• Tidak ada hasil yang ditemukan

Financial Updates

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Financial Updates"

Copied!
512
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Sustainability, atau Berkelanjutan, adalah tema besar kinerja sekaligus tema laporan tahunan Indofarma tahun 2015. Berkelanjutan menjadi sebuah kata kerja dari kata dasar “lanjut”, yang telah melampaui kata “melanjutkan” atau “continuity” atau “kesinambungan” dari apa yang telah ada. Sebagai kata kerja, Berkelanjutan harus diikuti komitmen untuk dapat melakukan kerja secara terus-menerus, yang dibentuk dari landasan yang kuat dengan hasil yang secara pasti akan tumbuh dengan konsisten.

Indofarma telah mengupayakan pembentukan landasan tersebut. Pembenahan dari hulu hingga ke hilir dilakukan di sepanjang tahun 2015 terus dilakukan, melanjutkan apa yang telah dilakukan sejak semester II tahun 2014. Eisiensi proses produksi, pemenuhan kualiikasi Cara Pembuatan Obat/Obat Tradisional yang Baik (CPOB/CPOTB), fokus pada pasar yang dituju, permodalan yang efektif, penguatan pemasaran dan distribusi, kebijakan pemastian mutu produk, hingga pembentukan organisasi yang ramping. Termasuk persiapan Indofarma sebagai produsen Obat Tradisional untuk menjadi pusat ekstraksi nasional. Seluruhnya ditempuh untuk dapat memberikan fondasi yang kokoh, khususnya melihat potensi pasar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang terus berkembang seiring dengan kebijakan pemerintah pada layanan kesehatan nasional.

MANAGING SUSTAINABILITY FOR

EXCELLENT PERFORMANCE

Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima

Ilustrasi tetesan air pada sampul dan aksen tampilan laporan tahunan ini memberikan gambaran pentingnya kadar asupan gizi bagi kehidupan sebuah pohon. Air merupakan elemen paling mendasar dari kehidupan, yang menegaskan komitmen manajemen dan seluruh insan karyawan untuk terus mewujudkan fondasi yang kuat bagi Indofarma.

(3)

Sustainability is the grand theme of our performance and also the theme of this 2015 Indofarma Annual Report. Sustainability derives from a verb “to sustain”, which is more extensive than “to continue”. A word representing work, “to sustain” shall come with a commitment to sustainably performing the work; a commitment built on a strong foundation which will definitely produce consistently growing results.

Indofarma has been earnestly making eforts to realize the foundation. Improvements from upstream to downstream have been constantly undertaken since the second half of 2014, which cover production process efficiency, compliance with Good Manufacturing Practices, focus on the target market, efective capital structure, marketing and distribution enhancement, product quality assurance and the formation of a lean organization including the preparation for Indofarma as a Traditional Medicine manufacturer to transform into the center of national extraction. All these measures are undertaken in order to be able to provide a solid foundation, particularly seeing the commercial potential of the National Health Insurance (JKN) which has been continuously growing inline with the government’s national health service policy.

The water droplets illustrated on the cover and the annual report accentuation depict the importance of nutrition intake level for the life of a tree. Water is the most basic element of life, which airms the commitment of the management and all employees to pursue a solid foundation for Indofarma.

(4)

Moving Forward Beyond The Generic Innovation

Annual Report 2011

KESINAMBUNGAN TEMA

Theme Continuity

2011

2012

TRUST ESTABLISHING

TOWARDS EXCELLENCE

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

“Moving Forward Beyond The Generic Innovation” “Melangkah Maju Melampaui Inovasi Generik”

Akselerasi pertumbuhan di tahun 2011 dilakukan dengan 4 (empat) platform inovasi, yaitu Generic Based Product Range Development, Generic-Related Business, Nutraceuticals dan Cross-Boundaries Healthcare Industries. Inovasi ini dilakukan untuk memantapkan posisi Indofarma sebagai Top Generic Manufacturer menjadi Health Care Company, dimana terjadi perubahan paradigma pengobatan dari kuratif dan rehabilitatif menjadi preventif dan promotif. Eisiensi produksi, penguatan manajemen rantai pasokan dan pemasaran, serta transformasi budaya yang menyeluruh dilakukan untuk mempertajam keempat inovasi tersebut.

Growth Acceleration in 2011 is pursued under 4 (four) innovation platforms, namely Generic Based Product Range Development, Generic-Related Business, Nutraceuticals and Cross-Boundaries Healthcare Industries. These innovations were made to strengthen Indofarma’s position as a Top Generic Manufacturer to become a Health Care Company, where there was a shift of paradigm from curative and rehabilitative to preventive and promotive. Production eiciency, supply chain management and marketing enhancement, as well as a comprehensive cultural transformation were undertaken to sharpen the 4 (four) innovations.

“Establishing Trust Towards Excellence” “Membangun Kepercayaan Menuju Keunggulan”

Peningkatan signifikan di sepanjang tahun 2012 menjadi bukti tak terbantahkan yang berhasil dipersembahkan Indofarma untuk menegaskan eksistensi sebagai perusahaan terpercaya dalam industri farmasi nasional. Sejarah panjang Indofarma menjadi fondasi fundamental dalam mencapai peningkatan produktivitas dan kenaikan laba bersih di tahun berjalan. Kepercayaan menjadi kunci kesuksesan untuk dapat meraih keunggulan.

(5)

LAPORAN TAHUNAN 2013

Annual Report 2013

2013

2014

Laporan Tahunan | Annual Report 2014

“Maintaining the Stability of

Competitiveness in a Challenging Year”

“Menjaga Stabilitas Daya Saing dalam Tahun yang Menantang”

Tahun 2013 menjadi tahun penuh tantangan bagi Indofarma. Di tengah tantangan tersebut, Indofarma berupaya untuk menjaga stabilitas daya saing melalui peningkatan output produksi secara menyeluruh, mulai dari peningkatan produktivitas di semua lini, pengembangan kompetensi dari sumber daya manusia hingga memperluas distribusi produk; yang diharapkan akan mampu menjadi landasan untuk meraih pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkelanjutan.

Year of 2013 was a year full of challenges for Indofarma. In the midst of these challenges, Indofarma strived to maintain its competitiveness through production output improvement as a whole, ranging from productivity

“Actualizing the Momentum of Revitalization” “Mewujudkan Momentum Perubahan”

Momentum perubahan, demikian inti tema tahun 2014. Penataan sistem, revitalisasi dan restrukturisasi organisasi, kalkulasi dan eisiensi biaya, pengelolaan proses bisnis yang sehat dan berkualitas, hingga merumuskan strategi-strategi yang dapat meningkatkan kembali performa kinerja, pendapatan dan laba. Alhasil, pasar menyambut positif momentum perubahan ini, dan menjadi motivasi untuk terus melakukan perubahan nyata yang dapat membawa Indofarma mencapai apa yang dicita-citakan.

(6)

01

03

02

TABLE OF CONTENT

47 Susunan Direksi

Composition of the Board of Directors

47 Menatap Masa Depan Look at the Future

49 Akhir Kata Closing

50 Proil Direksi

Board of Directors' Proile

PrOfIL PErsErOaN

COMPANY PROFILE

54 Identitas Perseroan Corporate Identity

56 Sekilas Tentang Indofarma Indofarma In Brief

58 Jejak Langkah Milestones

60 Visi, Misi dan Nilai Inti Vision, Mission and Core Values

64 Kegiatan Usaha Business Activity

65 Makna Logo Perusahaan Meaning of The Company's Logo

66 Struktur Organisasi Organizational Structure

67 Pejabat Eksekutif Executive Oicers

77 Pemegang Saham Utama, Struktur Grup dan Entitas Anak Major Shareholders, Group Structure, and Subsidiaries

80 Wilayah Operasional Operational Areas

82 Informasi Saham dan Efek Lainnya Shares and Other Securities Information

82 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition

82 Komposisi Kepemilikan Saham Selama 5 Tahun Terakhir Composition of Shareholders ownership Last 5 year

83 Kelompok Pemegang Saham Masing-masing Kurang dari 5%

Shareholders Categorized below 5% Each

83 Jumlah Pemegang Saham Masing-masing Kurang dari 5% Sepanjang Tahun 2015

Total Shareholders Below 5% Each in 2015

84 Informasi Bagi Investor Information For Investors

84 Kronologi Pencatatan Saham dan Peraturan Kepemilikan Saham

Chronology of Share Listing and Share Ownership Rules

87 Kebijakan Dividen Dividend Policy

88 Penghargaan & Sertiikasi

Acknowledgements & Certiications

89 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions And Professions

KINErJa 2015

2015 PERFORMANCE

14 Kilas Manajemen

Management Highlights

16 Ikhtisar Kinerja Performance Highlights

17 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

20 Ikhtisar Saham Stock Highlights

21 Peristiwa Penting Events Highlights

23 Penghargaan & Sertiikasi

Acknowledgement and Certiications

LaPOraN MaNaJEMEN

MANAGEMENT REPORT

26 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report

26 Pengantar Introduction

28 Tentang Target dan Strategi Awal Tahun Targets and Strategis at the Beginning of the Year

29 Apresiasi Terhadap Pertumbuhan Kinerja Indofarma Appreciation on Indofarma’s Growth Performance

30 Tata Kelola Perusahaan, Pengawasan dan Arahan Dewan Komisaris, Serta Kinerja Komite

Corporate Governance, Oversight and Directives of the Board of Commissioners, and Performance of its Committees

31 Perubahan Susunan Dewan Komisaris

Changes in the Composition of the Board of Commissioners

31 Menatap Masa Depan Look at the Future

33 Akhir Kata Closing

34 Proil Dewan Komisaris Board of Commissioners' Proile

36 Laporan Direksi

Board of Directors' Report

36 Pengantar Introduction

38 Strategi Awal Tahun

Strategy at the Start of the Year

40 Dinamika dan Kinerja Operasional dan Usaha

Dynamics and Performance of Operations and Business

43 Perbandingan Target dan Realisasi Comparasion Realization with Target

44 Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Organisasi Human Resources and Corporate Governance

45 Pemangku Kepentingan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(7)

92 Tinjauan Ekonomi Makro dan Industri Macroeconomy and Industry Review

92 Tinjauan Ekonomi Makro dan Perekonomian Indonesia Tahun 2015

Macro-Economy and Indonesian Economic Review in 2015

98 Tinjauan Industri Farmasi Nasional Tahun 2015 National Pharmaceutical Industry Review 2015

101 Pangsa Pasar Market Share

102 Rencana Kerja dan Kebijakan Strategis 2015 2015 Business Plan and Strategic Policy

102 Penetapan dan Evaluasi Asumsi RKAP 2015

Establishment and Evaluation of Planned Activities and Company Budget (RKAP) 2015 Assumptions

104 Rencana Anggaran Tahun 2015 Budget Plan 2015

106 Rencana Kerja dan Strategi 2015 Planned Activities and Strategy 2015

107 Kebijakan Strategis 2015 Strategic Policy 2015

108 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review Per Business Segment

110 Segmen Usaha Obat Medicine Business Segment

110 Produksi dan Ragam Portofolio Produk Production and Various Product Portfolio

114 Pemastian Mutu dan Peningkatan Fasilitas Produksi Quality assurance and Production Facilities Improvement

115 Pemasaran dan Penjualan Marketing and Sales

121 Kontribusi Segmen Usaha Obat Terhadap Total Penjualan dan Laba Perseroan

Contribution of Medicine Business Segment to Total Sales and Company Proit

122 Proyeksi 2016 Projection 2016

122 Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya Medical Devices and Other Products Business Segment

122 Kegiatan Operasional Operational Activity

127 Aspek Pemasaran Marketing Aspect

127 Kontribusi Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical Terhadap Total Penjualan

Contribution of Engineering Pharmaceutical Business Segment to Company Total Revenue Total Sales and Total Company Proit

128 Proyeksi 2016 dan Pengembangan Ke Depan 2016 Projection and Development Going Forward

129 Tinjauan Keuangan Financial Review

129 Standar Penyajian Informasi

Standards of Information Presentation

129 Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

131 Analisa Laba Rugi Proit and Loss Analyis

134 Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Position

135 Arus Kas Cash Flow

136 Likuiditas Liquidity

136 Solvabilitas Solvability

137 Tingkat Kolektabilitas Piutang Account Receivables Collectibiity

137 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan

Capital Structure and the Capital Management Policy

138 Kebijakan dan Pembagian Dividen Dividend Policy and Payout

139 Perbandingan Realisasi Dengan Target Comparison of Realization with Target

140 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal Material Commitment for Capital Goods Investement

140 Realisasi Investasi Barang Modal Capital Goods Investment Realization

140 Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Perusahaan

Impact of Price Change to Company’s Income

(8)

05

168 Rencana Anggaran Tahun 2016 2016 Budget Plan

169 Proyeksi Investasi Tahun 2016 Investment Projection 2016

169 Strategi Mencapai Target 2016 Strategies to Achieve 2016 Targets

171 Rencana Strategis Jangka Panjang Long-term Strategic Plan

tata KELOLa PErUsaHaaN

CORPORATE GOVERNANCE

176 Prinsip Dasar dan Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Implementation of Corporate Governance

179 Landasan Hukum Legal Framework

180 Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Shareholders and Stakeholders

181 Komitmen dan Implementasi Perseroan Terhadap Tata Kelola Perusahaan

Company Commitment and Implementation of Good Corporate Governance

183 Organ Tata Kelola Perusahaan Organs of Corporate Governance

183 Mekanisme Hubungan Antar Organ Tata Kelola Perusahaan

GCG Organ Relationship Mechanism

185 Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders and General Meeting of Shareholders

186 Jenis, Hak dan Batasan Pemegang Saham Type, Rights and Limitations of Shareholders

187 Jenis, Peran, Fungsi dan Wewenang Rapat Umum Pemegang Saham

Type, Role, Functions and Authority of General Meeting of Shareholders

189 Mekanisme Pengambilan Keputusan RUPS Decision Making Mechanism in GMS

189 RUPS Tahun 2014 (Tahun Buku 2013) dan Realisasi Atas Keputusan RUPS

GMS 2014 (Financial Year 2013) and the Realization of the Decree GMS

192 Penyelenggaraan RUPS Tahun 2015 (Tahun Buku 2014) General Meeting of Shareholders 2015 (Financial Year 2014)

196 Pelaksanaan Hasil Keputusan RUPST 2015] Implementation of 2015 GMS Resolutions

197 Rencana Penyelenggaraan RUPS Tahun 2016 (Tahun Buku 2015)

Plan of 2016 GMS Holding (2015 Financial Year)

197 Dewan Komisaris Board of Commissioners

198 Pedoman Kerja Dewan Komisaris Board of Commissioners Charter

198 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris Board of Commissioners Duties, Authorities, and Responsibilities

201 Kualiikasi dan Kriteria Anggota Dewan Komisaris Qualiications and Criteria of the Board of Commissioners 141 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah

Tanggal Laporan Akuntan

Material Information and Facts Subsequent to the date of Accountant's Report

144 Informasi Transaksi dengan Pihak Berelasi dan/atau Pihak Ailiasi

Information on Transaction with Related and/or Ailiated Parties

144 Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi

Financial Information on Extraordinary and Rare Events

144 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signiikan Terhadap Perusahaan

Regulatory Changes with Signiicant Impacts to the Company

145 Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya Accounting Policy and its Amendment

146 Informasi Kelangsungan Usaha Business Continuity Information

147 Sumber Daya Manusia Human Resources (HR)

148 Komposisi dan Jumlah SDM HR Composition and Total Employees

149 Pengembangan Kompetensi SDM HR Competence Development

151 Kesejahteraan Karyawan, Lingkungan Kerja dan Kesetaraan Kesempatan

Employee Welfare, Work Environment, and Equality of Opportunity

153 Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan Sebagai Pedoman Perilaku Karyawan

Code of Conduct and Corporate Culture that Guide Employee Bahavior

153 Hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi Industrial Relations and Freedom to Associate

154 Teknologi Informasi Information Technology

155 Prinsip Dasar dan Kebijakan Teknologi Informasi Information Technology Principles and Policy

156 Lingkup dan Tahapan Proses Tata Kelola Teknologi Informasi

Scope and Phases of Information Technology Governance

157 Visi dan Misi Penerapan Teknologi Informasi

Vision and Mission of Information Technology Implemention

157 Infrastruktur Teknologi Informasi Perseroan Company's Information Technology Infrastructure

159 Investasi Teknologi Informasi Information Technology Investement

159 Proyeksi 2016 2016 Projection

160 Kinerja Anak Perusahaan Subsidiaries Performance

166 Tingkat Kesehatan Perusahaan Corporate Robustness

167 Prospek dan Strategi 2016 Prospect and Strategy 2016

(9)

203 Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan Dewan Komisaris

Membership Composition and Basic Appointment of Board of Commissoners

205 Pembagian Tugas dan Wewenang Antar Anggota Dewan Komisaris

Segregation of Duties and Authorities of the Board of Commssioners

205 Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris

Diversity of the Board of Commissioners Composition

206 Transparansi Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Transparency on Concurrent Positions of the Board of Commissioners

206 Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Shareholdings of the Board of Commissioners

207 Program Pengenalan Perseroan Company Introduction Program

207 Hubungan Kerja dengan Direksi Work Relation with the Board of Directors

207 Rapat Dewan Komisaris

Meeting of Board of Commissioners

211 Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2015

Brief Report of the Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities Implementation in 2015

212 Penilaian Terhadap Kinerja Dewan Komisaris Board of Commssioners Performance Evaluation

212 Remunerasi Dewan Komisaris Board of Commssioners Remuneration

213 Program Peningkatan Kompetensi Competency Building Program

213 Direksi

Board of Directors

214 Pedoman Kerja Direksi Board of Directors Charter

214 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi

Duties, Authorities and Responsibilities of the Board of Directors

216 Kualiikasi, Kriteria dan Independensi Anggota Direksi Qualiication, Criteria and Independency of Board of Directors’ Members

217 Nominasi Direksi Nomination of Directors

217 Komposisi dan Dasar Pengangkatan Direksi

221 Program Pengenalan Perseroan Company Introduction Program

222 Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris Work Relation with Board of Commssioners

224 Hubungan Usaha dan Hubungan Ailiasi Antar Sesama Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali

Relationship Between Business and Ailiate Relations of Board Directors and Board of Commissioners, or Controlling Shareholders

225 Rapat Direksi

Board of Directors Meeting

230 Penilaian Terhadap Kinerja Direksi

Performance Evaluation of the Board of Directors

230 Remunerasi Direksi Remuneration of Directors

231 Program Peningkatan Kompetensi Competency Building Program

232 Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi Supporting Organ of the Board of Commssioners and the Board of Directors

232 Sekretariat Dewan Komisaris

Secretariat of the Board of Commissioners

234 Komite Audit Audit Committee

244 Komite GCG dan Pemantauan Risiko GCG and Risk Monitoring Committee

253 Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee

256 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

260 Audit Internal Internal Audit

268 Akuntan Publik Public Accountant

270 Manajemen Risiko Risk Management

(10)

293 Korespondensi dan Laporan Berkala Correspondence and Periodic Reports

295 Situs Web Perseroan Companty WebSite

299 Paparan Publik dan Rilis Media Public Expose and Media Release

299 Akses Publik dan Hubungan Investor Access for Public and Investor Relations

300 Akses Publik Untuk Layanan Pelanggan Public Access to Customers Service

300 Ragam Media Kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan

Variety of Media to the Shareholders and Stakeholders

303 Etika Usaha dan Tata Perilaku Business Ethics and Code of Conduct

304 Pandangan Dasar Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku

The Basic Views on Business Ethics and Code of Conduct

304 Visi, Misi dan Nilai Inti Perusahaan Company’s Vision, Mission and Core Values

306 Standar Etika Usaha dan Standar Tata Perilaku Standards of Business Ethics and Code of Conduct

314 Penerapan dan Sosialisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku Application and Dissemination of Business Ethics and Code of Conduct

315 Kebijakan Anti Korupsi Anti Corruption Policy

316 Pedoman Pengendalian Gratiikasi Guidelines for Gratiication Control

320 Pedoman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

Guidelines On State Oicial’s Wealth Report

322 Benturan Kepentingan Conlict of Interest

323 Kebijakan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Procurement Policy of Goods and/or Services

326 Whistleblowing System Whistleblowing System

329 Perkara Penting dan Permasalahan Hukum Important Cases and Legal Issues

329 Pengungkapan Penyimpangan Internal Disclosure of Internal Deviations

329 Sanksi Administratif Administratif Sanction

329 Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan

Report on Company’s Activities that are Polluting Environment

329 Permasalahan Hukum Legal Issues

06

330 Transparansi Informasi yang Belum Diungkap Dalam Laporan Lainnya

Transparency Information Which Has Not Disclosed In Other Reports

330 Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/ atau Karyawan (ESOP/MSOP) serta Opsi Saham By Employee Share Ownership Program or Management (Esop / Msop) and Stock Option

331 Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary Ratio

331 Imbalan Pasca Kerja Karyawan Employees Post-Employment Beneit

333 Pemenuhan Kewajiban Pajak The Tax Liability Fulillment

333 Ketidaksesuaian dengan PSAK Discrepancy with IAS

333 Kesesuaian dengan Roadmap GCG OJK Compliance With Ojk & Gcg Roadmap

335 Roadmap Tata Kelola Perusahaan GCG Roadmap

taNGGUNG JaWaB sOsIaL

PErUsaHaaN: MENUJU

KEBErLaNJUtaN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY: TOWARDS SUSTAINABILITY

342 Fondasi Menuju Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability

342 Prinsip Dasar Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan Perusahaan

Basic Principles of Social Responsibility and Corporate Sustainability

344 Tujuan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Objectives of CSR Programs

344 Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan Commitment to Stakeholders

346 Pelaksanaan dan Pengembangan Dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Implementation and Development of the Company’s CSR Dimension

347 Landasan Hukum Legal Basis

349 Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR Program Management

350 Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan Nilai Ekonomi Langsung

Responsibility In Economic Aspect: Revenue and Direct Economy

(11)

Biodiversity

358 Pengelolaan Limbah Produksi Production Waste Management

361 Ijin dan Sertiikasi Permit and Certiication

361 Pengaduan dan Media Pelaporan Complaints and Reporting Media

362 Investasi Perseroan Untuk Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup

The Company’s Investment for Environment Management and Utilization

365 Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Labor Practice, Occupational Health and Safety

365 Insan Perseroan, Pengelolaan Kompetensi, Kesejahteraan dan Kesetaraan

The Company's Human Resources Competency Management, Walfare and Equality

367 Keselamatan Kerja Occupational Safety

371 Program Kesehatan Karyawan Employee Healthcare Program

372 Hubungan Industrial Industrial Relations

373 Besaran Investasi dalam Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

The Amount of the Company’s Investment in Employment, Occupational Health and Safety

374 Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan Social and Community Development

374 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Partnership and Community Development Program

379 Program Bantuan Philanthropy Programs

382 Tanggung Jawab terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan

Responsibility to Products, Services and Customers

382 Komitmen terhadap Mutu Commitment to Quality

09

approval sheets

LaMPIraN

aPPENDIX

396 Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6

(12)

Kinerja

2015

(13)

01

14

Kilas Manajemen

Management Highlights

16

Ikhtisar Operasional

Operational Highlights

17

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

20

Ikhtisar Saham

Share Highlights

21

Peristiwa Penting

Events Highlights

23

Penghargaan & Sertiikasi

(14)

KILas MaNaJEMEN 2015

2015 MAnAgEMEnT HIgHLIgHTS

Kokohnya fondasi akan mampu memberikan dasar bagi bangunan untuk berdiri hingga puluhan tahun ke depan. Sebagai entitas usaha yang bergerak dalam industri farmasi, Indofarma telah memiliki batu fondasi yang kuat, yakni pabrik produksi obat-obatan. Pengelolaan yang tepat tentu akan menjadikan batu fondasi tersebut dapat menjadi potensi yang besar. Tidak hanya potensi usaha, namun juga potensi untuk memenuhi kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Indonesia.

Tidak muluk kiranya jika tahun 2015 dapat disebut sebagai tahun berkelanjutan, atau sustainability. Upaya mengelola pabrik obat yang dimiliki Indofarma dengan strategi usaha dan pemenuhan persyaratan mutu obat dari regulator adalah dasar paling utama dari pendekatan sustainability tersebut. Indofarma adalah entitas usaha, yang tentunya membutuhkan strategi usaha untuk dapat menciptakan kinerja yang efektif

A sturdy foundation will be able to provide a base for a building to stand up for decades. As a business entity engaging in the pharmaceutical industry, Indofarma has already had a sturdy foundation: drugs production plant. A proper management would deinitely make the foundation turn into ample potential; not only the business potential, but also the potential to meet the quality of life and health of Indonesian people.

(15)

dan hasil yang optimal. Sementara pemenuhan persyaratan mutu obat dari regulator melalui Cara Pembuatan Obat/Obat Tradisional yang Baik (CPOB/CPOTB) merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakan mutu produk Indofarma.

Pengelolaan yang tepat dari hulu hingga ke hilir dilakukan di sepanjang tahun 2015. Proses produksi dilakukan dengan efisien dan perhitungan yang komprehensif, termasuk melakukan pemetaan perkembangan luar biasa dari pasar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diikuti dengan pemetaan produk yang dapat memberikan marjin yang potensial. Strategi ini terkait dengan fokus pada pasar yang dituju, dimana kesinambungan hulu hingga ke hilir akan dapat memberikan dasar perhitungan yang tepat untuk dapat diterapkan dari aspek produksi hingga pemasaran.

Penguatan pada segmen usaha lainnya di luar segmen usaha obat juga menjadi bagian dari strategi usaha untuk meningkatkan pendapatan dan laba Indofarma. Seperti yang diuraikan dalam Analisis dan Pembahasan Manajemen pada laporan tahunan ini, segmen usaha alat kesehatan dan produk lainnya telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan total. Selain itu, persiapan Indofarma sebagai produsen Obat Tradisional untuk menjadi pusat ekstraksi nasional juga akan dapat memberikan potensi pendapatan yang baru di masa mendatang. Strategi usaha seperti ini perlu dilakukan, agar sustainability Indofarma dapat terwujud secara konsisten.

Eisiensi pada organisasi juga berjalan beriringan dengan pengelolaan usaha yang efektif. Perampingan organisasi di tahun sebelumnya telah diikuti dengan peningkatan pengelolaan Sumber Daya Manusia yang dapat menunjang produktivitas. Pelatihan dan pendidikan kepada karyawan seperti pelatihan CPOB/CPOTB akan dapat mendukung kinerja Indofarma secara keseluruhan. Demikian pula dengan kesejahteraan karyawan, program asuransi, pembentukan lingkungan kerja yang sehat, hingga imbalan pasca kerja sebagai hak karyawan telah dipenuhi dengan baik.

drugs quality requirements set by the regulator through Good Manufacturing Practices (GMP) of Drugs/Traditional Drugs is an integral part of Indofarma’s product quality policy.

A proper management from upstream to downstream was undertaken throughout 2015. The production process was done with eicient and comprehensive calculations, including by mapping the remarkable development of the National Health Insurance (JKN) market followed by product mapping that can provide a potential margin. This strategy is associated with the focus on target markets, where upstream to downstream sustainability will be able to provide a basis for precise calculations to be applied from production to marketing aspects.

Enhancement of non-drug business segments also became part of the business strategy to increase Indofarma’s revenue and proit. As described in the Management Discussion and Analysis in this Annual Report, medical devices and other products business segment has contributed greatly to the total revenue. In addition, Indofarma’s preparation to transform from a manufacturer of traditional drugs to become the center of national extractions will also provide new revenue potential in the future. This business strategy needs to be done, so that Indofarma’s sustainability can be realized consistently.

(16)

IKHtIsar KINErJa

PERFORMAnCE HIgHLIgHTS

17,41%

8,72%

14,94%

PErBaIKaN

KOLEKtaBILItas PIUtaNG

tHE IMPrOvEMENt

Of COLLECtIBILIty

10,28%

KENaIKaN NILaI

rEaLIsasI PrODUKsI

tHE INCrEasE

IN PrODUCtION

rEaLIzatION vaLUE

KENaIKaN PENJUaLaN BErsIH

tHE INCrEasE IN NEt saLEs

PENINGKataN

(17)

Net Sales 1.621.899 1.381.436 1.337.498 1.156.050 1.203.467

Beban Pokok Penjualan

Cost of Goods Sold 1.291.844 1.069.010 999.931 788.155 807.283

Laba Bruto

Gross Proit 330.054 312.426 337.567 367.896 396.184

Laba (Rugi) Usaha

Operating Proit (Loss) 54.929 46.712 (32.306) 83.309 76.479

Beban Keuangan

Financial Expenses (40.779) (38.998) (30.862) (20.926) (21.277)

Penghasilan (Beban) Pajak

Tax Revenue (Expenses) (7.609) (6.329) 8.810 (19.347) (18.283)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan

Net (loss) Income 6.566 1.440 (54.223) 42.385 36.919

Laba (Rugi) Komprehensif

Comprehensive net (loss) Income 5.007 6.262 (54.223) 42.385 36.969

Jumlah Saham Beredar (dalam juta lembar)

Total Outstanding Shares (in million shares) 3.099 3.099 3.099 3.099 3.099

Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh)

Earnings (loss) per Share (in full amount Rupiah) 1,62 2,02 (17,50) 13,68 11,91

Laba (Rugi) yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Proit (Loss) Attributable to Owners of Parent Entity 6.567 1.442 (54.222) 42.385 36.919

Laba (Rugi) yang dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali

Proit (Loss) Attributable to Non-Controlling Interests (1,23) (1,26) (0,25) 0,15 0,07

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk

Comprehensive Proit (Loss) Attributable to Owners of Parent Entity 5.008 6.262 (54.222) 42.385 36.969

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali

Comprehensive Proit (Loss) Attributable to the Non-Controlling Interests (1,22) (1,25) (0,25) 0,15 0,07

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in million Rupiah, unless otherwise stated)

Posisi Keuangan | financial Position

2015

2014

2013

2012

2011

Aset Lancar

Current Assets 1.068.157 782.888 848.840 777.629 706.558

Aset Tidak Lancar

Non-Current Assets 465.551 466.876 448.789 410.990 408.343

Jumlah Aset

Total Assets 1.533.708 1.249.763 1.297.630 1.188.619 1.114.901

(18)

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in million Rupiah, unless otherwise stated)

Data Keuangan Lainnya | Other financial Data 2015 2014 2013 2012 2011

Investasi pada Entitas Lain

Investment on Other Entity 511 431 431 296 975

Modal Kerja Bersih

Net Working Capital 221.426 182.322 177.937 407.776 247.155

(dalam persen) (in percentage)

rasio-rasio Keuangan | financial ratios 2015 2014 2013 2012 2011

Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio Lancar

Current Ratio 126,15 130,36 126,52 210,25 153,79

Rasio Kas

Cash Ratio 37,02 22,60 18,10 52,70 29,04

rasio solvabilitas(solvability ratio)

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas

Debt to Equity Ratio 158,76 112,65 123,18 82,84 83,01

Rasio Liabilitas terhadap Aset

Debt to Asset Ratio 61,35 52,97 55,19 48,14 45,35

rasio aktivitas (activity ratio)

Tingkat Perputaran Persediaan

Inventory Turnover 4,30 4,94 4,23 4,88 4,17

Tingkat Perputaran Aset

Asset Turnover 1,06 1,11 1,03 0,97 1,08

rasio Proitabilitas(Proitability ratio)

Tingkat Pengembalian Aset

Return on Asset 0,92 0,62 (4,87) 3,78 3,31

Tingkat Pengembalian Ekuitas

Return on Equity 2,39 1,32 (10,67) 6,52 6,06

Marjin Laba Usaha

Operating Proit Margin 3,39 3,38 (2,42) 7,20 6,35

Marjin Laba Bersih

Net Interest Margin 0,40 0,10 (4,05) 3,66 3,06

*Angka disajikan kembali dalam rangka penerapan PSAK 24 (Revisi 2013)

The numbers are restated by Implementation of PSAK 24 (Revision of 2013)

1.156.050

1.337.498 1.381.436

1.621.899

2011 2012 2013 2014 2015

1.203.467

PENJUALAN BERSIH Net sales

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

2014 2015

Penjualan Bersih

Net Sales

1,621,899

1,381,436 1,650,000

1,600,000 1,550,000 1,500,000 1,450,000 1,400,000 1,350,000 1,300,000 1,250,000

17,41%

(19)

42.385

-54.223 1.440

6.566

2011 2012 2013 2014 2015

36.919

-32.306

2011 2012 2013 2014 2015

-54,223

6,262 5,007 36,970 42,385

2011 2012 2013 2014 2015

1.533.708 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN

Net Income (Loss)

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF Comprehensive Net Income (Loss)

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

JUMLAH ASET total assets

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

2014 2015

Laba (Rugi) Tahun Berjalan

Operating Proit (Loss)

6.566

1.440 6,000

5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0

355,97%

PertumbuhanGrowth

2014 2015

Laba (Rugi) Usaha

Operating Proit (Loss)

46,712 47,000

46,000 45,000

2014 2015

Laba (Rugi) Komprehensif

Comprehensive Net Income (Loss)

5,007 6,262

9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0

1,800,000

-20,04%

Penurunan

(20)
[image:20.595.48.517.144.665.2]

tabel Informasi saham

Share Information

Periode Period

Kapitalisasi Pasar (dalam miliar rupiah) Market Capitalization

(in billion Rupiah)

Harga saham tertinggi (rp) Highest (rp) Harga saham terendah (rp) Lowest (rp) Harga saham Penutupan (rp) Closing (rp) volume Perdagangan (lembar saham) trade volume (in shares) 2012

Triwulan I/ Q1 607 202 151 196 176.508.010

Triwulan II/ Q2 521 202 166 168 288.394.710

Triwulan III/ Q3 499 187 161 161 348.934.110

Triwulan IV/ Q4 1.100 410 153 355 963.193.144

2013

Triwulan I/ Q1 896 374 267 289 345.121.967

Triwulan II/ Q2 607 302 192 196 428.936.551

Triwulan III/ Q3 394 225 120 127 494.042.673

Triwulan IV/ Q4 521 201 121 168 917.259.401

Angka-angka dalam tabel merupakan akumulasi perhitungan selama triwulanan, dan bukan mengambil dari penutupan di setiap triwulanan

Keterangan:

• Terjadi/tidak terjadi aksi pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham dalam dua tahun terakhir.

• Terjadi/tidak terjadi penghentian sementara perdagangan saham perusahaan dalam tahun buku.

The numbers in table are total accumulation in quarterly, and not taking from every quarterly closing

Notes:

• There was no corporate action such as stock split, reverse stock, bonus share and decreasing of share values occuring in the last two years.

• There was no suspended share trading occuring during the inancial period.

IKHtIsar saHaM

STOCK HIgHLIgHTS

30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 5,000,000

Volume Perdagangan Harga Penutupan 157 164 172 196 185 182 168 178

174 161 167 285 355 287 329 389 255 248 196 195 149 127 141 179 168 26,149,500 20,761,200 1,203,500 1,231,700 5,589,000 3,347,000 5,769,000 2,047,700 2,608,000 1,512,100 4,281,600 1,870,500 1444,800 3,743 6,905 326 5,772 1,495 271 5,485 6,378 653 7,267 5,678 350 400 300 250 200 150 100 0 50 1/1/2 014 1/2/20 14 1/3/20 14 1/4/2 014 1/5/2 014 1/6/20 14 1/7/2 014 1/8/20 14 1/9/2 014 1/12 /201 4 1/11 /201 4 1/12 /201 4 1/1/20151/2/2 015 1/3/2 015 1/4/20151/5/2 015 1/6/2 015

1/7/2015 1/8/2 015 1/9/2 015 1/12 /201 5 1/11 /201 5 1/12 /201 5

(21)

Pe r s e ro a n m e n e r i m a Sertiikat Halal dari LP POM MUI untuk produk Taburia. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk yang halal dan baik.

Diselenggarak an RUPS Tahunan Indofarma untuk tahun buku 2014. Terdapat 7 (tujuh) agenda yang telah diputuskan dalam RUPS tersebut.

Indofarma memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 yang diterbitkan oleh SGS. Sertifikat ISO ini meliputi aspek produksi dan pemasaran produk obat, produk obat tradisional, injeksi, tablet, kapsul,

serbuk, salep, krim, sirup, sirup kering, suspensi, larutan dan sachet.

Indofarma menerima 4 (empat) Sertiikat CPOB dari Badan POM RI dalam rangka resertiikasi CPOB, yang terdiri dari:

1. Sertiikat CPOB No. 4361/CPOB/A/IV/15, bentuk sediaan Tablet Biasa dan Tablet Salut Nonbetalaktam.

2. Sertiikat CPOB No. 4362/CPOB/A/IV/15, bentuk sediaan Kapsul Keras Nonbetalaktam.

3. Sertiikat CPOB No. 4363/CPOB/A/IV/15, bentuk sediaan Serbuk Oral Nonbetalaktam.

4. Sertiikat CPOB No. 4364/CPOB/A/IV/15, bentuk sediaan Cairan Oral Nonbetalaktam.

Dilaksanakan penandatangan Medium Term Note (MTN) II PT Indofarma (Persero) Tbk. Penandatanganan dilaksanakan di kantor Mandiri Sekuritas, dihadiri oleh Direksi dan pejabat

The Company received Halal Certiicate from LP POM MUI for Taburia products. It showed that the Company committed to produce

halal and good products. Indofarma’s Annual GMS of the

financial year 2014 was held. Seven agenda was resolved in the Annual GMS.

Indofarma received ISO 9001:2008 Certiicate issued by SGS. This ISO Certiicate covers production and marketing aspects of pharmaceutical products, herbal products, injections, tablets, capsules, powder, ointment, cream, syrup, dry syrup, suspension, liquid and sachets.

Indofarma received 4 (four) GMP Certiicates from Indonesian National Agency of Drug and Food Control (BPOM-RI) consisting of the following: 1. GMP Certiicate No. 4361/CPOB/A/IV/15, for Nonbetalactam Tablet

5

8

17

9

19

MARET

March

APRIL

April

MARET

March

APRIL

April

MARET

(22)

I n d o f a r m a b e r s i n e r g i bersama BUMN lain di Kota Palembang, Sumatera Selatan dalam rangka menyambut HUT Republik Indonesia ke-70. Kegiatan dimulai sejak 15 Agustus dengan melibatkan masyakarat umum di kota Palembang. Kemudian pada 17 Agustus, diselenggarakan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di kantor pusat PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang dilanjutkan dengan pemberian santunan bedah rumah untuk para veteran, bantuan apresiasi pendidikan bagi siswa sekolah; serta menggelar pasar murah untuk masyarakat umum.

Dilaksanakan asesmen Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) oleh Forum Ekselen BUMN (FEB) dengan target menaikkan peringkat penilaian asesmen

dari kategori early result di tahun 2014 menjadi early improvement di tahun 2015.

Penandatanganan Nota Kesepahaman Indofarma dengan PT Bogor Life Science & Technology (BLST) tentang kerjasama pemanfaatan hasil penelitian pangan fungsional dengan bahan baku sukun dalam rangka mendukung program 1000 Hari Pertama Kehidupan Kemenkes RI. Penandatanganan ini dihadiri oleh pejabat kedua instansi; Direktur Syamsul Hadi sebagai perwakilan Indofarma, dan Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman PhD mewakili BLST. BLST sendiri merupakan perusahaan induk dari Institut Pertanian Bogor berbasis inovasi dan kepakaran.

Public Expose Tahunan Indofarma di Gedung Bursa Efek Indonesia. Direktur Indofarma Syamsul Hadi didampingi Sekretaris Perusahaan Yasser Arafat berkesempatan memberikan pemaparan mencakup pencapaian operasional, pencapaian kinerja keuangan (tidak diaudit) dengan posisi per 30 September 2015, best estimate 2015, capital expenditure, dan keberlanjutan serta hal-hal lainnya yang layak diketahui oleh publik dan pemegang saham.

Indofarma held Annual Public Expose in Indonesia Stock Exchange Jakarta. Indofarma’s Director, Syamsul Hadi, accompanying by Corporate Secretary Yasser Arafat presented an exposure on the Company’s operational and (unaudited) inancial results as of 30 September 2015, the 2015 best estimates, capital expenditures, sustainability and other matters the public and shareholders should know.

Indofarma collaborated in synergy with other SOEs in the celebration of the 70th Anniversary of Indonesia taking place in Palembang, South Sumatera. The celebration started on 15 August 2015 by involving Palembang public participation. Subsequently on 17 August, Indonesian Independence Proclamation Commemoration was held at PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) Head Oice, followed by the extension of home renovation donations to veterans, educational donations for students; and bazaar for public.

Excellent Performance Assessment Criteria (KPKU) was conducted by SOE Excellence Forum (FEB) with a target to upgrade the assessment rating from early result category to early improvement category in 2015.

MOU Signing with PT Bogor Life Science and Technology (BLST) on the use of functional food research results with breadfruit raw materials in order to support Indonesian Ministry of Health’s 1000 First Days of Life program. The signing was attended by Directors and oicials of both institutions. Indofarma was represented by Syamsul Hadi, and BLST was represented by Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaiman PhD. BLST is the expertise and innovation-based parent entity of the Bogor Institute of Agricultural.

15–17

7-11

21

28

AGUSTUS

August

DESEMBER

December

DESEMBER

December

DESEMBER

(23)

sErtIfIKat CPOB NO. 4361/CPOB/a/Iv/15, CaKUPaN BENtUK sEDIaaN: taBLEt BIasa DaN taBLEt saLUt NONBEtaLaKtaM

Masa BErLaKU saMPaI DENGaN 7 aPrIL 2020. GMP CErtIfICatE NO. 4361/CPOB/a/Iv/15, fOr NONBEtaLaCtaM taBLEt aND COatED taBLEt

vaLID UNtIL 7 aPrIL 2020

sErtIfIKat CPOB NO. 4362/CPOB/a/Iv/15, CaKUPaN BENtUK sEDIaaN: KaPsUL KEras NONBEtaLaKtaM.

Masa BErLaKU saMPaI DENGaN 7 aPrIL 2020 GMP CErtIfICatE NO. 4362/CPOB/a/Iv/15 fOr

NONBEtaLaCtaM HarD CaPsULE vaLID UNtIL 7 aPrIL 2020

sErtIfIKat CPOB NO. 4364/CPOB/a/Iv/15, CaKUPaN BENtUK sEDIaaN: CaIraN OraL NONBEtaLaKtaM. Masa BErLaKU saMPaI DENGaN 7 aPrIL 2020 GMP CErtIfICatE NO. 4364/CPOB/a/Iv/15 fOr

NONBEtaLaCtaM OraL LIqUID vaLID UNtIL 7 aPrIL 2020

sErtIfIKat CPOB NO. 4363/CPOB/a/Iv/15, BENtUK sEDIaaN taBLEt BIasa DaN taBLEt saLUt NONBEtaLaKtaM.

Masa BErLaKU saMPaI DENGaN 7 aPrIL 2020 GMP CErtIfICatE NO. 4363/CPOB/a/Iv/15 fOr

NONBEtaLaCtaM OraL POWDEr vaLID UNtIL 7 aPrIL 2020 sErtIfIKat IsO 9001: 2008 IssUE 8 NO. ID03/00102 UNtUK

PrODUKsI DaN PEMasaraN PrODUK OBat, OBat traDIsIONaL, INJEKsI, DrOP, taBLEt, KaPsUL, sErBUK, saLEP, KrIM, sIrUP, sIrUP KErING, sUsPENsI, LarUtaN DaN saCHEt

DItErBItKaN OLEH: sGs

Masa BErLaKU saMPaI DENGaN 17 MarEt 2018 IsO 9001: 2008 IssUE 8 NO. ID03/00102 MaNUfaCtUrING aND MarKEtING Of PHarMaCEUtICaL PrODUCts, HErBaL MEDICINE,

INJECtION, DrOP, taBLEt, CaPsULE, POWDEr, OINtMENt, CrEaM, syrUP, Dry syrUP, sUsPENsION, sOLUtION, aND saCHEt

CErtIfIED By: sGs vaLID UNtIL 17 MarCH 2018

sErtIfIKat HaLaL NO. 00180072030315 UNtUK PrODUK taBUrIa KatEGOrI

sUPLEMEN DaN MaKaNaN DItErBItKaN OLEH: LPPOM MUI Masa BErLaKU saMPaI DENGaN 4 MarEt 2017

HaLaL CErtIfICatION NO. 00180072030315 fOr fOOD aND sUPLEMENt CatEGOry: taBUrIa

(24)

Laporan

(25)

26

Laporan Dewan Komisaris

Board of Commissioners’ Report

34

Proil Dewan Komisaris

Board of Commissioners' Proile

36

Laporan Direksi

Board of Directors' Report

50

Proil Direksi

Board of Directors' Proile

(26)

LAPORAN

DEWAN

KOMISARIS

BOARD OF

COMMISSIOnERS'

REPORT

Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,

Sebagai badan usaha milik negara yang bergerak di bidang farmasi, Perseroan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berupa obat yang berkualitas dengan harga terjangkau yang dapat mendukung program kerja pemerintah dalam perbaikan tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program pemerintah dalam perbaikan tingkat kesehatan tersebut diwujudkan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Adanya program JKN tersebut membawa implikasi positif bagi pelaku industri farmasi di Indonesia. Sebagai gambaran, program yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang pesat dalam 5 (lima) tahun ke depan. Saat diluncurkan pada 1 Januari 2014, jumlah peserta JKN mencapai 121,6 juta jiwa. Setahun kemudian, Januari 2015, jumlah ini bertambah menjadi 135,7 juta peserta. Dan pada Februari 2016, kepesertaan JKN telah mencapai 162 juta. Angka ini akan masih mengalami potensi pertumbuhan, mengingat data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 mencapai 254,9 juta jiwa. Pertumbuhan kepersertaan JKN ini secara langsung didorong oleh Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS dan Peraturan Presiden (Perpres) No. 12 Tahun 2013 yang telah diubah melalui Perpres No. 111 Tahun 2013, yang mewajibkan seluruh penduduk Indonesia terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan.

Namun demikian, jumlah kepesertaan program JKN tersebut belum dapat mencerminkan pola konsumsi dalam industri farmasi nasional. Data Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi mencatat, konsumsi industri farmasi nasional pada tahun 2014-2015 kurang lebih berada di level Rp200 ribu per kapita per tahun. Namun, rendahnya angka ini justru mengindikasikan potensi yang besar untuk dapat tumbuh di masa depan. Aspek demograi penduduk Indonesia, khususnya persentase kelas menengah yang besar yang memiliki akses terhadap pengetahuan tentang kesehatan dan gaya hidup diprediksi akan menjadi tulang punggung pertumbuhan tersebut.

19,38

%

PERTUMBUHAN JUMLAH

PESERTA JAMINAN

KESEHATAN NASIONAL

(27)

Dear shareholders and stakeholders,

As a state-owned enterprise engaging in the pharmaceutical industry, the Company assumes the responsibility to meet public need of quality drugs at afordable prices to support the government's program in improving public health and welfare. One of the government’s health improvement programs is manifested in the National Health Security program (JKN).

The JKN program has positive implications for the pharmaceutical industry in Indonesia. For example, a program organized by the Social Security Implementing Agency (BPJS) is expected to grow rapidly in the coming 5 (ive) years. When irst launched on January 1, 2014, the number of JKN participants was 121.6 millions. A year after, in January 2015, the number increased to 135.7 million participants. And in February 2016, JKN participations increased to 162 millions. The igure is potentially growing, given the data from the Indonesia Central Bureau of Statistics (BPS) that Indonesian population in 2015 amounted to 254.9 millions. The growing number of JKN participants is directly driven by the 2011 Law No. 24 on The Social Security Implementing Agency and Presidential Regulation No. 12 Year 2013 which has been amended by Presidential Regulation No. 111 Year 2013, which requires all Indonesian to register for the health insurance.

However, the number of JKN program participants by no means relects consumption pattern

Kunci fondasi yang kuat adalah bahan yang baik, dan tentunya

itikad untuk dapat membangun fondasi yang kokoh. Perseroan

telah memperlihatkan ini semua.

“Enhancing Competitiveness in a Prospective Market"

(28)

LAPORAn DEWAn KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIOnERS' REPORT

Guna memenuhi pengadaan produk obat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk pemenuhan program JKN yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pemerintah—melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)—melaksanakan lelang e-Catalogue di setiap akhir tahun untuk pengadaan obat generik di tahun berikutnya. Melalui lelang e-Catalogue ini dapat diketahui harga yang telah ditetapkan dan kuantitas yang dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan, rumah sakit dan Puskesmas di seluruh Indonesia. Hal inilah yang mendorong pertumbuhan pasar farmasi nasional, khususnya nilai dan volume obat generik.

Besarnya pasar farmasi nasional khususnya pasar obat generik menciptakan persaingan yang tinggi bagi produsen obat untuk mendapatkan bagian dari potensi pasar tersebut. Hal tersebut menuntut Perseroan sebagai salah satu pelaku industri farmasi nasional untuk berbenah agar dapat meningkatkan daya saingnya dan ikut serta dalam kompetisi di pasar yang menjanjikan ini.

Tentang Target dan Strategi Awal Tahun

Dewan Komisaris memandang target dan strategi yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2015 telah memiliki dasar asumsi dan perhitungan yang baik atas sumber daya yang dimiliki Perseroan. Rumusan RKAP yang dilakukan Direksi dan disetujui bersama-sama dengan Dewan Komisaris telah memperlihatkan rencana optimalisasi dan fokus arah pengembangan Perseroan.

Kekuatan utama Perseroan terletak pada aspek produksi. Strategi besar untuk fokus pada pasar obat generik merupakan langkah yang tepat, khususnya terkait potensi pasar e-Catalogue dari pemerintah. Dalam rangka mewujudkan strategi besar tersebut, pada awal tahun Perseroan telah mencanangkan program peningkatan kapasitas produksi. Selain itu, Perseroan juga berupaya memastikan pemenuhan cara pembuatan obat yang baik pada seluruh tahapan proses produksi.

Dari aspek operasional, Perseroan terus mengupayakan program efisiensi yang berkelanjutan dengan tetap mengoptimalkan produktivitas untuk mencapai target Perseroan secara keseluruhan. Upaya optimalisasi dilakukan antara lain melalui perbaikan tata kelola organisasi Perseroan.

Apresiasi Terhadap Pertumbuhan Kinerja Indofarma

Di tengah pertumbuhan pasar industri farmasi nasional, Perseroan menjadi salah satu pelaku industri yang berfokus pada pasar lelang

e-Catalogue obat generik dari pemerintah. Direksi telah melakukan pembenahan rantai pasokan laba dari pasar tersebut.

In order to meet the procurement of drugs by the Indonesian Ministry of Health to fulill the JKN program based on the prevailing rules and regulations, the Government through the Government Goods and Services Procurement Policy Agency (LKPP) organizes e-Catalogue tender at the end of each year for the procurement of generic drugs in the following year. Through this e-Catalogue tender, we can ind out the predetermined prices and quantity needed by all Health Care Institutions and hospitals across Indonesia. This has encouraged the growth of national pharmaceutical markets, particularly in terms of value and volume of generic drugs products.

The sizeable national pharmaceutical markets especially generic drugs market have created ierce competition for manufacturers to capture a share of the market potential. This condition requires the Company as one of the national pharmaceutical industries to make improvements in order to enhance its competitiveness and participate in the competition of these promising markets.

Targets and Strategies at the Beginning of the Year

The Board of Commissioners views that the Company’s 2015 Planned Activities and Company Budget (RKAP) targets and strategies are already arranged on correct basic assumptions and calculations of the Company’s resources. The RKAP formulated by the Board of Directors and mutually agreed by the Board of Commissioners has shown the Company’s optimization plan and development focus.

The Company's main strength lies in the production aspect. The Grand strategy to focus on the generic market is a right decision, particularly related to the Government e-Catalogue market potential. In pursue of the grand strategy, at the beginning of the year, the Company launched a program to increase production capacity. In addition, the Company also ensured the compliance to good manufacturing practices at all stages of the production processes.

From the operational aspect, the Company continues to pursue sustainable eiciency program by optimizing productivity to achieve its overall targets. Optimization eforts carried out consisted of, among others, the Company’s organizational governance improvement.

Appreciation on Indofarma’s Growth Performance

(29)

Langkah penambahan portofolio produk sebagai upaya memperbesar pangsa pasar baru dilakukan dengan pengembangan produk Obat Tradisional. Rencana Perseroan untuk menjadi pusat ekstraksi nasional harus didukung dengan berbagai strategi dari manajemen. Proses persiapan yang telah dilakukan oleh Perseroan diharapkan akan membuahkan hasil di tahun 2016.

Pada aspek pemasaran dan distribusi, Dewan Komisaris memandang langkah dan upaya yang dilakukan Direksi untuk dapat menciptakan proses usaha yang eisien telah sesuai dengan kaidah pengelolaan entitas usaha. Optimalisasi biaya pemasaran tentu akan berimbas pada penurunan beban keuangan. Di samping itu, penempatan karyawan pemasaran ke Entitas Anak PT Indofarma Global Medika (IGM) juga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Pada aspek keuangan, Dewan Komisaris telah melihat upaya Direksi untuk mendapatkan multisourceinancing dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih kompetitif. Tujuan penggunaan dana pembiayaan tersebut dinilai sudah tepat, yaitu untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan.

Secara garis besar, Dewan Komisaris memandang kinerja Perseroan di sepanjang tahun 2015 mengindikasikan pertumbuhan dengan dasar yang kuat. Walaupun angka realisasi masih di bawah target RKAP, sejumlah upaya yang dilakukan Direksi justru memberikan fondasi yang kuat akan pentingnya pengelolaan operasional dan proses usaha yang baik dan benar.

Atas seluruh capaian positif dan upaya pengelolaan Perseroan yang baik, Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh karyawan Perseroan. Seluruh upaya ini diyakini akan memberikan fondasi yang kuat bagi keberlanjutan Perseroan di masa mendatang.

Tata Kelola Perusahaan, Pengawasan dan Arahan Dewan Komisaris, Serta Kinerja Komite

Fungsi pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris erat kaitannya dengan mekanisme tata kelola perusahaan yang diterapkan dalam sebuah perusahaan. Dewan Komisaris menjalankan tugas dan

Product portfolio addition for new market share expansion is carried out through traditional medicine development. The corporate's plan to be a national extraction center has to be supported by management's strategies. The Company’s preparations are expected to bear fruit in 2016.

On the marketing and distribution aspects, the Board of Commissioners considers that the Board of Directors’ measures in arranging eicient business processes have complied with the applicable business management regulations. Marketing costs optimization will certainly have an impact on the decrease in inancial burden. In addition, the allocation of marketing personnel to the Subsidiary PT. Indofarma Global Medika (IGM) will also foster high productivity.

On the financial aspect, the Board of Commissioners saw the Board of Directors’ eforts to get multi source inancing at more competitive interest rates. The inancing purposes are considered appropriate to support the Company’s operational activities.

In general, the Board of Commissioners considers the Company’s performance throughout 2015 an indication of growth with a strong foundation. Despite the RKAP target realization below the igures, the Board of Directors’ eforts laid a strong foundation of the importance of good and proper operational management and business processes.

For all the Company’s positive achievements and good management eforts, the Board of Commissioners extends our highest appreciation to the Company’s Board of Directors and all employees. We believe these efforts provide a strong foundation for the Company's sustainability in the future.

Corporate Governance, Oversight and Directives of the Board of Commissioners, and Performance of its Committees

(30)

Dewan Komisaris, dibantu oleh 2 (dua) komite yang berada di bawahnya, yaitu Komite Audit serta Komite Good Corporate Governance

(GCG) & Pemantauan Risiko melakukan tugas pengawasan dengan membangun hubungan kemitraan strategis bersama Direksi dan seluruh fungsi di Perseroan. Hubungan antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ Perseroan juga berjalan dengan baik, dimana RUPS yang bertindak sebagai forum tertinggi dalam pengambilan keputusan strategis bagi Perseroan telah dilaksanakan pada bulan April tahun 2015.

Komite Audit, bertugas untuk memberikan penelaahan kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, serta memeriksa laporan dari fungsi Audit Internal dan meyakinkan bahwa pengendalian internal yang benar telah dijalankan di seluruh unit Perseroan. Komite GCG & Pemantau Risiko bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Perseroan menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG serta menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam setiap pengambilan keputusan taktisnya.

Dalam hal menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi berkaitan dengan adanya dua persoalan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh Perseroan. Persoalan pertama, adanya tuntutan karyawan melalui PHI dan temuan dari Komite Audit melalui KAP mengenai adanya biaya bantuan hukum tanpa dikomunikasikan sebelumnya dalam Radirkom. Sedangkan persoalan kedua adalah adanya penutupan sementara kegiatan pabrik oleh Badan POM karena belum lengkapnya CPOB. Mengingat ini merupakan persoalan penting, dan dengan mempertimbangkan kewajiban untuk berpegang pada prinsip akuntabilitas, keadilan, dan keterbukaan informasi dalam rangka membangun tatakelola yang baik, maka Dewan Komisaris merasa perlu untuk menginformasikan hal ini kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Dalam menghadapi tuntutan karyawan melalui PHI, Dewan Komisaris mendukung apa yang dilakukan oleh Direksi, untuk melakukan persiapan-persiapan hukum yang dibutuhkan dalam menghadapi PHI, dengan tetap menekankan nilai kejujuran, keadilan, serta aturan hukum yang berlaku. Itulah sebabnya saat Direksi mengajukan penambahan anggaran untuk bantuan hukum dalam Radirkom tanggal 28 April 2015, Dewan Komisaris memberikan arahan agar dana tersebut benar-benar hanya digunakan untuk membiayai proses hukum saja, dengan tetap mempertimbangkan semangat eisen. Persoalan selanjutnya muncul lagi, saat Komite Audit melalui KAP menemukan adanya pengeluaran dana untuk proses kasasi yang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan pengajuan

The Board of Commissioners is assisted by 2 (two) committees namely the Audit Committee and the Good Corporate Governance (GCG) & Risk Monitoring Committee and performs supervisory function by establishing joint strategic partnership with the Board of Directors and all supporting functions. The General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors as the Company’s organs have built a good relationship, where the GMS as the highest forum in the Company’s strategic decision making has convened a GMS meeting in April 2015.

The Audit Committee is responsible for providing review opinion to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners, as well as examining the reports from Internal Audit and ensuring that internal control is properly implemented in all units of the Company. GCG and Risk Monitoring Committee is responsible for ensuring the Company’s compliance with the prevailing regulations and GCG principles and the application of risk management principle and review in any tactical decision making process.

In the execution of our supervisory duties, the Board of Commissioners provided guidance to the Board of Directors pertaining to the two reasonably diicult issues being faced by the Company. The irst issue was the employee claims through the Industrial Relations Court (PHI) and the indings of the Audit Committee through Public Accountants Firm (KAP) concerning the legal aid costs without previously communicated in Radirkom. The second issue was the temporary closure of the factory operation by Indonesian Food and Drug Control Agency (BPOM) because of incomplete GMP. Considering the importance of these issues and taking into account of the obligation to adhere to the principles of accountability, fairness, and transparency of information in order to establish good governance, the Board of Commissioners views the two issues should be communicated in the General Meeting of Shareholders.

In facing the employees’ claims through PHI, the Board of Commissioners supports all the actions taken by the Board of Directors in making preparations required in the face of the PHI, by emphasizing to the values of honesty, fairness, and the rule of law. Therefore, when the Board of Directors proposed the budget for legal aid in Radirkom on 28 April 2015, the Board of Commissioners provided directive to use the budget solely to inance the legal process, with due regard to the spirit of eiciency. The next issue was raised when the Audit Committee through KAP found out that the expenditure of funds for the appeal process was much higher than the previous submission of additional fund, where the fund was used without any prior communication with the Board of Commissioners. The

LAPORAn DEWAn KOMISARIS

(31)

tambahan dana sebelumnya, tetapi justru dikeluarkan tanpa dikomunikasikan sebelumnya kepada Dewan Komisaris. Bagi Dewan Komisaris itu merupakan masalah yang cukup serius, baik dari sisi jumlah dananya yang sangat material sehingga mempengaruhi pencapaian laba perseroan, tetapi juga menyangkut pelanggaran prinsip keterbukaan dan akuntabilitas dalam GCG. Itulah sebabnya maka Dewan Komisaris merasa informasi ini harus sampai kepada pemegang saham.

Perseroan mengalami masalah yang berat lainnya, yaitu penutupan sementara beberapa bagian dari fasilitas pabrik oleh Badan POM terkait dengan belum keluarnya CPOB yang sudah diajukan sebelumnya. Dengan terjadinya penutupan sementara kegiatan sebagian fasilitas pabrik, Dewan Komisaris telah meminta manajemen untuk segera memperbaiki segala aspek yang berkaitan dengan produksi sesuai yang disyaratkan oleh Badan POM. Dan saat ini sebagian fasilitas pabrik sudah boleh beroperasi, hanya bagian injeksi yang masih dalam proses penutupan. Dewan Komisaris menilai Direksi memiliki sikap yang kooperatif dan responsif dalam mengatasi masalah ini.

Dewan Komisaris mengapresiasi segala upaya perbaikan yang telah dilakukan sebelumnya oleh Direksi walaupun ternyata itu belum cukup memadai sehingga terjadi penutupan sementara. Tetapi justru ini bisa menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mulai meneropong persoalan secara menyeluruh. Dewan Komisaris bersama Direksi merasa perlu dilakukannya revitalisasi asset, agar Perseroan berkembang secara berkelanjutan. Perbaikan/ renovasi pabrik dan penggantian sistim informasi adalah rencana kedepan yang mendesak yang menjadi bagian dari rencana Direksi yang mendapat dukungan penuh dari Dewan Komisaris.

Di bawah arahan Dewan Komisaris, Perseroan melalui Komite GCG & Pemantauan Risiko secara khusus menegaskan pentingnya penegakan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku melalui sosialisasi standar etika usaha dan standar tata perilaku, pengendalian gratiikasi, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) serta Whistleblowing System (WBS) atau sistem pelaporan pelanggaran. Selain selaras dengan program anti korupsi dari pemerintah, penegakan terhadap kepatuhan menjadi bagian dari pembentukan proil Perseroan sebagai BUMN berstatus

Board of Commissioners considers it a serious problem, not only in terms of the amount of funds that materially afected the Company’s achievement of proit, but it was also concerned with the violation of GCG’s transparency and accountability principles. In consideration of the foregoings, the Board of Commissioners feel this information should be communicated to the shareholders.

The Company should also deal with another difficult problem, i.e. the temporary closure of some sections of the manufacturing facilities by BPOM associated with the unreleased GMP we already submitted. With the temporary closure of the factory facilities, the Board of Commissioners requested the management to immediately improve all aspects related to production in accordance with BPOM’s requirements. And currently, most of the manufacturing facilities have been allowed to operate, excluding the injection section. The Board of Commissioners views that the Board of Directors has been cooperative and responsive in addressing this issue.

The Board of Commissioners appreciates all the eforts undertaken by the Board of Directors despite the fact that it was not enough to prevent the temporary closure. Indeed, this could be a momentum for all the stakeholders to start observing the problems thoroughly. The Board of Commissioners and the Board of Directors feel that asset revitalization is required to be done in order to enable the Company’s sustainable development. Factory renovation and information system renewal have become the Board of Directors’ future plans based on the urgency, which have the full support of the Board of Commissioners.

(32)

sebagai Komisaris Independen. Kepada Fajar Rahmat Zulkarnaen S.Si, MT yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen, Dewan Komisaris atas nama seluruh jajaran Perseroan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terhadap kontribusi dan dedikasi sampai dengan berakhirnya masa bakti.

Menatap Masa Depan

Kunci keberhasilan dalam membangun dunia usaha, khususnya di bidang industri farmasi, adalah melakukan pengelolaan operasional dan proses usaha yang sesuai dengan kaidah serta peraturan yang berlaku. Pentingnya aspek manajerial dan pemahaman akan kekuatan utama Perseroan akan menjadi landasan yang kokoh bagi keberlangsungan di masa mendatang.

Rencana Perseroan menjadi produsen obat generik terbesar di Indonesia merupakan strategi yang tepat. Perubahan ini tidak akan mengubah pola pengelolaan operasional dan proses usaha yang telah berjalan. Dewan Komisaris meyakini bahwa hal ini akan semakin mempertajam fokus Perseroan dalam mengelola kekuatan sehingga dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut.

Menjadi produsen obat generik terbesar di Indonesia tentu bukanlah hal yang mudah. Strategi besar Perseroan di tahun 2016 untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi dan melakukan upaya untuk menciptakan faktor pertumbuhan perusahaan melalui pengembangan produk baru akan dapat menopang pertumbuhan kinerja Perseroan.

Strategi eisiensi di Entitas Anak IGM yang terus digulirkan Direksi juga dapat menambah daya dorong Perseroan, khususnya untuk dapat menekan beban biaya. Salah satu strategi eisiensi dilakukan dengan optimalisasi aset di sejumlah daerah yang akan membantu operasional distribusi menjadi lebih efektif.

Sejalan dengan upaya penambahan portofolio produk melalui produk Obat Tradisional yang telah dilakukan Direksi di tahun 2015 harus disambut dengan langkah-langkah taktis. Dewan Komisaris memandang, hal tersebut dapat menjadi salah satu kunci bagi Perseroan untuk melangkah secara optimis di tahun 2016 dan tahun-tahun berikutnya. Khususnya terkait produk Obat Tradisional, dimana Perseroan berencana untuk menjadi pusat ekstraksi nasional.

Strategi manajemen untuk mendapatkan sumber pembiayaan baru juga patut diapresiasi. Keberhasilan untuk mencari sumber pembiayaan yang kompetitif di akhir tahun 2015 akan menjadi

and Teddy Wibisana as Independent Commissioner. We, on behalf of the Company, send out our gratitude to Fajar Rahmat Zulkarnain S.Si, MT for his contribution and dedication during his service as Independent Commissioner.

Look at the Future

The key to success in building a business, particularly in the pharmaceutical industry, is by performing operational management and business processes in accordance with the prevailing rules and regulations. The importance of managerial aspects and understanding of the major strengths of the Company will provide a strong foundation for sustainability in the fut

Gambar

tabel Informasi saham
Table below shown the background of members of audit committee,
Tabel Kematian
Tabel di atas menunjukkan perbandingan dengan hasil penurunan konsumsi air di seluruh lokasi yang dimiliki Perseroan mencapai 15,82% dibandingkan konsumsi air tahun 2014
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai upaya untuk mengungkap dan mendokumentasikan khasanah budaya di masyarakat Kampung Naga terkait matematika yang dapat digunakan sebagai

Lingkungan fisik stasiun 7 dan 8 perlu dijaga karena lokasinya berdekatan dengan lokasi kegiatan PLTD/G yang memungkinkan tercecernya limbah minyak/oli dan sampah organik,

Dana alokasi khusus adalah alokasi dari anggaran pendapatan dan belanja negara kepada provinsi kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang

Kedua, dengan merujuk cerita/ isi, maka dapat diketahui bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam novel Sang Hafidz dari timur karya munawir borut baik nilai

bisa ditarik adalah bahwa jika benar pesantren telah dirintis oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim sebagai penyebar Islam pertama di Jawa, maka bisa dipahami apabila para

Dari data diatas terlihat bahwa, angka kejadian kasus koksidiosis tertinggi terjadi pada kelompok pemeliharaan semi intensif (P1) dan tradisional (P0) dengan tingkat sanitasi yang

Teknis analisis data ini dilakukan setelah proses pengumpulan data diperoleh. Penelitian ini bersifat studi kasus, untuk itu analisis data yang digunakan adalah

Bogor: Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Insttut Pertanian Bogor.. Patogenesis