• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI ELEKTRONIK OPERASI MESIN DC SISTEM KUADRAN | Karya Tulis Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI ELEKTRONIK OPERASI MESIN DC SISTEM KUADRAN | Karya Tulis Ilmiah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ANALISIS SISTEM KENDALI

ELEKTRONIK

OPERASI MESIN DC SISTEM KUADRAN

Oleh:

ASRIL

1209883/2013

PROGRAM MAGISTER (S2)

KONSENTRASI PENDIDIKAN TEKNIK

ELEKTRO

PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat

serta hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

Konverter DC-DC (Chopper) memakai sistem kuadran.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisa Sistem

Kendali Elektronika. Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak

yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk lebih

memahami rangkaian maupun aplikasi konverter dengan sistem kuadran pada rangkaian dari

motor DC.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan. Untuk itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya kami dapat menjadi lebih

baik.

(3)

I.

PENDAHULUAN

1.. Konverter DC=DC (DC CHOPPERS)

DC Choppers umumnya banyak digunakan pada aplikasi industri, ini

dikarenakan DC Choppers dapat mengubah sumber tegangan DC yang tetap menjadi tegangan DC yang variabel. Karena DC Choppers mengubah secara langsung dari tegangan DC ke DC dan biasa disebut DC - DC Converter.Penggunaan chopper sangat luas mulai dari pengontrolan putaran motor, kereta troli, pengangkat sauh kapal, truk pengangkat barang, dll.

Alat yang digunakan ini umumnya harus memiliki pengontolan akselarasi yang bagus, efisiensi yang tinggi dan respon yang cepat.

2. Klasifikasi Konverter DC-DC Berdasarkan Jumlah kuadran yaitu

(4)

II. LANDASAN TEORI

1. DC Chopper (Konverter DC-DC)

Tegangan searah (DC) pada sistem tenaga listrik saat ini sangat dibutuhkan.

Hal ini dapat kita ditemui pada berbagai macam peralatan rumah tangga disekitar kita.

Salah satu aplikasi yang berhubungan dengan tegangan searah (DC) tersebut adalah

konverter DC-DC.

Konverter DC-DC merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika daya

yang berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi

tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan rangkaian

kontrolnya. Sumber tegangan dc dari konverter DC-DC dapat diperoleh dari baterai,

atau dengan menyearahkan sumber tegangan ac yang kemudian dihaluskan dengan

filter kapasitor untuk mengurangi riak (ripple).

Secara garis besar, konverter DC-DC dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

1). Tipe linier

2). Tipe peralihan (switching)

Berikut adalah diagram blok dari konverter DC-DC :

(5)

Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga

dengan sebutan DC Chopper, dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan

keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban.

Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain

adalah switch (solid state electronic switch)

Berikut adalah blok diagram dari DC Chopper beserta sumber masukannya :

Diagram Blok DC Chopper Beserta Sumber Masukan

Berdasarkan pada arah aliran arus dan tegangan. DC Chopper diklasifikasikan menjadi

5 kelas, yaitu:

1.1. DC Chopper kelas A

Tegangan beban dan arus beban keduanya positif seperti terlihat pada gambar

dibawah ini yang merupakan dc chopper satu kuadran dan dapat dikatakan beroperasi

(6)

Kuadran DC Chopper Kelas A

Berikut adalah gambar DC Chopper kelas A dibawah ini.

Gambar Rangkaian DC Chopper Kelas A

1.1.1 Prinsip Kerja DC Chopper Kelas A

Cara kerja DC Chopper Kelas A dapat dibagi menjadi dua mode.

Selama mode 1, saklar akan 'on' dan dioda freewheeling akan 'off'. Arus

mengalir dari sumber ke beban lalu ke sumber lagi. Selama mode 2, saklar

akan 'off' dan dioda freewheeling akan 'on'. Energi yang tersimpan dalam

(7)

mengalir melewati dioda freewheeling kemudian kembali lagi ke induktor.

Rangkaian ekivalen untuk mode-mode ini ditunjukkan pada gambar (b)

sedangkan bentuk gelombang arus beban dan tegangan keluaran

ditunjukkan pada gambar (c).

1.2. DC Chopper kelas B

Aliran arus beban keluar pada beban. Tegangan beban positif tetapi arus

beban negatif, seperti gambar dibawah. Kelas ini juga merupakan DC Chopper

satu kuadran, tetapi operasinya pada kuadran dua dan beroperasi seperti inverter.

Kuadran DC Chopper Kelas B

(8)

Gambar Rangkaian DC Chopper Kelas B

DC Chopper kelas B dapat dilihat pada gambar (a) dimana baterai (E) adalah

bagian pada beban dan mungkin emf balik pada motor DC.

II.1.1. Prinsip Kerja DC Chopper Kelas B

Ketika saklar (S1) on, maka dioda (D1) akan off. Tegangan (E) mengalirkan

arus melalui induktor (L) dan tegangan beban (VL) menjadi nol. Ketika

saklar (S1) off, dioda (D1) akan on. Sejumlah energi yang disimpan dalam

(9)

1.3. DC Chopper kelas C

Arus beban dapat positif atau negatif sedangkan tegangan beban selalu positif

seperti pada gambar dibawah ini. Hal ini disebut chopper dua kuadran. DC

Chopper kelas A dan B dapat dikombinasikan untuk membentuk DC Chopper kelas

C.

Kuadran DC Chopper Kelas C

(10)

Gambar Rangkaian DC Chopper Kelas C

1.3.1. Prinsip Kerja DC Chopper Kelas C

S1 dan D2 beroperasi seperti DC Chopper kelas A. Sedangkan S2 dan

D1 beroperasi seperti DC Chopper kelas B. Tetapi harus dijaga untuk

memastikan dua saklar tidak bekerja secara bersamaan, bila hal itu terjadi

sumber (Vs) mengalami hubung singkat. DC Chopper kelas C dapat

beroperasi sebagai penyearah (rectifier) maupun pembalik (inverter).

Besarnya tegangan keluaran rata-rata (VL) untuk DC Chopper kelas C adalah

1.4. DC Chopper kelas D

Arus beban selalu positif. Tegangan beban dapat positif atau negatif, seperti pada

gambar dibawah ini.

Kuadran DC Chopper Kelas D

Dc chopper kelas D dapat juga beroperasi sebagai penyearah atau pembalik, yang

(11)

Gambar Rangkaian DC Chopper Kelas D

1.4.1. Prinsip Kerja DC Chopper Kelas D

Ketika saklar (S1 dan S4) on maka arus mengalir melalui beban, vL dan iL

menjadi positif dan saat saklar (S1 dan S4) off maka arus beban iL akan akan

terus mengalir untuk beban induktif yang tinggi melalui dioda (D2 dan D3)

dengan arah tetap tetapi tegangan keluaran (VL) berbalik arah.

Besarnya tegangan keluaran rata-rata (VL) untuk DC Chopper kelas D adalah

1.5. DC Chopper kelas E

Arus beban dan tegangan beban dapat positif atau negatif seperti pada gambar

(12)

Kuadran DC Chopper Kelas E

Dua DC Chopper kelas C dapat dikombinasikan untuk membentuk Chopper

kelas E, polaritas tegangan dan arus beban ditunjukkan pada gambar (b). Peralatan

yang beroperasi pada macam-macam kuadran ditunjukkan pada gambar (c). Untuk

operasi pada kuadran keempat, arah baterai (E) harus dibalik.

(13)

1.5.1. Prinsip Kerja DC Chopper Kelas E

Prinsip kerja dari DC Chopper kelas E dapat dilihat pada gambar C diatas.

Besarnya tegangan keluaran rata-rata(VL) untuk DC Chopper kelas E adalah

Kelebihannya dari DC Chopper adalah terutama pada pengubah daya

secara jauh lebih efisien dan pemakaian komponen yang ukurannya lebih

kecil. Namun, penggunaan switching pada DC Chopper ini menimbulkan

adanya harmonisa pada sisi sumber maupun pada sisi keluarannya.

1.6. Kendali Kecepatan Motor DC Dendan 4 Kuadrran

Konverter dc-dc 4-kuadran merupakan konverter dc-dc yang dapat bekerja secara bidirectional

baik arus maupun tegangan kerjanya, sehingga sangat cocok untuk aplikasi kendali motor yang

membutuhkan kecepatan dan torque dalam dua arah. Skema konverter dc-dc 4-kuadran untuk pengendalian

motor dapat dilihat pada Gambar di bawah Pengendalian kecepatan motor dapat dilakukan dengan

mengendalikan arus jangkar. Hal ini memiliki beberapa keuntungandibandingkan dengan pengendalian

(14)

III. KESIMPULAN

Inverter DC sistem kuadran jenis tegangan dan jenis arus bisa dikendalikan

dengan cara yang sama. Pada inverter DC sistem kuadran jenis tegangan dan jenis

arus dimamfaatkan pada pemakaian mottor DC, yang bisa difungsikan sebagai

pengereman dan percepatan dari putaran motor DC, pengendalian arus mula di

induktor atau beban dilakukan dengan menutup saklar inverter. Perlu pula dijamin

bahwa tegangan induktor bisa kembali ke nilai nol pada akhir periodanya. Pada

inverter DC jenis arus, pengendalian tegangan mula di induktor dilakukan dengan

membuka saklar inverter, dan perlu dijamin bahwa arus induktor bisa kembali ke

nilai nol pada akhir perioda . Arus keluaran inverter DC jenis tegangan dikendalikan

(15)

.

DAFTAR PUSTAKA

1. D. M. Divan, The Resonant DC Link Converter – A New Concept in Static Power Conversion, IEEE Trans. Ind. Appl., Vol. 25, No. 2, March/April 1989, pp. 317-325 .

2. Y. Murai and T. A. Lipo, High-Frequency Series-Resonant DC Link Power

Conversion, IEEE Trans. Ind. Appl., Vol. 28, No. 6, Nov./Dec. 1992, pp. 1277-1285.

3. G. L. Skibinski and D. M. Divan, Characterization of Power Transistors Under Zero Voltage Switchings, Conf. Rec. IEEE Ind. Appl. Soc. Ann. Meet., 1987, pp. 493-503.

Gambar

Gambar Rangkaian DC Chopper Kelas A
Gambar Rangkaian DC Chopper Kelas B
gambar dibawah ini.
Gambar Rangkaian DC Chopper Kelas D
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada antrian pelanggan penyervisan di Bengkel Motor Resmi Yamaha Kondang Simo, kesimpulan yang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN LEMPAR-TANGKAP BOLA KECIL MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONALBOY-BOYAN PADA SISWA KELAS V SDN CISITU 2 KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

Mengingat pengguna jasa KAP tidak hanya klien, namun juga pihak-pihak lain yang terkait seperti pemerintah, investor, kreditur, masyarakat umum serta pemangku kepentingan

Berdasarkan masalah tersebut penulis melakukan penelitian pada motor induksi menggunakan metode Sliding Mode Control (SMC) berbasis Algoritma Genetika, di mana

Saran yang didapat dari penelitian ini adalah (1) perlu adanya publikasi terkait ekowisata yang terdapat di Register 25 Desa Negeri Kecamatan Kelumbayan Kabupaten

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Partisipasi politik dalam kegiatan pemberian suara paling dominan diantara bentuk partisipasi politik pemberian suara (voting) yaitu sebesar 90%, kemudian kegiatan

Dan dari hasil tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat Desa Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Seberang tentang kualitas air sumur gali yang ada