Seribu Sarjana Berwirausaha
Written by Artikel
Monday, 11 October 2010 09:32 -
KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah memberikan kesempatan" kepada 1.000 sarjana yang ingin menjadi pengusaha melalui program 1.000 Sarjana Menjadi Entrepreneur (Wirausahawan). Hal ini dilakukan agar ada percepatan kelompok intelektual muda khususnya mereka yang berbasis sarjana segera berubah pikiran supaya mereka mampu dan berani menjadi wirausahawan demi membangun ekonomi bangsa.
"Kita bantu mengubah mindset mereka bukan mencari pekerjaan tapi justru menciptakan pekerjaan untuk menjadi entrepreneur. Jumlahnya sekitar 750 sampai 1.000 orang," kata Menkop UKM Sjarifuddin Hasan selepas shalat Jumat (8/10) di Jakarta.
Penciptaan pengusaha ini, menurut Sjarif, bisa mengurangi angka pengangguran di Tanah Air. "Setidaknya target angka pengangguran bisa menjadi 7 persen tahun 2011," kata Menkop.
Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penganggur pada Februari 2010 sebanyak 8,59 juta orang, dengan tingkat pengangguran terbuka 7,41 persen. Tingkat
pengangguran ini turun dibanding Agustus 2009 (7,87 persen) dan Februari 2009 (8,14 persen).
Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Neddy Rafinaldy Halim, menyebutkan berdasarkan data BPS sarjana menganggur di Indonesia mencapai 701.000 orang per Agustus 2010. Pa-dahal untuk membangun perekonomian bangsa, dibutuhkan jumlah pengusaha minimal 2 persen (4,8 juta) dari seluruh populasi penduduk.
Sejumlah negara telah memiliki jumlah proporsi wirausaha yang ideal. Bahkan tinggi. Misalnya Singapura yang memiliki wirausahawan 4,2 persen dari total jumlah penduduk. Malaysia 2,1 persen, Thailand 4,1 persen, Korea Selatan 4,0 persen, dan Amerika Serikat 11,5 persen.
Sangat penting, kata dia, mengubah pikiran mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Sejak Desember 2009 sosialisasi telah dilakukan ke 16 provinsi di Indonesia di tingkat kabupaten dan pemerintah daerah serta 22 perguruan tinggi negeri maupun swasta. "Sarjana itu harus berani menghadapi tantangan ke depan dengan menciptakan lapangan kerja. Bukan lagi mencari kerja," ujarnya.
Nantinya mereka yang berhak ikut program 1.000 Sarjana Wirausaha yaitu sarjana di bawah 35 tahun, menyerahkan proposal dan memilih bidang usaha sesuai dengan kompetensi atau sesuai dengan pengembangan daerah yang ia wakili. Kemudian diajukan ke kepala di-nas lantas ditelaah. "Tidak semua bisa kita terima karena ada juga yang tidak logis proposalnya," kata Neddy.
Kemudian, lanjut dia, kepala dinas selain menyeleksi juga memberikan bimbingan dan
pelatihan supaya bisa memahami atau menerapkan proposalnya. Kata Neddy ada semacam uji kepatutan dan kelayakan dulu baru Kemenkop menyambung-kan ke akses permodalan.
Dana yang dialokasikan untuk kepentingan ini diambil dari pos anggaran di Lembaga Pengelola
Seribu Sarjana Berwirausaha
Written by Artikel
Monday, 11 October 2010 09:32 -
Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan UMKM. "Maksimal Rp20 juta sampai Rp25 juta per orang per proposal," katanya.
Senada dengan Kemenkop dan UKM, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar juga lagi kencang-kencangnya menggalakkan program wirausaha. Dia bilang Indonesia bisa menjadi negara wirausaha dan industri rumah tangga terbesar di ASEAN.
Muhaimin menyebut pemerintah telah banyak melakukan program untuk mengembangkan kewirausahaan. Sebagai contoh, pemerintah telah mengalokasikan Rp 16 triliun pada tahun 2010 untuk program kewirausahaan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
"Kita sudah di jalur yang benar untuk menjadi yang terbesar di kawasan ASEAN. Setiap
kementerian juga mengalokasikan anggaran agar bisa mengembangkan kewirausahaan secara sektoral," ucapnya.
Sumber : Jurnal Nasional