• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2001 Pupuk Budidaya Tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2001 Pupuk Budidaya Tanaman"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pe r a t u r a n Pe m e r in t a h N o. 8 Ta h u n 2 0 0 1

Te n t a n g : Pu p u k Bu d id a y a Ta n a m a n

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

Menim bang :

a. bahw a pupuk m er upakan salah sat u sar ana pr oduksi yang m em punyai per anan pent ing dalam peningkat an pr oduksi dan m ut u hasil budidaya t anam an;

b. bahw a unt uk m em enuhi st andar m ut u dan m enj am in efekt ifit as pupuk, m aka pupuk yang dipr oduksi har us ber asal dan for m ula hasil r ekayasa yang t elah diuj i m ut u dan efekt ifit asnya;

c. bahw a sehubungan dengan hal t er sebut di at as dan sebagai pelaksanaan dan Pasal 37 Undang- undang Nom or 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budidaya Tanam an, per lu m engat ur Pupuk Budidaya t anam an dengan Per at ur an Pem er int ah;

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat ( 2) Undang- Undang Dasar 1945 sebagaim ana t elah diubah dengan Per ubahan Kedua Undang- Undang Dasar 1945; 2. Undang- undang Nom or 2 Tahun 1981 t ent ang Met r ologi Legal

( Lem bar an Negar a Tahun 1981 Nom or 11, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3193) ;

3. Undang- undang Nom or 5 Tahun 1984 t ent ang Per indust r ian ( Lem bar an Negar a Tahun 1984 Nom or 22, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3274) ;

4. Undang- undang Nom or 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budidaya Tanam an ( Lem bar an Negar a Tahun 1992 Nom or 46, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3478) ;

5. Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan hidup ( Lem bar an Negar a t ahun 1997 Nom or 68, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3699) ;

6. Undang- undang Nom or 8 Tahun 1999 t ent ang Per lindungan Konsum en ( Lem bar an Negar a Tahun 1999 Nom or 42, Tam bahan Lem bar an

Negar a Nom or 3821) ;

7. Undang- undang Nom or 22 Tahun 1999 t ent ang Pem er int ahan Daer ah ( Lem bar an Negar a Tahun 1999 Nom or 60, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3839) ;

(2)

Saham dalam Per usahaan yang didir ikan dalam r angka Penanam an Modal Asing ( Lem bar an Negar a Tahun 1994 Nom or 28, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3552) ;

9. Per at ur an Pem er int ah Nom or 25 Tahun 2000 t ent ang Kew enangan Pem er int ah dan Kew enangan Pr opinsi sebagai Daer ah Ot onom ( Lem bar an Negar a Tahun 2000 Nom or 54, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3952) ;

10. Per at ur an Pem er int ah Nom or 102 Tahun 2000 t ent ang St andar Nasional I ndonesia ( Lem bar an Negar a Tahun 2000 Nom or 199, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 4020) ;

MEMUTUSKAN :

Menet apkan :

PERATURAN PEMERI NTAH REPUBLI K I NDONESI A TENTANG PUPUK BUDI DAYA TANAMAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Per at ur an Pem er int ah ini yang dim aksud dengan :

1. Pupuk adalah bahan kim a at au or ganism e yang ber per an dalam

penyediaan unsur har a bagi keper luan t anam an seear a langsung at au t idak langsung.

2. Pupuk an- or ganik adalah pupuk hasil pr oses r ekayasa secar a kim a, fisika dan at au biologis, dan m er upakan hasil indust r i at au pabr ik pem buat pupuk.

3. Rekayasa for m ula pupuk adalah ser angkaian kegiat an r ekayasa baik secar a kim a, fisika dan at au biologis unt uk m enghasilkan for m ula pupuk.

(3)

5. Pr odusen pupuk adalah per or angan at au badan hukum yang m e lakukan kegiat an unt uk m enghasilkan pupuk.

6. Pengim por pupuk adalah per or angan at au badan hukum yang m elakukan kegiat an unt uk m em asukkan pupuk dar i luar neger i ke dalam w ilayah Negar a Republik I ndonesia.

7. Penguj ian adalah sem ua kegiat an m enguj i baik di labor at or ium m aupun di lapangan yang dilakukan t er hadap sem ua pr oduk pupuk baik yang dibuat di dalam neger i m aupun yang ber asal dan luar neger i.

8. Ser t ifikat for m ula pupuk yang selanj ut nya disebut ser t ifikat adalah sur at ket er angan yang m enyat akan bahw a pupuk hasil r ekayasa set elah diuj i, m em enuhi per syar at an m ut u dan efekt ifit as sehingga layak unt uk digunakan pada budidaya t anam an.

9. Sur at ket er angan j am inan m ut u adalah sur at ket er angan yang

m enyat akan bahw a pupuk hasil pr oduksi dan at au im por set elah diuj i m ut unya sebelum diedar kan m em enuhi st andar m ut u sesuai dengan per at ur an per undang yang ber laku.

10. Pengadaan adalah kegiat an penyediaan pupuk baik ber asal dar i pr oduksi dalam neger i m aupun dar i luar neger i.

11. Per edar an adalah set iap kegiat an at au ser angkaian kegiat an dalam r angka penyalur an pupuk di dalam neger i baik unt uk di per dagangkan m aupun t idak.

1 2. Ment er i adalahm ent er i yang ber t anggung j aw ab di bidang budidaya t anam an.

Pasal 2

Ruang lingkup pengat ur an ini m eliput i pengadaan, per edar an, penggunaan, dan pengaw asan pupuk an- or ganik.

BAB I I PENGADAAN

Pasal 3

( 1) Pengadaan pupuk an- or ganik dilakukan m elalui pr oduksi dalam Neger i dan at au pem asukan dan luar neger i.

( 2) Pupuk an- or ganik yang dipr oduksi di dalam neger i dan pupuk an or ganik yang diim por w aj ib m em enuhi st andar m ut u dan t er j am in efekt ifit asnya.

(4)

Pasal 4

( 1) Peor angan at au badan hukum yang akan m em pr oduksi pupuk an or ganik har us t er lebih dahulu m endapat izin dan Bupat i at au Walikot a set em pat .

( 2) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai syar at dan t at a car a pem ber ian izin sebagam ana dim aksud dalam ayat ( 1) , diat ur oleh Bupat i at au

Walikot a dengan m em per hat ikan pedom an t eknis at au st andar t eknis yang dit et apkan oleh Ment er i Per indust r ian dan Per dagangan

Pasal 5

( 1) Pupuk an or ganik yang akan dipr oduksi oleh per or angan at au badan hukum di dalam neger i har us ber asal dan for m ula pupuk hasil

r ekayasa dan m em enuhi st andar m ut u.

( 2) For m ula pupuk sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) disam ping har us m em enuhi st andar m ut u j uga har us dilengkapi deskr ipsi, analisis kom posisi dan analisis kadar har a.

( 3) St andar m ut u pupuk an- or ganik sebagam ana dim aksud dalam ayat ( 1) m eliput i kom posisi dan kadar har a pupuk an- or ganik yang akan

dit elapkan lebih lanj ut oleh lem baga yang ber w enang m enet apkan St andar Nasional I ndonesia ( SNI ) .

( 4) Dalam hal pupuk an - or ganik yang akan dipr oduksi di dalam neger i at au akan diim por t et api belum dit et apkan St andar Nasional I ndonesia ( SNI ) - nya, Ment er i m enet apkan per syar at an t eknis m inim al pupuk an- or ganik t er sebut .

Pasal 6

( 1) Unt uk m enj am in for m ula pupuk an or ganik yang m em enuhi st andar m ut u sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat ( 1) , dilakukan uj i m ut u dan uj i efekt ifit as sesuai dengan per at ur an per undang undangan yang ber laku.

( 2) Ter hadap for m ula pupuk an- or ganik yang t elah lulus uj i m ut u dan uj i efekt ifit as sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diber ikan ser t ifikat for m ula pupuk an- or ganik oleh lem baga penguj ian yang ber sangkut an. ( 3) For m ula pupuk an or ganik yang t elah m em per oleh ser t ifikat for m ula

pupuk an- or ganik, sebelum dipr oduksi har us didaft ar kan kepada Ment er i unt uk m em per oleh nom or pendaft ar an.

(5)

Pasal 7

( 1) Uj i m ut u sebagam ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 1) dilakukan oleh lem baga penguj ian yang t elah diakr edit asi.

( 2) Lem baga penguj ian sebagam ana dim aksud dalam ayat ( 1)

ber t anggungj aw ab t er hadap pelaksanaan dan hasil penguj ian t er hadap for m ula pupuk an or ganik.

Pasal 8

( 1) Uj i efekt ifit as sebagam ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 1) dapat di lakukan oleh per or angan, badan hukum at au I nst ansi Pem er int ah. ( 2) Unt uk dapat m elakukan uj i efekt ifit as, per or angan, badan hukum at au

I nst ansi Pem er int ah sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , har us m em enuhi per syar at an :

a. m em iliki per alat an yang m em adai; b. m em iliki lahan yang cukup; dan

e. m em iliki t enaga yang m em punyai penget ahuan di bidang budidaya t anam an dan pem upukan.

( 3) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai per syar at an per or angan, badan hukum dan I nst ansi Pem er int ah unt uk m elakukan uj i efekt ifit as sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dit et apkan oleh Ment er i.

Pasal 9

( 1) Per or angan, badan hukum at au I nst ansi Pem er int ah yang m elakukan uj i efekt ifit as har us m elapor kan per kem bangan penguj iannya secar a ber kala kepada Menr er i, dan ber t anggung j aw ab at as pelaksanaan dan kebenar an hasil penguj ian yang dilakukan.

( 2) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai t at a car a pelapor an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dit et apkan oleh m ent er i.

Pasal 10

( 1) Pupuk an- or ganik yang dim asukkan dar i luar neger i har us m em enuhi st andar m ut u sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat ( 3) , m encan t um kan deskr ipsi pupuk an - or ganik ser t a analisis kom posisi dan analisis kadar unsur har a, ser t a lulus uj i m ut u.

(6)

( 3) Tat a car a penguj ian sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dilakukan sesuai dengan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 1) .

Pasal 11

( 1) Pr odusen at au pengim por pupuk an or ganik ber t anggung j aw ab at as kebenar an j enis dan m ut u pupuk yang dipr oduksi dan at au diim pom ya dengan ket ent uan sebagam ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 2) . ( 2) Unt uk m enj am in pem enuhan st andar m ut u pupuk an or ganik

sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , sebelum diedar kan, pupuk an-or ganik yang dipr oduksi at au dim ipan-or har us m em iliki sur at ke t er angan j am inan m ut u.

( 3) Sur at ket er angan j am inan m ut u sebagam ana dim aksud dalam ayat ( 2) di keluar kan oleh lem baga penguj ian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 7 ayat ( 1) .

BAB I I I PEREDARAN

Pasal 12

( 1) Pupuk an- or ganik yang diedar kan har us m em enuhi st andar m ut u sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat ( 3) , dan t er j am in efekt ifit asnya ser t a diber i label.

( 2) Label sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) sekur ang- kur angnya m em uat ket er angan t ent ang :

a nam a dagang; b. kandungan har a;

e. isi at au ber at ber sih bar ang; d. m asa edar ;

e. at uian pakai/ car a penggunaan; dan f. nam a dan alam at pr odusen.

( 3) Ket ent uan m engenai label sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) w aj ib dit ulis dalam Bahasa I ndonesia dan dicant um kan dalam

(7)

Pasal 13

Per or angan at au badan hukum yang m engedar kan pupuk an- or ganik unt uk diper dagangkan w aj ib m engikut i ket ent uan yang ber laku di bidang

Per dagangan .

Pasal 14

( 1) Per or angan at au badan hukum yang m engedar kan pupuk an- organik w aj ib m enj aga dan ber t anggung j aw ab at as m ut u pupuk yang

diedar kan sesuai ket er angan yang t er cant um pada label. ( 2) Penj agaan m ut u pupuk sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1)

dilakukan sesuai dengan per syar at an, pengem asan, penym ipanan, dan pengangkut an pupuk.

( 3) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai pengem asan, penyim panan dan pengangkut an pupuk an- or ganik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) diat ur oleh Ment er i t er kait .

Pasal 15

Per or angan at au badan hukum dilar ang m engedar kan pupuk an- organik yang t idak sesuai dengan ket er angan yang t er dapat pada label dan at au pupuk an- or ganik yang sudah r usak.

BAB I V PENGGUNAAN

Pasal 16

( 1) Jenis dan penggunaan pupuk an- or ganik dilakukan dengan m em per hat ikan kesehat an m asyar akat dan kelest ar ian lingkungan.

( 2) Ket ent uan t ent ang j enis dan t at a car a penggunaan pupuk an- or ganik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur lebih lanj ut oleh Ment er i.

Pasal 17

( 1) Pem er int ah m enyelenggar akan penyuluhan penggunaan pupuk an or ganik budidaya t anam an dengan m nem per hat ikan pr insip efisiensi dan efekt ifit as.

(8)

BAB V PENGAWASAN

Pasal 18

Pengaw asan m ut u pupuk an- or ganik dilakukan unt uk m elindungi

kepent ingan pengguna, pengedar , pengim por dan pr odusen, m em enuhi kebut uhan pupuk an- or ganik, m eningkat kan daya guna dan hasil guna pupuk an- or ganik ser t a m enj am in kelest ar ian alam dan lingkungan hidup.

Pasal 19

Dalam r angka pengaw asan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 18,

per or angan at au badan hukum yang m engadakan dan at au m engedar kan pupuk an- or ganik har us m elapor kan kepada Bupat i at au Walikot a set em pat .

Pasal 20

( 1) Pengaw asan pupuk an- or ganik dilakukan sebagai ber ikut :

a. pada t ingkat r ekayasa for m ula m enj adi kew enangan Ment er i; b. pada t ingkat pengadaan, baik pr oduksi dalam neger i m aupun

pem asukan im por , per edar an, dan penggunaan m enj adi kew enangan Bupat i at au Walikot a set em pat .

( 2) Pengaw asan at as pengadaan, per edar an dan penggunaan pupuk an or ganik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dilakukan secar a t er padu dan t er koor dinasi.

Pasal 21

( 1) Dalam m elaksanakan pengaw asan sebagaim ana dim aksud dalam pasal 20 ayat ( 1) hur uf a, Ment er i dapat m enunj uk Pet ugas Pengaw as pupuk an—or ganik.

( 2) Pet ugas Pengaw as pupuk an- or ganik sebagam ana dim aksud dalam ayat ( 1) m elakukan pengaw asan t er hadap pener apan st andar m ut u dan Per syar at an t eknis m inim al pupuk an- or ganik, pelaksanaan

penguj ian m ut u dan penguj ian efekt ifit as, pener apan ser t ifikat for m ula pupuk an or ganik, dan penggunaan nom or pendaft ar an.

Pasal 22

(9)

( 2) Pet ugas Pengaw as pupuk sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) m elakukan pengaw asan t er hadap pengadaan, per edar an dan penggunaan pupuk an- or ganik.

( 3) Per or angan at au badan hukum yang m elakukan pengadaan dan at au per edar an pupuk an- or ganik, w aj ib m engizinkan Pet ugas Pengaw as pupuk sebagam ana dim aksud dalam ayat ( 1) unt uk m elakukan pengaw asan di t em pat usahanya.

Pasal 23

( 1) Pet ugas Pengaw as pupuk sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 22 ayat ( 1) ber w enang :

a. m elakukan pem er iksaan t er hadap pr oses pr oduksi pupuk an- or ganik;

b. m elakukan pem er iksaan t er hadap sar ana, t em pat penyim panan pupuk dan car a pengem asannya; c. m engam bil cont oh pupuk an- or ganik guna penguj ian

m ut u;

d. m em er iksa dokum en dan lapor an;

e. m elakukan pem er iksaan t er hadap pem enuhan

per syar at an per izinan pengadaan dan at au per edar an pupuk an- or ganik.

( 2) Dalam hal Pet ugas Pengaw as pupuk an- or ganik m em punyai dugaan kuat bahw a t elah t er j adi pem alsuan dan at au ker usakan pada pupuk an- or ganik yang ber edar , Pet ugas Pengaw as pupuk an- or ganik dapat m enghent ikan sem ent ar a per edar an pupuk an- or ganik t er sebut pada w ilayah ker j anya paling lam a 30 ( t iga puluh) har i unt uk m elakukan penguj ian m ut u.

( 3) Apabila j angka w akt u sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) t elah ber akhir dan belum m endapat keput usan m engenai adanya pem alsuan dan at au ker usakan pupuk an- or ganik, m aka t indakan penghent ian sem ent ar a per edar an pupuk an- or ganik oleh pengaw as pupuk ber akhir dem i hukum .

( 4) Apabila dan hasil penguj ian m ut u sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) diket ahui bahw a pupuk an- or ganik t er sebut t idak sesuai dengan label at au r usak, m aka Pet ugas Pengaw as pupuk m engusulkan kepada Bupat i at au Walikot a set em pat ur it uk m enar ik pupuk an- organik

t er sebut dar i per edar an.

(10)

Pasal 24

Pet ugas Pengaw as pupuk an- or ganik sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 22 ayat ( 1) dapat dit unj uk sebagai Penyidik Pegaw ai Neger i Sipil sesuai dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

Pasal 25

( 1) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai t at a car a pengaw asan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 21 diat ur oleh Ment er i.

( 2) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai t at a car a pengaw asan pupuk an or ganik sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23 diat ur oleh Bupat i at au Walikot a set em pat .

BAB VI I

SANKSI ADMI NI STRASI

Pasal 26

( 1) Per or angan at au badan hukum yang m enj adi pr odusen dan at au im por t ir dan at au dist r ibut or , yang m elanggar ket ent uan Per at ur an Pem er int ah ini dikenakan sanksi ber upa :

a. Pencabut an I zin Usaha I ndusir i ( I UI ) , Ser t ifikat For m ula Pupuk dan Nom or Pendaft ar an dan at au hak penggunaan t anda SNI -nya ser t a pr oduk pupuk yang ber sangkut an dit ar ik dar i

per edar an bagi yang ber kedudukan sebagai pr odusen; dan at au b. Pencabut an Sur at I zin Usaha Per dagangan ( SI UP) , Ser t ifikat

For m ula Pupuk dan Nom or Pendaft ar an dan at au hak

penggunaan t anda SNI - nya bagi yang ber kedudukan sebagai im por t ir dan at au dist r ibut or .

( 2) I zin m engedar kan pupuk or ganik dapat dicabut apabila pupuk an-or ganik yang diedar kan t idak sesuai label dan at au t elah r usak.

( 3) Ket ent uan dan t at a car a pencabut an izin sebagam ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2) dilakukan ber dasar kan per at ur an perundang-undangan yang ber laku.

BAB VI I I

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27

(11)

Agar Set iap or ang m enget ahuinya, m em er int ahkan pengundangan Per at ur an Pem er int ah ini dengan penem pat annya dalam Lem bar an Negar a Republik I ndonesia.

Dit et apkan di Jakar t a

pada t anggal 19 Jebr uar i 2001

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

t t d

ABDURRAHMAN WAHI D

Diundangkan di Jakar t a pada t anggal 19Febr uar i 2001

Sekt r et ar is Negar a Republik I ndonesia,

t t d

(12)

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERI NTAH REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PUPUK BUDI DAYA TANAMAN

I . UMUM

Pengem bangan budidaya t anam an ber t uj uan unt uk m eningkat kan dan m em per luas penganekar agam an hasil t anam an guna m em enuhi kebut uhan pangan, sandang, papan, kesehat an, indust r ii dalam neger i, m em per besar ekspor , m enigkat kan pendapat an dan t at af hidup pet ani, dan m endor ong per luasan dan pem er at aan kesem pat an ber usaha dan kesem pat an ker j a. Unt uk m encapai t uj uan t er sebut di at as per lu dilakukan pengem bangan budidaya t anam an secar a t er ar ah t er m asuk penggunaan sar ana pr oduksi secar a t epat . Pem anfaat an sar ana pr oduksi secar a t epat dapat m eningkat kan pr oduksi dan m ut u hasil yang pada akhir nya akan m eningkat kan pendapat an pet ani. Salah sat u sar ana pr oduksi yang pent ing dan st r at egis adalah pupuk. Pupuk m er upakan bahan kim ia at au or ganism e yang ber per an dalam

penyediaan unsur har a bagi keper luan t anam an secar a langsung at au t idak langsung. Dar i dua m acam pupuk yang ada, yait u pupuk or ganik dan pupuk an- or ganik, pupuk an- or ganik banyak digunakan dan sangat ber per an dalam m endukung keber hasilan pengem bangan budidaya t anam an. OI eh kar ena it u per lu dilakukan pengaw asan m ut unya agar kepent ingan konsum en m aupun pr odusen t er lindungi, kebut uhan pupuk t er penuhi, daya guna dan hasil guna pupuk an- or ganik m eningkat , ser t a kelest ar ian sum ber daya alam dan

lingkungan hidup t er j am in. Sebagai dasar pelaksanaan pengaw asan t er sebut per lu adanya st andar m ut u pupuk or ganik. Pengaw asan m ut u pupuk an-or ganik dilakukan sej ak t ahap per ekayasaan, pengadaan, per edar an, sam pai t ahap penggunaannya. Pengaw asan pada t ahap per ekayasaan dilakukan m elalui ber bagai penguj ian ( t est ing) sedangkan pengaw asan pada t ahap pengadaan, per edar an, dan penggunaan dilakukan oleh Pet ugas Pengaw as m elalui pencocokan dengan st andar m ut u yang t elah dit et apkan ( checking) Disam ping it u, pengadaan pupuk an- or ganik pr oduksi dalam neger i har us m engut am akan t er penuhinya kebut uhan pupuk di dalam neger i. Sedangkan per edar an dan at au penyalur an pupuk an- or ganik sam pai ke t angan pet ani har us dilakukan secar a t epat yait u selain t epat m ut u, j uga t epat j enis, t epat w akt u, t epat j um lah, t epat t em pat , dan t epat har ga.

(13)

I I . PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Yang dim aksud dengan unsur har a yait u unsur kim a yang t er kandung dalam pupuk an- or ganik yang ber pengar uh t er hadap pr oduksi t anam an.

Angka 2 Cukup j elas Angka 3 Cukup j elas

Angka 4

Yang dim aksud unsur har a ut am a yait u ant ar a lain unsur Nit r ogen ( N) , Phosphor ( P) , dan at au Kalium ( K) . Unsur har a m ikr o yait u ant ar a lain Zinc ( Z) , Mangaan ( Mn,) dan Sulphur ( S) .

Angka 5

Yang dim aksud dengan badan hukum I ndonesia yait u badan hukum yang didir ikan ber dasar kan hukum yang ber laku di I ndonesia.

Angka 6 Cukup j elas

Angka 7

Penguj ian m ut u dan penguj ianefekt ivit as for m ula pupuk yang dihasilkan dar i r ekayasa dilakukan ber dasar kan ket ent uan st andar m ut u pupuk an- or ganik Tuj uannya t er ut am a unt uk m elindungi kepent ingan konsum en yait u pet ani dan ekses negat if pengar uh pupuk an- or ganik.

Penguj ian pupuk an- or ganik dilakukan di labor at or ium penguj ian yang dim aksudkan unt uk lnenget alit uj kandungan unsur t iar a pupuk.

(14)

Angka 8 sam pai angka 12 Cukup j elas

Pasal 2 Cukup j elas

Pasal 3 Ayat ( 1)

Pr oduksi pupuk an- or ganik dilakukan dengan m engut am akan t er penuhinya kebut uhan pupuk an- or ganik di dalam neger i, sedangkan pengadaan pupuk an or ganik im por dilakukan t er hadap pupuk an- or ganik yang t idak dapat dipenuhi oleh pr oduksi dalam neger i.

Aynt ( 2) Cukup j elas Ayat ( 3) Cukupj elas

Pasal 4 Ayat ( 1)

Apabila per or angan at au badan hukum yang akan m em pr odduksi pupuk an— or ganik adalah w ar ga negar a asing at au badan hukum asing, m aka w ar ga negar a asing at au badan hukum asing t er sebut har us t er lebih dahulu m em bent uk per ser oan t er bat as m enur ut hukum I ndonesia dan

ber kedudukan di I ndonesia at au beker j asam a dengan w ar ga negar a at au badan hukum I ndonesia sesuai per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

Ayat ( 2) Cukup j elas

Pasal 5 Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

(15)

Yang dim aksud dengan kom posisi yait u susunan unsur har a pupuk an-or ganik seper t i Nit r ogen ( N,) , Phosphan-or ( P) , Kalium ( K) , dan lain- lain. Yang dim aksud dengan unsur har a Pupuk an- or ganik yait u isi at au

kandungan at au besar an set iap unsur har a yang t er dapat dalam pupuk an-or ganik yang dinyat akan dala per sent ase at au “ par t per m illion

Ayat ( 3) Cukup j elas Ayat ( 4) Cukup j elas

Pasal 6 Ayat ( 1)

Yang dim aksud dengan uj i m ut u yait u analisis kom posisi dan kadar har a pupuk an- or ganik, yang dilakukan di labor at or ium kim ia, ber dasar kan ket ent uan SNI . Yang dim aksud dengan uj i efekt ivit as yait u penguj ian m engenai m anfaat penggunaan pupuk an- or ganik t er hadap pr odukt ivit as t anam an dan nilai ekonom isnya

Ayat ( 2)

Ser t ifikat for m ula pupuk diber ikan set elah lulus uj i m ut u dan uj i efekt ivit as. Uj i m ut u dan uj i efekt ivit as dim aksudkan sebagai bent uk pengaw asan m ut u pupuk t er ut am a guna m elindungi kepent ingan konsum en ( pet ani) dan ekses negat if penggunaan pupuk.

Ayat ( 3) Cukup j elas Ayat ( 4) Cukupj elas

Pasal 7 Ayat ( 1)

Yang dim aksud akr edit asi yait u pengakuan yang diber ikan oleh Pem er int ah kepada labor at or ium yang t elah m em punyai kem am puan ( per angkat lunak dan per angkat ker as) unt uk m enguj i m ut u pupuk sesuai per syar at an yang dit et apkan dalam per at ur an per undang- udangan di bidang SNI .

(16)

Pasal 8 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2)

Yang dim aksud m em iliki t idak dalam ar t i har us m em punyai at au m em iliki sendir i, akan t et api dapat j uga m enyew a bar ang at au t enaga yang

diper lukan unt uk m elakukan uj i efekt ivit as. Ayat ( 3)

Cukup j elas

Pasal 9 Cukup j elas

Pasal 10 Cukup j elas

Pasal 11 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2)

Sur at ket er angan j am inan m ut u dim aksudkan unt uk m enj am in bahw a pupuk yang dipr oduksi akan diedar kan t elah sesuai dengan ser t ifikat for m ula

pupuk yang ber sangkut an.

Pener apan ket ent uan t ent ang pem enuhan st andar m ut u pupuk, bagi pr odusen pupuk ber skala kecil dan m enengah dilakukan secar a ber t ahap, m elalui m ekanism e pem binaan secar a t er us m ener us oleh Pem er int ah. Ayat ( 3)

Sur at Ket er angan Jam inan Mut u Pupuk diber ikan unt uk pupuk yang akan diedar kan dan set iap kali pr oses pr oduksi ( Nom or Bat ch) .

Pasal 12 Ayat ( 1)

Yang dim aksud dengan label yait u ket er angan yang t er cant um pada bungkus, w adah, at au kem asan.

(17)

Ayat ( 3) Cukup j elas

Pasal 13 Cukup j elas

Pasal 14 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2) Cukup j elas Ayat ( 3)

Yang dim aksud dengan Ment er i t er kait , yait u yang ber kait an dengan pengem asan dan penyim panan diat ur oleh Ment er i Per indust r ian dan

Per dagangan, sedangkan yang ber kait an dengan pengangkut an pupuk diat ur oleh Ment er i Per hubungan.

Pasal 15

- Pupuk an- or ganik yang t idak sesuai dengan label yait u pupuk yang isinya t idak sesuai lagi dengan ket er angan yang t er t er a pada labelnya. Pupuk an- or ganik dem ikian m ungkin palsu at au r usak.

- Pupuk an- or ganik r usak yait u pupuk an- or ganik yang m engalam i per ubahan fisik dan at au kim ia, sehingga t idak dapat lagi

dim anfaat kan unt uk budidaya t anam an yang dinyat akan oleh inst ansi yang ber w enang.

Pasal 16 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2)

Jenis dan penggunaan pupuk pada t ingkat usaha t ani m engacu pada pedom an penggunaan pupuk yang aplikasinya disesuaikan dengan kebut uhan dan kondisi lahan usaha budidaya t anam an.

(18)

Pasal 18

Pengaw asan m ut u pupuk an- or ganik dim aksudkan unt uk m em ber ikan per lindungan yang seim bang kepada :

- Pengguna ( konsum en) sehingga dalam m em per oleh pupuk an- or ganik dapat t er hindar dar i adanya pupuk an or ganik palsu at au pupuk an-or ganik r usak;

- pengedar pupuk an or ganik sehingga ada kepast ian hukum bagi m er eka at as pupuk yang diedar kan;

- Pengim por at au pr odusen sehingga pupuk an- or ganik yang diim por at au dipr oduksi akan t er j am in m ut unya dan akan t er hindar dar i pem alsuan;

Disam ping it u pengaw asan m ut u pupuk an- or ganik j uga dim aksudkan unt uk m enj am in t er w uj udnya pr insip 6 ( enam ) t epat ( t epat j um lah, t epat w akt u, t epat har ga, t epat j enis, t epat m ut u, dan t epat t em pat ) . Keenam t epat t er sebut sangat dihar apkan unt uk dapat t er laksana, kar ena usaha budidaya t anam an sangat ber gant ung kepada kondisi alam dan sangat m em but uhkan per encanaan yang akur at , t er ut am a penggunaan sar ana pr oduksi seper t i pupuk an- or ganik. Pelaksanaan pem upukan yang t idak sesuai dengan r encana dapat m engakibat kan inefisiensi bahkan kegagalan yang dapat m enim bulkan ker ugian t er ut am a bagi konsum en ( pet ani) .

Pasal 19

Lapor an kepada Bupat i at au Walikot a dim aksudkan agar Bupat i at au Walikot a dapat m em ant au pelaksanaan pr insip 6 ( enam ) t epat yang akan digunakan dalam m elakukan Per encanaan kebut uhan pupuk an- or ganik unt uk set iap m usim t anam t er ut am a unt uk j enis t anam an yang st r at egis nasional.

Pasal 20 Cukup j elas

Pasal 21 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2)

(19)

Pasal 22 sam pai pasal 25 Cukup j elas

Pasal 26 Ayat ( 1)

Cukup j elas Ayat ( 2) Cukup j elas Ayat ( 3)

Yang dim aksud dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku dalam Per at ur an Pem er int ah ini ant ar a lain Undang- undang Nom or 5 Tahun 1984 t ent ang Per indust r ian, Undang—undang Nom or 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budidaya Tanam an, Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan hidup, dan Undang—undang Nom or 8 Tahun 1999 t ent ang Per lindungan t anam an.

Pasal 27 Cukup j elas

Referensi

Dokumen terkait

Bagi anda para pecinta judi Sabung Ayam Online yang memiliki masalah pada saat tayangan langsung tersebut dan tidak tau bagaimana cara mengatasi nya, untuk artikel

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh berbagai olahan jerami jagung yang diolah dengan metode silase, amoniasi, dan fermentasi yang menggunakan starbio terhadap

[r]

Triadmodjo, Sudibyo, Hukum Kepegawaian Mengenai Kedudukan Hak dan Kewajiban Pegawai Negri Sipil, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983.. Wawasan Kerja Aparatur Negara, BP-7

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini, sebagai salah satu

Now if you haven´t a bar stool style in mind, only that you want bar stools for the bar, restaurant or home then you searching will take a tad longer until you decide on what you

If you can not afford to spend your money in the casino or if you are not old enough to enter a casino and you want to know how to learn to gamble you can go online and many sites

Kabupaten Halmahera Utara adalah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten