• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kualitas Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS LABORATORIUM DAN PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

RUNING DWI UTAMI A420140048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH

(3)
(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

(5)

1

KUALITAS LABORATORIUM DAN PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas laboratorium dan petunjuk praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Parameter yang dideskripsikan meliputi kualitas laboratorium, dan kualitas petunjuk praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki kualitas laboratorium Biologi dengan persentase rata-rata 77,4% (baik) dan sesuai dengan peraturan Permendiknas No. 24 tahun 2007. Kualitas petunjuk praktikum (LKS) Biologi sudah memenuhi standar Departemen Pendidikan Nasional Direktorat PSMA tahun 2008 dengan persentase rata-rata 97,3% (sangat baik), karena LKS disusun secara menarik dan lengkap oleh guru dan pihak percetakan sehingga mempermudah pemahaman siswa. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kualitas laboratorium dan petunjuk praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Kualitas sarana penunjang praktikum yang sesuai dengan standar dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran Biologi.

Kata Kunci : kualitas, laboratorium, petunjuk praktikum Biologi, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Abstract

This study aims to determine the quality of laboratory and biology practicum instruction in high school Muhammadiyah 1 Surakarta year 2017/2018. This research is a descriptive research. The parameters described include laboratory quality, and quality of Biology practicum guidance in Muhammadiyah 1 Surakarta Senior High School. The results showed that Muhammadiyah 1 Surakarta high school has Biology laboratory quality with average percentage of 77,4% (good) and in accordance with Regulation of Permendiknas no. 24. The quality of the Biology practice manual meets the standards of the Ministry of National Education Directorate of PSMA in 2008 with an average percentage of 97.3% (very good), because the LKS is arranged attractively and completely by the teachers and the printing press so as to facilitate the understanding students. Based on the result of the research, it can be concluded that the quality of laboratory and Biology practicum instruction in High School Muhammadiyah 1 Surakarta has fulfilled the National Education Standard. The quality of supporting facilities of the practicum in

(6)

2

accordance with the standards can increase the interest and understanding of students in achieving the goals of Biology learning.

Keywords : quality, laboratory, practice manual of biology, Muhammadiyah 1 Surakarta’s senior high school

1. PENDAHULUAN

Biologi selalu berkaitan dengan proses, sikap dan teknologi, serta melahirkan hasil akhir berupa produk. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami gejala alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip namun meupakan suatu proses penemuan (Yulianingsih, 2007). Di dunia pendidikan, pembelajaran Biologi bukan hanya membaca dan menghafalkan konsep-konsep Biologi, melainkan menghayati bagaimana konsep Biologi tersebut ditemukan melalui suatu percobaan atau eksperimen (Nuada, 2015). Tanpa adanya suatu percobaan di sekolah, peserta didik akan sulit memahami dan merealisasikan konsep-konsep Biologi yang sedang mereka pelajari. Oleh karena itu, pada pembelajaran biologi kegiatan praktikum memiliki kedudukan yang sangat penting.

Praktikum dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik dalam mempelajari konsep-konsep IPA (Ariyati, 2010). Menurut Nurhidayati (2016), tujuan dari kegiatan praktikum yaitu untuk memudahkan peserta didik dalam memahami konsep-konsep IPA dengan cara membuktikan kebenarannya secara nyata mengenai konsep yang sedang dipelajari. Berjalannya pelaksanaan praktikum Biologi yang baik tidak terlepas dari fasilitas penunjang praktikum, meliputi: laboratorium Biologi yang harus sesuai dengan standar Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana Sekolah tingkat SMA/MA dan petunjuk praktikum Biologi yang harus sesuai dengan standar Departemen Pendidikan Nasional Direktorat PSMA tahun 2008.

Berkaitan dengan pentingnya kedudukan praktikum didalam pembelajaran biologi. Nuada (2015), menyatakan bahwa hambatan mengenai

(7)

3

kualitas laboratorium Biologi sering dijumpai di beberapa sekolah, antara lain sarana dan prasarana laboratorium Biologi yang belum memenuhi standar minimal sarana dan prasarana yang ada di Permendiknas No. 24 tahun 2007 dan tidak adanya laboran dan teknisi laboratorium yang membantu dalam terlaksananya kegiatan praktikum. Selain itu, berdasarkan penelitian Widayanti (2009), menjelaskan bahwa di beberapa sekolah di Kabupaten Pati, LKS menjadi sarana penunjang wajib dalam suatu pembelajaran. Guru mewajibkan seluruh peserta didiknya mempunyai LKS dari pada buku pegangan. Padahal LKS yang digunakan belum memenuhi standar Departemen Pendidikan Nasional Direktorat PSMA tahun 2008.

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta merupakan sekolah swasta tertua di kota Surakarta dan salah satu SMA dibawah koordinasi Pimpinan Dewan Muhammadiyah (PDM) kota Surakarta. Saat ini SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang telah terakreditas A dan sedang menuju ke jenjang Sekolah Standar Nasional (SSN) atau Sekolah Kategori Mandiri (SKM). Keunggulan dari SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki beberapa jenis laboratorium penunjang kegiatan pembelajaran, diantaranya laboratorium Kimia, laboratorium Fisika, laboratorium Biologi, laboratorium Bahasa, dan laboratorium komputer. Fasilitas penunjang pembelajaran lainnya, seperti perpustakaan, ruang musik dan pola pendidikan yang berbasis TI (Teknologi Informasi). Setiap tenaga pengajar dituntut untuk berpendidikan tinggi (S1, S2, atau S3) dan berpengalaman.

Berdasarkan penelitian Agustina (2017), menyatakan bahwa laboratorium Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki nilai 80 dengan kategori baik. Dalam menunjang kegiatan praktikum, siswa menggunakan LKS dari penerbit tertentu maupun LKS yang dibuat sendiri oleh guru mata pelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilaksanakan penelitian yang berjudul “Kualitas Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018”.

(8)

4 2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Parameter yang dideskripsikan meliputi kualitas laboratorium, dan kualitas petunjuk praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018. Data dalam penelitian ini adalah kualitas laboratorium dan kualitas petunjuk praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018. Sumber data pada penelitian ini adalah laboratorium Biologi dan petunjuk praktikum (LKS) Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

Penelitian dilakukan melalui 2 tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 teknik yaitu observasi dan dokumentasi. Data observasi mengenai kualitas laboratorium dan petunjuk praktikum Biologi menggunakan lembar observasi dengan cara memberi ceklis ( pada tabel kriteria (sangat baik, baik, cukup, dan kurang) terhadap aspek-aspek yang diamati yang disesuaikan dengan rubrik penilaian. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian deskriptif ini adalah teknik analisis data deskriptif.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian mengenai kualitas laboratorium dan petunjuk praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018, diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Observasi Kualitas Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018.

No Aspek Penilaian Persentase Kriteria

1 Kualitas Laboratorium Biologi 77,4 % Baik 2 Kualitas Petunjuk Praktikum Biologi 97,3 % Sangat baik Kriteria interpretasi skor diadaptasi dari Agustina (2017) :

< 40% : Kurang baik 61-80% : Baik 41-60% : Cukup baik 81-100% : Sangat

Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki Laboratorium Biologi yang berkualitas baik dengan persentase 77,4% dan sudah memenuhi Standar Sarana Prasarana Laboratorium Biologi di tingkat SMA yang telah diatur oleh Permendiknas No. 24 tahun 2007. Laboratorium terletak strategis dengan ruangan kepala sekolah, guru, BK dan siswa, serta

(9)

5

menghadap ke halaman luar sehingga mudah dijangkau oleh guru dan siswa. Laboratorium Biologi di desain dengan rapi dan nyaman untuk pelaksanaan praktikum, memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung 40 orang siswa. Fasilitas yang ada di ruangan laboratorium sudah sesuai dengan standar. Namun, untuk ketersediaan sumber air, hanya memiliki 1 kran saja. Di dalam ruangan laboratorium, dilengkapi dengan peralatan dan bahan praktikum yang mendukung kegiatan praktikum.

Gambar 1. Desain dan fasilitas di laboratorum Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki seorang laboran dan tidak memiliki teknisi laboratorium sehingga jika peralatan rusak harus mendatangkan teknisi dari luar. Dalam pelaksanaan praktikum, laboran membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan dipraktikumkan. Selain itu, laboran juga bertugas membantu dalam mengabsen siswa dan membantu guru dalam membimbing kegiatan praktikum.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, Agustina (2017) menyatakan bahwa laboratorium biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta masuk dalam kategori yang baik. Laboratorium Biologi di sekolah ini cukup memadai karena memiliki ruangan yang luas dan terletak di lantai dasar. Laboratorium ini dilengkapi dengan alat dan bahan praktikum yang dalam kondisi baik dan lengkap, fasilitas serta teknisi laboratorium yang berkompeten sehingga memudahkan proses kegiatan praktikum. Demikian pula penelitian lain dari (Mastika, 2014) menjelaskan bahwa fasilitas alat-alat laboratorium Biologi yang ada di SMA Negeri kota Denpasar menunjukkan kondisi sangat baik yakni berada pada interval 90% artinya daya dukung alatnya sangat baik, dan efektivitas

(10)

6

pemanfaatan laboratorium tergolong sangat baik yakni berada pada interval 85,12%.

Petunjuk praktikum Biologi (LKS) di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki persentase sebesar 97,3% dengan kategori sangat baik dan sudah memenuhi standar panduan pengembangan bahan ajar oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat PSMA tahun 2008. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan LKS guru dan pihak percetakan bekerja sama, sehingga tidak ada penyimpangan di dalam isi LKS tersebut. Materi yang dipraktikumkan juga sesuai dengan apa yang akan guru praktikumkan dalam pembelajaran Biologi dimana kegiatan praktikum yang dilakukan sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Selain itu, LKS Biologi disusun secara singkat, jelas, lengkap, tidak meluas, dan di desain dengan menarik sehingga menarik perhatian siswa agar tidak bosan membacanya dan mempermudah pemahaman siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran Biologi.

Berdasarkan penelitian Hamidah (2014), menyatakan bahwa kualitas buku petunjuk praktikum di SMA Negeri se-kota Jambi memiliki kategori baik dengan persentase sebesar 78,41% karena materi yang dipraktikumkan sesuai dengan materi yang diajarkan dikelas. Adanya buku petunjuk praktikum (LKS) dapat menunjang tingkat keberhasilan dalam pembelajaran Biologi di suatu sekolah. Demikian pula penelitian lain dari Paramita (2016), menyatakan bahwa indikator kesesuaian materi praktikum memiliki persentase 100% (sangat baik), artinya materi praktikum yang disampaikan oleh guru sudah memenuhi standar kurikulum

Gambar 2. Petunjuk Praktikum (LKS) Biologi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

(11)

7 4. PENUTUP

Kualitas laboratorium Biologi di SMA Muhammadiyah 1 tahun pelajaran 2017/2018 termasuk baik (77,4%). Sedangkan, Kualitas Petunjuk praktikum (LKS) Biologi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018 termasuk sangat baik (97,3%).

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, P., & Ningsih, I. W. (2017). Observasi Pelaksanaan Praktikum Biologi di Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Ditinjau dari Standar Pelaksanaan Praktikum Biologi. Bioeducation Journal, 1(1).

Ariyati, E. (2010). Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Matematika dan IPA, 1(2). Baedowi, A. 2015. Manajemen Sekolah Efektif: Pengalaman Sekolah Sukma Bangsa.

Jakarta: PT. Pustaka Alvaber.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hamidah, A., Sari, E. N., & Budianingsih, R. S. 2014. Persepsi Siswa Tentang Kegiatan Praktikum Biologi di Laboratorium SMA Negeri Se-Kota Jambi.

Jurnal Sainmatika, 81.

Mastika, I. N., Adnyana, I. P., & Setiawan, I. G. 2014. Analisis Standarisasi Laboratorium Biologi dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri Kota Denpasar. e-journal Program Pascasarjana Universitas pendidikan Ganesha, 4.

Nuada, I. M., & Harahap, F. 2015. Analisis Sarana dan Intensitas Penggunaan Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri Se-Kota Tanjungbalai. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 121.

Nurhidayati. 2016. Analisis Pelaksanaan Praktikum Pada Pembelajaran Biologi Peserta Didik Kelas XI di SMAN 7 Bandar lampung Tahun Pelajaran 2015/2016. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Lampung: Institut Agama Islam Negeri IAIN Raden Intan Lampung.

Paramita, A. (2016). Profil Laboratorium dan Pelaksanaan Praktikum Biologi di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2015/2016. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(12)

8

Permendiknas No. 24 tahun 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA. Jakarta: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

Widayanti. 2009. Analisis Lembar Kerja Siswa LKS Biologi Karya MGMP SMA di Kabupaten Pati yang Digunakan Siswa Kelas XI Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Yulianingsih. 2007. Kesiapan Laboratorium Biologi di SMA Negeri Se-Kabupaten Pati dalam Mendukung Pembelajaran Biologi. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Gambar

Gambar 1.  Desain dan fasilitas di laboratorum Biologi di SMA Muhammadiyah 1   Surakarta
Gambar 2.  Petunjuk Praktikum (LKS) Biologi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1   Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan di Arjasa Situbondo, dengan tujuan (1) untuk mengetahui strategi tingkat strategi emotional focused coping pada Remaja Panti Asuhan (2)

Jika dilihatdari rataannya (Tabel 3), nilai rasio total hutang terhadap total aset pada PT Delta Dunia Makmur 94,46%, sedangkan rataan industri sejenis dengan nilai

[r]

Tema soal ketiga adalah ‘Bercakap-cakap dengan Mesin Penjawab Telepon ( 与 录 音机 谈话 ). Dari jawaban-jawaban yang terkumpul atas ketiga pertanyaan tersebut di atas, diperoleh

kepentingan nasional dengan alasan melindungi kesehatan dan keselamatan manusia, hewan, ikan tumbuhan, dan lingkungan hidup dikarenakan dalam tindak pidana perdagangan satwa liar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi pengembangan PPN Pengambengan meliputi: (1) Peningkatan kualitas pelayanan di PPN Pengambengan, (2) Peningkatan kapasitas dan

Hasil penilaian kondisi kesehatan terumbu karang ditiga Stasiun di Pulau Salawati, tutupan terumbu karang di setiap Stasiun adalah sebagai berikut, Stasiun 1 55,13%

Pelaksanaan Eksperimen meliputi: 1) Pretest dikenakan pada kelas sampel, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol setelah soal tes yang berupa pilihan