• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKOLOGI KOMUNITAS NERITA Sp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN EKOLOGI KOMUNITAS NERITA Sp"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sun Sep 3 2:03:52 2017 / +0000 GMT

KAJIAN EKOLOGI KOMUNITAS NERITA Sp

LINK DOWNLOAD [78.93 KB]

DESKRIFSI NERITA Sp

Setiap mahluk hidup di bumi ini tidak lepas dari intraksinnya dengan lingkungannya dan intrkasinya dengan organisme itu sendiri. Dengan kata lain Ekologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai interaksi antara organismeitu sendiri dan lingkungannya. Ekologi laut yang merupakan cabang ilmu dari yang khusus mempelajari intrasi antara satu atau berbagai organisme laut dan bagaimana organime itu berintraksi dengan lingkungannya sendiri. Setiap organisme menjadi spesies yang sifatnya indemik atau tersebar luas dan hamper ditemukan disemua tipe perairan perairan bahkan sebagai pengkaraktristikan suatu lingkungan dengan hanya melihat biotanya. Bagaimanan dia eksis, cara regenerasi keturunan (fase perkembangan) mereka tidak lepas dari berbegai parameter

lingkungan (biotic dan abiotik). Faktor biotic (biologi) berbicara bagaimana posisinya dalam intraksi antar komunitasnya, sedangkan factor abiotik (fisik dan kimia) yang merupakan factor penunjang/pembatas keberlangsungan oeganisme itu sendiri. Factor kimia fisik perairan yang merupakan kombinasi dari aspek temperatur, salinitas, makanan, cahaya.,

Filum moluska merupakan golongan besar untuk hewan bertubuh lunak, salah satu komunitas utama yang banyak mendominasi dan mendiami dasar perairan, yaitu spesies dari kelas Gastropoda merupakan grup dari hewan yang memiliki paling banyak spesies dan beraneka ragam, dalam jumlah spesies komunitas gastropoda merupakan yang kedua setelah insekta.

Neritamerupakan family Neritidea, bagian dari kelas gastropoda yang terdistribusi secara luas di wilayah tropis. Di dunia ada lebih dari 100 spesies dari Nerita. Nerita merupakan siput dengan bentuk primitive. Secara morfologi Gastropoda terdiri dari cangkang sebagai pelindung, bentuk cangkang yang berbentuk asimetri dan silinder akibat mengalami torsi yaitu peristiwa memutarnya cangkang beserta mantel, rongga mantel dan massa visceral sampai 180o berlawanan arah jarum jam terhadap kaki dan kepala. Tubuhnya pada umumnya dibagi menjadi dua bagian utama yaitu: (1) kepala berfungsi kaki, (2) mantel terdiri termasuk cangkang, rongga mantel (mantle cavity), dan massa visceral. Kaki muscular sebagai organ digunakan untuk bergerak Kebanyakan

gastropoda, utamanya untuk merayap, melekat, atau meliang. Anatomi spesies gastropoda terdiri dari atas kepala diamana terdapat organ pengindera (tentakel dan mata). Di dalam rongga cangkang yang terletak antara antara kepala-kaki dengan mantel adalah rongga mantel, dimana ctenidium, osphradium, anus, nephridioporedan external genitalia berada. Massa visceral berada pada bagian posterior yang berisi alat reproduksi (gonat), kelenjar pencernaan, hati, ginjal, dan bagian system alimentary.

Cara makan gastropoda beraneka ragam, ada diantara spesies yang bersifat predator, pemakan bangkai, penyaring dan pemakan serasa. Demikian pula dengan habitatnya yang beraneka ragam, mereka mulai hidup pada perairan lingkungan laut ( asin-payau), distribusinya mulai dari daerah litoral hingga dasar perairan dalam.

Secara spesifik spesies Nerita terdiri dari sepasang insang bipectinate, cangkang dan operculum, dan memiliki alat kelamin yang terpisah. proses pembuahan (fertilisasi) Nerita terjadi secara internal. Mengidentifikasi jenis kelamin Neritadapat dilakukan degan cara melihat munculnya penis yang berbentuk segi tiga di sebelah kanan tentakelnya.

Secara umum kebaradaan nerita Nerita sudah di eksploitasi sebagai salah satu sumber makanan, sebagai koleksi hiasan aquarium. Karena sifatnya yang tidak mobile dan cendrung diam menghadapi badai, sehingga spesies dari komunitas ini sering dijadikan sebagai bio-indikator untuk kondisi perairan. Dengan semakin besarnya dampak eksploitasi spesies-spesies dari Nerita, maka perlu berbagai pengkajian untuk meningkatkan pengetahuan kita terhadap spesies ini, salah satu diantaranya mengenai aspek ekologinya.

TUJUAN

Tujuan dari penyusunan paper ini memahaman karaktristik akan satu diantara rimbuan penghuni dari dasar perairan.

Menggambarkan dan mendesktripsikan secara sederhana sebaran taksonomi, morfologi, spesies Nerita Sp serta intrakasinya dengan lingkungannya. Penjabaran kondisi lingkungan dan bagaimana biota ini berintraksi.

(2)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sun Sep 3 2:03:52 2017 / +0000 GMT

DISTRIBUSI NERITA Sp

Penyebaran jenis dari Nerita Sp hamper dapat ditemukan di setia perairan dengan salinitas laut estuaria (payau), dan juga ditemukan di perairan tawar. Dimana hamper seluruh spesies ini ditemukan di perairan tropis (perairan hangat), dan ada beberapa ditemukan di perairan dengan suhu dingin. Beberapa sumber telah banyak mempublikasikan komunitas dari spesies Nerita Sp ini, dengan penyebaran ada pada sepanjang perairan caribian dan pasifikOcean.

Kondisi perairan dengan pantai/ substrat berbatu menjadi media mereka melekatkan diri. Kepulauan tropis dan kondisi perairan hangat dan kelimpahan bahan organic dan makanan yang tersedia sepanjang tahun mengakibatkan ditemukannya beragam sepsis dari komunitas ini. Untuk Nerita Sp sendiri yang banyak ditemukan dan tersebar disemua perairan dengan kondisi dan suspense (sumber makanan) yang belimpah, dari sumber yang ada ditemukan beberapa komunitas sebagai berikut ;

1).N. albicilla, 2)N. chamaeleon, 3)N. costata, 4)N. fulgurans ; 5)N. funiculata, 6)N. grossa, 7)N. hindsii ,8)N. histrio, 9)N. incerta, 10)N. insclupta, 11)N. litterata, 12)N. lineata, 13)N. polita, 14)N. scobricosta, 15)N. striata, 16)N. tessellate, 17)N. undata, 18)N. maura, 19)N. maxima, 20)N. ocellata, 21)N. oleagina, 22)N. patuta, 23)N. signata, 24)N. spengleriana, 25)N. undata, 26)N. undulata, 27)N.exuvia, 28)N. planospira, 29)N. violacea, 30)N. polita, 31)N. reticulata, 32)N.Plicata.

TAKSONOMI Nerita sp.

Pengamatan dan publikasi awal spesies Nerita oleh Linnaeus (1758). Secara taksonominya, hewan ini merupakan kelas gastropod yang mendiami substrat berbatu. Nerita adalah genus gastropod laut memiliki insang dan operculum, dari famili Neritidae, genus Nerita yang ditemukan di seluruh perairan dunia dimna diperkirakan ada 184 spesies yang ada pada genus. Secara sistematis dari sumber yang ada dipaparkan taksonominya sebagai berikut.

Kingdom: Animalia - Linnaeus, 1758

Subkingdom: Bilateria - (Hatschek, 1888) Cavalier-Smith, 1983 Branch: Protostomia - Grobben, 1908

Infrakingdom: Lophotrochozoa Superphylum: Eutrochozoa

Phylum: Mollusca - (Linnaeus, 1758) Cuvier, 1795 Class: Gastropoda - Cuvier, 1795

Subclass: Orthogastropoda- Ponder & Lindberg, 1996 Superorder: Neritaemorphi - Koken, 1896

Order: Neritimorpha - Cox & Knight, 1960 Superfamily: Neritoidea - Rafinesque, 1815 Family: Neritidea - Rafinesque, 1815 Subfamily: Neritinae

Genus: Nerita - Linnaeus, 1758 Spesieas: Nerita Sp

MORFOLOGI NERITA Sp

Kelompok yang bercangkang (Thecosomata) mempunyai bentuk yang khas, bergantung jenisnya. Oleh sebab itu pengenalan cirri-ciri morfologi cangkang ini sangat penting untuk identifikasi. Secara sederhana morfologi ukuran spesies ini di sajikan pada Gambar 2.

Spesies-spesies Nerita Sp dengan bermacam cangkang bentuk tubuh (polymorphic), terdiri atasvariasi warna dan ukuran pola yang juga variatif. Atas dasar ini sehingga ditemukannya beberapa spesies baru meskipun ukuran dan motif spintas tidak memiliki

(3)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sun Sep 3 2:03:52 2017 / +0000 GMT

perbedaan yang berarti. Ada yang bentuk umumnya meruncing bagaikan duri yang tajam, ada bentuk cangkang berbentuk ulir. Pada Nerita sp model cangkang seperti globose bola tertekan atau oval dengan bagian yang rata, lebar cangkang lebih besar daripada panjang cangkang dan sangat keras/padat. Corak dan tipe pada cangkang (sculpture) tidak terlalu dalam, berbentuk element-element spiral. Perwarnaan cangkang Nerita berbeda tiap spesiesnya, hal ini disebabkan adanya perbedaan kondisi lingkungan. Model dan bagian-bagian organnya terdiri dari Aperture (bukaan cangkang) bagian dorsal berbentuk seperti huruf D, variasi warna operculum warnanya berkisar dari hitam sampai kehitam-hitaman juga warna pinggiran kemerahan, bagian ini terdiri dari bagian posterior dari outer lip (tepi/ujung dari bagian luar aperture) dan parietal(wilayah di bagian dalam aperture) biasanya bergerigi kuat. Pada bagian inner lip terdapat 1 sampai 4 buah gigi berwarna putih dengan bentuk seperti proyeksi. Operculum berupa calcareous(bersifat keras), dengan pasak seperti proyeksi (projecting peg) pada bagian ujung dalam. Bagian ini bentuknya menyerupai gambar 2 diatas. Sebagai bukti dari adanya perbedaan overculum sebagai salah satu utama objek petanda dalam identifikasi, seperti sampel yang ditemukan dari pengamatan Spencer et al., 2007 bahwa spesies di Timur dan Barat berbeda dimana N. atramrntosa yang memiliki operkulum berwarna hitam di wilayah Barat Central Victoria, Australia) dan N. melanotragus yang memiliki operkulum

kehitam-hitaman ada di wilayah Timur Central Victoria sampai Selatan Queensland, Lord Howe and Norfolk Islands, New Zealand dan Kermadec Islands. Spesies diwilayah ini dapat dilihat pada Gambar 3, sebagai berikut.

Untuk di wilayah tropis degan jumlah yang ditemukan masih terkendal dalam system penamaan dan publikasi atas beberapa penelitian/pengamatan, sehingga dalam validasi serta aplikasi dalam identifikasi masih ditemukan kesalahan. Seiring dengan perkembangan tehnologi penamaan tidak lagi lebih akut atau hanya dengan lifeform yang ada, dengan penganalisaan dari mitokondria DNA. Metode ini akan menjelaskan histori dari spesies ( bentuk gen dan morfologi) yang sebenarnya.

MODEL ADAPTASI DAN HABITAT NERITA Sp Habitat

Spesies Nerita Sp pada umumnya ditemukan secara berkelompok/bergerombol dengan populasi yang beragam dan berada dalam jumlah besaran juga ukuran waktu dan kondisi berbeda pula. Spesies ini membentuk koloni sebagai komunitas yang mendiami daerah pantai-pantai berbatu terutama pada zona tengah sampai tertinggi dari intertidal,hingga pada daerah atas (supralitoral)yang masih dipengaruhi oleh pasang surut dan juga pada rataan karang (reef flats). Berdasarkan habitat perairan Komunitas ini dapat dijumpai pada perairan dengan zona berbeda (laut, payau dan tawar). Beberapa fropil media melekat dari spesies Nerita Sp pada Gambar 4 berikut ini.

Pada daerah supralitoral komunitas ini dapat ditemui dengan ciri khasnya menepel, baik pada akar, batang dan daun pada vegetasi yang tumbuh (terbenam dan tumbuh di daratan) di daerah tersebut sebagai bentuk migrasi akibat tingginya muka air laut. Seperti halnya pada spesies N. scrobricosta yang ada pada pantai dengan substrat lumpur ditantai dengan komunitas bergerombol dengan populasi komunitas yang relative rendah. Kondisi lingkungan/substrat berlumpur merupakan media yang labil akibat adanya pengadukan pada saat pasang dan surut, menyulitkan untuk tetap eksis. Tingginya bahan tersuspensi menyulitkan dalam proses pernapasan spesies ini. Pada kondisi surut penyinaran matahari pada daerah terpapar menyebabkan hanya sebagian spesiesnya dapat besaptasi pada kondisi yang ekstrim. Daerah dengan tinggi bahan tersuspensi dengan salinitas yang relative rendah mengakibatkan Nerita Sp yang bersifat euryhaline menjadi batasan melimpahnya komunitas ini pada derah tersebut.

Adaptasi

Adanya perbedaan lokasi menakiabatkan adanya bentuk adaptasi morfologi dari spesies-spesies dari Nerita seperti pada pantai berbatu di daerah tropis (perairan hangat) berbeda dengan spesies-spesies dari Nerita di daerah temperate, hal ini dapat dilihat pada motif dan pewarnaan pada cangkang. Dimana di wilayah tropis memiliki warna dan mitif yang bervariatif sedangkan di daera lintang tinggi dengan suhu dingin justru warna cangkang gelap/hitam kegiatan mencari makan aktif dilakukan di malam hari dan kondisi air tidak dalm keadaan pasang (menggenang) karena sifatnya sebagai scafenger. Hal ini dilakukan untuk menghindari suhu yang terlalu tinggi. Kondisi pasang surut dan lama dari priodiknya mengharuskan Nerita Spmemiliki kemampuan adaptasi untuk hidup dimana kondisi yang selalu tergenang dan terpapar oleh sinar matahari.

Adanya kondisi ini memberi tekanan kondisi ekstrim (baik itu suhu udara maupun air), penguapan, dan gelombang yang datang

(4)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sun Sep 3 2:03:52 2017 / +0000 GMT

secara periodik. Sehingga ada beberapa modipikasi adaptasi terhadap kondisi ini, diantaranya ; 1). Komunitas bergerombol, kondisi ini bertujuan untuk mengurangi penguapan. 2). Menempel pada substrat keras dengan medan sulit atau teknik thermoregulation. Hal ini dilakukan untuk menyiasati sinar matahari terabsorsi yang ada sepanjang hari, terutama untuk daerah tropis, 3). Mengisi lubang-lubang pada substrat berbatu di daerah intertidal bertujuan menghindari infasi predator dan tekanan fisik. 4) mengembangan alat sensor kondisi lingkungan, mungkin digunakan sebagai pendeteksi kondisi yang member sinyal baik untuk aktif mencari makan dan melakukan aktifitas lainnya, tehnik ini disebut sistem Endogenous.

CARA MAKAN DAN PREDASI

Spesies-spsies dari Nerita Sp merupakan kelompok hewan herbivora. kelompok pemakan alga filamentus cyanobacteria, dan filamentus alagae hijau(tumbuhan) dari diatom dan serasah yang menumpuk di daerah intertertidal. Makanan yang ditemukan saat aktif mencari makan, makanan di hancurkan dengan jalan mencabi/memotong makanan dengan radulanya. Spesies ini juga sering disebut sebagai grazing di perairan bagi biota lain, meskipun kasusnya tidak memutuskan rantai/siklus yang mejadi makanannya. Bangkai dari spesies Nerita Sp berupa cangkang merupakan bukti adanya keterlibatannya dalam rantai makan, pemangsa adalah kelompok kepiting laut dan kelompok dari filu echinodermata. Cangkang cangkang yang tersisa tersebut masih memiliki pungsi bagi oeganisme lain sebagai rumah dan tempat berlindung komunitas lain, bahkan mempengaruhi fase reproduksi beberapa spesies intertidal.

Reperence

Nontji A. 2006. Tiada Kehidupan di Bumi Tanpa Keberadaan Plankton. LIPI Jakarta

Campbell, C. R dan LYN Schmidt. 2001. Molluscs and Echinoderms from the Emily Bay Settlement Site, Norfolk Island. Australian Museum, Supplement 27 (2001): 109?114.

Leal, J. H. Gastropods. The Bailey-Matthews Shell Museum.

Osorio, C dan V. Cantuarias. 1989. Vertical Distribution of Mollusks on the Rocky Intertidal of Easter Island. University of Hawaii Press.

Ruwa, R. K dan V. Jaccarini. 1986 . Dynamic zonation of Nerita plicata, N. undata and N. textilis (Prosobranchia: Neritacea) populations on a rocky shore in Kenya. Journal Marine Biology. PublisherSpringer Berlin / Heidelberg.

Tan, S. K dan Reuben Clements. 2008. Taxonomy and Distribution of the Neritidae (Mollusca: Gastropoda) in Singapore. Zoological Studies

Referensi

Dokumen terkait

Problem-Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang diawali dengan pemberian masalah kepada siswa, selanjutnya siswa menyelesaikan masalah tersebut

Musha>rakah (shirkah) menurut Dewan Syariah Nasional adalah pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di

itu berorientasi kepada pertumbuhan dan perubahan. c) Pembangunan mengarah kepada modernisasi artinya sebagai cara hidup yang baru dan lebih baik dari pada sebelumnya serta

 Nitrogen pilot cylinder = Actuator utama untuk membuka aliran karbondioksida dengan memanfaatkan gas nitrogen dengan tekanan 65 bar membuka aliran karbondioksida dar tabung.

Dapat dilihat bahwa, sikap disiplin pada anak usia dini dibentuk dari bebrapa proses yaitu, proses perhatian (dalam tahap ini anak memainkan RODA sekaligus akan

Maka hipotesis yang diajukan terkait dengan, “ Bed Occupation Rate (BOR) (X1) terhadap Kinerja Pendapatan (Z)” mendapatkan dukungan dengan arah pengaruh yang

Kegiatan penelitian di SMP Darullughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo ini, secara konseptual lebih memfokuskan pada tiga hal, antara lain; a peran guru IPS dalam meningkatkan

Berdasarkan hal tersebut buku teks pelajaran diharapkan benar-benar memiliki kualitas isi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik dari segi standar isi, maupun dari segi