• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencegahan Pungutan Liar di BPOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pencegahan Pungutan Liar di BPOM"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Pencegahan

Pungutan Liar

di Badan POM

JAKARTA

07 April 2017

Inspektur

(2)

Pendahuluan

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

SABER PUNGLI

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

1.

Mengidentifikasi area yang berpotensi terjadinya pungutan liar dan mengambil langkah-langkah

yang efektif untuk memberantas praktik-praktik pungutan liar.

2.

Meningkatkan sistem pengawasan internal untuk mencegah terjadinya praktik pungutan liar.

3.

Memberlakukan atau mengembangkan sistem pelayanan berbasis teknologi informasi (TI) untuk

mengurangi pertemuan langsung antara pemberi dan penerima layanan.

4.

Memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat terhadap standar pelayanan dan

persyaratan pelayanan secara transparan.

5.

Melakukan upaya untuk meningkatkan integritas Aparatur Sipil Negara di lingkungannya

masing-masing.

6.

Membuka akses yang murah dan mudah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan

pengaduan, serta mendorong masyarakat untuk tidak segan-segan melakukan pengaduan.

7.

Menerapkan sistem pengaduan internal (

whistleblowing system

) untuk membuka dan atau

mencegah praktik pungutan liar.

8.

Melaksanakan upaya pencegahan lainnya melalui sosialisasi, KIE,

Public Campaign

,

Coaching Clinic

dan lain-lain dalam rangka Sapu Bersih Pungutan Liar.

9.

Penandatanganan

Pakta

Integritas

antara

Unit

Pelayanan

Publik

dengan

Pengguna

Layanan/Stakeholder.

(19)

1. Melakukan respon cepat terhadap pengaduan-pengaduan

yang disampaikan oleh pihak internal dan eksternal.

2. Melakukan investigasi lebih mendalam untuk menjaring

keterlibatan oknum-oknum lain.

3. Menindak tegas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat

pungutan liar.

4. Bekerjasama dengan Aparat Penegak Hukum

(20)

Strategi Penanganan Pungli

(21)

Strategi Penanganan Pungli

Pre Emptif

(Pembinaan)

Preventif

(Pencegahan)

Represif

(22)

Pre Emptif (Pembinaan)

Membangun budaya anti pungli

Meningkatkan sosialisasi kepada

masyarakat dalam gerakan

(23)

Preventif (Pencegahan)

Melaksanakan pemetaan rawan pungli di

setiap K/L dan Pemda

Mengoptimalkan fungsi satuan pengawas

internal baik pengawasan melekat,

pengawasan fungsional intern dengan

jadwal dan prioritas yang terarah

Pengawasan fungsional oleh BPK dan BPKP

dengan para Inspektur lebih terkoordinasi

dan tersinkronisasi

Mengoptimalkan system pelayanan public

(24)

MITIGASI RISIKO SABER PUNGLI

No.

Identifikasi Area yang

Berpotensi Terjadinya Pungli

Langkah-langkah Pencegahan

Langkah-langkah

Penindakan

C. BB/BPOM

1

Pemeriksaan sarana produksi/sarana distribusi/fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan GMP/GDP

a. Pengawasan melekat Atasan Langsung dan Kepala Unit Kerja. b. Public campaign saber pungli

(spanduk, banner, stiker, leaflet, dsb).

a. Operasi Tangkap Tangan (OTT). b. Pemberian sanksi hukuman

disiplin/sanksi hukuman pidana.

2 Pembelian sampel/sampling

Membuka akses yang murah dan mudah bagi masyarakat untuk menyampaikan informasi.

Melakukan investigasi lebih mendalam untuk menjaring keterlibatan oknum-oknum lain.

3

Usulan/rekomendasi hasil temuan terhadap kriteria tindak lanjut yang tidak sesuai dengan hasil temuan

Pengawasan melekat Atasan Langsung dan

Kepala Unit Kerja. a. Pemantauan pola tindak lanjut dan laporan kemajuan

b. Melakukan respon cepat terhadap pengaduan-pengaduan yang disampaikan oleh pihak internal dan eksternal (investigasi/OTT).

4 Tindak lanjut terhadap kasus pelanggaran obat dan makanan

Menerapkan sistem pengaduan internal (whistleblowing system) untuk membuka dan/atau mencegah praktik pungutan liar. 5 Pemeriksaan sarana dalam rangka

sertifikasi/perizinan

(25)

Represif (Penegakan Hukum)

Menindak tegas terhadap

oknum aparat

penyelenggara

Negara/PNS, masyarakat

yang terlibat dalam

(26)
(27)

Mekanisme Pengaduan

(28)
(29)
(30)

DATA LAPORAN ADUAN

PER TANGGAL 13 FEBRUARI 2017, PUKUL 06.00

15.439.

2.578.

1.591.

4.503.

(31)

Mekanisme Pengaduan

Badan POM

(32)
(33)

Alur Proses Pengaduan

1

3

Pimpin

an

APIP

Kepala

Badan

POM

Whistleblowe r

2

Verifikator

4

Apabila tidak terbukti benar, maka Kepala Badan POM/Pejabat

yang berwenang menyampaikan kepada Whistleblower dan mengembalikan nama baik

Terlapor

Apabila terbukti benar, maka Kepala Badan POM/Pejabat yang berwenang menyampaikan surat ucapan terima kasih

kepada Whistleblower dan mengambil tindakan terhadap Terlapor sesuai

ketentuan

Kepala Badan POM dan Pejabat yang berwenang berkewajiban menjaga identitas Whistleblower

selama pengaduan masih dalam proses penanganan dan hanya dpt mengungkapkan identitas pelapor untuk keperluan penyidikan dan

(34)

Tindak lanjut pengaduan masyarakat sebagai berikut: A. Terhadap Pelapor:

1. Apabila hasil pemeriksaan pengaduan tidak terbukti kebenarannya, maka Kepala Badan POM atau pejabat yang diberi wewenang menyampaikan informasi tersebut kepada pelapor;

2. Apabila hasil pemeriksaan terbukti kebenarannya, maka Kepala Badan POM atau pejabat yang diberi wewenang menyampaikan surat ucapan terima kasih kepada pelapor;

3. Kepala Badan POM dan pejabat yang berwenang berkewajiban melindungi:

• Pelapor, sebagaimana dimaksud pasal 11 ayat (2) huruf a pada Peraturan Kepala Badan POM tentang Standar Pelayanan Publik di Badan Pengawas Obat dan Makanan, diberikan perlindungan dengan menjaga identitas pelapor dan hanya dapat mengungkapkan identitas pelapor untuk keperluan penyidikan dan persidangan; dan

• Pelapor, sebagaimana dimaksud pasal 11 ayat (2) huruf b pada Peraturan Kepala Badan POM tentang Standar Pelayanan Publik di Badan Pengawas Obat dan Makanan, diberikan perlindungan selama pengaduan masih dalam proses penanganan. B. Terhadap Terlapor:

1. Apabila hasil pemeriksaan tidak mengandung kebenaran, maka Kepala Badan POM atau pejabat yang diberi wewenang segera mengembalikan nama baik terlapor;

2. Apabila hasil pemeriksaan mengandung kebenaran, maka Kepala Badan POM atau pejabat yang diberi wewenang segera mengambil tindakan terhadap terlapor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanagan yang berlaku.

C. Laporan hasil penanganan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. D. Dibuat email corporate saber pungli@pom.go.id

E. Integrasi sistem penanganan pengaduan (telepon Kepala BPOM dan Inspektorat, sms center Kepala BPOM dan Inspektorat, wbs@pom.go.id).

(35)

Pelapor pelanggaran (

whistleblower

) dapat menyampaikan pengaduan melalui saluran pengaduan, sebagai

berikut:

Pengaduan secara

online

melalui

subsite

www.inspektorat.pom.go.id

, dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Buka

www.inspektorat.pom.go.id

.

Klik tombol Layanan

.

Pilih Pengaduan

.

Isi

Topik Aduan

(

what

).

Isi

Pejabat Terkait yang Diduga Terlibat

(

who

).

Isi

Lokasi Kejadian

(

where

).

Isi

Uraian Pengaduan

(

how

).

Isi ‘

Tanggal Perkiraan Kejadian

(

when

).

Lampirkan bukti dalam bentuk

file

seperti foto atau dokumen lain, silahkan dilengkapi pada

Attachment

.

Isi Nama dan

Email

yang dapat dihubungi.

Isi kode

CAPTCHA

.

Bila telah selesai mengisi, klik Simpan

.

Laporan selesai dikirim dan Inspektorat Badan POM akan memproses pengaduan segera.

(36)

Pengaduan secara

online

melalui

website

www.pom.go.id

, dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Buka

www.pom.go.id

.

Klik

subsite

Reformasi Birokrasi.

Klik

Whistleblowing System

Kirim Pengaduan.

Klik Lanjutkan

.

Isi

Topik Aduan

(

what

).

Isi

Pejabat Terkait yang Diduga Terlibat

(

who

).

Isi

Lokasi Kejadian

(

where

).

Isi

Uraian Pengaduan

(

how

).

Isi ‘

Tanggal Perkiraan Kejadian

(

when

).

Lampirkan bukti dalam bentuk file seperti foto atau dokumen lain, silahkan dilengkapi pada

Attachment

.

Isi Nama dan

Email

yang dapat dihubungi.

Isi kode

CAPTCHA

.

Bila telah selesai mengisi, klik Simpan

.

Laporan selesai dikirim dan Inspektorat Badan POM akan memproses pengaduan segera.

(37)
(38)

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pendekatan adab yang dikemukakan, akhlak mulia yang dimiliki oleh pemimpin seperti Isma Yatim wajar diteladani kerana akhlak yang baik akan membentuk

Pemilihan atau penetapan seseorang menjadi dukun di masyarakat Tengger harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut: a) pernah menjadi legen selama beberapa

real estate yang diproksikan melalui ROI. Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa variabel persediaan, periode piutang dan siklus konversi kas dapar

Berdasarkan permasalahan tersebut, yang menjadi masalah utama yaitu belum diterapkannya sistem akuntansi penjualan kredit dan prosedur penjualan kredit yang baik

Seluruh Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia atas semua ilmu, bimbingan, dan pengalaman yang telah

Jadi dari hasil sementara dapat dikatakan sistem pengenalan induk gurame untuk pembenihan menggunakan program MATLAB 7.8 ini cukup berhasil untuk dijadikan pembanding dengan

• Surat pernyataan tentang kehilangan atau kerusakan barang, termasuk deskripsi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemegang Kartu untuk mencari barang

Terdapat hubungan yang bermakana antara gaya kepemimpi- nan , iklim organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja aparatur Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau, secara