Bab 11
Memberi contoh perusahan yang memproduksi barang atas order
Menjelaskan kelemahan sistem kos proses dasar Menjelaskan arti penting tarif overhead
Menerapkan metoda perpetual untuk merunut komponen produk
Menggambarkan prosedur penentuan kos produk dengan sistem pekerjaan atas order
Menyelesaikan kartu kos pekerjaan
Memperlakukan pembebanan-lebih atau -kurang Menyusun laporan kos barang manufakturan
Tujuan Pembelajaran
Kelemahan Sistem Kos Dasar
Tidak dapat disusun laporan kos produksi tiap saat dibutuhkan
tanpa harus menghitung sediaan barang secara fisik atau
menyesuaikan pembukuan
Sulit menentukan kos tiap angkatan produksi
Bila disusun laporan kos produksi bulanan atas dasar kos
overhead aktual, kos produk kurang dapat diandalkan karena
kos aktual tidak memuat semua pos yang harus diperhitungkan
atau memuat kos untuk perioda lebih dari satu bulan
Sistem kos dasar memadai untuk pertanggungjawaban keluar
Cara Mengatasi Kelemahan
Penerapan metoda perpetual untuk semua
komponen produk (material, tenaga kerja
langsung, dan overhead).
Dengan metoda perpetual, dapat ditentukan setiap
saat kos produksi baik untuk perioda tertentu
(mingguan, bulanan, atau kuartalan) maupun untuk
tiap angkatan produksi
Metoda perpetual ini memungkinkan perusahaan
Metoda Perpetual Untuk Material
Material (bahan baku)
Karena mudah dirunut secara fisik ke produk, tidak ada masalah
menerapkan metoda perpetual untuk material.
Diperlukan dokumen berupa bon
permintaan material/barang
(material requisition) untuk
mencatat pemakaian material yang masuk ke barang dalam proses.
Jurnal standar:
Barang Dalam Proses... 375.000
Metoda Perpetual Untuk Tenaga Kerja
Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja dapat dirunut ke produk atas dasar jam kerja yang diluangkan dalam menyelesaikan produk.
Diperlukan dokumen berupa kartu jam
pekerjaan (job time ticket) untuk
mencatat pemakaian tenaga kerja yang melekat pada barang dalam proses.
Gaji atau upah bulanan dapat
dikonversi menjadi gaji atau upah per jam.
Jurnal standar:
Barang Dalam Proses... 375.000
Tenaga Kerja Langsung*... 375.000
Metoda Perpetual Untuk Overhead
Overhead
Saat terjadinya kos overhead tidak selalu sama dengan saat penyerapan kos oleh produk sehingga kos aktual tidak dapat dirunut ke produk secara perpetual.
Agar dapat dirunut, kos overhead harus ditaksir dan dibebankan ke produk secara perpetual dengan tarif tertentu.
Sistem kos normal memungkinkan
penerapan metoda perpetual untuk overhead.
Penentuan Tarif Overhead
voluma produksi jam mesin
jam tenaga kerja rupiah bahan baku rupiah tenaga kerja
langsung
Tarif overhead = Kos overhead tahunan taksiran Tingkat aktivitas tahunan taksiran
Penentuan Kos Produk
Aliran Fisik
tarif overhead (TOH) Tenaga kerja langsung
Material
kartu jam pekerjaan (KJP)
bon permintaan material (BPM)
Barang Dalam Proses XXXX XXXX XXXX XXXX Barang Jadi XXXX XXXX Sediaan Material XXXX XXXX Overhead-Kendali XXXX XXXX Tenaga Kerja Langsung
XXXX XXXX Kos Barang
Terjual
XXXX Keterangan cara dan saat mencatat: (a) saat terjadinya
(b) saat pembayaran gaji dan upah (c) saat penutupan pos-pos overhead
(d) saat material masuk proses secara perpetual (aktual) (e) saat pemakaian tenaga kerja secara perpetual (aktual) (f) saat pembebanan atas dasar tarif overhead (taksiran) (g) saat satu angkatan produksi atau pekerjaan selesai dan
ditransfer ke gudang
Pekerjaan-Order dan Standar
Penetapan harga jual
Pengajuan proposal tender
Evaluasi ketepatan taksiran
Pebandingan kos pekerjaan serupa yang pernah
dikerjakan
Analisis waktu penyelesaian produk
Pekerjaan-order: spesifikasinya ditentukan atas
permintaan kustomer.
Pekerjaan standar: diproduksi perusahaan untuk dijual
ke umum.
Penentuan Kos Pekerjaan Order
Untuk tiap pekerjaan, disediakan
kartu kos pekerjaan
Kartu kos pekerjaan berfungsi sebagai buku besar
pembantu barang dalam proses
Pengisian kartu kos pekerjaan didasarkan pada BPM,
KJP, dan tarif overhead
Pengakunanan ke buku besar dapat dilakukan dengan
rekapitulasi
Kartu kos pekerjaan mengalami tiga status yaitu
Aliran Dokumen dalam Sistem Kos Pekerjaan
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH No. 5
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH No. 4
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH No. 3
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH No. 2
Kartu Kos Pekerjaan
MAT TKL OH No. 1
Bagian Akuntansi Bagian Produksi Bagian Penjualan BPM TOH KJP BPM KJP OPR OPN
Order Penjualan Order Produksi
Aliran Kartu Kos Pekerjaan Barang Dalam Proses XXXX XXXX XXXX XXXX Barang Jadi XXXX XXXX Kos Barang Terjual XXXX XXXX BB TKL OH BPM KJP TOH
Dipindah saat barang selesai dan ditransfer ke gudang
barang jadi
Dipindah saat barang telah dikirim ke
kustomer
Kartu Kos Pekerjaan MAT TKL OH
No. 16
Kartu Kos Pekerjaan MAT TKL OH
No. 12
Kartu Kos Pekerjaan MAT TKL OH
No. 1
Berkas
Barang Dalam Proses
Berkas
Barang Jadi
Berkas
Pembebanan-lebih dan -kurang
Akun
Overhead-Kendali
dikredit dengan jumlah rupiah
taksiran pada saat pembebanan overhead ke produk dan
didebit dengan jumlah rupiah aktual pada akhir perioda
sehingga umumnya terjadi selisih.
Pembebanan-lebih
: bila pembebanan kos taksiran ke
produk lebih tinggi dari overhead aktual.
Pembebanan-kurang
: bila pembebanan kos taksiran ke
produk lebih rendah dari overhead aktual.
Perlakuan Selisih Pembebanan
Pembebanan-kurang
proporsional
Overhead-Kendali
76.000 71.000
5.000
Kos Barang Terjual
272.000
4.250
Sediaan Barang Jadi
32.000
500
Barang Dalam Proses
16.000
250
Kos Barang Terjual
272.000
Perlakuan Selisih Pembebanan
Pembebanan-lebih
proporsional
Overhead-Kendali
68.200
11.200
79.400
Kos Barang Terjual
272.000
Sediaan Barang Jadi
32.000
1.120
Barang Dalam Proses
16.000
560
Kos Barang Terjual
272.000 atau
9.520
Laporan Keuangan
Untuk kepentingan pihak luar, laporan/statemen
laba-rugi harus menyajikan kos aktual.
Pembebanan-lebih atau -kurang harus disesuaikan
terhadap kos barang terjual atau ke tiga pos (barang
dalam proses, barang jadi, dan kos barang terjual)
sehingga pos-pos tersebut merefleksi kos aktual.
Untuk tujuan internal, laporan laba-rugi tetap
disajikan dalam kos normal dengan menunjukkan
adanya pembebanan-lebih atau -kurang serta