• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengemasan Kurti 21 23 Okt 05 Compatibility Mode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengemasan Kurti 21 23 Okt 05 Compatibility Mode"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMASAN KURIKULUM INTI

PENGEMASAN KURIKULUM INTI

KE DALAM MATA KULIAH

KE DALAM MATA KULIAH

SAPRIYA SAPRIYA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN

KETENAGAAN PERGURUAN TINGGI KETENAGAAN PERGURUAN TINGGI

TANGGAL 21

(2)

Pengemasan Mata Kuliah?

Pengemasan Mata Kuliah?

Pengemasan mata kuliah merupakan salah satu

Pengemasan mata kuliah merupakan salah satu

tahapan kerja dalam pengembangan kurikulum

tahapan kerja dalam pengembangan kurikulum

utuh suatu program studi.

utuh suatu program studi.

Pengemasan mata kuliah dilakukan sesudah

Pengemasan mata kuliah dilakukan sesudah

Pengemasan mata kuliah dilakukan sesudah

Pengemasan mata kuliah dilakukan sesudah

substansi kajian dirumuskan, baik substansi

substansi kajian dirumuskan, baik substansi

kajian kompetensi utama maupun substansi

kajian kompetensi utama maupun substansi

kajian kompetensi pendukung dan substansi

kajian kompetensi pendukung dan substansi

kajian kompetensi lain.

(3)

Langkah

Langkah--langkah?

langkah?

1.

1. Melakukan

Melakukan pencermatan

pencermatan terhadap

terhadap rumpun

rumpun

kompetensi

kompetensi dan

dan pengalaman

pengalaman belajar

belajar ((ada

ada

dalam

dalam SK

SKL/Capaian Pembelajaran

L/Capaian Pembelajaran Kurikulum

Kurikulum

PS PKn S1

PS PKn S1).

).

PS PKn S1

PS PKn S1).

).

2.

2. Mengembangkan

Mengembangkan materi

materi kurikuler

kurikuler yang

yang tersirat

tersirat

dalam

dalam pengalaman

pengalaman belajar

belajar yang

yang menghasilkan

menghasilkan

substansi

substansi kajian

kajian.

.

3.

3. Mengembangkan

Mengembangkan kegiatan

kegiatan belajar

belajar dan

dan asesmen

asesmen

untuk

(4)

Langkah

Langkah--langkah?

langkah?

4. Mengidentifikasi butir

4. Mengidentifikasi butir--butir substansi kajian yang dapat

butir substansi kajian yang dapat

dikelompokkan menjadi satu, dengan

dikelompokkan menjadi satu, dengan

mempertimbangkan: Homogenitas (kesejenisan/saling

mempertimbangkan: Homogenitas (kesejenisan/saling

keterkaitan) substansi dan kelaikan/keterlaksanaan

keterkaitan) substansi dan kelaikan/keterlaksanaan

(cakupan isi).

(cakupan isi).

(cakupan isi).

(cakupan isi).

5. Menentukan perkiraan waktu (menit) untuk setiap

5. Menentukan perkiraan waktu (menit) untuk setiap

substansi kajian.

substansi kajian.

6. Mengelompokkan substansi kajian menjadi mata

6. Mengelompokkan substansi kajian menjadi mata

kuliah.

kuliah.

7. Menentukan bobot SKS

7. Menentukan bobot SKS

(5)

(1) Rumpun Kompetensi

(2) Pengalaman

Belajar

(3) Materi Kurikuler

(4)

Kegiatan Belajar dan Asesmen

(5)

Perkiraan Waktu (menit) (6)

Pengelompok an substansi

kajian menjadi mata kuliah (7)

Menentukan Matakuliah

[image:5.842.62.801.29.542.2]

(Nama & Bobot)

Gambar

(6)

Penentuan Bobot SKS?

Penentuan Bobot SKS?

1. Berdasarkan perkiraan/taksiran waktu yang diperlukan untuk 1. Berdasarkan perkiraan/taksiran waktu yang diperlukan untuk

menguasai kompetensi yang diharapkan dengan menguasai kompetensi yang diharapkan dengan mempertimbangkan:

mempertimbangkan:

a. Cakupan kompetensi yang akan dicapai a. Cakupan kompetensi yang akan dicapai b. Luas dan kedalaman materi

b. Luas dan kedalaman materi

c. Proses pembelajaran yang ditetapkan c. Proses pembelajaran yang ditetapkan c. Proses pembelajaran yang ditetapkan c. Proses pembelajaran yang ditetapkan

2. Penghitungan waktu didasarkan pada ketentuan SKS (kegiatan 2. Penghitungan waktu didasarkan pada ketentuan SKS (kegiatan

TMk, TTr, TMr). TMk, TTr, TMr).

3. Pertimbangkan aspek efisiensi dan keterkelolaan (

3. Pertimbangkan aspek efisiensi dan keterkelolaan (manageabilitymanageability) ) mata kuliah.

mata kuliah.

4. Bobot tiap mata kuliah 2

4. Bobot tiap mata kuliah 2 –– 4 SKS, kecuali dalam keadaan sangat 4 SKS, kecuali dalam keadaan sangat khusus.

khusus.

5. Proporsi kompetensi utama (40%

5. Proporsi kompetensi utama (40% -- 80%), kompetensi pendukung 80%), kompetensi pendukung (20%

(7)

Komposisi

Kurikulum Utuh

Kurikulum Inti

Penciri Kompetensi Utama

Kompetensi Lain

0 – 30%

40 % - 80%

Komponen Institusional Penciri

Kompetensi Pendukung & Kompetensi Lain

Kompetensi

(8)

Pengemasan substansi kajian

Pengemasan substansi kajian

menjadi mata kuliah?

menjadi mata kuliah?

Model 1:

Model 1:

Tiap mata kuliah mengandung substansi kajian kurikulum inti dan Tiap mata kuliah mengandung substansi kajian kurikulum inti dan

komponen institusional. komponen institusional.

Model 2:

Model 2:

Tiap mata kuliah mengandung hanya substansi kajian dari kurikulum Tiap mata kuliah mengandung hanya substansi kajian dari kurikulum Tiap mata kuliah mengandung hanya substansi kajian dari kurikulum Tiap mata kuliah mengandung hanya substansi kajian dari kurikulum

inti atau hanya substansi kajian dari komponen institusional. inti atau hanya substansi kajian dari komponen institusional.

Model 3:

Model 3:

Ada tiga jenis mata kuliah yakni mata kuliah yang mengandung Ada tiga jenis mata kuliah yakni mata kuliah yang mengandung

substansi kajian kurikulum inti dan komponen institusional, hanya substansi kajian kurikulum inti dan komponen institusional, hanya mengandung kurikulum inti, atau hanya mengandung komponen mengandung kurikulum inti, atau hanya mengandung komponen institusional.

(9)

Pengembangan Substansi Kajian ke Dalam Mata Kuliah Ada Beberapa Alternatif

Pertama:

Mata Kuliah A: Mata Kuliah B:

Kur. Inti Komp. Inst.

Kur. Inti

Komp. Inst. Dst

Kedua:

Kur. Inti

Kur. Inti Komp. Inst.

Komp. Inst.

Komp. Inst. Kur. Inti

Mata Kuliah A: Mata Kuliah B:

Mata Kuliah A: Mata Kuliah B: Mata Kuliah C:

Dst

Dst

Kedua:

(10)

Pertimbangkan!

Pertimbangkan!

Penentuan mata kuliah

Penentuan mata kuliah--mata kuliah yang

mata kuliah yang

bersifat

bersifat

prerequisite

prerequisite

guna penataan

guna penataan

sebaran mata kuliah untuk masing

sebaran mata kuliah untuk masing--masing

masing

sebaran mata kuliah untuk masing

sebaran mata kuliah untuk masing--masing

masing

(11)

FORMAT PENGEMASAN MATA KULIAH

FORMAT PENGEMASAN MATA KULIAH

Rumpun Rumpun kompetensi kompetensi Pengalaman Pengalaman Belajar Belajar Materi Materi Kurikuler Kurikuler Kegiatan Kegiatan Belajar dan Belajar dan Asesmen Asesmen Substansi Substansi Kajian Kajian Mengelompokkan Mengelompokkan substansi kajian substansi kajian menjadi mata kuliah menjadi mata kuliah

Bobot Bobot SKS SKS Nama Nama Mata Mata Kuliah Kuliah (1)

Gambar

Gambar Langkah-langkah Pengemasan Mata Kuliah

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bidang budaya PT Djarum melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan/ CSR melalui program Djarum Apresiasi Budaya yang telah berjalan sejak tahun 1992

Untuk menentukan sampel penelitian digunakan teknik random sampling, satu kelompok sebagai kelompok eksperimen dan 1 satu kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen

Jadi dari seluruh pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa adanya matematika itu karena kemampuan proses berpikir manusia tentang pengalaman permasalahan yang ditemui

Berdasarkan latar belakang ini maka Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan segala kelebihan sumber dayanya ingin mengembangkan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi mengenai konsentrasi logam berat Cu dan Pb dalam sedimen di perairan Muara Sungai Upang

Meskipun mereka kadang-kadang tidak menyadari bahwa mereka adalah anggota dari suatu kelompok atau masyarakat namun setidak-tidaknya manusia berpikir dan bertindak dengan

Untuk menentukan gradien suatu titik di jalan pada suatu peta, ukur jarak horisontal antara kontur-kontur yang berurutan pada peta dan nyatakan dalam unit yang sama seperti pada

Konjungtivitis lebih dikenal sebagai mata merah (pink eye), yaitu adanya inflamasi pada konjungtiva atau peradangan pada konjungtiva, selaput bening yang menutupi bagian