• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch, 1790) DI SUNGAI KUMBE DISTRIK MALIND KABUPATEN MERAUKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POTENSI IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch, 1790) DI SUNGAI KUMBE DISTRIK MALIND KABUPATEN MERAUKE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Agricola, Vol 6 (1), Maret 2016, 31-39 p-ISSN : 2088 - 1673., e-ISSN 2354-7731

31

POTENSI IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch, 1790) DI SUNGAI KUMBE DISTRIK MALIND KABUPATEN MERAUKE

Mohamad Hari Widodo1, Edy HP. Melmambessy2, Siti Masiyah2

2)Surel: edymelmambessy@yahoo.co.id

1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan FAPERTA UNMUS 2)Staf Pengajar Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan FAPERTA UNMUS

ABSTRACT

Research objectives is to examine the potential white snapper (Lates calcarifer, Bloch , 1790 ) in a kumbe river malind district kabupaten merauke .Of research in the kumbe river malind district , start october 2014 up to january 2015. A method of the sample collection done by using the method purposive random sampling, namely the sample adapted to the purposes research. Data analysis includes: catch per unit effort (CPUE), maximum sustainable yield (MSY) and efforts sustainable (Fopt). The results of the study: value CPUE for a unit arrestgill nets fixed (set gill net during the month of oktober-januari the lowest in november at station 1 with value CPUE 0.4285 kg/unit, while value CPUE for a unit arrest is highest in station III in october with the cpue 5.2272 kg/unit .The maximum sustainable yield (MSY) based on model fox in the Kumbe River District Malind of 212,763 kg, Fopt = 33,783 hauling. Potential white snapper on the Kumbe River is still quite good and fishing white snapper should be encouraged, however it is important to ensure that does not exceed MSY value.

Keywords: potential, white snapper, Kumbe River.

PENDAHULUAN

Kabupaten Merauke terletak di wilayah paling Timur Indonesia. Secara geografis wilayah Kabupaten Merauke terletak antara koordinat 137030’-141000 Bujur Timur dan 50

00-9000 Lintang Selatan dengan luas wilayah 46.791,63 Km2 terletak dibagian Selatan Provinsi Papua, memiliki panjang garis pantai 677,96 Km dan panjang sungai 770 Km serta memiliki rawa seluas 1.425.000 ha. (Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Merauke, 2013).

Data jumlah potensi ikan konsumsi lokal/kg menurut jenis per Distrik Kabupaten Merauke sebanyak 7.841.987 kg (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Merauke, 2013). Sedang untuk wilayah Distrik Malind jumlah ikan komsumsi sebanyak 532.545 kg. Sumberdaya alam hayati yang berlimpah sangat didukung oleh banyaknya sungai yang bermuara di Sungai Kumbe. Sungai Kumbe merupakan salah satu Sungai di Merauke yang memiliki sumberdaya perikanan diantaranya adalah ikan kakap putih, sebagai sumberdaya yang dapat pulih. Dengan demikian tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan yang berlebihan dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks (Malanesia et al., 2007).

(2)

32

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu

Penelitian ini dilakukan di Sungai Kumbe kawasan Distrik Malind, Kabupaten Merauke, berlangsung selama 4 (empat) bulan yaitu bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015. Peta lokasi penelitian dapat di lihat pada Gambar 1. di bawah ini :

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu jaring insang hanyut (gill net) ukuran (mesh size 4,7 dan 10 inch) perahu semang, timbangan gantung, alat ukur (meteran) kamera, alat tulis dan buku tulis. Selanjutnya bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan kakap putih yang tertangkap dalam jaring insang di Sungai Kumbe Distrik Malind.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode survey. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive random sampling, yaitu pengambilan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ikan kakap putih yang tertangkap pada jaring insang tetap, kemudian diukur dan ditimbang, Pengambilan sampel dimulai pada pagi hari pukul 07.00-09.30 WIT dan pada sore hari pukul 15.00-16.30

(3)

33

WIT. Sampel dalam penelitian ini adalah ikan kakap putih yang tertangkap pada jaring insang tetap yang ada di tiga stasiun yang telah di tentukan.

1) Stasiun I

Stasiun penelitian ini merupakan daerah yang dekat dari pemukiman penduduk. Stasiun ini merupakan bagian hilir Sungai yang dekat dari muara Sungai Kumbe.

2) Stasiun II

Stasiun ini merupakan daerah yang berada jauh dari pemukiman penduduk, adapun yang membedakan stasiun I dan stasiun II adalah di karena di stasiun II lebih banyak terdapat mangrove di sekitat perairan Sungai.

3) Stasiun III

Stasiun ini merupakan bagian terjauh dari pemukiman penduduk, di stasiun ini yang membedakan dari stasiun yang lain adalah di stasiun ini terdapat mangrove dan sungai sungai kecil.

Analisis Data

Analisis Hasil Tangkapan per Upaya Penangkapan (Catch per Unit Effort) menurut Gulland (1983) dalam Trihapsari, (2010) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝐶𝑃𝑈𝐸 = 𝐶𝑎𝑡𝑐ℎ 𝐸𝑓𝑓𝑜𝑟𝑡

Dimana:

Catch = total hasil tangkapan (kg)

Effort = total upaya penangkapan (hauling)

CPUE = hasil tangkapan per upaya penangkapan (kg/hauling)

Tangkapan lestari (MSY) dan upaya lestari (Fopt) menggunakan model Fox (Sparre dan

Venema 1999) dimana:

MSY = -(1/d)*exp (c-1) ; Fopt = -(-1/d)

Dimana persamaan a dan b diperoleh persamaan model Schaefer dan fox tersebut di peroleh dari persamaan berikut:

𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑐 =∑ 𝑦𝑖 − 𝑏 ∑ 𝑥𝑖 𝑛

(4)

34 𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑 = 𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 − ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖

𝑛 ∑ 𝑥2𝑖 − (∑ 𝑥𝑖)2

Keterangan:

x: Upaya penangkapan pada periode-i

y: Hasil tangkapan per satuan upaya pada periode-i a : intersep model Schaefer

b : slope model Schaefer c: intersep model fox d: slope model fox

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Perairan Sungai Kumbe

Sungai Kumbe Distrik Malind pada bulan Oktober 2014 memiliki ketinggian air terendah 1.3 m dan titik tertinggi 5.3 m. Pada bulan November 2014, titik terendah 1,1 m dan titik tertinggi 5,4 m. Sedangkan pada bulan Desember 2014 titik terendah 1,4 m dan titik tertinggi 5,4 m. Lebar Sungai Kumbe 100 m, dan sepanjang pesisir Sungai Kumbe terdapat beberapa jenis mangrove yang merupakan faktor utama dalam produktifitas primer dan juga sebagai daerah penyangga potensi sumberdaya ikan (PT. Pelabuhan Indonesia 1V PERSERO Cabang Merauke, 2014).

Potensi Sumberdaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) 1. Hasil Tangkapan per Upaya tangkapan (CPUE)

Jumlah hasil tangkapan per upaya tangkapan (CPUE) ikan kakap Putih diperoleh dari hasil tangkapan jaring insang tetap. Rata –rata hasil tangkapan per upaya penangkapan ikan kakap putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai Kumbe Distrik Malind pada ketiga stasiun selama Oktober 2014 – Januari 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.

(5)

35

Tabel 1. Hasil Tangkapan per upaya tangkapan (CPUE) untuk ketiga stasiun di perairan Sungai Kumbe

.STASIUN Bulan Catch

(kg) Effort Standar (F) CPUE LN CPUE I Oktober 5.5 11 0.5 -0.6931 November 9 21 0.4285 -0.8472 Desember 24.5 26 0.9423 -0.0594 Januari 4.5 4 1.1250 0.1177 II Oktober 8.5 11 0.7727 -0.2578 November 53 21 2.5238 0.9257 Desember 73.5 26 2.8269 1.0392 Januari 15.5 4 3.8750 1.3545 III Oktober 57.5 11 5.2272 1.6538 November 66.5 21 3.1667 1.1526 Desember 83 26 3.1923 1.1607 Januari 16 4 4 1.3863

Sumber: data primer (2015)

Nilai CPUE untuk unit penangkapan jaring insang tetap (set gill net) selama bulan Oktober 2014 - Januari 2015, terendah pada bulan November di stasiun I dengan nilai CPUE 0,428571429 kg/hauling, sedangkan nilai CPUE tertinggi pada bulan Oktober terdapat di stasiun III dengan nilai CPUE 5,2272 kg/unit. Hal ini dikarenakan pada stasiun III cocok dengan habitat yang dikehendaki ikan kakap putih yaitu adanya kondisi mangrove yang masih baik, dengan banyaknya sungai-sungai kecil yang bermuara ke Sungai Kumbe. Menurut Simbolon (2008) bahwa kondisi perairan yang sesuai dengan habitat yang dikehendaki oleh ikan, akan berpengaruh terhadap siklus hidup dan recruitment ikan, dan akibatnya akan berdampak positif terhadap besarnya potensi ikan. Hasil tangkapan ikan kakap putih selama penelitian bulan Oktober 2014 – Januari 2015 pada ketiga stasiun adalah 417 kg. Perkembangan CPUE ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai Kumbe Distrik Malind Kabupaten Merauke bulan Oktober 2014 – Januari 2015 seperti pada Gambar 2.

(6)

36

Gambar 2. Perkembangan CPUE ikan kakap putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai Kumbe Distrik Malind Kabupaten Merauke pada ketiga Stasiun Penelitian Perkembangan CPUE ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai Kumbe Distrik Malind Kabupaten Merauke bulan Oktober 2014 – Januari 2015, nilai CPUE selama penelitian adalah berfluktuasi menurun dengan nilai R2 = 0,0274, yang menunjukan bahwa hasil tangkapan ikan kakap putih sedikit (02,74%) dipengaruhi oleh penambahan upaya penangkapan, dan fluktuasi hasil tangkapan ikan di perairan Sungai Kumbe tidak selalu disebabkan oleh penangkapan dengan jaring insang tetap (set gill net), tetapi oleh perubahan lingkungan. Pengaruh perubahan kondisi lingkungan bisa bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap suatu jenis ikan. Hal ini sesuai dengan Leavastu dan Favorite, (1988) dalam Suhaisti, (2002) bahwa fluktuasi hasil tangkapan ikan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keberadaan ikan, jumlah upaya penangkpan, dan tingkat keberhasilan operasi penangkapan.

1. Hubungan Upaya Penangkapan dengan CPUE

Cacth per Unit Effort (CPUE) adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan hasil jumlah produksi perikanan laut yang dirata-ratakan dalam Produksi perikanan di suatu daerah mengalami kenaikan atau penurunan produksi dapat diketahui dari hasil CPUE (Gulland, 1983). Data hasil tangkapan dan upaya penangkapan yang diperoleh dibuat dalam bentuk tabel, lalu dihitung nilai hasil tangkapan per upaya penangkapannya (Catch per Unit Effort). Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai CPUE berdasarkan Gulland, (1983). Hasil tangkapan per unit upaya ikan kakap putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai Kumbe seperti pada Gambar 3.

y = -0,0296x + 2,8402 R² = 0,0274 0 1 2 3 4 5 6 0 5 10 15 20 25 30 C P U E (kg /u n it ) Effort standar (F)

(7)

37

Gambar 3. Hasil tangkapan per unit upaya ikan kakap putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai Kumbe

Gambar 4. Estimasi MSY dengan Model Fox pada penangkapan ikan kakap putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai Kumbe Distrik Malind.

Nilai MSY untuk ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai Kumbe Distrik Malind yaitu 212,763 kg dengan effort optimum : 33,4 hauling, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purbayanto (2006) di Kabupaten Mimika dengan Potensi lestari ikan Kakap Putih di perairan Kabupaten Mimika diperkirakan 8.348 ton/tahun dan tingkat keuntungan maksimum tercapai pada saat produksi sebesar 8.094 ton/tahun. Hal ini dikarenakan wilayah tangkapan di perairan Mimika lebih luas yaitu hasil tangkapan tersebar di tiga habitat yang berbeda, yaitu di sekitar perairan pantai, muara sungai hingga ke hulu sungai. Berdasarkan nilai MSY sebesar 212,763 kg/4 bulan dengan effort 33,783 hauling, jika dikaitkan dengan tabel 1 (Hasil tangkapan perupaya tangkapan) maka populasi ikan Kakap Putih di Sungai Kumbe masih dalam kondisi baik, karena hasil

5,5 9 24,5 4,5 8,5 53 73,5 15,5 57,5 66,5 83 16 1 4 16 64 11 21 26 4 C at ch ( kg ) Effort standar (F)… Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 0 50 100 150 200 250 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 ch at ch ( kg ) Effort (hauling) MSY = 212,763 kg Eopt= 33,783 hauling

(8)

38

tangkapan tertingi yaitu 83 kg dengan 26 hauling, belum melebihi nilai MSY sebesar 212,783 kg dan effort optimum 33,783 hauling.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan kondisi perikanan ikan kakap putih di Sungai Kumbe Distrik Malind Kabupaten Merauke, disimpulkan bahwa:

1. Nilai CPUE untuk unit penangkapan jaring insang tetap (set gill net) selama bulan Oktober 2014 s.d. Januari 2015 terendah pada bulan November di stasiun I dengan nilai CPUE 0,428571429 kg/ unit, Sedangkan, nilai CPUE untuk unit penangkapan tertinggi terdapat di stasiun III pada bulan Oktober dengan nilai CPUE 5,2272 kg/unit.

2. Hasil tangkapan maksimum lestari (MSY) berdasarkan model Fox pada Sungai Kumbe Distrik Malind sebesar 212,763 kg dengan upayan tangkapan optimal (Fopt) sebesar 33,783 hauling.

3. Nilai Potensi ikan Kakap Putih di Sungai Kumbe belum melebihi dari nilai MSY (underfishing).

Saran

Dengan adanya informasi nilai potensi lestari (MSY) ikan kakap di Sungai Kumbe Distrik Malind sebesar 212,763 kg dan upaya penangkapan optimum (Fopt) sebesar 33,783 hauling, maka menjadi acuan untuk penangkapan ikan kakap putih, dimana tidak boleh melebihi dari nilai MSY tersebut, dan perlu adanya regulasi pembatasan alat tangkap.

DAFTAR PUSTAKA

Ari Purbayanto, Domu Simbolon dan Julia E. Astarin 2006. Eksplorasi teknologi tepat guna dalam penangkapan kakap Putih (lates calcarifer) di kabupaten mimika.

Brown, A. 2003. Daerah Penangkapan Ikan dan Beberapa Metoda Pengumpulan dan Pencarian Ikan. Ilmu perikanan dan Ilmu Kelautan. Faperika press. 141 Hal.

Bloch, M.E., 1790. Naturgeschichte der auslandischen Fische. J. Morino &Comp., Berlin. Vol.4:128p.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Merauke, 2012. Jumlah Produksi ikan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Merauke.

(9)

39

Dinas kelautan dan perikanan kabupaten merauke, 2013 Data tahunan. Dinas Kelautan dan perikanan kabupaten merauke.

Gulland, J.A. 1983. Manual of methods for stock assessment.FAO Rome.

Malanesia, M., J. Haluan, H. Hardjomidjojo, dan D. Simbolon. 2007. Analisis Unit Penangkapan Ikan Pilihan di Kabupaten Lampung Selatan. Buletin PSP. IPB Bogor. Vol. XVI No. 3. Hal. 483-501.

PT Pelabuhan Indonesia 1V PERSERO cabang Merauke, 2014 Data pasang surut Sungai Kumbe Distrik Malind.

Spare, P. dan S.C. Venema. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis Buku1: Manual. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Penerjemah. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.

Suhaeti. 2002. Pendugaan Potensi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Terbang (Sardenellafimbriata) Di Perairan Teluk Banten. Skripsi. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian. Jatinangor. 54 hal. Tidak di Duplikasi.

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Tabel  1.  Hasil  Tangkapan  per  upaya  tangkapan  (CPUE)  untuk  ketiga  stasiun  di  perairan  Sungai Kumbe
Gambar  2.  Perkembangan  CPUE  ikan  kakap  putih  (Lates  calcarifer)  di  perairan  Sungai  Kumbe Distrik Malind Kabupaten Merauke pada ketiga Stasiun Penelitian  Perkembangan CPUE ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) di perairan Sungai  Kumbe   Distrik
Gambar 3. Hasil tangkapan per unit upaya ikan kakap putih (Lates calcarifer) di perairan  Sungai  Kumbe

Referensi

Dokumen terkait

Permodalan Dan Unit Usaha Koperasi Perkembangan anggota koperasi pada KPRI Agro Sejahtera, KopKar Aroma, KUD Rama yang dikelola kaum laki-laki dan Kopwan Sekar

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk mengadakan pendampingan dengan memanfaatkan IT dalam perwujudan nilai – nilai Cc5+ bagi siswa SMP St. Target khusus

Jika melihat perolehan nilai hasil belajar Biologi materi Sistem Ekskresi Manusia pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sibulue Kabupaten Bone setelah diajar

jawab terkait hal-hal yang diamati dan dicermati; 2) siswa mengumpulkan informasi dari permasalahan yang diberikan serta berbagai buku sumber yang ada dan menemukan ide

7.2.5 Membuat laporan berkala dan laporan khusus Instalasi Rawat Jalan dengan menganalisa data pelaksanaan, informasi, dokumen dan laporan yang di buat oleh bawahan untuk

Bagi Bpk/Ibu yang baru pertama kali hadir dan berkeinginan menjadi warga jemaat GPIB “Abraham” Grup I Kopassus Serang dapat menghubungi Majelis bertugas setelah Ibadah

Berdasarkan gambaran perilaku bullying pada subjek penelitian yang pernah menjadi pelaku maupun korban, ditemukan bahwa ada kesesuaian temuan perilaku bullying yang

Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka pembebanan overhead pabrik lebih atau kurang tersebut tersebut digunakan untuk mengurangi atau