi.

c. Seksi Research & Development (R&D)

Bertanggung jawab terhadap bahan-bahan kimia dalam proses pembuatan kertas terutama dalam pencampuran warna agar sesuai dengan permintaan dari customer.

(24)

4.7 Data yang Menunjang untuk Penjadwalan

Saat ini PT Indah Kiat dalam pelaksanaan produksinya,menggunakan 2 mesin tinting pada 14 pekerjaan dengan Metode EDD. Untuk menentukan penjadwalan mana yang lebih efektif maka metode perusahaan tersebut akan dibandingkan dengan metode usulan yaitu dengan menggunakan 2 mesin tinting pada14 pekerjaan dengan MetodeSlack,Algortima Hodgson dan Algoritma Wilkesron Irwin.Untuk penjadwalan ini maka akan diberikan data-data sebagai berikut :

1. Spesifikasi dan Kapasitas Mesin

Mesin tinting mampu melakukan produkaidengan gramatur kertas yang bervariasi mulai dari gramatur kertas 80 gsm – 240 gsm,dengan kapasitas lebar material roll minimal 72 cm hingga 104 cm.Mesin ini memiliki 20 roll drying yang terdiri dari 4 grup drying

a. Tinting Drying berjumlah 9 rol drying

b. Front Side Drying berjumlah 3 rol drying

c. Reverse Side Drying berjumlah 3 rol drying

d. Embossing Drying berjumlah 5 rol drying

Kapasitas rata-rata produksi perhari dengan waktu kerja selama 3 shift,masing-masing shift bekerja selama 8 jam adalah 2 ton/hari.Jadi jika 2 mesin tinting ini beroperasi secara bersamaan maka dalam 1 hari kerja mampu menghasilkan 4 ton/hari.

(25)

64

2. Data Jumlah Pesanan

Dalam penelitian ini penulis mengambil data pesanan untuk periode April 2014,yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Data Pesanan Periode April 2014

Pekerjaan No.Order Warna Ukuran Gramatur Jumlah

Order Ton Kebutuhan Basepaper (Ton) Waktu Proses Batas Waktu A 2420340861 IT100 700x1000 mm 160 4 pallet 1.792 2.475 1 5 B 2420340959 IT401 700x1000 mm 80 5 pallet 2.38 2.559 1 7 C 9690519691 IT220 700x840 mm 220 6 pallet 2.32 2.463 1 24 D 2420341126 IT250 500x700 mm 180 4 pallet 1.89 2.406 1 8 E 2530107866 IT41A 700x1000 mm 200 25 pallet 12.25 12.624 6 18 F 2400003038 IT170 700x1000 mm 220 8 pallet 3.696 4.105 2 3 G 2530107469 IT16A 700x1000 mm 240 21 pallet 10.143 11.018 6 16 H 2530107973 IT230 20x25" 180 34 pallet 14.79 15.645 8 19 I 2530108022 IT16B 25 x 35" 120 4 pallet 1.556 2.349 1 20 J 2530108165 IT401 25 x 35" 120 4 pallet 1.556 2.349 1 21 K 8260034875 IT14A 700x1000 mm 160 6 pallet 2.688 3.348 2 22 L 2530006414 IT4AA 700x1000 mm 180 32 pallet 15.12 15.966 8 10 M 2530006437 IT350 510x635 mm 200 33 pallet 14.949 16.148 8 14 N 2530006434 IT42A 640x900 mm 180 19 pallet 7.372 8.195 4 12

(26)

4.8 Pengolahan Data

4.8.1 Penjadwalan 14 Pekerjaan pada Prosesor Pararel dengan Metode Earliest Due Date (EDD)

a. Membuat penjadwalan berdasarkan Metode EDD

Tabel 4.2 Penjadwalan dengan Metode EDD Pekerjaan No.Order Kebutuhan Basepaper

(Ton) Waktu Proses Batas Waktu F 2400003038 4.105 2 3 A 2420340861 2.475 1 5 B 2420340959 2.559 1 7 D 2420341126 2.406 1 8 L 2530006414 15.966 8 10 N 2530006434 8.195 4 12 M 2530006437 16.148 8 14 G 2530107469 11.018 6 16 E 2530107866 12.624 6 18 H 2530107973 15.645 8 19 I 2530108022 2.349 1 20 J 2530108165 2.349 1 21 K 8260034875 3.348 2 22 C 9690519691 2.463 1 24

(27)

66

b. Menerapkan hasil penjadwalan ke dalam 2 prosesor

2 A D L G H C 1 F B N M E I J K 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Gambar 4.5 Penjadwalan 14 Pekerjaan berdasarkan Metode EDD pada 2 Prosesor Pararel

(28)

c. Menghitung keterlambatan penjadwalan dengan metode EDD Contoh perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan B

3 C 2 1 C r F C i i i i i = + = + =

Contoh perhitungan waktu kelambatan pekerjaan B

4 L 7 -3 L d -C L i i i i i − = = =

Tabel 4.3 Perhitungan Keterlambatan Metode EDD Prosesor 1

Pekerjaan F B N M E I J K

Waktu Proses 2 1 4 8 6 1 1 2

Waktu Penyelesaian (Ci) hari 2 3 7 15 21 22 23 25

Batas Waktu 3 7 12 14 18 20 21 22

Kelambatan -1 -4 -5 1 3 2 2 3

Tabel 4.4 Perhitungan Keterlambatan Metode EDD Prosesor 2

Pekerjaan A D L G H C

Waktu Proses 1 1 8 6 8 1

Waktu Penyelesaian (Ci) hari 1 2 10 16 24 25

Batas Waktu 5 8 10 16 19 24 Kelambatan -4 -6 0 0 5 1 Rata-rata kelambatan 214 . 0 L .(-3) 14 1 L 1) 5 0 0 (-6) (-4) 3 2 2 3 1 (-5) (-3) .(-1 14 1 L L . n 1 L s s s n 1 i i s − = = + + + + + + + + + + + + + = =

=

(29)

68

Jumlah pekerjaan yang terlambat (Number Of Tardiness)

0 T bila 0, δ 0 T bila 1, δ i i i i ≤ = > = pekerjaan 7 N δ N T n 1 i i T = =

= Kelambatan Maksimum

4.8.2. Penjadwalan 14 Pekerjaan pada Prosesor Pararel dengan Metode Algoritma Hodgson

a. Membuat penjadwalan berdasarkan Metode Algoritma Hodgson Tabel 4.5 Penjadwalan dengan Metode Algoritma Hodgson

Job No.Order Kebutuhan

Basepaper (Ton) Waktu Proses Batas Waktu F 2400003038 4.105 2 3 A 2420340861 2.475 1 5 B 2420340959 2.559 1 7 D 2420341126 2.406 1 8 L 2530006414 15.966 8 10 M 2530006437 16.148 8 14 E 2530107866 12.624 6 18 H 2530107973 15.645 8 19 I 2530108022 2.349 1 20 J 2530108165 2.349 1 21 K 8260034875 3.348 2 22 C 9690519691 2.463 1 24 N 2530006434 8.195 4 12 G 2530107469 11.018 6 16 H pekerjaan untuk hari 5 L ) (L max L max i max = =

(30)

69

b. Menerapkan hasil penjadwalan ke dalam 2 prosesor

2 A D L H C G 1 F B M E I J K N 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Gambar 4.6 Penjadwalan 14 Pekerjaan berdasarkan Metode Algoritma Hodgson pada 2 Prosesor Pararel

(31)

70

c. Menghitung keterlambatan penjadwalan dengan Algoritma Hodgson Contoh perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan B

3 C 2 1 C r F C i i i i i = + = + =

Contoh perhitungan waktu kelambatan pekerjaan B

4 L 7 -3 L d -C L i i i i i − = = =

Tabel 4.6 Perhitungan Keterlambatan Metode Algoritma Hodgson Prosesor 1

Pekerjaan F B M E I J K N

Waktu Proses 2 1 8 6 1 1 2 4

Saat Selesai (Ci) hari 2 3 11 17 18 19 21 25

Batas Waktu 3 7 14 18 20 21 22 12

Kelambatan -1 -4 -3 -1 -2 -2 -1 13

Tabel 4.7 Perhitungan Keterlambatan Metode Algoritma Hodgson Prosesor 2

Pekerjaan A D L H C G

Waktu Proses 1 1 8 8 1 6

Saat Selesai (Ci) hari 1 2 10 18 19 25

Batas Waktu 5 8 10 19 24 16

(32)

Rata-rata kelambatan 571 . 0 L .(-8) 14 1 L )) 9 ( 5) ( ) 1 ( 0 (-6) (-4) 3 1 ) 1 ( 2) ( ) 2 ( 1) ( (-3) (-4) .(-1 14 1 L L . n 1 L s s s n 1 i i s − = = + − + − + + + + + − + − + − + − + + + = =

=

Jumlah pekerjaan yang terlambat (Number Of Tardiness)

0 T bila 0, δ 0 T bila 1, δ i i i i ≤ = > = pekerjaan 2 N δ N T n 1 i i T = =

= Kelambatan Maksimum N pekerjaan untuk hari 13 L ) (L max L max i max = =

(33)

72

4.8.3. Penjadwalan 14 Pekerjaan pada Prosesor Pararel dengan Metode Slack

a. Membuat penjadwalan berdasarkan MetodeSlack

Tabel 4.8 Penjadwalan dengan Metode Slack Job No.Order Kebutuhan

Basepaper (Ton) Waktu Proses Batas Waktu Slack F 2400003038 4.105 2 3 1 L 2530006414 15.966 8 10 2 A 2420340861 2.475 1 5 4 B 2420340959 2.559 1 7 6 M 2530006437 16.148 8 14 6 D 2420341126 2.406 1 8 7 N 2530006434 8.195 4 12 8 G 2530107469 11.018 6 16 10 H 2530107973 15.645 8 19 11 E 2530107866 12.624 6 18 12 I 2530108022 2.349 1 20 19 J 2530108165 2.349 1 21 20 K 8260034875 3.348 2 22 20 C 9690519691 2.463 1 24 23

(34)

73

b. Menerapkan hasil penjadwalan ke dalam 2 prosesor

2 L D N H I J K 1 F A B M G E C 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Gambar 4.7 Penjadwalan 14 Pekerjaan berdasarkan Metode Slack pada 2 prosesor pararel

(35)

74

c. Menghitung keterlambatan penjadwalan dengan Slack Contoh perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan A

3 C 2 1 C r F C i i i i i = + = + =

Contoh perhitungan waktu kelambatan pekerjaan A

2 L 5 -3 L d -C L i i i i i − = = =

Tabel 4.9 Perhitungan Keterlambatan Metode Slack Prosesor 1

Pekerjaan F A B M G E C

Waktu Proses 2 1 1 8 6 6 1

Saat Selesai (Ci) hari 2 3 4 12 18 24 25

Batas Waktu 3 5 7 14 16 18 24

Kelambatan -1 -2 -3 -2 2 6 1

Tabel 4.10 Perhitungan Keterlambatan Metode Slack Prosesor 2

Pekerjaan L D N H I J K

Waktu Proses 8 1 4 8 1 1 2

Saat Selesai (Ci) hari 8 9 13 21 22 23 25

Batas Waktu 10 8 12 19 20 21 22 Kelambatan -2 1 1 2 2 2 3 Rata-rata kelambatan 714 . 0 L .10 14 1 L ) 3 2 2 2 1 1 ) 2 ( 1 6 2 2) ( (-3) (-2) .(-1 14 1 L L . n 1 L s s s n 1 i i s = = + + + + + + − + + + + − + + + = =

=

(36)

0 T bila 0, δ 0 T bila 1, δ i i i i ≤ = > = pekerjaan 9 N δ N T n 1 i i T = =

= Kelambatan Maksimum E pekerjaan untuk hari 6 L ) (L max L max i max = =

4.8.4. Penjadwalan 14 Pekerjaan pada Prosesor Pararel dengan Metode Wilkerson Irwin dengan Inisal EDD

a. Membuat penjadwalan berdasarkan MetodeWilkerson Irwin – Inisal EDD Untuk membuat penjadwalan dengan algoritma Wilkerson Irwin dibawah ini,menggunakan hasil penjadwalan EDD sebagai inisial.

Tabel 4.11 Penjadwalan dengan Metode Wilkerson Irwin – Inisial EDD

Job No.Order Kebutuhan

Basepaper (Ton) Waktu Proses Batas Waktu F 2400003038 4.105 2 3 A 2420340861 2.475 1 5 B 2420340959 2.559 1 7 D 2420341126 2.406 1 8 L 2530006414 15.966 8 10 N 2530006434 8.195 4 12 M 2530006437 16.148 8 14 G 2530107469 11.018 6 16 H 2530107973 15.645 8 19 I 2530108022 2.349 1 20 J 2530108165 2.349 1 21 K 8260034875 3.348 2 22 C 9690519691 2.463 1 24 E 2530107866 12.624 6 18

(37)

76

b. Menerapkan hasil penjadwalan ke dalam 2 prosesor

2 A D L G H C 1 F B N M I J K E 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Gambar 4.8 Penjadwalan 14 Pekerjaan berdasarkan Metode Wilkerson Irwin - Inisial EDD pada 2 prosesor pararel

(38)

Tabel 4.12 Aplikasi Metode Wilkerson Irwin-Inisial EDD Prosesor 1 α β δ Kondisi 1 Kondisi 2 F B N 2+4≤12 Y 1≤4 Y B N M 3+8≤14 Y 4≤8 Y N M E 7+8≤18 Y 8≤6 T M E I 15+6≤20 T 6≤1 T M I - 15-8+8≤20 Y 8≤1 T I E J 16+6≤21 T 6≤1 T I J - 16-1+1≤21 Y 1≤1 Y J E K 17+6≤22 T 6≤2 T J K - 17-1+2≤22 Y 1≤2 Y

Tabel 4.13Aplikasi Metode Wilkerson Irwin-Inisial EDD Prosesor 2

α β δ Kondisi 1 Kondisi 2

A D L 1+8≤10 Y 1≤8 Y

D L G 2+8≤16 Y 8≤6 T

L G H 10+8≤19 Y 6≤8 Y

G H C 16+8≤24 Y 8≤1T

c. Menghitung keterlambatan penjadwalan dengan Metode Wilkerson Irwin-Inisal Slack

Contoh perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan B

Contoh perhitungan waktu kelambatan pekerjaan B

4 L 7 -3 L d -C L i i i i i − = = = 3 C 2 1 C r F C i i i i i = + = + =

(39)

78

Tabel 4.14 Perhitungan Keterlambatan Metode Wilkerson Irwin – Inisial EDD Prosesor 1

Pekerjaan F B N M I J K E

Waktu Proses 2 1 4 8 1 1 2 6

Saat Selesai (Ci) hari 2 3 7 15 16 17 19 25

Batas Waktu 3 7 12 14 20 21 22 18

Kelambatan -1 -4 -5 1 -4 -4 -3 7

Tabel 4.15 Perhitungan Keterlambatan Metode Wilkerson Irwin – Inisial EDD Prosesor 2

Pekerjaan A D L G H C

Waktu Proses 1 1 8 6 8 1

Saat Selesai (Ci) hari 1 2 10 16 24 25

Batas Waktu 5 8 10 16 19 24 Kelambatan -4 -6 0 0 5 1 Rata-rata kelambatan 214 . 1 L .(-17) 14 1 L ) 1 5 0 0 ) 6 ( ) 4 ( 7 ) 3 ( ) 4 ( ) 4 ( 1 (-5) (-4) .(-1 14 1 L L . n 1 L s s s n 1 i i s − = = + + + + − + − + + − + − + − + + + + = =

=

Jumlah pekerjaan yang terlambat (Number Of Tardiness)

0 T bila 0, δ 0 T bila 1, δ i i i i ≤ = > = pekerjaan 4 N δ N T n 1 i i T = =

=

(40)

Kelambatan Maksimum

4.8.5. Penjadwalan 14 Pekerjaan pada Prosesor Pararel dengan Metode Wilkerson Irwin dengan Inisial Slack

a. Membuat penjadwalan berdasarkan Metode Wilkerson Irwin – Inisal Slack Untuk membuat penjadwalan dengan algoritma Wilkerson Irwin dibawah ini,menggunakan hasil penjadwalan Slack sebagai inisial.

Tabel 4.16 Penjadwalan dengan Metode Wilkerson Irwin – Inisial Slack Job No.Order Kebutuhan Basepaper (Ton) Waktu Proses Batas Waktu Slack F 2400003038 4.105 2 3 1 L 2530006414 15.966 8 10 2 A 2420340861 2.475 1 5 4 B 2420340959 2.559 1 7 6 M 2530006437 16.148 8 14 6 D 2420341126 2.406 1 8 7 N 2530006434 8.195 4 12 8 G 2530107469 11.018 6 16 10 E 2530107866 12.624 6 18 12 I 2530108022 2.349 1 20 19 J 2530108165 2.349 1 21 20 K 8260034875 3.348 2 22 20 C 9690519691 2.463 1 24 23 H 2530107973 15.645 8 19 11 E pekerjaan untuk hari 7 L ) (L max L max i max = =

(41)

80

b. Menerapkan hasil penjadwalan ke dalam 2 prosesor

2 L D N I J K H 1 F A B M G E C 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

(42)

Tabel 4.17 Aplikasi Metode Wilkerson Irwin-Inisial Slack Prosesor 1 α β δ Kondisi 1 Kondisi 2 F B M 1+8≤14 Y 1≤8 Y B M G 2+8≤16 Y 8≤6 T M G E 10+6≤18 Y 6≤6 Y G E C 16+6≤24 Y 6≤1 T

Tabel 4.18 Aplikasi Metode Wilkerson Irwin– Inisial Slack Prosesor 2

α β δ Kondisi 1 Kondisi 2 L D N 8+4≤12 Y 8≤10 Y D N H 9+8≤19 Y 4≤8 Y N H I 13+8≤20 T 8≤1 T N I - 13 – 4+4≤20 Y 4≤1 T I H J 14+8≤21 T 8≤1 T I J - 14-1+1≤21 Y 1≤1 Y J H K 15+8≤22 T 8≤2 T J K - 15-1+2≤22 Y 1≤2 Y

c. Menghitung keterlambatan penjadwalan dengan Metode Wilkerson Irwin-Inisial Slack

Contoh perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan A

3 C 2 1 C r F C i i i i i = + = + =

Contoh perhitungan waktu kelambatan pekerjaan A

2 L 5 -3 L d -C L i i i i i − = = =

Tabel 4.19 Perhitungan Keterlambatan Metode Wilkerson Irwin – Inisial Slack Prosesor 1

Pekerjaan F A B M G E C

Waktu Proses 2 1 1 8 6 6 1

Saat Selesai (Ci) hari 2 3 4 12 18 24 25

Batas Waktu 3 5 7 14 16 18 24

(43)

82

Tabel 4.20 Perhitungan Keterlambatan Metode Wilkerson Irwin – Inisial Slack Prosesor 2

Pekerjaan L D N I J K H

Waktu Proses 8 1 4 1 1 2 8

Saat Selesai (Ci) hari 8 9 13 14 15 17 25

Batas Waktu 10 8 12 20 21 22 19 Kelambatan -2 1 1 -6 -6 -5 6 Rata-rata kelambatan 714 . 0 L .(-10) 14 1 L ) 6 ) 5 ( ) 6 ( ) 6 ( 1 1 ) 2 ( 1 6 2 (-2) (-3) (-2) .(-1 14 1 L L . n 1 L s s s n 1 i i s − = = + − + − + − + + + − + + + + + + + = =

=

Jumlah pekerjaan yang terlambat (Number Of Tardiness)

0 T bila 0, δ 0 T bila 1, δ i i i i ≤ = > = pekerjaan 6 N δ N T n 1 i i T = =

= Kelambatan Maksimum E dan H pekerjaan untuk hari 6 L ) (L max L max i max = =

(44)

4.8.6. Penjadwalan 14 Pekerjaan pada Prosesor Pararel dengan Metode Wilkerson Irwin dengan Inisal Short Processing Time (SPT) a. Membuat penjadwalan berdasarkan Wilkerson Irwin – Inisal SPT

Untuk membuat penjadwalan dengan algoritma Wilkerson Irwin dibawah ini,menggunakan hasil penjadwalan SPT sebagai inisial.

Tabel 4.21 Penjadwalan dengan Metode Wilkerson Irwin – Inisial SPT

Job No.Order Kebutuhan

Basepaper (Ton) Waktu Proses Batas Waktu A 2420340861 2.475 1 5 B 2420340959 2.559 1 7 C 9690519691 2.463 1 24 D 2420341126 2.406 1 8 I 2530108022 2.349 1 20 J 2530108165 2.349 1 21 F 2400003038 4.105 2 3 K 8260034875 3.348 2 22 N 2530006434 8.195 4 12 E 2530107866 12.624 6 18 G 2530107469 11.018 6 16 H 2530107973 15.645 8 19 L 2530006414 15.966 8 10 M 2530006437 16.148 8 14

(45)

84

b. Menerapkan hasil penjadwalan ke dalam 2 prosesor

2 B D J K E H M 1 A C I F N G L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

(46)

Tabel 4.22 Aplikasi Metode Wilkerson Irwin-Inisial SPT Prosesor 1 α β δ Kondisi 1 Kondisi 2 A C I 1+1≤24 Y 1≤1 Y C I F 2+2≤20 Y 1≤2 Y I F N 3+4≤12 Y 2≤4 Y F N G 5+6≤16 Y 4≤6 Y N G L 9+8≤16 Y 6≤8 Y

Tabel 4.23 Aplikasi Metode Wilkerson Irwin-Inisial SPT Prosesor 2

α β δ Kondisi 1 Kondisi 2 B D J 1+1≤21 Y 1≤1 Y D J K 2+2≤22 Y 1≤2 Y J K E 3+6≤22 Y 2≤6 Y K E H 5+8≤19 Y 6≤8 Y E H M 11+8≤19 Y 8≤8 Y

c. Menghitung keterlambatan penjadwalan dengan Metode Wilkerson Irwin-Inisial SPT

Contoh perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan C

2 C 1 1 C r F C i i i i i = + = + =

Contoh perhitungan waktu kelambatan pekerjaan C

22 L 24 -2 L d -C L i i i i i − = = =

Tabel 4.24 Perhitungan Keterlambatan Metode Wilkerson Irwin – Inisial SPT Prosesor 1

Pekerjaan A C I F N G L

Waktu Proses 1 1 1 2 4 6 8

Saat Selesai (Ci) hari 1 2 3 5 9 15 23

Batas Waktu 5 24 20 3 12 27 10

(47)

86

Tabel 4.25 Perhitungan Keterlambatan Metode Wilkerson Irwin – Inisial SPT Prosesor 2

Pekerjaan B D J K E H M

Waktu Proses 1 1 1 2 6 8 8

Saat Selesai (Ci) hari 1 2 3 5 11 19 27

Batas Waktu 7 8 21 22 18 19 14 Kelambatan -6 -6 -18 -17 -7 0 13 Rata-rata kelambatan 6 L .(-84) 14 1 L 13 0 ) 7 ( ) 17 ( ) 18 ( ) 6 ( ) 6 ( 13 ) 12 ( ) 3 ( 2 (-17) (-22) .(-4 14 1 L L . n 1 L s s s n 1 i i s − = = + + − + − + − + − + − + + − + − + + + + = =

=

Jumlah pekerjaan yang terlambat (Number Of Tardiness)

0 T bila 0, δ 0 T bila 1, δ i i i i ≤ = > = pekerjaan 3 N δ N T n 1 i i T = =

= Kelambatan Maksimum L dan M pekerjaan untuk hari 13 L ) (L max L max i max = =

Gambar

Gambar 4.2 Produk Cutsize
Tabel 4.1 Data Pesanan Periode April 2014
Tabel 4.2 Penjadwalan dengan Metode EDD  Pekerjaan  No.Order  Kebutuhan Basepaper
Gambar 4.5 Penjadwalan 14 Pekerjaan berdasarkan Metode EDD pada 2 Prosesor Pararel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maksud penulisan naskah ini adalah untuk mengkaji dan memberikan gambaran mengenai peningkatan sistem keamanan maritim yang diyakini akan mampu mendukung

The last chapter described the core technologies underlying a WiMAX network that makes WiMAX a Broadband Wireless Access solution supporting high data rate and multiple users..

Hal ini dapat terjadi karena apabila LDR meningkat itu berarti telah terjadi peningkatan total kredit dengan presentase lebih besar dibanding presentase

Berdasarkan uraian tersebut di atas tergambar bahwa pengadaan koleksi perpustakaan harus dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna sehingga dalam pengadaan bahan pustaka

a) Kocok contoh yang telah diinkubasi dan dengan mengunakan jarum ose, goreskan sepanjang 3 mm biakan pengkayaan TT broth ke dalam cawan petri yang berisi media XLD, HE

secara deskriptif, digunakan untuk menjelaskan karakteristik contoh, keluarga, dan karakteristik usaha tani, posisi peran istri, peran istri pada sektor domsetik, dan

Tujuan penelitian untuk menghasilkan model proses ekstraksi ultrasonik dari modifikasi dari model yang telah ada, sehingga dapat memprediksi hasil ekstraksi ultrasonik

12 Pegawai­ Pegawai  PPD Memantau dan  membantu  perlaksanaan  Program Pendidikan Melaksana dan  memantau  keberkesanan program Perlaksana Semua Staf  sekolah