• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEADAAN SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP, STATUS GIZI, DAN TINGKAT STRES TERHADAP TEKANAN DARAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEADAAN SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP, STATUS GIZI, DAN TINGKAT STRES TERHADAP TEKANAN DARAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEADAAN SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP,

STATUS GIZI, DAN TINGKAT STRES

TERHADAP TEKANAN DARAH

(Studi Kasus pada Pengemudi Angkutan Umum

Trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang di Kabupaten Bogor)

NOVITA NINING WIDYANINGSIH

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(2)

The influence of social economic condition, life style, nutrition status, and stress

level to blood pressure

(Case study in driver of public transportation kampus dalam and leuwiliang route)

The objective of the research was to analyze the factors that influence stress level and blood pressure. The design of this research was cross sectional study. The research was conducted in 4 months, from march to june 2008. The sample of this research were public transportation’s driver of Kampus Dalam and Leuwiliang route. The sample was chosen by using nonprobability sampling. The sample in this research were 60 man aged above 30 years old and had been works more than 2 years.

The multiple regression test shows that there are three factors that influence stress level, they are personality type, the size of the family, and the route of public transportation. The factors that influence systolic blood pressure are age (every 1 year of age increasing will increase 0,477 mmHg sistolic blood pressure), body weight (every 1 kilo of body weight increasing will increase 0,410 mHg systolic blood pressure), and the size of the family (every 1 person of number of family member decreasing will increase 2,289 mmHg sistolic blood pressure). The factors that influence diastolic blood pressure are age (every 1 years of age increasing will increase 0,378 mmHg diastolic blood pressure), body weight (every 1 kilo of body weight increasing will increase 0,385 mmHg diastolic blood pressure), stress level (every 1 person of number of family member decreasing will increase 0,093 mmHg diastolic blood pressure).

(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Status Gizi, dan Tingkat Stres terhadap Tekanan Darah (Studi Kasus pada Pengemudi Angkutan Umum Trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang di Kabupaten Bogor) adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2008

Novita Nining W

(4)

RINGKASAN

NOVITA NINING WIDYANINGSIH. Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Status Gizi, dan Tingkat Stres terhadap Tekanan Darah (Studi Kasus pada Pengemudi Angkutan Umum Trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang di Kabupaten Bogor). Di bawah bimbingan ALI KHOMSAN dan MELLY LATIFAH.

Stres merupakan penyakit jiwa yang paling banyak diderita oleh masyarakat saa ini. Stres bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti keadaan sosial ekonomi dan lingkungan (macet, bising, panas, dan polusi udara). Menurut Suyono (2001), stres dapat meningkatkan tekanan darah.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat stres dan tekanan darah pada pengemudi angkutan umum. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:1) Mengetahui keadaan sosial ekonomi (umur, pendidikan, pendapatan, dan besar keluarga) dan persepsi pengemudi angkutan umum terhadap keadaan ekonominya; 2) Mengetahui gaya hidup (kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, kebiasaan olahraga, kebiasaan istirahat, dan pola makan), status gizi, tingkat stres, tipe kepribadian, dan tekanan darah pengemudi angkutan umum; 3) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat stres pada pengemudi angkutan umum; 4) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah pada pengemudi angkutan umum.

Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan, mulai bulan Maret – Juni 2008. Penelitian ini dilakukan pada pengemudi angkutan umum trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Penarikan contoh dilakukan secara nonprobability sampling. Pengemudi angkutan umum dalam penelitian ini adalah pria yang bekerja sebagai pengemudi angkutan umum pada trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor dengan syarat berumur lebih dari 30 tahun dan lama bekerja sebagai pengemudi angkutan umum minimal dua tahun. Jumlah contoh pada penelitian ini sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 30 pengemudi angkutan umum trayek Kampus Dalam dan 30 pengemudi trayek Leuwiliang.

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hampir semua data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer, kecuali data jumlah angkutan umum, data penduduk kecamatan Darmaga, dan indikator kemiskinan di Kabupaten Bogor. Pengolahan dan analisis data menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS versi 13. Untuk mengetahui perbedaan antara variabel dilakukan uji beda t-test dan uji beda Mann-Whitney U test sesuai dengan jenis datanya, sedangkan untuk mengetahui pengaruh antar variabel digunakan uji regresi linier berganda.

Keadaan sosial ekonomi contoh terdiri dari umur, pendidikan, pendapatan, dan besar keluarga. Hasil uji beda t–test menunjukkan bahwa umur, pendapatan, dan besar keluarga tidak terdapat perbedaan yang nyata antara contoh pada trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang. Uji beda dengan Man-Whitney Utest menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pendidikan contoh pada trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang.

Sebanyak 41,6% contoh pada kedua trayek merokok sebanyak 10-20 batang sehari dan Lebih dari separuh contoh (66,7%) pada kedua trayek melakukan olahraga. Hasil uji beda dengan Man-Whitney U test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kebiasaan merokok dan olahraga pada contoh trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang. Sejumlah 20% contoh pada kedua trayek mengonsumsi alkohol dan 81,7% contoh pada kedua trayek selalu melakukan

(5)

Istirahat. Uji beda dengan Man-Whitney U test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kebiasaan minum alkohol dan istirahat antara contoh pada trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang.

Lebih dari separuh (55%) contoh pada kedua trayek makan tiga kali sehari atau lebih. Enam puluh satu koma tujuh persen contoh pada kedua trayek termasuk ke dalam status gizi normal. Uji beda t-test menunjukkan bahwa status gizi contoh pada trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang tidak terdapat perbedaan yang nyata.

Sejumlah 3,3% contoh pada trayek Kampus Dalam dan 10% pada trayek leuwiliang mengalami stres. Uji beda t-test menunjukkan bahwa tingkat stres contoh pada trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang terdapat perbedaan yang nyata (p=0,018). Sejumlah 6,7% contoh pada trayek Kampus Dalam dan 30% pada trayek Leuwiliang memiliki tipe kepribadian A. Hasil uji beda t-test menunjukkan bahwa tipe kepribadian contoh pada trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang terdapat perbedaan yang nyata (p=0,061). Lebih dari separuh contoh pada kedua trayek tersebut memiliki tekanan darah normal baik sistolik maupun diastolik. Uji beda t-test menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik maupun diastolik contoh pada trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang tidak terdapat perbedaan yang nyata.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap tingkat stres. Pertama adalah tipe kepribadian, setiap kenaikan satu skor tipe kepribadian akan menaikkan tingkat stres sebesar 0,034. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor tipe kepribadian maka semakin tinggi tingkat stresnya. Kedua adalah besar keluarga, setiap pertambahan satu anggota keluarga akan menaikkan tingkat stres sebesar 2,521. Ketiga adalah trayek angkutan umum, contoh pada trayek Leuwiliang memiliki risiko 6,671 kali lebih besar untuk mengalami stres dibandingkan dengan contoh pada trayek Kampus Dalam.

Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik. Pertama adalah umur. Setiap pertambahan umur 1 tahun akan menaikkan tekanan darah sistolik sebesar 0,477 mmHg. Kedua adalah berat badan. Setiap kenaikan 1 kg berat badan akan menaikkan tekanan darah sistolik sebesar 0,410 mmHg. Ketiga adalah Besar keluarga. Setiap pengurangan satu anggota keluarga akan menaikkan tekanan darah sistolik sebesar 2,289 mmHg. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah diastolik ada empat. Pertama adalah umur. Setiap pertambahan umur satu tahun akan menaikkan tekanan darah diastolik sebesar 0,378 mmHg. Kedua adalah berat badan. Setiap pertambahan 1 kg berat badan akan menaikkan tekanan darah diastolik sebesar 0,385 mmHg. Ketiga adalah tingkat stres. Setiap kenaikan satu skor tingkat stres akan menaikan tekanan darah diastolik sebesar 0,209 Keempat adalah besar keluarga. Setiap pengurangan satu anggota keluarga akan menaikan tekanan darah sebesar 0,093 mmHg.

Saran.Tipe kepribadian mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tingkat stres pada pengemudi angkutan umum. Contoh yang memiliki tipe kepribadian A mempunyai peluang lebih besar untuk mengalami stres. Untuk itu maka perlu dilakukan penyuluhan tentang cara mereduksi/mengubah tipe kepribadian A menjadi B. Selain tipe kepribadian, trayek angkutan umum juga berpengaruh terhadap tingkat stres. Jarak yang jauh, macet, dan kondisi jalan yang berliku-liku dapat meningkatkan tingkat stres pada pengemudi angkutan umum. Maka perlu dilakukan pengaturan lalu lintas yang baik untuk mengurangi kemacetan. Selain itu perlu dilakukan perbaikan dan pelebaran jalan.

(6)

Status gizi berpengaruh terhadap tekanan darah pada pengemudi angkutan umum. Semakin tinggi IMT maka semakin tinggi risiko untuk menderita hipertensi. Untuk itu maka perlu dilakukan penyuluhan kepada pengemudi angkutan tentang pola makan yang baik untuk mencegah terjadinya hipertensi.

Penelitian yang akan datang diharapkan untuk membandingkan pengemudi angkutan umum yang lama dan baru sebagai faktor yang berpengaruh terhadap tingkat stres. Selain itu diharapkan juga untuk menyertakan variabel aktivitas fisik sebagai faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah.

(7)

PENGARUH KEADAAN SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP,

STATUS GIZI, DAN TINGKAT STRES

TERHADAP TEKANAN DARAH

(Studi Kasus pada Pengemudi Angkutan Umum

Trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang di Kabupaten Bogor

)

NOVITA NINING WIDYANINGSIH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(8)

JUDUL : Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Status Gizi, dan Tingkat Stres terhadap Tekanan Darah (Studi

Kasus pada Pengemudi Angkutan Umum Trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang di Kabupaten Bogor)

Nama Mahasiswa : Novita Nining Widyaningsih NRP : A54104056

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan Ir. Melly Latifah, M. Si NIP.131.404.218 NIP. 131.879.327

Diketahui,

Dekan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131.124.019

(9)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Status Gizi, dan Tingkat Stres terhadap Tekanan Darah (Studi Kasus pada Pengemudi Angkutan Umum Trayek Kampus Dalam dan Leuwiliang di Kabupaten Bogor) ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Gizi Masyarakat Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS dan Ir. Melly Latifah, MSi selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan dan nasihat yang telah diberikan dari awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

2. Dr.Ir. Dwi Hastuti, MS selaku dosen pemandung seminar atas masukan-masukan yang telah diberikan.

3. Dr.Ir. Lilik Kustiyah, MS selaku dosen pembimbing akademik atas nasihat dan perhatiannya yang telah diberikan selama kuliah.

4. Katrin Roosita, SP, MSi selaku dosen penguji skripsi atas masukan-masukan yang telah diberikan.

5. Dr.Ir.Dadang Sukandar, MS atas masukannya dalam pengolahan data. 6. Seluruh staf pengajar dan Komisi Pendidikan Departemen Gizi

Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga.

7. Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, para pengemudi angkutan umum yang telah menjadi responden atas informasi yang telah diberikan.

8. Ayah dan bunda tercinta untuk doa, nasihat, dukungan, dan kasih sayang yang begitu berlimpah.

9. Semua keluarga di Klaten atas nasihat dan dukungannya selama ini. 10. Sri, Merry, Ari, dan Nova sebagai pembahas seminar atas

masukan-masukannya.

11. Teman-teman Gamasakres 41 semua atas bantuan, dukungan, dan persahabatannya selama ini.

12. Ventri, Retno, dan Arina atas bantuannya dalam pengambilan data.

13. Teman-teman ” Aulia” : Mbak ita, Itut, Ajeng, Supi, Tiara, Afi, dan Iroeb atas bantuan, dukungan, motivasi, dan kebersamaan yang telah diberikan.

(10)

14. Teman-teman ”KMK 41 (Keluarga Mahasiswa Klaten)” : Yunita, Itut, Yodi, Nanang, Chabib, Catur, Wulan, Tika, Tutik, Ririn, Ari, Haris, Azhar, Ringga, Udin, Mitha, Tifa, dan rukin atas dukungan dan persahabatannya selama ini.

Semoga Karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2008

Referensi

Dokumen terkait

Sarana pendidikan adalah perlengkapan pem- belajaran yang dapat dipindah-pindah (Peraturan Menteri Pendidikan Nasio- nal tentang Standar Sarana dan Prasa-

PENGARUH BUDAYA BAHASA PERTAMA DALAM PERKEMBANGAN BELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA ASING: STUDI KASUS PADA PENUTUR BAHASA JEPANG. Apriliya Dwi Prihatiningtyas

berkenaan dengan perusahaan bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka perlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar

Hasil persamaan regresi berganda tersebut memberikan pengertian bahwa : Nilai konstanta 2,195 mempunyai arti bahwa apabila variabel bebas yaitu harga, lokasi, dan pelayanan

Disamping itu untuk menumbuhkan kepercayaan pengguna terhadap warnet tersebut Pada penulisan ilmiah ini peulus mencoba membuat suatu aplikasi penghitungan biaya yang dikeluarkan

Berdasarkan data didapatkan bahwa perilaku merokok pada remaja laki-laki di Desa T Kabupaten Mojokerto lebih dominan perilaku merokok sedang, hal ini didapatkan pada 18

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memberikan penjelasan paling rendahmengenai gejala yang diteliti jika dibandingkan dengan

Proportional rate penderita baru dari suatu penyakit menular dalam satu periode tertentu, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari suatu penyakit menular yang sama