• Tidak ada hasil yang ditemukan

fpi konsep masyarakat muslim abidatul mutawadliahb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "fpi konsep masyarakat muslim abidatul mutawadliahb"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEPSI MASYARAKAT

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH

(REVISI)

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag

Oleh:

ABIDATUL MUTAWADLI’AH NIM : F1.3.2.12.168

KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Masyarakat B. Unsur-unsur Masyarakat

C. Proses Terbentuknya Masyarakat D. Ciri-ciri Masyarakat

E. Teori-teori Masyarakat

F. Konsep Masyarakat Perspektif Filsafat Pendidikan Islam

G. Hubungan Masyarakat Dengan Pengembangan Pendidikan Islam

BAB III KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

(3)

Pada masa kini masyarakat kita, baik masyarakat kota dan masyarakat desa pada umumnya tidak mengenal akan pengertian Islam yang sesungguhnya. Kita bisa membandingkan antara masyarakat dulu dan masyarakat sekarang sudah jauh lebih berbeda antara keduanya apalagi tentang masalah wawasan keislaman, masyarakat dulu lebih paham tentang keislaman dibandingkan dengan masyarakat sekarang.

Dari segi teknologi, masyarakat sekarang labih jauh pintar daripada masyarakat dulu. Kemajuan zaman telah merubah semuanya di kota sehingga sebagian orang di kota tidak paham akan Islam khususnya orang Muslim di kota.

Islam mengajarkan kepada kita semua agar lebih maju, namun kita tidak boleh lupa kepada Allah yang telah memberikan segalanya kepada kita semua. Karena kesibukan yang dimiliki oleh orang kota mereka tidak saling mengenal antara tetangganya, bahkan tetangga di sebelah rumahnya pun mereka tidak kenal. Padahal di dalam Al-Qur’an surah Al-Hujarat ayat 13 mengatakan bahwa Allah menciptakan kita semunya dari laki-laki dan perempuan, berbangsa-bangsa, bersuku-suku untuk saling mengenal dan menjalin persaudaraan.

Dari latar belakang itulah penulis akan membahas tentang Konsepsi Masyarakat Perspektif Filsafat Pendidikan Islam mulai dari pengertiannya, unsur-unsur dan proses pembetukannya, karakteristiknya dan teori-teorinya.

(4)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masyarakat

Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut society, asal katanya socius

yang berisi kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu

syarikat yang artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan satu kesatuan.1

Selanjutnya para ahli sosiologi seperti Mac Iver, J.L. Gillin dan J.P. Gillin sepakat bahwa adanya saling bergaul dan interaksi karena adanya nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama sehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.2

Beberapa definisi masyarakat (society) menurut para ahli sebagai berikut :

1. Mac Iver dan Page

Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial, dan masyarakat selalu berubah.

2. Ralph Linton

Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

3. Selo Soemardjan

1 M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar : Teori dan Konsep Ilmu Sosial (Bandung : Refika Aditama, 2004), 63.

(5)

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.3

4. Hasan Shadily dalam bukunya “Sosiologi Untuk MasyarakatIndonesia”

Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain.4

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah yang terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku, bangsa dan agama maupun lapisan sosial yang telah menjalin kerja sama dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan bersama.

Adapun jika dilihat dari perspektif filsafat pendidikan Islam masyarakat muslim adalah kelompok orang yang hanya kehidupannya dalam hubungan antara manusia dan Tuhan saja yang berasaskan Islam.5 Hal ini tentunya berbeda dengan pengertian masyarakat Islam sendiri. Adapun masyarakat Islami adalah masyarakat adalah kelompok orang yang kehidupannya dalam hubungan dengan Tuhan dan manusia berasaskan kebudayaan Islam.

B. Unsur-Unsur Masyarakat

Dari beberapa definisi menurut para ahli diatas pada dasarnya mempunyai kesamaan isi. Adapun masyarakat mempunyai unsur-unsur sebagai berikut6:

1. Manusia yang hidup bersama. Dalam ilmu sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka minimalnya adalah dua orang yang hidup bersama.

2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena itu dengan berkumpulnya manusia akan timbul manusia baru. Selain itu sebagai akibat dari hidup bersama, timbullah

3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1999), 25.

4Hasan Shadily, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, (Jakarta : Bina Aksara, 1983), 47.

(6)

sistem komunikasi dan timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut.

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. Dalam arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial, mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Selanjutnya, kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan-ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dan sebagainya.

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Apabila dibandingkan dengan makhluk hidup lain seperti hewan. Manusia tidak mungkin hidup sendiri, suatu misal manusia yang dikurung sendirian di dalam suatu ruangan tertutup, pasti akan mengalami gangguan pada perkembangan pribadinya, sehingga lama kelamaan dia akan mati.

Kemantapan unsur-unsur masyarakat mempengaruhi struktur sosial. Dalam hal ini struktur sosial digambarkan sebagai adanya molekul dalam susunan yang membentuk zat, yang terdiri dari bermacam-macam susunan hubungan antar individu dalam masyarakat. Maka dari itulah terjadi integrasi masyarakat dimana tindakan individu dikendalikan, dan hanya akan nampak bila diabstrakkan secara induksi dari kenyataan hidup masyarakat yang kongkrit.

C. Proses Terbentuknya Masyarakat

Proses terbentuknya suatu masyarakat biasanya berlangsung tanpa disadari yang diikuti oleh hampir sebagian besar anggota masyarakat. Dorongan manusia untuk bermasyarakat antara lain7 :

1) Pemenuhan kebutuhan dasar biologis, seperti papan (tempat tinggal), sandang, dan pangan yang penyelenggaraannya akan lebih mudah dilaksanakan dengan kerja sama daripada usaha perorangan.

(7)

2) Kemungkinan untuk bersatu dengan manusia lain (bermasyarakat). 3) Keinginan untuk bersatu dengan lingkungan hidupnya.

4) Dengan bermasyarakat kemungkinan untuk mempertahankan diri dalam menghadapi kekuatan alam, binatang dan kelompok lain lebih besar.

5) Secara naluriah manusia mengembangkan keturunan melalui keluarga yang merupakan kesatuan masyarakat yang terkecil.

6) Manusia mempunyai kecenderungan sosial, yaitu seluruh tingkah laku yang berkembang akibat interaksi sosial atau hubungan antar manusia. Dalam hidup bermasyarakat, kebutuhan dasar kejiwaan ingin tahu, meniru, dihargai, menyatakan rasa haru dan keindahan, serta memuja tertampung dalam hubungan antar manusia, baik antar individu maupun kelompok.

Adapun pembentukan masyarakat Islam pertama adalah yang ibadah dan muamalat, antara agama dan kebudayaan. Harmoni itu mewujudkan salam.

Masyarakat Islam yang pertama ini mengimplementasikan Al-Qur’an dalam kehidupannya dengan berpedoman pada sunnah dan hadits.

Pembentukan masyarakat-masyarakat Islam selanjutnya dalam ruang yang berbeda dan waktu yang berbeda mengulang kembali pola pembentukan yang pertama ini dengan bentuk lain sesuai dengan situasi dan kondisi menurut ruang dan waktunya. Perwujudan Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat Islam tetap berpedoman pada sunnah dan hadits dan ijtihad sebagai penyusun peraturan untuk melaksanakan perpaduan itu. Dan dalam tiap masyarakat itu menjadikan masjid sebagai lembaga pusat kehidupannya.8

D. Ciri-ciri Masyarakat

Adapun ciri-ciri masyarakatsecara umum sebagai berikut:9 1) Interaksi antar warga.

8Sidi Gazalba, Masyarakat Islam, 122.

(8)

2) Adat istiadat, norma hokum dan aturan khas yang mengatur seluruh penduduk warga kota atau desa.

3) Satuan komunitas dalam wilayah.

4) Satuan rasa identitas kuat yang mengikat semua warga.

Adapun karakteristik masyarakat muslim, masyarakat yang ideal menurut alqur’an adalah sebagai berikut:

1)Masyarakat yang sepenuhnya dilandasi dengan keimanan yang kokoh. Keimanan itu berfungsi sebagai pendorong sekaligus penyeimbang dalam segala proses kemajuan yang terjadi dalam masyarakat. Disamping itu, dengan keimanannya masyarakat tersebut akan mencapai kemuliaan dari ketinggian.

2) Masyarakat dimana masing-masing bekerja sama untuk saling memerintah kepada yang ma’ruf atau segala bentuk kebaikan.

3) Masyarakat dimana para anggotanya senantiasa berikhtiar untuk mencegah setiap kemungkaran.

4) Masyarakat dimana setiap anggotanya menjadikan musyawarah sebagai salah satu pilar penyangga kehidupan masyarakat.

5) Masyarakat yang menegakkan nilai-nilai keadilan sebagai bagian dari yang ma’ruf.

6) Masyarakat dimana didalamnya tercipta persaudaraan sesama warga. Persaudaraan tersebut bukan hanya sebatas sesama muslim, tetapi mencakup persaudaraan sebangsa dan seketurunan dan persaudaraan antara sesama muslim.

E. Teori-teori Masyarakat

Sejarah perkembangan masyarakat adalah sejarah adanya manusia dan peradaban. Karena itu, bagaimana hakikat bentuknya masyarakat hak dapat dipisahkan dengan usaha untuk mengerti peranan manusia itu didalam masyarakat. Manusia adalah subjek dalam masyarakat. Jadi uraian tentang masyarakat pasti dihubungkan dengan fungsi dan kedudukan manusia didalam masyarakat. Teori-teori tentang hakikat masyarakat yang berkembang dan dianut dunia pada umurnya hingga dewasa itu adalah10 :

1) Teori Atomistik

Kebersamaan sosial masyarakat adalah hasil kemauan sukarela warga masyarakat untuk melakukan interaksi untuk tujuan kesejahteraan.

10 Mohammad Noor Syam, Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila,

(9)

Masyarakat adalah perwujudan cita-cita, persamaan yang terdapat dalam hak asasi mereka. Tanpa asas-asas kemerdekaan dan nilai-nilai hak-hak asasi individu, akan terjadi disintegrasi sosial, disharmonis yang mengancam eksintensis masyarakat. Prinsip-prinsip tata kehidupan sosial menurut teori otomistik pasti berlandaskan nilai-nilai demokrasi. Manusia sebagai individu merupakan pusat orientasi, sebab manusia adalah subjek di dalam masyarakat bahkan pada sebagian penganut teori ini masyarakat adalah tujuan hidup yang utama.11

2) Teori Organisme

Pada dasarnya setiap individu berkembang di dalam masyarakat. Manusia lahir dalam suatu keluarga bukanlah atas kehendak dan pilihan bebas melainkan berlangsung secara kodrati, dengan perkataan lain manusia lahir tanpa pilihan dimana, dalam masyarakat yang bagaimana, dan dalam keluarga apa ia harus lahir.

Prinsip pelaksanaan pola-pola kehidupan di dalam masyarakat menurut teori organisme adalah Bahwa kekayaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga diatas hak, kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan individu.

Lembaga masyarakat yang meliputi seluruh bangsa, nasional yang bersifat totaliter, pendidikan berfungsi mewujudkan warga negara yang ideal.

3) Teori Integralistik

Menurut teori ini masyarakat dianggap sebagai suatu lembaga yang mencerminkan kebersamaan sebagai suatu totalitas, namun tak dapat diingkari realita manusia sebagai pribadi. Sebaiknya manusia selalu ada didalam kebersamaan didalam masyarakat. Adanya pribadi di dalam masyarakat sama dengan adanya suatu masyarakat.12

Adapun teori-teori masyarakat yang dikembangkan Darwin (teori Darwinisme) ada empat kelas, yaitu13:

a) Teori Naluri (kecenderungan biologis) b) Teori Ras

c) Teori Determinisme d) Teori Evolusi

11Ibid; 189. 12Ibid; 190.

(10)

F. Konsep Masyarakat Perspektif Filsafat Pendidikan Islam

Masyarakat merupakan suatu faktor yang mempengaruhi pendidikan, disamping itu masyarakat adalah tempat kembalinya output pendidikan. Hubungan antara masyarakat dan pendidikan bahwa kerja pendidikan lebih bersifat sosial dan merubah serta memajukan masyarakat yang merupakan

1) Masyarakat dalam pengertian yang paling sederhana adalah kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama.

2) Masyarakat Islam mempunyai sikap dan ciri tersendiri yang berbeda dari masyarakat lain yang menyebabkan masyarakat Islam benar-benar menjadi masyarakat ideal yang menjadi contoh masyarakat lain untuk menikmati kebahagiaan jasmani dan rohani. Masyarakat Islam mempunyai ilmu agama serta ilmu duniawi untuk mencapai tujuan dunia dan akhirat.

3) Masyarakat Islam meyakini bahwa asas untuk membina masyarakat adalah akidah (kepercayaan) bahwa Allah itu Esa dan percaya kepada rukun iman dan rukun Islam.

4) Agama dalam pengertian luas mencakup setiap yang berhubungan dengan akidah, ibadah, muamalah.

5) Masyarakat Islam meyakini bahwa ilmu yang sebenarnya dan sebaik-baiknya adalah iman dan akhlak untuk mencapai kemajuan dan kuakuatan masyarakat Islam.

6) Masyarakat Islam selalu mengikuti perubahan dan kemajuan zaman melalui struktur masyarakat sistem kebudayaan dan kemajan iptek yang diselaraskan dengan nilai-nilai Islami.

7) Masyarakat Islam merupakan unit pertama untuk kemajuan Islam.

14 Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,

(11)

8) Masyarakat Islam selalu menciptakan suasana tolong menolong, setia kawan, persaudaraan, saling mengasihi dalam kehidupan bermasyarakat.

G. Hubungan Masyarakat Dengan Pengembangan Islam

Ada beberapa implikasi urgen dalam hubungan masyarakat dengan Islam yaitu:

1)Masyarakat merupakan sebagai subjek sekaligus objek dalam berhasilnya dan gagalnya pendidikan Islam.

2)Masyarakat adalah tempat untuk mengaplikasikan nilai-nilai Islam.

3)Masyarakat adalah etika dan estetika dakwah Islam, karena norma-norma individu akan berproses menjadi norma-norma sosial dan norma-norma sosial yang disepakati masyarakat merupakan estetika kehidupan.

4)Masyarakat adalah wadah pengembangan Islam bagi semua manusia yang memiliki kemauan untuk mengambil pelajaran di setiap fenomena yang terjadi.

5)Masyarakat memberikan fungsi-fungsi tertentu kepada Islam, seperti fungsi edukatif, penyelamatan, sosial kontrol, transformatif dan sebagainya.15

BAB III

(12)

KESIMPULAN

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah yang terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku, bangsa dan agama maupun lapisan sosial yang telah menjalin kerja sama dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur masyarakat antara lain Manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama, mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan, mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

Pembentukan masyarakat Islam yang pertama dimulai oleh Rasululullah saw dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

Teori-teori masyarakat antara lain: Teori Atomismtik, Organisme, dan Teori Integralistik.

Hubungan masyarakat sangat urgen sekali terhadap pengembanga Islam, karena masyarakat bisa memberikan berfungsi sebagai edukatif, control social, penyelamatan, transformative dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Syaibani, Omar Mohammad al-Toumy, 2000, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang.

(13)

Hendropuspito,1998, Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius. K.J Veeger,2001, Realitas Sosial, Jakarta, IKAPI.

Noor Syam, Mohammad, 2004, Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional.

Ramon, Sumardi, 2000, Sosiologi dan Antropologi, Surabaya : Sinar Wijaya.

Shadily, Hasan, 1983, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia,Jakarta : Bina Aksara.

Soekanto, Soerjono,1999, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Soelaeman, M. Munandar, 2004, Ilmu Sosial Dasar : Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Bandung : Refika Aditama.

Referensi

Dokumen terkait

Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, disamping itu juga mengantarkan masyarakat mencapai cita-citanya. Dengan demikian, ideologi sangat

• sepakan percuma tidak terus adalah diberi kepada pasukan lawan jika kesalahan berlaku di dalam kawasan penalti penjagi gol berkenaan, sepakan itu dibuat di tempat mana

Apa yang menjadi faktor pendukung terjadinya Harmoni Interaksi Masyarakat Multikultural di Desa Ujung Serdang, kecamatan Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang. 1.3

Selain perubahan nilai karena kebutuhan pangan, juga dikarenakan permintaan masyarakat yang tinggi akan Tenun Sesek Pringgasela yang berharga lebih terjangkau sehingga

Oleh karena itu tujuan dari tugas akhir ini adalah Merancang dan membuat PIDS`yang berfungsi untuk memberikan informasi berupa nama kereta, nomor kereta, nomor

Faktor kedua, adalah faktor penegak hukum terkait kualitas SDM aparat penegak hukum terhadap penanganan dan penindakan perkara TPPO meliputi 4 (empat) subsistem

 Atlet Yang Ada Sesi Latihan Intensif Sahaja dibenarkan balik jam 3.00 petang untuk meneruskan latihan sukan masing-masing semasa aktiviti kokurikulum dijalankan. Jadual

Pendeteksian outlier pada regresi nonlinier dengan metode statistik likelihood displacement (LD) dilakukan dengan cara menghilangkan pengamatan yang diduga mengandung