• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model CRH (Course Review Horay) berbantuan Video Soal Animasi terhadap Prestasi dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model CRH (Course Review Horay) berbantuan Video Soal Animasi terhadap Prestasi dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL CRH (COURSE REVIEW HORAY) BERBANTUAN VIDEO SOAL

ANIMASI TERHADAP PRESTASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA

SMA NEGERI 6 TAKALAR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Fisika

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Oleh :

Irayanti

20600115055

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN

MAKASSAR

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Irayanti

NIM : 20600115055

Tempat/Tgl. Lahir : Borong Baji/ 2 juni 1997 Jurusan : Pendidikan Fisika Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Alamat : Borong Baji, kel. Malewang, kec. Polongbangkeng Utara, kab. Takalar

Judul : “Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model

CRH (Course Review Horay) berbantuan Video Soal Animasi Terhadap Prestasi Dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar”

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Samata-Gowa, 30 Juli 2019 Penyusun Irayanti NIM: 20600115055

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji syukur tiada hentinya penulis haturkan ke hadirat Allah swt yang Maha Pemberi petunjuk, anugerah dan nikmat yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Efektivitas penerapan pembelajaran kooperatif model CRH (Course Review Horay) berbantuan video soal animasi terhadap prestasi dan hasil belajar Fisika Peserta Didik kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar”.

Allahumma Shalli a‟la Sayyidina Muhammad, penulis curahkan ke hadirat junjungan umat, pemberi syafa‟at, penuntun jalan kebajikan, penerang di muka bumi ini, seorang manusia pilihan dan teladan kita, Rasullulah saw, beserta keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman, Amin.

Penulis merasa sangat berhutang budi pada semua pihak atas kesuksesan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga sewajarnya bila pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan semangat dan bantuan, baik secara material maupun spiritual. Skripsi ini terwujud berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khaliq untuk memberikan dukungan, bantuan dan bimbingan bagi penulis.

Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan rasa hormat yang tak terhingga dan teristimewa kepada kedua orang tuaku Muh. Tahir dan Salmawati atas segala doa dan pengorbanannya yang telah melahirkan, mengasuh, memelihara, mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kasih sayang serta pengorbanan yang tak terhitung sejak dalam kandungan hingga dapat

(6)

vi

menyelesikan studiku dan selalu memberikanku motivasi dan dorongan baik moril dan materil yang diberikan kepada penulis.

Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya, penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H. Musafir, M.Si, selaku Rektor UIN Alauddin Makassar beserta Wakil Rektor I, II, III, dan IV atas segala fasilitas yang diberikan dalam menimba ilmu di dalamnya.

2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan beserta Wakil Dekan I, II, dan III atas segala fasilitas yang diberikan dan senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan nasihat kepada penulis. 3. Dr. Muhammad Qaddafi, S,Si. M.Si. dan Rafiqah, S.Si. M.Si. selaku Ketua

dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan nasehat penyusunan skripsi ini.

4. Dr. H. A. Marjuni, M.Pd.I dan A. Jusriana, S.Si., M.Pd. selaku Pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, serta dorongan yang sangat berharga bagi penulis. 5. Kepala SMA Negeri 6 Takalar, yang telah memberikan izin melakukan

penelitian di tempat tersebut.

6. Guru SMA Negeri 6 Takalar yang telah memberi dukungan dalam rangka penelitian.

7. Peserta didik SMA Negeri 6 Takalar yang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

8. Para Dosen, Karyawan/Karyawati yang berada dalam lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin makassar yang telah memberikan ilmu

(7)

vii

yang sangat bermanfaat dan yang telah membantu kelancaran proses penulisan skripsi ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika angkatan 2015, dan semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga dengan bantuannya dapat bernilai ibadah disisi Allah swt.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah Swt, penulis memohon rida dan magfirah-Nya, semoga segala dukungan serta bantuan semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda di sisi Allah swt, semoga karya ini dapat bermanfaat kepada para pembaca, Aamiin…

Wassalamu’Alaikum Warohmatullahi Waba Rokatuh

Samata-Gowa, 30 Juli 2019

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Definisi Operasional Variabel dan Ruang Lingkup Penelitian ... 5

D. Kajian Pustaka ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 9

F. Hipotesis ... 10

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 11

A. Efektivitas ... 11

B. Pembelajaran Kooperatif ... 11

C. Media Pembelajaran... 14

(9)

ix

E. Hasil Belajar... 16

F. Kerangka Pikir ... 18

BAB III METODE PENELITIAN... 20

A. Jenis dan Desain Penelitian ... 20

B. Lokasi Penelitian ... 21

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 21

D. Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 24

F. Uji Instrumen ... 24

G. Prosedur Penelitian ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 35 B. Pembahasan ... 58 BAB V PENUTUP ... 63 A. Kesimpulan... 63 B. Implikasi ... 64 DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lanpiran 1 : Data Hasil Penelitian ... 68

Lampiran 2 : Analisis Deskriptif ... 73

Lampiran 3 : Analisis Inferensial ... 83

Lampiran 4 : Instrumen Penelitian ... 92

Lampiran 5 : Analisis validasi Instrumen ... 132

Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian ... 136

Lampiran 7 : Persuratan ... 139

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Jumlah Populasi Peserta Didik kelas XI MIA SMA Negeri

Takalar ... 21

Tabel 3.2 : Jumlah Sampel Peserta Didik kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar ... 22

Tabel 3.3 : Pengkategorisasian Tingkat Realibilitas Instrumen ... 25

Tabel 3.4 : Kriteria Tingkat kevalidan ... 26

Tabel 3.5 : Kategori hasil belajar kognitif ... 30

Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi nilai rapor untuk prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen ... 35

Tabel 4.2 : Data nilai rapor untuk prestasi belajar fisika peserta didik kelas eksperimen ... 36

Tabel 4.3 : Kategorisasi Prestasi Belajar Kelas Eksperimen ... 37

Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi nilai post-test hasil belajar fisika... 38

Tabel 4.5 : Data pos-test hasil belajar Kelas Eksperimen... 38

Tabel 4.6 : Kategorisasi post-test hasil belajar Fisika Kelas Eksperimen .... 39

Tabel 4.7 : Distribusi frekuensi nilai rapor untuk prestasi belajar peserta didik pada kelas control... 41

Tabel 4.8 : Data nilai rapor untuk prestasi belajar peserta didik kelas control ... 41

Tabel 4.9 : Hasil Pengkategorisasian Prestasi Belajar Kelas Kontrol ... 42

Tabel 4.10 : Distribusi frekuensi nilai post-test hasil belajar fisika kelas kontrol ... 44

Tabel 4.11 : Data nilai post-test hasil belajar fisika kelas kontrol ... 44

Tabel 4.12 : Kategorisasi post-test hasil belajar Fisika Kelas kontrol ... 45

Tabel 4.13 : Uji normalitas prestasi belajar fisika kelas eksperimen ... 47

Tabel 4.14 : Uji normalitas hasil belajar fisika kelas eksperimen... 49

Tabel 4.15 : Uji normalitas prestasi belajar fisika kelas kontrol ... 50

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 :Histogram Kategorisasi Prestasi Belajar Kelas Eksperimen ... 37

Gambar 4.2 :Histogram Kategorisasi Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen ... 40

Gambar 4.3 :Histogram Kategorisasi Prestasi Belajar Kelas Kontrol ... 43

Gambar 4.4 :Histogram Kategorisasi Hasil Belajar Fisika Kelas Kontrol ... 46

Gambar 4.5 :Grafik Distribusi Normal Prestasi Belajar Kelas Eksperimen ... 48

Gambar 4.6 :Grafik Distribusi Normal Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen . .... 49

Gambar 4.7 :Grafik Distribusi Normal Prestasi Belajar Fisika Peserta Didik

Kelas Kontrol ... 51

Gambar 4.8 : Grafik Distribusi Normal Prestasi Belajar Fisika Peserta

(13)

xiii ABSTRAK Nama : Irayanti

NIM : 20600115055

Judul : Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model CRH (Course Review Horay) Berbantuan Video Soal Animasi Terhadap Prestasi Dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar

Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, mendeskripsikan prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan model CRH (Course Review Horay) berbantuan video soal animasi pada peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar. Kedua, mendeskripsikan prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik yang tidak diajar dengan menggunakan model CRH(Course Review Horay) berbantuan video soal animasi pada peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar. Ketiga, mendeskripsikan perbedaan prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dan yang tidak diajar dengan pembelajaran kooperatif model CRH (Course Review Horay) berbantuan video soal animasi efektif terhadap prestasi dan hasil belajar peserta didik.

Metode penelitian yaitu penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian the non equivalen post-test only control group design. Populasi semua peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar tahun pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik masing-masing 31 orang per kelas. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi, dan tes hasil belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen untuk analisis deskriptifnya sebesar 82,42dan berada pada kategori sedang, sedangkan nilai rata-rata tes hasil belajar pada kelas eksperimen untuk analisis deskriptifnya sebesar 58,5 dan berada pada kategori baik dan cukup. Nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik pada kelas kontrol untuk analisis deskriptifnya sebesar 77,22 dan berada pada kategori sedang Sedangkan nilai rata-rata tes hasil belajar kelas kontrol untuk analisis deskriptifnya sebesar 42,42 dan berada pada kategori baik dan cukup.

Implikasi penelitian yaitu Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan maupun rujukan untuk mencari model pembelajaran lain yang dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar peserta didik terutama pada mata pelajaran fisika.

Kata Kunci : CRH (Course Review Horay), Prestasi Belajar Fisika, Hasil Belajar Fisika

(14)

xiv ABSTRACT Nama : Irayanti

NIM : 20600115055

Judul : The Effectiveness of Applying Cooperative Learning Models CRH (Course Review Horay) Video Assisted Animation Questions About The Physics Achievement and Learning Outcomes In XI MIA SMA Negeri 6 Takalar

This study aims to describe: The first, the achievements and physics learning outcomes of students who are taught by using models CRH (Course Review Horay) video assisted animation question on students in class XI MIA SMAN 6 Takalar. The second, describe the achievements and physics learning outcomes of students who are not taught by using models CRH (Course Review Horay) video assisted animation question on students in class XI MIA SMAN 6 Takalar. The third, describe the differences in achievement and physics learning outcomes of students taught and not taught by cooperative learning models CRH

(Course Review Horay) video assisted animation question are effective on students achievement and achievement results.

The research method is quasi experimental research with research design the non equivalen post-test only control group design. The all student population in class XI MIA SMAN 6 Takalar school year 2018/2019. The research sample in class XI MIA 1 as an experimental class and in class MIA 2 as a control class with a number of students with 31 students in every class. The research instrument used design of learning implementation, observation sheets and learning outcomes tests.

The result showed that the average value of student achievement in experimental class for descriptive analysis is 82,42 in the medium category. While the average value of the test result of learning in the experimental class for descriptive analysis is 58,5 in the good and enough category. The average value of student learning achievement in the control class for descriptive analysis is 77,22 in medium category. While the average test scores of the control class learning outcomes for its descriptive analysis is 42,42 in good an enough category.

The implication of this research is expectid to be used as a comparison and material reference to look for other learning models that can improve students achievement and learning outcomes especially in physics.

Keyword : CRH (Course Review Horay), Physics Learning Achievement, Physics Learning Outcomes.

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan memberikan pelajaran yang begitu penting bagi manusia mengenai dunia sekitar,,mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan.. Pendidikan diperoleh dari pelajaran yang di ajarkan oleh kehidupan kita..Di mana salah satu sumber pendidikan adalah pendidik,, tugas pendidik adalah mendidik peserta didik, memberikan pengetahuan serta melakukan penilaian terhadap setiap kegiatan yang terselenggara dalam proses pembelajaran..Pendidikan dapat diartikan sebagai proses dimana pengalaman dan informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar1.

Belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2

Fisika merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran IPA dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang dianggap sulit dan rumit oleh kebanyakan orang dikarenakan banyaknya rumus-rumus yang digunakan dan itu membuat orang-orang merasa sulit untuk mempelajarinya.3

Keberhasilan belajar dari seorang peserta didik dapat dilihat dari hasil belajarnya, tetapi selain hasil belajar keberhasilan belajar juga dapat dilihat dari

1

Agus N Cahyo, Teori-teori Belajar Mengajar (Yogyakarta: Diva Press, 2013), h. 19. 2

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 2.

3

(16)

prestasi belajar yang diraih oleh peserta didik. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan konsep dan sebagainya. Di sekolah, hasil belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan peserta didik akan mata pelajaran yang telah ditempuhnya.

Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 6 Takalar, bahwa saat proses pembelajaran fisika peserta didiknya cenderung pasif walaupun rata-rata siswanya memiliki nilai yang sudah mencapai KKM yaitu 75. Mereka kurang memiliki minat dalam belajar fisika dan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh peserta didik tersebut. Hasil wawancara dengan salah satu pendidik yang mengajar mata pelajaran fisika di SMA Negeri 6 Takalar mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi masalah yang sering dihadapi oleh peserta didik seperti pemahaman konsepnya kurang, peserta didik juga terkendala menggunakan rumus saat menjawab soal, bukan cuma rumusnya tetapi peserta didik juga kurang dalam matematisnya.

Salah satu usaha yang bisa kita lakukan agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang bisa mendorong peserta didik belajar aktif dan dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik yaitu dengan sebuah permainan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan agar peserta didik dapat berperan secara aktif dan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bisa menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH).4

Course Review Horay (CRH) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap peserta didik yang dapat menjawab benar akan

4

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h.229-230.

(17)

berteriak “horee” atau yel-yel lainnya yang disukai. Metode ini membantu peserta didik untuk memahami konsep dengan baik melalui diskusi kelompok..5

Tahapan Course Review Horay (CRH) ini pertama-tama pendidik menyampaikan kompetensi atau tujuan yang akan dicapai lalu menyajikan materi dan melakukan tanya jawab, selanjutnya pendidik membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dan menyuruh peserta didik membuat kotak atau kartu yang sudah ditentukan nomornya. Setelah itu pendidik membaca soal secara acak dan untuk peserta didik yang disebutkan nomornya berhak menjawab dan apabila jawabannya benar, peserta didik tersebut diwajibkan berteriak horee ataupun yel-yel kelompoknya. Untuk kelompok yang memperoleh nilai terbanyak akan diberikan reward.6

Untuk lebih melihat bagaimana pengaruh model pembelajaran Course Review Horay (CRH) maka digunakanlah video soal animasi sebagai bantuan model tersebut. Dengan bantuan video soal animasi ini dapat membuat peserta didik lebih tertarik dan lebih bersemangat dalam menjawab soal, karena selain melihat tampilannya yang lebih menarik peserta didik juga tidak akan bosan saat proses pembelajaran dan dapat mempermudah guru dalam mengajar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anjar Aditya Pramadita, dkk, yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horray Terhadap Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa” hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran CRH lebih efektif daripada model pembelajaran ekspositori terhadap minat dan hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Songgom pada materi pecahan.7

5

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, h.229-230. 6

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, h.229-230. 7

Anjar Aditya Pramadita, dkk, Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horray Terhadap Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa, Jurnal, (Semarang: Unnes Journal of Mathematics Education, 2013), h. 39.

(18)

Berdasarkan hal tersebut yang melatar belakangi peneliti mengajukan judul “Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model CRH (Course Review Horay) Berbantuan Video Soal Animasi Terhadap Prestasi Dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah pokok yaitu bagaimana efektivitas pembelajaran kooperatif model CRH (Course Review Horay) berbantuan video soal animasi terhadap prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik. Dari masalah pokok tersebut, maka dibuatkanlah sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan model CRH (Course Review Horay)

berbantuan video soal animasi pada peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar?

2. Bagaimana gambaran prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik yang tidak diajar dengan menggunakan model CRH (Course Review Horay)

berbantuan video soal animasi pada peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar?

3. Apakah model CRH (Course Review Horay) berbantuan video soal animasi efektif terhadap prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar?

(19)

C. Definisi Operasional Variabel dan Ruang Lingkup Penelitian

Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi: pembelajaran kooperatif model CRH (Course Review Horay) berbantuan Video soal animasi serta prestasi dan hasil belajar.

1. Variabel Independent, yakni model pembelajaran Course Review Horay (CRH) berbantuan video soal animasi merupakan salah satu model pembelajaran yang membuat situasi dalam proses belajar lebih menyenangkan dan lebih aktif dengan cara berkelompok dan apabila dipadukan dengan video soal animasi dapat menumbuhkan sikap memperhatikan peserta didik dalam pelajaran karena setiap peserta didik yang dapat menjawab benar akan berteriak “horee” atau yel-yel lainnya yang disukai.

2. Variabel dependent a. Prestasi Belajar.

Prestasi belajar. adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan..

b. Hasil belajar

Hasil Belajar adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik selama menjalani proses pembelajaran satu semester dalam ranah kognitif yang mencakup pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3)..

Ranah afeksi dan ranah psikomotor..

Penelitian ini dilakukan pada kelas XI MIA tahun ajaran 2018/2019 dengan materi fisika yaitu fluida dinamis dan sesuai dengan kurikulum 2013 yang

(20)

berlaku di sekolah tersebut. Adapun sekolah yang akan menjadi lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 6 Takalar.

D. Kajian Pustaka

Penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas tentang model pembelajaran CRH (Course Review Horay) adalah sebagai berikut:

1. Sebuah judul penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Anjar Aditya Pramadita, dkk, yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horray Terhadap Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa”. Hasil dari penelitian tersebut yaitu proporsi ketuntasan belajar peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran CRH lebih dari 75 %, berarti hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CRH lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori.8

2. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Kumala Sari yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Course Review Horay Berbantuan Handout Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X Ma Ribatul Muta‟allimin Kota Pekalongan”. Hasil dari penelitian tersebut yaitu Prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran CRH berbantuan handout mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) lebih dari 75%; Motivasi belajar yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CRH berbantuan handout berpengaruh sebesar 55,96%. Dari data tersebut, model pembelajaran CRH berbantuan handout lebih efektif dari pada model pembelajaran ekspositori.. Prestasi belajar yang diperoleh peserta didik pada materi pokok logika matematika dengan model pembelajaran CRH

8

Anjar Aditya Pramadita, dkk, Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horray Terhadap Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa, Jurnal, (Semarang: Unnes Journal of Mathematics Education, 2013), h. 38-39.

(21)

berbantuan handout lebih baik dari pada prestasi belajar peserta didik yang dikenai model pembelajaran ekspositori.9

3. Penelitian lain yang dilakukan oleh Anggun Nur Cahyani, dkk, dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Course Review Horay Berbantu Media Ular Tangga Pada Siswa Kelas V Sd”..Hasil dari penelitian tersebut yaitu Pada awal pra – siklus (sebelum siklus/sebelum menggunakan Model Pembelajaran Course Review Horray berbantu Media Ular Tangga) nilai siswa belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang diharapkan, dan hanya ada 4 siswa dari 16 siswa yang nilainya di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).. Setelah dilakukan pembelajaran Siklus 1 dengan menggunakan Model Course Review Horray berbantu media Ular tangga, maka nilai siswa meningkat dan sebanyak 7 siswa nilainya di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Pada siklus 2 nilai siswa semakin meningkat dan sebanyak 16 siswa nilainya di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dari hasil tersebut, maka dapat dilihat ada peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 setelah digunakan Model Course Review Horray berbantu Media Ular Tangga.10 4. Penelitian yang dilakukan oleh Nadia Devina Arya Putri, dkk, dengan judul

“The Effectiveness Of The Use Of Course Review Horay (Crh) Methods To Improve Numeracy Division Skill Of Children With Mild Mental Retardation In Slb Negeri Surakarta, Indonesia Year 2016/2017”..Hasil dari penelitian tersebut diperoleh bahwa model CRH dapat diterapkan sebagai

9

Diah Kumala Sari, Efektivitas Model Pembelajaran Course Review Horay Berbantuan Handout Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X Ma Ribatul Muta’allimin Kota Pekalongan, Jurnal, (Pekalongan: Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL, 2015), h. 22-23.

10

Anggun Nur Cahyani, dkk, Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Course Review Horay Berbantu Media Ular Tangga Pada Siswa Kelas V Sd, Jurnal, (Semarang, Prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang, 2018), h. 306

(22)

metode yang menarik dalam pelajaran untuk meningkatkan keterampilan berhitung anak.11

5. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Rafiqah dan Sitti Rabiatul Adawiyah dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Struktur Terhadap Peningkatan Hasil Belajar”..Hasil dari penelitian tersebut adalah model kooperatif tipe kepala bernomor struktur efektif terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada kelas VIII MTs DDI Padanglampe kab. Pangkep.12

Berdasarkan ke lima hasil penelitian di atas dan hasil penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini yaitu sama-sama ada perbedaan ketika sebelum diterapkan model CRH (Course Review Horay) dan setelah diterapkan model tersebut.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan gambaran prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan model CRH (Course Review Horay) berbantuan video soal animasi pada peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar.

2. Mendeskripsikan gambaran prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik yang tidak diajar dengan menggunakan model CRH (Course

11

Nadia Devina Arya Putri, dkk, The Effectiveness Of The Use Of Course Review Horay (Crh) Methods To Improve Numeracy Division Skill Of Children With Mild Mental Retardation In Slb Negeri Surakarta, Indonesia Year 2016/2017, Jurnal, (Indonesia: European Journal of Special Education Research, 2017), h. 39

12

Rafiqah dan Sitti Rabiatul Adawiyah, Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Struktur Terhadap Peningkatan Hasil Belajar, Jurnal, (Makassar: Jurnal Pendidikan Fisika, 2018), h.112.

(23)

Review Horay) berbantuan video soal animasi pada peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar.

3. Mendeskripsikan apakah model CRH (Course Review Horay)

berbantuan video soal animasi efektif terhadap prestasi dan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI MIA SMAN 6 Takalar.

b. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah 1) Manfaat Teoritis

a) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru agar dapat meningkatkan prestasi belajar dan hasil belajar fisika peserta didik. b) Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada

pengembangan teori selanjutnya.

c) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi, pengetahuan serta bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya yang berminat mempelajari permasalahan yang sama dengan penelitian ini ataupun mengembangkan hasil penelitian ini.

2) Manfaat Praktis a) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam penentuan kebijakan dalam rangka meningkatkan prestasi dan hasil belajar peserta didik..

b) Bagi Tenaga Pendidik

Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bagi pendidik agar mampu membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan.

(24)

c) Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai penambah pengetahuan baru apalagi peneliti sebagai calon pendidik supaya mampu menjadi pembelajaran dan memperbaiki cara mengajar dalam menumbuhkan prestasi dan hasil belajar peserta didik.

F. Hipotesis

Hipotesis dinyatakan sebagai suatu kebenaran sementara, dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam analisis data..Dalam hipotesis ini peneliti akan memberikan jawaban sementara atas permasalahan yang telah dikemukakan di atas. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif..Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.13

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Terdapat perbedaan secara signifikan antara prestasi belajar fisika peserta didik yang diajar dan tidak diajar menggunakan model pembelajaran

Course Review Horay (CRH) berbantuan video soal animasi.

2. Terdapat perbedaan secara signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dan tidak diajar menggunakan model pembelajaran

Course Review Horay (CRH) berbantuan video soal animasi.

13

(25)

11 BAB II

TINJAUAN TEORETIS.

A.Efektivitas

Vigotsky juga berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal penting bagi perkembangan keterampilan berfikir (thinking skill). Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberha-silan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran..Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, respon siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep siswa. Untuk mencapai suatu konsep pembelajaran yang efektif dan efisien perlu adanya hubungan timbal balik antara siswa dan guru untuk mencapai suatu tujuan secara bersama,, selain itu juga harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, serta media pembelajaran yang dibutuhkan untuk membantu tercapainya seluruh aspek perkembangan siswa.14

Efektivitas juga berarti pengaruh, akibat atau efek sehingga dapat dikatakan bahwa efektivitas merupakan adanya kesesuaian antara orang melakukan suatu tugas dengan sasaran yang dituju.15

B.Pembelajaran Kooperatif

Kelough mendefinisikan Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) sebagai suatu strategi pembelajaran yang secara berkelompok, peserta didik belajar bersama dan saling membantu dalam membuat tugas dengan penekanan

14

Mulyasa, E, Manajemen PAUD, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012) 15

Melati Wulandari Suman Jaya, Efektivitas Metode Pembelajaran Student Team Achievements Division (Stad) Dipadukan Student Facilitator And Explaining (Sfae) Terhadap Kecakapan Sosial Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Mia Sman 9 Gowa, Skripsi, (Samata: UIN press, 2018), h. 11.

(26)

pada saling support diantara anggota. Pembelajaran bersifat kooperatif, bukan kompetitif. Keberhasilan belajar adalah keberhasilan kelompok.16

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning), merupakan bentuk pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok

-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.17 Model pembelajaran kooperatif dapat menjadikan peserta didik aktif, proses pembelajaran tidak cenderung searah, dan dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses belajar fisika.18

Pembelajaran kooperatif adalah cara mengajar dalam kelompok kecil yang dibentuk untuk tujuan memaksimalkan pembelajaran siswa melalui bekerja bersama.19 Di dalam model pembelajaran ini, tekanan psikologis peserta didik di kelas dapat dikurangi sehingga akan meningkatkan suasan kelas, membentuk interaksi yang ramah antara pendidik dan peserta didik dan anatara peserta didik dan peserta didik.20

Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran koperatif, walaupun prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah, jenis-jenis model tersebut adalah model Student Teams Achievement Division (STAD), model

Jigsaw, Investigasi kelompok (Group Investigation),,model Make a Match

16

Sitti Hamsiah Mustamin, Psikologi Pembelajaran Matematika (Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 75.

17

Rusman, Model-model Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 202. 18

Siti Nurjanah, Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Ttw Dengan Tsts Terhadap Hasil Belajar Materi Teori Kinetik Gas, Jurnal, (Demak : UIN Walisongo : 2014), h. 84

19 Ömür Gürdoğan

-Bayır dan Mahmut Bozkurt, Effectiveness Of Cooperative Learning Approaches Used In The Course Of Social Studies In Turkey: A Meta-Analysis Study, Jurnal.,(Turkey: European Journal of Special Education Research, 2018). h. 172.

20

Zhang, Lili. English Flipped Clasroom Teaching Model Based On Cooperative Learning, Jurnal, (China: Luoyang Normal University,2018), h. 3653.

(27)

(membuat pasangan), model TGT (Teams Games Tournaments),, model Struktural, model Course Review Horay (CRH), dan sebagainya.

1. Course Review Horay (CRH)

Course Review Horay merupakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap peserta didik yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak “horeee!!” atau yel-yel lainnya yang disukai..Metode ini membantu peserta didik untuk memahami konsep dengan baik melalui diskusi kelompok.21

Sintaks metode pembelajaran Course Review Horay (CRH), adalah sebagai berikut:

1) Pendidik menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,

2) Pendidik menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik. dengan tanya jawab,

3) Pendidik membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok,

4) Untuk menguji pemahaman, peserta didik diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru,

5) Pendidik membaca soal secara acak dan peserta didik menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan oleh pendidik,

6) Setelah pembacaan soal dan jawaban ditulis di dalam kartu atau kotak, pendidik dan peserta didik mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi,

21

(28)

7) Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, peserta didik memberi tanda check list dan langsung berteriak “horee!! atau menyanyikan yel-yelnya,

8) Nilai peserta didik dihitung dari jawaban yang benar dan banyak berteriak “horeee!!”,

9) Pendidik memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering memperoleh “horeee!!”.22

C.Media Pembelajaran 1. Definisi media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar.. Media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal yang lain memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.23

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran

22

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 230-231.

23

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 204.

(29)

menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.24

2. Media animasi

Animasi adalah suatu rangkaian gambar yang membentuk sebuah gerakan, Salah satu keunggulan animasi adalah kemampuannya untuk menjelaskan suatu kejadian secara sistematis dan dapat mempermudah pembelajaran.

Prinsip dari animasi adalah mewujudkan ilusi bagi pergerakan dengan memaparkan atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit pada kecepatan yang tinggi dan dapat disimpulkan animasi merupakan objek diam yang diproyeksikan menjadi bergerak sehingga kelihatan hidup, animasi adalah salah satu media pembelajaran yang berbasis komputer yang bertujuan untuk memaksimalkan efek visual.

D. Prestasi belajar.

Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan, dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.25

Biasanya ukuran prestasi belajar peserta didik dilambangkan dalam bentuk angka, huruf atau kata. Prestasi belajar peserta didik dapat dievaluasi dengan

24

I wayan santiasa, landasan konseptual media pembelajaran (Banjarangkan: Universitas Pendidikan Ganesa, 2011) , h.3

25

Siwi Puji Astuti, Pengaruh Kemampuan Awal Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika, Jurnal, (Jakarta: Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika & IPA, 2015), h. 70.

(30)

menggunakan standar tertentu, baik berdasarkan norma kelompok atau norma yang tidak ditetapkan. Berdasarkan teori dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar fisika adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pokok fisikan (memahami dan dapat menjelaskan serta menyelesaikan soal-soal yang serta dapat menerapkan materi dalam kehidupan sehari-hari) setelah melakukan proses pembelajaran fisika yang yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku laporan yang disebut rapor.26

E. Hasil belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.27

Salah satu cara belajar yaitu dengan membaca. Membaca adalah hal yang sangat penting ini telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Q.S Al-„Alaq ayat 1 yang berbunyi:

َقَلَخ ْيِذَّلا َكِّب َر ِمْساِبْأزقِا

Terjemahnya:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”

Belajar adalah sepanjang hayat atau sekurang-kurangnya ia terus belajar walaupun sudah lulus disekolah. Dari segi proses, belajar dan perkembangan, peserta didik sendirilah yang mengalami, melakukan dan menghayatinya. Dengan

26

Siwi Puji Astuti, Pengaruh Kemampuan Awal Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika, Jurnal, h. 70.

27

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 2.

(31)

belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental peserta didik. Pendidikan merupakan faktor ekstern bagi terjadinya belajar.28

Allah Swt berfirman dalam Q.S Al-Imran:190.

وُ ِّلْ ٍتََٰياَءَل ِراَهَّنلٱ َو ِلْيَّلٱ ِفََٰلِتْخٱ َو ِض ْرَ ْلْٱ َو ِت ََٰى ََٰمَّسلٱ ِقْلَخ ىِف َّنِإ

۟

ىِل

ِبََٰبْلَ ْلْٱ

Terjemahannya:

“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”

Dalam sistem pendidikan nasional tujuan pendidikan, baik tujuan kurikulum maupun tujuan instruksional dengan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom, secara garis besar dibagi menjadi 3 ranah, yaitu: (1) Ranah kognitif, (2) Ranah afektif, (3) Ranah psikomotoris.

Ketiga ranah itu menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil belajar fisika dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes berupa tes hasil belajar. Proses belajar melibatkan aspek kognitif, dari prosesnya mengakibatkan perubahan dalam bentuk aspek kemampuan berpikir (cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan (afective), sedang belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan (psychomotoric).

Fisika merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran IPA, dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep.. Sehingga dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas

28

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2013), h.7.

(32)

dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.29

Hasil belajar fisika adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang berupa tes. Fisika merupakan proses, produk, sikap, dan fisika sebagai teknologi sehingga pembelajaran fisika SMA harus diawali oleh perencanaan pembelajaran yang memadai selanjutnya dilaksanakan dengan baik, dan dinilai secara objektif.30

F. Kerangka Pikir

Kerangka pikir disusun atau dibuat untuk menjelaskan variabel-variabel mana yang termasuk sebagai variabel independent dan variabel dependent.

Berdasarkan kajian pustaka yang relevan maka akan diperoleh berapa banyak hipotesis yang harus disusun serta bagaimana hubungan antara variabelnya. Kerangka pikir disusun untuk menggambarkan keterkaitan variabel-variabel yang nantinya akan diteliti yakni prestasi dan hasil belajar peserta didik.

Salah-satu Pembelajaran kooperatif yakni model Course Review Horay. Melalui model pembelajaran tersebut diharapkan prestasi dan hasil belajar dari peserta didik dapat meningkat. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dan dapat menggambarkan seberapa besar kemampuan serta kompetensi yang dimiliki seorang peserta didik.

29

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2010), h. 137-138. 30

(33)

Hasil belajar yang diperoleh, dapat dijadikan pedoman sekaligus memotivasi peserta didik untuk lebih giat lagi dalam belajar. Dari kalimat di atas dapat dibuat menjadi skema seperti gambar :

Bagan 1 Kerangka Pikir Penelitian Media-Media Pembelajaran

Kelas kontrol Kelas eksperimen

Melakukan pembelajaran secara langsung Penggunaan model Course

Review Horay (CRH)

Prestasi dan Hasil belajar Prestasi dan Hasil belajar

Diharapkan terdapat perbedaan Prestasi dan hasil belajar peserta didik

(34)

20 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen dengan desain “the non equivalen post-test

only control group design”. Quasi eksperimen yaitu eksperimen yang memiliki perlakuan (treatment), pengukuran-pengukuran dampak (outcome measures), dan unit-unit eksperimen (experiment units) namun tidak menggunakan penempatan secara acak.31

Desain penelitian terdiri atas dua kelompok kelas yaitu kelompok eksperimen (ada perlakuan) dan kelompok kontrol (tidak ada perlakuan). Subjek penelitian dilakukan hanya satu kali test pengukurannya yaitu sebagai teks akhir (posttest). Model desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

X O1 (treatment group) C O2 (control group)32 Keterangan:

X :Treatment menggunakan model CRH (Course Review Horay)

berbantuan video soal animasi.

C :Treatment dengan pembelajaran konvensional

O1 :Pemberian post-test untuk kelas yang diajar dengan menggunakan model CRH (Course Review Horay) berbantuan video soal animasi.

31

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D cetakan ke-16 (Bandung: Alfabeta, 2013), h.77

32

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D cetakan ke-16, h. 117.

(35)

O2 :Pemberian post-test untuk kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

B.Lokasi penelitian

Lokasi atau tempat dilakukannya penelitian adalah di SMA Negeri 6 Takalar, tepatnya berada di kec. Polongbangkeng Utara, kab. Takalar.

C.Populasi dan Teknik pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.33

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA Negeri 6 Takalar kelas XI MIA.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Peserta Didik kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah sampel

XI MIA 1 15 19 34 orang XI MIA 2 10 24 34 orang XI MIA 3 12 19 31 orang Jumlah Peserta didik 37 62 99 orang

Sumber: Arsip SMA Negeri 6 Takalar

33

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D cetakan ke-16, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 117.

(36)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi yang betul-betul representatif (mewakili).34

Sampel adalah subkelompok dari populasi target yang direncanakan diteliti oleh peneliti untuk menggeneralisasi tentang populasi target. Maka dari populasi diatas akan diambil sampel penelitian dengan menggunakan teknik convenience sampling yang merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja.35

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability sampling, di mana, peneliti menggunakan Convenience Sampling (kemudahan-kemudahan) yaitu berdasarkan arahan dari guru mata pelajaran.

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Peserta Didik kelas XI MIA SMA Negeri 6 Takalar

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah sampel

XI MIA 1 15 16 31 orang XI MIA 2 10 21 31 orang Jumlah Peserta didik 25 3 62 Orang 34

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D cetakan ke-16 (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 73.

35

John, Creswell, Riset Pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif (Edisi Kelima) ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2015 ), h. 288.

(37)

Jumlah peserta didik pada kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 masing-masing berjumlah 34 orang, tetapi sampel yang diambil sebanyak 31 orang per kelas sesuai dengan jumlah peserta didik yang hadir pada saat pemberian tes.

D.Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran 1. Tes Hasil Belajar

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguaaan objek ukur terhadap seperangkat konten atau materi tertentu.36

Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban dalam bentuk bahan tulisan. Secara garis besar, tes tertulis dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitu tes objektif, dan non-objektif.37 Soal yang diberikan yaitu 20 soal pilihan ganda terdiri dari tingkatan soal C1, C2, C3, dan C4.

2. Lembar Observasi

Observasi dilakukan terhadap siswa yang nantinya akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui atau mengukur tingkat keberhasilan dari metode yang digunakan. Dalam penenlitian, lembar observasi digunakan untuk melihat dan mengetahui aktivitas pendidik sebagai peneliti serta aktivitas peserta didik yang diteliti selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini bukan merupakan instrumen inti melainkan hanya digunakan untuk melihat apakah penelitian yang dilakukan sudah sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan skenario pelaksanaan proses pembelajaran dalam kelas yang diatur secara sistematis, dimana RPP yang

36

Myskat Malik Ibrahim, Pengembangan Pengukuran Non-Tes Bidang Pendidikan (Makassar: Alauddin University Press, 2012), h. 26.

37

Muhammad Yaumi, Desain Pembelajaran Efektif (Makassar: Alauddin University Press, 2012), h. 129.

(38)

dibuat oleh penulis adalah RPP yang berbasis kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan materi Fluida Statis.

E.Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah : a. Data hasil belajar fisika peserta didik diperoleh dengan cara melakukan tes

fisika yang berupa tes dengan soal pilihan ganda yang mengacu pada indikator-indikator hasil belajar pada ranah kognitif yaitu C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman), C3 (Penerapan) dan C4 (Analisis). b. Prestasi belajar peserta didik diperoleh dari nilai rapor mata pelajaran

fisika semester saat dilakukannya penelitian. F. Uji Instrumen

1. Uji validitas Instrumen

Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan severapa besar tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang akan digunakan.

Pada penelitian ini digunakan validitas pakar. Reliabilitas untuk instrumen tes hasil belajar ditentukan dengan uji Gregory, yaitu:

38

Keterangan :

R= Nilai reliabilitas instrumen

A= Relevansi lemah-lemah jika validator 1 memberikan skor = 1 dan validator 2 = 1

B= Relevansi kuat-lemah jika validator 1 memberikan skor = 3 atau 4 validator 2 = 1 atau 2

38

Heri Retnawati, Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian (Yogyakarta:Parama Publishing, 2016), h. 33.

(39)

C= Relevansi lemah-kuat, jika validator 1 memberikan skor = 1 atau 2 dan validator 2 = 3 atau 4

D= Relevansi kuat-kuat, jika validator 1 memberikan skor = 3 atau 4 dan validator 2 = 3 atau 4

Untuk kategori reliabilitas instrumen, berdasarkan pada kategori berikut ini: Tabel 3.3 pengkategorisasian tingkat realibilitas instrumen

Rentang Tingkat Reliabilitas < 0,2 Tidak Reliabel 0,2 - 0,4 Reliabilitas rendah 0,4 – 0,7 Cukup Reliabel

0,7 – 0,9 Reliabel

0,9 – 1,00 Sangat Reliabel39

Untuk Perangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi pendidik dan lembar observasi peserta didik. Ketiga instrumen tersebut akan divalidasi 2 orang pakar dan dianalisis dengan menggunakan indeks

Aiken V, sebagai berikut:

∑ Keterangan:

V = indeks kesepakatan rater mengenai validitas butir;

s = skor yang ditetapkan setiap rater dikurangi skor terendah dalam kategori yang dipakai (s=r–lo, dengan r=skor kategori pilihan rater dan lo skor terendah dalam kategori penskoran);

n = banyaknya rater

39

M Subana dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Cetakan ke-2). (Bandung: Pustaka Setia,2009). h. 132.

(40)

c = banyaknya kategori yang dapat dipilih rater40 Dengan kriteria tingkat kevalidan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Tingkat kevalidan

Rentang skor (V) Tingakat kevalidan

V ≤ 0,4 Validitas kurang

0,4 – 0,8 Validitas sedang

V ≥ 0,8 Validitas tinggi41 2. Hasil validasi instrumen

Instrumen yang divalidasi pada penelitian ini adalah instrumen tes hasil belajar fisika dengan materi “fluida statis”, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi guru, dan lembar observasi peserta didik. Instrumen tersebut divalidasi oleh Sudirman, S.Pd., M.Ed., dan Umi Kusyairy, S.Psi., M.A.. Instrumen tersebut dapat dikatakan valid ketika nilai yang diberikan oleh masing-masing validator berada pada rentang 3 - 4 dan dikatakan reliabel apabila nilai yang diberikan oleh masing-masing validator (ahli) berada pada rentang 3-4 dan dikatakan reliabel apabila nilai Rhitung ≥ 0,7.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi

RPP merupakan suatu perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan, dimana RPP ini digunakan sebagai acuan pendidik dalam melakukan pembelajaran. Sebelum digunakan pada proses pembelajaran maka perangkat pembelajaran ini terlebih dahulu divalidasi oleh dua validator (ahli). Dalam perangkat pembelajaran tersebut di dalamnya juga sudah meliputi lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang dimana lembar observasi guru digunakan untuk menilai keterampilan dari guru saat proses

40

Heri Retnawati, Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian (Yogyakarta: Parama Publishing, 2016), h. 18.

41

(41)

pembelajaran berlangsung dan lembar observasi siswa untuk menilai aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran. Ada beberapa aspek yang menjadi penilaian untuk validasi RPP dan lembar observasi tersebut yaitu tujuan, materi,,

bahasa, dan proses sajian dengan nilai rata-rata yang diberikan oleh kedua validator untuk setiap aspek yaitu nilai 3 dan 4.. Selain itu berdasarkan analisis validasi yang dilakukan dengan menggunakan indeks Aiken V diperoleh nilai validasi untuk RPP sebesar 0,807 yang berarti validitas RPP tersebut tinggi,,

sehingga RPP tersebut tidak perlu diuji tingkat reliabilitasnya karena instrumen yang sudah valid maka dapat dikatakan instrumen tersebut juga reliabel..

Untuk lembar observasi guru dianalisis dengan menggunakan indeks Aiken

diperoleh nilai sebesar 0,782 yang berarti validitas lembar observasi guru tersebut sedang dan untuk tingkat reliabilitasnya digunakan uji persent of agreement

sehingga diperoleh nilai sebesar 1..Hal itu membuktikan bahwa lembar observasi guru tersebut reliabel karena Rhitung ≥ 0,7. Sedangkan untuk lembar observasi peserta didik dianalisis dengan menggunakan indeks Aiken V diperoleh nilai sebesar 0,782 yang berarti validitas lembar observasi peserta didik tersebut rendah dan untuk tingkat reliabilitasnya digunakan uji persent of agreement sehingga diperoleh nilai sebesar 1.. Hal itu membuktikan bahwa lembar observasi peserta didik tersebut reliabel karena Rhitung ≥ 0,7. Lembar observasi ini bukan termasuk instrumen inti tetapi digunakan hanya untuk melihat apakah penelitian yang dilakukan sudah sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

(42)

G.Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing serta pihak sekolah mengenai rencana teknis penelitian.

b. Membuat skenario pembelajaran di kelas dalam hal ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

c. Menyiapkan perangkat dan instrumen penelitian.

d. Melakukan validasi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang akan digunakan pada dua orang pakar.

e. Melengkapi surat-surat untuk izin penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Kelas Eksperimen

Tahap pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti..Secara garis besar pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

1) Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yaitu menggunakan model pembelajaran model Course Review Horay (CRH) berbantuan video soal animasi.

2) Pendidik memberikan post-test kepada peserta didik untuk memperoleh informasi hasil belajar fisika peserta didik sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) berbantuan video soal animasi.

(43)

b. Kelas Kontrol

Tahap pelaksanaan penelitian pada kelas kontrol sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:

1) Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan melakukan pembelajaran secara langsung.

2) Pendidik memberikan post-test kepada peserta didik untuk memperoleh informasi hasil belajar fisika peserta didik.

3. Tahap analisis data dan pengkategorisasian

Melakukan analisis dan pembahasan untuk mengambil kesimpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian adalah sebagai berikut:

a. Teknik Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.

Yang termasuk dalam teknik statistik deskriptif sebagai berikut: 1) Rata-rata (x )

x ∑ dengan :

(44)

: Nilai ujian : Jumlah sampel42 2) Standar Deviasi (SD) Sd =√∑ dengan :

Sd : Nilai standar deviasi : Nilai ujian : Nilai rata-rata : Jumlah sampel43 3) Varian (s2) ∑ ̅ Keterangan: s2 : varians sampel n : jumlah sampel44

Berikut kategorisasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar fisika pada peserta didik menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014.

Tabel 3.5 Kategori hasil belajar kognitif Pengetahuan

Predikat Skor

SB (Sangat Baik) 87,75 - 100 B (Baik) 62,75 – 87,5

42 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 93.

43Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , h. 93.

44Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

(45)

C (Cukup) 37,75 – 62,5

K (Kurang) 25 – 37,5

b. Teknik Statistic Inferensial 1) Uji Prasyarat (Uji Asumsi Dasar)

a) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan pada data untuk mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov

pada taraf α 0,05, sebagai berikut:

| | Keterangan:

= frekuensi distribusi teoritik = frekuensi distribusi empiric45

Kriteria pengujian:

Data dinyatakan terdistribusi normal jika Dhitung<Dtabel pada taraf siginifikan α= 0,05. Selain itu, pengujian normalitas juga diolah dengan bantuan program aplikasi IBM SPSS versi 20 for Windows dengan analisis Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi α= 0,05, dengan kriteria sebagai berikut:

a) Nilai sig. ≥0,05, H0 diterima, sehingga disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b) Nilai sig. <0,05, H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.46

45 Syofian Siregar, Statistik parametrik (Jakarta:Bumi Aksara, 2015), h. 272. 46

Purwanto, Statistika dalam Penelitian (Yogyakarata: Pustaka Pelajar, 2011), h. 163-164.

(46)

b) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui bahwa kedua sampel yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok sampel yang memiliki varians yang sama atau sejenis (homogen). Dalam penelitian ini pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dengan kriterian :

- Jika Fhitung <Ftabel maka H0 diterima, dan - Jika Fhitung >Ftabel maka H0 ditolak47

Kriteria pengujian adalah jika Fhitung< Ftabel pada taraf nyata dengan Ftabel di dapat distribusi F dengan derajat kebebasan masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan dk penyebut pada taraf α= 0,05.

c. Pengujian Hipotesis

Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data yang telah diolah berdistribusi normal serta homogen, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis yang diajukan dapat diterima ataupun ditolak. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji T-2 sampel independent pada taraf signifikan α= 0,05, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menyusun hipotesis H0 : μ1 μ2 H1 : μ1 ≠ μ2 47

Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Konsep Statistika Yang Lebih Komprehensif ( Jakarta Selatan:Change Publication, 2011). h. 142-143.

(47)

Keterangan:

H0= Tidak terdapat perbedaan prestasi dan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan model CRH berbantuan video soal animasi dengan yang diajar tanpa menggunakan model CRH berbantuan video soal animasi.

H1= Terdapat perbedaan prestasi dan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan model CRH berbantuan video soal animasi dengan yang diajar tanpa menggunakan model CRH berbantuan video soal animasi.

2) Menentukan nilai derajat kebebasan (dk) dk = N1 + N2 – 2 3) Menentukan nilai ttabel pada α 0,05

ttabel = t(α) (dk)

4) Menentukan nilai thitung :

Separated Varian ̅ ̅ √ Pooled Varian : ̅ ̅ √ ( ) Keterangan : = nilai t hitung

̅ = rata-rata skor kelas eksperimen ̅ = rata-rata skor kelas control

(48)

= varians skor kelas eksperimen = varians skor kelas control

= jumlah sampel kelas eksperimen = jumlah sampel kelas control48

Petunjuk pemilihan rumus t-test ada beberapa pertimbangan, antara lain : a) Bila jumlah anggota sampel n1=n2, dan varian homogen (σ12 σ22),

maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk Separated Varian

maupun Pooled Varian, untuk mengetahui harga t-tabel digunakan dk yang besarnya dk = n1+ n2 –2.

b) Bila n1 ≠ n2, varian homogen (σ12 σ22)dapat digunakan t-test dengan

Pooled Varian, besarnya dk = n1+ n2– 2.

c) Bila n1= n2, varian tidak homogen (σ12=σ22)dapat digunakan rumus

Separated Varian maupun Polled Varian, dengan dk= n1– 1 atau

dk=n2–1.

d) Bila n1≠ n2dan varian tidak homogen (σ12 σ22). Untuk ini digunakan rumus Separated Varian. Harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk (n1 – 1) dan dk (n2 – 1) dibagi dua, kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.49

5) Penarikan kesimpulan

Jika nilai thitung ttabel, maka hipotesis diterima. Jika nilai thitung ˂ttabel, maka hipotesis ditolak.

48

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D cetakan ke-16, h. 304.

49

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D cetakan ke-16, h. 303-304.

Gambar

Gambar 4.1  :Histogram Kategorisasi Prestasi Belajar Kelas Eksperimen .......... 37  Gambar 4.2   :Histogram Kategorisasi Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen ..
Tabel  3.1  Jumlah  Populasi  Peserta  Didik  kelas  XI  MIA  SMA  Negeri  6  Takalar
Tabel  3.2  Jumlah  Sampel  Peserta  Didik  kelas  XI  MIA  SMA  Negeri  6  Takalar
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat kevalidan
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh baik dari hasil angket maupun observasi dapat disimpulkan bahwa penerapan model CUPs yang telah diterapkan pada siswa kelas VII

THE EFFECT OF CURCUMIN ExTRACT TOWARD MATURE BRAIN DERIVED NEUROTRPHIC FACTOR (M-BDNF) ExPRESSION AFTER TRAUMATIC BRAIN INJURY. Tommy

Untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di Kelas IV igunakan lembar observasi

Peluang ekspor tersebut hanya dapat dicapai apabila kakao Indonesia telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Industri cokelat dan makanan mengandung cokelat di

Semua aktivitas kerja sama di bawah Nota Kesepaharnan ini akan dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan dana, personi-1, dan sumber daya lain yang diperlukan

pelaksanaan pembelajaran fisika berbasis HOTS berada pada kategori sedang (TS). Berdasarkan hasil observasi pembelajaran beberapa aspek HOTS sudah muncul tetapi

Pada kesempatan itu, tokoh si Hutan (Indra Bangsawan) masuk ke istana menghadap Raja Kabir dengan membawa air susu harimau beranak muda. Akan tetapi, tokoh ini berpura-pura

Aplikasi program bantu pembuatan website adalah suatu sistem yang dibuat dengan memanfaatkan bahasa pemrograman berbasis web dan bertujuan untuk membantu mempermudah seseorang