1 SI ARAN PERS
Nomor : S.451/ PI K-1/ 2010
PENYELAMATAN SEMENANJUNG KAMPAR SEBAGAI
KAWASAN DENGAN NI LAI KONSERVASI TI NGGI ( KNKT)
Badan Litbang Kehutanan dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) bekerjasama dengan Tropenbos I nternational I ndonesia Program (TBI I ndonesia) telah melakukan kegiatan penilaian KNKT (Kawasan dengan Nilai Konservasi Tinggi) pada skala bentang alam di Semenanjung Kampar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menentukan kawasan-kawasan yang harus dilindungi sesuai dengan kriteria dan indikator yang terdapat dalam panduan penilaian KNKT. Penilaian ini melibatkan lebih dari 50 orang peneliti independen yang berasal dari lembaga penelitian, universitas dan LSM.
Hasil penilaian KNKT menunjukkan bahwa bahwa hampir seluruh wilayah Semenanjung Kampar mempunyai nilai konservasi tinggi baik dari segi ekologi dan keragaman hayati, biofisik, maupun sosial dan budaya masyarakat setempat. Penilaian ini membagi wilayah ke dalam dua kawasan atau Zonasi pokok yaitu Kawasan Lindung Gambut dan Kawasan Budidaya Terbatas.
A. Kawasan Lindung Gambut terdiri atas:
1. Kawasan konservasi; adalah kawasan hutan yang berdasarkan ketetapan pemerintah ditetapkan sebagai kawasan konservasi di Semenanjung Kampar (Suaka Alam dan Suaka Margasatwa)
2. Kawasan Lindung Gambut adalah kawasan hutan yang memiliki gambut tebal sampai sangat tebal dan masih memiliki tipe vegetasi yang relatif utuh yang kini belum diubah penetapannya dari fungsi sebagai hutan produksi menjadi kawasan lindung gambut atau hutan produksi restorasi.
3. Kawasan yang memerlukan restorasi/ rehabilitasi adalah kawasan yang hutannya sudah terganggu dan perlu di restorasi untuk mengembalikan fungsi pokok hidrologi dan keragaman hayati.
B. Kawasan Budidaya Terbatas terdiri atas:
1. Kawasan lindung; adalah kawasan yang masih memiliki fungsi lindung karena
merupakan daerah sempadan sungai, lalu lintas satwa liar, dan habitat berbagai satwa yang dilindungi atau terancam punah.
2. Ruang Kelola dan Pengembangan Masyarakat; adalah kawasan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk sumber mata pencaharian mereka baik untuk penamanfaatan pemenuhan pangan dan pemanfaatan jasa lingkungannya.
2
Dari pembagian zona di atas, maka hanya 46.5 persen saja dari kawasan Semenanjung Kampar yang direkomendasikan masih dapat dimanfaatkan secara terbatas. Sedangkan 53.5 persen dari wilayah Semenanjung Kampar merupakan kawasan lindung gambut dan juga kawasan lindung di dalam wilayah pengelolaan terbatas. Dengan luasan lebih besar dari 50% , akan terjamin kelestarian ekosistem Semenanjung Kampar. Agka ini jelas lebih besar dari target hotspot lembaga konservasi internasional (CI ) yang berupaya melindungi 1% wilayah jantung dunia (hot spots conservation areas). Atau jika menggunakan kriteria persatuan lembaga konservasi dunia I UCN (World Conservation Union) yang menetapkan angka minimum 10% dari sebuah ekosistem yang unik perlu dikonservasi.
Semenanjung Kampar merupakan kawasan yang merupakan satu kesatuan bentang alam dengan ekosistem gambut dengan luas 671.125 ha yang dibatasi oleh Sungai Siak, Selat Panjang, dan Sungai Kampar yang secara administratif terdapat di Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelelawan, Propinsi Riau (Gambar 1). Di Semenanjung Kampar terdapat berbagai kegiatan pengelolaan hutan dalam bentuk HPH dan HTI serta kegiatan ekonomi skala kecil yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bagian dari mata pencaharian, pertambangan, dan perkebunan kelapa sawit (Gambar 2)
Berdasarkan hasil temuan di lapangan serta hasil penilaian KNKT, opsi pengelolaan yang dapat dilakukan dalam bentang alam Semenanjung Kampar adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Lindung Gambut yang diidentifikasi dalam penelitian ini diusulkan untuk ditetapkan sebagai kawasan Lindung Gambut atau Kawasan yang ditetapkan untuk perlindungan fungsi hidrologis, keragaman hayati dan sekaligus sebagai gudang penyimpanan karbon. Diusulkan dalam mengelola wilayah ini dilakukan perubahan bentuk pengelolaan.
2. Kawasan budidaya terbatas dapat dikembangkan apabila persyaratan untuk menjamin perlindungan terhadap kawasan lindung gambut dapat dipenuhi yaitu terjaganya keberlangsungan fungsi hidrologis, keranekaragaman hayati dan jasa lingkungan, serta memenuhi harapan masyarakat lokal yang tinggal di dalam bentang alam.
3. Pengelolaan kawasan Semenanjung Kampar berbasis ekosistem dengan fungsi pokok lingkungan, produksi dan sosial tersebut memerlukan pengelolaan kolaboratif yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah dan para pihak.
3 Lampiran :
Gambar 1. Lokasi Semenanjung Kampar (Note: notasi lokasi kajian HCVF diganti dengan Semenanjung Kampar)
.
Tabel luasan zonasi pokok di Semenanjung Kampar berdasarkan hasil penilaian KNKT.
Zonasi Pokok
Peruntukan
Luas ( ha)
Persen
Kawasan Lindung Gambut (KLG)
Konservasi 48.515 7.2
Lindung 109.206 16.2
Restorasi/ Rehabilitasi 77.797 11.6
Total
235.518
35.0
Kawasan Budidaya Terbatas (KBT)*
Lindung 49.534 7.4
Pengembangan Masy.
74.183 11.0
Pemanfaatan Terbatas
311.889 46.5
Total
435.607
65.0
Grand Total
671.125
100.0
4 Gambar 2. Peta Sebaran Perusahaan Yang Terdapat di Semenanjung Kampar