1
PENAKSIR RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI
MENGGUNAKAN KUARTIL DARI KARAKTER TAMBAHAN
PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA
Asri Elvita
1*, Arisman Adnan
2, Haposan Sirait
21
Mahasiswa Program S1 Matematika
2
Dosen Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia
*asry_ogrady@yahoo.com
ABSTRACT
This paper discusses three ratio estimators for population variance in simple random
sampling using quartiles of the auxiliary variable given by Subramani and
Kumarapandiyan [
International Journal of Statistics and Applications.,
2(5): 67-72].
The estimators discussed are the ratio estimator using the first quartile, the third quartile
and the inter-quartile range. These three estimators discussed are biased estimators.
Furthermore, their mean square errors are compared to show which one is the most
efficient estimator. This comparison shows that the ratio estimator using inter-quartile
range is the most efficient estimator.
Keywords:
ratio estimator, simple random sampling, quartile, bias, mean square error
ABSTRAK
Pada artikel ini dibahas tiga penaksir rasio untuk variansi populasi pada sampling acak
sederhana menggunakan kuartil dari karakter tambahan yang diajukan oleh Subramani
dan Kumarapandiyan [
International Journal of Statistics and Applications.,
2(5):
67-72]. Penaksir yang dibahas adalah penaksir rasio menggunakan kuartil pertama, kuartil
ketiga dan jangkauan antar kuartil. Ketiga penaksir yang dibahas merupakan penaksir
bias. Selanjutnya, dibandingkan
Mean Square Error
(
MSE
)
dari masing-masing
penaksir untuk mendapatkan penaksir yang paling efisien. Perbandingan ini
menunjukkan bahwa penaksir rasio dengan menggunakan jangkauan antar kuartil paling
efisien.
2
1.
PENDAHULUAN
Salah satu metode yang digunakan untuk menaksir variansi populasi pada sampling
acak sederhana adalah metode rasio. Misalkan variansi pada populasi berkarakter
akan ditaksir dengan menggunakan informasi tambahan populasi
yang diketahui.
Informasi tambahan yang digunakan adalah kuartil. Metode ini bertujuan untuk
meningkatkan ketelitian penaksir dengan mengambil manfaat hubungan antara
y
idan
i
x
, dimana
y
iadalah unit dari populasi berkarakter
Ydan
x
iadalah unit dari populasi
berkarakter
X
.
Bentuk umum penaksir rasio sampling acak sederhana untuk variansi populasi
SRˆ2dirumuskan sebagai
S s s S x x y R 2 2 2 2 ˆdengan
sy2
adalah variansi sampel, dan
Sx2
adalah variansi populasi.
Dalam artikel ini dibahas tiga penaksir rasio untuk variansi populasi pada
sampling acak sederhana dengan menggunakan kuartil dari karakter tambahan yang
diajukan oleh Subramani dan Kumarapandiyan [6], yaitu
Q
s
Q
S
s
S
x x y JG 1 2 1 2 2 2 1ˆ
(1)Q
s
Q
S
s
S
x x y JG 3 2 3 2 2 2 2ˆ
(2)
Q
s
Q
S
s
S
r x r x y JG 2 2 2 2 3ˆ
(3)
dengan
Q
1adalah kuartil pertama,
Q3adalah kuartil ketiga dan
Q
radalah jangkauan
antar kuartil.
Ketiga penaksir rasio untuk variansi populasi tersebut merupakan penaksir bias,
kemudian ditentukan
Mean Square Error
(
MSE
). Berdasarkan ide dari Subramani dan
Kumarapandiyan [6], penulis membandingkan
MSE
dari masing-masing penaksir untuk
memperoleh penaksir rasio yang efisien. Penaksir yang memiliki nilai
MSE
terkecil
merupakan penaksir yang efisien.
2.
SAMPLING ACAK SEDERHANA
Sampling acak sederhana adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengambil
unit sampel dari unit populasi sehingga setiap unit populasi memiliki kesempatan
3
yang sama untuk dipilih menjadi unit sampel. Dalam hal ini pengambilan sampel
dilakukan tanpa pengembalian agar karakteristik unit-unit lebih akurat [3].
Probabilitas suatu unit akan terpilih menjadi sampel pada pengambilan pertama
adalah
n N
, pada pengambilan kedua adalah
n
1
N
1
dan seterusnya, maka
probabilitas dari n unit terpilih pada pengambilan ke-
nkali adalah:
C N n N n n N N n N n N n N n 1 ! )! ( ! ) 1 ( 1 ... ) 2 ( ) 2 ( ) 1 ( ) 1 (
Teorema 2.1 [2: h. 30] Untuk sebuah sampel acak sederhana, variansi sampel
sy 2yang didefinisikan dengan
, 1 ) ( 1 2 2 n y y s n i i y
Merupakan penaksir tak bias untuk variansi populasi
Sy 2 1 ) ( 1 2 2 N Y y S N i i yBukti dari teorema ini dapat dilihat pada [2].
Teorema
2.2
[4] Apabila sebuah sampel berukuran
ndiambil secara sampling acak
sederhana tanpa pengembalian dari populasi berkarakter
Ydan berukuran
N
maka
variansi
s
2yadalah
,
1
2 4 2 y y yS
s
V
dengan
n 1,
2 , 20 40 2ydimana
,
1
4 1 40 N i iY
y
N
dan
2 2 1 2 201
N i iY
y
N
4
Untuk menentukan
MSE
dari penaksir dalam bentuk dua variabel digunakan
suatu pendekatan dengan menggunakan deret Taylor dua variabel.
Deret Taylor untuk dua variabel [5: h. 47] Misalkan
f
x
,
y
adalah suatu fungsi dua
variabel dan
f,f',f '',..., f nadalah kontinu pada
D
dan
f n 1ada pada
D
untuk
D y x0, 0
. Jika
x0 h,y0 k D, maka
...
,
!
1
1
)
,
(
)
,
(
0 0 0 0f
x
0y
0y
k
x
h
y
x
f
k
y
h
x
f
0 0, ! 1 y x f y k x h n n , , ! 1 1 0 0 1 k y h x f y k x h n n (4)
dengan
.
Misalkan
2, 0 S x y , 2 0 S y x h sy Sy 2 2dan
k sx Sx 2 2dan mengabaikan
pangkat-pangkat yang lebih besar dari satu, maka dari persamaan (4) diperoleh nilai pendekatan
untuk mencari
MSE
, yaitu
S
s
s
s
s
h
S
s
s
s
s
h
S
S
h
s
s
h
x x S S x x y y y S S y x y x y x y x y x y 2 2 , 2 2 2 2 2 , 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2,
,
,
3.
BIAS DAN MSE PENAKSIR RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI
PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA
Bias dan
MSE
penaksir rasio untuk variansi populasi pada sampling acak sederhana dari
masing-masing penaksir sebagai berikut.
Bias dan
MSE
dari persamaan (1) diperoleh
(
ˆ
)
2 1 1 21
221
2 1 y JG JG x JGS
A
A
S
B
MSE
(
S
ˆ
2JG1)
1
21
2
1 221
,
2 1 2 4A
A
S
y y JG x JGdengan
1 2 2 1Q
S
S
A
x x JG, dan
02 20 22 22Bias dan
MSE
dari persamaan (2) diperoleh
1
1
)
ˆ
(
2 2 2 22 2 2 2 y JG JG x JGS
A
A
S
B
5
MSE
(
S
ˆ
2JG2)
1 2 1 2 2 22 1 , 2 2 2 4 A A Sy y JG x JGdengan
3 2 2 2Q
S
S
A
x x JGBias dan
MSE
dari persamaan (3) diperoleh
1
1
)
ˆ
(
3 3 2 22 2 2 3 y JG JG x JGS
A
A
S
B
MSE
(
S
ˆ
2JG3)
1 2 1 2 3 22 1 , 2 3 2 4 A A Sy y JG x JGdengan
r x x JGQ
S
S
A
2 2 34.
PENAKSIR RASIO YANG EFISIEN
Selanjutnya akan ditentukan penaksir rasio yang efisien diantara ke tiga penaksir rasio
yang diajukan, yaitu dengan membandingkan
MSE
dari penaksir
S
ˆ
JG2 1,S
JG
ˆ
22 dan
S
ˆ
JG 23.
1.
Perbandingan
MSE
(
S
ˆ
2JG1)
dengan
MSE
(
S
ˆ
JG2 2)
diperoleh
MSE
(
S
ˆ
2JG2)
<
MSE
(
S
ˆ
2JG1)
jika
1
2
222x
(5)
2.
Perbandingan
MSE
(
S
ˆ
2JG1)
dengan
MSE
(
S
ˆ
2JG3)
diperoleh
MSE
(
S
ˆ
2JG3)
<
MSE
(
S
ˆ
2JG1)
jika
1
2
222x
(6)
3.
Perbandingan
MSE
(
S
ˆ
2JG3)
dengan
MSE
(
S
ˆ
2JG2)
diperoleh
MSE
(
S
ˆ
JG2 2)
<
MSE
(Sˆ2JG3)jika
1
2
222x
(7)
Berdasarkan perbandingan dari masing-masing penaksir, diketahui bahwa penaksir
S
ˆ
JG 22
memiliki nilai
MSE
yang terkecil, sehingga penaksir
S
ˆ
JG 22