1. Meningkatkan titik keuntungan
a. Pandangan mata burung pd daerah luas,
b. Melihat kenampakan permukaan bumi dlm hub keruangan c. Informasi yg berbeda dpt dperoleh oleh org yg berbeda d. Informasi permukaan bumi tersaji secara relatif lengkap 2. Menghemat tenaga, biaya, dan waktu
a. berapa cepat?
terestrial:FU:satelit memerlukan waktu 100 tahun:10 tahun: 1 tahun (Konecny, 1987)
b. berapa murah?
Biaya pemetaan di AS dg PJ hanya 3%-10% biaya
pemetaan scr konvensional. Biaya pemetaan hutan skala 1:20.000 biaya per sat luas berbanding 100:37:10 utk
c. Berapa teliti?
Ketelitian dipengaruhi: kemampuan penafsir, alat, jenis, skala, kualitas data,kerumitan wujud, dan kerincian hasil interpretasi.
3. Kemampuan untuk menghentikan kegiatan
Fenomena banjir, lalu lintas, tumpahan minyak, kebakaran hutan, populasi binatang liar, dapat diketahui.
4. Catatan permanen
a. Citra inderaja mrp catatan permanen atas kondisi yg ada, shg fakta di lapangan dpt dipelajari secara leluasa, tidak perlu banyak ke lapangan (kecuali utk uji ketelitian).
b. 1 citra dpt dipelajari oleh banyak orang c. Dpt dibandingkan dg data lain yg diprlh
5. Menyajikan data permukaan bumi menyerupai aslinya Perwujudan 3 dimensi (stereoskopik spt yg ditunjukkan
oleh foto udara, citra SPOT, dan radar)
6. Menjangkau daerah-daerah yang tidak/sulit dijangkau
Daerah kebakaran, banjir, lereng-lereng terjal, rawa-rawa, dll yg sulit dijangkau dpt dg mudah dianalisis
6. Menyajikan data (terutama aspek fisik) secara relatif lengkap
7. Kepekaan spektral diperlebar
Film dpt merekam pd julat panjang gelombang 2
kali lebih besar mata manusia
Pemanfaatan gel infra red memungkinkan objek yg
tidak terlihat dg mata dpt direkam pd citra
8. Meningkatkan resolusi spasial dan ketelitian
geometrik
Data keruangan dpt direkam secara lebih rinci dg
resolusi spasial tinggi, pengukuran jarak, luas,
1. Mengembangkan wawasan keruangan
(spasial), karena pd citra PJ tergambar semua tutupan/penggunaan lahan secara luas
2. Menemukan relasi gejala antar ruang
3. Mengembangkan kecerdasan spasial
(kemampuan mengenal objek sesuai posisi dan arah objek/azimuth, bearing, back angel).
4. Melatih seseorang untuk berfikir analitik
(memilah-milah berbagai objek yg tergambar secara keseluruhan pd citra sesuai
kebutuhan).
5. Melatih kemampuan mengkoordinasikan kerja otak, indera/mata, dan anggota badan lain.
6. Melatih kemampuan membandingkan gambar dengan benda aslinya
(kemampuan membandingkan)
7. Meningkatkan kemampuan menganalisis gambaran pola spektral berbagai macam objek pd berbagai panjang gelombang. 8. Membaca hubungan antara kondisi
fisiografis dengan penggunaan/tutupan lahan yg ada di atasnya.