i
SKRIPSI
ATIKA FARISNAWATI
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (
Allium
odorum
L.)TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr
SECARA
In Vitro
DENGAN METODE MTT
(
Ekstrak
n
-Heksana dan Ekstrak Metanol
)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
Lembar Pengesahan
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (
Allium
odorum
L.)TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr
SECARA
In Vitro
DENGAN METODE MTT
(
Ekstrak
n
-Heksana dan Ekstrak Metanol
)
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2013
Oleh:
ATIKA FARISNAWATI
09040015
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Lembar Pengujian
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (
Allium
odorum
L.)TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr
SECARA
In Vitro
DENGAN METODE MTT
(
Ekstrak
n
-Heksana dan Ekstrak Metanol
)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan didepan tim penguji
pada tanggal 31 juli 2013
2013
Oleh:
ATIKA FARISNAWATI
09040015
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Prof.Dr.Sukardiman, MS.,Apt. Annisa Farida Muti, S.Farm., M.Sc.,Apt. NIP196301091988101001 NIDN 0707098603
Penguji III Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul UJI AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (Allium odorum L.)TERHADAP SEL
KANKER KOLON WiDr SECARA In Vitro DENGAN METODE MTT (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Prof.Dr.Sukardiman,MS.,Apt. selaku dosen pembimbing I dan Annisa Farida Muti, S.Farm., M.Sc.,Apt. selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.
v
5. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga khususnya ibu lusi dan teman-teman FFUA (Dini, Aula, dkk) yang telah membantu dalam pembelajaran sehingga penulis dapat mengenal dan mempelajari tentang kultur jaringan. 6. Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada,
khususnya Prof.Dr.Supargiyono,DTM&H.,SU.,PhD.,Sp.ParK dan Ibu Rumbi yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan tempat agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik.
7. Sovia Aprina Basuki S.Farm., Msi.,Apt. selaku Kepala Laboratorium Kimia Terpadu yang telah memberikan fasilitas selama melakukan penelitian.
8. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt., selaku Dosen wali. Terima kasih banyak atas arahan ibu selama ini.
9. Kepada para laborat Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu menyiapkan alat dan bahan selama melakukan praktikum. 10. Dosen-dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang dengan segala
dedikasinya dalam dunia pendidikan, atas ilmu dan bimbingannya selama menempuh kuliah.
11. Kedua orang tuaku tercinta yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan putrinya, Kakakku mas Yudhi dan Audita, dan adikku Audina, Yenita, Aufa semua yang tersayang.
12. Sahabat sekaligus keluarga kecil seperjuanganku Rhestia, Melda, Shifa, Emma, Wilda dan Etika atas kebersamaan, dukungan dan semangat kalian. 13. Teman–teman seperjuangan bahan alam : Emma, Wilda dan Farah atas
vi
14. Teman-teman Farmasi 2009 yang selalu memberi semangat dan dukungan saat senang maupun susah dan senantiasa memberi perhatian serta do’a 15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tidak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan karunia-Nya sebagai balasan atas bantuan selama ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 29 Juli 2013 Penyusun
vii
RINGKASAN
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (Allium odorum
L.)TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr SECARA In Vitro DENGAN METODE MTT
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
Indonesia dikenal paling kaya dalam keanekaragaman hayati, tanaman obat merupakan salah satu kekayaan alam yang dapat dikembangkan potensinya menjadi obat alami untuk penanganan-penanganan penyakit kanker. Beberapa tanaman obat telah diteliti khasiatnya sebagai zat anti kanker, salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan kanker adalah Kucai (Allium odorum L.). Ekstrak kucai (Allium odorum L.) mengandung senyawa aktif berkhasiat obat seperti alkaloid,flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid (Indriani dkk, 2005).
Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan mencoba meneliti aktivitas antikanker dari daun kucai (Allium odorum L.) ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol dengan menggunakan uji kematian anak udang (larva Artemia salina Leach) yang dikenal dengan nama metode Brine Shrimp Lethality Test (BST), dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana daun kucai (Allium odorum L.) mempunyai aktivitas antikanker yang mempunyai harga LC50 < 1000
µg/ml yaitu 805,62 ± 85, 3534 µg/ml (Wulandari, 2011).
MTT (Microculture Tetrazolium Salt) Assay merupakan metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas metabolit kultur sel in vitro dengan menafsirkan karakteristik pertumbuhan sel, menentukan nilai IC50 dan
menghitung sel hidup dengan dasar pembentukan formazan ungu. Menurut NCI (National Cancer Institute) suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker jika harga IC50 < 30 µg/ml. Sel kanker uji yang digunakan pada metode MTT ini
adalah sel kanker kolon WiDr yang merupakan sel kanker kolon manusia yang diisolasi dari kolon seorang wanita berusia 78 tahun (CCRC, 2009).
Hasil ekstrak n-heksan dan ekstrak metanol yang telah diuji didapat ekstrak n-heksana mempunyai harga IC50 sebesar 496.136 µg/ml, sedangkan ekstrak
metanol mempunyai harga IC50 sebesar 1787.203 µg/ml. Hal in menunjukkan
bahwa ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol yang di uji aktivitas antikankernya disimpulkan tidak aktif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker kolon WiDr.
. Uji kromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan pada ekstrak yang memiliki nilai IC50 yang lebih kecil. Pada penelitian ini, ekstrak n-heksan memiliki IC50
viii
ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (Allium odorum
L.)TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr SECARA In Vitro DENGAN METODE MTT
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol
)
Kucai (Allium odorum L.) adalah tanaman yang berfungsi mencegah penyakit kanker dan hipertensi, serta bisa menurunkan kadar kolesterol darah, sebagai bakterisida pada infeksi paru dan dapat membantu mengatasi kelelahan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.) terhadap sel kanker kolon WiDr dengan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt) Assay dan mengetahui golongan senyawa kimia dari ekstrak yang positif terhadap uji MTT Assay. Sitotoksisitas dapat dilihat dari prosentase sel hidup yang kemudian ditentukan besarnya IC50 dengan menggunakan Probit Analysis. Menurut NCI
(National Cancer Institute) suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker jika harga IC50 < 30 µg/ml. Dari ekstrak yang diuji yaitu ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol, ekstrak n-heksana mempunyai harga IC50 yaitu 496.136 µg/ml,
sedangkan ekstrak metanol mempunyai harga IC50 yaitu 1787.203 µg/ml. Hasil
skrining golongan senyawa kimia dengan menggunakan KLT diketahui bahwa ekstrak n-heksana mengandung senyawa golongan flavonoid dan steroid/triterpenoid.
ix
ABSTRACT
THE EXPERIMENT ON ANTI CANCER ACTIVITY IN KUCAI LEAF
(Allium odorum L.) AGAINTS COLON CANCER CELLS WiDr IN VITRO
THROUGH MTT ASSAY
(n-Hexane Extract and Methanol Extract)
Kucai (Allium odorum L.) is a plant which can prevent cancer and hypertention, decrease blood cholesterol grade, work as bactericidal for lungs infection and overcome fatigue. This research is conducted to find out the anticancer activity in n-hexane and methanol extract of kucai (Allium odorum L.) against colon cancer cells WiDr through MTT (Microculture Tertrazolium Salt) assay and to find out the class of chemical compound from positive extract towards the experiment on MTT assay. Cytotoxicity can be seen from the percentage of living cell which later is measured as IC50 by applying Probity Analysis. Based on NCI (National
Cancer Institute), an extract can be classified into an active anti cancer only if the value of IC50 < 30 µg/ml. From the tested extracts which are n-hexane and
methanol, n-hexane extract is IC50 precisely 496.136 µg/ml. Meanwhile, the
methanol extract is IC50 precisely 1787,203. From the result of the chemical
compound screening by using KLT, it is found that n-hexane extract contains chemical compounds from flavonoid and steroid/triterpenoid.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAT TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Hipotesis Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Tinjauan tentang Kucai ... 6
2.1.1 Klasifikasi ... 6
2.1.2 Sinonim ... 6
2.1.3 Nama Daerah ... 6
2.1.4 Morfologi ... 6
2.1.5 Penyebaran ... 7
2.1.6 Khasiat ... 7
2.1.7 Kandungan ... 7
2.2 Tinjauan tentang Kanker ... 10
xi
2.2.2 Karsinogen ... 11
2.2.3 Karsinogenesis ... 12
2.2.4 Sifat dan Karakteristik Sel Kanker ... 14
2.2.5 Antikanker Produk Tanaman ... 15
2.3 Tinjauan tentang Kanker Kolon ... 16
2.3.1 Definisi ... 16
2.3.2 Penyebab, Gejala dan Faktor Resiko ... 17
2.3.3 Stadium Kanker Kolon ... 18
2.4 Sel WiDr ... 19
2.5 Tinjauan tentang Kultur Sel ... 19
2.6 Tinjauan Uji Microculture Tetrazolium (MTT) ... 20
2.7 Tinjauan tentang Ekstraksi ... 20
2.8 Tinjauan tentang Aktivitas Daun Kucai (Allium odorum L.) terhadap Sel Kanker ... 21
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 23
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 26
4.1 Bahan Penelitian ... 26
4.1.1 Bahan Tanaman ... 26
4.1.2 Bahan Kimia dan Bahan Lain ... 26
4.2 Alat-alat Penelitian ... 27
4.3 Variabel Penelitian ... 27
4.3.1 Variabel Bebas ... 27
4.3.2 Variabel Tergantung ... 28
4.4 Metode Penelitian ... 28
4.4.1 Rancangan Penelitian ... 28
4.4.2 Kerangka Operasional ... 29
4.4.3 Operasional ... 30
4.4.3.1 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ... 30
4.4.3.2 Pembuatan Media ... 32
4.4.3.3 Preparasi Sel ... 33
xii
4.4.3.5 Uji Aktivitas Antikanker Secara in vitro
Dengan Metode MTT ... 36
4.4.3.6 Analisis Data ... 39
4.4.3.7 Uji Kromatografi Lapis Tipis ... 39
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 41
5.1 Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) ... 41
5.2 Perhitungan Sel WiDr dan Volume Panen Sel yang ditransfer ... 41
5.3 Data Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) Terhadap Sel Kanker Kolon WiDr dengan Metode MTT ... 42
5.4 Harga IC50 Doksorubisin, IC50 Ekstrak n-Heksana Dan Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) Terhadap Sel Kanker Kolon WiDr dengan Probit Analisis ... 46
5.5 Hasil KLT Ekstrak n-Heksana Daun Kucai (Allium odorum L.) ... 47
BAB 6 PEMBAHASAN ... 49
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
7.1 Kesimpulan ... 53
7.2 Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman IV.1 Kelompok perlakuan kultur sel kanker kolon
(sel WiDr) dalam tiap percobaan ... 28 V.1 Hasil pembuatan ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol
daun kucai (Allium odorum L.) ... 41 V.2 Hasil absorbansi kontrol sel dan kontrol media ... 42 V.3 Hasil absorbansi kontrol positif doksorubisin ... 42 V.4 Hasil uji aktivitas antikanker dari ekstrak n-heksana
dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.)
terhadap sel kanker kolon WiDr dengan metode MTT ... 44 V.5 Hasil penetuan harga IC50 doksorubisin,
IC50 ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol
daun kucai (Allium odorum L.) terhadap sel kanker kolon
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kucai (Allium odorum L.) ... 7
2.2 Struktur Flavonoid ... 8
2.3 Struktur Saponin ... 9
2.4 Struktur Steroid ... 10
2.5 Proses Karsinogenensis... 13
3.1 Skema Kerangkan Konseptual ... 25
4.1 Skema Kerangka Operasional ... 29
4.2 Skema Ekstraksi ... 31
5.1 Hubungan antara konsentrasi doksorubisin, ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.) terhadap prosentasi sel hidup ... 46
5.2 Hasil KLT Flavonoid Daun Kucai (Allium odorum L.) ... 47
5.3 Hasil KLT Steroid Daun Kucai (Allium odorum L.) ... 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Pernyataan ... 58
2. Daftar Riwayat Hidup ... 59
3. Surat Determinasi ... 60
4. Sertifikat Kultur Sel ... 61
5. Data Hasil Pembacaan ELISA reader ... 62
6. Pembuatan Larutan Uji Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) ... 63
7. Pembuatan Konsentrasi Doksorubisin ... 64
8. Analisis Probit Kontrol Positif Doksorubisin ... 65
9. Analisis Probit Ekstrak n-Heksana Daun Kucai (Allium odorum L.) ... 68
10. Analisis Probit Ekstrak Metanol Daun Kucai (Allium odorum L.) ... 71
11. Gambar Bahan-bahan Praktikum ... 74
12. Gambar Plate ... 75
13. Gambar Kondisi Sel Setelah Ditambah Larutan Uji ... 76
14. Gambar Kondisi Sel Setelah Ditambah Larutan Uji dan Larutan MTT ... 77
DAFTAR SINGKATAN
BST : Brine Shrimp Lethality Test DMSO : Dimethyl Sulfoxide
FBS : Fetal Bovine Serum
KLT : Kromatografi Lapis Tipis MK : Media Kultur
MTT : Microculture Tetrazolium Salt PBS : Phosphat Buffer Saline
RPMI: : Roswell Memorial Park Institue SDS : Sodium Dedosil Sulfat
DAFTAR PUSTAKA
Agoes , Azwar, 2010. Tanaman Obat Indonesia, Bab 1, Salemba Medika, Palembang.
Anonima, 2012.Kanker, http://yayasankankerindonesia.org, diakses tanggal 10 Desember.
Anonimb, 2011. Rumah Sakit Dharmais Pusat Kanker Nasional. Jakarta http://www.dharmais.co.id/index.php/kanker-payudara.html
Amalina, Nur Lia, 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70%Buah Merica Hitam (Piper nigrum L.) Terhadap Sel Hela, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Anggraini, Polis Novita, 2008. Aktivitas Campuran Ekstrak Etanol Herba Sambiloto dan Rimpang Kunyit Terhadap Sel Kanker Payudara Manusia T47D In Vitro Dengan Metode MTT, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.Surakarta.2012.
Astawan, Made, 2010. Kucai cegah kanker turunkan kolesterol.
http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Nutrition&y=cyb ermed|0|0|6|565 (8 juli 2010)
Baskhara, Ali Widi, 2008. Sehat Murah dengan Buah dan Sayuran, Kreasi Wacana, Yogyakarta.
Balmer, CM., Valley, A.W., and Iannucci, A., 2005. Cancer Treatment and Chemotherapy. In: Dipiro, J.T., Talbert. R,L., Matzke G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M.(Eds). Pharmacotherapy A Patofisiologic Approach, 6th Edition, New York: The McGraw-Hill Co., Inc
Cahyono, Bambang, 2009. Bawang Daun, Kanisius, Yogyakarta.
Chen, C., Liu, T., Tseng, W., Lu, F., Hung, R., 2008, Anonaie Induces Apoptosis Through Bax-and Caspase-Dependent Pathways In Human Cervical Cancer (HeLa) Cells, Food and Chemical Technology, 2694-2701.
Continuing Care Retirement Community (CCRC), 2009. Prosedur Uji MTT in vitro. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
Dalimartha, Setiawan, 2004. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker, Penebar Swadaya, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi ke-3, Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia, Edisi ke-4, Jakarta:
Departemen Kesehatan
Departemen Kesehatan RI, 1986. Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Hal 10 – 16
Diananda, Rina, 2007. Mengenal Seluk-Beluk Kanker, Katahati, Jogjakarta. Diastuti, Hartiwi., Warsinah., Purwati., 2008. Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak
Etanol Daun Rhizopora mucronata Terhadap Sel Myeloma. Molekul, Vol. 3. No. 2. Nov, 2008 : 63 – 67
Dipiro, Joseph T., 2005. Pharmacoteraphy : A Phatophsyologic Approach. Sixth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.
Djajanegara, Ira, 2008. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Ethanol 70 % Herba Ceplukan (Physalis angulata Linn.) Terhadap Sel WiDr Secara In Vitro. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Serpong.
Djumidi, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Depker RI. Jakarta. Hal 179-180
Hamburger M and Hostettman, 1991. Bioactivity in Plant : The Link Between Phytochemistry and Medcinie. Phytochemistry. 12 : 3864-3874.
Hanahan, D., Weinberg, R.A. 2000. The Hallmarks of Cancer : Cell. 100 : 57-70.
Haryadi, Didit, 2012. Snyawa Fitokimia dan Sitotoksisitas Ekstrak Daun Surian (Toona sinensis) Terhadap SEL VERO DAN MCF-7.
Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Indriani, Irda, Sukrasno, 2005. Telaah Kandungan Kimia Daun Kucai (Allium odorum L.), Sekolah Farmasi ITB. http://bahan-alam.fa.itb.ac.id, diakses tanggal 10 Desember 2012.
Kristanti, A.N, Aminah, N.S, Tanjung,M. Dan Kurniadi,B. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: airlangga university press
Koller, Emina. 2009. Javanese medicinal plants used in rural communities. Wien : Universitat Wien http://othes.univie.ac.at/5503/1/2009-06-24_9803368.pdf
Meilani, Sri Wahyuni., 2006. Uji Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kayu Suren (Toona sureni Merr.) dan Ki Bonteng (Platea latifolia BL.) Menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institute Pertanian Bogor.
Muti, Annisa Farida, 2010 Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica) Terhadap Kanker Kolon Mencit Yang Diinduksi DMBA, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Nafriadi dan Sulistia,G., Antikanker, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Jakarta. Park, Kyoung-Wuk; Kim, So-Yeon; Jeong, Il-You; Byun, Myung-Woo; Park,
Ki-Hun; Yamada, Koji; and Seo, Kwon-Il. 2007. Cytotoxic and Antitumor Activities of Thiosulfinates from Allium tuberosum L. Korea: Sunchon National University. http://pubs.acs.org/doi/pdfplus/10.1021/jf0713051 Rukmana, Rahmat, 2006. Bawang Daun, Knisius, Yogyakarta.
Robinson, T., 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi, ITB: Bandung
Saputra, Soeprapto, Roem, 2000. Terapi Biologi Untuk Kanker. Jakarta: Airlangga University Press.
Schofield and Jones, 1996. Petunjuk Penting Penyakit Kolorektal, Kedokteran EGC, Jakarta.
Sieuwerts, A. M., Klijn, J. G. M., Peters, H. A., and Foekens, J. A., 1995, The MTT Tetrazolium salt assay scrutinized: How to use this assay reliably to measure metabolic activity of cell cultures in vitro for the assessment of growth characteristics, IC50-values and cell survival, Eur. J. Clin. Chem. Clin. Biochem., 33, 813-823.
Siswandono dan Bambang, 2008. Kimia Medisinal, Edisi Kedua, Surabaya: Airlangga University Press
Sukardja, I.D.G., 2000. Onkologi Klinik, Edisi 2, Surabaya: Airlangga University Press.
Sumarawati, titiek dan Fatmawati, dina, 2011. Isolasi dan Uji Sitotoksik senyawa Alkaloid Mahkta Dewa (Phaleria macocarpa) pada Kultur Sel Kanker Payudara T47D, Semarang : Fakultas Kedokteran Islam Sultan Agung Semarang
Wilson, L.M., 2005. Gangguan Pertumbuhan Poliferasi dan Diferensiasi Sel. In: Price, S.A., dan Wilson, L.M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, 6th Edition, Volume 1, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, p. 139-16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ lain. Proses ini disebut metastasis. Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2012).
Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (Anonima , 2009).
Penyakit kanker dapat menyerang siapapun pada semua golongan umur, tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan atau golongan (Dalimartha, 2004). Kanker sering terjadi pada masyarakat karena sering terjadi kontak dengan zat kimia (misalnya asap rokok), pengaruh fisik misalnya sinar radioaktif, sinar ultraviolet dan karsinogen biologis misalnya virus (Jong, 2005)..
2
umur (> 50 tahun), sering tarpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan dan merokok (Diananda, 2007).
Kanker usus besar merupakan jenis kanker ketiga terbanyak di Indonesia, dengan jumlah kasus 1,8 / 100.000 penduduk dan jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan perubahan pola hidup penduduk Indonesia (Anonimb, 2012). Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemui, utamanya pada pria dan wanita usia berusia 50 tahun atau lebih. Pada pria, kanker usus besar menempati urusan ketiga sebagai kanker tersering yang ditemui setelah kanker prostat dan paru-paru. Sementara pada wanita , kanker ini pun menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan paru-paru (Diananda, 2007).
Pengobatan kanker secara medis memerlukan biaya yang sangat tinggi. Selain melalui bedah dan radiasi, pengobatan kanker mengandalkan kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat-obat anti kanker masih banyak mengalami masalah diantaranya masih belum efektifnya obat dalam membunuh sel kanker dan efek samping yang harus diderita oleh pasien. Keadaan umum pasien dan adanya penyakit penyerta lain perlu dipertimbangkan. Demikian pula, kompensasi psikologis dan situasi hidup pasien juga harus dipertimbangkan (Djajanegara, 2008).
Selain pengobatan konvensional tersebut, masyarakat banyak mencoba kemungkinan penyembuhan dengan pengobatan alternatif menggunakan ramuan bahan alami. Di dalam ilmu pengetahuan khususnya fitofarmaka dikatakan bahwa obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik (ekstrak) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengobatan atau obat tradisional. Oleh karena itu bagi Indonesia yang dikenal paling kaya dalam keanekaragaman hayati, tanaman obat merupakan salah satu kekayaan alam yang dapat dikembangkan potensinya menjadi obat alami untuk penanganan-penanganan penyakit kanker (Djumidi, 1991;Djajanegara, 2008).
3
kucai (Allium odorum L.). Kucai dapat digunakan sebagai antihipertensi, melawan tumor dan kelainan usus, sebagai bakterisida pada infeksi paru serta dapat membantu mengatasi kelelahan (Agoes, 2010).
Ekstrak Kucai ( Allium odorum L. ) mengandung senyawa aktif berkhasiat obat seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid (Indriani dkk, 2005). Menurut Tomofumi Manabe dkk tahun 2010 dari Chiba University Jepang bahwa kucai (Allium odorum L.) mengandung alil sulfide yang sangat penting pada keluarga allium. Senyawa-senyawa yang potensial untuk mencegah kanker adalah alil sulfide, Asam askorbat, Flavonoid, Katecin, Polifenol, dan Lutein (Wulandari, 2011).
Studi pendahuluan telah dilakukan dengan tujuan untuk menskrining senyawa toksik dari daun kucai (Allium odorum L.) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Hasil penelitian Wulandari tahun 2011 dilaporkan bahwa dari ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.) yang telah di uji didapat ekstrak n-heksana yang mempunyai harga LC50 < 1000 µg/ml yaitu
805,62 ± 85,3534 µg/ml, sedangkan ekstrak methanol mempunyai harga LC50 >
1000 µg/ml yaitu 1005,747 ± 94,2429 µg/ml. Hal itu menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana daun kucai (Allium odorum L.) mempunyai aktifitas antikanker menurut metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Wulandari, 2011). Dengan demikian, kajian sitotoksisitas ekstrak n-heksana dan ekstrak methanol daun kucai (Allium odorum L.) secara in vitro diperlukan untuk menilai aktivitasnya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker kolon.
Berdasarkan studi kemotaksonomi maka tanaman yang memiliki kekerabatan cukup dekat kemungkinan memiliki kandungan senyawa yang hampir sama. Jenis lain dari famili Liliaceae yaitu Bawang merah (Allium cepa L.) dan Bawang putih (Allium sativum L.). Maka diharapkan dalam kucai (Allium odorum L.) juga terdapat senyawa yang memiliki aktivitas antikanker seperti pada contoh famili di atas (Wulandari, 2011).
4
(nonpolar) dan metanol (polar) (Wulandari,2011). Masing-masing ekstrak di uji aktivitas antikanker dengan metode Microculture Tetrazolium (MTT).
Metode 3-(4,5-dimetilthiazol-2-il)-2,5-dipheniltetrazolium bromid (MTT) digunakan untuk mengukur aktivitas metabolit kultur sel in vitro dengan menafsirkan karakteristik pertumbuhan sel, menentukan nilai IC50 dan
menghitung sel hidup dengan dasar pembentukan formazan ungu (Sieuwerts et al., 1995;Mardihusodo et al., 2011). Prinsip dari metode ini adalah terjadinya reduksi garam kuning tetrazolium MTT oleh sistem reduktase. Suksinat tetrazolium yang termasuk dalam rantai respirasi dalam mitokondria sel hidup yang membentuk kristal formazan ungu dan tidak larut air. Penambahan reagen stopper (bersifat detergenik) akan melarutkan kristal tersebut yang kemudian diukur absorbansinya menggunakan ELISA reader. Intensitas warna ungu yang terbentuk proporsional dengan jumlah sel yang hidup. Oleh karena itu, jika intensitas warna ungu semakin besar, berarti jumlah sel hidup semakin banyak (CCRC, 2009).
Pada penelitian ini dilakukan pada sel kanker kolon WiDr manusia yang diisolasi dari kolon seorang wanita berusia 78 tahun. Sel kanker ini dipilih karena dilaporkan aman digunakan, mudah dikulturkan dan mudah dalam perlakuan (Djajanegara, 2008).
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :
a. Apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.) menunjukkan aktivitas antikanker terhadap sel kanker kolon (sel WiDr) secara
in vitro dengan metode Microculture Tetrazolium (MTT) ?
5
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasar latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan pada penelitian ini adalah :
a. Mengetahui adanya aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L) terhadap sel kanker kolon (sel WiDr) secara dengan metode Microculture Tetrazolium (MTT).
b. Mengetahui kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.) yang menunjukkan aktivitas antikanker terhadap sel kanker kolon (sel WiDr) secara in vitro dengan metode Microculture Tetrazolium (MTT).
1.4 Hipotesis Penelitian
Ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kucai (Allium odorum L.) memiliki aktivitas antikanker terhadap sel kanker kolon (sel WiDr) secara in vitro dengan metode Microculture Tetrazolium (MTT).
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah :
a. Ekstrak daun kucai (Allium odorum L.) diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pengobatan kanker kolon.