• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam perkembangannya tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan juga pemerintah melalui suatu departemen yang diserahi tugas dan tanggung jawab secara berkesinambungan untuk membina dan mengembangkan koperasi serta usaha kecil guna menumbuhkan kemajuan dan kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia.

Di Medan khususnya, pembangunan koperasi telah menunjukan berbagai keberhasilan yang sangat berarti, baik ditinjau dari jumlah koperasi, jumlah anggota maupun nilai usaha koperasi. Namun apabila kita melihat kebelakang, perkembangan dan perjalanan sejarah perkoperasian tidak dapat dipisahkan dengan kepentingan dan kebijaksanaan politik pemerintah. Sebagaimana lazimnya perubahan dalam struktur pememrintahan juga akan mempengaruhi keberadaan dan peranan perkoperasian dalam menjalankan fungsinya. Maka dari itu kondisi dan keadaan Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah sekarangpun tidak terlepas dari sejarah yang merupakan rangkaian dari perubahan struktur pemerintahan tersebut, dengan kronologis sebagai berikut:

(2)

Setelah Indonesia merdeka dari tangan penjajah, pada tahun 1945 muncul Jawatan Koperasi dan Perdagangan Dalam Negeri dibawah Kementerian Kemakmuran. Setahun kemudian yaitu pada tahun 1946 urusan Perdagangan Dalam Negeri dimasukkan pada Jawatan Perdagangan sedangkan Jawatan Koperasi berdiri sendiri khusus mengurus soal koperasi. Tanggal 12 juli 1947 gerakan koperasi mengadakan kongres di Tasikmalaya Jawa Barat, sejak saat itu tanggal 12 Juli dinyatakan sebagai hari kopersi. Pada tahun yang sama Pusat Jawatan Koperasi ditempatkan di Yogyakarta dan tugasnya adalah mengadakan kontak dengan Jawatan koperasi di berbagai daerah lainnya. Ketika negara Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk tahun 1950, Pusat Jawatan Koperasi kembali berkedudukan di Jakarta.

Tahun 1966 Departemen Koperasi berdiri sendiri, dan dalam tahun yang sama diubah lagi menjadi Kementrian Perdagangan. Pada tahun 1967 ditetapkanlah Undang-Undang Koperasi No. 12 Tahun 1967, kemudian Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No. 15 Tahun 1967 menunjuk Direktur Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Dalam Negeri. Tahun 1968 Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Transmigrasi dan Koperasi. Pada tahun 1973 terjadi perubahan struktur Departemen, maka pada saat itu Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Tenaga Kerja. Tahun 1978 Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Perdagangan Dan Koperasi. Pada tahun 1983 sejak Kabinet Pembangunan IV, berdirilah Departemen Koperasi dengan susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No. 07/M/kpts/VI/1983. Kemudian tahun 1993 pada

(3)

Kabinet Pembangunan VI Departemen Koperasi ditambah tugasnya untuk melaksanakan pembinaan pengusaha kecil sehingga sebutannya ditambah menjadi Departemen Koperasi Dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No.1554/KEP/M/X/1993.

Perubahan Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil Dan Menengah menjadi Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah pada tanggal 4 Desember 2001. Sehubungan dengan meningkatnya kemampuan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menjadi tolok ukur perekonomian masyarakat. Sekaligus memberi sumbangan nyata dalam melaksanakan Otonomi Daerah.

Seiring dengan berkembangnya zaman, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( Diskop. UMKM ) dirubah/ditambah tugas pembinaannya, sesuai dengan peraturan daerah Kota Medan nomor 03 tahun 2009 dan Keputusan Walikota Medan nomor 04 tanggal 04 maret 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil dan Menengah Kota Medan adalah untuk melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang perekonomian, usaha mikro kecil dan menengah serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya, yang untuk lebih jelasnya bisa dilihat didalam Struktur Organisasi dan job description Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan pada bagian berikutnya.

1. Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan merupakan gambaran, sikap mental dan cara pandang jauh ke depan mengenai

(4)

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan untuk dapat eksis, antisipatif dan inovatif.

Berdasarkan gagasan ini, maka Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah :

“Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang unggul, mandiri dan mampu menjadi Roda perekonomian Kota Medan”

Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan tersebut dirumuskan dengan alasan atau rasionalitas sebagai berikut :

− Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang Unggul − Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro dan Menengah yang Mandiri

− Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro kecil dan Menengah yang mampu menjadi Roda perekonomian Kota Medan.

2. Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil dan Mnengah Kota Medan

Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan merupakan pernyataan yang memberiakn tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adanya misi diharapkan sekaligus memperkenalkan semua kontribusi kepada semua anggota organisasi termasuk peran apa yang harus diambil, apa program yang harus dilaksanakan dan apa hasil yang ingin diwujudkan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan.

Brdasarkan pemahaman tersebut dan berdasarkan visi yang telah dirumuskan di atas, maka misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan :

(5)

− Menengembangkan pola kemitraan bagi Koperasi Usaha Mikri Kecil dan Menengah Kota Medan.

3. Tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Tujuan yang dimaksud merupakan hasil akhir yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun yang sekaligus menggambarkan arah strategi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diwujudkan. Sesuai dengan hal tersebut, tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah :

1. Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan.

2. Meningkatkan modal Koperasi dan Usaha Mikro Keil dan Menengah

3. Membangun dan mengembankan pola kemitraan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

4. Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang lengkap dan akurat.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan

(6)

sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Dinas koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dapat dilihat pada lampiran.

Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dipimpin oleh Kepala Dinas yang membawahi 4 (empat) Kepala Bagian / Sub Dinas dan 12 (dua belas) Kepala Sub / Seksi.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan didukung oleh SDM sebanya 36 (tiga puluh lima) orang yang terdiri dari :

• Pejabat Struktural = 14 orang • Staf Administrasi = 22 orang

Jumlah = 36 orang

Komposisi SDM tersebut berdasarkan strata pendidikan, jabatan struktural dan golongan, yaitu :

(7)

1. Menurut Jabatan Struktural

• Kepala Dinas = 1 orang • Kepala Bagian / Sub Dinas = 3 orang • Kepala Sub Bagian / Seksi = 10 orang • Staf Administrasi = 22 orang

Jumlah Keseluruhan = 36 orang

2. Menurut Golongan :

• Golongan IV = 7 orang • Golongan III = 27 orang • Golongan II = 2 orang

C. Uraian Tugas (Job Description)

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sesuai dengan Pasal 74 dan 75 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan adalah sebagai berikut :

1. Dinas Pasal 3

Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

(8)

Pasal 4

Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang koperasi usaha mikro kecil dan menengah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas menyelenggarakan fungsi;

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil, dan menengah

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perkoperasian, usaha mikro, dan menengah

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil, dan menengah

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat Pasal 6

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 7

(1). Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program.

(9)

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusun rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas

c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan. Dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan Dinas

d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan

e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas f. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan keskretariatan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Sub Bagian Umum Pasal 8

Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 9

(1). Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup administrasi umum.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

(10)

a. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas

b. Pengelolaan administrasi kepegawaian

c. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian

d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

4. Sub Bagian Keuangan Pasal 10

Sub Bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 11

(1). Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusun rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan b. Penyusun bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan

(11)

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan runcana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi

d. Penyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan

e. Penyusunan laporan keuangan Dinas

f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

5. Sub Bagian Penyusun Program Pasal 12

Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Skretaris.

Pasal 13

(1). Sub Bagian Penyusun Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program

b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program Dinas

(12)

c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Dinas d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

6. Bidang Pemberdayaan Koperasi Pasal 14

Bidang Pemberdayaan Koperasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 15

(1). Bidang Pemberdayaan koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup bina kelembagaan, permodalan, usaha, dan kemitraan koperasi

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencanan, program, dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Koperasi

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan, permodalan, usaha, dan kemitraan koperasi

c. Pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan dalam rangka penyelenggaraan koperasi di bidang kelembagaan

(13)

d. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan peningkatan produktifitas pemasaran dan jaringan usaha serta pengembangan sumber daya manusia melalui kemitraan dengan pihak lain

e. Pelaksanaan dpenyuluhan dan pembinaan dalam rangka pembentukan koperasi dan rapat anggota tahunan (RAT) koperasi

f. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang koperasi

g. Pemberian perlindungan dalam rangka kebijakan perijinan kepada koperasi dan advokas hukum

h. Pelaksanaan kegitan pelatihan dan sosialisasi koperasi

i. Pelaksanaan proses akte pendirian, penesahan perubahan anggaran dasar, penggabungan, dan pembuburan badan hukum koperasi

j. Pelaksanaan pembinaan sistem distribusi usaha koperasi dan permodalan k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang

pemberdayaan koperasi

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi Pasal 16

Seksi Bina Kelembagaan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi.

(14)

Pasal 17

(1). Seksi Bina Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina kelembagaan koperasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Kelembagaan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Kelembagaan Koperasi

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan koperasi

c. Penyiapan bahan sosialisasi, pelatihan, pembinaan, pemberdayaan, dan pengendalian penerapan standar kelembagaan, tatalaksana, organisasi, badan hukum, dan advokasi hukum, akuntansi, dan usaha koperasi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

d. Penyiapan bahan bimbingan, arahan, dan pembinaan pada rapat anggota tahunan (RAT) Gerakan Koperasi, serta mengumpulkan data-data terkait kepada perkembangan koperasi

e. Penyiapan bahan dan data penilaian kesehatan, penetepan akreditasi kepada gerakan koperasi dalam pengawasan, pengendalian, pemberdayaan, dan penerapan standar dalam akuntansi

f. Pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan / data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pengembangan dan peningkatan akreditasi koperasi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

(15)

g. Penyiapan bahan pembuatan dan pelaksanaan pedoman standar pelayanan minimal di bidang koperasi

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

8. Seksi Bina Permodalan Koperasi Pasal 18

Seksi Bina Permodalan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi.

Pasal 19

(1). Seksi Bina Permodalan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina permodalan koperasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Permodalan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Permodalan Koperasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina permodalan koperasi

c. Pelaksanaan fasilitas pembiayaan koperasi melalui Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Non Keuangan Bank, dan alternatif lainnya

d. Pengawasan pelaksanaan penyertaan modal

e. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan dalam pemberian permodalan koperasi

(16)

f. Pemantauan dan pengarahan perkembangan koperasi pemakai / penggunaan dana yang bersumber dari Pemerintah, bank, dan Lembaga Keuangan lainnya

g. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan di bidang pemberdayaan dan pengembangan produktivitas usaha serta kerjasama dan fasilitas koperasi dengan badan usaha lainnya h. Penyiapan bahan pelaksanaan advokasi hukum di bidang permodalan i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas j. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

9. Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi Pasal 20

Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi.

Pasal 21

(1). Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina usaha dan kemitraan koperasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi

(17)

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina usaha dan kemitraan koperasi

c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan dan bimbingan dalam rangka peningkatan produktivitas usaha koperasi melalui peningkatan sumber daya manusia pengelola usaha koperasi

d. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan fasilitas pengembangan jaringan usaha koperasi melalui kemitraan antara koperasi dan antara koperasi dengan perusahaan besar

e. Penyiapan bahan pemberian perlindungan dalam pengembangan usaha koperasi kepada gerakan koperasi untuk memberdayakan koperasi

f. Penyiapan bahan pelaksanaan sosialisasi peluang-peluang usaha kepada gerakan koperasi untuk memberdayakan koperasi

g. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan di bidang pemberdayaan dan pengembangan produktivitas usaha dan kemitraan koperasi dalam kerjasama serta fasilitas koperasi

h. Pelaksanaan advokasi hukum di bidang usaha dan kemitraan

i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

(18)

10. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 22

Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 23

(1). Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pembinaan, pengembangan, bina permodalan, dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan, pengembangan, bina permodalan, dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah

c. Pembinaan dan pengembangan manajemen dan organisasi usaha mikro kecil dan menengah

d. Penciptaan dan penumbuhan iklim usaha yang kondusif bagi usaha mikro kecil dan menengah

e. Peningkatan kemampuan akses permodalan usaha mikro kecil dan menengah

(19)

f. Peningkatan kemampuan akses dan peluang pasar usaha mikro kecil dan menengah

g. Pelaksanaan advokasi hukum bagi usaha mikro kecil dan memngah

h. Pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan kemitraan sesama usaha mikro kecil dan menengah, usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

i. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas dan asosiasi serta lembaga lainnya dalam rangka memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah

j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinsa sesuai dengan tugas dan fungsinya.

11. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 24

Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pasal 25

(1). Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

(20)

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup pembinaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan pengembangan usaha mikro , kecil dan menengah

c. Penyiapan bahan penetapatan kebijakan, model-model pembinaan, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah

d. Penyiapan bahan bimbingan teknis organisasi dan manajemen usaha mikro kecil dan menengah

e. Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitas usaha mikro kecil dan menengah untuk sertifikat tanah dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

f. Penyiapan bahan dan data pengadaan temu usaha antar sesama usaha mikro kecil dan menengah, usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

g. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan dan memperluas jaringan usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah

(21)

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

12. Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 26

Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pasal 27

(1). Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup bina permodalan usaha mikro kecil dan menengah.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina permodalan usaha mikro kecil dan menengah

c. Penyiapan bahan-bahan untuk penetapatan kebijakan, peraturan perundang-undangan dan model-model pembinaan dan pengembangan dalam

(22)

peningkatan akses permodalan dan pembiayaan pembentukan lembaga keuangan alternatif bagi usaha mikro kecil dan menengah

d. Penyiapan bahan fasilitas dan menjembatani terobosan permodalan usaha mikro kecil dan menengah baik melalui program pemerintah dan non bank e. Penyiapan bahan temu konsultasi usaha mikro kecil dan menengah dengan

lembaga perbankan, lembaga-lembaga keuangan non bank dan lembaga keuangan alternatif lainnya dalam rangka peningkatan akses permodalan usaha mikro kecil dan menengah

f. Penyiapan bahan bimbingan teknis pembiayaan usaha / permodalan kepada usaha mikro kecil dan menengah

g. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan kses permodalan dan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

13. Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 28

Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

(23)

Pasal 29

(1). Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup kemitraan usaha mikro kecil dan menengah.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kemitraan usaha mikro kecil dan menengah

c. Pelaksanaan inventarisasi usaha mikro kecil dan menengah yang diponsil untuk dimitrakan dengan pelaku ekonomi lainnya

d. Penyiapan bahan-bahan untuk penentapan kebijakan, peraturan perundang-undangan dan model-model pembinaan dan pengembangan dalam peningkatan dan pengembangan pola kemitraan usaha mikro kecil dan menengah

e. Pelaksanaan fasilitas kemitraan usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

f. Penyiapan bahan bimbingan teknis kemitraan bagi usaha mikro kecil dan menengah

(24)

g. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan dan memperluas kemitraan usaha mikro kecil dan menengah

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

14. Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi Pasal 30

Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 31

(1). Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup data, informasi, promosi, monitoring, dan evaluasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup data, informasi, promosi, monitoring, dan evaluasi

(25)

d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, serta lembaga-lembaga lainnya dalam rangka promosi produk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinsa sesuai dengan tugas dan fungsinya.

15. Seksi Data dan Informasi Pasal 32

Seksi Data dan Informasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi.

Pasal 33

(1). Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup data dan informasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Data dan Informasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup data dan informasi

c. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dalam bidang koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

d. Pelayanan informasi tentang koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama pengembangan informasi tentang

(26)

f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya. 16. Seksi Promosi

Pasal 34

Seksi Promosi oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi.

Pasal 35

(1). Seksi Promosi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup promosi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promosi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Promosi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Promosi

c. Penyiapan bahan dan data promosi produk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah baik di dalam maupun di luar negeri

d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dalam rangka promosi koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

(27)

17. Seksi Monitoring dan Evaluasi Pasal 36

Seksi Monitoring dan Evaluasi oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi.

Pasal 37

(1). Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup monitoring dan evaluasi.

(2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Monitoring dan Evaluasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Monitoring dan Evaluasi

c. Penyiapan monitoring dan evaluasi tentang perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dalam rangka monitoring dan evaluasi perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya. 18. Unit Pelaksana Teknis

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, dan fungsi Unit Pelaksana Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

(28)

19. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 39

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

Pasal 40

(1). Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasl 39, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan

(2). Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimpimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang dihunjuk

(3). Jumlah tenaga kerja fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja

(4). Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

Sasaran Dinas Koperasi Usaha mikro Kecil dan Menengah berikut ini merupakan penjabaran dari tujuan yang dirumuskan di atas. Sasaran berikut juga berupaya menampilkan hal-hal yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam jangka tahunan atau semesteran, dan sekaligus merupakan fokus penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur sesuai dengan tujuan-tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di atas.

(29)

Tabel 2.1.

Sasaran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

Tujuan I Strategi

Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Meningkatnya jumlah pengurus dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mampu mengelola usahanya.

Tujuan II Strategi

Meningkatkan modal Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Meningkatnya skala usaha Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah setiap tahun.

Tujuan III Strategi

Membangun dan mengembangkan pola kemitraan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Meningkatnya jumlah Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Mnengah yang membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan swasta / pemerintah dan usaha-usaha berskala besar.

Tujuan IV Strategi

Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang lengkap dan akurat

Tersedianya data dan kemajuan usaha skala mikro serta tersedianya data KUKM yang akurat.

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan, diperlukan strategi yang meliputi kebijakan, program-program beserta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Strategi yang dipilih pada dasarnya merupakan rencana menyeluruh dan terpadu

(30)

kondisi dan lingkungan Dinas Koerasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan.

E. Kinerja Usaha Terkini

Pengukuran kinerja ditekankan pada penetapan target sasaran tahunan dan Pencapaiannya dengan cara mengembangkan pengukuran yang menggunakan indikator kinerja outcomes menggambarkan ukuran bagi pencapaian sasaran. Meskipun demikian, karena capaian indikator kinerja outcomes secara signifikan menentukan baik atau tidaknya capaian indikator kinerja outcomes, maka pada umumnya pembobotan atas kedua indikator ini dalam kaitannya dengan capaian kinerja kegiatan mendapatkan bobot dominan, yaitu 50% untuk indikator kinerja output dan 50% indikator kinerja outcomes.

Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai bahan evaluasi dan analisis kinerja organisasi dengan cara mengidentifikasikan permasalahan yang menghambat peningkatan kinerja, memberikan solusi pemecahan masalah dan bahan penyempurnaan pilihan-pilihan dan kebijakan strategis tahun berikutnya.

Adapun tingkat capaian kinerja pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah sebagai berikut:

• Capaian kinerja atas sasaran strategis berdasarkan perbandingan target dan realisasi tahun 2011 pada setiap program sebagai berikut:

(31)

Tabel 2.2.

Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan No Sasaran Strategis Program Indikator Kinerja Outcomes Targer Realisasi 1 Meningkatnya jumlah koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah yang membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan swasta 1. Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah 1.1.1 Terciptanya perlindungan hukum atas merek Usaha UMKM 25 orang (100%) 25 orang (90%) 1.1.2 Terlaksananya Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan 70 orang (100%) 70 orang (100%) 1.1.3 Terlaksananya sosialisasi HAKI Kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Usahaan 40 orang (100%) 40 orang (100%) 2 Meningkatnya skala usaha koperasi dan usaha kecil menangah 2.1 pengembangan Sistim Usaha pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 2.1.1 Terwujudnya peningkatan akses permodalan UMKM 40 orang (100%) 40 orang (100%) 2.1.2 Terbentuknya Klaster Busnes UMKM 6 Klaster (100%) 6 Klaster (54%) 2.1.3 Diadakannya kegiatan pameran 45 Stand (100%) 45 Stand (98%)

(32)

promosi produk UMKM

2.1.4 Tersedianya bahan-bahan data base KUMKM 1 Kgt (100%) 1 Kgt (40%) 2.1.5 Terpulikasinya informasi Koperasi dan UMKM 100 exp (100%) 100 exp (99%) 2.1.6 Diadakannya kegiatan promosi kopersi dan UMKM diberbagai event pameran dalam dan luar daerah. 100 orang (100%) 100 orang () 92% 2.1.7 Terciptanya peningkatan keterampilan

pengrajin kulit Kota Medan 25 orang (100%) 25 orang (95%) 2.1.8 Tercapainya peningkatan keterampilan Batik Kota Medan 25 orang (100%) 25 orang (97%) 2.1.9 Tersedianya softwere database UMKM 1 Kgt (100%) 1 Kgt (94%) 2.1.10 Terpenuhinya galeri produk-produk UMKM 1 keg (100%) 1 keg (90%) 2.1.11 Tersedianya profil Produk Unggulan UMKM 1 Kgt (100%) 1 Kgt (99%) 2.1.12 Terciptanya peningkatan 15 orang (100%) 15 orang (100%)

(33)

keterampilan

pengrajin ulos dan songket Kota Medan

3 Meningkatnya jumlah pengurus koperasi dan pelaku UMKM yang mampu mengelola usahanya 3.1 Peningkatan Kwalitas Kelembagaan Koperasi 3.1.1 Meningkatnya jiwa dan semangat masyarakat untuk berkoperasi 100 orang (100%) 100 orang (100%) 3.1.2 Meningkatnya permodalan Koperasi secara konvensional maupun syariah 150 orang (100%) 150 orang (100%) 3.1.3 Meningkatnya Sistim kelembagaan Koperasi secara profesional 150 orang (100%) 150 orang (100%) 3.1.4 Meningkatnya Koperasi pola Syariah

50 orang (100%) 50 orang (100%) 4 Peningkatan pengembangan sistem laporan capaian kinerja dan keuangan 4.1 Peningkatan pengembangan sistem laporan capaian kinerja dan keuangan 4.1.1 Tersedianya Renstra 2011-2015 20 Exsp (100%) 20 Exsp (100%) 4.1.2 Tersedianya buku lakip 2010 20 Exsp (100%) 20 Exsp (100%) 4.1.3 Tersedianya Renja 2011 20 Exsp (100%) 20 Exsp (100%)

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

• Capaian Kinerja Instansi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah:

(34)

Tabel 2.3.

Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

No Program Bobot Capai

P1 Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah

100 99,62

P2 Pengembangan sistem usaha

pendukung bagi UMKM

100 99,37

P3 Peningkatan kwalitas

kelembagaan koperasi

100 99,49

P4 Peningkatan pengembangan

sistem laporan capaian kinerja dan keuangan

100 70,70

Jumlah 100 93,78

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegitan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sseuai dengan yang tercantum pada Matriks Program dan Kegiatan Indikatif Tahunan adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan di bidang perkoperasian dan pengesahan akta pendirian koperasi, perubahan anggaran dasar koperasi penggabungan serta pembubaran koperasi;

2. Melaksanakan program pengembangan jaringan sistim informasi koperasi dan usaha kecil dan menengah;

(35)

3. Mengkoordinasikan program keterpaduan pemberdayaan koperasi, usaha kecil dan menengah;

4. Mengendalikan atas pelaksanaan penyertaan modal pada koperasi dan mengendalikan atas pelaksanaan sistem distribusi bagi koperasi, usaha kecil dan menengah;

5. Melaksanakan bimbingan pedoman akuntasni koperasi, usaha kecil dan menengah;

6. Melaksanakan program teknis terhadap pelaksanaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhir video dicantumkan credit title atau ucapan terimakasih kepada narasumber (Gicela Miftanisa) beberapa brand local yang telah ditampilkan di video (Omutt,

Only if you selected Managed Servers, Clusters, and Machines on the Select Optional Configuration screen, and your domain includes at least one cluster, and at least one

Following the ap- proach suggested in Mester (1996) we show that if risk and quality factors are not taken into account optimal bank size tends to be overstated. That is, optimal

[r]

Jika massa inti lebih kecil dari massa kri- tis, energi yang hilang dalam bentuk radiasi oleh atmosfer dikompensasikan oleh energi gravitasi yang dilepaskan oleh planetesimal

Basis data (atau database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

bahwa sehubungan dengan ditetapkannya Keputusan Bersama Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian

Bidang dan Kegiatan Usaha Beroprasi dalam bidang Jasa, Sumber Daya dan Infrastuktur Terkait Energi Jumlah saham yang ditawarkan 550.633.000 Saham Biasa Atas Nama dengan