• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TM 1002438 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TM 1002438 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan mengakibatkan peningkatan kualitas dalam persaingan di dunia kerja. Ketatnya persaingan di dunia kerja disebabkan oleh tingginya angka tenaga kerja, sedangkan lapangan pekerjaan yang ada sangatlah terbatas. Persaingan di dunia kerja dapat dihadapi dengan peningkatan kualitas pada Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan salah satunya dengan diadakannya pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu wahana yang paling tepat dalam upaya pembangunan SDM termasuk di dalamnya peserta didik. Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Syah, M., 2010, hlm. 10) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM yang akan bersaing dalam kehidupan selanjutnya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berupaya untuk membangun SDM yang berkualitas.

“Penyelenggaraan pendidikan SMK bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan siap kerja sesuai dengan bidangnya. Tujuan lainnya adalah untuk menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan, baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya” (Permendiknas No. 23 tahun 2006).

(2)

dalam mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam bidang kompetensi agar menjadi tenaga kerja profesional yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Sesuai dengan visi SMK Negeri 6 Bandung yaitu “SMK Negeri 6 Bandung sebagai sekolah berwawasan internasional yang berbudaya lingkungan menjadi pusat layanan industri dan penyedia calon tenaga kerja yang profesional di tingkat nasional maupun internasional”. SMK Negeri 6 Bandung memiliki beberapa program studi/program keahlian, salah satunya program studi Teknik Kendaraan Ringan (TKR). SMK Negeri 6 Bandung pada tahun pelajaran 2014/2015 merupakan salah satu sekolah yang telah menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 diterapkan pada kelas X dan XI, sedangkan kelas XII masih menggunakan KTSP. Kurikulum 2013 menuntut siswa aktif dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Mata pelajaran pemeliharaan chassis dan sistem pemindah tenaga kendaraan ringan 2 merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang diajarkan pada siswa kelas XI TKR di SMK Negeri 6 Bandung dengan menggunakan Kurikulum 2013. Memelihara roda dan ban merupakan salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang diajarkan pada mata pelajaran pemeliharaan chassis dan sistem pemindah tenaga kendaraan ringan 2. Pengetahuan dan pemahaman mengenai KD memelihara roda dan ban penting untuk dipelajari, mengingat roda dan ban merupakan salah satu komponen penting pada suatu kendaraan. Siswa harus benar-benar mengetahui dan memahami materi mengenai roda dan ban.

(3)

pembelajaran dan menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber ilmu. Siswa mendapat informasi/materi hanya terbatas pada penjelasan guru, tidak mencari dari sumber lain. Kemampuan siswa menjadi terbatas karena kurang mendapat informasi/materi ajar yang diharapkan. Siswa seharusnya dapat mencari informasi dari sumber lain yang berkaitan dengan materi yang diajarkan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya.

Kemampuan siswa yang terbatas akan berpengaruh pada hasil belajar teori. Hasil belajar siswa masih dirasa kurang terlihat dari perolehan nilai rata-rata siswa pada ulangan harian yang dirasa masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang seharusnya 75,0. Informasi mengenai hasil belajar siswa pada KD memelihara roda dan ban dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Persentase hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 pada KD memelihara roda dan ban

Nilai Terendah 45,00

Nilai Tertinggi 80,00

Rata-rata 67,50

Persentase siswa mencapai KKM 40,62% Persentase siswa tidak mencapai KKM 59,38 %

(Sumber: Rekapitulasi nilai ulangan harian siswa kelas XI TKR 2 KD memelihara roda dan ban tahun pelajaran 2014/2015)

Berdasarkan permasalahan di atas, perlu adanya sebuah kreativitas yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang lain seperti model pembelajaran inquiry.

Model pembelajaran inquiry menuntut siswa lebih aktif dalam pembelajaran juga menuntut untuk lebih banyak mencari dan menemukan sumber informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Abidin, Y. (2013) bahwa.

(4)

Sani, R. A. (2014, hlm. 89) juga mengemukakan bahwa model pembelajaran inquiry mencakup beberapa hal diantaranya proses mengajukan permasalahan, memperoleh informasi, berpikir kreatif tentang kemungkinan penyelesaian masalah, membuat keputusan, dan membuat kesimpulan. Freint (dalam Sani R. A., 2014, hlm. 89) mengungkapkan bahwa pengetahuan akan diperoleh melalui pengalaman secara inquiry dan tidak cukup hanya mengamati, mendengarkan penjelasan, atau melihat demonstrasi. Perolehan pemahaman dimulai dari pengalaman siklus dasar proses inquiry.

Model pembelajaran inquiry dalam pelaksanaannya terdapat beberapa proses, mulai perencanaan, mencari informasi, mengelola, mengkreasi, berbagi, dan mengevaluasi. Penggunaan model pembelajaran inquiry pada KD memelihara roda dan ban diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, mulai dari bertanya, interaksi, dan berfikir kritis. Harapan lain dari penggunaan model pembelajaran inquiry pada mata pelajaran ini adalah siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa guna bekal untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi.

Ciri pembelajaran yang berhasil salah satunya dilihat dari kegiatan belajar siswa. Semakin tinggi kegiatan belajar siswa, semakin tinggi pula peluang keberhasilannya (Sudjana, N., 1991, hlm. 72). Begitu pula pada pembelajaran KD memelihara roda dan ban yang menggunakan Kurikulum 2013. Keberhasilan pembelajaran pada KD memelihara roda dan ban dapat dilihat dari kegiatan belajar siswa berupa keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Semakin tinggi keaktifan belajar siswa, maka semakin tinggi pula keberhasilan pembelajaran yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Keberhasilan pembelajaran ini tidak dapat dipisahkan dari ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran, yakni model pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

(5)

Pembelajaran Inquiry untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar

Siswa pada Kompetensi Dasar Memelihara Roda dan Ban”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dibuat dengan tujuan untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inquiry pada KD memelihara roda dan ban.

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inquiry pada KD memelihara roda dan ban.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inquiry pada KD memelihara roda dan ban.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inquiry pada KD memelihara roda dan ban.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat pada pendidikan antara lain:

1. Manfaat dari segi teori

Manfaat dalam penelitian ini adalah dapat memberikan informasi menganai penerapan model pembelajaran inquiry yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada KD memelihara roda dan ban.

2. Manfaat dari segi praktik

(6)

tidak terpaku pada apa yang diajarkan oleh guru di kelas selama pembelajaran.

b. Bagi guru, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran kedepannya.

c. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan salah satu contoh penerapan model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran. d. Bagi peneliti dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan dan

menerapkannya bagi dunia pendidikan.

e. Bagi DPTM, diharapkan dapat menambah referensi bagi penelitian yang relevan selanjutnya serta memberikan informasi kepada mahasiswa sebagai calon guru mengenai model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I Pendahuluan

BAB I memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Landasan Teori

BAB II berisi mengenai teori, konsep, dalil menganai model pembelajaran

inquiry, dan penelitian terdahulu yang relevan. BAB III Metode Penelitian

BAB III memuat metode penelitian yang digunakan peneliti yang memberikan penjelasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV Temuan dan Pembahasan

BAB IV memuat mengenai penjelasan temuan penelitian, analisis data, dan pembahasan penelitian.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kegiatan melipat kertas dengan kreativitas anak terbukti adanya peningkatan dari minggu pertama sampai minggu keenam dalam semua aspek

Suatu statemen logika TRUE dimana data akan dioleh dengan pendekatan/pembulatan pada sel kunci dan data kunci sehingga kebenaran tidak akurat, atau FALSE

Mata kuliah ini terdiri dari teori yang membahas tentang pengetahuan di bidang ilmu gizi yang meliputi pengertian dan istilah, zat-zat gizi, pencernaan dan

Hasil pada evaluasi teknis dari Penyedia Barang dinyatakan lulus , karena dapat memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan..

[r]

Akibat dari tidak adanya interpretasi baku dari berlakunya Pasal 28I UUD 1945 sepanjang menyangkut hak hidup sebagai bentuk perlindungan HAM di Indonesia maka yang

Apabila dalam suatu kegiatan ekonomi jumlah tenaga kerja sangat berlebihan, sehingga berada dalam suatu keadaan di mana sebagian tenaga kerjanya dipindahkan ke sektor lain tetapi

Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek, kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan