Salam Keluarga Allah yang sangat diberkati
Tuhan!
Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak
setiap jemaat dan pelayan Tuhan Keluarga
Allah, mari kita mendukung pemerintah
dalam
menangani Covid-19. Dengan cara
meningkatkan protokol kesehatan. Lakukan 3
M yaitu: Memakai masker - Mencuci tangan -
Menjaga jarak. Lalu kita juga harus melakukan
1 M - Meningkatkan imun
, yaitu dengan makan
makanan sehat, olahraga, tidur cukup, dan
meningkatkan iman, sebab dimana ada iman
disitulah ada imun. Ketika kita meningkatkan
iman, maka imun kita meningkat.
Mengapa kita harus meningkatkan iman?
Sebab
di dalam iman ada kuasa. Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu
yang tidak kita lihat
. Ketika kita meningkatkan
iman, maka ada hati yang gembira yang
akan menjauhkan kita dari sakit penyakit.
Amsal 17:22 Hati yang gembira adalah obat
yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang.
Ingat, Tuhan tidak
memberikan kepada kita roh ketakutan.
2
Timotius 1:7 Sebab Allah memberikan kepada
kita bukan roh ketakutan, melainkan roh
yang membangkitkan kekuatan, kasih dan
ketertiban
. Dan yang kita takutkan, justru
itulah yang bisa terjadi dalam hidup kita.
Ayub 3:25 Karena yang kutakutkan, itulah
yang menimpa aku, dan yang kucemaskan,
itulah yang mendatangi aku
. Banyak sekali di
akhir jaman ini orang-orang yang mati bukan
karena sakit tetapi karena ketakutan.
Lukas
21:26 Orang akan mati ketakutan karena
kecemasan berhubung dengan segala apa
yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa
langit akan goncang
. Maka yang perlu kita
lakukan saat ini adalah terus membangun
iman, tetap semangat, tetap percaya, kita
bersama-sama bergandengan tangan menang
atas pandemi Covid-19 ini.
Satu lagi ajakan dari saya, bagi Saudara
yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan
sudah disembuhkan, saya mengajak Saudara
untuk mau menjadi pendonor plasma darah
untuk menolong saudara-saudara kita yang
sedang berjuang untuk sembuh dari Covid-19.
Saudara bisa menghubungi PMI yang ada di
kota Saudara. Mari kita bangkit menjadi terang
dan menjadi berkat bagi sesama. Tuhan Yesus
memberkati.
Salam Penggembalaan,
Shalom Saya Elin, Saya beribadah di Keluarga Allah Soho Capital Jakarta. Dan berkomsel di Komsel Global Breaktrough. Saya bekerja sebagai perawat. Selama
dinas di masa pandemi selalu ada rasa kuatir, karena saya
kebanyakan jadi asisten di poli THT. Dan pasien banyak sekali yang berobat dengan keluhan-keluhan hampir ke banyakan mengarah pada gejala Covid-19. Belum lagi dengan pasien yang menyembunyikan keluhan khas dari
gejala covid yaitu (penciuman hilang). Rasa kuatir masih saya rasakan. Tapi puji Tuhan setiap ada waktu istirahat saya selalu. buka WA dan baca group komsel GBT my
family in God yang selalu membagikan renungan Keluarga
Allah. Walaupun tidak semua saya baca, tapi setelah baca ada semangat untuk melanjutkan dinas lagi. Selama
kurang lebih lima bulan ini saya dinas dengan memakai
APD. Beberapa hari yang lalu ada pasien yang. tidak
jujur saat di skrining, waktu itu adalah jadwal dinas saya. Pasien tersebut di anjurkan oleh dokter periksa rapid,
lab crp, rontgen paru dan swab. Dan setelah melakukan pemeriksaan, hasil rapid negatif. Tapi keesokan harinya ternyata hasil swab pasien positif covid, dan otomatis
semua tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien itu harus di lakukan pemeriksaan. Saya adalah salah satu orang yang harus diperiksa. Karena saya yang melakukan tes rapid pasien itu. Saat itu saya merasa ada peperangan
roh. Lalu saya dan teman-teman datang ke Rumah sakit
untuk pemeriksaan rapid mendadak, kami ada 5 orang. Kami pakai 2 alat rapid. Sebelum rapid saya selalu berkata,
dalam nama Yesus hasilnya negatif. Dan hasil pemeriksaan alat yang pertama semua negatif. Setelah pakai alat rapid
ke dua, saya kembali memperkatakan hal yang sama hasil
negatif. Tetapi kenyataannya untuk IgG dan IgM, hanya
saya yang hasilnya menunjukan ada infeksi virus. Saat itu saya masih tetap tenang, sampai dua kali di ulang dan hasilnya terdeteksi ada inveksi virus. Akhirnya saya disuruh melanjutkan pemeriksaan lanjutan yaitu swab tenggorokan dan hidung besok harinya. Malam itu saya
menginap di Rumah sakit. Jujur ada rasa takut, kuatir, campur aduk. Saya tidur di kamar isolasi sementara. Malam itu saya tidak bisa tidur. Saya buka YouTube Gereja
Keluarga Allah. Saya dengarkan khotbah Ps. Nita tentang membangun ketahanan iman. Dan seri khotbah bulan
Februari bergerak secara profetik. Jujur setelah dengar khotbah itu dan matiin hp, hati ini gelisah lagi dan akhirnya
buka hp lagi untuk masuk dalam live Pondok Daud. Tapi
hanya 15 menit saya matikan lagi. Seperti ada suara berbicara dalam hati saya “apakah kamu tidak percaya
dengan TUHAN yg kamu sembah?”
Sejak saat itu saya memperkatakan hasil swab
negatif sampai saya tertidur. Saat saya terbangun didalam pikiran ada hal-hal negatif yang tiba-tiba muncul, yang mengatakan hasilnya akan positif. Besok paginya saya bangun jam 05.30 seperti biasa berdoa dan baca firman. Setelah itu berangkat ke Rumah sakit lain untuk swab,
sebelum berangkat saya masih tetap dengarkan khotbah.
Sampai di Rumah sakit sambil nunggu antrian saya masih
dengarkan khotbah. Tapi setelah itu saya memutuskan
untuk matikan hp, karena saya berpikir saya dengar khotbah tujuannya hanya untuk membuat hati tenang, bukan percaya akan semua perbuatan TUHAN yang nyata. Dan saat itu saya mulai memperkatakan firman Tuhan yang
ada di Mazmur 16:8, TUHAN engkau berdiri di sebelah
kanan ku dan aku tidak goyah. Ayat itu saya ucapkan
berulang-ulang. Sampai saat di lakukan swab pun ayat itu terus saya perkatakan. Setelah selesai pemeriksaan saya pulang ketempat kos.
Hasil swab di janjikan keluar jam 17.00/18.00 hari
Rabu 22/07/2020. Saat menunggu sekali lagi pikiran negatif muncul. Sampai akhirnya saya memutuskan ikut
Pondok Daud live. Saya terus memperkatakan hasil yang baik. Sampai jam 18.00 hasil swab belum keluar. Saya lanjut nonton live streaming Pak Obaja, Pak Obaja membagikan
firman mengenai hikmat yang TUHAN berikan kepada
Salomo. Apa saja yang didoakan Pak Obaja, saya aminkan
dengan suara keras. Saat itu Pak Obaja mengatakan tidak
ada yang mustahil bagi TUHAN. Dan akhirnya hasil swab itu keluar jam 21.00. Dikirim via WA oleh teman yang di
Rumah sakit. Sebelum buka saya berdoa. Dan Puji TUHAN
apa yang TUHAN buat sungguh ajaib, sungguh luar biasa. TUHAN yang saya sembah adalah TUHAN yang hidup.
Hasilnya menerangkan bahwa semuanya negatif. Puji
TUHAN ini kesaksian saya. Terimakasih buat bapak dan ibu
KKS yang selalu menguatkan lewat membagikan firman
TUHAN. Dan semua yang ada di grup komsel yang sering membagikan kesaksian-kesaksian luar biasa dan sangat