• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fenomena Dynamic Strain Aging pada Proses Tempa Panas Paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fenomena Dynamic Strain Aging pada Proses Tempa Panas Paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Penanggung Jawab:

Kapuslit Metalurgi – LIPI

Dewan Redaksi :

Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi, DEA (UI) Dr. Ir. Sunara, M.Sc (ITB)

Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI

Kawasan PUSPIPTEK, Serpong,

Gedung 470

Telp: (021) 7560911, Fax: (021) 7560553

Alamat Sekretariat:

Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI

Kawasan PUSPIPTEK, Serpong,

Gedung 470

Telp: (021) 7560911, Fax: (021) 7560553 E-mail : metalurgi_magz@yahoo.com

Majalah ilmu dan teknologi terbit berkala setiap tahun, satu volume terdiri atas 3 nomor.

Abstrak ………..…..….. v

Pengaruh Waktu Pelindian pada Proses Pemurnian Silikon Tingkat Metalurgi Menggunakan Larutan HCl

Bintang Adjiantoro dan Efendi Mabruri...1

Aplikasi Severe Plastic Deformation

(SPD) dan Heavy Cold Rolling pada Baja Tahan Karat Austenitik 316L

Efendi Mabruri ...……….……..… 7

Percobaan Pendahuluan

Perbandingan Daya Serap Unsur Minor dalam Larutan Natrium Silikat

F. Firdiyono, dkk ……….………15

Fenomena Dynamic Strain Aging

pada Proses Tempa Panas Paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo

Ika Kartika ………..………... 27

Sifat Listrik Superkonduktor YBa2Cu3O7-x Hasil Proses Pelelehan

dengan Dopant Ti

Didin S.Winatapura, dkk …..………..…… 35

Percobaan Pengisian-Pengeluaran Hidrogen Sebuah Tangki Simpan Hidrogen Padat

Hadi Suwarno ………... 43

Pembentukan Nanopartikel Paduan CoCrMo dengan Metoda Pemaduan Mekanik

Sulistioso Giat S dan Wisnu Ari Adi ……. 51

(2)
(3)

Pengantar Redaksi | iii

Mabruri berjudul

Penga ruh Wa ktu Pelindian pada Proses Pemurnian Silikon Tingkat

Metalurgi Menggunakan Larutan HCl

.

Selanjutnya Efendi Mabruri tentang

Aplikasi Severe

Plastic Deformation (SPD) dan Heavy Cold Rolling pada Baja Tahan Karat Austenitik

316L

. F. Firdiyono dan Kawan-Kawan juga menulis tentang

Percobaan Pendahuluan

Perbandingan Daya Serap Unsur Minor dala m Larutan Natrium Silikat

”.

Ika Kartika

menulis tentang

Fenomena Dynamic Strain Aging pada Proses Tempa Panas Paduan

Co-33Ni-20Cr-10Mo

”.

Didin S.Winatapura dan Kawan-Kawan menulis tentang

Sifat Listrik

Superkonduktor YBa

2

Cu

3

O

7-x

Hasil Proses Pelelehan dengan Dopant Ti

“ dan

Hadi Suwarno

juga menulis tentang

Percobaan Pengisian-Pengeluaran Hidrogen Sebuah Tangki Simpan

Hidrogen Padat

”.

Berikutnya Sulistioso Giat Sukaryo dan Wisnu Ari Adi menulis tentang

Pembentukan Nanopartikel Paduan CoCrMo dengan Metoda Pemaduan Mekanik

.

Semoga penerbitan Majalah Metalurgi volume ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

dunia penelitian di Indonesia.

(4)
(5)

Abstrak | v

Bintang Adjiantoro dan Efendi Mabruri (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI)

Pengaruh Waktu Pelindian pada Proses Pemurnian Silikon Tingkat Metalurgi Menggunakan Larutan HCl Metalurgi, Vol 27 No. 1 April 2012

Proses pemurnian silikon tingkat metalurgi (MG-Si) dengan menggunakan metoda pelindian asam pada konsentrasi 2,45mol/L HCl telah dilakukan dengan memvariasikan waktu pelindian pada temperatur didih (±100 °C) dan gerakan pengadukan mekanik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelindian MG-Si dengan HCl dapat digunakan untuk menghilangkan unsur pengotor logam.Persentase hasil efisiensi ekstraksi dari unsur pengotor yang terkandung di dalam MG-Si dengan pelarutan HCl masing-masing mencapai 99,996 % untuk Al, 98,247 % untuk Ti dan 98,491 % untuk Fe pada waktu pelindian 120 jam. Sedangkan efisiensi larutan HCl terhadap unsur pengotor dengan gerakan pengadukan mekanik mencapai 99,04 %. Kata kunci : Silikon tingkat metalurgi, Pemurnian dengan proses kimia, Pelindian asam, Pengotor

Effect of Leaching Time on Purification Process of Metallurgical Grade Silicon by Using Acid Solution The purification process of metallurgical grade silicon (MG-Si) using acid leaching method at a concentration of 2.45 mol/L HCl was performed by varying the leaching time at boiling temperature (±100 °C) and with mechanical stirring. The results showed that the leaching process of MG-Si with HCl can be used to eliminate the element of metal impurities. The extraction efficiency of impurity elements contained in the MG-Si by HCl dissolution is 99.996 % for Al, 98.247 % for Ti and 98.491 % for Fe at leaching time of 120 hours. Whereas the leaching efficiency HCl solution on the impurities with mechanical stirring is 99.04 %.

(6)

vi |

Majalah Metalurgi, V 27.1.2012, ISSN 0216-3188

METALURGI (Metallurgy)

ISSN 0216 – 3188 Vol 27 No. 1 April 2012 Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 660

Efendi Mabruri(Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI)

Aplikasi Severe Plastic Deformation (SPD) dan Heavy Cold Rolling pada Baja Tahan Karat Austenitik 316L Metalurgi, Vol 27 No. 1 April 2012

Untuk meningkatkan kekuatan baja tahan karat austenitik, penghalusan butir sampai ukuran submikron (ultra fine grain) merupakan metoda yang efektif. Tulisan ini melaporkan aplikasi severe plastic deformation (SPD) menggunakan equal channel angular pressing (ECAP) dan aplikasi heavy cold rolling terhadap baja tahan karat austenitik SS 316L. Hasil percobaaan menunjukkan bahwa sifat mekanik baja tahan karat austenitik 316L dapat ditingkatkan secara signifikan masing-masing dengan kedua teknik tersebut. ECAP pass 1 (single pass) dengan regangan 0,65 dapat meningkatkan kekuatan tarik baja tahan karat austenitik 316L menjadi 1,6 kali lipat, sedangkan heavy cold rolling 80 % dengan regangan 1,65 dapat meningkatkan kekuatan tarik menjadi 2,1 kali lipat. Pemanasan anil pada suhu 750°C menurunkan kekuatan tarik menjadi 1055,14 MPa tetapi nilai tersebut masih jauh lebih tinggi dari kekuatan tarik pada kondisi awal (solution treatment) sebesar 655,53 Mpa.

Kata kunci : Baja tahan karat austenitik, Penghalusan butir, Severe plastic deformation, Equal channel angular pressing, Heavy cold rolling

The Application of Severe Plastic Deformation (SPD) and Heavy Cold Rolling of Austenitic Stainless Steel 316L

(7)

Abstrak | vii

F. Firdiyono, Murni Handayani, Eko Sulistiyono, Iwan Dwi Antoro (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI) Percobaan Pendahuluan Perbandingan Daya Serap Unsur Minor dalam Larutan Natrium Silikat Metalurgi, Vol 27 No. 1 April 2012

Penelitian tentang kemampuan penyerapan zeolit alam Karangnunggal dan karbon aktif sebagai adsorben dalam larutan natrium silikat telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyerapan zeolit dan karbon aktif terhadap unsur pengotor Ca, Mg, Fe, dan Al dalam larutan natrium silikat serta mengetahui hubungan penyerapan tersebut dengan beberapa parameter adsorpsi. Penentuan kondisi optimum meliputi masa adsorben, pH, waktu kontak dan temperatur larutan. Hasil analisa menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA) menunjukkan bahwa zeolit alam Karangnunggal tidak efektif untuk menyerap ion Mg dan Ca dalam larutan natrium silikat, tetapi zeolit tersebut dapat digunakan untuk menyerap ion Fe. Kondisi optimum penyerapan ion Fe dicapai dengan parameter waktu kontak selama 60 menit, massa zeolit sebanyak 3 gram, pH 3, dan pada temperatur ruang. Efisiensi adsorpsi tertinggi oleh karbon aktif pada larutan sodium silikat mencapai 88,43% untuk ion Al dan 41,6% untuk ion Fe.

Kata kunci : Pasir kuarsa, Natrium karbonat, Natrium silikat, Adsorpsi, Adsorben, Adsorbat, Zeolit, Karbon aktif

Preliminary Comparative Study on the Adsorption of Minor Elements in Sodium Silicate Solution

Research studies on the adsorption capacity of Karangnunggal natural zeolite and activated carbon as a sorbent in solution of sodium silicate has been done. This study aims to determine the efficiency of adsorption of the zeolite and activated carbon to a solution of sodium silicate impurity elements such as Ca, Mg, Fe and Al and to know the relationship between the adsorption of the zeolite and activated carbon with the adsorption parameters. Determination of optimum conditions include the mass of adsorbent, pH, contact time and temperature of solution. Results of analysis using atomic absorption spectroscopy (AAS) showed that Karangnunggal natural zeolite is not effective to adsorb Mg and Ca ions in sodium silicate solution, but zeolite can adsorb Fe ion. The optimum condition of Fe ion absorption is achieved with contact time parameters for 60 minutes, the mass of zeolite is used as much as 3 gram, pH 3, and at room temperature. The highest adsorption efficiency by activated carbon on sodium silicate solution reached 88.43% for the Al ion and 41.6% for Fe ion.

(8)

viii |

Majalah Metalurgi, V 27.1.2012, ISSN 0216-3188

METALURGI (Metallurgy)

ISSN 0216 – 3188 Vol 27 No. 1 April 2012 Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 530.0285

Ika Kartika (Pusat Penelitian Metalurgi - LIPI)

Fenomena Dynamic Strain Aging pada Proses Tempa Panas Paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo Metalurgi, Vol 27 No. 1 April 2012

Pada penelitian ini, telah dilakukan proses tempa panas terhadap bahan paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo pada selang temperatur 700-900 ºC, laju regangan (έ) berkisar antara 0,01-30 per detik dan regangan (ε) konstan sebesar 0,5 untuk mempelajari karakteristik deformasinya. Kurva tegangan regangan menunjukkan kecepatan pengerasan regangan pada temperatur tersebut. Pada temperatur 700-750 ºC, tegangan pada 0,2 % terlihat menurun dengan meningkatnya laju regangan, sementara pada temperatur 800-850 ºC, tegangan pada 0,2% tersebut tidak bergantung terhadap laju regangan. Sensitivitas laju regangan yang dihasilkan pada temperatur 700-900 ºC mempunyai nilai negatif yang menandakan bahwa interaksi dislokasi dengan atom terlarut telah terjadi pada selang temperatur tersebut. Interaksi antara atom terlarut dan kesalahan susun yang diikat oleh parsial Shockley merupakan fenomena dynamic strain aging (DSA) yang berasal dari segregasi Suzuki. DSA kemudian dikategorikan sebagai salah satu fenomena yang merugikan dalam proses pengerjaan panas dari paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo.

Kata kunci : Paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo, Sensitivitas laju regangan negatif, Dynamic strain aging (DSA), Tempa panas

Dynamic Strain Aging Phenomena of Co-33Ni-20Cr-10Mo Alloy During Hot Forging

In the present study, hot deformation characteristic in Co-33Ni-20Cr-10Mo superalloy was carried out by using hot compression test in the temperature range from 700-900 ºC and strain rates ranging from 0.01-30 s–1 with a constant strain 0.5. The flow curves showed high work hardening rate at those temperatures. At temperatures 700-750 ºC, the 0.2% flow stress decreased with increasing strain rate, while at temperatures 800-850 ºC, the 0.2% flow stress is independent of a strain rate. Negative strain rate sensitivity was obtained at temperatures 700-900 ºC, suggesting the dislocation solute interaction occurred in those temperature ranges. DSA come from Suzuki segregation; chemical interaction between solute atoms and stacking faults bonded by the shockley partials. DSA is categorized as one of catastrophic phenomena in a hot working process of Co-33Ni-20Cr-10Mo superalloy.

(9)

Abstrak | ix

Didin S.Winatapura, Yustinus M.P, Wisnu A.A, Deswita dan E. Sukirman (Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN)

Sifat Listrik Superkonduktor YBa2Cu3O7-x Hasil Proses Pelelehan dengan Dopant Ti

Metalurgi, Vol 27 No. 1 April 2012

Telah dilakukan pembuatan superkonduktor YBa2Cu3O7-x (YBCO) yang didoping Ti melalui proses modified

melt textured growth (MMTG). Pembuatan cuplikan dilakukan melalui reaksi padatan dengan cara menambahkan serbuk Ti ke dalam prekursor YBCO dengan variasi komposisi 0,4 %berat, 0,7 %berat, 1,0 %berat dan 1,3 %berat. Proses pelelehan YBCO dilakukan pada 1100 C selama 12 menit, kemudian didinginkan dengan cepat ke 1000 C dan diikuti dengan pendinginan lambat ke 960 C. Identifikasi fasa di dalam cuplikan dilakukan dengan menganalisis pola difraksi sinar-X dengan metode Rietveld. Rapat arus, Jc dan suhu kritis, Tc diukur menggunakan four point probe (FPP). Struktur mikro dan komposisi fasa cuplikan diamati dengan scanning electron microscope (SEM) dan energy dispersive x-ray spectroscopy (EDS). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa cuplikan merupakan bahan superkonduktor Tc tinggi (STT). YBa2Cu3O 7-x/Ti - fasa 123 berstruktur kristal ortorombik dari grup ruang Pmmm no. 47. Rapat arus kritis, Jc cuplikan

Y-0Ti diperoleh sekitar 67 A.cm-2 dan kemudian turun terus dengan kenaikan persentase doping Ti hingga Jc  4 A.cm-2. Menyusutnya harga Jc disebabkan Ti tidak dapat mencegah pertumbuhan fasa 211. Bila kandungan Ti bertambah, fasa 211 juga bertambah dengan distribusi tidak homogen dan tumbuh terus serta terbentuk retakan mikro yang sejajar dan memotong butiran YBCO. Akibatnya, fasa YBCO berukuran lebih pendek dan kecil dibandingkan fasa YBCO tanpa doping Ti. Demikian juga, dengan bertambahnya kandungan Ti menyebabkan suhu kritis (Tc) berkurang dari 365 C menjadi 350 C.

Kata kunci : Doping, MMTG, Rapat arus kritis, Suhu kritis, Pertumbuhan butir

Electrical Characterictic of YBa2Cu3O7-x Superconductor Doped by Ti Using Melting Process

Synthesis of YBa2Cu3O7-x (YBCO) superconductor which is doped by Ti using modified melt-textured

growth (MMTG) method has been done. The specimen was made by solid state reaction by adding Ti powder to precursor of YBCO result with composition variation (in weight %) of 0.4, 0.7, 1 and 1.3. The melt process of YBCO was done at 1100 C for 12 minutes then cooled rapidly to 1000 C followed by slow cooling to 960 C. Identification of the specimen phase was verified using x-rays diffraction (XRD) and followed by Rietveld method analysis. The critical temperature, Tc and current density, Jc were measured by means of four point probe (FPP). The microstructure and chemical composition of the specimen were observed using scanning electronmicroscope (SEM) and energy dispersive x-ray spectroscopy (EDS). The result shows that the specimen was YBa2Cu3O7-x high Tc superconductor of 123-phase having orthorhombic

(10)

x |

Majalah Metalurgi, V 27.1.2012, ISSN 0216-3188

METALURGI (Metallurgy)

ISSN 0216 – 3188 Vol 27 No. 1 April 2012 Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 546.3

Hadi Suwarno (Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir – BATAN)

Percobaan Pengisian-Pengeluaran Hidrogen Sebuah Tangki Simpan Hidrogen Padat Metalurgi, Vol 27 No. 1 April 2012

Menyimpan hidrogen dalam bentuk padat sebagai paduan metal hidrid merupakan metoda baru untuk keperluan bahan bakar kendaraan transportasi karena memiliki densitas yang lebih besar. Sebuah tangki simpan hidrogen dengan volume sekitar 1 liter berisi serbuk nano partikel Mg2Ti5Fe6 sekitar 700 gram telah

dirakit menjadi satu kesatuan dan diuji unjuk kerjanya serta dibandingkan dengan tangki kosong bervolume yang sama. Pengisian dan pengeluaran hidrogen ke dalam/luar tangki dilakukan pada suhu kamar dengan tekanan bervariasi 2, 6,5 dan 8 bar. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa rasio kapasitas serapan hidrogen tangki berisi serbuk nano partikel Mg2Ti5Fe6 terhadap tangki kosong berturut-turut 1,3, 2,3 dan 2,8.

Percobaan serapan hidrogen pada tekanan lebih tinggi tidak dapat dilakukan karena keterbatasan sarana, namun apabila tekanan dalam tangki diperbesar, maka kapasitas serapan hidrogen masih akan bertambah. Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa percobaan awal penyimpanan-pengeluaran hidrogen padat dari tangki telah berhasil baik. Penelitian lanjutan dalam bentuk pemanfaatannya di fuel cell sedang direncanakan. Kata kunci : Nano partikel, Metal hidrid, Hydrogen storage, Pengisian-pengeluaran

Research of Charging-Discharging Hydrogen of Solid Hyrogen Storage Tank

Storing hydrogen in the form of metal-hydride is one of the most promising fuels for transport vehicles because of its high gravimetric density. A solid hydrogen storage tank with the volume of tank about one liter containing about 700 g of nano powders Mg2Ti5Fe6 alloy has been fabricated for performing the hydrogen

charging-discharging cycles. Charging-discharging of hydrogen into/out from the tank is conducted at room temperature at the varied pressure of 2, 6.5 and 8 bars. It is exhibited that the ratio of hydrogen capacity of the tank containing Mg2Ti5Fe6 nano particle to the empty tank is 1.3, 2.3 and 2.8, respectively. Charging

experiment at higher pressure could not be conducted due to the limit of facility. It is predicted that at higher pressure the hydrogen capacity of the tank will be increased. From the experimental results it is concluded that the preliminary study on charging-discharging solid state hydrogen has been done successfully. Further examination in the form of its application in the fuel cell is being scheduled.

(11)

Abstrak | xi

Sulistioso Giat Sukaryo dan Wisnu Ari Adi (Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir – BATAN) Pembentukan Nanopartikel Paduan CoCrMo dengan Metoda Pemaduan Mekanik

Metalurgi, Vol 27 No. 1 April 2012

Metoda pemaduan mekanik adalah reaksi padatan dari beberapa logam dengan memanfaatkan proses deformasi untuk membentuk suatu paduan. Pada penelitian ini dibuat paduan Co-Cr-Mo dengan proses wet milling dengan variasi waktu milling selama 3, 5, 10, 20, dan 30 jam. Proses wet milling sangat efektif untuk mencegah terjadinya oksidasi dan juga memicu pembentukan paduan Co-Cr-Mo dengan baik. Hasil XRD

menunjukkan bahwa telah terjadi pertumbuhan fasa γ pada durasi milling 3, 5, 10, 20, dan 30 jam, berturut-turut sebesar 42,80 %; 67,61 %; 82,94 %, 84,63 % dan 88,92 %. Ukuran kristalit fasa γ sebesar 25,9 nm ; 12,5 nm ; 5,1 nm dan 4,9 nm seiring dengan meningkatnya waktu milling. Disimpulkan bahwa telah berhasil dilakukan pembuatan paduan nanokristalin Co-Cr-Mo dengan metode pemaduan mekanik lebih dari 85 % dengan waktu milling minimum selama 30 jam.

Kata kunci : Paduan Co-Cr-Mo, Pemaduan mekanik, Nano-kristalin

Manufacturing of Co-Cr-Mo Alloy Nano-Particle by Using Mechanical Alloying

Synthesis of Co-Cr-Mo nano-crystalline by mechanical alloying has been carried out. Mechanical alloying is a solid state reaction of some metals by utilizing the deformation process to form an alloy. In this research, parameter milling time used for making Co-Cr-Mo alloy by wet milling process is 3, 5, 10, 20 and 30 h. Wet milling process is very effective to prevent oxidation and triggers the formation of fine Co-Cr-Mo alloys. Results of XRD pattern refinement shows that Co-Cr-Mo alloys was growth by percentage approximately around 42.80 %, 67.61 %, 82.94 %, 84.63 % and 88.92 % for milling time 3, 5, 10, 20, and 30 h, respectively. Otherwise, crystalline size measurement after milling time 5, 10, 20, and 30 h obtained around 25.9 nm, 12.5 nm, 5.1 nm and 4.9 nm, respectively. This research concluded that the optimum milling time could obtained synthesizes nano-crystalline of Co-Cr-Mo alloy more than 85 % is 30 h.

(12)
(13)

E- mail : pepeng2000@yahoo.com

Masuk tanggal : 25-01-2012, revisi tanggal : 12-03-2012, diterima untuk diterbitkan tanggal : 21-03-2012

Intisari

FENOMENA DYNAMIC STRAIN AGING PADA PROSES TEMPA PANAS PADUAN

Co-33Ni-20Cr-10Mo. Pada penelitian ini, telah dilakukan proses tempa panas terhadap bahan paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo

pada selang temperatur 700-900 ºC , laju regangan (έ) berkisar antara 0,01-30 per detikdan regangan (ε) konstan sebesar 0,5 untuk mempelajari karakteristik deformasinya. Kurva tegangan regangan menunjukkan kecepatan pengerasan regangan pada temperatur tersebut. Pada temperatur 700-750 ºC , tegangan pada 0,2 % terlihat menurun dengan meningkatnya laju regangan, sementara pada temperatur 800-850 ºC, tegangan pada 0,2 % tersebut tidak bergantung terhadap laju regangan. Sensitivitas laju regangan yang dihasilkan pada temperatur 700-900 ºC mempunyai nilai negatif yang menandakan bahwa interaksi dislokasi dengan atom terlarut telah terjadi pada selang temperatur tersebut. Interaksi antara atom terlarut dan kesalahan susun yang diikat oleh parsial Shockley merupakan fenomena dynamic strain aging (DSA) yang berasal dari segregasi Suzuki. DSA kemudian dikategorikan sebagai salah satu fenomena yang merugikan dalam proses pengerjaan panas dari paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo.

Kata kunci : Paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo, Sensitivitas laju regangan negatif, Dynamic strain aging (DSA), Tempa panas

Abstract

DYNAMIC STRAIN AGING PHENOMENA OF Co-33Ni-20Cr-10Mo ALLOY DURING HOT FORGING.

In the present study, hot deformation characteristic in Co-33Ni-20Cr-10Mo superalloy was carried out by using hot compression test in the temperature range from 700-900 ºC and strain rates ranging from 0.01-30 s1 with a constant strain 0.5. The flow curves showed high work hardening rate at those temperatures. At temperatures 700-750 ºC, the 0.2 % flow stress decreased with increasing strain rate, while at temperatures 800-850 ºC, the 0.2 % flow stress is independent of a strain rate. Negative strain rate sensitivity was obtained at temperatures 700-900 ºC, suggesting the dislocation solute interaction occurred in those temperature ranges. DSA come from Suzuki segregation; chemical interaction between solute atoms and stacking faults bonded by the shockley partials. DSA is categorized as one of catastrophic phenomena in a hot working process of Co-33Ni-20Cr-10Mo superalloy.

Keywords : Co-33Ni-20Cr-10Mo alloy, Negative strain rate sensitivity, Dynamic strain aging (DSA), Hot forging

PENDAHULUAN

Paduan Co-Ni-Cr-Mo sangat banyak

diaplikasikan pada temperatur tinggi yaitu

berkisar antara 700-800 °C, seperti

piringan dalam turbin gas dan

logam-logam untuk katup diapraghma. Paduan

Co-Ni-Cr-Mo memiliki kekuatan yang

sangat tinggi pada temperatur elevasi yang

diakibatkan oleh fenomena

dynamic strain

aging

(DSA). DSA dalam paduan tersebut

disebabkan oleh efek Suzuki ; yaitu atom

terlarut yang bersegregasi dalam

atom-atom yang mengalami kesalahan tumpuk

(

stacking fault

) dan diikat oleh dislokasi

yang berdisosiasi (

Shockley partials

)

[1]

.

(14)

28 |

Majalah Metalurgi, V 27.1.2012, ISSN 0216-3188/ hal 27-34

menghasilkan

harga

sensitivitas

laju

regangan yang kecil atau negatif

[2]

. Remy

dan tim mempelajari bahwa kurva aliran

yang bergerigi, kekuatan yang sangat

bergantung terhadap temperatur operasi,

tidak normalnya ketergantungan antara laju

regangan dengan tegangan alir (DSA)

dalam paduan berbasis Co-Ni adalah

disebabkan oleh segregasi Suzuki

[3-4]

. Han

dan tim mempelajari dalam paduan MP19

pada temperatur 450-670 °C bahwa

peningkatan lebar dari dislokasi yang

berdisosiasi dan besar serta banyaknya

kesalahan susunan atom (

stacking faults

)

setelah deformasi pada temperatur tinggi,

bila dibandingkan dengan deformasi dalam

temperatur kamar adalah diakibatkan oleh

penurunan energi salah susun (

stacking

fault energy-SFE

) yang diakibatkan oleh

segregasi

Suzuki

atau

fenomena

penguncian Cotrell (

Cotrell pinning

)

[5]

.

Tujuan dari penelitian ini adalah

menjelaskan

perubahan

strukturmikro

akibat pengaruh temperatur, laju regangan

dan

regangan

dihubungkan

dengan

karakteristik dislokasi untuk terjadinya

DSA.

PROSEDUR PERCOBAAN

Komposisi kimia dari bahan paduan

yang digunakan dalam percobaan ini

ditunjukkan dalam Tabel 1. Pelat paduan

Co-33Ni-20Cr-10Mo yang diperoleh dari

SII Co. dengan ketebalan 13 mm yang

akan digunakan untuk proses tempa panas,

dipotong dengan

wire cutting

menjadi

bentuk silinder dengan ukuran diameter 8

mm dan panjang 12 mm. Spesimen

tersebut kemudian dianil pada T = 1050 °C

selama 12 jam untuk menghomogenkan

struktur dalam paduan tersebut. Tungku

vakum yang digunakan untuk proses

aniling adalah DAIA jenis IT-10P dengan

gas argon sebagai pendingin.

Tabel 1. Komposisi kimia paduan berbasis kobalt

yang digunakan dalam penelitian

UNSUR Co Ni Cr Mo Mn Nb Fe Ti

(%berat) Bal. 32,9 20,1 10,1 0,28 1,04 1,79 0,44

Proses tempa panas dilakukan dengan

alat Thermecmaster-Z dan dalam kondisi

vakum pada T = 700 °C

900

°C dengan

interval temperatur sebesar 50 °C. Alat ini

menggunakan komputer yang dibantu oleh

simulator tempa panas. Ilustrasi proses

tempa panas ditunjukkan pada Gambar 1.

nitrida (BN) digunakan sebagai pelumas

untuk

meminimalisir

gesekan

antara

spesimen dan anvil. Kecepatan pemanasan

adalah

sebesar

5

o

C/detik

yang

dibangkitkan oleh koil dari temperatur

kamar menuju temperatur yang diinginkan.

Spesimen kemudian tetap dijaga pada

temperatur yang diinginkan selama 300

detik sebelum di tempa pada temperatur

tersebut. Spesimen kemudian ditempa pada

regangan yang diinginkan dan didinginkan

sampai dengan temperatur kamar dengan

menggunakan campuran gas N

2

dan He

dengan tekanan masing-masing sebesar 6

dan 4 MPa.

Gambar 1. Ilustrasi proses tempa panas pada

spesimen paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo dengan alat Thermecmaster-Z

Spesimen bahan paduan

Co-33Ni-20Cr-10Mo hasil tempa pada temperatur 700

900 °C dengan laju reganga 10ˉ

2

/detik dan

30/detik diuji dengan XRD merk Phillips

X`Pert. Penamaan sampel uji untuk XRD

adalah sebagai berikut; spesimen A adalah

bahan paduan yang mengalami proses

tempa pada T = 700 °C dengan έ =

10ˉ

2

/detik, spesimen B adalah bahan

paduan yang mengalami proses tempa

(15)

Fenomena Dynamic Strain …../ Ika Kartika | 29

paduan yang mengalami proses tempa

pada T = 900 °C dengan έ = 10ˉ

2

/detik

(Gambar 2). Pada pengujian dengan XRD

lampu yang digunakan sebagai sumber

radiasi adalah Cu Kα dengan panjang

gelombang 1,542 Å, dioperasikan pada 45

kV dan 40 mA.

Persiapan spesimen untuk metalografi

dilakukan dengan cara sebagai berikut;

spesimen hasil tempa panas dipotong

dengan EDM pada posisi melintang dan

searah

dengan

proses

penempaan.

Spesimen kemudian diamplas dengan

kertas amplas yang mempunyai kekasaran

400-3000 mesh. Kemudian spesimen

dipoles menggunakan alumina dengan

kekasaran 0,3 μm, dilanjutkan dengan

pemolesan menggunakan larutan koloid

silika dengan kekasaran partike

l 0,04 μm.

Spesimen

kemudian

dielektro

etsa

menggunakan 10 % H

2

SO

4

dan 90 %

CH

3

OH dengan voltase yang digunakan

sebesar 20 V pada temperatur kamar.

Struktur mikro yang diamati adalah di

bagian tengah spesimen pada posisi

melintang dan searah dengan proses

penempaan menggunakan mikroskop optik

merk OLYMPUS BH2-UMA.

Untuk

pengamatan

dengan

TEM

(

transmission

electron

microscope

),

spesimen hasil tempa panas dipotong

dengan EDM di area tengah pada posisi

melintang dan searah dengan penempaan.

Diameter spesimen untuk TEM adalah

sebesar 3 mm, spesimen kemudian

diamplas sampai ketebalan kurang lebih

0,1 mm menggunakan kertas amplas

sampai dengan kekasaran 3000 mesh.

Spesimen kemudian dibuat cowakan pada

bagian tengah sampai mencapai ketebalan

40 μm dengan mesin

dimple

. Spesimen

kemudian diletakkan pada mesin

ion beam

milling

untuk dilubangi pada area tengah

bahan paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo yang

telah mengalami proses tempa pada

rentang temperatur 700

900 °C dengan

laju regangan 10ˉ

2

/detik dan 30/detik dan

regangan konstan sebesar 0,5. Hasil XRD

menunjukkan bahwa puncak-puncak yang

dihasilkan adalah fasa fcc dan tidak

Gambar 3a-3e menunjukkan kurva

tegangan regangan sebenarnya dari paduan

hasil tempa pada temperatur 700

900 °C

dan regangan konstan sebesar 0,5. Pada

umumnya kurva menampilkan kecepatan

pengerasan regangan yang meningkat

setelah titik luluh. Gerigi pada kurva

tegangan regangan sebenarnya terlihat

jelas antara temperatur 700 °C sampai 850

°C di seluruh laju regangan. Gerigi pada

kurva tegangan alir ini meningkat seiring

dengan

meningkatnya

regangan

dan

menurunnya temperatur dan laju regangan

(16)

30 |

Majalah Metalurgi, V 27.1.2012, ISSN 0216-3188/ hal 27-34

temperatur 850 °C (Gambar 3d) yang

menunjukkan bahwa kurva tegangan tidak

terpengaruh oleh laju regangan.

0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

(17)

Fenomena Dynamic Strain …../ Ika Kartika | 31

menghasilkan

nilai

sensitivitas

laju

regangan yang positif. R.A. Mulford and

U.F. Kocks

[8]

menganalisa bahwa gerigi

dalam kurva tegangan akan dimulai pada

titik dimana laju regangan bernilai negatif

dan fenomena ini tidak akan pernah

teramati pada kurva tegangan dengan laju

regangan positif. Terbentuknya kembaran

deformasi (

deformation twinning

) juga

akan mengakibatkan terbentuknya gerigi

dalam kurva tegangan. Hal ini dikarenakan

kembaran deformasi sangat dipengaruhi

oleh temperatur, harga laju regangan yang

negatif pada kurva tegangan, dan juga

dihasilkan pada kondisi DSA

[9]

.

Gambar 4 menunjukkan tegangan pada

0,2 % dan logaritma dari laju regangan

pada interval temperatur 700

900 °C.

Terlihat dalam gambar tersebut bahwa

tegangan luluh menurun seiring dengan

meningkatnya laju regangan dan tidak

bergantung terhadap fungsi temperatur.

Sangat jelas bahwa fenomena sensitivitas

laju regangan yang sangat kecil nilainya

ataupun bernilai negatif terjadi pada

paduan ini selama proses pengerjaan panas

pada temperatur di bawah 1050 °C

[7]

.

mikro paduan hasil tempa pada temperatur

terdeformasi.

Gambar 5. Struktur mikro paduan

Co-33Ni-20Cr-10Mo dihasilkan setelah tempa pada T = 700 °C dengan έ(/detik) : (a) 10–2 dan (b) 30

Pada Gambar 6a dan 6b dengan

meningkatnya temperatur menjadi 900 °C,

butir-butir baru bernukleasi pada batas

butir dan sepanjang batas butir dari

deformasi

kembaran.

Dengan

meningkatnya laju regangan pada 30/detik,

semakin banyak butir-butir baru yang

bernukleasi dan tumbuh (Gambar 6b).

Selain itu, mikrostruktur yang terdeformasi

yang terdiri dari butir-butir yang pipih

beserta deformasi kembaran dalam

butir-butir yang terdeformasi masih teramati

pada

kedua

laju

regangan

tersebut

(Gambar 6a-6b).

(18)

32 |

Majalah Metalurgi, V 27.1.2012, ISSN 0216-3188/ hal 27-34

Gambar 6. Struktur mikro paduan

Co-33Ni-20Cr-10Mo dihasilkan setelah tempa pada T = 900 °C dengan έ(/detik) : (a) 10–2 and (b) 30

Gambar 7. Strukturmikro hasil TEM dari paduan

Co-33Ni-20Cr-10Mo setelah proses tempa panas pada έ= 10–2/detik dan T (°C): (a) 700, dan (b) 900

Dalam Gambar 7a, teramati beberapa

lapisan halus dari deformasi kembaran

,

stacking fault

dan kerapatan dislokasi yang

tinggi.

Lebih

jauh

lagi

dengan

meningkatnya temperatur pada 900 °C dan

laju regangan 10

–2

/detik (Gambar 7b),

butiran baru dengan batas butir yang tajam

dan bebas dari adanya cacat seperti

dislokasi teramati beserta beberapa lapis

deformasi

kembaran

dan

dislokasi-dislokasi yang terlihat kusut (

tangle

dislocations

).

KESIMPULAN

Karakteristik deformasi dan struktur

mikro dari paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo

telah dipelajari pada temperatur 700

900

°C menggunakan laju regangan yang

bervariasi dengan menggunakan proses

tempa panas. Dari studi penelitian ini dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

1.

DSA terjadi pada temperatur T = 700

900 °C pada semua variasi laju

regangan

(έ)

dan

menghasilkan

sensitivitas laju regangan (m) dengan

nilai yang sangat rendah atau negatif.

2.

Gerigi-gerigi dalam kurva tegangan alir

dihasilkan pada T = 700-850 °C.

Banyaknya

gerigi

tersebut

akan

semakin

meningkat

dengan

meningkatnya

regangan

(ε)

dan

menurunnya temperatur (T) dan laju

regangan

(έ)

. Munculnya gerigi dalam

kurva

tegangan

alir

sangat

dimungkinkan terjadi karena adanya

fenomena DSA.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih diucapkan kepada Prof.

Akihiko Chiba di Institute for Materials

Research, Tohoku University, Sendai,

Jepang yang telah banyak membantu

kegiatan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1]

A. Chiba, X.G. Li and M.S. Kim.

1999. ,,High work-hardening rate and

deformation twinning of Co-Ni based

superalloy at elevated temperatures”

.

(19)

Fenomena Dynamic Strain …../ Ika Kartika | 33

2429.

[5]

G. W. Han, I.P. Jones and R. E.

Smallman. 2003.

Acta Mater

. : 51,

2731-2742.

[6]

George

E.

Dieter.

Mechanical

Metallurgy

, (SI Metric Edition). 1988.

138, 201-202, McGraw-Hill, London.

[7]

Ika Kartika, H. Matsumoto and A.

Chiba.

2009.

,,Deformation

and

microstructure evolution in

Co-Ni-Cr-Mo Superalloy during hot working”

.

Metal Mater Trans A

. : 40, 1457-1468.

Ika

Kartika,

lahir

di

Bandung.

Menamatkan S1 di Jurusan Teknik

Metalurgi UNJANI Bandung tahun 1996.

Menamatkan S2 di Jurusan Teknik

Material ITB pada tahun 2006 dan S3 di

Jurusan Material Processing, Institute for

Materials Research, Tohoku University,

Sendai, Japan lulus pada tahun 2010.

Bekerja

sebagai

Peneliti

di

Puslit

(20)
(21)

Indeks |

B

Bintang Adjiantoro 1

D

Deswita 35

Didin S.Winatapura 35

E

E. Sukirman 35

Efendi Mabruri 1, 7

Eko Sulistiyono 15

F

F. Firdiyono 15

H

Hadi Suwarno 43

I

Ika Kartika 27

Iwan Dwi Antoro 15

M

Murni Handayani 15

S

Sulistioso Giat Sukaryo 51

W

Wisnu A.A 35, 51

Y

(22)
(23)

Indeks |

Charging-discharging 43

Chemical purification 1

Co-33Ni-20Cr-10Mo alloy 27

Dynamic strain aging (DSA) 27, 28, 30, 32

E

Equal channel angular pressing 7, 8, 12,13

G

Negative strain rate sensitivity 27

(24)

| | Majalah Metalurgi, V 27.1.2012, ISSN 0216-3188

Q

Quartz sand 15

R

Rapat arus kritis 35, 36, 37, 38, 39, 40

S

Sensitivitas laju regangan negatif 27

Severe plastic deformation 7, 8

Silikon tingkat metalurgi 1

Suhu kritis 35, 36, 38, 40

T

Tempa panas 27, 28, 29, 32

Z

(25)

1.

Penulis yang berminat menyumbangkan hasil karyanya untuk dimuat di dalam majalah

Metalurgi, diharuskan mengirim naskah asli dalam bentuk final baik hardcopy atau

softcopy (dalam file doc), disertai pernyataan bahwa naskah tersebut belum pernah

diterbitkan atau tidak sedang menunggu penerbitannya dalam media tertulis manapun.

2.

Penulis diminta mencantumkan nama tanpa gelar, afiliasi kedudukan dan alamat emailnya

setelah judul karya tulisnya, dan ditulis dengan Times New Roman (TNR), jarak 1 spasi,

font 12.

3.

Naskah harus diketik dalam TNR font 12 dengan satu (1) spasi. Ditulis dalam bentuk

hardcopy dengan kertas putih dengan ukuran A4 pada satu muka saja. Setiap halaman

harus diberi nomor dan diusahakan tidak lebih dari 30 halaman

4.

Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, harus disertai dengan

judul yang cukup ringkas dan dapat melukiskan isi makalah secara jelas. Judul ditulis

dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan huruf kapital menggunakan TNR font

14 dan ditebalkan. Untuk yang berbahasa Indonesia, usahakanlah untuk menghindari

penggunaan bahasa asing.

5.

Isi naskah terdiri dari Judul naskah, Nama Pengarang dan Institusi beserta email,

Intisari/Abstract, Pendahuluan, Tata Kerja/Prosedur Percobaan, Hasil Percobaan,

Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka, Ucapan Terimakasih dan Riwayat

Hidup. Pakailah bahasa yang baik dan benar, singkat tapi cukup jelas, rapi, tepat dan

informatif serta mudah dicerna/dimengerti. Sub judul ditulis dengan huruf kapital TNR font

12, ditebalkan tanpa penomoran urutan sub judul, misalnya :

PENDAHULUAN

PROSEDUR PERCOBAAN, dan seterusnya.

6.

Naskah harus disertai intisari pendek dalam bahasa Indonesia dan abstract dalam bahasa

Inggris ditulis TNR 10 jarak 1 spasi diikuti dengan kata kunci/keywords ditulis miring. Isi

dari intisari/abstract merangkum secara singkat dan jelas tentang :

Tujuan dan Ruang Lingkup Litbang

Metoda yang Digunakan

Ringkasan Hasil

Kesimpulan

7.

Isi pendahuluan menguraikan secara jelas tentang :

Masalah dan Ruang Lingkup

Status Ilmiah dewasa ini

Hipotesis

Cara Pendekatan yang Diharapkan

Hasil yang Diharapkan

8.

Tata kerja/prosedur percobaan ditulis secara jelas sehingga dapat dipahami langkah-

langkah percobaan yang dilakukan.

9.

Hasil dan pembahasan disusun secara rinci sebagai berikut :

(26)

PANDUAN BAGI PENULIS

diberi tanda titik .

Contoh :

Tabel 1. Harga kekerasan baja SS 316L

Penulisan keterangan gambar ditulis di bawah gambar, rata kiri dengan TNR 10 jarak 1

spasi

, format “

in line with text

. Kata gambar ditulis tebal. Akhir ketrangan tidak diberi

tanda titik.

Contoh :

Gambar 1. Struktur mikro baja SS 316L

Pada bagian pembahasan terlihat adanya kaitan antara hasil yang diperoleh dengan

konsep dasar dan atau hipotesis

Kesesuaian atau pertentangan dengan hasil litbang lainnya

Implikasi hasil litbang baik secara teoritis maupun penerapan

10.

Kesimpulan berisi secara singkat dan jelas tentang :

Esensi hasil litbang

Penalaran penulis secara logis dan jujur, fakta yang diperoleh

11.

Penggunaan singkatan atau tanda-tanda diusahakan untu memakai aturan nasional atau

internasional. Apabila digunakan sistem satuan maka harus diterapkan Sistem Internasional

(SI)

12.

Kutipan atau Sitasi

Penulisan kutipan ditunjukkan dengan membubuhkan angka (dalam format superscript)

sesuai urutan.

Angka kutipan ditulis sebelum tanda titik akhir kalimat tanpa spasi, dengan tanda kurung

siku dan tidak ditebalkan (

bold

).

Jika menyebut nama, maka angka kutipan langsung dibubuhkan setelah nama tersebut.

Tidak perlu memakai catatan kaki.

Urutan dalam Daftar Pustaka ditulis sesuai dengan nomor urut kutipan dalam naskah.

Contoh: Struktur mikro baja SS 316L

[2]

.

13.

Penyitiran pustaka dilakukan dengan memberikan nomor di dalam tanda kurung. Daftar

pustaka itu sendiri dicantumkan pada bagian akhir dari naskah. Susunan penulisan dari

pustaka sebagai berikut :

1.

Buku dengan satu pengarang atau dua pengarang (hanya nama pengarang yang

dibalik) :

[1] Peristiwady, Teguh. 2006.

Ikan-ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia : Petunjuk

Identifikasi

. Jakarta : LIPI Press.

[2] Bambang, Dwiloka dan Ratih Riana. 2005.

Teknik Menulis Karya Ilmiah.

Jakarta :

Rineka Cipta.

2.

Buku dengan tiga pengarang atau lebih

[1] Suwahyono, Nurasih dkk. 2004

. Pedoman

Penampilan Majalah Ilmiah Indonesia

.

Jakarta : Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, LIPI.

3.

Buku tanpa nama pengarang, tapi nama editor dicantumkan.

[1] Brojonegoro, Arjuno dan Darwin (Ed.). 2005.

Pemberdayaan UKM melalui Program

Iptekda LIPI

, Jakarta : LIPI Press.

4.

Buku tanpa pengarang, tapi ditulis atas nama Lembaga.

[1] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Nasional. 2006.

Kamus Besar bahasa

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

P U S A T P E N E L I T I A N M E T A L U R G I

(27)

Indonesia

Jakarta : Balai Pustaka.

5.

Artikel dari Jurnal/majalah dan koran (bila tanpa pengarang)

[1] Haris, Syamsudin. 2006.,,Demokratisasi Partai dan Dilema Sistem Kepartaian di

Indonesia”.

Jurnal Penelitian Politik

.: 67-76 Jakarta.

6.

Artikel dari bunga rampai

[1] Oetama, Yacob. 2006.,, Tradisi Intelektualitas, Taufik Abdullah, Jurnalisme

Makna”.

Dalam A.B. Lapian dkk. (Ed.),

Sejarah dan Dialog Peradaban

. Jakarta :

LIPI Press.

7.

Bahan yang belum dipublikasikan atau tidak diterbikan

[1] Wijana, I dewa Putu. 2007.,,Bias Gender pada Bahasa Majalah Remaja”. Tesis,

Fakultas Ilmu Budaya Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

8.

Bahan yang belum dipublikasikan atau tidak diterbikan

[1]

Wijana, I dewa Putu. 2007.,,Bias Gender pada Bahasa Majalah Remaja”. Tesis,

Fakultas Ilmu Budaya Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

9.

Tulisan Bersumber dari Internet

[1] Ru

standy, Tandean. 2006 “Tekan Korupsi Bangun Bangsa”.

(

http://www.kpk.go.id/modules/news/article.php?storyid=1291

, diakses 14 Januari

2007)

14.

Ucapan terimakasih ditulis dengan huruf kapital TNR font 12 dan ditebalkan. Isi dari

ucapan terimakasih ditulis dengan TNR 12 dan spasi 1.

15.

Naskah yang dinilai kurang tepat untuk dimuat di dalam majalah akan dikirim kembali

kepada penulis. Saran-saran akan diberikan apabila ketidak tepatan tersebut hanya

disebabkan oleh format atau cara penyajian.

16.

Penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran naskahnya.

17.

Setiap penerbitan tidak ada dua kali atau lebih penulis utama yang sama. Apabila ada, salah

satu naskahnya penulis utama tersebut ditempatkan pada penulis kedua.

(28)

Gambar

Gambar 1.  Ilustrasi proses tempa panas pada spesimen paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo dengan alat Thermecmaster-Z
Gambar 2. Hasil uji XRD dari paduan Co-33Ni-detik) sebesar ; (A) 70020Cr-10Mo hasil tempa panas pada T (°C) dan έ (/ –10ˉ2, (B) 750–30, (C) 800–10ˉ2, (D) 850–30, and (E) 900–10ˉ2
Gambar 3.  Kurva tegangan regangan sebenarnya dari paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo setelah proses tempa dengan έ = 10ˉ2 – 30/ detik pada T (°C): (a) 700, (b) 750, (c) 800, (d) 850, dan (e) 900
Gambar 5. Struktur mikro  paduan Co-33Ni-20Cr-10Mo dihasilkan setelah tempa pada T = 700 °C  dengan έ (/detik) : (a) 10–2 dan (b) 30
+2

Referensi

Dokumen terkait

Alumni pondok pesantren Gantor ini banyak yang kemudian mendirikan pondok pesantren dan berkembang baik.Di 8ntara alumni pesantren ini adalah Kyai pen diri

Sesuai dengan pendapat Aritonang (2010: 81), nilai-nilai pengabdian dapat dilihat dari: 1) menyediakan diri untuk membantu orang lain; 2) merasa terpanggil untuk

Hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan pada Koperasi BMT Ki Ageng Pandanaran Semarang oleh Khoirotul Makrifah tahun 2014 yang menunjukkan

Dapat dikatakan bahwa buku praktikum subtema macam-macam sumber energi ini mampu secara efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV karena buku ajar ini di desain

Fagan és Greenberg (1988) rámutat, hogy a korrekciós eljárások bármelyikét csak akkor szabad használni, ha más út nem járható, például nem lehetséges már kiegészít ő

Rajah 9.4 menunjukkan satu model sebuah inkubator yang digunakan untuk menetaskan telur.. Suhu dalam inkubator mesti ditetapkan sekitar

Sekali sirkuit telah dibuat, maka ada beragam data yang dapat dipertukarkan, karena setiap relay tidak dapat melihat lebih dari satu lompatan pada sirkuit, sehingga tidak ada

Selain itu konsumen yang saling terhubung secara aktif meningkatkan nilai produk yang mereka konsumsi, sehingga perusahaan harus memberikan ruang gerak lebih luas bagi