BAB II
GAMBARAN UMUM BAPPEDA
Kegiatan perencanaan pembangunan merupakan salah satu
faktor utama dari siklus Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten
Ponorogo. Kualitas Perencanaan yang disusun sebelumnya dapat
menentukan hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan, dan sebaliknya perencanaan yang kurang berkualitas akan
mengakibatkan menurunnya daya guna dan hasil guna dari
pelaksanaan pembangunan, selain itu dapat menimbulkan ekses yang
kurang baik di masyarakat yang berakibat menurunnya kepercayaan
masyarakat terhadap citra dan kredibilitas Pemerintah.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari suatu kegiatan
yang dilakukan setiap organisasi, baik dalam lingkungan organisasi
pemerintah maupun swasta diperlukan perumusan yang mendasar
melalui perencanaan. Perencanaan sebagai perumusan tujuan,
prosedur, metode dan jadwal pelaksanaan organisasi, serta didalamnya
termasuk proyeksi tentang kondisi masa lalu dan kondisi masa yang
akan datang akan sangat menentukan efektifitas perencanaan.
Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang
sangat penting bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Perencanaan
dapat dijadikan wacana dalam menentukan model dan jadwal kegiatan
yang akan dilaksanakan. Demikian pula dengan perencanaan dapat
diketahui prosedur perencanaan dari atas atau pemerintah pusat dan
perencanaan yang dilakukan dari bawah atau masyarakat.
Perencanaan pembangunan meliputi elemen-elemen seperti :
1) Fase penemuan, dengan mengumpulkan data secara geografis
2) Mencari alternatif pemecahan yang dapat dijelaskan secara jelas
hambatan dan alternatif yang dapat dilaksanakan.
3) Persiapan rencana kegiatan.
4) Kelompok masyarakat sasaran (public interest).
5) Pelaku untuk menyelesaikan masalah dan ruang lingkup masalah
yang harus diselesaikan.
6) Pandangan jauh ke depan.
7) Pendekatan secara praktis sebagai proses implementasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan perencanaan pembangunan
merupakan suatu kegiatan perencanaan strategis yang mencakup
penetapan tujuan melalui cara-cara terbaik, dengan menggunakan
sumber daya yang ada dalam mencapai sasaran yang diharapkan.
Dalam proses perencanaan pembangunan, pemerintah
diwajibkan dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk
menyampaikan aspirasinya. Aspirasi dari masyarakat dapat diartikan
sebagai keterlibatan masyarakat dalam suatu sistem sosial secara
mental, emosional, ketrampilan dan material baik secara perorangan
maupun berkelompok dalam suatu kondisi tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah menjadi kesepakatan bersama antara kebijakan
pemerintah dengan harapan masyarakat.
Dengan demikian tanggung-jawab penyelenggaraan
pembangunan tidak saja berada di pihak pemerintah, akan tetapi
dalam pelaksanaannya juga berada di tangan masyarakat. Dalam hal
ini dapat diwakili oleh institusi-institusi kemasyarakatan sebagai suatu
sistem sosial. Keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses
pembangunan berarti juga menuntut masyarakat terlibat dalam
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan
Dengan memahami sistem perencanaan pembangunan di
Indonesia, maka dapat diketahui bahwa perencanaan pembangunan
daerah merupakan titik awal dan sangat menentukan keberhasilan
pembangunan nasional. Demikian pula akibat keterlibatan banyak
instansi dalam proses perencanaan pembangunan di daerah, maka
sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik agar tujuan
pembangunan yang diharapkan dapat terwujud.
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo
Nomor 1 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Ponorogo yang diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Ponorogo Nomor 13 Tahun 2002 dan Keputusan Bupati Ponorogo
Nomor 108 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Ponorogo`dan telah direvisi
dengan Peraturan Daerah Kabupten Ponorogo Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Ponorogo maka Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Ponorogo adalah sebagai berikut :
1. Tugas :
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal.
2. Fungsi :
Untuk melaksanakan tugasnya, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah mempunyai fungsi-fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan dan
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan
penanaman modal;
c. Pelaksanaan pelayananan umum di bidang perencanaan
pembangunan daerah dan penanaman modal;
d. Pembinaan, fasilitas dan pelaksanaan tugas di bidang
perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal;
e. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan
rumah tangga badan;
f. Pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan
di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman
modal;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
B. SUSUNAN ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo memiliki
susunan sebagai berikut :
1. Kepala Badan ;
2. Sekretariat, meliputi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub
Bagian Keuangan, Sub Bagian Penyusunan Program dan
Pelaporan ;
3. Bidang Perekonomian, meliputi Sub Bidang Pertanian, Sub Bidang
Industri, Perdagangan, Koperasi dan Energi dan Sumber Daya
Mineral;
4. Bidang Sosial Budaya, meliputi Sub Bidang Kesejahteraan Sosial;
Sub Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan;
5. Bidang Prasarana, meliputi Sub Bidang Prasarana Wilayah; Sub
6. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan, meliputi Sub
Bidang Statistik, Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan;
7. Bidang Penanaman Modal, meliputi Sub Bidang Perencanaan,
Pengembangan dan Kerjasama, Sub Bidang Informasi dan
Promosi;
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
C. KONDISI UMUM BAPPEDA
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Kepala
Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Sub
Bidang menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
baik dalam lingkungan BAPPEDA maupun dengan instansi lain
sesuai degan tugas masing-masing.
Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya. Selain itu wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk-petunjuk, arahan dan bertanggung jawab
kepada atasan masing-masing, serta menyampaikan laporan tepat
pada waktunya.
Adapun Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Ponorogo
sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 11
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo adalah