• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar sebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keanekaragaman Herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar sebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh

RAHMAD IRFAN. SB NIM. 281223185

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM - BANDA ACEH 2018 M / 1439 H

(2)

ACEH BESAR SEBAGAI REFERENSI PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh

Sebagai Beban Studi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Pendidikan Islam

Oleh

RAHMAD IRFAN. SB NIM. 281223185

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi

Disetujui Oleh

Pembimbing II

Muslich Hidayat, M.Si NIP. 197903022008011008 Pembimbing I

Nurasiah, M.Pd

(3)

SKRIPSI

Telah diuji olah Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus Serta Diterima sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1)

Dalam Ilmu Pendidikan

Pada Hari/Tanggal Kamis, 01 Februari 2018 15 Jumadil Awal 1479

Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi

Ketua Sekretaris

Nurasiah, M.Pd Nurdin Amin, M.Pd

NIP. 197906252006012007

NIP.-Penguji I Penguji II

Muslich Hidayat, M.Si Dr. Hasanuddin, M.Si

NIP. 197903022008011008 NIP. 196407171990031004

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh

Dr. Mujiburrahman, M.Ag NIP.197109082001121001

(4)

vi

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadhirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, serta sahabat, para tabi’in dan para penerus generasi Islam yang

telah membawa ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah berkat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Keanekaragaman Herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar Sebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan. Penyusunan skripsi ini bertujuan melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Mujiburrahman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

2. Bapak Samsul Kamal, S.Pd, M.Pd. selaku ketua Prodi Pendidikan Biologi beserta stafnya serta semua dosen dan asisten yang telah mengajar dan membekali ilmu sejak semester pertama hingga akhir.

(5)

vii

menasehati penulis dalam segala hal persoalan akademik.

4. Penghargaan dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada orangtua tercinta Ayahanda Syamsul Bahri (Alm) serta Ibunda Sukmawati, dan kepada segenap keluarga yang telah banyak berkorban dan memberi motivasi.

5. Terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis Nasta Harimi, Ardimansyah, Arya Mardiansyah, M.Husni dan para sahabat Dema, Ismuhul Fadhil, Syarif, Misbar yang telah membantu penulis dari awal hingga akhir.

6. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung, semoga amal kebaikan dibalas oleh Nya dengan kebaikan yang berlipat ganda amin.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan keterbatasan kemampuan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirul kalam, kepada Allah jualah penulis berserah diri semoga selalu dilimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.

Banda Aceh, 31 Januari 2018

(6)

vii LEMBARAN JUDUL

PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Keanekaragaman Tumbuhan... 10

B. Metode Kurva Spesies Area... 12

C. Tumbuhan Herba... 13

D. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuhan Herba ... 27

E. Lokasi Daerah Kuta Malaka... 30

F. Referensi Praktikum... 31

G. Bentuk-bentuk Referensi Praktikum ... 32

BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampel ... 34

D. Alat dan Bahan ... 34

E. Prosedur Penelitian... 35

F. Parameter Penelitian... 36

G. Analisis data ... 36

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 40

1. Jenis-jenis tumbuhan herba di Kuta Malaka... 40

a. Nilai penting tumbuhan herba di Kuta Malaka ... 43

b. Indeks pola penyebaran (dispersi)... 44

2. Keanekargaman Tumbuhan Herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar... 46

3. Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar ... 48

(7)

viii Aceh Besar ... 51 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 53 B. Saran... 54 DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN... 60

(8)

ix

Lampiran Halaman

1. Surat keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Ar-Raniry tentang pengangkatan pembimbing skripsi ... 60

2. Surat izin untuk pengumpulan data menyusun skripsi dari Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry... 61

3. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari Gampong Lam Ara Tunong... 62

4. Indeks nilai penting... 63

5. Indeks pola penyebaran ... 64

6. Keanekaragaman herba... 65

7. Indeks pola penyebaran stasiun 1 ... 66

8. Indeks pola penyebaran stasiun 2 ... 67

9. Pengukuran faktor fisik... 68

10. Data kuadrat stasiun 1... 69

11. Data kuadrat stasiun 2... 70

(9)

x

1.1 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ... 34

4.1 Jenis tumbuhan herba di Kuta Malaka pada stasiun 1 ... 40

4.2 Jenis tumbuhan herba di Kuta Malaka pada stasiun 2 ... 41

4.3 Jenis tumbuhan herba pada seluruh stasiun pengamatan... 42

4.4 Nilai penting tumbuhan herba di Kuta Malaka ... 43

4.5 Indeks pola penyebaran (dispersi) tumbuhan herba di Kuta Malaka... 44

4.6 Indeks keanekaragaman tumbuhan herba di Kuta Malaka... 46

(10)

xi

Gambar Halaman

2.1 Rumput paitan (Axonopus compressus)... 16

2.2 Rumput gegunjuran (Paspalum commersoni.) ... 17

2.3 Talas (Colocasia esculentum)... 18

2.4 Bunga anthurium (Anthurium ferrierense) ... 20

2.5 Ceplukan (Physalis angulata L) ... 21

2.6 Tomat (Solanum lycopersicum L) ... 22

2.7 Patikan kebo (Euphorba hirta L)... 23

2.8 Meniran (Phyllanthus niruri L)) ... 23

2.9 Rumput teki (Cyperus rotundus) ... 25

3.0 Daerah Kuta Malaka ... 30

3.1 Peta lokasi penelitian ... 31

(11)

xii

batangnya basah dan tidak berkayu. Tersebar dalam bentuk kelompok, individu atau soliter pada berbagai kondisi habitat seperti tanah yang lembab atau berair, tanah yang kering, batu batuan dan habitat dengan naungan yang rapat. Penelitian tentang herba perlu dipelajari lebih detail untuk melengkapi referensi dalam pengetahuan praktikum Ekologi Tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan herba dan keanekaragaman tumbuhan herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar, serta bentuk pemanfaatan hasil penelitian tumbuhan herba yang dapat digunakan sebagai referensi praktikum Ekologi Tumbuhan dalam bentuk buku saku dan video dokumenter. Penelitian ini menggunakan metode kurva spesies area yang sangat sesuai untuk keanekargaman herba, yang bertujuan menunjukkan pola pertambahan jumlah jenis yang relatif beragam pada ukuran kuadrat kecil sampai pada suatu titik tertentu seiring dengan peningkatan ukuran kuadrat. Hasil penelitian keanekaragaman herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar ditemukan 32 spesies dari 17 familia tumbuhan herba. Hasil penelitian menunjukkan keanekaragaman herba di Kuta Malaka memiliki tingkat keanekaragaman tergolong tinggi (Ĥ)=3,1640. Jenis herba yang memiliki INP tertinggi adalah Mimosa pudica (16,66%), berdasarkan indeks pola penyebaran Morisita pada seluruh stasiun pengamatan yaitu secara seragam dengan nilai Id= 0,8311.

(12)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya baik biotik maupun abiotik.1 Ekologi tumbuhan adalah mata kuliah wajib yang dipelajari di program studi pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. Ekologi tumbuhan merupakan mata kuliah yang mempelajari hubungan timbal balik antara tumbuhan dengan lingkungannya. Proses pembelajaran mata kuliah ekologi tumbuhan tidak hanya pada teori saja namun juga didapatkan melalui praktikum langsung.

Praktikum ekologi tumbuhan bertujuan untuk menunjang proses pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas. Pembelajaran keanekaragaman tumbuhan juga dipelajari di Sekolah Menengah Atas pada kelas X semester dua dengan materi pokok memahami konsep keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem yang terdapat pada KD. 4.1. Dalam materi tersebut siswa diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran diantaranya dapat menyebutkan contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis maupun ekosistem melalui pengamatan langsung. Salah satu materi yang dipraktikumkan dalam mata kuliah ekologi tumbuhan adalah macam-macam tipe vegetasi tumbuhan seperti vegetasi pohon, semak, dan herba.

______________

(13)

Vegetasi herba merupakan salah satu vegetasi tumbuhan penyusun hutan yang ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan semak atau pun pohon, batangnya basah karena mengandung banyak air. Tumbuhan herba tersebar dalam bentuk kelompok individu atau soliter pada berbagai habitat seperti tanah yang lembab atau berair, tanah yang kering, batu-batuan, dan habitat naungan yang rapat.2 Allah SWT. Menjelaskan tentang bermacam-macam tumbuhan dalam Surat Thaha ayat 53.

                               

Artinya:Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.”

Surat Thaha ayat 53, menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan beragam jenis makhluk hidup seperti tumbuhan yang tersebar di muka bumi ini yang tumbuh subur dengan variasi yang beranekaragam. Keanekaragaman mahkluk hidup tumbuh subur di muka bumi ini harus kita jaga dan dapat pula kita ambil manfaatnya. Sesungguhnya semua ciptaan Allah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah.3

Tumbuhan herba memiliki daya saing dan adaptasi yang tinggi terhadap tumbuhan di sekitarnya (semak, perdu, dan pohon) sehingga mampu tumbuh di

______________

2Tjirosomo. Sutarmi, Botani Umum, (Bandung Angkasa, 2008), hal. 24 3Tafsir Al-Misbah. Volume 7, (Jakarta:Lentera Hati, 2002), hal. 102

(14)

tempat yang kosong.4 Habitat yang berbeda mempengaruhi jumlah keanekaragaman herba yang dihasilkan oleh suatu wilayah, seperti pada habitat yang tingkat kelembabannnya tinggi dapat ditemukan jumlah spesies yang banyak dan bervariasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi angkatan 2011, 2012, dan 2013 diperoleh informasi bahwa proses praktikum ekologi tumbuhan pada materi vegetasi tumbuhan dilakukan secara bersamaan, khususnya praktikum pada materi vegetasi herba dilakukan dengan menggunakan metode petak kuadrat 1x1 meter. Menurut hasil yang diperoleh dalam praktikum vegetasi herba tersebut didapatkan tumbuhan herba tergolong sedang, hal ini disebabkan salah satunya karena pengaruh praktikum vegetasi pohon yang lebih dominan. Hal ini menjadikan mahasiswa kurang memahami tentang keberadaan jenis tumbuhan herba serta referensi vegetasi herba yang masih rendah.5

Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen pengasuh mata kuliah ekologi tumbuhan diketahui bahwa, praktikum vegetasi tumbuhan khususnya praktikum vegetasi herba selama ini menggunakan metode petak kuadrat 1x1 meter, padahal metode praktikum tersebut dapat dikembangkan lagi dengan harapan hasil praktikum vegetasi herba juga semakin beranekaragam.6 Pemilihan metode juga merupakan faktor penting dalam melakukan kegiatan praktikum atau penelitian,

______________

4Tjirosomo. Sutarmi,Botani Umum…. Hal. 61 5

Wawancara dengan mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry, pada tanggal 12-15 Maret 2017 di Banda Aceh

6Wawancara dengan Bapak Muslich Hidayat M.Si, pada tanggal 20 Maret 2017 di Banda Aceh

(15)

peneliti menilai bahwa metode yang sesuai dengan vegetasi herba salah satunya yaitu metode kurva spesies area.

Kurva spesies area merupakan metode yang menggambarkan hubungan antara jumlah jenis dengan ukuran kuadrat (petak ukur). Metode ini biasanya menunjukkan pola pertambahan jumlah jenis yang relatif beragam pada ukuran kuadrat kecil sampai pada suatu titik tertentu seiring dengan peningkatan ukuran kuadrat.7 Kurva spesies area dapat digunakan untuk menentukan luas kuadrat tunggal minimum yang mewakili suatu komunitas tumbuhan dari segi jenis penyusun. Metode ini sangat sesuai jika digunakan dalam vegetasi tumbuhan herba, karena setiap luas area yang menjadi pengamatan terus bertambah sehingga jenis herba yang ditemukan juga bervariasi.8

Metode kurva spesies area juga telah digunakan dalam penelitian Anaputra dkk tentang komposisi jenis herba di areal kampus Taduko Palu, pemilihan metode tersebut karena fokus penelitian tentang keberadaan herba.9 Penelitian Sutomo tentang komposisi tumbuhan bawah di gunung cagar alam Bali, yang juga mennggunakan metode kurva spesies area dalam penelitian tersebut.10 Salah satu

______________

7 Hidayat, D dan G. Hardiansyah,. (Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang.) Vokasi 8 (2):

61-68. 2012 8

Pitopang R & Ihsan M, , (Biodiversiti Tumbuhan di Cagar Alam Morowali Sulawesi Tengah Indonesia,) Jurnal of Natural Science, Vol.3(3) : 287–296, FMIPA, Fakultas Kehutanan, Universitas Taduako, Palu. 2014 hal. 06

9Deddy Anaputra, dkk.,(Komposisi Jenis Tumbuhan Herba Di Areal Kampus Universitas Tadulako Palu) Jurnal Biocelebes hal. 26-34 ISSN: 1978-6417 Desember 2015.

10Sutomo, (Komposisi Komunitas Tumbuhan Bawah di dalam Plot Permanen 1 Ha Gunung Pohen Cagar Alam Batukahu Bali) Jurnal of Biological Siences, ISSN: 2302-5697, 2015.h.43

(16)

pengaruh hasil penelitian dapat dilihat juga dari pemilihan metode penelitian yang akan digunakan.

Hasil observasi awal yang dilakukan di Kuta Malaka, lokasi tersebut memiliki lingkungan yang banyak ditumbuhi bermacam tumbuhan. Kuta Malaka adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Aceh Besar. Kuta Malaka memiliki keunikan yaitu dengan adanya air terjun yang dijadikan sebagai objek wisata di kawasan tersebut. Kawasan Kuta Malaka memiliki lingkungan yang bervariasi dari habitat kering hingga kelembaban yang tinggi, sehingga sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan herba khususnya. Berdasarkan survey pendahuluan terdapat beberapa jenis tumbuhan herba di Kuta Malaka, pemilihan lokasi penelitian kawasan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar sebagai lokasi penelitian pengamatan jenis-jenis tumbuhan herba akan sangat membantu proses praktikum ekologi tumbuhan.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keanekaragaman tumbuhan herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh besar dengan judul “Keanekaragaman Herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar Sebagai Referensi PraktikumEkologi Tumbuhan”. B. Rumusan Masalah

1. Jenis tumbuhan herba apa saja yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar?

2. Apakah tingkat keanekaragaman tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar?

(17)

3. Bagaimanakah bentuk pemanfaatan hasil penelitian keanekaragaman tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar? C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jenis-jenis tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar.

2. Mengetahui tingkat keanekaragaman tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar.

3. Memanfaatkan hasil penelitian keanekaragaman tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar dapat dijadikan sebagai referensi praktikum ekologi tumbuhan dalam bentuk buku saku, dan video dokumenter.

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa dan siswa sebagai sumber informasi mengenai jenis-jenis tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar melalui buku saku untuk referensi pada praktikum Ekologi Tumbuhan. Memberikan informasi tambahan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dan menjadi bahan pembelajaran tambahan bagi dosen.

2. Praktik

Menjadikan acuan selanjutnya bagi mahasiswa dalam kegiatan praktikum ekologi tumbuhan khususnya tentang vegetasi herba. Serta tentang keberadaan jenis-jenis tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka kabupaten Aceh Besar.

(18)

E. Definisi Operasional 1. Keanekaragaman

Keanekaragaman merupakan jumlah dan kelimpahan relatif dari spesies dalam sebuah komunitas biologis. Keanekaragaman jenis adalah sebagai suatu karakteristik tingkatan komunitas berdasarkan organisasi biologisnya.11 Dalam penelitian ini keanekaragaman yang dimaksud ialah keanekaragaman jenis dari herba di Kuta Malaka.

2. Tumbuhan Herba

Tumbuhan herba adalah jenis tumbuhan biji yang batangnya basah karena mengandung banyak air dan umumnya tidak berkayu, menumbuhkan tajuk baru pada permulaan musim hujan dan umurnya relatif pendek.12 Tumbuhan herba dalam penelitian ini adalah semua jenis herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar yang merupakan objek penelitian.

3. Kurva Spesies Area

Kurva spesies area merupakan metode yang menggambarkan antara jumlah jenis dengan ukuran kuadrat (petak ukur). Metode ini menunjukkan pola pertambahan jumlah jenis yang relatif tajam pada ukuran kuadrat kecil sampai pada suatu titik tertentu dan seiring dengan peningkatan ukuran kuadrat.13Metode Kurva Spesies Area dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan luas

______________ 11

Rifai., Kmus Biologi, (Jakarta: Balai Pustaka), hal. 132 12Tjirosomo. Sutarmi,Botani Umum….hal. 63

13 Deddy Anaputra, dkk.,( Komposisi Jenis Tumbuhan Herba Di Areal Kampus Universitas Tadulako Palu) Jurnal Biocelebes hal. 26-34 ISSN: 1978-6417 Desember 2015

(19)

kuadrat tunggal minimum yang mewakili suatu komunitas tumbuhan dari segi jenis penyusun.

4. Kuta Malaka

Kuta Malaka adalah suatu kecamatan yang terdapat di kabupaten Aceh Besar. Kuta Malaka memilki keunikan dengan pengunungan yang terdapat air terjun yang menjadi objek wisata. Kuta Malaka yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan lokasi yang akan dilakukan penelitian.14

5. Referensi

Referensi adalah rujukan suatu informasi yang dilakukan seseorang atau pustakawan untuk membantu seseorang mendapatkan informasi.15 Referensi banyak digunakan untuk keperluan penelitian atau studi. Referensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku saku dan video dukumenter.

6. Praktikum Ekologi Tumbuhan

Praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori.16 Ekologi Tumbuhan merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi pendididkan Biologi UIN Ar-Raniry dan merupakan mata kuliah prasyarat yang harus lulus mata kuliah Biologi Umum sebelumnya.

______________

14Melihat Keindahan.Kuta.Malaka http://travel.kompas.com Diakses 29/10/2016 15Pengertian Menurut Para Ahli http://pengetianmenurutahli.com Diakses 11/01/2017 16http://kbbi.web.id/referensi, diakses tanggal 21 Desember 2016

(20)

10

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keanekaragaman Tumbuhan

Tumbuhan merupakan ciptaan Allah SWT yang diturunkan ke bumi dengan beranekaragaman. Firman Nya dalam Al-Qur’an Surah Al-Zumar ayat 21.                                 

Artinya :“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal”.(QS. Al-Zumar Ayat 21).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt menurunkan air dari langit dan menjadikannya sumber-sumber air bumi dan dengannya ditumbuhkan berbagai jenis tanaman-tanaman, dan itu sebetulnya adalah rahmat dan anugerah yang besar bagi manusia yang memiliki akal untuk melihatnya sebagai bentuk keadilan dan kasih sayang Allah kepada umat-Nya.13

Keanekaragaman merupakan suatu istilah yang menyebutkan jumlah jenis/ jumlah individu, baik itu hewan atau tumbuhan yang menempati suatu tempat tertentu yang sudah menjadi habitatnya. Keragaman adalah jumlah jenis tumbuhan atau hewan yang hidup pada suatu tempat tertentu. Suatu komunitas ____________

13Hiasan Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat Al Quran dan Hadist Kemukjizatan Penciptaan Tumbuhan, (Bekasi: PT. Sapta Sentosa, 2008), hal. 166.

(21)

dapat bertahan hidup di suatu lokasi karena mampu beradaptasi dengan lingkungan di komunitas tersebut baik lingkungan biotik maupun abiotik.14

Keanekaragaman tumbuhan umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong seperti genetik, mutasi, adaptasi, dan kompetesi. Keanekaragaman tumbuhan bersumber dari variasi keanekaragaman yaitu variasi perkembangan dan variasi yang disebabkan oleh lingkungan.

Keanekaragaman hayati merupakan suatu istilah untuk menyebutkan jumlah jenis atau individu, baik hewan maupun tumbuhan yang menempati suatu area tertentu yang menjadi habitatnya keanekaragaman (Diversity) adalah jumlah jenis tumbuhan yang hidup pada suatu tempat tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup atau keanekaragaman hayati memiliki arti penting untuk menjaga kestabilan ekosistem. Tumbuhan merupakan produsen yang menjadi sumber energi dalam suatu daur kehidupan dan sebagai (Bioindikator) kondisi lingkungan, ekosistem merupakan tempat semua makhluk hidup bergantung.15

Keanekaragaman jenis adalah suatu karakteristik tingkatan komunitas berdasarkan organisasi biologisnya serta dapat digunakan untuk menyatakan struktur komunitas, apabila derajat keanekaragamannya lebih kecil dari satu berarti keanekaragaman jenis pada suatu tempat tersebut rendah, berkisar antara satu dan tiga jenis yang ditemukan pada tempat tersebut dikatakan sedang, dan jika lebih besar dari tiga yang ditemukan maka mempunyai nilai keanekaragaman jenis paling tinggi. Adapun yang dimaksud dengan keanekaragaman adalah ____________

14 Djamal., Prinsip Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas Hayati, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hal. 184

(22)

variabilitas antar makhluk hidup dari semua sumberdaya termasuk di daratan, ekosistem-ekosistem perairan dan kompleks ekologis termasuk juga keanekaragaman dalam spesies diantara spesies lain dan ekosistemnya.16

B. Metode Kurva Spesies Area

Kurva spesies area merupakan metode yang menggambarkan antara jumlah jenis dengan ukuran kuadrat (petak ukur). Metode ini menunjukkan pola pertambahan jumlah jenis yang relatif tajam pada ukuran kuadrat kecil sampai pada suatu titik tertentu dan seiring dengan peningkatan ukuran kuadrat. Metode Kurva Spesies Area dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan luas kuadrat tunggal minimum yang mewakili suatu komunitas tumbuhan dari segi jenis penyusun.17

Kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, maka makin luas petak contoh yang digunakan.18

____________

16Resosoedarmo.S, Pengantar Ekologi. (Remaja Rosda Karya, 2005),hal. 40 17Deddy Anaputra, dkk …..Komposisi Jenis Tumbuhan Herba… h.10 18Sutomo, ”Komposisi Tumbuhan Bawah…”.h.40

(23)

C. Tumbuhan Herba

Tumbuhan herba adalah tumbuhan pendek (0-3 Meter) sedikit memiliki jaringan kayu (tidak ada), berbatang basah karena banyak mengandung air dan tersebar dalam bentuk kelompok, individu atau soliter pada berbagai kondisi habitat seperti tanah yang lembab atau berair, tanah yang kering, batu batuan dan habitat dengan naungan yang rapat.19 Tumbuhan ini memiliki organ tubuh yang tidak tetap di atas permukaan tanah, siklus hidup yang pendek dengan jaringan yang cukup lunak.

Herba mempunyai akar dan batang di dalam tanah yang tetap hidup di musim kering dan akar akan menumbuhkan tajuk barunya di permukaan pada musim hujan. Tumbuhan herba merupakan salah satu jenis tumbuhan penyusun hutan yang ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan semak dan pohon. Tumbuhan herba juga memiliki daya saing yang kuat dan adaptasi yang tinggi terhadap tumbuhan disekitarnya sehingga mampu tumbuh di tempat yang kosong.

Tumbuhan herba memiliki berbagai macam perawakan, ukuran, warna, bentuk, serta struktur permukaan daun yang sebagian besar darinya telah menjadi tanaman rumah yang popular seperti jenis dari suku Araceae, Gesneriaceae Urticaceae dan lain-lain.

Pertumbuhan herba sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan herba dibagi berdasarkan habitusnya dan bagian-bagian lain yang lebih spesifik, contoh pada akar umbi, akar rimpang dan lainnya. Tumbuhan herba masuk ke dalam divisi ____________

(24)

Spermatophyta, Spermatophyta dibagi dalam dua kelas yaitu Angiospermae dan Gymnospermae.20

1. Ciri Tumbuhan Herba

Herba termasuk kedalam tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) yang merupakan golongan evolusi tertinggi atau bersifat kosmopolit. Ciri tumbuhan herba secara umum dapat digolongkan sebagai berikut, yaitu: a). batang tumbuhan herba umumnya berwarna hijau dengan sedikit jaringan kayu atau tidak ada. b). Sistem perakaran serabut dan rimpang. c). Daun berjenjal pada pangkal batang. d). Pelepah daun ada atau tidak ada. e). Tenda bunga tidak ada. f). Berkembang biak dengan biji atau tunas. g). Bunga keluar dari ketiak daun. h). Batang tumbuhan herba berbentuk bulat dan umumnya segitiga. i). Umumnya umur tumbuhan herba relatif pendek.21

Tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi dua kelas yaitu Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup merupakan tumuhan tingkat tinggi yang paling banyak ditemui diseluruh permukaan bumi. Tumbuhan herba merupakan golongan tumbuhan biji tertutup atau disebut Angiospermae yang terdiri dari suku Dycotyledone dan Monocotyledone.22

Berdasarkan masa hidupnya tumbuhan herba terbagi menjadi tiga diantaranya annual, perenial dan bienial. Herba annual menghasilkan biji-biji dan mati seluruhnya setelah tumbuh selama satu musim. Perennial atau herba yang ____________

20Darmojo., Buku Pokok Alam Dasar, (Jakarta: Kronika, 1989),h. 21 21Van Steenis., Flora Ekologi, (Jakarta: Pranya Naramita,1978),h. 94

(25)

hidup lebih dari dua tahun dan mungkin dalam kenyataannya hampir tidak terbatas. Beberapa jenis herba ini mungkin secara alami berkembang biak dengan biji, tetapi sangat reproduktif dengan potongan batang, umbi, rhizoma, stolon dan daun. Terdapat tumbuhan lain yang masa hidupnya terletak antara kedua jenis tumbuhan di atas. Pada tahun pertama di bentuk tajuk yang kemudian pada tahun kedua diikuti dengan alat perkembangbiakannya. Tumbuhan tersebut mati setelah biji berbentuk dan tumbuhan ini disebut herba dua tahun atau biennial.23

Tumbuhan herba dalam stratifikasi hutan tropis tergolong ke dalam kelompok E (E-Storey) yaitu tajuk paling bawah yang dibentuk oleh spesies-spesies tumbuhan penutup tanah yang tingginya 0-1 meter. Familia yang tergolong ke dalam beberapa perwakilan tumbuhan herba antara lain Poaceae (rumput), Araceae (kelompok talas), Solanaceae (terung-terungan), Euphorbiaceae (jarak-jarakan), dan Cyperaceae (tumbuhan berbunga).24

____________

23Yayasan Studi Kurikulum Biologi, Biologi Umum, (Jakarta: PT. Gramedia, 1998), h. 106

(26)

a. Familia Poaceae

1) Rumput paitan (Axonopus compressus)

Rumput menahun, merupakan sistem perakaran tunggang, membentuk bahan jerami di tanah dengan batang yang menarik membuat sudut antar ruas. Batang berdaun 1-2, dan tunas menjalar yang bercabang, berwarna keunguan. Batang massif, tertekan sisi, beralur pada dalam buah sisi. Pelepah daun pipih sekali menjadi satu dengan batang, dengan panggung berlunak, pada pangkal dengan rambut putih dalam karangan. Helaian daun lanset, dengan tepi kasar, 0,6-1,6 cm. tangkai karangan bunga langsing. Bulir pada satu sisi, panjang 3-11 cm. anak bulir berseling kiri dan kanan, menempel pada poros, bentuk memanjang, panjang sampai 2,5 mm. Benang sari 3. Tangkai putik 2. Kepala putik besar, muncul ke samping putih.25

Gambar: 2.1 Rumput paitan (Axonopus compressus) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Classis : Dycotyledoneae Ordo : Poales Familia : Poaceae Genus : Axonopus ____________

25 Stenenis, Flora Untuk Sekolah di Indonesia (Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 2006),h.107

(27)

Spesies : Axonopus compressus 2) Rumput gegunjuran (Paspalum commersoni)

Rumput menahun, tanpa tunas menjalar, tinggi sampai 2 m (umumnya kurang dari 1m). batang berongga, pipih. Lidah 1-3 mm, helaian daun berbentuk garis, tepi kasar, 0,5-1,8 cm. Karangan bunga terdiri dari 2-18, bulir yang duduk berjauhan. Bulir pada satu sisi, panjang 1,5-80 cm, berseling kiri dan kanan, panjang 2 - 3,5 mm, rontok keseluruhannya. Benang sari 3; kepala sari kuning, kadang warnanya keunguan. Tangkai putik 2; kepala putik ungu tua.26

Gambar 2.2 Paspalum commersoni Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Liliopsida Ordo : Poales Familia : Poaceae Genus : Paspalum

Spesies : Paspalum commersoni

____________

(28)

b. Familia Araceae

1) Talas (Colocasia esculentum)

Herba bergetah hidup ditempat yang keadaaannya lembab sampai rawa-rawa, dengan batang di bawah tanah yang membentuk umbi; tinggi 0,4-1,5 m. Daun 2-5; tangkai daun hijau, bergaris-garis tua atau keunguan, 23-150 cm, dengan pangkal berbentuk pelepah; helaian daun 6-60 kali 7-53 cm, bulat telur, elips atau memanjang, dengan ujung meruncing; kadang ungu sekitar menancapnya tangkai; bagian bawah berlilin, taju pangkal membulat. Tongkol 2-3, dari ketiak daun, tangkai 15-60 cm. seludang 10-30 cm panjangnya, oleh satu penyempitan melintang dibagi dua yang tidak sama besarnya, bagian bawah hijau. Bagian tongkol betina hijau, tercampur dengan bunga yang berkembang tak sempurna dan berwarna mentega, diatasnya menyempit, dengan hanya bunga steril, bagian jantan berwarna mentega, panjang 3 – 6,5 cm, dengan kepala sari bersatu dalam kelompok; bagian ujung telanjang, panjang 2-5 cm. bunga yang tumbuh tidak sempurna berbentuk pada persegi 3-5. Buah buni hijau, diameter lebih kurang 0,5 cm. biji berbentuk spul, beralur membujur.27

Gambar 2.3 Colocasia esculentum ____________

27

(29)

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Liliopsida Ordo : Arales Familia : Araceae Genus : Colocasia

Spesies : Colocasia esculentum Schoot. 2). Bunga anthurium (Anthurium ferrierense Hort.)

Herba dengan akar rimpang, tinggi 0,7 - 1,5 m. Batang bengkok, berdaun. Ketiak daun kerapkali dengan akar yang panjang. Tangkai daun hijau, 35-60 cm, dengan pangkal daun berbentuk pelepah; helaian daun 25-40 kali 14-30 cm, bulat telur, dengan ujung meruncing dan dengan taju pangkal daun yang satu sama lain menutupi. Karangan bunga di ketiak daun; tangkai 30-50 cm. seludang berbentuk jantung atau bulat telur, dengan ujung meruncing berbentuk ekor dan pangkal yang memeluk tangkai, panjang 7-15 cm, dengan beberapa tulang daun yang berkumpul pada pangkal merah mengkilat, kemudian kehijau hijauan. Tongkol 5-9 kali lebih kurang 1 cm, jarang menggarpu, ros atau putih, kemudian menjadi hijau. Daun perigon berdaging, berlunak, bentuk tudung, panjang 2 mm, dengan ujung segitiga, berdaging dan pipih. Tangkai sari bentuk pipa; kepala sari sedikit muncul di luar perigon. Bakal buah bentuk telur, berdaging, putih. Kepala putik berbentuk titik atau noda, duduk, coklat. Buah bulat telur terbalik, panjang lebih kurang 0,5 cm, berbiji dua.28

____________

(30)

Gambar 2.4 Anthurium ferrierense Hort. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Classis : Angiospermae Ordo : Araceales Familia : Araceae Genus : Anthurium

Spesies : Anthurium ferrierense Hort. c. Familia Solanaceae

1). Ceplukan (Physalis angulata L )

Herba satu tahun, tinggi 0,1-1 m. Bagian yang hijau berambut pendek. Batang berusuk bersegi tajam, berongga. Helaian daun bulat telur memanjang bentuk lanset, dengan ujung runcing, bertepi rata atau tidak, 2,5 - 10,5 cm. tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. kelopak bercelah lima, dengan taju taju bersudut 3, runcing hijau, dengan rusuk yang lembayung. Mahkota bentuk lonceng lebar, tinggi 7-9 mm, kuning muda dengan pangkal hijau, tepian berlekuk 5 tidak dalam, dalam leher dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek rapat yang berbentuk V. Tangkai sari kuning pucat; kepala sari seluruhnya biru muda. Putik gundul; kepala putik bentuk tombol. Kelopak buah yang dewasa menggantung bentuk telur, panjang 2-4 cm,

(31)

kuning hijau, berurat lembayung. Buah buni bulat memanjang, pada saat masak kuning, panjang 14-18 mm.29

Gambar: 2.5 Ceplukan (Physalis angulata L) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Classis : Dicotyledonnae Ordo : Solanales Familia : Solanaceae Genus : Physalis

Spesies : Physalis angulata L 2). Tomat (Solanum lycopersicum L)

Herba yang hidup pendek, tegak, naik atau bersandar pada tumbuhan lain, sering bercabang banyak dan berbau kuat, tidak berduri, tinggi 0,5-2,5 m. Bagian yang hijau berambut banyak, terdapat rambut kelenjar. Batang bulat, menebal pada buku-buku, kasar dan rapuh. Daun termasuk tangkainya 3-25 kali 2-15 cm. Bentuk daun bulat telur memanjang, dengan ujung runcing, yang lebih besar bergerigi berlekuk menyirip kasar. Bunga terkumpul menjadi dua baris cabang berseling yang bertangkai, sering bercelah 2-3, yang di atas jantan, karena perkembangan tidak sempurna dari putik; cabang berseling yang muda ujungnya menggulung. Anak tangkai bunga di tengah-tengah beruas. Mahkota kuning ____________

(32)

belerang, sampai dekat pangkal terbagi dalam taju yang sempit, runcing. Bakal buah bulat memanjang. Buah buni bersandar pada kelopak yang membesar, sangat berubah-ubah dalam bentuk dan warna. Biji banyak, pipih, kuning coklat.30

Gambar 2.6 Solanum lycopersicum L Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Classis : Magnoliopsida Ordo : Solanales Familia : Solanaceae Genus : Solanum

Spesies : Solanum lycopersicum L

d. Familia Euphorbiaceae

1). Patikan Kebo (Euphorba hirta L)

Herba 1 tahun, dengan batang tegak atau naik demi sedikit, tinggi 0,1-0,6 m. Batang terutama berambut pada ujungnya. Daun bergerigi, sisi bawah berambut jarang, 0,5-5 cm panjangnya; tangkai 2-4 mm. Cythia dalam payung tambahan yang berbentuk (setengah) bola, yang sendiri atau dua terkumpul

____________

(33)

menjadi karangan bunga yang bertangkai pendek, duduk di ketiak daun; piala panjang 1 mm, berambut menempel. Buah tinggi 1,5 mm.31

Gambar 2.7 Euphorba hirta L Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Magnoliopsida Ordo : Euphorbiales Familia : Euphorbiaceae Genus : Euphorbia

Spesies : Euphorbia hirta L 2). Meniran (Phyllanthus niruri L)

Phyllanthus niruri L adalah tanaman semusim, akar tanaman ini memiliki akar tunggang yang berwarna putih. Tumbuh tegak, bercabang-cabang, dan tingginya antara 30-50 cm. Batang tanaman meniran ini memiliki batang yang berbentuk bulat, berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm, berwarna hijau, diameternya ± 3mm. Daun tanaman ini memiliki daun majemuk, tata letak daunnya berseling, bentuk daun bulat telur, ujung daunnya tumpul, pangkalnya membulat, memiliki tipe daun rata, memiliki anak daun 15-24 memiliki panjang ± 1,5cm, lebar ± 7mm, dan berwarna hijau. Bungan tumbuhan ini memiliki bunga tunggal yang terdapat pada keiak daun menghadap kearah bawah, menggantung ____________

(34)

dan berwarna putih. Memiliki daun kelopak yag berbentuk bintang, benang sari dan putik terlihat jelas, mahkota bunga kecil dan berwarna putih. Buah tanaman ini memiliki buah yang berbentuk kotak, bulat pipih dan licin, diameter ± 2 mm dan berwarna hijau. Biji tanaman ini memiliki biji yang kecil, keras dan berbentuk ginjal serta berwarna coklat.32

Gambar: 2.8 Meniran (Phyllanthus niruri L) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Magnoliopsida Ordo : Euphorbiales Familia : Euphorbiaceae Genus : Phyllanthus

Spesies : Phyllanthus niruri L e. Familia Cyperaceae

1). Rumput teki (Cyperus rotundus L)

Herba menahun, tinggi 0,1-0,8 m. Batang tumpul sampai persegi tiga tajam. Daun 4-10 berjejal pada pangkal batang, dengan pelepah daun yang tertutup tanah, helaian daun bentuk garis, dari atas hijau tua mengkilat, 1060 kali 0,2-0,6 cm. Anak bulir terkumpul menjadi bulir yang pendek dan tipis, dan keseluruhan terkumpul lagi menjadi berbentuk panjang. Daun pembalut 3-4, tepi kasar, tidak merata. Jari-jari payung 6-9, pangkal tertutup oleh daun pelindung ____________

(35)

yang berbentuk tabung, yang terpanjang 3-10 cm, berwarna coklat, panjang 1-3 cm, lebar 2 mm, berbunga 10-40. Sekam dengan punggung hijau dan sisi coklat, panjang lebih kurang 3 mm. Benang sari 3, kepala sari kuning cerah. Tangkai putik bercabang 3. Buah memanjang sampai bulat telur terbalik, persegi tiga, panjang 1,5 mm.33

Gambar 2.9 Cyperus rotundus L Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Liliopsida Ordo : Cyperales Familia : Cyperaceae Genus : Cyperus

Spesies : Cyperus rotundus L

____________

(36)

2. Peranan Tumbuhan Herba

Kehadiran herba dalam suatu kawasan hutan mempunyai peranan yang sangat penting. Hutan yang baru mengalami suksesi di tandai dengan banyaknya tumbuhan pionir dan tumbuhan kecil lainnya seperti herba dan semak.34

Herba berperan penting dalam siklus hara tahunan. Serasah herba yang dikembalikan pada tanah mengandung unsur-unsur hara yang cukup tinggi. Selain itu herba juga dimanfaatkan sebagai sumber pakan satwa, obat-obatan dan sumber kekayaan plasma nutfah misalnya kelestarian satwa liar sebagai komponen ekosistem dipengaruhi oleh kehadiran dan keanekaragaman tumbuhan bawah sebagai tempat hidup dan sumber pakan yang tinggi.35

Herba beserta tumbuhan lain berperan besar dalam menentukan corak suatu ekosistem. Daun-daun tumbuhan dan herba menyaring teriknya sinar matahari sehingga hanya sebagian sinar matahari yang sampai pada lahan terbuka, dan dengan penyaringan sinar matahari tersebut maka suhu udara dan tanah tidak terlalu tinggi.36

____________ 34

Ross,cleon W,dkk., Fisiologi Tumbuhan Jilid I, (Bandung: ITB,1995),h. 87 35Ross,cleon,W,dkk …. h. 91

36Soerinegara., Ekologi Hutan Indonesia, (Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor,1998).h. 84

(37)

D. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuhan Herba

Lingkungan sebagai alam di luar organisme yang efektif mempengaruhi organisme. Tumbuh-tumbuhan dalam kehidupannya perlu alam lingkungan yang cocok atau yang sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan minimum yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupannya. Bila alam lingkungan di luar batas yang diinginkan oleh tumbuh-tumbuhan maka pertumbuhan dan perkembangannya akan terganggu atau mungkin musnah sama sekali.37

Bagian hutan yang lapisan pohonnya tidak begitu lebat dan cahaya matahari yang dapat menembus lantai hutan dalam jumlah cukup, kemungkinan di dalam hutan tersebut dapat berkembang vegetasi tanah yang tumbuh subur terutama ditemukan di tempat-tempat yang hutannya terbuka dan dekat aliran-aliran sungai.

Pertumbuhan herba sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Umumnya penyebaran tumbuhan herba adalah di hutan-hutan dan kawasan yang lembab baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi, tetapi ada juga yang tumbuh baik pada kondisi alam yang terbuka dengan intensitas cahaya matahari yang tidak terlalu tinggi. Jenis-jenis herba seperti famili Araceae, Zingiberaceae, Polypodiaceae mempunyai penyebaran yang cukup luas dan mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap faktor lingkungan. Jenis-jenis tersebut dapat hidup pada kondisi lingkungan yang lembab sampai pada kondisi lingkungan yang kelambabannya

____________

(38)

rendah. Keanekaragaman jenis herba sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti cahaya, kelembaban tanah, suhu dan pH tanah.38

1) Cahaya

Cahaya matahari adalah sumber energy utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya dibutuhkan oleh tanaman mulai dari proses perkecambahan biji sampai tanaman dewasa. Dengan demikian cahaya dapat menjadi factor pembatas utama di dalam semua ekosistem.39

2) Suhu

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer, satuan suhu yang biasanya digunakan adalah derajat celcius (ºC). Tumbuhan herba dapat hidup pada kisaran suhu minimum 4.5 ºC hingga suhu maksimum 36ºC.

Suhu merupakan salah satu hal yang dapat menjelaskan mengenai kondisi lingkungan. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan laju keefektifan air dari organime tersebut. Suhu juga berperan langsung hampir pada

____________

38 Darmawija,Isa., Klasifikasi Tanah DasarTeori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia, (Yogyakarta: UGM Press, 1990), h. 959

(39)

setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol peran kimia dalam tumbuhan tersebut.40

3) pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH tanah merupakan salah satu dari beberapa indicator keseburan tanah, sama dengan keracunan tanah. Level optimum pH untuk aplikasi penggunaan lahan berkisar antara 5-7, 5. Tanah dengan pH (asam) dan pH tinggi (basa) membatasi pertumbuhan tanaman, efek pH tanah pada umumnya tidak langsung.41

Tanaman bawah dan sayuran lainnya lebih menyukai tanah dengan pH sekitar 6,5 pada umunya tanaman budidaya yang dipelajari pertumbuhan baik atau sehat pada level pH 4.8 atau lebih.42

4) Kelembaban Tanah

Kelembaban tanah merupakan jumlah air yang ditahan di dalam tanah setelah kelebihan air dialirkan, apabila tanh memiliki kadar air yang tinggi maka kelebihan air tanah dikurangi melalui evaporasi, transpirasi, dan transport air bawah tanah. Level optimium untuk kelembaban tanah berkisar antara 50-80.43

____________

40 Kardian Menira., Penambahan Daya Tumbuh Alam, (Jakarta: Agroemedia Pustaka, 2000),hal.4

41Kardian, Menira.,Penambahan Daya …,h.4

42Tim Pengasuh Praktikum., Dasar-Dasar Ilmu Tanah (Bengkulu: FP UNIB, 2011), h.15 43 Jumin, Hasan Basri. Ekologi Tanaman. (Jakarta: Rajawali Press, 1992) h. 112.

(40)

E. Lokasi Daerah Kuta Malaka

Kuta Malaka adalah suatu kecamatan yang terdapat di kabupaten Aceh Besar. Daerah kuta malaka merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai peran ekologis penting bagi kehidupan baik sebagai sumber zat hara dan bahan organik. Kuta Malaka memiliki keunikan dengan adanya air terjun yang dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat terutama yang berada di kawasan air terjun yang menggunakan aliran air tersebut sebagai kebutuhan pertanian, ladang, berbagai aktivitas manusia diantaranya sebagai tempat objek wisata dan sebagai sumber air bagi peduduk sekitar.44

Gambar. 3.0 Daerah Kuta Malaka

Air terjun Kuta Malaka merupakan salah satu objek wisata yang berada di kabupaten Aceh Besar tepatnya di kawasan Samahani. Jarak tempuh menuju lokasi wisata air terjun kuta malaka ±45 km dari kota Banda Aceh. Selain sebagai tempat wisata, kawasan ini juga menjadi lahan pertanian yang dapat dilihat dari ____________

44 https://sites.google.com/site/wisataairterjun/nanggaro-aceh-darussalam/air-terjun-kuta-malaka. Diakses 13/03/2017

(41)

jalan utama hingga pintu masuk lokasi wisata. Berbagai macam tumbuhan dapat dijumpai dikawasan tersebut dari pohon, semak, serta tumbuhan herba. Tempat ini umumya didapatkan aktivitas masyarakat pada bidang pertanian dan juga pada hari libur dipadati pengunjung yang berwisata ke air terjun kuta malaka.45

F. Referensi Praktikum

Praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori atau agar mahasiswa menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata kuliah.46

Kegiatan studi mahasiswa dapat dilakukan dalam bentuk kuliah teori, praktikum atau kerja lapangan. Perkuliahan teori bertujuan untuk mengkaji dan mengupayakan penguasaan mahasiswa atas teori, prinsip, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan satu bidang studi. Perkuliahan praktikum bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam kondisi dan situasi terbatas, sedangkan kerja lapangan bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam keadaan nyata di lapangan. Praktikum ini mendorong mahasiswa untuk melatih daya ingat, pengetahuan dan ketrampilan, sehingga mahasiswa tidak hanya menerima apa yang terdapat dalam teori, namun dapat dibuktikan dengan sendirinya di lapangan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi praktikum matakuliah Ekologi Tumbuhan yaitu berupa modul praktikum, buku saku, dan video dukumenter.

____________

45Melihat Keindahan.Kuta.Malaka http://travel.kompas.com Diakses 29/10/2016 46Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), h. 14.

(42)

G. Bentuk-bentuk Referensi dalam Praktikum 1. Buku Saku

Buku saku berisi informasi yang mendasar dan mendalam tetapi terbatas pada suatu subjek tertentu yang digunakan sebagai acuan. Buku saku tersebut disusun secara ringkas agar mahasiswa dapat memahami dengan baik. Buku yang ditulis memuat a). kata pengantar, b). Daftar isi, c). Bab I, Pendahuluan, d). Bab II, metode penelitian e). Bab III, hasil, deskripsi dan klasifikasi objek penelitian f). Bab IV, penutup, g). daftar pustaka.47

2. Video Dokumenter

Media audio-visual dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video dalam penelitian ini berupa video dokumenter, video ini dibuat berdasarkan dokumentasi penelitian yang telah dilakukan. Langkah-langkah penelitian, prosedur penelitian, hasil penelitian serta hasil yang dicapai dimasukkan kedalam video dokumenter. Sehingga tidak hanya hasil penelitian, langkah-langkah tersebut juga bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa ataupun siswa.

Video menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap. Adapun tujuan dari pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup tujuan kognitif, afektif dan psikomotor.48

____________

47http://www.tokobukukarisma.com/default/pelajaran/buku-buku-saku-biologi.html, Diakses 21/12/2016

48 Rizki Citra Primavera dan Irwan permana Surwan. Pengaruh Media-Audio Visual (Video) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Konsep Elastisitas. (Jakarta; UIN Syarif

(43)

34

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kurva spesies area, dengan penentuan titik sampling dibagi menjadi 2 stasiun pengamatan, dengan masing-masing stasiun terdapat 1 titik pengamatan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan vegetasi tumbuhan herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar. Sampel dalam penelitian ini adalah tumbuhan herba yang terdapat di dalam plot-plot dengan masing-masing stasiun pengamatan di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar.

D. Alat dan Bahan

Tabel. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

No Alat dan Bahan Fungsi

1. Tali rafia Untuk menentukan luas petak 2. Meteran Untuk mengukur luas area

3. Plot 1x1 m Untuk menentukan luas area pengamatan 4. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan

5. Patok kayu Untuk menandai daerah pengamatan 6. Kamera Untuk mengambil gambar setiap sampel 7. Higrometer Untuk mengukur kelembaban udara dan suhu 8. Soil tester Untuk pengukuran pH tanah

10. Kantung plastik Untuk mengumpulkan hasil pengambilan sampel dari lapangan

11. Buku identifikasi Untuk mengidentifikasi tumbuhan 13. Lembaran observasi Untuk mencatat jenis tumbuhan

(44)

E. Prosedur Penelitian

1. Penentuan stasiun dan plot pengambilan sampel

Jumlah stasiun pengamatan ditetapkan sebanyak 2 stasiun pengamatan, berdasarkan habitat herba pada kondisi ternaung dan padang rumput; stasiun 1 dibagian atas lokasi wisata air terjun dan stasiun 2 di bagian pintu masuk lokasi wisata yang berjarak 100 meter dari lokasi wisata. Titik stasiun pengumpulan data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar : 3.1 Lokasi Penelitian

Pengambilan sampel tumbuhan herba dilakukan dalam petak contoh yang telah ditetapkan. Luas petak contoh sangat tergantung keragaman jenis tumbuhan herba yaitu dimulai dari 1x1 meter kemudian plot pengamatan diperluas menjadi dua kali lipat dari semula hingga mencapai perluasan seterusnya. Perletakan plot dihentikan jika tidak terjadi penambahan herba pada plot pengamatan atau jumlah jenis yang didapatkan kurang dari 10% jumlah penambahan herba. Plot pengamatan pada setiap stasiun yaitu 1 plot pengamatan dengan dilakukan penambahan plot pengamatan pada setiap plot pertama.

(45)

Tumbuhan herba yang terdapat disetiap plot dicatat nama yang telah diberikan oleh para ahli taksonomi, dihitung jumlah jenisnya, jika ada penambahan maka plot akan diperluas dari ukuran pertama menjadi dua kali lipat atau seterusnya jika masih terdapat penambahan jenis herba, difoto dan tumbuhan herba yang belum diketahui jenis diambil sampelnya, kemudian identifikasi lanjut sampel dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi UIN Ar–Raniry Fakultas Tarbiyah dan keguruan untuk mengetahui jenis dari tumbuhan herba dengan menggunakan buku identifikasi.

F. Parameter Penelitian

Parameter yang dihitung dari penelitian ini adalah jumlah jenis dari tumbuhan herba yang berada dalam area pengamatan di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar, kelembaban tanah, kelembaban udara, pH tanah dan suhu.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu: 1. Analisis kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan spesies herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar.

2. Analisis kuantitatif

Analisis kuantitatif dilakukan untuk menjelaskan struktur vegetasi herba yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kondisi vegetasi herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar yang dilakukan dengan cara mencari Kerapatan,

(46)

Frekuensi, Dominansi, Indek Nilai Penting (INP), Indek Keanekaragaman, dan Penyebaran (Dispersi).48

a) Kerapatan

Kerapatan masing-masing spesies pada setiap stasiun dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kerapatan Mutlak (KM)

KM =Jumlah Suatu SpesiesLuas Petak Contoh

Kerapatan Relatif (KR)

KR =Jumlah Kerapatan Seluruh Spesies 100%Kerapatan Mutlak Suatu Spesies

b) Frekuensi

Frekuensi spesies dapat dihitung dengan rumus: Frekuensi Mutlak (FM)

FM =Jumlah petak contoh yang diduduki spesiesJumlah banyaknya petak contoh

Frekuensi Relatif (FR)

FR = Jumlah Frekuensi Seluruh Spesies 100%Frekuiensi Mutlak Spesies

____________

48Soerianegara I, Indrawan A. (Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, 1988).hal. 75

(47)

Dominasi dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: Dominansi Mutlak (DM)

DM =Jumlah luas bidang dasar spesiesJumlah total luas petak contoh

Dominansi Relatif (DR)

DR =Jumlah Dominansi Seluruh Spesies 100%Dominansi Mutlak Spesies

d) Indek Nilai Penting (INP)

Indek Nilai Penting ini menunjukkan jenis yang mendominasi di lokasi penelitian, untuk menghitung Indek Nilai Penting digunakan rumus berikut:

INP = Kerapatan Relatif (%) + Frekuensi Relatif (%) + Dominansi Relatif (%).

e) Penyebaran (Dispersi)

Analisis pola penyebaran setiap spesies digunakan rumus Indek Penyebaran Morisita sebagai berikut:

Id = n Σ( − 1)

Keterangan :

Id = Indeks Penyebaran Morisita n = Jumlah plot

N = Jumlah total individu dalam plot

(48)

Kriteria penilaian:

Id = 1 : Pola penyebaran secara acak

Id > 1 : pola penyebaran secara mengelompok Id < 1 : pola penyebaran secara seragam f) Indek Keanekaragaman

Ĥ=− ∑Pi Ln Pi Keterangan:

= Indeks diversitas

- ni = Nilai penting untuk tiap spesies - N = Total nilai penting

- pi = Peluang nilai penting untuk tiap spesies.49

Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon – Wiener (H’) adalah sebagai berikut:

H’ < 1 : Keanekaragaman rendah

1<H’≤3: Keanekaragaman sedang H’> 3 : Keanekaragaman tinggi

____________

(49)

40 A. Hasil Penelitian

1. Jenis-jenis tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka

Hasil penelitian tentang keanekaragaman herba yang dilakukan pada bulan Agustus 2017, diperoleh jenis tumbuhan yang terdapat di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar yang tertera pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Jenis-jenis tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka pada Stasiun 1 bagain pintu masuk wisata air terjun Kuta Malaka

No Nama Daerah Nama Jenis Familia

1 Rumput Israel Asystasia gangetica Acanthaceae 2 Songgolangit Tridax procumbens L. Asteraceae

3 Ajeran Bidens pilosa L Asteraceae

4 Tempuh wijang Emilia sonchifolia Asteraceae 5 Bandotan Ageratum conyzoides L. Asteraceae 6 Rumput teki Cyperus rotundus Cyperacee 7 Paku kikir Tectaria crenata Cav Dryopteridaceae 8 Meniran Phyllanthus niruri Euphorbiaceae 9 Patikan kebo Euphorbia hirta Euphorbiaceae

10 Putri malu Mimosa pudica Fabaceae

11 Kacang tanah Arachis hygogaeaL Fabaceae 12 Jukut kidang Centotheca lappacea Gramineae 13 Rumput gegenjuran Paspalum commersonii Poaceae 14 Rumput gajah mini Axonopus compressus Poaceae 15 Paku suplir Adeantum cuneatum Pteridaceae 16 Paku tanah Pteris vittata Pteridaceae 17 Ceplukan Physalis angulata L Solaneaceae Sumber: Hasil Penelitian, 2017

(50)

Tabel 4.2 Jenis-jenis tumbuhan herba yang terdapat di Kuta Malaka pada stasiun 2 lokasi wisata air terjun

No Nama Daerah Nama Jenis Familia

1 Pegagan Centella asiatica Apiaceae

2 Sri rejeki hutan Aglaonema sp Araceae 3 Talas hijau Homalomena rubra Araceae 4 Urang aring Eclipta prostrata Asteraceae 5 Sawi langit Vernonia cinerea L Asteraceae 6 Legetan Synedrella nodiflora L Asteraceae 7 Paku tanah Arachniodes aristata Dryopteridaceae 8 Paku kinca Nephrolepis hirsutula Dryopteridaceae

9 Putri malu Mimosa pudica Fabaceae

10 Rambusa Passiflora foiteda Passifloraceae

11 Sirih hijau Piper betle Piperaceae

12 Obiungku Piper peldatum Piperaceae

13 Sirih merah Piper ordatum Piperaceae

14 Paku sejati Microsorum punctatum Polypodiaceae 15 Cakar ayam Selaginella doederleinii Selaginellaceae 16 Paku tanah Stachytarpheta jamaicensis Verbenaceae Sumber: Hasil Penelitian, 2017

(51)

Tabel 4.3 Jenis tumbuhan herba yang terdapat pada seluruh plot pengamatan di Kuta Malaka

No Nama Daerah Nama Jenis Familia

1 Rumput Israel Asystasia gangetica Acanthaceae 2 Songgolangit Tridax procumbens L. Asteraceae

3 Ajeran Bidens pilosa L Asteraceae

4 Tempuh wijang Emilia sonchifolia Asteraceae 5 Bandotan Ageratum conyzoides L. Asteraceae

6 Rumput teki Cyperus rotundus Cyperacee

7 Paku kikir Tectaria crenata Cav Dryopteridaceae

8 Meniran Phyllanthus niruri Euphorbiaceae

9 Patikan kebo Euphorbia hirta Euphorbiaceae

10 Putri malu Mimosa pudica Fabaceae

11 Kacang tanah Arachis hygogaeaL Fabaceae 12 Jukut kidang Centotheca lappacea Gramineae 13 Rumput gegenjuran Paspalum commersonii Poaceae 14 Rumput gajah mini Axonopus compressus Poaceae 15 Paku suplir Adeantum cuneatum Pteridaceae

16 Paku tanah Pteris vittata Pteridaceae

17 Ceplukan Physalis angulata L Solaneaceae

18 Pegagan Centella asiatica Apiaceae

19 Sri rejeki hutan Aglaonema sp Araceae 20 Talas hijau Homalomena rubra Araceae 21 Urang aring Eclipta prostrata Asteraceae 22 Sawi langit Vernonia cinerea L Asteraceae 23 Legetan Synedrella nodiflora L Asteraceae 24 Paku tanah Arachniodes aristata Dryopteridaceae 25 Paku kinca Nephrolepis hirsutula Dryopteridaceae 26 Rambusa Passiflora foiteda Passifloraceae

27 Sirih hijau Piper betle Piperaceae

28 Obiungku Piper peldatum Piperaceae

29 Sirih merah Piper ornatum Piperaceae

30 Paku sejati Microsorum punctatum Polypodiaceae 31 Cakar ayam Selaginella doederleinii Selaginellaceae 32 Paku tanah Stachytarpheta jamaicensis Verbenaceae Sumber: Hasil Penelitian, 2017

(52)

Berdasarkan hasil penelitian pada seluruh stasiun, kelompok tumbuhan herba yang mendominasi adalah dari familia Asteraceae. Jumlah herba pada seluruh stasiun pengamatan terdapat 32 spesies dari 17 familia. Persentase komposisi familia yang mendominasi dapat dilihat pada gambar 4.1 3% 22% 6% 3% 3% 9% 6% 6% 3% 6% 6% 6% 3%3% 3% 3% 3% AcanthaceaeAsteraceae Araceae Apiaceae Cyperaceae Dryopteridaceae Euphorbiaceae Fabaceae Gramineae Poaceae Pteridaceae Piperaciae Passifloraceae Polypodiceae Selaginellaceae solaneaceae

Gambar 4.1 Persentase komposisi familia yang mendominasi pada lokasi Penelitian

Berdasarkan gambar 4.1 menujukkan bahwa familia herba yang mendominasi pada lokasi penelitian adalah Asteraceae dengan jumlah 7 spesies, familia Dryopteridaceae dan Piperaceae masing masing berjumlah 3 spesies. Familia Fabaceae, Euphorbiaceae, Poaceae, Pteridaceae, dan Araceae, berjumlah masing-masing 2 spesies. Sedangkan familia Polypodiaceae Acanthaceae, Cyperaceae, Gramineae, Solaneaceae, Apiaceae, Passifloraceae, Selaginellaceae, dan Verbenaceae masing-masing familia tersebut berjumlah 1 spesies.

(53)

a. Nilai penting tumbuhan herba di Kuta Malaka

Nilai penting dapat diketahui dari jumlah keseluruhan nilai frekuensi relatif, kerapatan relatif, dan dominansi relatif. Nilai penting menujukkan penguasaan suatu jenis tumbuhan terhadap suatu habitat. Nilai penting kelompok herba dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Nilai Penting Tumbuhan Herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar

No Nama Jenis Fr Kr Dr INP

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Asystasia gangetica 0.0263 2.3041 2.3041 4.6346 2 Tridax procumbens L. 0.0395 8.2949 8.2949 16.6293 3 Bidens pilosa L 0.0395 6.4516 6.4516 12.9427 4 Emilia sonchifolia 0.0395 2.7650 2.7650 5.5694 5 Ageratum conyzoides L. 0.0526 2.7650 2.7650 5.5826 6 Cyperus rotundus 0.0526 8.2949 8.2949 16.6425 7 Tectaria crenata Cav 0.0132 0.4608 0.4608 0.9348 8 Phyllanthus niruri 0.0395 5.5300 5.5300 11.0994 9 Euphorbia hirta 0.0263 2.3041 2.3041 4.6346 10 Mimosa pudica 0.0789 8.2949 8.2949 16.6688 11 Arachis hygogaeaL 0.0395 1.3825 1.3825 2.8045 12 Centotheca lappacea 0.0132 0.4608 0.4608 0.9348 13 Paspalum commersonii 0.0526 7.3733 7.3733 14.7992 14 Axonopus compressus 0.0395 2.3041 2.3041 4.6478 15 Adeantum cuneatum 0.0526 3.2258 3.2258 6.5042 16 Pteris vittata 0.0132 0.9217 0.9217 1.8565 17 Physalis angulata L 0.0395 5.0691 5.0691 10.1777 18 Centella asiatica 0.0395 4.6083 4.6083 9.2561 19 Aglaonema sp 0.0263 2.7650 2.7650 5.5563 20 Homalomena rubra 0.0132 1.8433 1.8433 3.6998 21 Eclipta prostrata 0.0263 2.3041 2.3041 4.6346 22 Vernonia cinerea L 0.0132 0.4608 0.4608 0.9348 23 Synedrella nodiflora L 0.0132 0.9217 0.9217 1.8565 24 Arachniodes aristata 0.0395 5.9908 5.9908 12.0210 25 Nephrolepis hirsutula 0.0132 0.9217 0.9217 1.8565 26 Passiflora foiteda 0.0132 0.4608 0.4608 0.9348 27 Piper betle 0.0395 4.1475 4.1475 8.3344 28 Piper peldatum 0.0263 0.4608 0.4608 0.9480

(54)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 29 Piper ornatum 0.0132 1.8433 1.8433 3.6998 30 Microsorum punctatum 0.0132 0.4608 0.4608 0.9348 31 Selaginella doederleinii 0.0263 3.6866 3.6866 7.3996 32 Stachytarpheta jamaicensis 0.0263 0.9217 0.9217 1.8696 Jumlah 1 100 100 201

Sumber: Anlisis Data Primer, 2017

Berdasarkan data dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai penting tumbuhan herba pada seluruh titik pengamatan tumbuhan herba yang sangat dominan adalah Mimosa pudica hal ini dapat dilihat dari Indeks Nilai Penting yaitu 16,66% diikuti oleh Cyperus rotundus dengan nilai 16,64%, serta Tridax procumbens L. yang memilki nilai 16,62% dengan jumlah individu masing-masing jenis herba tersebut sebanyak 18 individu. Sedangkan tumbuhan herba yang memiliki nilai indeks penting paling rendah 0.93% salah satunya adalah Microsorum punctatum.

b. Indeks pola penyebaran (Dispersi)

Indeks pola penyebaran Morisita tumbuhan herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Indeks pola penyebaran (Dispersi) tumbuhan herba di Kuta Malaka

No Nama Jenis Jumlah X2 X2- N

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Asystasia gangetica 5 25 -183 2 Tridax procumbens L. 9 81 -127 3 Bidens pilosa L 14 196 -12 4 Emilia sonchifolia 6 36 -172 5 Ageratum conyzoides L. 6 36 -172 6 Cyperus rotundus 18 324 116

7 Tectaria crenata Cav 1 1 -207

8 Phyllanthus niruri 12 144 -64

(55)

(1) (2) (3) (4) (5) 10 Mimosa pudica 18 324 116 11 Arachis hygogaea L 3 9 -199 12 Centotheca lappacea 1 1 -207 13 Paspalum commersonii 16 256 48 14 Axonopus compressus 5 25 -183 15 Adeantum cuneatum 7 49 -159 16 Pteris vittata 2 4 -204 17 Physalis angulata L 11 121 -87 18 Centella asiatica 10 100 -108 19 Aglaonema sp 6 36 -172 20 Homalomena rubra 4 16 -192 21 Eclipta prostrata 5 25 -183 22 Vernonia cinerea L 1 1 -207 23 Synedrella nodiflora L 2 4 -204 24 Arachniodes aristata 13 169 -39 25 Nephrolepis hirsutula 2 4 -204 26 Passiflora foiteda 1 1 -207 27 Piper betle 9 81 -127 28 Piper peldatum 1 1 -207 29 Piper ornatum 4 16 -192 30 Microsorum punctatum 1 1 -207 31 Selaginella doederleinii 8 64 -144 32 Stachytarpheta jamaicensis 2 4 -204 Jumlah 208 2180 -4476 Id = 0,1039

Berdasarkan hasil analisis data pola penyebaran tumbuhan herba dari tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa indeks pola penyebaran morisita di Kuta Malaka secara seragam (nilai Id<1) yaitu dimana individu-individu terdapat pada tempat tertentu dalam komunitas. Degan kriteria penilaian indek penyebaran morisita bila Id=1 maka pola penyebaran secara acak, bila Id>1 maka pola penyebaran secara mengelompok, dan bila Id<1 maka pola penyebaran secara seragam. Penyebaran ini terjadi bila ada persaingan yang keras sehingga timbul kompetisi yang mendorong pembagian ruang hidup yang sama. Pola penyebaran tumbuhan herba

Gambar

Gambar 2.2 Paspalum commersoni Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Liliopsida Ordo : Poales Familia : Poaceae Genus : Paspalum
Gambar 2.3 Colocasia esculentum
Gambar 2.4 Anthurium ferrierense Hort. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Classis : Angiospermae Ordo : Araceales Familia : Araceae Genus : Anthurium
Gambar 2.6 Solanum lycopersicum L Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Classis : Magnoliopsida Ordo : Solanales Familia : Solanaceae Genus : Solanum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Parameter farmakokinetik suatu obat dapat mengalami perubahan karena terjadinya interaksi suatu obat dengan obat lain di dalam tubuh pada pemkaian obat secara

4 (Kurniatie, 2014) Perbandingan Presisi dan Sensitivitas Pengukuran Sudut Kontak antara Metode Image processing dan Metode Travelling Microscope pada Material Resin

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya pariwisata yang ada di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatra Barat diperlukannya strategi komunikasi

Dari rumus diatas, apabila LQ &gt; 1 berarti porsi lapangan kerja atau nilai tambah sektor i di wilayah analisis terhadap total lapangan kerja atau nilai tambah

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah mengenai Efektivitas Pelayanan Publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gowa (Perspektif Hukum

Wawancara awal berikutnya dilakukan pada Agustus 2018 terhadap bapak D dengan usia ± 38 tahun menyatakan bahwa pasca mengalami kebutaan, istri dari bapak D meminta

Just sealt ole- vat see levinud Anatooliasse, st hetiitidele, kes hakkasid kasutama sellist tiit- lit nagu d UTU -ši ehk Minu Päike, mis akkadi keeles kõlas kui Šamš ī ja

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen tenaga kerja dalam meningkatkan produksi yang dilakukan oleh home industry batik Gunung Slamet