• Tidak ada hasil yang ditemukan

04 penjas adapted bagi tunanetra ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "04 penjas adapted bagi tunanetra ok"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENJAS ADAPTED TUNA NETRA

PENJAS ADAPTED TUNA NETRA

Oleh

Oleh

Erwin Setyo Kriswanto

Erwin Setyo Kriswanto

erwin_sk@uny.ac.id

erwin_sk@uny.ac.id

PENDIDIKAN OLAHRAGA

(2)

Tunanetra

Tunanetra

Anak yang mengalami gangguan

daya penglihatannya, berupa

kebutaan menyeluruh atau

sebagian, dan walaupun telah

diberi pertolongan dengan

alat-alat khusus, mereka masih tetap

(3)

Ciri – Ciri Anak Tunanetra

Ciri – Ciri Anak Tunanetra

1. Tidak mampu melihat

2. Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter

3. Kerusakan nyata pada kedua bola mata

4. Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan 5. Mengalami kesulitan mengambil benda kecil

didekatnya

6. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik/kering

(4)

Berdasarkan terjadinya

Berdasarkan terjadinya

ketunanetraan

ketunanetraan

• Tunanetra sebelum dan sejak lahir; yakni

mereka yang sama sekali tidak memiliki

pengalaman penglihatan.

• Tunanetra setelah lahir atau pada usia

(5)

• Tunanetra pada usia sekolah atau pada masa

remaja; mereka telah memiliki kesan-kesan

visual dan meninggalkan pengaruh yang

mendalam terhadap proses perkembangan

pribadi

• Tunanetra pada usia dewasa; pada umumnya

mereka yang dengan segala kesadaran

mampu melakukan latihan-latihan

penyesuaian diri

• Tunanetra dalam usia lanjut; sebagian besar

sudah sulit mengikuti latihan-latihan

(6)

Berdasarkan kemampuan daya

Berdasarkan kemampuan daya

penglihatan

penglihatan

• Tunanetra ringan yakni mereka yang memiliki

hambatan dalam penglihatan akan tetapi

mereka masih dapat mengikuti

program-program pendidikan dan mampu melakukan

pekerjaan/kegiatan yang menggunakan fungsi

penglihatan

• Tunanetra setengah berat yakni mereka yang

kehilangan sebagian daya penglihatan, hanya

dengan menggunakan kaca pembesar mampu

mengikuti pendidikan biasa atau mampu

membaca tulisan yang bercetak tebal

(7)

Berdasarkan pemeriksaan

Berdasarkan pemeriksaan

klinis

klinis

• Tunanetra yang memiliki ketajaman

penglihatan kurang dari 20/200 dan

atau memiliki bidang penglihatan

kurang dari 20 derajat

• Tunanetra yang masih memiliki

(8)

Faktor Penyebab Tuna

Faktor Penyebab Tuna

Netra

Netra

Pre Natal,

Bisa karena keturunan atau pertumbuhan dalam kandungan

Post Natal

• Kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan, akibat benturan alat-alat atau benda keras. • ibu mengalami penyakit gonorrhoe, sehingga baksil

gonorrhoe menular pada bayi, yang pada ahkirnya setelah bayi lahir mengalami sakit dan berakibat hilangnya daya penglihatan.

(9)

Berbagai

pendapat

para

ahli

menunjukkan bahwa ketunanetraan

dapat

mempengaruhi

prestasi

akademik para penyandangnya.

Akan tetapi mereka sependapat

(10)

Beberapa literatur mengemukakan karakteristik yang mungkin terjadi pada anak tunanetra yang tergolong buta sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari kebutaanya adalah:

1) Curiga pada Orang Lain

2)Mudah Tersinggung

(11)
(12)

PRINSIP PEMBELAJARAN  UNTUK

PRINSIP PEMBELAJARAN  UNTUK

ANAK TUNANETRA

ANAK TUNANETRA

•Pengalaman Kongkrit

segala sesuatu yang diperkenalkan atau diajarkan

diupayakan agar dapat diterima dan dialami

secara nyata.

•Penyatuan antar Konsep

Dalam teknik ini dilakukan perabaan bagian demi

bagian kemudian konsep secara keseluruhan baru

didapat dibentuk berdasarkan informasi

(13)

•Belajar Sambil Melakukan

Prinsip belajar sambil melakukan (learning

by doing) ini erat kaitannya dengan prinsip

pengalaman kongkrit yang menekankan

agar anak berkelainan penglihatan

memperoleh pengetahuan melalui

(14)

POLA PEMBELAJARAN  UNTUK

POLA PEMBELAJARAN  UNTUK

ANAK TUNANETRA

ANAK TUNANETRA

• Duplikasi, artinya mengambil seluruh materi dan

strategi pembelajaran pada anak awas ke dalam

pembelajaran pada anak tunanetra tanpa melakukan

perubahan.

• modifikasi terhadap materi, media dan strategi

pembelajaran yaitu sebagian atau keseluruhan materi,

media, prosedur dan strategi pembelajaran yang

dipergunakan pada pembelajaran anak awas

(15)

• Substitusi, yaitu mengganti materi, media,

dan strategi pembelajaran yang berlaku

pada pembelajaran anak awas, bahkan

mengganti mata pelajaran tertentu,

misalnya mata pelajaran menggambar

diganti dengan apresiasi seni suara atau

sastra

• omisi, yaitu penghilangan materi tertentu

yang berlaku pada pembelajaran anak

(16)

Modifikasi  pembelajaran

Modifikasi  pembelajaran

Modifikasi  waktu pembelajaran

Modifikasi  sarana/ media

(17)

Peraga pembelajaran

Peraga pembelajaran

Upayakan setiap anak mendapat kesempatan

untuk mengamati (meraba) media yang tersedia.

Objek tiga dimensi harus disajikan dalam bentuk

benda asli atau model.

Peraga hendaknya jangan terlalu besar atau

terlalu kecil, yang ideal adalah sejauh kedua

tangan dapat mendeteksi objek secara

(18)

Alasan Penyandang Tunanetra tidak

Alasan Penyandang Tunanetra tidak

mengikuti aktivitas jasmani (French

mengikuti aktivitas jasmani (French

dan Jansman1982:208)

dan Jansman1982:208)

• Rasa takut dari guru dan administrator atau penglelola sekolah.

• Tidak mempengaruhi tentang pendekatan pengajaran yang efektif bagi yagn berpengliharan terbatas dalam pendidikan jasmani.

• Sikap negatif terhadap peserta didik yang berpenglihatan terbatas yang berada dalam kelas.

• Terlalu menekan pada tujuan vokasional. • Terlalu dilindungi oleh ornag tua atau wali.

(19)

Aktivitas yang Disarankan

Aktivitas yang Disarankan

untuk Tunanetra

untuk Tunanetra

1. Kesegaran jasmani dan gerak

Peserta didik berpenglihatan terbatas

seharusnya membutuhkan kesegaran

yang lebih daripada yang

berpenglihatan normal, karena bagi

yang berpenglihatan terbatas

(20)

2. Keterampilan dan pola gerak dasar a. Menyebutkan bagian-bagian tubuh.

b. Menggerakkan bagian-bagian tubuh secara terpisah.

c. Mengkoordiansikan gerak dari dua bagian tubuh. d. Menggerakkan benda dengan berbagai bagian

tubuh.

e. merasakan ukuran dari berbagai bagian tubuh. f. Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh dari teman

yang lain.

(21)

3. Aktivitas individu dan kelompok Prinsip pembelajarannya

a. Tempatkan alat yang berbunyi dalam bola, pada keranjang, pada gawang, dan pada tempat

hnggap (base).

b. gunakan formasi rantai (rabaan).

c. Aktivitas dimulai dari tempat yang tetap.

d. Manfaatkan keadaan permukaan tempat bermain (rumput yang tingginya berlainana, pasir, tanah) untuk menyatakan batas lapangan permainan dan daerah luar batas permainan.

(22)

a. Gunakan dinding yang telah dilapisi/ditutup dengan bahan yang empuk.

b. Gunakan warna yang cerah dari objek aktivitas dan tanda batas-batas.

c. Gunakan peluit, memanggil atau meneriakkan nama. d. Ukuran lapangan permainan diperkecil.

e. Batasi jumlah peserta dari kedua tim.

f. Bermain dengan gerak lambat bila memperkenalkan permainan baru.

g. Gunakan tanda atau bau sebagai tanda dalam situasi tertentu.

h. Beritahu pemain yang buta apabila seorang pemain kunci meninggalkan lapangan atau daerah

Referensi

Dokumen terkait

pada individu normal, walaupun pengenalan antigen sendiri oleh klon limfosit tidak terjadi, suatu respon autoimun yang merugikan tetap diawasi oleh mekanisme kontrol yang aktif

Perubahan akan engine SAPI ( Speech Aplication Program Interface ) dari versi satu hingga versi lima membawa dampak semakin sedikit kode yang dibutuhkan dalam kode TTS (Text

Harga Tmax juga dapat menunjukkan tingkat kematangan yang lebih rendah dari tingkat kematangan sebenarnya pada batuan induk yang mengandung resinit yang umum terdapat

Isi laporan sering pula disebut laporan, yaitu bagian yang memuat isi utama, sisi laporan ini akan ditentukan oleh maksud dan tujuan laporan isi laporan

Pasak logam dapat menyebabkan diskolorasi (warna keabu-abuan) pada mahkota, akar dan gingiva di servikal gigi, sehingga kurang baik untuk restorasi gigi anterior. Bahan

Oleh karena itulah, dikembangkan hipotesis berikut ini untuk sampel perusahaan yang memperoleh laba (profit firm) maupun sampel perusahaan yang mengalami kerugian

untuk mendapatkan/menentukan parameter model pendekatan dari sistem melalui.. evaluasi data pengukuran

Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa penulis Injil Yohanes ingin memberikan kesan yang kuat dan mendalam, kepada para pembacanya, mengenai peran para perempuan