• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Teams Games Tournament (TGT) Dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Teams Games Tournament (TGT) Dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun 2017"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN THINK PAIR

SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII SMP

MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN 2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

ANGGA SAPUTRA A410120243

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

1

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN THINK PAIR

SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII SMP

MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN 2017 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh strategi pembelajaran

Teams Games Tournament dan Think Pair Share terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika, (3) interaksi antara strategi pembelajaran Teams Games Tournament dan Think Pair Share ditinjau dari keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta tahun 2017/2018. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII C dan VIII D. Teknik pengambilan sampel dengan sampling acak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika dengan FA = 4,6322 > Ftabel = 4,13 (2) ada pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika dengan FB = 56,1453 > Ftabel = 3,28 (3) tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran ditinjau dari keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika dengan FAB = 0,6072 < Ftabel = 3,28.

Kata Kunci: keaktifan, prestasi belajar, teams games tournament, think pair share.

ABSTRACT

The research purposed to examine: (1) the effect of Teams Games Tournament and Think Pair Share learning strategy on the achievement of mathematics learning, (2) the effect of students active on the achievement of mathematics learning, (3) the interaction between learning strategy of Teams Games Tournament and Think Pair Share seen from the student active on the achievement of mathematics learning. Type of the research quantitative with quasi experimental design. Population of the research is all of the 8th grades students of Junior High School in Muhammadiyah 10 Surakarta in 2017/2018 academic years. The research sample consisted namely students of class VIII C and VIII D. The sampling technique used is random sampling technique. Techniques of collecting data are test, questionnaire, and documentation. Technique of data analysis used analysis of variance two different cells. The result of this research show that: (1) there was the effect of Teams Games Tournament and Think Pair Share learning strategy on the achievement of mathematics learning with FA = 4,6322 > Ftabel = 4,13 (2) there was the effect of students active on the achievement of mathematics learning with FB = 56,1453 > Ftabel = 3,28 (3) there was not interaction between learning strategy of Teams Games Tournament and

(6)

2

Think Pair Share seen from the student active on the achievement of mathematics learning with FAB = 0,6072 < Ftabel = 3,28.

Keywords: student active, learning achievement, teams games tournament, think pair share

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses yang dialami oleh seseorang untuk menjadikan dirinya sendiri tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan dan hati nuraninya secara utuh (Dedi Mulyasana, 2011: 2). Pendidikan yang didapat di sekolah formal salah satunya yaitu bidang studi Matematika. Ibrahim dan Suparni (2009: 36) menerangkan bahwa mata pelajaran Matematika untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif.

Salah satu upaya untuk dapat memahami dan mempelajari ilmu Matematika dalam pendidikan yaitu dengan proses pembelajaran di sekolah. Belajar mengajar adalah kegiatan yang mengandung nilai edukatif. Djamarah dan Zain (2002: 1) berpendapat bahwa nilai edukatif dapat diperoleh melalui interaksi guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pembelajaran sangat penting karena dari proses itu siswa dapat memahami, mengerti, dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru.

Dalam proses pembelajaran keberhasilan tujuan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini (2012: 119) menerangkan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam proses kegiatan berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subyek belajar di dalam interaksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar sangat berpengaruh terhadap diri siswa karena prestasi belajar merupakan faktor penentu keberhasilan dalam proses belajar di sekolah.

Berdasarkan rekapitulasi dari Pusat Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari tahun 2015 – 2017 hasil UN SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA mata pelajaran Matematika pada tahun 2015 sebesar 41,64, tahun 2016 sebesar 37,65 atau turun 3,99, kemudian pada tahun 2017 sebesar 41,08 (puspendik.kemdikbud.go.id). Selanjutnya dari rerata hasil UN SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA tahun 2017 menduduki peringkat 21 dari

(7)

3

49 SMP swasta di Surakarta dan menduduki peringkat 45 dari 76 SMP Negeri dan swasta di Surakarta dengan rerata UN senilai 51,75. Dari data tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar Matematika siswa di SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA terbilang rendah.

Hasil survei yang dilakukan oleh Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2011 menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara. Kemudian hasil survey oleh PISA yang diselenggarakan oleh

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2012 menempatkan indonesia pada posisi 64 dari 65 negara (Budi Murtiyasa, 2015: 28 – 29). Data dari hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika terbilang rendah.

Hasil belajar yang baik ditunjukkan dengan prestasi belajar dan siswa harus dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Belajar secara aktif adalah cara belajar yang lebih cepat, menyenangkan, sangat mendukung dan dapat menstimulus daya pikir sisiwa menjadi lebih baik. Dermawan Wibisono (2014:3) menerangkan jika belajar dengan didorong keaktifan dapat meningkatkan kedekatan siswa dengan materi dan mendorong keselarasan tujuan dari keluaran proses belajar.

Indikator keakaktifan siswa pada penelitian ini yaitu 1) kemauan dan semangat dalam memperhatikan penjelasan dari guru 2) berani bertanya terhadap materi yang belum dipahami 3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 4) kemauan dalam melaksanakan perintah dari guru 5) kesiapan dalam menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran Matematika 6) siswa dapat membandingkan konsep serta menyimpulkan hasil pekerjannya 7) kemauan memecahkan masalah dalam pembelajaran Matematika 8) siswa semangat untuk berdiskusi dan tanya jawab dalam kelompok belajar. Guna memunculkan keaktifan siswa diperlukan strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif sehingga prestasi belajar matematika dapat tercapai sesuai tujuan pembelajaran, diantaranya strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan Think Pair Share (TPS).

Teams Games Tournament (TGT) adalah jenis pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, konsepnya dengan menekankan adanya kompetisi dengan membandingkan kemampuan pola berfikir dalam pemecahan masalah antar

(8)

4

anggota tim yang dikemas dalam suatu bentuk turnamen (Fathurrohman dan Sulistyorini 2012:99). Proses pembelajaran dengan menggunakan strategi ini dapat membantu siswa mereview dan menguasai materi pembelajaran.

Think Pair Share (TPS) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi dan aktifitas siswa didalam kelompok pembelajaran. Jumanta Hamdayana (2014: 201) berpendapat bahwa

Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat informasi dan dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan ide pemikiran untuk didiskusikan antar siswa dalam kelompok belajar di kelas.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis, yaitu (1) Ada pengaruh antara strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar matematika (2) Ada pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika (3) ada interaksi antara strategi pembelajaran ditinjau dari keaktifan siswa terhadap prestasi belajar siswa matematika.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh strategi pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT) dan Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar matematika (2) pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika (3) interaksi antara strategi pembelajaran ditinjau dari keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika.

2. METODE

Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya adalah kuantitatif dengan desain penelitian kuasi-eksperimental. Sutama (2015:57) kuasi-eksperimental merupakan pengembangan dari eksperimental sejati yang praktis sulit dilakukan. Desain kuasi-eksperimental menyertakan kelompok kontrol, walaupun tidak dapat berfungsi untuk mengontrol variable-variabel luar yang dapat mempengaruhi kelangsungan eksperimen.

Penelitian ini memiliki variabel dependent yaitu prestasi belajar matematika, jenis data interval. Variabel independent yaitu strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS), serta keaktifan siswa jenis data nominal.

(9)

5

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta tahun ajaran 2017/2018. Sampel yang diambil pada penelitian ini terdiri dari 2 kelas diantaranya kelas eksperimen yaitu kelas VIII C dengan pengajaran menggunakan strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) sebanyak 20 siswa dan kelas kontrol yaitu kelas VIII D dengan pengajaran menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) sebanyak 20 siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, angket dan dokumentasi. Tes prestasi belajar matematika berbentuk tes objektif tentang materi teorema Pythagoras, tes diberikan pada akhir pembelajaran dengan strategi pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT) dan Think Pair Share (TPS). Angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan siswa berupa pilihan ganda, dimana siswa memilih salah satu jawaban alternatif yang terdiri dari dua macam jenis nomor item yaitu item positif dengan skor 4 (selalu), 3 (sering), 2 (kadang-kadang), 1 (tidak pernah), dan item negatif dengan skor 1 (selalu), 2 (sering), 3 (kadang-kadang), dan 4 (tidak pernah). Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan seluruh proses penelitian serta hasil penelitian.

Pengolahan dan analisa data pada penelitian ini meliputi: (1) uji kemampuan awal menggunakan uji t (2) uji validitas tes prestasi menggunakan rumus

Korelasi Product Momen dan uji reliabilitas tes prestasi menggunakan rumus K-R.20 sedangkan uji validitas tes angket menggunakan rumus Korelasi Product Momen dan uji reliabilitas tes angket prestasi menggunakan rumus Alpha Cronbach, (3) uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas menggunakan metode

Liliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett, (4) uji hipotesis dengan ANAVA dua jalan sel tak sama, (5) uji komparasi ganda dengan metode

Scheffe.

3.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Uji keseimbangan

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan dengan menggunakan uji t. Hasil uji keseimbangan adalah sebagai berikut

(10)

6

Tabel 1. Data Hasil Uji Keseimbangan

Kelas N S2 thitung ttabel Kep.Uji

Eksperimen 20 166,05 57,05 -1,189 2,024 H0 diterima Kontrol 20 119,7131 58,35

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel, maka kedua

sampel dalam keadaan seimbang.

3.2Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Prestasi belajar matematika Uji validitas instrumen dilakukan kepada 30 soal tes dengan α = 5%, N = 20 dan rtabel = 0,4438. Item soal dikatakan valid jika nilai

koefisien korelasi rxy > rtabel. Hasil uji validitas dari 30 soal tes diperoleh 20 soal

tes valid. Uji reliabilitas instrumen dilakukan kepada 20 soal tes valid dengan α = 5%, N = 20 dan rtabel = 0,4438. Diperoleh hasil yaitu = 0,784. Nilai > rtabel,

jadi item soal tersebut reliabel dengan kategori tinggi.

Keaktifan siswa Uji validitas instrumen dilakukan kepada 40 soal angket dengan α = 5%, N = 20 dan rtabel = 0,4438. Item soal dikatakan valid jika nilai

koefisien korelasi rxy > rtabel. Hasil uji validitas dari 40 soal angket diperoleh 25

soal angket valid. Uji reliabilitas instrumen dilakukan kepada 25 soal tes valid dengan α = 5%, N = 20 dan rtabel = 0,4438. Diperoleh hasil yaitu = 0,794. Nilai

> rtabel, jadi item soal tersebut reliabel dengan kategori tinggi.

3.3Uji Prasyarat Analisis

Uji Normalitas: Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Data Hasil Uji Normalitas

Kelompok n Lhitung L0,05,n Keputusan Kesimpulan

Prestasi Belajar

Eksperimen 20 0,1406 0,190 H0 Diterima Normal Kontrol 20 0,0962 0,190 H0 Diterima Normal Keaktifan

Siswa

Tinggi 13 0,1572 0,234 H0 Diterima Normal Sedang 15 0,1474 0,220 H0 Diterima Normal Rendah 12 0,1652 0,242 H0 Diterima Normal

(11)

7

Berdasarkan tabel di atas diperoleh Lhitung < Ltabel dengan α = 5% dan

keputusan uji H0 Diterima, jadi kesimpulannya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji Homogenitas : Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi – variansi dari populasi yang homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Data Hasil Uji Homogenitas

Kelompok k 2hitung 20,05, k-1 Keputusan Kesimpulan

Strategi Pembelajaran 2 0,2455 3,841 H0 Diterima Homogen Keaktifan Siswa 3 0,9244 5,991 H0 Diterima Homogen

Berdasarkan tabel di atas diperoleh 2hitung < 2tabel dengan α = 5% dan

keputusan uji H0 Diterima, jadi kesimpuannya populasi mempunyai variansi yang homogen.

3.4Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji ANAVA dua jalan sel tak sama guna mengetahui perbedaan tingkat keaktifan siswa (tinggi, sedang, dan rendah) dengan strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan strategi pembelajaran

Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar matematika. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Data Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber Variansi JK Dk RK Fobs Ftabel Keputusan Strategi

Pembelajaran (A) 153,5455 1 153,5455 4,6322 4,13 H0 Ditolak Keaktifan Siswa (B) 3722,0837 2 1861,0418 56,1453 3,28 H0 Ditolak Interaksi (AB) 40,2597 2 20,1298 0,6072 3,28 H0 Diterima

Galat 1126,9940 34 33,1468 - - -

Total 5042,8831 39 - - - -

Hipotesis Pertama Hasil uji antar baris (A) dengan α = 5% diperoleh nilai FA > Ftabel maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh antara strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar matematika.

(12)

8

Dengan melihat rerata marginal dapat disimpulkan prestasi belajar matematika dengan penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik dibanding strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Hasil ini didukung oleh hasil penelitian Ariana Sampsel (2013) yang menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) mempunyai pengaruh terhadap proses belajar siswa diantaranya siswa mempunyai kepercayaan diri mudah mengkomunikasikan pemikiran dan berpartisipasi dalam kelompok belajar sehingga siswa mempunyai peran aktif. Selain itu didukung oleh hasil penelitian Mimi Martha Chianson, dkk (2015) yang menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa sangat tinggi sesudah menggunakan strategi Think Pair Share (TPS) daripada menggunakan pendekatan pembelajaran secara konvensional di sekolah. Selain itu hasil ini didukung hasil penelitian oleh Amri Rosadi, dkk (2016) yang menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Hasil ini juga didukung hasil penelitian oleh Suratno (2014) yang menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TPS dan Jigsaw efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika dan karakter siswa. Sejalan dengan hasil penelitian oleh Salimatul Amanah (2015) yang menyimpilkan bahwa strategi pembelajaran TPS efektif terhadap prestasi belajar matematika.

Tahap strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yaitu 1) penyajian kelas 2) teams, 3) games 3) tournament, 4) recognize. Kelebihanya yaitu variasi pembelajaran dengan adanya unsur permainan, mengoptimalkan berpikir kreatif, dan melatih siswa aktif bertanya dan memecahkan masalah (Jumanta Hamdayama, 2016:122). Kekuranganya yaitu banyak waktu terbuang untuk mensosialisasikan pada siswa, sulit membentuk kelompok yang solid dan penilaian siswa sebagai individu sulit karena tersembunyi dibelakang kelompok (Hamdani, 2011: 94).

Tahap strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS) yaitu 1) pendahuluan, 2)

think, 3) pair, 4) share, 5) penghargaan. Kelebihannya yaitu siswa dapat berlatih belajar secara individu dan berpasangan, kesempatan untuk berpikir, memahami, dan menjawab untuk memecahkan masalah, menguji tingkat pengetahuan dan

(13)

9

pemahaman materi, dan dapat melatih komunikasi maupun gagasan antar siswa dalam pembelajaran. Kekurangannya yaitu beberapa siswa bergantung pada pasangan, jumlah murid yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok, dan jumlah kelompok yang terbentuk banyak (Jumanta Hamdayama, 2014:202).

Hipotesis Kedua Hasil uji antar kolom (B) dengan α = 5% diperoleh nlai FB > Ftabel maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh antara keaktifan siswa tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar matematika. Hasil ini didukung penelitian oleh Siti Komsatun, dkk (2013) yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada masing – masing kategori strategi pembelajaran antara siswa dengan keaktifan tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata antara keduanya dilakukan uji komparasi ganda antar kolom. Hasil uji komparasi ganda dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Data Hasil Analisis Uji Komparasi Ganda Antar Kolom Keputusan 16,6935 6,56 H0 Ditolak 105,3365 6,56 H0 Ditolak 43,7042 6,56 H0 Ditolak

Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat ditarik kesimpulan yaitu 1) ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa keaktifan tinggi dan sedang. Dengan melihat rerata marginalnya, siswa keaktifan tinggi lebih baik prestasi belajar matematikanya dibanding yang sedang 2) ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa keaktifan tinggi dan rendah. Dengan melihat rerata marginalnya, siswa keaktifan tinggi lebih baik prestasi belajar matematikanya dibanding yang rendah 3) ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa keaktifan sedang dan rendah. Dengan melihat rerata marginalnya, siswa keaktifan sedang lebih baik prestasi belajar matematikanya dibanding yang rendah.

Hasil ini didukung oleh hasil penelitian Margono Waris (2015) yang menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika dengan keaktifan tinggi lebih baik daripada yang sedang, prestasi belajar matematika dengan keaktifan tinggi lebih baik daripada yang rendah, dan prestasi belajar matematika dengan keaktifan

(14)

10

sedang lebih baik daripada yang rendah. Sejalan hasil penelitian oleh Ramlah, dkk (2014) yang menyimpulkan terdapat perbedaan signifikan nilai prestasi belajar matematika keaktifan tinggi dan rendah. Siswa dengan keaktifan tinggi rata – rata memiliki prestasi belajar tinggi dibandingkan dengan yang rendah.

Hipotesis Ketiga Hasil uji antar kolom (AB) dengan α = 5% diperoleh nlai FAB < Ftabel maka H0 diterima, artinya tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika. Hasil ini didukung hasil penelitian oleh Johan Arifin, dkk (2014) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara keaktifan belajar siswa dengan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Sejalan hasil penelitian oleh Margono Waris (2015) yang menyimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika. Berikut adalah rerata marginal strategi pembelajaran dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika.

Tabel 6 Rerata Marginal Strategi Pembelajaran dan Keaktifan Terhadap Prestasi Belajar Matematika

Strategi Pembelajaran

Keaktifan Siswa Rerata

Marginal Tinggi (B1) Sedang (B2) Rendah (B3)

TGT (A1) 79,166 70,7142 57,8571 69,2460

TPS (A2) 85 75,625 59 73,2083

Rerata Marginal 82,0833 73,1696 58,4285

Data hasil rerata marginal bertujuan untuk mengetahui 1) lebih baik manakah penerapan strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar matematika. 2) Lebih baik manakah antara keaktifan siswa tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar matematika. 4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan 1) Ada pengaruh antara strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar matematika. 2) Ada pengaruh keaktifan siswa terhadap

(15)

11

prestasi belajar matematika. 3) Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran ditinjau dari keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Amanah, Salimatul. 2015. “Efektivitas Model Pembelajaran Inquiry dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika”. Hal 25-30 Diakses Pada Tanggal 30 Januari 2018, Dari

http://www.e-jurnal.com/2016/06/efektivitas-model-pembelajaran-inquiry.html.

Arifin, Johan, Erni Puji Astuti, dan Teguh Wibowo. 2014. “Eksperimentasi Model

AIR Dengan Seting TGT dan TGT Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Siswa”. Vol.12, No.3. Hal. 203-208 E-ISSN 2541-4070. Diakses

Pada Tanggal 25 Januari 2018, dari

http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/ekuivalen/article/view/1767/1673.

Chianson, Mimi Martha, Ijenkeli Emmanuel O’kwu, dan Mary Seraphina Kurumeh. 2015. Effect of Think Pair Share Strategy on Secondary School Mathematics Students Achievement and Academic Self-Esteem in Fractions.

AIJCSR-410, 2(2): 2349 – 4425. Diakses Pada Tanggal 17 Desember 2017, dari http://yloop.in/index.php/AIJ/article/view/72/72

Djamarah, Bahri S dan Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Adi Mahasatya.

Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hamdayama, Jumantana. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim dan Suparni. 2009. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Teras.

Komsatun, Siti, Riyadi, dan Imam Sujadi. 2013 “Eksperimentasi Model Pembelajaran Teams Games Tournament dan Number Heads Together

Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mater Luas Permukaan Bangun Ruang Ditinjau Dari Keaktifan Belajar”. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika Vol.1, No.7 (682-689) ISSN: 2339-1685.

Diakses Pada Tanggal 25 Januari 2018 dari

(16)

12

Mulyasana, Dedi. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Murtiyasa, Budi. 2015. “Tantangan Pembelajaran Matematika Era Global”.

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015. Hal 28-47. ISBN: 978.602.361.002.0. Diakses Pada Tanggal 5 April

2017, dari

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6005/28_47%20P ROF%20BUDI%20M.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Ramlah, Dani Firmansyah, dan Hamzah Zubair. 2014. “Pengaruh Gaya Belajar dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika”. Jurnal Ilmiah Solusi. Vol.1 No.3. Hal 68-75. Diakses Pada Tanggal 25 Januari 2018, dari

https://journal.unsika.ac.id/index.php/solusi/article/download/59/59.

Rosadi, Amri, Triyanto, dan Dyah Ratri Aryuna. 2016. “Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII A SMP N 17 Surakarta Ttahun Ajaran 2015/2016”. JPMM Solusi. Vol.1 No. 1. Hal 148-161. Diakses Pada Tanggal 25 Januari 2018, dari

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/matematika/article/view/11208.

Sampsel, Ariana. 2013. Finding the Effects of Think Pair Share on Student Confidence and Participation, Bowling Green State University : 1-19. Diakses Pada Tanggal 10 Desember 2017, 1-19, dari

https://scholarworks.bgsu.edu/honorsprojects/21/.

Suratno. 2014. “Keefektifan Pembelajaran Tipe TPS dan Jigsaw Ditinjau dari Prestasi Belajar Matemtika dan Karakter Siswa”. Vol.9 No.1 Hal 70-78.ISSN: 1978-4538 Diakses pada tanggal 30 Januari 2018, dari

http://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras.

Waris, Margono. 2015. “Eksperimentasi Model Pembelajaran TGT dan NHT Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Keaktifan Siswa”. Vol. 15, No. 2. Hal 109-114. E-ISSN 2541-4070. Diakses Pada Tanggal 25

Januari 2018, dari

http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/ekuivalen/article/view/2164/2027.

Wibisono, Dermawan. 2014. Active Learning With Case Method. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Gambar

Tabel 2. Data Hasil Uji Normalitas
Tabel 3. Data Hasil Uji Homogenitas
Tabel 6 Rerata Marginal Strategi Pembelajaran dan Keaktifan  Terhadap Prestasi Belajar Matematika

Referensi

Dokumen terkait

maka Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Paket tersebut di

[r]

yang lebih besar dari diameter pada kondisi normal dipengaruhi oleh jumlah. pohon per hektar yang relatif

[r]

PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surakarta dimaksudkan untuk mengetahui kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, Kepuasan

Penelitian ini berusaha untuk menjawab sebagian dari permasalahan pajak lahan di Kecamatan Cibinong dan Cileungsi yaitu: (1) mengetahui konsistensi RDTRK/RUTRK, (2) mengetahui

SEBAGAI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH KORPORASI (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 154 PK / Pid. Sus / 2012 Dalam Perkara

In order to limit this study, the writer uses social feminist perspective, concerning in women role’s in the blind side movie directed by John Lee Hancock.. Objective of