• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (GASTROPODA DAN BIVALVIA) DI PERAIRAN PULAU TERKULAI KOTA TANJUNGPINANG - Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (GASTROPODA DAN BIVALVIA) DI PERAIRAN PULAU TERKULAI KOTA TANJUNGPINANG - Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pulau Terkulai merupakan pulau kecil yang dikelilingi laut yang berada di arah barat Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang tepatnya di Kelurahan Senggarang. Pulau ini tidak terdapat pemukiman masyarakat dan biasanya dijadikan sebagai tempat singgah sementara para nelayan sekaligus tempat mata pencaharian seperti menangkap ikan, kerang, dan tangkapan lainnya (Kurniawan et al., 2016). Selain itu, pulau yang kini menjadi daya tarik wisatawan ini, juga memiliki berbagai potensi sumberdaya perairan yang melimpah, yakni salah satunya moluska.

Moluska disebut juga hewan bertubuh lunak, memiliki keanekaragaman spesies tinggi serta terdapat di beragam kawasan perairan, dan mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap lokasi maupun cuaca. Moluska juga dapat ditemukan di area pesisir pantai hingga laut dalam, sebagian terdapat di kawasan terumbu karang maupun menempel pada tumbuhan laut, dan beberapa membenamkan diri dalam sedimen. Di berbagai tipe substrat, moluska juga mampu beradaptasi, seperti substrat berpasir, berbatu, maupun berlumpur (Kisman et al., 2016).

Biota makrozoobentos seperti gastropoda dan bivalvia dapat dijadikan sebagai bioindikator perairan dan sering ditemukan di daerah pasang surut. Biota ini memiliki sifat relatif menetap di perairan, melekat pada substrat, pergerakan lambat, serta peka terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan sifat tersebut, kepadatan dan keanekaragamanan moluska di perairan bergantung pada tingkat sensitivitas serta toleransi terhadap kondisi lingkungan perairan (Rachmawaty, 2011). Adapun moluska sangat bermanfaat karena kaya akan protein, dapat dijadikan perhiasan, makanan ternak, olahan industri, pupuk, serta untuk obat-obatan (Dibyowati, 2009).

Terdapat beberapa kajian penelitian yang telah dilakukan di perairan Pulau Terkulai ini, seperti analisis kesesuaian kawasan wisata pantai di Pulau Terkulai Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang (Eriawati et al., 2019), tingkat tutupan ekosistem terumbu karang di perairan Pulau Terkulai (Rizal et al., 2016),

(2)

2

dan potensi ekowisata Pulau Terkulai kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang (Melani et al., 2022). Namun, belum ada terdapat kajian penelitian mengenai moluska khususnya gastropoda dan bivalvia di perairan Pulau Terkulai, sehingga tidak ada data informasi yang berkaitan dengan keberadaan moluska (gastropoda dan bivalvia) di perairan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian moluska (gastropoda dan bivalvia) di perairan Pulau Terkulai untuk mengidentifikasi jenis serta mendapatkan data struktur komunitas moluska (gastropoda dan bivalvia) di laut Indonesia, khususnya di perairan Pulau Terkulai, Kota Tanjungpinang.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini ialah :

1. Apa saja jenis moluska (gastropoda dan bivalvia) yang terdapat di perairan Pulau Terkulai?

2. Bagaimana struktur komunitas moluska (gastropoda dan bivalvia) terkait dengan komposisi, kepadatan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansinya di perairan Pulau Terkulai?

3. Bagaimana hubungan struktur komunitas moluska (gastropoda dan bivalvia) dengan parameter lingkungan di perairan Pulau Terkulai?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah :

1. Untuk mengetahui jenis moluska (gastropoda dan bivalvia) yang terdapat di perairan Pulau Terkulai, Kota Tanjungpinang.

2. Untuk mengetahui nilai indeks struktur komunitas moluska (gastropoda dan bivalvia) di perairan Pulau Terkulai, Kota Tanjungpinang.

3. Untuk mengetahui hubungan struktur komunitas moluska (gastropoda dan bivalvia) dengan parameter lingkungan di Pulau Terkulai, Kota Tanjungpinang.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini ialah :

1. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat maupun instansi atau lembaga mengenai kondisi dan perkembangan struktur komunitas moluska (gastropoda dan bivalvia) di Pulau Terkulai Kota Tanjungpinang.

(3)

3

2. Dapat menjadi bahan referensi maupun perbandingan data dan data pendukung untuk para peneliti maupun mahasiswa yang melakukan penelitian lanjut mengenai moluska khususnya gastropoda dan bivalvia.

Kerangka pikir mengenai struktur komunitas moluska (gastropoda dan bivalvia) di perairan Pulau Terkulai Kota Tanjungpinang disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka berpikir Perairan Pulau Terkulai, Kota

Tanjungpinang.

Parameter Lingkungan Perairan

Hubungan Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) Terhadap Parameter Lingkungan

- Suhu - pH - Salinitas - DO

- Kecerahan -Tipe Substrat - TSS -Bahan Organik - Komposisi jenis

- Kepadatan jenis - Keanekaragaman jenis - Keseragaman jenis - Dominansi

Moluska

Parameter Fisika dan Kimia

Rekomendasi Pengelolaan Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) Bivalvia dan Gastropoda

Referensi

Dokumen terkait

Struktur komunitas moluska(Gastropoda dan Bivalvia) serta asosiasinya pada ekosistem Mangrove Kawasan Muara Sungai Bengawan Solo.. Ujung Pangkah Gresik,

KOHUNITAS MOLUSKA D I PERAIRAN PULAU LIMA, KECAMATAN.. KARANGANTU, KABUPATEN SERANG, JAWA

Dapat dikatakan bahwa komunitas moluska bentik di perairan sekitar PLTU Grati tersebut berada dalam kondisi yang cukup stabil.. Secara umum, kekayaan jenis moluska di

Di Pantai Drini Kabupaten Gunung Kidul ditemukan 11 famili moluska kelas Gastropoda dengan total 21 spesies, sedangkan pada kelas Bivalvia terdapat 1 famili dengan total

Dinamika Karakteristik Fisika-Kimiawi Sedimen dan Hubungannya Dengan Struktur Komunitas Moluska Bentik (Bivalvia dan Gastropoda) di Muara Bandar Bakali Padang..

Dengan tidak adanya dominansi, maka jenis gastropoda dan bivalvia pada ekosistem mangrove pulau Pari memiliki jenis yang lebih beragam dan kelimpahan jenisnya lebih

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI PERAIRAN MUARA BELADENG KELURAHAN DOMPAK TANJUNGPINANG SKRIPSI ZULFI ARDIANSYAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN

STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS PERAIRAN PULAU LOS KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU SKRIPSI NURHASIMAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA