• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Berbasis Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembelajaran Berbasis Masalah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pembelajaran Berbasis

Pembelajaran Berbasis

Masalah

Masalah

Oleh: Fathurrohman

Oleh: Fathurrohman

(2)

Apa PBL itu?

Apa PBL itu?

pembelajaran berbasis masalah adalah

pembelajaran berbasis masalah adalah

suatu metode atau cara pembelajaran

suatu metode atau cara pembelajaran

yang ditandai oleh adanya masalah nyata,

yang ditandai oleh adanya masalah nyata,

a real

a real--world problems

world problems

sebagai konteks

sebagai konteks

 

a real

a real--world problems

world problems

sebagai konteks

sebagai konteks

bagi mahasiswa untuk belajar kritis dan

bagi mahasiswa untuk belajar kritis dan

ketrampilan memecahkan masalah dan

ketrampilan memecahkan masalah dan

memperoleh pengetahuan.

(3)

Karakterisitik PBL Apa?

Karakterisitik PBL Apa?

 Belajar diawali dengan masalahBelajar diawali dengan masalah 

 Masalah yang diberikan berhubungan dengan duniaMasalah yang diberikan berhubungan dengan dunia

nyata siswa nyata siswa

 Mengorganisasikan pelajaran seputar masalahMengorganisasikan pelajaran seputar masalah 

 Mahasisawa diberikan tanggungjawab yang besarMahasisawa diberikan tanggungjawab yang besar

 Mahasisawa diberikan tanggungjawab yang besarMahasisawa diberikan tanggungjawab yang besar

untuk melakukan proses belajar secara mandiri untuk melakukan proses belajar secara mandiri

 Menggunakan kelompok kecilMenggunakan kelompok kecil 

 Mahasiswa dituntut untuk mendemonstrasikan apaMahasiswa dituntut untuk mendemonstrasikan apa

(4)

Langkah

Langkah--langkah PBL?

langkah PBL?

 Penyampaian I dePenyampaian I de

Pada tahap ini dilakukan curah pendapat Pada tahap ini dilakukan curah pendapat

((

brainstorming

brainstorming

). Mahasisawa merekam semua). Mahasisawa merekam semua daftar masalah, gagasan, ide yang akan

daftar masalah, gagasan, ide yang akan

dipecahkan. Mereka kemudian diajak untuk dipecahkan. Mereka kemudian diajak untuk

 

daftar masalah, gagasan, ide yang akan daftar masalah, gagasan, ide yang akan

dipecahkan. Mereka kemudian diajak untuk dipecahkan. Mereka kemudian diajak untuk melakukan penelaahan terhadap ide

melakukan penelaahan terhadap ide--ide yangide yang dikemukakan atau mengkaji pentingnya ide dikemukakan atau mengkaji pentingnya ide berkenaan dengan masalah yang akan

berkenaan dengan masalah yang akan dipecahkan (masalah aktual).

(5)

Fase 2: Penyajian fakta yang diketahui

Fase 2: Penyajian fakta yang diketahui

Membagikan bahan tambahan kepada

Membagikan bahan tambahan kepada

siswa untuk bahan diskusi

siswa untuk bahan diskusi

Meminta siswa mencermati bahan bacaan

Meminta siswa mencermati bahan bacaan

 

Meminta siswa mencermati bahan bacaan

Meminta siswa mencermati bahan bacaan

yang dibagikan, hasil informasi, dan dari

yang dibagikan, hasil informasi, dan dari

buku

(6)

 Fase 3 : Mempelajari masalah danFase 3 : Mempelajari masalah dan

memecahkannya memecahkannya

Pada fase ini guru berkeliling dan terkadang Pada fase ini guru berkeliling dan terkadang masuk ke dalam kelompok secara bergiliran masuk ke dalam kelompok secara bergiliran dengan:

dengan:

Meminta siswa memahami isi wacana dalam Meminta siswa memahami isi wacana dalam bahan bacaan, buku ajar dan lainnya.

bahan bacaan, buku ajar dan lainnya.

 

bahan bacaan, buku ajar dan lainnya. bahan bacaan, buku ajar dan lainnya.

Memotivasi/ mendorong siswa untuk disukusi Memotivasi/ mendorong siswa untuk disukusi dalam kelompoknya tentang apa

dalam kelompoknya tentang apa--apa yangapa yang diharapkan.

diharapkan.

Meminta siswa untuk menuliskannya hasil Meminta siswa untuk menuliskannya hasil pekerjaan pada catatan

pekerjaan pada catatan

(7)

 Fase 4: Menyusun rencana tindakanFase 4: Menyusun rencana tindakan

(mengembangkan dan menyajikan hasil (mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah)

pemecahan masalah)

Pada tahap ini, mahasiswa diajak Pada tahap ini, mahasiswa diajak

mengembangkan sebuah rencana tindakan yang mengembangkan sebuah rencana tindakan yang

 

Pada tahap ini, mahasiswa diajak Pada tahap ini, mahasiswa diajak

mengembangkan sebuah rencana tindakan yang mengembangkan sebuah rencana tindakan yang didasarkan atas hasil temuan mereka. Rencana didasarkan atas hasil temuan mereka. Rencana tindakan ini berupa sesuatu rencana yang

tindakan ini berupa sesuatu rencana yang

mereka lakukan atau berupa suatu rekomendasi mereka lakukan atau berupa suatu rekomendasi saran

(8)

 Fase 5. Evaluasi proses pemecahan masalahFase 5. Evaluasi proses pemecahan masalah

Tahap evaluasi ini terdiri atas tiga hal yaitu: (1) Tahap evaluasi ini terdiri atas tiga hal yaitu: (1) bagaimana mahasiwa dan dosen menilai produk bagaimana mahasiwa dan dosen menilai produk hasil akhir proses, (2) bagaimana mereka

hasil akhir proses, (2) bagaimana mereka

menerapkan tahapan pembelajaran berbasis menerapkan tahapan pembelajaran berbasis

masalah untuk bekerja melalui masalah, dan (3) masalah untuk bekerja melalui masalah, dan (3)

 

masalah untuk bekerja melalui masalah, dan (3) masalah untuk bekerja melalui masalah, dan (3) bagaimana mahasiswa akan menyampaikan

Referensi

Dokumen terkait

Cendawan patogen F.oxysporum diperoleh dari hasil isolasi dari batang tanaman melon yang memiliki gejala layu fusarium. Gejala penyakit layu fusarium yang nampak

Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk membuat perangkat pembelajaran yang bisa membantu mahasiswa dalam mengaplikasikan semua materi pada mata kuliah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Hubungan antara persepsi pola asuh permisif orangtua dengan intensi merokok pada remaja awal. 2) Sumbangan

Dari uraian di atas akan di implementasikan Mapbox Android Map SDK pada pemetaan lokasi dealer resmi motor Yamaha khususnya di kabupaten klaten dengan pemberian rating

Hasil penilaian kualitas Aktiva Produktif yang lebih rendah yang semata-mata disebabkan oleh penggunaan faktor penilaian tambahan berupa risiko negara (country risk)

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Tentang pokok ini patut diketahui bahwa dalam tahun Masehi 1282, Filipus, minister dari Tuscany, atas perintah Bounagratia, minister jenderal, meminta demi ketaatan yang suci

ketidakpastian didalam manajemen proyek. Oleh karena itu, menjadwalkan tanpa mempertimbangkan batasan sumber daya menjadi sesuatu yang tak dapat dipercaya dalam