i
STIKOM AK
Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
DEWAN REDAKSI
PEMBINA
Ketua STIKOM Al-Khairiyah PENANGGUNGJAWAB
Direktur LPPM STIKOM Al-Khairiyah DEWAN PENYUNTING
KETUA : Rafiudin, M.Si
SEKRETARIS : Vera Agustiani, SE DEWAN REDAKSI : Zainal Alwan, ST
Drs. Fajri Ali, MM Rulin Swastika, M.Kom PENYUNTING AHLI : Ir. Sudarmono
Ir. Hanan Nasrullah, MM TATA USAHA : Efi Rohman, S.Kom
Fenny Fadilah, S.Kom
Alamat Redaksi :
GEDUNG STIKOM AL-KHAIRIYAH Jl. H. Enggus Arja No.1 Cilegon
ii
STIKOM AK
Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga Allah selalu curahkan kapada junjungan nabi Muhammad SAW.
Dalam rangka melaksanakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu penelitian, Alhamdulillah Jurnal STIKOM AK Volume 2 Januari 2014 dapat terbit sebagai upaya untuk terus berinovasi di bidang penelitian kepada masyarakat.
Pada edisi kedua Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika ini masih diisi oleh staff pendidik di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah. Semoga kehadiran jurnal ilmiah ini dapat berguna bagi siapapun dan bagi para peneliti lanjutan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penerbitan jurnal selanjutnya. Atas kerjasama semua pihak kami ucapkan terima kasih.
Cilegon, Januari 2014
Dewan Redaksi
iii
STIKOM AK
Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Teknik Informatika
DAFTAR ISI
Dewan Redaksi ... i Kata Pengantar ... ii Daftar Isi ... iii Prototipe Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi Berbasis
Web Studi Kasus STIE Al-Khairiyah Cilegon
Oleh : Reni Haerani ... 1 - 26 Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis pada Klinik
MITRA MEDIKA – PT. Parkland World Indonesia
Oleh : Darpi ... 27 - 42 Mencari Nilai Variabel dari Persamaan Linier Dua Variabel dengan
Menggunakan Microsoft Excell
Oleh : Slamet Gunadi ... 43 - 50 Konsep Uang dalam Pandangan Islam
Oleh : Fajri Ali ... 51 - 62 Membangun Karakter melalui Manajemen Konflik
Oleh : Rafiudin ... 63 - 76 Pedoman Penulisan Artikel ... 77 - 77
1
Prototipe Sistem Informasi AkademikPerguruan Tinggi Berbasis Web
Studi Kasus Stie Al-Khairiyah Cilegon
Reni Haerani
Program Studi Manajemen Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah Jalan H.Enggus Arja No.1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443
Email : [email protected]
Abstrak
Dunia teknologi informasi sudah menjadi trend dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan komputer terhadap pemenuhan kebutuhan informasi menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien dan efektif. Perkembangan ilmu teknologi dan informasi kinipun sangat pesat seiring gencarnya pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. Salah satu perkembangan ilmu teknologi informasi adalah perangkat lunak berbasis web. Web atau website merupakan suatu media informasi yang tersebar di dalam dunia maya (internet). Dengan menggunakan web, kita dapat mengetahui informasi didalamnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa rancangan prototipe sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web. Dengan mengimplementasikan aplikasi sistem informasi akademik diharapkan dapat meningkatkan pelayanan akademik yang efektif dan efisien bagi mahasiswa, dan sebagai alternatif model sistem informasi akademik dalam mendukung peningkatan perguruan tinggi dibidang teknologi informasi.
Kata Kunci : teknologi informasi, website, data subyek, purposive sampling, prototipe sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web
Abstract- The world of information technology has become a trend in everyday life. Utilization of computers to meet the needs of information to produce work more efficiently and effectively. The development of science and information technology is now also very rapidly as the onslaught of information needs. One of the developments of information technology science is a web-based software. Or website is a medium of information spread across the virtual world (internet). By using the web, we can know the information therein. The end result of this research is in the form of the design of academic information system prototype web-based college. By implementing academic information system is expected to improve academic services effective and efficient for students, and as an alternative model of academic information systems in support of improved information technology in the field of higher education.
Keywords: Information Technology, Website, Data Subject, Purposive Sampling, Prototype Information Systems Web-Based Academic College.
1. Pendahuluan
Dunia teknologi informasi sudah menjadi trend dalam kehidupan sehari-hari. Informasi yang disajikan melalui media cetak ataupun media elektronik dalam bentuk tulisan, suara maupun gambar. Pemanfaatan komputer terhadap pemenuhan kebutuhan informasi menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien dan efektif. Perkembangan ilmu teknologi dan informasi kini pun sangat pesat seiring gencarnya pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. Salah satu perkembangan ilmu teknologi informasi adalah perangkat lunak berbasis web. Web atau website merupakan suatu media informasi yang tersebar di dalam dunia maya (internet). Dengan menggunakan web, kita dapat mengetahui informasi didalamnya.
2
Salah satu penggunaan website pada perguruan tinggi saat ini adalah penggunaan sistem informasi akademik on line , di mana para mahasiswa, dosen dapat mendapatkan informasi berhubungan dengan proses kegiatan akademik melalui internet. Melalui sistem tersebut, mahasiswa, dosen mahasiswa dapat mengakses semua hal yang berkaitan dengan informasi akademis mahasiswa sehingga dapat mempermudah semua hal yang berkaitan dengan kegiatan akademis tanpa harus hadir ke kampus. Informasi adalah salah satu kata kunci pada zaman ini. Semua aktivitas yang kita lakukan memerlukan informasi dan bisa juga dikatakan bahwa semua aktivitas kita dituntut untuk menghasilkan informasi, Komputer dan Teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan komputer pada berbagai bidang, kalangan dan usia selalu kita jumpai saat ini. Tuntutan kebutuhan akan informasi dan penggunaan komputer semakin mendorong terbentuknya suatu jaringan yang mampu melayani berbagai kebutuhan tertentu.
Jaringan komputer seperti ini disebut dengan nama internet. Internet merupakan salah satu penyedia informasi yang menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat dapat memilih informasi atau berita yang diinginkan tanpa adanya batas waktu, maksudnya dalam keingintahuan informasi, masyarakat dapat memperolehnya kapan saja dan dimana saja. Content yang ada akan menjadi pilihan dalam mengakses informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran prototipe sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web, merancang sistem informasi akademik berbasis web untuk mahasiswa, akademik registrasi dan akademik, untuk mengembangkan prototipe sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web,sehingga dalam penyajian laporan dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara cepat tepat dan lengkap serta Untuk menguji akseptansi prototipe tersebut bagi para pengguna di lingkungan STIE Al-Khairiyah.
2. Landasan Teori
2.1 Sistem dan Informasi
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Sistem Informasi adalah penataan atau pengelolaan manusia, data, proses, representasi data dan teknologi informasi yang mendukung kebutuhan pengguna. Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.( Pressman, Roger.S:1997).
3 2.2Metodologi Sekuensial Linier (Waterfall)
Model Sekuensial Linier sering disebut Model Air Terjun merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling tua dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain , kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Gambar 1: Tahapan Metode Waterfall Model Sekunsial Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu:
1.Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi
Karena perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem maka langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak dengan memeperhatiakn hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database. 2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.
3. Desain
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
4. Pengkodeaan (Coding)
Pengkodean merupakan prses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.
4 5. Pengujian
Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan
6. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.
2.3 Prototipe
Prototipe adalah model sistem dalam skala kecil, tidak lengkap namun dapat merepresentasikan sistem yang sebenarnya. Prototipe disebut tidak lengkap karena di dalamnya tidak terdapat pemeriksaan kesalahan, validasi input data, faktor keamanan. Namun, prototipe memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan kebutuhan bisnis yang krusial.
Prototipe merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Lebih memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web. Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan perilaku individu. Suatu program yang efektif dalam evaluasi sistem informasi oleh penggunanya( Gordon, B, Davis:1974).
2.4 Model Prototipe
Salah satu model yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak apabila user mendefinisikan serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak, tetapi tidak mengidentifikasi kebutuhan output, pemrosesan, ataupun input secara detail disebut model prototipe (prototyping paradigm). Metode ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan,pengembang dan user bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”( Pressman, RS :2001).
2.4.1 Keuntungan dari prototipe
1.Prototipe melibatkan user dalam analisa dan desain
2. Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak 3. Untuk digunakan secara standalone
4. Digunakan untuk memperluas SDLC 5. Mempersingkat waktu pengembangan SI
5 2.4.2 Kelemahan
1. proses analisis dan perancangan terlalu singkat 2.Mengesampingkanalternatif pemecahan masalah 3.Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan 4.prototipe yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah 5. prototipe terlalu cepat selesai
Gambar 2 : Model Prototipe
2.4.3 Tahapan-tahapan Prototiping
Tahapan-tahapan dalam Prototiping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototiping
Membangun prototiping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)
3. Evaluasi prototiping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototiping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototiping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototiping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain
6 6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan .Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan
2.5 Web
WEB adalah sekelompok kode berbasis teks yang sederhana dan universal, disebut Hypertext Markup Language (HTML). HTML adalah bahasa kode pemrograman yang menjadi dasar bagi terwujudnya WEB.
Sedangkan web memiliki arti secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP (Hypertext Transfer Protokol), yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser.
2.5.1 Faktor yang Mempengaruhi Sistem Informasi Berbasis Web
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi perguruan tinggi berbasis web adalah: a. Audience, terbagi menjadi dua kategori yaitu kategori yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar (mahasiswa) dan pengguna lain yang memiliki kepentingan yang sama.
b. Credibility, kepercayaan pengguna dalam menggunakan website yang berguna untuk tujuan pendidikan.
c. Objectivity, konten yang ada dalam website haruslah bebas dari hal – hal yang berbau komersial, politik, rasis ataupun perbedaan jenis kelamin.
d. Coverage, memenuhi semua kriteria kebutuhan pengguna seperti kredibilitas, akurasi dan objektif.
e. Currency, informasi selalu update sesuai dengan text book atau bahan pembelajaran yang diberikan di ruang kelas/sekolah.
f. Aesthetic or Visual Appeal, komposisi website haruslah sesuai dengan nilai-nilai estetika agar menarik bagi penggunanya.
g. Navigation, pengguna dapat menggunakan seluruh website (konten) di dalamnya dengan leluasa.
7 2.5.2 Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman – halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
Ada beberapa hal yang di persiapkan untuk membangun website, maka harus tersedia unsur-unsur pendukungnya sebagai berikut :
a.Nama Domain (Domain Name/URL – Uniform Resources Locator) b. Rumah Website (Website Hosting)
c. Content Management System (CMS) 2.6 PHP
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler[3](Nugroho, 2004).
PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada.Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI diserver web lain. Kelebihan-kelebihan PHP adalah sebagai berikut:
1. Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer (pengembang) bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan webnya.
2. Tidak ada proses compiling dan linking. 3. Berorientasi obyek (object oriented).
4. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari, mirip C dan Perl.
5. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Database yang didukung oleh PHP adalah: Oracle, Sybase, Msql. MSQL, Solid, ODBC, PostgreSQL,Adabas D, FilePro, Velocis, Informix, dBase, UNIX
2.7 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia (http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL).
Keunggulan lain yang dimiliki MySQL adalah mampu mendukung Relational
Database Manajement System (RDBMS), sehingga dengan kemampuan itu MySQL akan
mampu menangani data data sebuah perusahaan yang berukuran sangat besar hingga ukuran Giga Byte. Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin).
8 2.8 UML (Unified Modeling Language)
UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object- Oriented).
UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software (http://www.omg.org). UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut :
a. class diagram b. object diagram c. component diagram d. deployment diagram e. use case diagram f. sequence diagram g. collaboration diagram h. statechart diagram i. activity diagram
3. Analisis Dan Interpretasi 3.1 Analisis Sistem
3.1.1 Analisis Kinerja (Performance Analysis)
Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Sebuah sistem dapat dikatakan punya kinerja yang baik dengan syarat :
a. Response time (waktu tanggap)
Adalah interval waktu antara perintah input yang siap untuk terminal sistem sampai dengan adanya tanggapan lagi pada terminal.
b. Thoughtput
Jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan dalam satuan waktu tertentu. 3.1.2 Analisis Informasi (Information Analysis)
Merupakan hal penting bagi pengguna akhir pada suatu sistem dalam mengambil keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat yang dapat mendukung dalam menangani masalah.
9 3.1.3 Analisis Ekonomi (Economy Analysis)
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Saat ini sudah banyak perusahaan dan manajemen mulai menerapkan paperless sistem (meminimalkan pengguanan kertas) dalam rangka penghematan.
3.1.4 Analisis Kontrol ( Control Analysis )
Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari dan dapat mendeteksi secara dini terdapat penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjaga keamanan data dalam informasi.Dengan adanya kontrol maka tugas atau kinerja yang mengalami gangguan dapat diperbaiki.
3.1.5 Analisis Efisiensi (Eficiency Analysis)
Efisiensi berhubungan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. 3.1.6 Analisis Servis (Service Analysis)
Peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi user, manajemen , dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem informasi akademik.
3.2 Analisis Sistem Usulan 3.2.1 Mahasiswa
Pada sistem yang baru nanti mahasiswa dapat melakukan transaksi penjadwalan dan perkuliahan meliputi kegiatan Kartu Studi dan KHS
3.2.2 Akademik Registrasi
User ini memiliki hak untuk mengelola data mahasiswa meliputi proses ragistrasi, validasi dan alumni.
3.2.3 Akademik
Pada sistem ini yang akan mengelola administrasi akademik , penjadwalan dan perkuliahan.
3.3 Deskripsi Sistem
Gambaran umum dari sistem informasi akademik perguruan tinggi yang akan dirancang adalah :
a. Bersifat web-based
b.Merupakan bentuk Prototipe
c. Mendukung aktivitas semua aktor yang berhubungan dengan sistem informasi akademik (Mahasiswa, Akademik registrasi, Akademik)
10 3.4 Analisis Kebutuhan Sistem
3.4.1 Kebutuhan Fungsional
1. Sistem dapat memberikan gambaran umum tentang kegiatan akademik 1. Mahasiswa dapat menginput KRS
2. Mahasiswa dapat melakukan pencarian 3. Mahasiswa dapat melakukan edit 4. Mahasiswa dapat melakukan delete 5. Mahasiswa dapat melakukan print
2. Sistem dapat memberikan informasi jadwal perkuliahan 3. Sistem dapat memberikan informasi nilai mahasiswa 4. Sistem dapat memberikan informasi transkrip nilai
Dari hasil analisis kebutuhan fungsional diatas, dibutuhkan suatu sistem informasi yang bermanfaat bagi Dosen dan mahasiswa yaitu sistem informasi akademik berbasis website. Dimana informasi yang ada disajikan dapat diakses dengan menggunakan media internet. 3.4.2 Kebutuhan Non Fungsional
1. Perangkat Keras (Hardware)
Untuk merancang dan membuat sistem informasi akademik berbasis web dibutuhkan perangkat keras (hardware) agar program aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Adapun spesifikasi minimal dan optimal hardware yang dibutuhkan sistem adalah :
Perangkat Keras Minimal Optimal
Processor Intel P IV T3400 2.6 GHz Intel Core 2 Duo T6600 2.2 GHz
RAM DDR2 256 MB DDR2 2048 MB
Harddisk 80 GB Serial ATA2 320 GB Serial ATA2
VGA 64 MB 1024 MB
DVD-RW DVD-RW 16x DVD-RW 20x
Floppy Disk 1.44 FD
Monitor 17”TFT/LCD Monitor
Mouse PS2 Standar/USB cable
Keyboard PS2 Standar/USB cable
UPS+Stabilizer 600
VA 1000 VA
Printer InkJet/LaserJet Printer
Modem 7,2 Mbps
11 2. Perangkat Lunak (Software)
Dari segi software, media untuk membuka sistem informasi akademik cukup menggunakan web browser yang telah banyak tersedia, diantaranya Mozilla Firefox, Internet Explorer dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk merancang sistem informasi akademik berbasis web ini diperlukan software sebagai berikut :
1. Apache Web Server versi 2.2.3 2. PHP versi 5.2.0
3. Database MySQL versi 5.0.27 3. Perangkat Manusia (Brainware)
Sebagai pelaksana dari sistem yang diusulkan adalah : 1. Admin
Bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat, meliputi proses input, pengeditan, delete dan pemeliharaan data.
2. Teknisi
Teknisi diperlukan untuk memelihara perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung aplikasi, merawat dari kerusakan dan merawat perangkat lunak.
4. Network
Jaringan yang akan digunakan untuk sistem ini adalah jaringan intranet yang bersifat lokal untuk lingkungan kampus. Komputer client yang berada dalam ruang laboratorium didesain menggunakan kabel dan switch,sementara komputer client di ruangan lain di hubungkan dengan menggunakan perangkat tanpa kabel (wireless LAN)
3.5 Pemodelan Sistem 3.5.1 Diagram Use Case
Diagram use case menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Dengan kata lain,secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa penguna dapat berinteraksi dengan sistem. Berdasarkan tabel fungsi sistem diatas, dapat ditentukan sistem yang terkait dengan sistem ini yaitu mahasiswa, akademik registrasi,akademik.
12 a. Diagram use case Mahasiswa
Gambar : Diagram Use case Mahasiswa b. Diagram use case Akademik Registrasi
14 c. Diagram use case Akademik
15 3.5.2 Diagram Aktifitas
Diagram aktifitas menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang di rancang, “bagaimana alir berawal”, “keputusan yang mungkin terjadi”, dan “bagaimana berakhir”. Suatu aktifitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktifitas menggambarkan proses yang sedang berjalan, sedangkan use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktifitas. Berikut diagram aktifitas pada sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web yang dirancang
a. Diagram Aktifitas Mahasiswa
Gambar : Diagram Aktifitas Mahasiswa
17
Gambar : Diagram Aktifitas Akademik Registrasi
18
Gambar : Diagram Aktifitas Akademik
3.6 Tampilan Aplikasi
Gambar : Tampilan Utama Aplikasi Sistem Informasi Akademik
19
Gambar : Tampilan Registrasi
Gambar : Tampilan Validasi
20
Gambar : Tampilan Form Pembukaan Kelas
21
Gambar : Tampilan Print Out Transkrip Nilai
22 3.7 Pengujian Desain Sistem Informasi Akademik 3.7.1 Pengujian Validasi Html dari validation.w3c.org
3.7.2 Pengujian prefix lokal server dengan dreamweaver adalah sebagai berikut :
3.7.3 Load test untuk waktu load, jumlah pages yang diakses, urls dan url content type distribution dari loadimpact.com adalah sebagai berikut :
23
3.7.4 Pengujian scripting dengan software simpletest adalah sebagai berikut :
3.8 Rencana Implementasi
Langkah–langkah kegiatan implementasi sistem adalah sebagai berikut: 1. Penetapan waktu dan anggaran
Kegiatan yang pertama dilakukan adalah survei harga dan meminta persetujuan dari pimpinan
2. Pemilihan operator dan programmer
Salah satu faktor yang mempunyai peranan penting dalam penerapan sistem baru, yaitu operator. Sedangkan yang mempunyai peranan dalam pembuatan program yaitu Programmer. Dimana tanpa adanya Operator dan Programmer, sistem baru yang telah dirancang tidak dapat diimplementasikan.
24 3. Persiapan tempat, hardware dan software
Karena kebanyakan menggunakan perangkat baru, maka tempat atau ruangan untuk perangkat disiapkan terlebih dahulu, dan memilih hardware dan software yang akan digunakan.
4. Instalasi hardware dan software
Setelah hardware dan software tersedia maka selanjutnya adalah proses pemasangan hardware baru dan penginstalan software.
5. Pembuatan program dan User Guide
Kegiatan pembuatan program yaitu kegiatan menterjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh Komputer. Kemudian membuat petunjuk pengoperasian, agar program yang dibuat dapat dimengerti oleh user dan penggunaanya sesuai dengan yang telah ditentukan dan mudah untuk digunakan.
6. Penetesan dan perbaikan program
Kegiatan ujicoba program dan apabila masih ada kesalahan akan diperbaiki, hingga dapat berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
7. Pelatihan User
User yang telah dipilih akan mengikuti pelatihan agar memahami sistem yang baru tersebut dan dapat menjalankannya dengan baik dan tepat.
8. Uji coba sistem baru
Pengujian sistem baru harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang baru tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.
9. Evaluasi sistem baru dan perbaikan.
Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari sistem yang baru dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh sistem yang lama.
10.Konversi sistem
Implementasi sistem ini adalah proses untuk meletakkan sistem baru agar dapat digunakan. Pengoperasian sistem baru ini dilakukan bersama-sama dengan sistem yang lama.
3.9 Implikasi Penelitian 3.9.1 Aspek Sistem
Dari segi sistem, implikasi penelitian yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan sistem informasi akademik berbasis web adalah akan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan administrasi akademik secara online tanpa harus datang ke kampus. Dengan kemudahan ini, tentunya akan lebih mengefektifkan baik dari segi biaya dan waktu.
25 3.9.2 Aspek Manajerial
Dari aspek manajerial untuk sistem informasi akademik berbasis web adalah adanya kemudahan untuk mengelola sistem tersebut tanpa tergantung dari yayasan Al-Khairiyah. Seorang akademik atau akademik registrasi dapat mengelola sistem informasi akademik sesuai dengan kebutuhan. Dengan pengembangan sistem informasi akademik ini, semua mahasiswa dapat melakukan KRS secara online tanpa harus menunggu dosen datang ke kampus.
Untuk regulasi diperlukan agar semua pengguna baik mahasiswa, akademik registrasi maupun akademik tertib dalam menggunakan sistem informasi akademik berbasis web ini. a. Mahasiswa wajib menginput Kartu Study
b.Akademik registrasi meregistrasi dan validasi mahasiswa
c. Akademik wajib mengelola proses kegiatan akademik, penjadwalan dan perkuliahan. 3.9.3 Aspek Penelitian Lanjut
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang akan mengembangkan lebih lanjut dari sistem informasi akademik berbasis web yang interaktif yang belum dibahas atau belum dilakukan dalam penelitian ini, misalnya berapa jumlah mahasiswa yang dapat mengakses sistem informasi akademik tersebut , dan tingkat keamanan.
4. Kesimpulan
Berdasarkan pada permasalahan yang muncul, kemudian dianalisis dan dibuat desain serta implementasinya, maka dari aplikasi sistem informai akademik ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berhasil dikembangkannya Prototipe Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi Berbasis Web.
2. Aplikasi sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis web mampu meningkatkan pelayanan akademik yang efektif dan efisiensi bagi mahasiswa.
3. Aplikasi ini dapat melengkapi model sistem yang telah ada.
4. Aplikasi sistem baru akan dapat mendukung pengolahan data akademik yang cepat dan akurat.
5. Sebagai alternatif model sistem informasi akademik dalam mendukung peningkatan perguruan tinggi dibidang teknologi informasi.
26 5. Daftar Pustaka
RmcLeod Jr, Raymond. Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ketujuh. Jakarta : PT. Prenhallindo, 2001
Nugroho, Adi. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,Informatika Bandung, Bandung, 2005.
M.J, Alexander. Information System Analysis :Theory and Aplication,1982. Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta, ANDI Yogyakarta, 2003.
Adi Nugroho. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung, Informatika, 2005.
Khadir, Abdul. 2006. Membuat Website Interaktif dengan Menggunakan Macromedia Dreamweaver 8. Jakarta: Penerbit Andi
Nugroho Bunafit. 2007. Trik dan Rahasia Membuat Aplikasi Web dengan PHP.Cetakan pertama.Yogyakarta :Gava Media
Gordon, B, Davis. Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development, McGrawHill, Kogakusha,1974
McGovern J. 2003. Java™ 2 Enterprise Edition 1.4 Bible. Canada: Willey Publishing.
Hariman Gunadi. Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung: Penerbit Informatika, 2002
Husted T. 2003. Struts in Action : Building Web Application with the Leading Java Framework. United States : Manning.
H.M, Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. ANDI,Yogyakarta. 2005. Munawar. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta, Graha Ilmu,2005.
Hakim, L dan Musalini, U. 2004. Cara Mudah Memadukan Web Design dan Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Pressman, Roger.S. "Software Engineering : A Practioner's Approach." 4th .McGrawHill. 1997
Pressman, RS. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach 5th Edition. New York: McGraw-Hill
Sommerville, Ian. "Software Engineering". 6th. Addison Wesley. 2001.
Wahyono, Teguh. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis, Desain danImplementasi. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.
27
Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis
Pada Klinik MITRA MEDIKA – PT. Parkland Word Indonesia
Darpi
Program Studi S1 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah
Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443 email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuat Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Medis Karyawan pada Klinik Mitra Medika yang bekerja sama dengan PT. Parkland Word Indonesia yang mencakup berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pelayanan medis pemeriksaan karyawan yang meliputi proses registras,i pemeriksaan, pemilihan jenis pemeriksaan, pencatatan hasil pemeriksaan dan rujukan ke poliklinik atau rumah sakit lain. Dalam membuat Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Medis karyawan ini yang pertama dilakukan adalah menganalisis sistem yang berkaitan dengan proses-proses di atas, selanjutnya mendesain sistem dan database. Dalam mendesain sistem, proses yang dilakukan adalah membuat Data Flow Diagram (DFD) berdasarkan hasil analisis sistem. Sedangkan untuk mendesain database, proses yang dilakukan adalah membuat Conceptual Data Model (CDM). Adapun sistem ini dirancang dengan menggunakan konsep-konsep UML (Unifield Modelling Language) serta diimplementasikan menggunakan Data Base Microsoft Access 2007 dan Visual Basic 6.0. Aplikasi sistem informasi pelayanan medis karyawan ini menghasilkan suatu sistem yang informatif. Terdapat fasilitas-fasilitas untuk menambah, mengubah maupun menghapus data-data seperti data karyawan, data registrasi pemeriksaan, data obatt dan sebagainya. Dari sistem ini juga dapat dihasilkan laporan-laporan secara cepat dan mudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kata Kunci : pelayanan medis, UML (Unifield Modelling Language)
1. Pendahuluan
Layanan kesehatan masyarakat di Republik Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan layanan ini disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah satu komitmen pembangunan kualitas manusia Indonesia. Sejalan dengan peningkatan kualitas kesehatan, pemerintah telah mencanangkan program .Indonesia Sehat 2014. Program ini disertai dengan berbagai upaya yang sinergis oleh Departemen Kesehatan RI, misalnya peningkatan kompetensi dokter, penyediaan obat murah, pencanangan apotik rakyat, dan lain sebagainya.
Banyaknya data pasien yang harus diolah dan data yang berkelanjutan dari riwayat penyakit pasien, membuat pengarsipan data riwayat pasien dengan metode manual (Hardcopy) sangat tidak efektif. Akibatnya, perawat yang pada dasarnya sebagai pembantu dokter di bidang medis menjadi tersita sebagian besar waktunya untuk mencari data pasien
28
dan pengarsipkannya kembali, hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi utama profesi yang pada akhirnya poliklinik harus mempekerjakan perawat dengan tugas administrasi.
Di sisi lain sistem pelaporan poliklinik masih bersifat manual sehingga kurang akurat dan menyababkan kerja ekstra bagi manajemen poliklinik untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sebagai dasar dalam mengambil
keputusan dan kebijakan manajemen.
Oleh sebab itu penulis mencoba membangun suatu sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pada klinik Mitra Medika yang bekerja sama dengan PT. Parkland Word Indonesia sehingga dapat mempermudah proses rekam medis konvensional dan kegunaannya dapat dirasakan dalam kehidupan nyata.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Fatta (2007:3) secara umum sistem adalah sekumpulan objek – objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feed-back-loop) yang mendapatkan informasi dari keluaran sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan mengarahkan sinyal pada elemen masukan jika sistem operasi memang perlu diubah.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur – unsur dari sistem yang membentuknya.
Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :
1. Batasan (Boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang ada diluar sistem.
29 2. Lingkungan (Environment)
Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyadiakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (Output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (Component)
Kegiatan – kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (Interface)
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi. 7. Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dan berbagai data yang sama.
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting menurut Jogiyanto adalah: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto. 2005).
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : 1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias (menyesatkan). Dimana informasi harus akurat karena sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat Waktu (Timelines)
Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi tidak mempunyai nilai lagi.
30 3. Relevan (Relevance)
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi (Henry C. Lucas dalam (Jogianto, 2000:p88). Ahli lain menyebutkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang mengarah pada penggunaan teknologi komputer dalam organisasi yang menyajikan informasi kepada pemakai. (O‟Brien, 2003:p89).
Namun Sistem Informasi juga dapat didefinisikan sebagai sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.(Hall, 2001:77)
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya (Jogiyanto, 2001:p56).
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien. Ada perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan program komputer di satu sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat, dan material dari sistem informasi modern.
Komputer dapat dipakai sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi. Program komputer atau perangkat lunak komputer merupakan seperangkat instruksi operasi yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan informasi (Kristianto, 2003:p78).
31 2.4 Pasien
Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter.
2.5 Klinik
Klinik yaitu fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.
Klinik dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik dan biasanya meliputi perawatan kesehatan primer kebutuhan populasi di masyarakat lokal. Berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan khusus dan menerima rawat inap.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 028/MENKES/PER/I/2011 tentang klinik menjelaskan bahwa klinik adalah salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan dibutuhkan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang mudah diakses, terjangkau dan bermutu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2.6 Pelayanan
Menurut Tjiptono(2008) menjelaskan pelayanan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan oleh pihak tertentu (individu atau kelompok) kepada pihak lain (individu atau kelompok). Sedangkan menurut Gronroos (2007) menjelaskan pelayanan sebagai aktivitas dari suatu hakikat yang tidak terwujud yang berinteraksi antara konsumen dan pemberi jasa, yang memberikan solusi bagi masalah-masalah konsumen.
Menurut Tjiptono(2008) menjelaskan pelayanan memiliki empat karakteristik yang membedakan dengan barang terwujud, terdiri dari :
a. Intangibility, karena pelayanan merupakan output yang tidak berbentuk namun dapat dirasakan keberadaannya oleh konsumen melalui suatu proses pelayanan yang disediakan oleh penyedia.
b. Heterogenitiy/variability/inconsistency, artinya banyak variasi kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan, sehingga tidak ada
32
output penyampaian jasa yang sama persis, dari produsen ke produsen, dari konsumen ke konsumen dan dari waktu ke waktu.
c. Inseparability, artinya unsur produksi dan konsumsi sering dilakukan pada waktu yang bersamaan, sehingga kualitas suatu jasa ditentukan dalam prosesn interaksi antara penyedia dan penerimanya, sehingga dalam hubungan penyedia jasa dengan konsumennya, efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contak personel) merupakan unsur yang penting.
d. Perishability, artinya pelayanan tidak tahan lama, tidak dapat disimpen, tidak dapat dijual kembali atau dikembalikan.
2.7 Rekam Medis
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes hanya menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik Kedokteran tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan
Isi Rekam Medis :
1. Catatan, merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya.
2. Dokumen, merupakan kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto rontgen, hasil laboratorium dan keterangan lain sesuai dengan kompetensi keilmuannya.
Jenis Rekam Medis
a. Rekam medis konvensional b. Rekam medis elektronik
33 Manfaat Rekam Medis antara lain:
a. Pengobatan Pasien
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan kepada pasien.
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
c. Pendidikan dan Penelitian
Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi.
d. Pembiayaan
Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.
e. Statistik Kesehatan
Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakit tertentu.
f. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin dan etik.
2.8. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis and Design ) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sistem perangkat lunak UML sekarang menjadi standart untuk pemodelan orientasi object dengan menggunakan notasi untuk sejumlah model yang berbeda yang dihasilkan selama analisa dan desain orientasi object.
Penggunaan UML berdampak pada peningkatan produktivitas, kualitas, dan pengurangan biaya dan waktu. Kerumitan dalam segi arsitektural sistem perangkat lunak yang dibangun dapat diatasi dengan menggambarkan blue print sistem tersebut. Tujuan utama dari
34
pemodelan visual adalah memungkinkan adanya komunikasi antara pengguna, pengembang, penganalisis, tester, manager, dan siapapun yang terlibat dalam proyek. Menunjukan interaksi antara pengguna dengan sistem, obyek-obyek dalam sistem, dan antar sistem itu sendiri.
Pemodelan visual adalah suatu cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan, mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek(customer, ahli dibidangnya, analis, designer, dll), memodelkan enterprise , menyiapkan dokumentasi, merancang program, dan merancang basis data.
Berbeda dengan pemodelan terstruktur yang mengandalkan dua diagram yaitu diagram aliran data (DAD) dan entity relationship diagram (ERD). UML memandang sistem secara komprehenship dengan menyediakan lebih banyak diagram yang menunjukan bermacam-macam aspek dalam sistem, sehingga didapatkan pemahaman yang menyeluruh terhadap sistem.
Unified Modelling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis and Design ) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sistem perangkat lunak UML sekarang menjadi standart untuk pemodelan orientasi object dengan menggunakan notasi untuk sejumlah model yang berbeda yang dihasilkan selama analisa dan desain orientasi object.
Penggunaan UML berdampak pada peningkatan produktivitas, kualitas, dan pengurangan biaya dan waktu. Kerumitan dalam segi arsitektural sistem perangkat lunak yang dibangun dapat diatasi dengan menggambarkan blue print sistem tersebut. Tujuan utama dari pemodelan visual adalah memungkinkan adanya komunikasi antara pengguna, pengembang, penganalisis, tester, manager, dan siapapun yang terlibat dalam proyek. Menunjukan interaksi antara pengguna dengan sistem, obyek-obyek dalam sistem, dan antar sistem itu sendiri.
Pemodelan visual adalah suatu cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan, mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek(customer, ahli dibidangnya, analis, designer, dll), memodelkan enterprise, menyiapkan dokumentasi, merancang program, dan merancang basis data.
Berbeda dengan pemodelan terstruktur yang mengandalkan dua diagram yaitu diagram aliran data (DAD) dan entity relationship diagram (ERD).
UML memandang sistem secara komprehenship dengan menyediakan lebih banyak diagram yang menunjukan bermacam-macam aspek dalam sistem, sehingga didapatkan pemahaman yang menyeluruh terhadap sistem. Diagram-diagram UML diantaranya adalah
35 sebagai berikut :
a. Class diagram b. Use Case diagram c. Sequence diagram d. Activity diagram
3. Analisa dan User Interface
3.1. Analisa Kebutuhan 3.1.1 Analisa Software
Dalam pembuatan aplikasi perancangan sistem informasi pelayanan medis ini, kebutuhan minimum perangkat lunak yang digunakan adalah
Windows XP SQL server 2000
Microsoft Visual Basic versi 6.0 3.1.2 Analisa Pengguna
Analisa Kebutuhan dalam perancangan Sistem infromasi pelayanan medis akan digunakan oleh user/ pemakai yaitu Admin, Petugas pendaftaran, dan dokter.
3.2 Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam analisis dan perancangan pada sistem informasi pelayanan medis adalah metode Unified Modelling Language (UML). Berikut ini gambar use case diagram dari sistem informasi pelayanan medis.
Petugas Pendaftaran
Kelola Dokter
Kelola Pasien/Karyawan
Kelola Jenis layanan
Pendaftaran Pelayanan Admin
Dokter
Kelola Petugas Pendaftaran
Kelola Obat Login
Kelola Anak dan Istri/Suami
Buat Rekam Medis
Lihat Rekam Medis
Buat Resep
36
3.3 Database design
Perancangan database dari sistem informasi pelayanan medis Klinik Mitra Medika yang bekerja sama dengan PT. Parkland Word Indonesia menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft SQL Server 2000. Perancangan database dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Entity Relationship Diagram Sistem Keseluruhan 3.4 .Permodelan User Interface
3.4.1 Form Login
Sebelum menggunakan aplikasi ini, User harus terlebih dahulu melakukan proses login untuk dapat melanjutkan ke halaman otoritasnya masing-masing.
37 3.4.2 Form Menu Utama
Pada form utama administrator terdapat beberapa menu yaitu master, transaksi, laporan, dan tool. Menu master terdiri dari sub menu karyawan, dokter, departemen, obat dan penyakit. Menu Transaksi terdiri dari sub menu registrasi, pemeriksaan, dan rujukan. Menu laporan terdiri dari sub menu laporan kunjungan pasien, rekam medis, kecelakaan kerja, dan rawat jalan/rawat inap. Menu Tool terdiri dari sub menu administrasi user, bidang pekerjaan, agama, dan alamat rujukan. Administrator memiliki hak akses untuk mengelola semua data master dalam sistem.
Gambar 4. Form Menu Utama 3.4.3 Form Dokter
Pada form ini admin dapat mengelola data dokter, baik menambah, mengedit atau menghapus data dokter. Form dokter dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
38 3.4.5 Form Karyawan/Pasien
Pada form ini admin dapat mengelola data karyawan, meliputi biodata karyawan, kepegawaian, keluarga, riwayat kesehatan. Form karyawan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 6. Form Karyawan 3.4.5 Form Departemen
Pada form ini admin dapat mengelola data departemen, misalnya penambahan departemen, dan perubahan pimpinan. Form departemen dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 7. Form Departemen
3.4.6 Form Penyakit
Pada form ini admin dapat mengelola data penyakit, meliputi penambahan jenis penyakit dan kategori penyakit. Form penyakit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
39
Gambar 8. Form Penyakit 3.4.7 Form Obat
Pada form ini admin dapat mengelola data obat, meliputi penambahan obat, perubahan jenis obat dan perubahan harga obat. Form obat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 9. Form Obat 3.4.8 Form Registrasi
Pada form ini petugas pendaftaran dapat melakukan registrasi/pendaftaran pelayanan medis, meliputi pelayanan pada poli gigi, bidan dan umum. Form registrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
40 3.4.9 Form Pemeriksaan
Pada form ini dokter dapat mengelola data pemeriksaan pasien/karyawan, meliputi biodata karyawan, keluhan pasien, tindakan, serta obat yang diberikan. Form pemeriksaan ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 11. Form Pemeriksaan Pasien 3.4.10 Form Rujukan
Pada form ini dokter dapat memberikan rujukan perawatan pasien ke poliklinik atau rumah sakit. Form rujukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
41 3.4.11 Laporan Rekam Medis
Pada laporan ini dokter dapat melihat rekam medis dari pasien. Laporan rekam medis dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 13. Form Laporan Rekam Medis
4. Kesimpulan
Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem ini memberikan kemudahan dalam hal pendaftaran pasien baru, kecepatan dalam pengaksesan data pasien lama yang akan kembali berobat atau menjalani perawatan, melihat data dokter yang bertugas pada klinik tersebut dengan cepat.
2. Sistem ini juga memberikan kemudahan kepada para petugas rekap medis untuk membuat laporan rekap medis setiap pasien karena data medis pasien sudah didokumentasikan ke dalam database pasien setiap kali melakukan atau menjalani pemeriksaan di klinik tersebut.
3. Sistem ini juga akan sangat memudahkan dalam penyimpanan data dalam jumlah yang besar dan pengaksesan data yang lebih cepat.
4. Dengan penggunaan komputer akan menghemat ruang penyimpanan, keamanan dan keutuhan data dapat lebih terjamin dan terpelihara.
5. Terhindar dari nomor rekam medis yang ganda karena sistem ini dapat mendeteksinya apabila ada nomor medis yang sama.
6. Mempermudah petugas dalam mencetak kartu berobat, identitas pasien, dan kunjungan pasien.
7. Mendapatkan informasi laporan harian dan bulanan secara cepat serta jenis laporannya dapat bervariasi sesuai dengan yang diperlukan.
42 5. Daftar Pustaka
AbouZahr1, Carla & Boerma1,Ties (2005). Health information systems: the foundations of public health in Bulletin of the World Health Organization.
Agus Haryanto, (2007), Membuat Aplikasi Sederhana Dengan Microsoft Access, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Adi Kurniadi, (1999), Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI.(1994). Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit (Rekam medis/Medical Record) .
Departemen Kesehatan RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional.
Departemen Kesehatan RI. (2003). Indikator Indonesia Sehat 2010 & Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat .
Fathansyah. (1999). Basis data. Bandung: Informatika.
Fowler, Martin. (2004). UML Distilled (3rd ed.). Yogyakarta: Andi. Jogiyanto,H.M. (2000). Pengenalan komputer. Yogyakarta: Andi.
Kadir, Abdul. (2009). Dasar perancangan dan implementasi database relasional.
Yogyakarta: Andi.
Murdick, Robert G. (1993). Sistem informasi untuk manajemen modern (3rd ed.). Jakarta: Pressindo.
43
Mencari Nilai Variabel Dari Persamaan Linier Dua Variabel
Dengan Menggunakan Microsoft Excell
Slamet Gunadi
Program Studi S1 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Al-Khairiyah
Jalan H.Enggus Arja No. 1 Lingk. Citangkil Cilegon 42443 email :[email protected]
Abstrak
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar terapan, tidak sedikit rumus rumusnya dipakai dalam kehidupan sehari hari. Persamaan linier sebagai salah satu contoh soal matematika, dengan rumus eliminasi nilai x dan y dapat dihitung. Bentuk umum persamaan linier dua variabel biasa ditulis dengan Ax + By + C = 0. Untuk menghitung besaran nilai x dan y minimal harus tersedia dua buah persamaan linier. Teknik eliminasi umum digunakan untuk menghitung besaran nilai nilai x dan y. Microsoft Excell sebagai salah satu paket program dengan mudah dapat digunakan untuk mencari nilai nilai xdan y dari sebuah persamaan linier dengan menggunakan rumus eliminasi tersebut.
Kata kunci: Nilai variabel, persamaan linier, dua variabel 1. Pendahuluan
Persamaan linier sebagai salah satu contoh soal dalam bidang matematika. Dari persamaan ini bisa dicari berapa nilai nilai dari xmaupun y nya. Cara eliminasi adalah cara yang paling ampuh dan umum digunakan. Secara umum persamaan linier dapat ditulis Ax + By + C = 0, dimana A, B dan C mempunyai syarat adalah bilangan riil. Untuk dapat menghitung nilai nilai x dan y, diperlukan minimal 2(dua) buah persamaan linier. Sebagai contoh dapat ditulis sebagai berikut :
X + 2Y = 5 3X + 5Y = 13
Untuk dapat mencari ataupun menghitung nilai nilai dari X dan Y dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan eliminasi. Yaitu dengan cara mengenolkan nilai koefisien pada X atau Y. Jika nilai X sudah ketemu maka nilai Y dapat dicari. Demikian pula sebaliknya jika nilai Y sudah ketemu nilai X dapat pula ditemukan Teknis pilihan eliminasi X ataupun Y, semata mata didasarkan pada aspek kemudahan proses eliminasi itu sendiri dengan melihat angka koefisien pada persamaan persamaan X dan Y. Namun jika proses eliminasi dilakukan dengan menggunakan komputer, maka aspek kemudahan tidak perlu lagi dipertimbangkan.
44 2. Landasan Teori
Sebuah persamaan linier dengan dua variabel digambarkan dengan Ax + By + C, dimana A, B dan C mempunyai syarat sebagai bilangan riil
Untuk dapat menyelesaikan persamaan linier dengan dua variabel x dan y diperlukan minimal dua persamaan linier. Ada bermacam cara untuk dapat menghitung nilai nilai dari x dan y, salah satunya adalah dengan cara eliminasi. Cara eliminasi ini adalah cara yang paling umum dan paling mudah serta biasa dilakukan. Yaitu dengan cara melakukan pengurangan satu persamaan dengan persamaan lainnya dengan maksud dan tujuan menghilangkan nilai salah satu variabel, yaitu bisa x ataupun y
Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : A1x + B1y + C1 = 0 --- (1)
A2x + B2y + C2 = 0 --- (2)
Ada dua cara untuk menghitung nilai x dan y dari kedua persamaan tersebut
1. Jika variabel x yang akan dilakukan eliminasi maka, persamaan (1) dikalikan dengan A2, sedang persamaan (2) dikalikan dengan A1, sehingga persamaan menjadi
A2A1x + A2B1y + A2C1 = 0 --- (3) A1A2x + A1B2y + A1C2 = 0 --- (4)
Lakukan proses pengurangan kedua persamaan tersebut jika koefisien pada variabel x kedua persamaan bertanda sama baik positif ataupun negatif, dan lakukan penjumlahan kedua persamaan tersebut jika koefisien variabel persamaan (3) positif sedang persamaan (4) negatif. Demikian pula halnya jika koefisien variabel persamaan (3) negatif dan persamaan (4) positif.
2. Jika variabel y yang akan dieliminasi maka, persamaan (1) dikalikan dengan B2, sedang persamaan (2) dikalikan dengan B1, sehingga persamaan menjadi :
B2A1x + B2B1y + B2C1 = 0 ... (5) B1A2x + B1B2y + B1C2 = 0 ... (6)
Lakukan proses pengurangan kedua persamaan tersebut jika koefisien pada variabel x kedua persamaan bertanda sama baik positif ataupun negatif, dan lakukan penjumlahan kedua persamaan tersebut jika koefisien variabel persamaan (5) positif sedang persamaan (6) negatif. Demikian pula halnya jika koefisien variabel persamaan (5) negatif dan persamaan (6) positif.
45
Jika nilai x telah ditemukan, masukkan nilai x tersebut kedalam persamaan (1) ataupun persamaan (2) dan dapat dihitung nilai y yang dicari. Demikian pula halnya jika nilai y sudah ditemukan, jika ingin mencari nilai x, maka masukkan nilai y tersebut kedalam persamaan (1) ataupun persamaan (2) dan nilai dapat dihitung
Umumnya untuk eliminasi koefisien nilai x ataupun y lebih banyak ditentukan pada aspek kemudahan proses eliminasi saja, namun jika proses ini dilakukan dengan komputer aspek tersebut tidak berlaku lagi, artinya eliminasi koefisien x atau y sama saja tidak perlu lagi mempertimbangkan kemudahan prosses eliminasi
Secara flowchart proses penyelesaian dapat digambarkan sebagai berikut
T Y T Y start Variabel x dihilangkan ?
Kalikan persamaan 1 dg koefisien x dari persamaan 2 dan persamaan 2 dengan
koeisien x dari persamaan 1
Kurangkan kedua persamaan tersebut Koefisien x persamaan
1 dan persamaan 2 positif atau negatif
Jumlahkan kedua persamaan tersebut
Hitung nilai y
Hitung nilai x
Kalikan persamaan 1 dg koefisien y dari persamaan 2 dan persamaan 2 dengan
koeisien y dari persamaan 1
46
Sebagai ilustrasi pemecahan maslah perhatikan persamaan persamaan beikut ini X + 2Y = 5 --- (1)
3X + 5Y = 13 --- (2) Penyelesaian
Untuk dapat mencari nilai nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan linier tersebut dapat dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Tentukan kolom kolom untuk mengisi koefisien dari sebuah persamaan kwadrat dan masukkan angka angka persamaan tersebut. Sebagai contoh diatas misal koefisien x ditentukan pada kolom A, koefisien y pada kolom C dan konstanta pada kolom E. Dari contoh dua buah persamaan tersebut diatas jika dimasukkan kedalam sheetnya dapat dilihat sebagai berikut :
47 dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
3. Lakukan penghitungan pada kolom y dengan melakukan proses pembagian dari pengurangan kolom c dengan pengurangan pada kolom y. Pengurangan pada kolom x pasti menghasilkan angka nol. Secara detail dapat dilihat sebagai berikut :
48
Hasil angka yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut :
4. Untuk menghitung nilai X, pilih salah satu persamaan, masukkan nilai Y yang sudah diperoleh dan hitung nilai X nya, selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini
49
Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar berikut ini :
3. Penutup
Dengan cara yang sama setiap persamaan linier dengan dua variabel dapat dihitung dengan mudah dan pasti benar. Untuk persamaan dengan jumlah variabel tiga, empat, lima dan seterusnya dapat dibuat dengan cara yang sama.
Artinya jika ada tiga variabel maka, minimal harus ada tiga pesamaan. Proses penghitungannya sama, yaitu melakukan eliminasi salah satu nilai koefisien bisa X, Y ataupun Z, sehingga tinggal dua persamaan. Artinya jika koefisien X yang dieliminasi, maka tinggal dua persamaan dengan variabel Y dan Z. Kemudian dari dua persamaan tersebut eliminasi bisa dilakukan pada koefisien variabel Y ataupun Z. Jika koefisien variabel Y yang dipilih, maka ketemu nilai Z.
Jika nilai Z sudah ketemu nilai Y dicari dari persamaan yang menganung nilai Y dan Z, kemudian masukkan nilai Z kedalam persamaan ini, maka akan ketemu nilai Y.
Demikian seterusnya jika nilai Y dan Z sudah ketemu, masukkan nilai nilai Y dan Z tersebut pada salah satu persamaan yang mengandung variabel X, Y dan Z.
50
Jumlah minimal persamaan adalah harus sama dengan jumlah variabel, artinya jika persamaan dengan tiga variabel, minimal persamaan liniernya adalah tiga. Demikian pula halnya jika jumlah variabel ada empat, minimal persamaan harus ada empat.
4. Daftar Pustaka
Anton Howard, 1994, Aljabar Linier Elementer, Penertbit Erlangga, Jakarta http://www2.bgsu.edu/downloads/cio/file15626.pdf, Microsoft Excel Tutorial