• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Pneumonia Aspirasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Pneumonia Aspirasi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHU

LAPORAN PENDAHULUAN PNEUMONIA ALUAN PNEUMONIA ASPIRASI SPIRASI PAPADA DA BAYBAYI DI RUANG SEROJAI DI RUANG SEROJA (PERINATOLOGI)

(PERINATOLOGI) RSUD dr. RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDOABDOER RAHEM SITUBONDO

NAMA : ALFUN HIDAYATULLOH NAMA : ALFUN HIDAYATULLOH

NIM : 12231010104 NIM : 12231010104

PROGRAM STUDI ILMU !EPERA"ATAN PROGRAM STUDI ILMU !EPERA"ATAN

UNI#ERSITAS JEMBER  UNI#ERSITAS JEMBER 

(2)

201$

LAPORAN PENDAHULUAN PNEUMONIA ASPIRASI PADA BAYI DI RUANG SEROJA (PERINATOLOGI) RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO

O%&' A%* H+d,-,%%/' (12231010104) 1. Kasus (Diagnosa Medis)

Pneumonia Aspirasi

2. Proses terjadinya masalah (pengertian, penyebab, Patofisiologi, tanda  gejala, Penangan) a. Pengertian

Pneumonia hingga saat ini masih ter!atat sebagai masalah "esehatan utama pada ana"  di #egara ber"embang. Pneumonia merupa"an penyebab utama moriditas dan mortalitas ana" berusia diba$ah lima tahun (balita). Diper"ira"an hampir seperlima "ematian ana"  diseluruh dunia, lebih "urang 2 juta ana" balita, meninggal setiap tahun a"ibat pneumonia, sebagian besar terjadi di Afri"a dan Asia %enggara. Menurut &ur'ei "esehatan #asional (&K#) 2, 2,*+ "ematian bayi dan 22,+ "ematian balita di -ndonesia disebab"an system respiratori, terutama pneumonia (Antonius, 21).

Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai paren"im paru. &ebagian besar  disebab"an oleh mi"roorganisme ('irusba"teri) dan sebgaian "e!il disebab"an oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dll). Pneumonia sering"ali diper!aya dia$ali oleh infe"si 'irus yang "emudian mengalami "ompli"asi infe"si ba"teri. &e!ara "linis pada ana" sulit memeda"an  pneumonia ba!terial dengan pneumonia 'irus. (/udi dkk , 2). Aspirasi adalah infe"si  paru yang disebab"an oleh terhirupnya bahan asing, !airan atau benda padat seperti A&-, susu formula, ma"anan, minuman, bahan muntahan, atau terhirupnya gas0uap bera!un "e dalam saluran nafas a"ibat "etida"mampuan epiglotis untu" menutup se!ara sepontan. Pneumonia Aspirasi ( Aspiration pneumonia) adalah infe"si paru0paru yang disebab"an oleh terhirupnya bahan0bahan "e dalam saluran pernafasan yang mengenai paren"im paru, distal dari bron"us terminalis yang men!a"up bron"iolus respiratorius, dan al'eoli, serta menimbul"an "onsolidasi jaringan paru dan gangguan pertu"aran gas setempat. (Antonius, 21).

 b. tiologi

%erdapat  ma!am penyebab sindroma pneumonia aspirasi, yaitu aspirasi asam lambung yang menyebab"an pneumonia "imia$i, aspirasi ba"teri dari oral dan oropharingeal menyebab"an pneumonia ba"terial, aspirasi minya", seperti mineral oil atau

(3)

'egetable oil dapat menyebab"an e3ogenous lipoid pneumonia. Kondisi yang mempengaruhi pneumonia aspirasi antara lain (Pedoman Diagnosis dan %erapi /agian -lmu Kesehatan Ana", 2)4

1) Disfagia dari gangguan syaraf pada bayi, sistem persyarafan pada neonatus belum matang.

2) Ketida"mampun epiglotis untu" menutup se!ara spontan yang disebab"an "arena "elemahan pada bayi.

) 5angguan pada system gastrointestinal, seperti penya"it esophageal, pembedahan yang melibat"an saluran atas atau esophagus, dan aliran lambung.

6) Me"anisme gangguan penutupan glottis atau sfingter jantung "arena tra"eotomi, endotracheal intubations (%), bron"os"opi, endos"opi atas dan nasogastric feeding  (#5%)

Kondisi0"ondisi ini "esemuanya berbagi dalam seringnya dan banya"nya 'olume aspirasi, yang mening"at"an "emung"inan pengembangan pneumonitis aspirasi. Aspirasi  bisa dibagi menjadi dua "ategori yaitu sindrom0sindrom aspirasi yang lain termasu"   penghambatan saluran "arena benda asing dan pneumonia lipoid e"sogen. Meliputi beberapa

sindrom aspirasi (7hamberlain, 22)4

1) Pneumonitis "imia4 aspirasi agen to"si" seperti asam lambung, !idera instanteneus ditandai dengan hipo"semia. Pengobatan membutuh"an du"ungan 'entilator berte"anan  positif.

2) 8efle" penutupan saluran nafas4 aspirasi !airan (air, garam, ma"anan nasogastri") dapat menyebab"an laringospasme pada saluran pernafasan dan edema pulmo yang menghasil"an hipo"semia. Pengobatan termasu" pernafasan dengan te"anan positif yang tida" teratur dengan 1+ o"sigen dan isoproterenol.

) 9bstru"si me"ani"4 aspirasi !airan atau :at parti"el (saluran pernafasan ma"anan se!ara  parsial, hot dog , "a!ang) bisa menghasil"an penghambatan me"anis yang sederhana.

%erjadinya batu", desahan dab dispnea dengan atele"tasis yang terlihat pada  X-ray di dada. Pengobatan memerlu"an penyedotan tra"eobron"ial dan menghilang"an :at  parti"el dengan serat opti! bron"os"opi.

6) Pneumonia aspirasi4 aspirasi ba"teri dari orofaring. Pasien mengalami batu", demam,  batu" berdaha" dan hasil radiografi menunju""an infiltrasi. Pengobatan membutuh"an

antibioti". !. Patofisiologi

(4)

Aspirasi merupa"an hal yang dapat terjadi pada setiap orang. Di sini terdapat peranan a"si mu"osilier dan ma"rofag al'eoler dalam pembersihan material yang teraspirasi. %erdapat  fa"tor determinan yang berperan dalam pneumonia aspirasi, yaitu sifat material yang teraspirasi, 'olume aspirasi, serta fa"tor defensif host (Marlisa, 211). Aspirasi terjadi "eti"a "etida"mampuan epiglotis untu" menutup se!ara spontan "eti"a ada benda asing yang a"an memasu"i saluran pernafasan. Pada neonatus aspirasi terjadi "arena belum matangnya sistem syaraf "oordinasi. &erta "elemahan epiglotis untu" menutup se!ara spontan "arena belum matang. Perubahan patologis pada saluran napas pada umumnya tida" dapat dibeda"an antara  berbagai penyebab pneumonia, hampir semua "asus gangguan terjadi pada paren"im disertai  bron"iolitis dan gangguan interstisial. Perubahan patologis meliputi "erusa"an epitel,  pembentu"an mu"us dan a"hirnya terjadi penyumbatan bron"us. &elanjutnya terjadi infiltrasi sel radang peribron"ial (peribron"iolitis) dan terjadi infe"si bai" pada jaringan interstisial, du"tus al'eolaris maupun dinding al'eolus, dapat pula disertai pembentu"an membran hialin dan perdarahan intra al'eolar. 5angguan paru dapat berupa restri"si, difusi dan perfusi ( Marlisa, 211). Menurut Mari" (21) fa"tor presdisposisi terjadinya pneumonia asppirasi sebagai  beri"ut4

1) #eonatus dan /ayi "e!il a) &trepto"o"us grup /

 b) /a"teri gram negatif seperti . 7oli, Pseudomonas &p, atau Klebsiella &p !) 7hlamidia tra!homatis

2) /ayi yang lebih besar dan ana" balita a) &teptro!o!!u! pneumoniae

 b) ;aemophillus influen:ae tipe /

A$itan gejala biasanya terjadi se!ara perlahan0lahan selama 1 hingga 2 minggu, dengan demam, penurunan berat badan, anemia, leu"ositosis, dispnea, dan batu" disertai produ"si sputum berbau busu". Abses0abses paru yang terbentu" pada paren"im paru dapat rusa", dan empiema dapat timbul seperti mi"roba0mi"roba yang berjalan "e permu"aan pleura. 8esi"o dari aspirasi se!ara langsung ter"ait dengan luasnya dan sulitnya penya"it ini se!ara langsung ter"ait dengan 'olume dan "adar asam !airan yang dihirup (Marlisa, 211).

(5)

5ambar 1. Paru0Paru <ang Mengalami -nfe"si

&indrom aspirasi lain ber"aitan dengan bahan yang diaspirasi (biasanya ma"anan) atau !airan bu"an asam (misalnya "arena hampir tenggelam atau saat pemberian ma"anan) yang menyebab"an obstru"si me"ani". =i"a bahan tersebut tersang"ut dalam bagian atas tra"ea, a"an menyebab"an obstru"si total, apnea, aphonia, dan dapat terjadi "ematian !epat. =i"a bahan tersang"ut pada bagian saluran pernapasan yang "e!il, tanda dan gejala yang timbul dapat  berupa batu" "roni" dan infe"si berulang (Marlisa, 211).

5ambar 2. Al'eoli <ang %erisi 9leh Aspirasi Ma"anan Dan 7airan

Aspirasi bisa terjadi pada indi'idu yang sehat tanpa gejala per"embangan infe"si tergantung pada fa"tor0fa"tor lain seperti u"uran inolu"rum, besarnya efe" yang dihasil"an oleh organisme dan pertahanan bagian yang ditempatinya seperti penutupan glottis, refle" batu", dan status imunologis. Pneumonia bisa mun!ul mengi"uti aspirasi mi"roorganisme yang 'irulen. Dan istilah pneumonia diguna"an untu" "emun!ulan pneumonia "eti"a u"uran inolu"rum !u"up luas danatau gagalnya pertahanan bagian yang ditempatinya (Marlisa, 211).

d. %anda dan gejala

5ejala yang timbul biasanya mendada" tetap dapat didahului dengan infe"si saluran napas a"ut bagian atas. 5ejalanya antara lain batu", demam tinggi terus menerus, sesa", "ebiruan di

(6)

mulut, menggigil (pada ana"), "ejang (pada bayi) dan nyeri dada. Pada ana" biasanya ana" lebih su"a berbaring pada sisi yang sa"it. Pada bayi sering menunju""an gejala non spesifi" seperti hipertermi, penurunan "esadaran, "ejang atau "embung sehingga sulit dibeda"an dengan meningitis, sepsis, atau ileus. &e!ara "linis ditemu"an gejala respiratory seperti ta"ipneu, retra"si sub!ostal (chest indrawing ), napas !uping hidung, ron!hi, dan sianosis. 8on!hi ditemu"an bila hanya ada infiltrat al'eolar. 8etra"si dan ta"ipneu merupa"an tanda "linis pneumonia yang  berma"na. /ila terjadi efusi pleura atau empiema, gera" e"s"rusi dada tertinggal di daerah efusi.

5era"an dada juga a"an terganggu bila terdapat nyeri dada a"ibat iritasi pleura. /ila efusi pleura  bertambah, sesa" napas a"an sema"in bertambah, tetapi nyeri pleura sema"in be"urang dan  berubah menjadi nyeri tumpul (Pedoman Diagnosis dan %erapi /agian -lmu Kesehatan Ana",

2).

&e!ara umum pneumonia aspirasi mengalami gangguan napas. 5angguan napas dapat di"lasifi"asi berdasar"an pada me"anisme patofisiologi yang menga"ibat"an hipo"semia danatau hiper"abia. /u"u Pedoman Manajemen masalah //> untu" do"ter, pera$at dan bidan di rumah sa"it, membagi "lasifi"asi gangguan napas, menjadi (Pedoman Diagnosis dan %erapi /agian -lmu Kesehatan Ana", 2)4

1) 5angguan napas ringan dengan s"or ? 6 2) 5angguan napas sedang dengan s"or 60@ ) 5angguan napas berat  *

%abel 1. 'aluasi ga$at napas dengan s"or Do$nes

Pemeri"saan &"or  

 1 2

Bre"uensi napas ? *3  menit *03 menit C 3menit 8etra"si %ida" ada retra"si 8etra"si ringan 8etra"si berat &ianosis %ida" ada sianosis &ianosis hilang

dengan 92

&ianosis menetap $alaupun diberi 92

Air entry dara masu" Penurunan ringan

udara masu" 

%ida" ada udara masu" 

Merintih %ida" merintih Dapat didengar

dengan stetos"op

Dapat didengar tanpa alat bantu e. Penanganan

1) Pemberian o"sigenasi4 dapat diberi"an o"sigen nasal atau mas"er, monitor dengan pulse o3ymetri. /ila ada tanda gagal napas diberi"an 'entilasi me"ani" 

2) Dila"u"an pengisapan oro0faring dan tra"ea untu" membersih"an saluran pernafasan dan mengeluar"an benda yang terhirup.

(7)

) Pemberian !airan dan "alori yang !u"up (bila !airan parenteral). =umlah !airan sesuai  berat badan, pening"atan suhu dan dehidrasi

6) /ila sesa" tida" terlalu hebat dapat dimulai melalui enteral bertahap melalui selang nasogatri" 

@) =i"a se"resi lendir berlebihan dapat diberi"an inhalasi dengan salin normal *) Kore"si "elainan asam basa atau ele"trolit yang terjadi

) Pemilihan antibioti" berdasar"an umur, "eadaan umum penderita dan dugaan  penyebabnya. 'aluasi pengobatan dila"u"an 602 jam. Antibioti"a harus diberi"an  pada pneumonia aspirasi. %ida" disaran"an untu" pemberian profila"sis antibioti"a.  #amun bila terjadi tanda0tanda panas badan, leu"ositosis, "eadaan umum memburu", ma"a antibioti"a diberi"an. Antibioti" se!ara empiri" diberi"an dengan melihat gambaran "linisnya, sebagai !ontoh4 !eftria3one, ampi!illin0sulba!tam, pipera!illin dan na ta:oba!tam, imipenem dan !ilastatin, amo"sisilin dan !la'ulanat dan le'oflo3a!in. f. Pen!egahan

1) =angan memberi"an ma"an sambil tidur0tiduran pada bayi.

2) /agi bayi setelah diberi ma"an atau minum jangan segera ditidur"an. ) &aat tidur, guna"an bantal dengan "etinggian se"itar E

6) Posisi badan sese"ali digera""an "e "iri dan "anan @) paya"an tida" terlalu lama tidur terlentang

*) Pada bayi, ji"a teraspirasi !airan, diteng"urap"an untu" mengeluar"an !airan tersebut. =i"a teraspirasi benda padat, harus diusaha"an "eluar.

(8)

 b) Masalah "epera$atan

Data tiologi Masalah

D&4 0 D94

• /ayi tampa" "esulitan

 bernapas bah"an tida"  bernapas

• 8etra"si dada (F) • /unyi ron"hi "eti"a

diaus"ultasi

• Adanya !airan dan

lendir di hidung • AP5A8 s!ore 0* Ba"tor etiologi G Aspirasi G

8ea"si -nflamasi a"ibat infe"si tra"tus respiratorius

G

Kerja sel goblet mening"at G

Produ"si sputum mening"at G

A"umulasi sputum dijalan nafas G

Ketida"efe"tifan bersihan jalan nafas

Ketida"efe"tifa n bersihn jalan nafas

D&4 0 D94

• /ayi tampa" "esulitan

 bernapas bah"an tida"  bernapas • %erlihat sianosis • 88C 63menit • Pernapasan !uping hidung • 8etra"si dada (F) • Pola pernafasan ireguler  • AP5A8 s!ore 0*

"sudat dan serous masu" "edalam al'eoli G

&DM  leu"osit PM# mengisi al'eoli G

Konsolidasi di al'eoli G

Bre"uensi napas mening"at G

Pening"atan fre"uensi pernapasan G

5angguan Pola nafas

Pola napas tida"  efe"tif 

D&4 0 D94 0

• /ayi tampa" "esulitan

 bernapas bah"an tida"  bernapas

Konsolidasi di al'eoli G

7omplian!e paru menurun G

5angguan pertu"aran 92 dan 792

5angguan  pertu"aran gas

(9)

• %erlihat sianosis • 88C 63menit • Pernapasan !uping hidung • &p92menurun • AP5A8 s!ore 0* G &uplai 92 menurun G

5angguan difusi gas di al'eoli G

5angguan pertu"aran gas

D&4 0 D94 0 &uhu tubuh C,@o7 0 A"ral dingin 0 "stremitas pu!at 0 AP5A8 s!ore 0* Metabolisme mening"at G

Merangsang "erja termostat hipotalamus G

Pening"atan suhu tubuh G

;ipertermi

;ipertermi

D&4 0 D94 0

0 Mu"osa bibir pasien tampa" "ering

0 %urgor "ulit "eringa 0 AP5A8 s!ore 0*

Pening"atan suhu tubuh G

;ipertermi G

'aporasi mening"at G

7airan tubuh ber"urang G

Defisit 'olume !airan

Defisit 'olume !airan

6. Diagnosa Kepera$atan

a) Ketida"efe"tifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya !airan dan se!ret di jalan napas

 b) Pola napas tida" efe"tif berhubungan dengan "ompensasi pemenuhan "ebutuhan o"sigen di  jaringan

!) 5angguan pertu"aran gas berhubungan dengan gangguan difusi gas di al'eoli d) ;ipertermi berhubungan dengan "egagalan termoregulasi

(10)

. 8en!ana tinda"an "epera$atan f) Diagnosa

Kepera$a tan

g) %ujuan dan Kriteria hasil h) -nter'ensi Kepera$atan i) 8asional

 j) Ketida"ef  e"tifan  bersihan  jalan napas  berhubun gan dengan adanya !airan dan se!ret di  jalan napas ") #974 1.

8espiratory status4 'entilation 2.

8espiratory status4 air$ay paten!y .

Aspiration pre'ention l) Kriteria hasil4 m) &etelah diberi"an

tinda"an"epera$atan selama 326  jam jalan napas bayi "embali

efe"tif dengan "riteria hasil4 n) 1. Menunju""an jalan napas yang

efe"tif dan paten

o) 2. 88 dalam rentang normal (0 63menit)

 p) . %ida" ada suara napas tambahansuara napas 'esi"uler  H) 6. Pen!egahan aspirasi

s) #-74

1. >a"u"an aus"ultasi untu" meng"aji suara napas

2. Posisi"an bayi untu" mema"simal"an 'entilasi t)

. >a"u"an su!tion untu" mengeluar"an se!retlendir  6. Kolaborasi"an pemberian terapi

o"sigen sesuai indi"asi

@. /eri"an posisi pasien "epala lebih tinggi saat memberi"an A&- atau susu formula

*. 7u!i tangan sebelum mela"u"an tinda"an

u)

') 1. Mengetahui adanya sumbatan di jalan napas

2. Membu"a jalan napas dan mema"simal"an o"sigen yang masu" 

. Mengeluar"an se!ret di jalan napas

6. Memenuhi "ebutuhan o"sigen $)

@. Men!egah terjadinya aspirasi 3)

*. Men!egah terjadinya "ompli"asi infe"si y) r) :) Pola napas tida"  efe"tif   berhubun gan dengan "ompensa si  pemenuha n "ebutuhan o"sigen di  jaringan aa) #974 1.

8espiratory status4 'entilation 2.

Iital sign

ab) Kriteria hasil4 a!) &etelah diberi"an

tinda"an"epera$atan selama 326  jam pola napas bayi "embali

efe"tif dengan "riteria hasil4

1. 88 dalam rentang

normal (063menit)

2. "spansi dada

simetris

. %ida" ada

 penggunaan otot a"sesoris ad)

ae) #-74

1. Kaji tanda0tanda 'ital (8espiration rate) 2. Kaji penggunaan otot bantu pernafasan

(retra"si dada)

. Kolaborasi"an pemberian terapi o"sigen sesuai indi"asi

6. Monitor aliran o"sigen af)

@. Kolaborasi"an dengan tim medis

 pemberian terapi antibioti" sesuai dengan

ag)

1 Mengetahui "ondisi ter"ini pasien 2 Mengetahui irama pernafasan

 pasien .

 Memenuhi "ebutuhan o"sigen  bayi

6 Memasti"an "ebutuhan o"sigen  bayi terpenuhi

@ Mengurangi resi"o "emung"inan "ebo!oran ba"teri. ah) 5angguan  pertu"ara n gas  berhubun gan dengan ai) #974

1. 8espiratory status4 gas e3!hange 2. 8espiratory status4 'entilation . Iital sign status

6. Perfusion lung tissue aj) Kriteria hasil4

al) #-74

1. Kaji terjadinya sianosis am)

2. Kaji saturasi 92

an)

. Kolaborasi"an pemberian terapi

aH)

1. Mengetahui suplai 92 pada

 jaringan.

2. Mengetahui porsentase o"sigen dalam darah

(11)

r) :) Pola napas tida"  efe"tif   berhubun gan dengan "ompensa si  pemenuha n "ebutuhan o"sigen di  jaringan aa) #974 1.

8espiratory status4 'entilation 2.

Iital sign

ab) Kriteria hasil4 a!) &etelah diberi"an

tinda"an"epera$atan selama 326  jam pola napas bayi "embali

efe"tif dengan "riteria hasil4

1. 88 dalam rentang

normal (063menit)

2. "spansi dada

simetris

. %ida" ada

 penggunaan otot a"sesoris ad)

ae) #-74

1. Kaji tanda0tanda 'ital (8espiration rate) 2. Kaji penggunaan otot bantu pernafasan

(retra"si dada)

. Kolaborasi"an pemberian terapi o"sigen sesuai indi"asi

6. Monitor aliran o"sigen af)

@. Kolaborasi"an dengan tim medis

 pemberian terapi antibioti" sesuai dengan

ag)

1 Mengetahui "ondisi ter"ini pasien 2 Mengetahui irama pernafasan

 pasien .

 Memenuhi "ebutuhan o"sigen  bayi

6 Memasti"an "ebutuhan o"sigen  bayi terpenuhi

@ Mengurangi resi"o "emung"inan "ebo!oran ba"teri. ah) 5angguan  pertu"ara n gas  berhubun gan dengan ai) #974

1. 8espiratory status4 gas e3!hange 2. 8espiratory status4 'entilation . Iital sign status

6. Perfusion lung tissue aj) Kriteria hasil4

al) #-74

1. Kaji terjadinya sianosis am)

2. Kaji saturasi 92

an)

. Kolaborasi"an pemberian terapi

aH)

1. Mengetahui suplai 92 pada

 jaringan.

2. Mengetahui porsentase o"sigen dalam darah

. Memenuhi "ebutuhan o"sigen

gangguan difusi gas di al'eoli

a") &etelah diberi"an tinda"an "pera$atn selama 326 jam pertu"aran gas bayi "embali ade"uat dengan "riteria hasil4

1. Mendemonstrasi"an pening"atan 'entilasi dan o"sigen yang ade"uat 2. Memelihara "ebersihan paru0paru dan

 bebas dari tanda0tanda disstres  pernapasan

. %anda0tanda 'ital dalam rentang normal (#adi 1201@3menit, 88 063menit, suhu *,@0,@7)

o"sigen sesuai indi"asi 6. Monitor aliran o"sigen

ao)

@. Kolaborasi"an dengan tim medis  pemberian diureti" 

*. Kolaborasi"an dengan tim medis  pemberian antiinflamasi

ap)

 bayi

6. Memasti"an "ebutuhan o"sigen  bayi terpenuhi

@. Mengurangi penumpu"an !airan di paru0paru

*. Mengurangi resi"o terjadinya infe"si. ar) ;iperterm i  berhubun gan dengan "egagalan termoregu lasi as) #97 at) Thermoregulation au) Kriteria hasil4

a &uhu tubuh dalam rentang normal  b #adi dan 88 ddalam rentang normal

! %ida" ada perubahan $arna "ulit dan tida" ada pusing

a') #-7

aw) Fever treatment   1 Monitor suhu sesering mung"in

a3)

2 Monitor $arna dan suhu "ulit

 Monitor te"anan darah, nadi, dan 88  ay)

6 Monitor penurunan ting"at "esadaran a:)

@ Monitor inta"e dan output  ba)

 be)  bf)

1 Mengetahui "ondisi ter"ini pasien 2 Mengetahui perubahan sistem tubuh terhadap pening"atan panas tubuh

 Mengetahui perubahan tanda0 tanda 'ital pasien.

6 Mengetahui perubahan ting"at "esadaran pasien.

(12)

gangguan difusi gas di al'eoli

a") &etelah diberi"an tinda"an "pera$atn selama 326 jam pertu"aran gas bayi "embali ade"uat dengan "riteria hasil4

1. Mendemonstrasi"an pening"atan 'entilasi dan o"sigen yang ade"uat 2. Memelihara "ebersihan paru0paru dan

 bebas dari tanda0tanda disstres  pernapasan

. %anda0tanda 'ital dalam rentang normal (#adi 1201@3menit, 88 063menit, suhu *,@0,@7)

o"sigen sesuai indi"asi 6. Monitor aliran o"sigen

ao)

@. Kolaborasi"an dengan tim medis  pemberian diureti" 

*. Kolaborasi"an dengan tim medis  pemberian antiinflamasi

ap)

 bayi

6. Memasti"an "ebutuhan o"sigen  bayi terpenuhi

@. Mengurangi penumpu"an !airan di paru0paru

*. Mengurangi resi"o terjadinya infe"si. ar) ;iperterm i  berhubun gan dengan "egagalan termoregu lasi as) #97 at) Thermoregulation au) Kriteria hasil4

a &uhu tubuh dalam rentang normal  b #adi dan 88 ddalam rentang normal

! %ida" ada perubahan $arna "ulit dan tida" ada pusing

a') #-7

aw) Fever treatment   1 Monitor suhu sesering mung"in

a3)

2 Monitor $arna dan suhu "ulit

 Monitor te"anan darah, nadi, dan 88  ay)

6 Monitor penurunan ting"at "esadaran a:)

@ Monitor inta"e dan output  ba)

 be)  bf)

1 Mengetahui "ondisi ter"ini pasien 2 Mengetahui perubahan sistem tubuh terhadap pening"atan panas tubuh

 Mengetahui perubahan tanda0 tanda 'ital pasien.

6 Mengetahui perubahan ting"at "esadaran pasien.

@ Mengetahui "eseimbangan !airan

* Kolaborasi"an pemberian antipireti"   bb)

 Kolaborasi"an pemberian !airan intra'ena

 b!)

 Kompres pasien pada lipat paha dan a"sila

 bd)

J %ing"at"an sir"ulasi udara

ele"trolit

* Mengoptimal"an terapi medi"asi untu" mengurangi panas.

 Mempertahan"an "ondisi ele"trolit tubuh

 Mengeluar"an panas tubuh  bg)

J Mengeluar"an panas tubuh  bh)  bi) Defisit 'olume !airan  berhubun gan dengan  pening"at an e'aporasi tubuh  bj)

 b") &etelah dila"u"an tinda"an "epera$atan selam  3 26 jam  pasien dapat pulih lagi 'olume

!airannya

1) Keseimbangan ele"trolit dan asam  basa ade"uat

2) Keseimbangan !airan ade"uat ) ;idrasi normal

6) &tatus nutrisi 4 inta"e ma"anan dan !airan

 bl)

 bm) #-7

 bn) Bluid /alan!e 1) Monitor status hidrasi 2) Monitor tanda0tanda 'ital ) Monitor status nutrisi

6) %imbang berat badan setiap hari dan  pantau "emajuannya.

@) Pertahan"an "ea"uratan !atatan asupan dan haluaran.

*) Pantau hasil laboratorium yang rele'an terhadap retensi !airan

) Pantau indi"asi "elebihanretensi !airan.  bo)

 bp)  bH)

1. Mengetahui inta"e !airan yang masu" 

2. Mengetahui "ondisi ter"ini  pasien

. Mengetahui inta"e nutrisi  pasien

6. Mengetahui perubahan berat  badan pasien

@. Mempertahan"an "eseimbangan !airan

 br)

(13)

* Kolaborasi"an pemberian antipireti"   bb)

 Kolaborasi"an pemberian !airan intra'ena

 b!)

 Kompres pasien pada lipat paha dan a"sila

 bd)

J %ing"at"an sir"ulasi udara

ele"trolit

* Mengoptimal"an terapi medi"asi untu" mengurangi panas.

 Mempertahan"an "ondisi ele"trolit tubuh

 Mengeluar"an panas tubuh  bg)

J Mengeluar"an panas tubuh  bh)  bi) Defisit 'olume !airan  berhubun gan dengan  pening"at an e'aporasi tubuh  bj)

 b") &etelah dila"u"an tinda"an "epera$atan selam  3 26 jam  pasien dapat pulih lagi 'olume

!airannya

1) Keseimbangan ele"trolit dan asam  basa ade"uat

2) Keseimbangan !airan ade"uat ) ;idrasi normal

6) &tatus nutrisi 4 inta"e ma"anan dan !airan

 bl)

 bm) #-7

 bn) Bluid /alan!e 1) Monitor status hidrasi 2) Monitor tanda0tanda 'ital ) Monitor status nutrisi

6) %imbang berat badan setiap hari dan  pantau "emajuannya.

@) Pertahan"an "ea"uratan !atatan asupan dan haluaran.

*) Pantau hasil laboratorium yang rele'an terhadap retensi !airan

) Pantau indi"asi "elebihanretensi !airan.  bo)

 bp)  bH)

1. Mengetahui inta"e !airan yang masu" 

2. Mengetahui "ondisi ter"ini  pasien

. Mengetahui inta"e nutrisi  pasien

6. Mengetahui perubahan berat  badan pasien @. Mempertahan"an "eseimbangan !airan  br) *. Mengetahui perubahan sistem tubuh  bs)

(14)

sistem tubuh  bs)

) DAFTAR PUSTA!A )

 b') 7hamberlain, #8. 7lini!al &yndromes of Pneumonia. 22. ( http4$$$."!om.edu fa!ulty!hamberlainLebsitele!turessyllabi.htm, 2 =uni 21@)

 b$) Mansjoer, Arif, 2, Kapita Selekta Kedokteran, ed0, ja"arta, Media Aus""ulapius BK

- b3) Mari". .P, 21. Aspiration neumonitis and Aspiration neumonia!  # ngl = Med, Iol 6, #o. J. %e3as te!h ni'ersity ;ealth &!ien!e 7enter4 Massa!ussetts

 by) Marlisa. 211. neumonia Aspirasi! P# Ieteran. (http4$$$.s!ribe.!om, 2 =uni 21@)  b:) #A#DA. (21). "A"#A "$%-"&% 'ilid (. <ogya"arta4 Media!tion.

!a) #A#DA. (21). "A"#A "$%-"&% 'ilid ! <ogya"arta4 Media!tion.

!b) Pedoman Diagnosis dan %erapi /agian -lmu Kesehatan Ana". disi ---.2. 8umah &a"it do"ter &oetomo. Pneumonia. ;al 4@10@

!!) Pudjiadi, Antonius ;. Pneumonia dalam Pedoman Pelayanan Medis -DA-. =ilid 1 ja"arta 214 Pengurus -"atan Do"ter Ana" -ndonesia hal4 2@02@@.

!d) 8ahajoe, #astiti #. &upriyanto /ambang, &tyanto Darma$an /udi. Pneumonia dalam4 8espirologi ana", -"atan Do"ter Ana" -ndonesia, d Pertama =a"arta =uni 24 /adan  penerbit -DA- hal 4 @0*@

(15)

) DAFTAR PUSTA!A )

 b') 7hamberlain, #8. 7lini!al &yndromes of Pneumonia. 22. ( http4$$$."!om.edu fa!ulty!hamberlainLebsitele!turessyllabi.htm, 2 =uni 21@)

 b$) Mansjoer, Arif, 2, Kapita Selekta Kedokteran, ed0, ja"arta, Media Aus""ulapius BK

- b3) Mari". .P, 21. Aspiration neumonitis and Aspiration neumonia!  # ngl = Med, Iol 6, #o. J. %e3as te!h ni'ersity ;ealth &!ien!e 7enter4 Massa!ussetts

 by) Marlisa. 211. neumonia Aspirasi! P# Ieteran. (http4$$$.s!ribe.!om, 2 =uni 21@)  b:) #A#DA. (21). "A"#A "$%-"&% 'ilid (. <ogya"arta4 Media!tion.

!a) #A#DA. (21). "A"#A "$%-"&% 'ilid ! <ogya"arta4 Media!tion.

!b) Pedoman Diagnosis dan %erapi /agian -lmu Kesehatan Ana". disi ---.2. 8umah &a"it do"ter &oetomo. Pneumonia. ;al 4@10@

!!) Pudjiadi, Antonius ;. Pneumonia dalam Pedoman Pelayanan Medis -DA-. =ilid 1 ja"arta 214 Pengurus -"atan Do"ter Ana" -ndonesia hal4 2@02@@.

!d) 8ahajoe, #astiti #. &upriyanto /ambang, &tyanto Darma$an /udi. Pneumonia dalam4 8espirologi ana", -"atan Do"ter Ana" -ndonesia, d Pertama =a"arta =uni 24 /adan  penerbit -DA- hal 4 @0*@

!e) Lil"inson, =udith, M. (211).  *uku Saku #iagnosis Keperawatan+ #iagnosis "A"#A,  $ntervensi "$%, Kriteria asil "&%! =a"arta4 57

Referensi

Dokumen terkait

&#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien &#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh

Kondisi SM Rimbang Baling sangat memprihatinkan saat ini, dan sangat disayangkan jika pada akhirnya, pemasalahan yang terjadi di kawasan konservasi menyebabkan

Dalam penelitian ini, tanggapan responden atas sikap dan mengenai unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan terhadap tingkat kepuasan wisatawan di

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2001 tentang Retribusi dan Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

Implementasi dalam penelitian ini adalah tindakan atau usaha yang dilakukan seluruh warga sekolah untuk menerapkan pendidikan kerakter berdasar pada budaya

Kapolres Purworejo AKBP satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Banyuurip AKP Rahmad Efendi mengatakan, penangkap tersangka berawal sewaktu Unit Reskrim melakukan

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia-Nya yang memampukan penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Prinsip kerja XRF dapat dijelaskan sebagai berikut, Selama proses jika x-ray mempunyai energi yang cukup maka elektron akan terlempar dari kulitnya yang lebih dalam