• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

EKSTRAK n-HEKSANA DAN METANOL DAUN KELADI TIKUS

(

Typhonium divaricatum

(L) Decne)

Oleh:

Drs. Ahmad Musir, MS, Apt

Dra.Yunahara Farida, M.Si, Apt

Dra. Titiek Martati, M.Si, Apt Bernard Edward

UNIVERSITAS PANCASILA

DESEMBER 2009

(2)

PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

EKSTRAK n-HEKSANA DAN METANOL DAUN KELADI TIKUS

(

Typhonium divaricatum

(L) Decne)

Ahmad Musir1, Yunahara Farida1, Titiek Martati1, Bernard Edward1 1

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jagakarsa Jakarta 12640 Email: musirkosam@yahoo.com

ABSTRAK

Penggunaan obat tradisional oleh masyarakat terus meningkat, meskipun pengobatan modern saat ini sudah sangat maju. Banyak kalangan medis menganjurkan untuk menggunakan pengobatan dari ramuan tradisional. Oleh karena itu saat ini perkembangan penelitian tanaman obat sangat pesat. Salah satu tanaman menarik untuk diteliti adalah keladi tikus (Typhonium divaricatum L. Decne), merupakan tumbuhan liar yang banyak dikonsumsi oleh para penderita kanker. Salah satu penyebab kanker adalah radikal bebas, yaitu atom atau molekul yang mengandung elektron tidak berpasangan pada kulit terluarnya. Sifat antikanker dari keladi tikus diduga karena tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun keladi mempunyai aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH. Penelitian yang dilakukan meliputi penapisan fitokimia, dan uji aktivitas antioksidan dari ekstrak daun keladi tikus (Typhonium divaricatum (L.) Decne) menggunakan pelarut n-heksana dan metanol dan Vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil penapisan fitokimia terhadap serbuk dan ekstrak daun menunjukkan adanya flavonoid, saponin dan steroid/triterpenoid. Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman bebas radikal bebas DPPH menunjukkan yang paling aktif adalah pada ekstrak metanol dengan IC50 sebesar 56.63 g/mL sedangkan IC50 dari n-heksana sebesar 128,79 g/mL. Apabila dibandingkan dengan Vit.C (IC50 7,89 g/mL) maka aktivitas antioksidan dari vitamin C masih jauh lebih tinggi.

(3)

PENDAHULUAN

Penggunaan obat tradisional oleh masyarakat terus meningkat, meskipun pengobatan modern saat ini sudah sangat maju. Banyak kalangan medis menganjurkan untuk menggunakan pengobatan dari ramuan tradisional. Oleh karena itu saat ini perkembangan penelitian tanaman obat sangat pesat. Salah satu tanaman menarik untuk diteliti adalah keladi tikus (Typhonium divaricatum L. Decne), merupakan tumbuhan liar yang banyak dikonsumsi oleh para penderita kanker. Salah satu penyebab kanker adalah radikal bebas, yaitu atom atau molekul yang mengandung elektron tidak berpasangan pada kulit terluarnya. Sifat antikanker dari keladi tikus diduga karena tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas.

BAHAN DAN METODE

BAHAN. Daun keladi tikus yang diperoleh dari Balittro Cimangu Bogor dan dideterminasi di Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi, LIPI, Bogor. Bahan kimia: n-heksana, metanol , HCl p, amil alkohol, eter, asam

asetat anhidrat, H2SO4p, DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), vit.C.

Peralatan yang digunakan meliputi rotary evaporator (Heidolph), Orbital shaker, timbangan analitik, spektrofotometer UV-Vis, alat-alat gelas.

METODE. Penyiapan ektrak. Sebanyak lebih kurang 1506,46 g daun keladi tikus yang sudah dibuat serbuk dimaserasi menggunakan metanol dalam bejana tertutup menggunakan orbital shaker sampai tersari sempurna, selanjutnya disaring. Filtrat diuapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40oC hingga diperoleh ekstrak metanol. Ekstrak selanjutnya dipartisi dengan n-heksana dan selanjutnya sisa diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental.

Penapisan fitokimia dilakukan dengan cara mengidentifikasi senyawa kimia yang terdapat dalam serbuk dan ekstrak.

Uji aktivitas antioksidan dengan peredaman radikal bebas DPPH. Larutan induk sampel 1000 ppm dibuat dengan menimbang 10 mg sampel yang dilarutkan dengan 10 mL metanol atau air. Kemudian untuk membuat larutan sampel dengan konsentrasi 5, 10, 25, 50 dan 100 bpj, sebanyak 25 µL, 50 µL, 125 µL, 250 µL dan 500 µL larutan induk

(4)

dimasukkan ke dalam lima labu tentukur 5 mL. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 1,0 mL larutan DPPH 1 mM dan diencerkan dengan metanol sampai 5,0 mL. Setelah homogen, tabung yang berisi larutan tersebut diinkubasi dalam penangas air 37°C selama 30 menit. Serapan diukur dengan spektrofotometer Hitachi U-2000 pada panjang gelombang maksimun yaitu λ 515 nm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ekstraksi Daun Keladi Tikus. Ekstraksi daun keladi tikus dengan pelarut metanol dan n-heksana menghasilkan ekstrak dengan rendemen 19,29% (metanol hasil maserasi); 8,74% (n-heksana hasil partisi) dan 9,46% (metanol sisa partisi) terhadap bobot kering.

Kandungan Senyawa Kimia Ekstrak Daun Keladi Tikus.

Hasil penelitian terhadap kandungan kimia ekstrak daun keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne) menunjukkan bahwa baik serbuk maupun ekstrak metanol mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin dan steroid/triterpenoid dan ekstrak n-heksana mengandung golongan senyawa steroid/triterpenoid. Hasil uji kandungan kimia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Uji kandungan kimia serbuk dan ekstrak daun keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne)

No. terbentuk Nama Senyawa

Hasil serbuk dan ekstrak Keterangan Metanol n-heksana 1 Flavonoid + - (+) berwarna merah, kuning atau jingga 2 Saponin + - (+) terbentuk busa stabil 2 SSteroid/triterpenoid + + Steroid (+) biru atau hijau, triterpenoid (+)merah / violet

Uji Antioksidan dengan Metode DPPH. Uji aktivitas antioksidan dari masing-masing ekstrak dengan metode peredaman radikal bebas DPPH memberikan hasil seperti terlihat pada Tabel 2 dan Gambar 1, Gambar 2.

Dalam uji digunakan vitamin C sebagai kontrol positif.

Tabel 2. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH ekstrak daun keladi tikus

Konsentrasi metanol n-heksana % inhibisi IC50 ( g/mL) % inhibisi IC50 ( g/mL) 5 26,35 56,63 16,09 128,79 10 30,86 17,80 25 41,88 25,75 50 52,21 33,17 100 63,45 40,57

(5)

y = 0.2569x + 16.913 R2 = 0.9324 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Konse ntrasi (ug/mL)

H am b at an (% ) Ekstrak n-heksana Linear (Ekstrak n-heksana)

Gambar 1. Grafik hubungan antara konsentrasi ( g/mL) dan hambatan (%) dari ekstrak n-heksana y = 0.3785x + 28.567 R2 = 0.93 0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Konse ntrasi (ug/mL)

H am b at an ( % ) Ekstrak metanol 2 Linear (Ekstrak metanol 2)

Gambar 2. Grafik hubungan antara konsentrasi ( g/mL) dan hambatan (%) dari ekstrak metanol

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak metanol mengandung golongan senyawa kimia flavonoid, saponin dan steroid/triterpenoid, ekstrak n-heksana mengandung senyawa steroid/triterpenoid. Pada uji peredaman radikal bebas DPPH didapatkan bahwa ekstrak metanol lebih aktif dibanding ekstrak n-heksana.

Ucapan Terima kasih

Terima kasih kepada DP2M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas, yang telah mendanai penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hutapea RJ, dkk. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan; 1999 hal 153-4. 2. Loliger J. Natural antioxidant. Dalam:

Allen JC, Hamilton RJ, editor. Rancidity in foods. London: Apllied science published:1990. hal. 65-98.

3. Molyneux Philip. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazil (DPPH) for estimating antioksidant activity. Journal of science and technology. Songklanakrin; 2004. Vol. 26. no.2. hal. 211 - 19.

4. Xing Zao, Song KB, Kim MR. Antioxidant Activity of Salad vegetables grown in Korea. Journal of food Science and Nutrition. Korea : 2004. Vol.9. hal.289-94. 5. Farnsworth NR, Biological and

phytochemical screening of Plants, J.Pharm Sci; 1996.55(3); hal.225 – 265. 6. Harborne JB. Metode Fitokimia.

Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Terbitan kedua. Terjemahan Padmawinata K, Soediro I. Bandung: ITB; 1987. hal. 47-61

Gambar

Tabel  2. Uji aktivitas antioksidan dengan  metode DPPH ekstrak daun keladi tikus
Gambar 1. Grafik hubungan antara konsentrasi      ( g/mL) dan hambatan (%) dari  ekstrak            n-heksana     y = 0.3785x + 28.567 R 2  = 0.93 0 10203040506070 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang terjadi di sistem perpustakaan SMK PURAGABAYA yang berjalan berada pada proses proses pendaftaran anggota perpustakaan, peminjaman dan pengembalian

Hal ini disebabkan karena pada korelasi data eksperimen menggunakan persamaan NRTL maupun UNIQUAC, deviasi antara komposisi kesetimbangan hasil eksperimen

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD sebagaimana

Dengan perhitungan menggunakan kalkulator finansial seperti di atas, maka dapat terjawab bahwa hasil investasi yang paling besar adalah dengan cara menginvestasikan dana

Rentang kenyamanan termal statis yang lebih tinggi pada musim hujan, respon termal penghuni berada pada rentang suhu nyaman yang lebih tinggi, begitu juga sebaliknya pada

Berdasarkan persoalan yang telah dipaparkan, model pembelajaran inkuiri terbimbing dan media kit alat percobaan merupakan model dan media yang sesuai dan perpaduan

Bagian dari penduduk kota anak dapat : (1) ikut serta dalam pembuatan kebijakan yang dapat merubah kotanya, (2) Menggambarkan sekaligus menunjukan ungkapan mereka