• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 EVALUASI. Tabel 5.1 Editing Schedule SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO OBB VT OBB JALALAN- JALAN HITS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 EVALUASI. Tabel 5.1 Editing Schedule SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO OBB VT OBB JALALAN- JALAN HITS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

53 EVALUASI

5.1 Editing dan Mixing 5.1.1 Editing Schedule

Tabel 5.1 Editing Schedule

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

OBB VT OBB JALALAN-JALAN HITS Font : Funsized. Software : Adobe After Effects & Adobe Photoshop (template OBB) Backsound : Anamanaguchi – Prom Night (ft Bianca Raquel) Sound FX : - 1 VT Jalan menuju PIK Font : - Software : Adobe Premiere & Adobe After Effect (template)

Backsound : Cool Kids – Echosmith

Sound FX : -

1.1 VT Opening Host Font :

Adamgorry-lights. Software : Adobe Premiere & Adobe After Effects Backsound : Cool Kids - Echosmith Sound FX : - 1.2 VT Host naik perahu Font : Adamgorry-lights. Software : Adobe Premiere & Adobe After Effect

Backsound : Domino – Jessie J Sound FX : -

(2)

1.3 VT Eksplore Mangrove

Font : -Software : Adobe After Effects & Adobe Premiere Backsound : Domino – Jessie J Sound FX : - 1.4 VT Sisca dan Nadya di jembatan Font : - Software Adobe Premiere & After Effects Backsound : Future Husband – Megan Trainer Sound FX : OBB VT Bumper in Masuk Segmen 2 Font : Funsized. Software : Adobe After Effects & Adobe Photoshop (template OBB) Backsound : Anamanaguchi – Prom Night (ft Bianca Raquel) Sound FX : - 2 VT Opening Host Segmen 2 Font : - Software : Adobe Premiere Backsound : Uptown Funk – Bruno Mars Sound FX : - 2.1 VT Host melihat menu Font : - Software : Adobe Premiere Backsound : Uptown Funk – Bruno Mars Sound FX : - 2.2 VT Mencoba makanan di Warung Sangrai Font : Adamgorry – lights. Software : Adobe Premiere & Adobe After Effect Backsound : - Sound FX : - Bumper in VT Bumper in Masuk segmen 3 Font : Funsized. Software : Adobe After Effects & Adobe Photoshop (template OBB) Backsound : : Anamanaguchi – Prom Night (ft Bianca Raquel) Sound FX : -

(3)

3 VT Host jalan masuk menuju pungopang Font : - Software : Adobe Premiere Backsound : Bad Blood – Taylor Swift Sound FX : - 3.1 VT Host memesan pungopang Font : Software : Adobe Premiere & Adobe After Effect Backsound : - Sound FX : - 3.2 VT Mencoba dessert di Pungopang Font : Adamgorry – lights. Software : Adobe Premiere & Adobe After Effect Backsound : - Sound FX : - 3.3 VT Host Review kegiatan yang dilakukan Font : Adamgorry – lights. Software : Adobe Premiere Backsound : : - Sound FX : -

3.4 VT Host Closing Font : -

Software : Adobe Premiere & After Effects

Backsound : - Sound FX : -

CREDIT TITLE

VT Credit Title Font :

Funsized. Software : Adobe Premiere Backsound : Love Me Like You Do – Ellie Goulding Sound FX : -

(4)

5.1.2 Editing Non - Linier

Dalam pembuatan program features perjalanan atau traveloque “Jalan-Jalan Hits” pembuat karya menggunakan proses Editing Non-Linier. Editing Non-Linier adalah proses penyusunan gambar yang dilakukan secara tidak berurutan (random/acak), penyusunan gambar bisa dimulai dari pertengahan suatu program acara, kemudian awal dari suatu program acara tersebut dan seterusnya hingga program acara tersebut selesai. Dalam proses editing program ada 3 tahapan yang harus dilakukan yaitu Editing Offline, Editing Online, dan Mixing.

5.1.2.1 Editing Offline

Setelah melalui tahapan proses praproduksi dan proses produksi, maka tahap selanjutnya adalah proses pasca produksi. Dalam tahapan pasca produksi ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan ditentukan, kemudian dikumpulkan kedalam folder dan dibagi sesuai dengan segmennya. Setelah semua sudah tersusun sesuai dengan persegmen masing-masing, pembuat karya akan memulai membuat editing offline dari program perjalanan atau traveloque “Jalan-Jalan Hits”.

Pada editing offline, Editor menggunakan software Adobe Premiere Pro CS6. Adobe Premiere Pro dibuat oleh Adobe System Inc, yang merupakan versi pembaruan dari Adobe Premiere terdahulu. Adobe Premiere Pro mulai diluncurkan ke pasaran pada bulan Agustus 2003, dan telah menjadi standar bagi para professional dalam bidang digital video. Versi 6.0 Adobe Premiere dapat digunakan untuk mengedit file video dengan format DV. (Adobe Premiere : 128) Adobe Premiere Pro adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Adanya kesamaan interface Adobe Premiere dengan Adobe PhotoShop dan Adobe After Effect memberikan kemudahan dan kelebihan tersendiri dalam pemakaiannya, image-image dapat disiapkan dengan Adobe Photoshop dan effect-effect khusus juga dapat disiapkan dari Adobe After Effect. (Heryandi, 2003).

(5)

Sebelum memulai pengeditan, editor harus mengatur preset yang akan digunakan. Pada bagian ini editor menggunakan sequence DVCPROHD 1080i dengan timebase 23.976fps ( Frames/second ) selain itu dengan video setting frame size 1280h 1080v (1.5000) dan audio settings sample rate 48000 samples/second. Editor membuat tiga sequence seperti segmen satu, segmen dua, dan segmen tiga agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan scene tiap segmennya.

Gambar 5.1 Proses ketika akan memulai editing (Sumber : Dok. Pribadi)

Gambar 5.2 Proses pengaturan sequence (Sumber : Dok. Pribadi)

(6)

Menurut Heryzal Heryandi, Project windows terdiri dari 3 windows utama:

- Project windows, merupakan tempat menyimpan file project - Monitor windows, merupakan tempat melihat video, yang kita

edit di timeline

- Timeline windows, tempat kita melakukan proses editing

Pada project windows kita bisa membuat Bin (seperti folder pada windows explorer) Bin ini memudah Editor di dalam mengatur file project yang akan digunakan. (Heryandi, 2003).

Untuk memulai ke segmen satu, Editor memasukan footage perjalanan dalam bentuk timelapse untuk bisa sampai ke tempat tujuan dengan memasukan stock shoot jalan tol menuju ke PIK, dan juga papan penunjuk arah perjalanan yang dapat menarik audience untuk menyimak lokasi yang mau didatangi tersebut. Sebelumnya editor sudah berdiskusi terlebih dahulu dengan tim yaitu bersama Produser dan Camera person memilih stock shoot yang terbaik untuk dimasukan ke footage perjalanan, selanjutnya Editor melakukan editing host untuk memulai segmen satu memperkenalkan acara Jalan-Jalan Hits serta memberitahu kepada audience apa yang ada di Taman Wisata Alam Hutan Mangrove ini.

Pada scene selanjutnya Editor memasukan stock shoot untuk footage pemandangan yang ada di Taman Wisata Alam Hutan Mangrove ini, setelah memasukan footage tersebut, pada scene terakhir host di jembatan akan mereview tentang bagaimana keseruan naik perahu dan juga akan mengantarkan ke segmen kedua.

(7)

Gambar 5.3 Proses editing offline Segmen satu (Sumber : Dok. Pribadi)

Pada segmen kedua, Host membuka kembali acara serta akan mengantarkan ke lokasi tujuan kedua. Editor memasukan stock shoot gambar yang sudah diambil oleh Camera Person sebagai footage suasana di Warung Sangrai tersebut. Selanjutnya host akan memesan makanan dan akan memperkenalkan apa yang dipesan tersebut. Bagian host memesan dibuat tidak panjang supaya tidak kebanyakan ngomong dan monoton agar tidak membosankan.

Gambar 5.4 Proses editing offline Segmen dua (Sumber : Dok. Pribadi)

(8)

Pada segmen tiga, Editor memasukan footage lokasi ketiga, serta memasukan footage host sedang berjalan masuk. Sebelum segmen ketiga dimulai dengan host, Editor kembali memasukkan stock shoot yang ada untuk footage suasana di dalam Pungopang. Karena suasana di dalam Pungopang sangat berisik atau noise, Editor benar-benar meminimalisir pembicaraan host dan Editor hanya memasukkan pembicaraan yang penting saja. Editor harus fokus melakukan cutting atau mengganti gambar dengan gambar yang lain tanpa menghilangi benang merah yang sudah dibuat.

Segmen ketiga merupakan segmen terakhir dalam program acara Jalan-Jalan Hits ini, setelah menuju lokasi ketiga maka scene terakhir dalam segmen ini adalah closing acara. Closing acara Jalan-Jalan Hits ini berada dijembatan (sudah termasuk credit title).

Gambar 5.5 Proses editing offline Segmen 3 (Sumber : Dok. Pribadi)

Pada tahapan pasca produksi editing offline, Editor sudah berdiskusi terlebih dahulu dengan Produser dan Camera Person video apa saja yang akan dimasukan dan dibuang pada tahapan ini, Selain itu juga dalam proses pembuatan editing offline Editor juga memasukan beberapa transisi yang sudah disesuaikan dengan scene yang ada. Transisi merupakan perpindahan dari satu video ke video berikutnya. Pada software Adobe Premiere, menu ini terdapat banyak pilihan, kalau telah memilih transition yang sesuai dengan

(9)

keinginan “maka kita gunakan teknik DRAG dan DROP lalu letakkan kedalam Timeline diantara video 1 dan video 2. (Heryandi, 2003).

5.1.2.2 Editing Online 5.1.2.2.1Editing Logo

Dalam proses Editing online dari program ini, editor juga meminta bantuan orang lain untuk membuat grafis dan OBB (Opening Built Billboard) karena keterbatasan kemampuan editor yang belum bisa membuat grafis. Saat pembuatan grafis dan OBB tersebut, editor memberikan arahan gambaran seperti apa OBB yang dimau. Sampai akhirnya orang yang membantu editor selesai diarahkan, kemudian editor meminta orang tersebut menyelesaikan OBB dan grafis selama sehari. Jenis font yang digunakan dalam logo Jalan-Jalan Hits adalah Jackpot Demo yang diunduh dari website dafont.com. Alasan menggunakan font ini karena bentuknya yang unik dan dianggap sesuai dengan konsep program yang dibuat. Pembuat karya memilih warna hitam

untuk penulisan logo karena menurut

(http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=pengertian-arti-warna/ diakses 12Juni 2015, 22:36), warna hitam mempunyai arti sebagai lambang yang elegan. Selain itu terdapatnya gambar pesawat, mobil, koper dirasa cocok untuk program Jalan-Jalan Hits, serta menandakan bahwa logo tersebut adalah program acara travelling. Pemilihan warna biru, hijau memiliki arti ketenangan dan juga keindahan, warna tersebut dipakai untuk menarik mata audience.

(10)

Gambar 5.6 Logo Jalan-Jalan Hits (Sumber : Dok. Pribadi)

5.1.2.2.2 Editing Bumper & Grafis

Untuk Opening Bumper Break (OBB) Editor menggunakan font tulisan yang berbeda dengan logo. Font dalam OBB menggunakan font family Funsized. Pemilihan warna kuning untuk font penulisan tersebut menandakan cahaya dan kejayaan, sehingga diharapkan dengan pemilihan warna tersebut menandakan cahaya dan kejayaan juga untuk program Jalan-Jalan Hits.

Gambar 5.7 OBB Jalan-Jalan Hits (Sumber : Dok. Pribadi)

(11)

Editor menggunakan Software Adobe After Effect dalam pembuatan video Opening Bumper Break (OBB). Dalam pemilihan backgroundnya memasukan beberapa cuplikan video yang terdapat dalam program acara Jalan-Jalan Hits. Serta pemilihan warna hitam sebagai background depan memiliki arti yang elegan.

Setelah membuat OBB, kemudian Editor akan membuat bumper in, pemilihan font tulisan dalam pembuatan bumper tidak dibedakan, hanya background serta durasinya saja yang membedakan antara Opening Bumper Break dengan Bumper In. Untuk mendukung hasil editing yang tidak monoton, Editor memberikan juga rotation pada Bumper In tersebut untuk membuat putaran-putaran dibelakang dari tulisan Jalan-Jalan Hits menggunakan keyframe. Pemilihan background colorfull stripes pada bumper in yang warna-warni memiliki arti yang fun sesuai konsep awal yang pembuat karya dan tim buat.

Gambar 5.8 Bumper in/out Jalan-Jalan Hits (Sumber : Dok. Pribadi)

Selain OBB dan Bumper In, Editor juga meminta tolong dalam pembuatan grafis untuk setiap price list yang ada. Font yang dipake untuk grafis price list yang keluar menggunakan adamgorry-lights. Pemilihan warna orange dalam grafis price list memiliki arti sebagai dinamika.

(12)

Gambar 5.9 Grafis Price list berwarna orange (Sumber : Dok. Pribadi)

5.1.2.2.3 Editing dan Efek Audio

Pada tahapan editing audio ini dilakukan penyelarasan antara audio dengan video gambar. Setelah proses editing online sudah selesai hal terakhir yang perlu dilakukan agar sebuah program dapat lebih menarik adalah dengan memberikannya backsound musik. Pemberian backsound musik juga harus disesuaikan dengan video gambar yang ada. Agar dapat membangun suasana yang menyenangkan atau sesuai dengan gambar yang ada didalam program Jalan-Jalan Hits. Pemberian backsound musik dilakukan di tiap segmen selain untuk menarik perhatian, pemberian backsound ini dilakukan agar program Jalan-Jalan Hits yang ditayangkan tidak membosankan. Selain pemberian backsound musik, terdapat efek lain

(13)

dalam program Jalan-Jalan Hits ini seperti efek rewind ketika sedang naik perahu. Tidak terlalu banyak efek audio yang Editor gunakan. Pemberian backsound musik juga harus diperhatikan agar suara host dengan musik tidak bertabrakan. Dengan menggunakan tools key frame volume, editor dapat mengatur tinggi rendahnya suara yang akan digunakan.

5.2 Simpulan

Program features perjalanan Jalan-Jalan Hits bukanlah sebuah program yang sempurna didalam proses pembuatannya. Banyak hal atau kendala yang dijumpai dan harus diperbaiki dalam proses produksi Jalan-Jalan Hits. Proses produksi yang harus diperbaiki dimulai dari proses pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Dalam memproduksi sebuah program features televisi terlebih dahulu dibutuhkan perencanaan yang baik dan benar. Produksi siaran televisi akan berjalan dengan lancar dan sukses jika saat melakukan pra produksi, produksi dan pasca produksi mengikuti perencanaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal ini diperlukan agar mempermudah berjalannya proses produksi. Dibalik perencanaan yang baik, dalam menjalankan sebuah program acara sangat dibutuhkan kerjasama antar tim, mulai dari Produser, Camera Person, Editor, dan crew yang membantu.

Pada tahapan pra produksi Jalan-Jalan Hits, tim produksi mengalami beberapa kendala seperti terjadi kesulitan dalam pemilihan dan jadwal seorang host. Setelah dua Host sudah ditemukan, kemudian pembuat karya dan tim mengatur jadwal shooting dengan host tersebut, namun dalam pengaturan jadwal tersebut ditemukan kendala, yang dimana pemilihan tanggal yang diambil selalu berhalangan dengan dua host tersebut. Pembuat karya dan tim berusaha mencari lagi dan akhirnya memutuskan untuk memakai orang dari tim kami sendiri yaitu Produser, dan seorang host lagi meminta tolong teman kami.

Mengenai perizinan shooting juga kami lakukan, karena adanya respon positif baik dari pihak Warung Sangrai dan pihak Pungopang tidak ada syarat dan ketentuan untuk pelaksanaan shooting.

Kendala pada tahapan pra produksi ditemukan pada saat peminjaman alat, pada hari H-1 dimana saat tim produksi besoknya akan melakukan shooting, pihak penyewa mengatakan bahwa barang yang telah dipesan berupa clip on tidak tersedia

(14)

dan sedang disewa oleh pihak lain. Untuk mengatasi itu kami berusaha mencari pinjaman untuk clip on di tempat lain.

Pada tahap produksi, tim melakukan shooting dalam waktu sehari, shooting berjalan dengan baik namun terdapat beberapa kendala seperti cuaca dan suara keramaian atau noise yang terlalu parah namun hal ini dapat diatasi dalam editing. Kamera yang digunakan Camera Person mendadak mati terus saat melakukan take di lokasi shooting terakhir. Dan perubahan jadwal shooting yang dilakukan pihak Warung Sangrai karena adanya acara internal di lokasi tersebut.

Pada tahap pasca produksi, Editor berdiskusi terlebih dahulu bersama Produser dan Camera Person untuk memilih video apa saja yang akan dimasukkan dan mana yang akan dibuang. Setelah terpilih apa saja yang akan dimasukkan, Editor harus menggabungkan semua video hingga menjadi sebuah cerita yang menarik dan juga berkesinabungan. Untuk mengatasi suara noise yang masuk ke dalam clip on Editor memasukan lagu dan suara audio noise benar-benar di buat sekecil mungkin, serta untuk mengatasi kamera yang mati-mati Editor harus menyelaraskan gambar agar tetap berkesinabungan.

Di dalam pembuatan Tugas Akhir ini semua tim berperan dari awal hingga akhir proses produksi. Tujuannya karena selain ini tugas bersama, namun juga ingin memberikan yang terbaik dalam segala aspek pembuatan karya akhir ini.

5.2.1 Evaluasi Budget

Dari segi anggaran, pembuat karya dan tim sebelumnya di Bab 3 membuat anggaran yang akan dikeluarkan untuk proses shooting. Namun, dari rencana anggaran awal yang sudah disusun ternyata anggaran yang dikeluarkan dalam proses shooting tidak sebanyak itu. Dalam peminjaman alat, beberapa alat tim tidak jadi menyewa melainkan mendapatkan pinjaman. Perencanaan awal budgeting penting untuk dilakukan agar menjadi batasan dalam pengeluaran. Namun, tetap harus memperhitungkan biaya-biaya lain yang tidak terduga, seperti konsumsi atau biaya-biaya transportasi, agar pengeluaran tetap bisa seimbang dengan perencanaan awal.

(15)

Tabel 5.2 Evaluasi Budget

NO DESKRIPSI DETAIL BIAYA

A. PRE PRODUCTION Proposal & Naskah Rp. 50.000 Casting Rp. - Transport 2 mobil x Rp. - B. PRODUCTION Konsumsi 6 Orang x @Rp. 50.000 Rp 300.000 Equipment Kamera 3 Unit x @Rp. - Rp. - Lensa 3 Unit x @Rp. 150.000 Rp. 450.000 Tripod 2 Unit x @Rp. - Rp. - Clip On 2 Unit x @Rp 100.000 Rp. 200.000 Glide cam 1 Unit x @Rp 150.000 Rp.150.000

Gopro 1 Unit x @Rp. - Rp. - Lighting 2 Unit x @Rp. - Rp. - Battery AA 2 Pack x @Rp - Rp. - Crew Property Rp. - Wardrobe 2 orang x @Rp. - Rp. - Biaya Tidak Terduga Rp. 350.000 Sub Total Rp. 1.500.000

(16)

5.3 Saran

Dalam pembuatan tugas akhir ini, untuk menghasilkan sebuah karya yang kreatif, imajinatif, dan inovatif, mahasiswa/i harus benar-benar mengetahui ilmu dalam praktik bidang broadcasting, seperti mempelajari bagaimana melakukan pengambilan gambar kamera, editing, serta memperbanyak mencari referensi program-program yang sesuai untuk meningkatkan kreativitas produksi yang akan dibuat. Selain mengetahui praktik bidang broadcasting, mahasiswa/i diharapkan mengetahui passionnya dimasing-masing bidang, dengan pengetahuan yang di miliki membuat mahasiswa/i lebih terarah, dan mendapatkan gambaran dalam membuat proses produksi yang akan dibuat, sehingga nantinya dalam proses produksinya dapat berjalan dengan baik.

Dalam mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk tahap produksi, mahasiswa/i harus benar-benar memilih alat apa saja yang dibutuhkan. Walaupun dengan keterbatasan budget namun hal tersebut bukan jadi penghalang, mahasiswa/i selain dapat melakukan pinjaman ke rental alat, namun juga bisa mencari pinjaman kepada sanak keluarga, maupun teman disekitar. Sehingga apa yang dibutuhkan dalam proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan produksi yang menarik untuk disaksikan audience. Selain itu dalam editing penggabungan dan penyelarasan gambar yang dilakukan oleh seorang editor menjadi suatu element yang berkesinabungan sangat penting untuk membuat sebuah program features. Penambahan backsound dan variasi frame dilakukan untuk menarik penonton agar tidak monoton ketika menyaksikan program tersebut.

Untuk masyarakat, pembuat karya berharap penonton lebih kritis dalam menyaksikan program tayangan yang ada. Bukan hanya program yang menghibur membuat tertawa, tetapi program hiburan dan informatif yang dibutuhkan masyarakat. Editor sebagai penulis dan pembuat karya akhir dalam pembuatannya masih jauh dari sempurna. Dalam pembuatan karya akhir ini Editor memerlukan kritik dan saran dari berbagai pihak lainnya agar di lain kesempatan pembuat karya dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Gambar

Tabel 5.1 Editing Schedule
Gambar 5.2 Proses pengaturan sequence                      (Sumber : Dok. Pribadi)
Gambar 5.3 Proses editing offline Segmen satu  (Sumber : Dok. Pribadi)
Gambar 5.5 Proses editing offline Segmen 3  (Sumber : Dok. Pribadi)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada

Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang di dalam proses pembelajarannya diterapkan model pembelajaran

Kegiatan perlindungan dan pelestarian habitat dan populasi ikan di Zona Pemanfaatan meliputi: (a) perlindungan proses-proses ekologis yang menunjang kelangsungan hidup dari

Alhamdulilahirobbil‟alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis diberi kemudahan dan kelancaran

Senada fakta hal yang demikian, judul penelitian yang ideal dalam penelitian ini ialah “Pengaruh penerapan Pendidikan karakter terhadap hasil belajar pelajaran Bahasa

Data yang diperoleh dengan dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi hasil penelitian tentang deskripsi kurikulum berkorelasi (correlated curriculum) juga tentang hal-hal yang

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2013), berasumsi bahwa baiknya kesembuhan luka perineum ibu dan baiknya personal hygiene ibu itu dikarenakan ibu

Selain itu, perusahaan juga bisa dapat mempertimbangkan untuk menggunakan gamifikasi sebagai salah satu cara untuk mendorong work engagement karyawanya,