• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 162009026 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 162009026 BAB III"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Penelitian ini adalah penelitian yang

berstruktur yang dimulai dari pengujian hipotesis.Menurut Sugiyono (2010:14) metode

penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data menggunkan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini diupayakan memastikan pengaruh lingkungan sekolah dan peran

guru terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMK Pelita.

Lokasi penelitian dilakukan pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Pelita

Salatiga.

1.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadai titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 1998:99). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X1)

Lingkungan sekolah dan Peran guru (X2), satu variabel terikat (Y) Motivasi belajar siswa.

1.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

(2)

populasi tersebut, maka yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XI SMK Pelita salatiga.

2. Sampel

Merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sugiyono

(2011:81).Metode penarikan yang dilakukan teknik Proportional Random Sampling

dengan presisi 10% serta tingkat kepercayaan 95% didapatkan sampel sejumlah 65 siswa.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh untuk memperoleh infomrasi yang dibutuhkan dalam rangka

mencapai tujuan penelitian.Peneliti dapat menggunakan teknik pengumpulan dalam

mendapatkan data yang lengkap dan obyektip.Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam

penelitian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut.

1. Kuesioner / Angket

Menurut Sugiono (2010;199), “kuesioner (angket) adalah pteknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan

membentu responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan peneliti dalam melakukan

analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Kuesioner (angket) digunakan dalam

penelitian agar peneliti dapat melakukan kintak langsung dengan responden sehingga data yang

diperoleh lebih cepat dan objektif.data yang dikumpulkan menggunakan angket merupakan

informasi dari responden tentang pengaruh lingkungan sekolah dan peran guru dalam proses

pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMK Pelita Slaatiga. Kisi-kisi lembar angket

sebelumnya dilakukan validitas pada ahlinya pada hal ini pembimbing. Metode utama

(3)

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui. Peneliti menggunakan angket atau kuesioner langsung kepada siswa 51 sampel

berdasarkan responden yang telah ditentukan sebelumnya.

Angket untuk variabel lingkungan sekolah, peran guru dan motivasi belajar berisi 52 item

pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, peneliti untuk tiap item angket tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Untuk jawaban selalu diberi skor 5

b. Untuk jawaban sering diberi skor 4

c. Untuk jawaban kadang-kadang diberi skor 3

d. Untuk jawaban pernah diberi skor 2

e. Untuk jawaban tidak pernah deberi skor 1

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, legger, agenda dan sebagainya. (Arikunto 1998)

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data atau keterangan-keterangan yang relevan dan dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen yang dimilki oleh guru kelas. Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nama kelas siswa.

3.5. Definisi Oprasional

(4)

bentuk yang dapat di ukur. Definisi oprasional dalam penelitian di SMK Pelita Salatiga ini

adalah sebagai berikut:

Lingkungan sekolah terkait dengan metode mengajar guru,kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah. Lingkungan sekolah mencakup keadaan

lingkungan sekolah,suasana sekolah, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib dan

fasilitas-fasilitas sekolah.

1. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah tingkat pernyataan siswa kelas XI di SMK Pelita Salatiga tentang

dorongan untuk melakukan sesuatu hal yang diwujudkan dalam sebuah tindakan untuk

melakukan kegiatan belajar dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan.

2. Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah adalah pernyataan siswa kelas XI di SMK Pelita Salatiga segala

sesuatu yang mempengaruhi kenyamanan belajar siswa baik dalam bentuk aspek fisik

maupun aspeknon fisik. Termasuk dalam aspek fisik yaitu kelengkapan sarana

prasarana,sedangkan dalam aspek non fisik yaitu relasi siswa dengan siswa.

3. Peran Guru

Peran Guru adalah pernyataan siswa kelas XI di SMK Pelita Salatiga hasil pemahaman

siswa terhadap peran guru sehingga dapat ditentukan bagaimanatanggapan siswa terhadap

peran yang telah dijalankan oleh guru tersebut. Adapun indikator dari Peran Guru dalam

Proses Pembelajaran yaitu:Sebagai informator, organisator, motivator, direktor inisiator,

transmitter ,fasilisator , mediator, evaluator dalam proses pembelajaran yang dilakukan di

SMK Pelita Salatiga.

(5)

Menurut Sugiyono (2010:148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena tersebut disebut vareabel penelitian.Instrumen penelitian disusun dengan maksud mendapatkan data penelitian dengan tingkat ketercukupan data tertentu sesuai dengan fokus masalah

penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran harus

mempunyai skala. Skala pengukuran yang digunakan pada peneliti ini adalah skala Likert.

Menurut Sugiyono (2010:134) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap , pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial atau sekelompok orang tentang fenomen sosial.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket). Menurut Sugiyono (2010:199), kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan atau pernyataan yang digunakan berbentuk pentanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan termasuk kuisioner (angket) langsung, sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif.

Penyusunan kisi-kisi intrumen penelitian didasarkan pada variabel dan inkator penelitian

yang ada. Kisi-kisi intrumen variabel Lingkungan Sekolah (X1), kembangkan sendiri dengan

memperhatikan indikator dari lingkungan sosial dan nonsosial, dari Lingkungan sosial relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa. Lingkungan nonsosial metode mengajar, disiplin

sekolah, fasilitas sekolah, waktu sekolah, dan gedung sekolah.Sedangkan kisi-kisi instrumen

variabel Peran Guru (X2) dengan indikator guru sebagai demonstator, sebagai pengelola kelas,

sebagai mediator dan fasilitator, sebagai motivator, sebagai evaluator. Kisi-kisi instrumen

variabel Motivasi Belajar (Y) dengan indikator tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi

(6)

cepat bosan dengan tugas-tugas yang diberikan, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak

mudah melepaskan hal yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Berdasarkan

definisi oprasional dari masing-masing variabel maka dapat disusun indikator-indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel-variabel tersebut sehingga dapat ditentukan kisi-kisi yang

akan diwujudkan dalam butir-butir pernyataan. Jawaban dari pernyataan dalam penelitian ini

disajikan dalam bentuk Skala Likert dengan

skala pengukuran ordinal, yang dikategorikan dalam 5 jawaban dengan nilai, yaitu: Tidak

pernah, Pernah, Kadang-kadang, Sering, Selalu.

Berikut ini adalah kisi-kisi angket Lingkungan Sekolah, Peran Guru, dan Motivasi

Belajar sebelum di ujicoba:

Tabel 1. Kisi-kisi instrumen penelitian Lingkungan sekolah

Variabel

Indikator Pernyataan

Lingkungan sekolah

adalah segala sesuatu

yang mempengaruhi

kenyamanan belajar

siswa baik dalam

bentuk aspek fisik

maupun aspeknon

fisik. Termasuk

dalam aspek fisik

yaitu kelengkapan

sarana prasarana,

sedangkan dalam

aspek non fisik yaitu

relasi siswa dengan

siswa, relasi guru

Metode

pembelajaran

1. Dalam penjelasan materi guru

memberikan contoh yang riil pada

kehidupan siswa

2. Guru menggunakan metode pengajaran

yang variatif, sehingga saya tidak bosan

dalam belajar

3. Guru memberikan pengulangan pada

siswa yang lamban

4. Guru menggunakan media yang

menarikdalam setiap menjelaskan

materi

Hubunganguru

dengan siswa

5. Guru memberikan latihan soal kepada

siswa disetiap akhir pembelajaran

6. Guru mengadakan remidiasi bagi siswa

yang hasil tesnya rendah

[image:6.612.85.536.174.714.2]
(7)

dengan siswa,

disiplin sekolah.

semua siswa memperhatikan apa yang

disampaikan.

Hunguan siswa dengan

siswa

8. Saya memberikan dukungan moril

kepada teman yang mengalami

musibah

9. Saya menghargai pendapat teman

dengan ikhlas

Disiplin sekolah 10. Sekolah mempunyai alat belajar yang

lengkap, baik media pembelajaran

maupun sumber pembelajaran

11. Halaman yang telah disediakan sekolah

mendukung proses pembelajar dan

kegiatan sekolah

Waktu sekolah 12. Guru menaati peraturan yang terdapat

disekolah untuk memberi contoh yang

baik kepada siswa

13. Guru dan siswa datang dan pulang ke

sekolah sesuai dengan waktu yang

ditentukan

Fasilitas sekolah 14. Jumlah alat peraga yang disediakan

sudah mencukupi

15. Gedung laboratorium sudah di

(8)

pembelajaran

Keadaan sekolah 16. Gedung sekolah terlihat bersih dan rapi

17. Gedung sekolah sudah dimanfaatkan

sesuai dengan jumlah siswa tiap kelas

18. Gedung sekolah sudah disesuaikan

dengan kebutuhan dalam proses belajar

[image:8.612.101.517.67.715.2]

mengajar

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Peran Guru

Variabel Indikator Pernyataan

Persepsi Peran Guru

dalam proses

pembelajaran adalah hasil

pemahaman siswa

terhadap peran guru

sehingga nantinya dapat

ditentukan

bagaimanatanggapan

siswa terhadap peran

Sebagai mediator 1. Guru memberikan variasi dalam

melakukan interaksi

2. Guru mampu menjelaskan dan

menjawab pertanyaan yang

diajukan siswa

3. Guru melakukan variasi dalam

(9)

yang telah dijalankan

oleh guru tersebut.

Sebagai motivator 4. Guru mampu memberikan motivasi

kepada siswa yang bermasalah

dalam bidang akademik maupun

pribadi.

5. Guru melakukan antusiasme dalam

mengajar didalam kelas

Sebagai director 6. Guru memberikan pengalaman

yang bermakna

7. Guru menciptakan kondisi belajar

yang optimal

Sebagai vasilitator 8. Guru menunjukan sikap tanggap dalam mengelola kelas

9. Guru memusatkan perhatian siswa

pada saat kegiatan belajar mengajar

Sebagai evaluator 10. Guru memberikan petunjuk dan

tujuan yang jelas sebelum

memberikan pelajaran kepada siswa

11. Guru memberikan solusi setiap

menghadapi siswa yang bermasal

Sebagai organisator 12. Guru memberikan penilaian yang

jujur dalam proses pembelajaran

13. Guru mampu menghindari respon

(10)
[image:10.612.100.518.185.706.2]

Tabel 3. Kisi-kisi instrumen penelitian motivasi belajar

Variabel Indikator Nomer item

Motivasi belajar adalah

aspek yang paling penting

dalam mendukung siswa

dalam mengerjakan atau

mepelajari sesuatu hal,

atau sesuatu yang

mendorong siswa untuk

bertindak atau melakukan

sesuatu sehingga

mempengaruhi seseorang

dalam mencapai sebuah

perestasi belajar.

Tekun menghadapi

tugas

1. Saya membahas ulang pelajaran

sekolah ketika berada di rumah

2. Dalam sehari saya belajar dirumah

kurang dari 2 jam

3. Saya bertanya kepada guru ketika

mendapatkan kesulitan dalam

mengerjakan tugas

Ulet dalam

menghadapi kesulitan

4. Saya berusaha mengerjakan tugas

sebaik mungkin dengan bertanya

kepada guru dan teman

5. Saya mencari solusi dalam

menghadapi kesulitan pada saat

mengerjakan tugas

6. Saya menyediakan waktu belajar

secara rutin dirumah

Menunjukan minat

terhadap

macam-macam masalah

7. Setiap mendapatkan tugas dari

guru, saya berusaha mengerjakan

tugas sendiri

8. Saya berusaha mengerjakan tugas

dari guru, meskipun tugas itu sangat

(11)

Lebih senang beajar

mandiri

9. Meskipun tidak mendapat pujian,

saya berusaha mengerjakan tugas

dengan baik

10. Saya merasa terbebani pada saat

mengikuti proses belajar mengajar

11. Pada saat mengerjakan tugas dari

guru, saya berusaha mengerjakan

tugas secara mandiri

Cepat bosan dengan

tugas-tugas yang rutin

12. Saya mengerjakan tugas dari guru

secara bersama-sama dengan

temanmu

13. Saya merasa bosan dengan cara

mengajar gurupada saat proses belajar

mengajar

Dapat mempertahankan

pendapat

14. Saya merasa senang pada saat

mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru

15. Saya membandingkan prestasi yang

saya capai dengan teman saya

16. Saya mempertahankan pendapat

(12)

Tidak mudah

melepaskan hal yang

sudah diyakini

17. Saya mempertahankan pendapat

pada saat menjawab soal ulangan

18. Saya mempertahankan jawaban

pada saat mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

Senang mencari dan

memecahkan masalah

soal-soal

19. Pada saat mengerjakan ulangan

saya mengerjakan soal sendiri

20. Saya akan mencari dan

memecahkan soal-soal tanpa

diperintah oleh guru

21. Apabila saya memecahkan masalah,

saya akan mencari sendenri tanpa

dibantu guru dan teman-teman

1.7 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih

dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dimaksudkan untuk memperoleh alat ukur yang valid

dan reliabel.

1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal

instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono

(13)

Suatu alat pengukur yang dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab tentang vareabel

yang diukur.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keahlian suatu

intrumen. Menurut Sugiyono (2004: 109), sebuah intrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang yang diteliti secara tepat. Validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan validitas konstruk dan validitas isi. Menurut Sugiyono (2004:141), validitas kontruk dilakukan dengan mengkonsultasikan indikator -indikator yang digunakan dalam instrumen pada ahli dibidangnnya sehingga pengembangan indikatornya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Validitas ini dikembangkan dengan kisi-kisi instrumen menjadi butir-butir (item) pernyataan. Sehubungan validitas alat ukur, Suharsimi Arikonto (2002:245), membedakan dua macam validitas alat ukur yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis merukan validitas yang didiperoleh melalui cara-cara yang benar sehingga menuntut logika yang akan dapat dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Validitas impiris adalah validitas yang diperoleh dengan jalan pengujicobaan jalan instrumen pada sasaran yang sesuai dalam penelitian.Selesai angket disusun dan diujicobakan validitas logis reabilitas, angket tersebut di ujicobakan pada siswa dari SMK yang memiliki karakteristik.

Menurut Sugiyono (2010:177), instrumen yang di uji cobakan pada sampel dimana populas di ambil dengan jumlah anggota sampel yang digunakan. Hasil ujicoba ini diketahui sejauh mana validitas dan rentabilitas instrumen yang akan digukana dalam pengambilan data.

Pengujian validitas adalahpengujian yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan

dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur.Nilai validitas yang

dicari dengan menggunakan rumus koefisien product moment Karl Person (Suharsimi Arikonto, 2006:170).Pengujian validitas ini digunakan untuk mengukur validitas instrumen.

(14)

Dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product momentdari Karl Person (Sihasimi Arionto, 2006:170).Pengujian validitas ini digunakan untuk mengukur validitas

instrument.

Keteranagan:

a. r xy= Koefisien Korelasi

b. N = jumlah responden

c. ∑ XY = Total perkalian skor item dan total

d. ∑ X = Jumlah skor item

e. ∑ Y = Jumlah skor total

f. ∑ X2 = Jumlah kuadrat skor item

g. ∑ Y2= Jumlah kuadrat skor total

Suharsimi Arikunto, (2006:170) Pengujian validitas empiris daoat menggunakan teknik

analisis butir, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya. Menurut

Sutrisno Hadi (1987:27) suatu butir dikatakan valid apabila r –hitung > r-tabel pada tarif

siknifikan 5% pada pengujian satu sisi.

2. Uji Validitas Reabilitas

Reabilitas menyangkut masalah ketepatan (accurary) alat ukur.Ketepatan ini dapat dimulai dengan analisis statistik untuk mengetahui measuranment of error atau salah ukur.Reabilitas lebih mudah digunakan dengan memperhatikan aspek pemantapan, ketepatan,

(15)

Penelitian ini di uji reabilitas dilakukan dengan rumus Croanbach’s Alpa. Adapun

Croanbach Alpa adalah sebagai berikut: Rumus: r11 = K 1- ∑ b 2

(k-1) b 2

Keterangan:

r11 = reabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

∑ b 2 = jumlah varians butir

t2 = varians total

(Suharsimi Arikunto, 2006:196) untuk menginterprestasikan r11 yang diperoleh dari

[image:15.612.71.520.123.629.2]

rumus Alpha ini digunakan dengan cara memperhatikan indeks korelasi sebagai berikut:

Tabel 1.4. Interprestasi Reabilitas

Besarnya nilai r Interprestasi

Antara 0.800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 sampai dengan 0,400

Antara 0,000 samapai dengan 0,200

Tinggi

Cukup

Agak Rendah

Sangat rendah

(tidak berkorelasi)

(16)

Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengelola data agar

dihasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

analisis diskriptif dan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi dua prediktor.

1. Analisis Diskriptif

Tujuan pertama dilaksanakan analisis diskriptif adalah untuk mengetahui kondisi untuk

satu vareabel sehingga data memiliki arti dan makna. Analisis diskriptif dilakukan dengan cara

mengolah data yang diperoleh, kemudian disusun dengan cara teratur, agar mudah dimengerti.

Data dari setiap vareabel dianaisis dengan menentukan nilai rata-rata dan nilai simpangan baku,

kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kurang, cukup, dan baik.

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Persyaratan analisis data meliputi normalitas, linieritas, multikolinieritas.Persyaratan

analisis ini dilakukan agar dapat dilakukan uji hipotesis melalui regresi dua prediktor, sebelum

dilakukan uji analisis tersebut, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis data

yaitu uji normalitas dan linieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dengan menggunkan rumus One SampleKolmogorov-Smirnov Test (1-sampel K-S),hal ini untuk memeriksa apakah populasi distribusi normal atau tidak. Rumus 1- sampel K-S:

KS = maksimu FT-FS

Ketengann :

(17)

Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal

FT = Propabilitas komulatif normal, komulatif profesiluasan kurva normal berdasarkan notasi Zi,

dihitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva samapai dengan titik Z.

FS = Propabilatas komperatif impiris

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara

vareabel bebas. Menggunakan rumus product moment, akan diperoleh harga interkorelasi antara variabel bebas. Menurut (Suharsimi Arikunto 2002:1460), jika

harga interkorelasi antara vareabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,800 maka

akan terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya jika terjadi multikolieritas antara

vareabel bebas maka uji regresi ganda akan dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak

terjadi multikolieritas antar vareabel maka uji regresi ganda dapat dilanjutkan.

Keteranagan:

a. r xy= Koefisien Korelasi

b. N = jumlah responden

c. ∑ XY = Total perkalian skor item dan total

d. ∑ X = Jumlah nilai X

e. ∑ Y = Jumlah nilai Y

f. ∑ X= Jumlah nilai X

(18)

Syarat terjadinya multikolieritas adalah jika harga interkorelasi antara variabel bebas

lebih besar atau lebih sama dengan 0,800. Apabila harga interkorelasi antar vareabel bebas

kurang dari 0,800 berarti tidak terjadi multikolinieritas.

3.9 Pengujian Hipotesisi

1. Regresi Linear Berganda

Arikunto (2002:180) manyatakan bahwa regresi linear berganda adalah regresi

linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua

atau lebih variabel bebas (variabel X). Perhitungan akan dilakukan dengan

bantuan program SPSS for Windows. Model hubungan variabel akan dianalisis sesuai dengan persamaan regresi.

Langkah – langkah yang dilakukan untuk menganalisis adalah sebagi berikut:

Mencari persamaan garis regresi

Y = a + b1X1 + b2X2

Dimana:

Y : Variabel terikat (Hasil belajar)

X1 : Variabel disiplin belajar

X2 : Variabel lingkungan keluarga

A: Konstanta

b1 : Koefisien regresi disiplin belajar

(19)

Dalam pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistik t. Uji t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel.Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Ho diterima bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas > 0,05.

Ho ditolak bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas <0,05.

1. Uji hipotesis distribusi t

Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predictor X1 (Disiplin

Belajar) terhadap YHasil belajari ) dan X2 (Lingkungan Keluarga) terhadap Y (Hasil belajar ).

Penghitungan harga thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabeldalam taraf signifikansi

5%.Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima.Sebaliknya jika thitung lebih kecil dari

pada ttebel maka H0 diterima.

2. Uji hipotesis distribusi F

Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predikor X (

Lingkungan sekolah dan peran guru ) dan Y (motivasi belajar siswa ). Dari perhitungan harga

Fhitung kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel dalam taraf signifikan 5%.Apabila Fhitung

lebih besar dari Ftabel maka Ha diterima.Sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel maka H0

diterima.

3. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependent/terikat Nilai koefisien determinasi adalah antara

0 dan 1.Jika R mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam

(20)

mendekati 0 maka semakin lemah variasi varibel independen menerangkan variabel

Gambar

Tabel 1. Kisi-kisi instrumen penelitian Lingkungan sekolah
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Peran Guru
Tabel 3. Kisi-kisi instrumen penelitian motivasi belajar
Tabel 1.4. Interprestasi Reabilitas

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Bahasa Inggris 21 ASTO WISANG GENI

Berbeda halnya ketika pembeli itu datang lebih dahulu dari pada pembeli, mengenai maksudnya yaitu membeli, maka ketika seorang makelar mempertemukan keduanya

Melalui penelitian tersebut peneliti telah membuktikan bahwa teori Utami Munandar tentang Kreativitas seseorang dapat dilihat dari empat aspek yaitu kepribadian, motivasi,

Penelitian Eti Kartina dan Nikmah (2011) tentang Pengaruh Corporate Governance, Invesment Opportunity Set (IOS) Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan memberikan

Pada rangkaian ayat-ayat Alquran di atas, Menurut Jalaluddin Ulul Albab dapat dimaknakan sebagai orang yang berakal sehat disertai dengan hati yang bersih, selalu

Penilaian portofolio berbeda dengan penilaian sebelumnya (konvensional). Jika dalam penilaian konvensional lebih menekankan penilaian aspek pengetahuan, pada penilaian

Karakter adalah suatu yang sangat penting dan vital bagi tercapainya tujuan hidup.Ada tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu penting menurut Lickona yaitu:

[r]